Anda di halaman 1dari 27

Panduan tutor

2016/2017

BUKU PANDUAN MAHASISWA


BLOK 2.5 GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
1
Panduan tutor
2016/2017

PENDAHULUAN

Istilah hormon berasal dari bahasa Yunani, yang berarti to set in motion yaitu
dimana aksi dinamiknya, melalui respon seluler, mengatur proses fisiologi tubuh
dengan mekanisme umpan balik (feedback mechanism). Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin dan disekresi langsung masuk darah.
Dalam fisik endokrin terdapat saling terkait antar berbagai hormon. Secara
umum, hipotalamus dengan ”releasing hormones” nya merupakan pusat kembali
melalui hipofisis anterior/yang menghasilkan tropic hormones akan mengembalikan
kelenjar endokrin target seperti kelenjar tiroid (menghasilkan hormon-hormon tiroid),
kelenjar Andrenal (menghasilkan hormon-hormon kortikosteroid) dan kelenjer gonad
yang menghasilkan hormon-hormon seks.
Kelenjar Andrenal terdiri atas sepasang, terletak pada kutub superior masing-
masing ginjal.Kelenjar ini berbentuk piramid dan masing-masing terdiri atas dua
bagian, yaitu korteks dan medula. Hormon yang disintesis di bagian korteks disebut
hormon korteks Andrenal, sedangkan yang dihasilkan di bagian medula disebut
hormon medula Andrenal. Bagian medula dirangsang melalui saraf preganglionik
simpatik dari hipotalamus.
Hormon-hormon yang berperan dalam metabolisme tubuh sebagai contoh :
kadar gula darah meningkat (hiperglikemia) atas pengaruh hormon pertumbuhan
(growth hormone), hormon tiroid, kortikosteroid, glukagon dan Andrenalin,
sedangkan kadar gula diturunkan (bisa sampai hipoglikemia) oleh hormon insulin.
Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat
akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan.
Obesitas terjadi apabila besar dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang.
Bila seseorang bertambah berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah
besar dan kemudian jumlahnya juga bertambah banyak.

1
Panduan Tutor 2016/2017

POHON TOPIK

2
Panduan Tutor 2016/2017

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok 2.5 Gangguan Hormon dan Metabolisme ini
adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan 2014 yang
telah mengikuti blok 1.1 sampai 2.4.
METODE PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika
berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus
menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam.
2. Diskusi Pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses
pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang
mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang
belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi. Kegiatan ini
diadakan setiap minggu dan di hadiri oleh pakar yang terkait.
3. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan
pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
4. Konsultasi dengan fasilitator/instruktur/pakar
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian
sebelumnya.
5. Belajar Mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar
mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda kedepan dan
perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda
sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran
yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran
anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya.
Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar
sendiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus
dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk
memperoleh informasi. Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran
secara mandiri.
6. Diskusi kelompok tanpa tutor
Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan
kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bervariasi,
seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan
pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut
telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi
pertanyaan praktis.

3
Panduan Tutor 2016/2017

B. Sumber Pembelajaran.
Sumber pembelajaran berupa :
1. Buku teks
2. Majalah dan jurnal
3. Internet (e-library)
4. Nara Sumber
5. Laboratorium

C. Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan
1. Panduan tutorial (Students Guide)
2. Penuntun Praktikum
3. CD Rom
4. Preparat dan peraga praktikum
5. Panduan skills lab

4
Panduan Tutor 2016/2017
EVALUASI MAHASISWA

NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Praktikum 20%
3 Ujian Tulis (MCQ,PAQ) 60%

Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80 %
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusipleno 80%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan Praktikum 100%
d. Minimal kehadiran dalam Kuliah Pengantar 80%
2. Daftar nama mahasiswa yang berhak mengikuti ujian tulis akhir blok akan didasarkan atas
persyaratan dalam butir 1.
3. Tutor wajib memberikan tugas akademik bagi mahasiswa yang tidak hadir mengikuti tutorial
sebagai pengganti ketidakhadiran. Bentuk tugas akademik adalah tugas dalam bentuk tulisan yang
relevan dengan tujuan pembelajaran pada skenario dari tutorial yang tidak dihadiri.
4. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu
kali pada blok bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang
blok.
5. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik Program Studi Pendidikan Dokter Unimal
tahun 2009.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu


80-100 A 4 Sangat Baik
70-79 B 3 Baik
60-69 C 2 Cukup
50-59 D 1 Kurang
0-49 E 0 Sangat Kurang

Blueprint Soal Ujian Tulis (100 soal)


Komponen Persentase (%)
Modul 1 16,7
Modul 2 16,7
Modul 3 16,7
Modul 4 16,7
Modul 5 16,7
Modul 6 16,7

5
Panduan Tutor 2016/2017
Daftar Topik Kuliah Pengantar
Blok 2.5 Gangguan Hormon dan Metabolisme
Tahun Akademik 2016/2017

MG KODE TOPIK DOSEN Tgl Waktu


I KP Dr.dr.Rajuddin,Sp.OG.,K.FER
Kuliah pengantar blok 13-3-2017 7.30-8.20
2.5.1.1
KP Kelainan tiroid dan tatalaksana dr. Mardiati, M. Ked(Ped), 10.30-
14-3-2017
2.5.1.2 pada anak Sp.A 11.20
KP Diagnosis, tatalaksana, dan dr. Maulina Debbyousha,
11.30-
2.5.1.3 rujukan kelainan tiroid dewasa Sp.PD 14-3-2017
12.20
(Tiroiditis,tirotoksidoksis,dll)
KP Kelainan tiroid pada kehamilan DR.dr.Rajuddin,Sp.OG.,K.FER
15-3-2017 7.30-8.20
2.5.1.4
KP Keganasan pada kelenjar tiroid dr. Adi Rizka, SpB
15-3-2017 8.30-9.20
2.5.1.5
KP Aspek kedokteran nuklir pada Dr. dr. Iskandar, Sp.R 9.30-
15-3-2017
2.5.1.6 kelainan tiroid 10.20
KP Obat-obatan pada kelainan tiroid dr. Yuziani, M. Si 13.30-
15-3-2017
2.5.1.7 kelainan tiroid 14.20
II KP Diabetes mellitus pada dewasa dr. Suhaemi, SpPD 9.30-
20-3-2017
2.5.2.1 10.20
KP Diabetes pada anak dr. Mardiati, M. Ked(Ped), 10.30-
20-3-2017
2.5.2.2 Sp.A 11.20
KP Tatalaksana dan monitoring dr. Suhaemi, SpPD 11.30-
20-3-2017
2.5.2.3 terapi pada diabetes melitus 12.20
KP Komplikasi DM dr. Suhaemi, SpPD
21-3-2017 7.30-8.20
2.5.2.4
KP Nutrisi pada diabetes dr. Nur Fardian, M. Gizi
21-3-2017 8.30-9.20
2.5.2.5
KP Obat - obat diabetes oral dan dr. Yuziani, M. Si 9.30-
21-3-2017
2.5.2.6 insulin 10.20
KP Kasus DM yang memerlukan dr. Suhaemi, SpPD
22-3-2017 7.30-8.20
2.5.2.7 rujukan
KP Pemeriksan laboratorium pada dr. Husna, SpPK
22-3-2017 8.30-9.20
2.5.2.8 DM
KP Kaki Diabetes dr. Maulina Debbyousha, 11.30-
22-3-2017
2.5.2.9 Sp.PD 12.20
III KP Epidemiologi permasalahan, dr. Suhaemi, SpPD
9.30-
2.5.3.1 diagnosis dan penatalaksanaan 27-3-2017
10.20
Sindroma metabolik
KP Dislipidemia dr. Maulina Debbyousha, SpPD 10.30-
27-3-2017
2.5.3.2 11.20
KP Obesitas dan hubungan dengan dr. Nur Fardian, M. Gizi
29-3-2017 7.30-8.20
2.5.3.3 sindroma metabolik
KP Obat–obat hipolipidemik dr. Yuziani, M. Si
29-3-2017 8.30-9.20
2.5.3.4
KP Upaya preventif dan promotif dr. Nur Fardian, M. Gizi 11.30-
29-3-2017
2.5.3.5 obesitas dan kaitannya dengan 12.20
8
Panduan Tutor 2016/2017
kesehatan masyarakat
IV KP Cushing syndrome dr. Maulina Debbyousha, SpPD
2.5.4.1 3-4-2017 9.30-
10.20
KP Krisis Andrenal dr. Maulina Debbyousha, SpPD 10.30-
3-4-2017
2.5.4.2 11.20
KP Kelainan kelenjar endokrin dr. Maulina Debbyousha, SpPD
2.5.4.3 lainnya (growth hormone dan
4-4-2017 7.30-8.20
sexual hormone dan diabetes
insipidus)
KP Kelainan kelenjar paratiroid dr. Maulina Debbyousha, SpPD
4-4-2017 8.30-9.20
2.5.4.4
KP Addison disease dr. Maulina Debbyousha, SpPD
5-4-2017 7.30-8.20
2.5.4.5
KP Farmakologi hormon steroid dr. Yuziani, M. Si
5-4-2017 8.30-9.20
2.5.4.6
KP Masalah gizi masyarakat Dr. Siti Maryam,M.Si 9.30-
10-4-2017
2.5.5.1 10.20
KP Masalah malnutrisi di Indonesia Dr. Siti Maryam,M.Si 10.30-
10-4-2017
2.5.5.2 dan Aceh 11.20
KP Defisiensi vitamin dr. Nur Fardian, M. Gizi 11.30-
10-4-2017
2.5.5.3 12.20
KP Defisiensi mineral dr. Nur Fardian, M. Gizi
11-4-2017 7.30-8.20
2.5.5.4
KP Farmakologi vitamin dan dr. Yuziani, M. Si
V 11-4-2017 8.30-9.20
2.5.5.5 mineral
KP Penentuan status gizi dr. Nur Fardian, M. Gizi 9.30-
11-4-2017
2.5.5.6 10.20
KP Surveilans gizi Dr. Siti Maryam,M.Si
12-4-2017 7.30-8.20
2.5.5.7
KP Pedoman gizi seimbang dr. Nur Fardian, M. Gizi
12-4-2017 8.30-9.20
2.5.5.8
KP Kebijakan pemerintah dalam dr. Nur Fardian, M. Gizi
9.30-
2.5.5.9 penanggulangan masalah gizi di 12-4-2017
10.20
Indonesia
KP Penilaian status gizi (klinik) dr. Nur Fardian, M. Gizi
17-4-2017 8.30-9.20
2.5.6.1
KP Perhitungan jumlah kebutuhan dr. Nur Fardian, M. Gizi
2.5.6.2 kalori, protein, lemak dan 9.30-
17-4-2017
mikronutrien pada dewasa 10.20
VI (SGA, MNA)
KP Perhitungan jumlah asupan dr. Nur Fardian, M. Gizi
2.5.6.3 kalori, protein, lemak dan
18-4-2017 7.30-8.20
mikronutrien pada stres
metabolik dan critical ill
KP Implementasi program dr. Maulina Debbyousha, SpPD
2.5.6.4 realimentasi pada stres 18-4-2017 8.30-9.20
metabolik

9
Panduan Tutor 2016/2017
KP Enteral dan parenteral feeding dr. Maulina Debbyousha, SpPD
2.5.6.5 (indikasi, kontrandikasi, jenis, 20-4-2017 7.30-8.20
teknik)
KP Enteral dan parenteral feeding II dr. Maulina Debbyousha, SpPD
2.5.6.6 (komplikasi, monitoring dan 20-4-2017 8.30-9.20
evaluasi)

10
Panduan Tutor 2016/2017

JADWAL KEGIATAN AKADEMIK


BLOK 2.5 GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE 13/03/17 14/03/17 15/03/17 16/03/17 17/03/17

07.30 – 08.20 KP 2.5.1.1


KP 2.5.1.4
UJIAN BLOK TUTORIAL 2 PLENO 1
08.30 – 09.20 KP 2.5.1.5
TUTORIAL 1
09.30 – 10.20 KP 2.5.1.6
FOME
KK.2. 7(klp 4) KK.2. 7(klp 5)
10.30 – 11.20. KP 2.5.1.2
KK.2. 7(klp 2)
I 11.30 - 12.20 KP 2.5.1.3 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

12.30 – 13.20 ISTIRAHAT

13.30 – 14.20 KP 2.5.1.7 Belajar Mandiri Belajar Mandiri


KK.2.7.(klp 1) KK.2. 7(klp3 )
14.20 – 15.10 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE
20/03/17 21/03/17 22/03/17 23/03/17 24/03/17
07.30 – 08.20 KP 2.5.2.4 KP 2.5.2.7
TUTORIAL 3 TUTORIAL 4
08.30 – 09.20 KP 2.5.2.5 KP 2.5.2.8 PLENO 2

09.30 – 10.20 KP .2.5.2.1 KP 2.5.2.6


FOME KK.2. 8(klp4) KK.2. 8(klp5)
10.30 – 11.20. KP 2.5.2..2 Belajar Mandiri

II 11.30 - 12.20 KP 2.5.2.3 Belajar Mandiri KP 2.5.2.9 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
12.30 – 13.20 Istirahat
13.30 – 14.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
KK.2.8.(klp 1) KK.2. 8(klp 3)
14.20 – 15.10 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE
27/03/17 28/03/17 29/03/17 30/03/17 31/03/17
07.30 – 08.20
TUTORIAL 5 KP 2.5.3.3 TUTORIAL 6 PLENO 3
08.30 – 09.20 KP 2.5.3.4
09.30 – 10.20 KP 2.5.3.1 Belajar Mandiri
FOME KK.2. 9(klp2)
10.30 – 11.20 KP 2.5.3.2
KK.2.9(klp 4)
11.30 - 12.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
LIBUR NASIONAL KP 2.5.3.5
12.30 – 13.20 Istirahat Istirahat
III 13.30 – 14.20
KK.2.9 (klp 1) KK.2.9 (klp 3) KK.2.9(klp 5)
14.20 – 15.10 FOME

15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

11
Panduan Tutor 2016/2017
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
JAM
KE
3/04/17 4/04/17 5/04/17 6/04/17 7/04/17

07.30 – 08.20 KP 2.5.4.5


TUTORIAL 7 KP 2.5.4.3 TUTORIAL 8
PLENO 4
08.30 – 09.20 KP 2.5.4.6
KP 2.5.4.4
09.30 – 10.20 KP 2.5.4.1 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
KK.2.10 (klp 1) KK.2.10 (klp 4)
10.30 – 11.20 KP 2.5.4.2 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
11.30 - 12.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
IV 12.30 – 13.20 Istirahat
13.30 – 14.20 Belajar Mandiri
KK.2.10 (klp 2) KK.2.10 (klp 3) KK.2.10 (klp 5) FOME
14.20 – 15.10 Belajar Mandiri
15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE
10/04/17 11/04/17 12/04/17 13/04/17 14/04/17
07.30 – 08.20 KP 2.5.5.4 KP 2.5.5.7
TUTORIAL 9 TUTORIAL10
08.30 – 09.20 KP 2.5.5.5 KP 2.5.5.8
09.30 – 10.20 KP 2.5.5.1 KP 2.5.5.6
FOME
10.30 – 11.20 KP 2.5.5.2 KK.2.11 (klp 4)
KP 2.5.5.3 KK.2.11 (klp 1)
11.30 - 12.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri LIBUR
V
12.30 – 13.20 Istirahat
13.30 – 14.20 Belajar Mandiri
KK.2.11 (klp 2) KK.2.11 (klp 3) KK.2.11 (klp 5)
14.20 – 15.10 Belajar Mandiri
15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

MINGGU SENIN SELASA Rabu KAMIS JUMAT


JAM
KE
17/04/17 18/04/17 19/04/17 20/04/17 21/04/17
07.30 – 08.20 KP 2.5.6.3 KP 2.5.6.5
TUTORIAL 11 PLENO 6
08.30 – 09.20 KP 2.5.6.4 KP 2.5.6.6 TUTORIAL 12
09.30 – 10.20 KP 2.5.6.1 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
FOME
10.30 – 11.20 KP 2.5.6.2 Belajar Mandiri
KK.2.12 (klp 1)
VI 11.30 - 12.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri KK.2.12 (klp 5)
12.30 – 13.20 Istirahat
13.30 – 14.20
PLENO 5 KK.2.12 (klp 2) KK.2.12 (klp 3) KK.2.12 (klp 4) FOME
14.20 – 15.10

15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


JAM
KE
24/04/17 25/04/17 26/04/17 27/04/17 28/04/17
07.30 – 08.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
08.30 – 09.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
09.30 – 10.20 Belajar Mandiri UJIAN BLOK Belajar Mandiri Belajar Mandiri
10.30 – 11.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
11.30 - 12.20 LIBUR Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
VII 12.30 – 13.20 Istirahat
13.30 – 14.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
14.20 – 15.10 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri

Keterangan:

10
Panduan Tutor 2016/2017
-KP2.5.x.y :Kuliah Pengantar 2.5.x.y
-KKx.y :Ketrampilan klinik x.y

11
Panduan Tutor 2016/2017

DAFTAR REFERENSI

1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam


2. Handbook of Obesity
3. Melmed Endocrinology Basic and Clinical Principles 2nd Ed
4. Type 2 Diabetes Principles and Practice Second Edition
5. Harrison‟s Priciples of Internal Medicine 17 Ed
6. Nuclear Medicine
7. Goodman and Gilman‟s the Pharmacological Basic of Therapeutic 11th Ed,
8. The Pharmaceutical Regulatory Process
9. Principles of Clinical Pharmacology,
10. Pediatric Endocrinology (Sperling)
11. Pediatric Endocrinology (Brook)
12. Pediatric endocrinology (Lipshift Fima)
13. William‟s Endocrinology
14. Buku Ilmu Gizi

14
Panduan Tutor 2016/2017

MODUL 1
KELAINAN TIROID

SKENARIO 1:
Jakunku…

Ahmad, 19 tahun berobat ke dokter di puskesmas. Ia merasa khawatir pada


benjolan di leher bagian depan yang di alaminya sejak 9 bulan lalu. Saat bercermin,
terlihat olehnya benjolan sebesar kelereng, yang bila ia menelan ikut bergerak. Benjolan
tersebut awalnya dianggapnya sebagai jakun yang tumbuh. Namun benjolan semakin
membesar. Ia sebenarnya beranggapan kalau ini adalah hal biasa, karena ada banyak juga
orang dewasa lain ditempatnya yang mengalami hal yang sama.
Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan. Dokter menyatakan kemungkinan
Ahmad mengalami struma nodusa non toksik dan memerlukan pemeriksaan penunjang
lainnya. Selanjutnya dari hasil pemeriksaan di RS, ditemukan hasil USG tiroid dengan
gambaran massa padat, single nodul dan suspect malignancy. Pemeriksaan FNAB di
dapatkan gambaran sel yang mencurigakan. Ahmad diminta untuk melalukan pemeriksaan
kadar TSH, dan fT4 serta dirujuk ke Poliklinik Bedah RS setempat.
Di poli klinik, Ahmad juga bertemu seorang ibu hamil di ruang tunggu. Sang ibu
menyatakan kalau dia di diagnose mengalami masalah tiroid sewaktu melakukan ANC.
Sang ibu pun berkata kalau dia khawatir bila anaknya juga mengalami kelainan
sepertinya.
Bagaimanakah Anda menjelaskan kelainan yang dialami kedua pasien di atas?

15
Panduan Tutor 2016/2017

MODUL 2
DIABETES MELLITUS

SKENARIO 2:
Oh Tidak….
Tuan Rahadian, usia 57 tahun datang ke Klinik dr. Aja. Tuan Rahadian
mengeluh kalau dia sering sekali merasa kesemutan. Keluhan ini diperberat
kemarin sore saat ia berkebun, dan tidak menyadari kalau telapak kakinya
tertusuk duri. Bekas tusukan sekarang membengkak. Selain itu, kerap terbangun
karena ingin BAK dimalam hari dan berat badannya semakin menurun, walau
makan tetap seperti biasa.
dr. Aja kemudian menemukan bahwa keluhan ini telah dialami sejak 3
tahun lalu, namun semakin memberat 4 bulan terakhir. Dari anamnesis keluhan
lain adalah sering gatal pada selangkangan. Riwayat penyakit sebelumnya:
hipertensi sudah tiga tahun, berobat tidak teratur. Ayah dan Ibu Tuan Rahadian
memiliki riwayat DM dan ibunya mengalami DM selama hamil bahkan berlanjut
hingga menjalani hemodialisis. Dari pemeriksaan fisik tanda vital TD 170 mmHg,
nadi 76x/menit, RR 16x/menit, T 36,7°C. BB dan TB Tn Rahadian masing
masing 92 kg dan 167 cm dengan lingkar pinggang 120 cm.
Selanjutnya dr. Aja mengusulkan pemeriksaan penunjang berupa
pemeriksaan darah lengkap, HbA1c, kadar gula darah dan urinalisis. dr. Aja
mengatakan kalau Tuan Rahadian mengalami DM dan harus memulai intervensi
obat maupun non obat agar penyakitnya tidak semakin memberat. dr. Aja
merencanakan penapisan komplikasi berupa EKG, Foto X-ray, funduskopi, dan
pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI).
Bagaimana Anda menjelaskan apa proses penyakit yang dialami Tn.
Rahadian? Tipe DM apakah yang diderita Tuan Rahadian?

17
Panduan Tutor 2016/2017

MODUL 3
OBESITAS DAN SINDROM METABOLIK

SKENARIO 3 :
Bertus

Tuan Bertus, 35 tahun datang ke Poliklinik Endokrin dan Metabolisme


Rumah Sakit setempat dengan keluhan utama merasa cepat capek kalau
beraktivitas, cepat haus dan lapar sejak dua bulan lalu disertai sering BAK di
malam hari. Keluhan lain adalah kesemutan dan timbul garis hitam di tengkuk.
Dari anamnesis ditemukan bahwa ayah dan ibu Tuan Bertus menderita hipertensi
dan gemuk. Tuan Bertus sendiri memang gemuk sejak remaja.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170/95 mmHg, BB
dan TB masing-masing 96 kg dan 165 cm, obesitas sentral, acanthosis nigricans
(+). Hasil uji laboratorium menunjukkan hasil Hb 14 g%, Ht 42%, leukosit 7.600
mm3, trombosit 165.000/mm3, KGD puasa 177 mg/dL, HbA1c 7,6%, KGD 2 jam
PP 246 mg/dL, total protein 7,7 g/dL, albumin 4,8 g/dL, ureum 22 mg/dL,
cholesterol 270 mg/dL, CLDL 210 mg/dL, CHDL 38 mg/dL, trigliserida 337
mg/dL, mikroalbuminuria (+) dan urin +2.
Dokter mengatakan bahwa Tuan Bertus mengalami masalah metabolisme.
Diperlukan penatalaksanaan komprehensif untuk kasus ini agar Tuan Bertus tidak
mengalami komplikasi lebih buruk.
Bagaimanakah keadaan seperti skenario ini dapat terjadi? Apakah yang
harus dilakukan oleh dokter dan pasien dalam menangani keadaan ini?

18
Panduan Tutor 2016/2017

MODUL 4
KELAINAN KORTEKS ADRENAL

SKENARIO 4 :

Mengapa Begini?

Bayi Andrian, laki- laki usia empat hari dirujuk oleh bidan kerumah sakit
karena muntah- muntah, dehidrasi berat dan syok. Bayi Andrian adalah anak
kedua lahir spontan, langsung menangis dan BB 3200 gram. Kakak Bayi Andrian
kelaminnya tidak jelas, lahir spontan berat badan 2800 gram dan meninggal pada
usia 20 hari karena muntah, dehidrasi berat dan hiponatremia serta hipoglikemia
yang tidak dapat diatasi.
Di rumah sakit, Bayi Andrian diperiksa oleh dokter spesialis anak dan di
damping oleh dokter muda. Dokter mengajak para dokter muda untuk menelusuri
pedigree keluarga ini. Pada pemeriksaan fisik tampak pasien sakit berat di sertai
tanda syok. Kulit sangat hitam, padahal kedua orang tua berkulit kuning langsat
dan tidak ada dalam keluarga yang berkuit gelap. Pada genitalia eksterna terlihat
warna skrotum sangat gelap, ukuran penis melebihi ukuran penis bayi seumurnya
(Little Hercules). Dokter spesialis anak menjelaskan bahwa Bayi Andrian sangat
mungkin menderita gangguan kortek adrenal, dan merencanakan pemeriksaan 17
hidroxyprogesterone.
Terhadap bayi juga akan dilakukan tindakan resusitasi cairan, elektrolit,
koreksi hipoglikemia dan mendapatkan terapi sulih hormon seumur hidup.
Bagaimana Anda menjelaskan penyakit yang dialami bayi Andrian?

18
Panduan Tutor 2016/2017

MODUL 5
MALNUTRISI, DEFISIENSI VITAMIN DAN GAKI

SKENARIO 5:
Paneuk

Giza, seorang mahasiswa kedokteran mengikuti seminar yang


dilaksanakan oleh Persagi dan PDGKI di kotanya. Dalam seminar itu,
dipaparkan tentang kasus anak pendek (stunted), dan sangat pendek
(severely stunted) serta masalah gizi utama lainnya di Indonesia dan Aceh.
Dalam seminar itu, Giza menyadari bahwa Indonesia masih d ihadapkan
pada masalah gizi makro dan mikro serta mengalami double burden of
malnutrition. Tidak hanya temuan epidemologi dari masalah gizi, peserta
juga dipapar tentang metode penilaian status gizi baik di klinik dan besaran
masalah gizi masyarakat. Selain itu usaha kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM) di bidang gizi juga menjadi sorotan.
Giza teringat anak tukang kebunnya yang pernah diopname karena gizi
buruk. Kata orang tuanya, mereka tidak pernah membawa anaknya ke
posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya sejak lahir.
“Kata dokter Z skornya kurang dari normal”. Anak itu menurut Giza sangat
kurus dan sangat pendek. “Apakah ini termasuk masalah yang membutuhkan
peran pemerintah?”, Giza bertanya pada dirinya sendiri. Lantas untuk apa
pemerintah membuat KMS, mengadakan program fortifikasi pangan dan
pemberian vitamin A bila masalah gizi tidak dapat diatasi? Bagaimana
dengan peran surveilans gizi di layanan kesehatan yang dikelola pemerintah?
Bagaimanakah pendapat anda tentang kekhawatiran Giza terkait materi
seminar yang diikutinya? Sebagai dokter hal apakah yang harus kita pahami
dalam pengelolaan masalah gizi?

20
Panduan Tutor 2016/2017

MODUL 6
GIZI KLINIK

SKENARIO 6:
Combustio

Tio, laki-laki, umur 15 tahun, seorang pelajar SMP mengalami combustio


grade III 40%. Ini terjadi saat pasien memperbaiki antena TV, dan tersengat
listrik, dan dirujuk ke RS yang memiliki burn center unit. Pasien merasa susah
BAB dan sulit menelan. Dari hasil pengukuran antropometri dan keterangan
pasien didapatkan data: TB= 160 cm, BB= 55 kg. Tekanan darah 100/50 mmHg.
RR: 25 x/menit, Nadi: 80 x/menit, suhu : 38°C.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai sbb: Hb= 11,2 g/dl,
Albumin 2,06 g/dl, K3,7 mmol/L, Cl 86,7 mmol/L, GDS : 156 mg/dl, SGOT 64,
SGPT 140. Dokter dan tim merencanakan penatalaksanaan atas pasien ini,
termasuk tatalaksana gizi. Diperlukan skrining gizi, nutritional assessment, agar
dapat menentukan nutritional diagnosis serta menindak lanjuti rencana nutritional
intervention, dengan mempertimbangkan metabolic stress yang terjadi pada Tio.
Penatalaksanaan gizi penting dan mempengaruhi length of stay di RS, risiko
infeksi dan mencegah terjadinya hospital malnutrition.
Bagaimanakah peran gizi dalam menangani masalah pasien dengan
kondisi kritis? Prosedur apa sajakah yang harus diketahui untuk menangani
masalah ini?

20
Panduan Tutor 2016/2017

Lampiran 1

TIM PENGELOLA
Blok 2.5 Gangguan Hormon dan Metabolisme

Koordinator : DR.dr.Rajuddin.Sp.OG.,K.FER
Wakil Koordinator : dr. Nur Fardian,M.Gizi
Koordinator Ujian : dr. Noviana Zara
Sekretariat : Nelly Andayani, SKM
Nilawati, Amd

21
Panduan Tutor 2016/2017

Lampiran 2 DAFTAR NAMA TUTOR


BLOK 2.5 GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

KELOMPOK I KELOMPOK II KELOMPOK III KELOMPOK IV KELOMPOK V


MO Tutorial Tutorial Tutorial Tutorial Tutorial Tutorial
DUL Tutorial II Tutorial I Tutorial II Tutorial I
I I I I II II
13/3/17 16/3/17 20/3/17 23/3/17 27/3/17 30/3/17 3/4/17 6/4/17 10/4/17 13/4/17

dr. Cut Khairunnisa, dr. Fury Maulina, dr. Mardiati, M.Ked


I-VI dr. Meutia Kamalat Shah dr. Iskandar, Sp.OG
M.Kes MPH (Ped), Sp.A

22
Panduan Tutor 2016/2017

Lampiran 3

DISKUSI PLENO
BLOK 2.5 GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

MING HARI/ MODERA


JAM NARASUMBER
GU KE TGL TOR
1 Dr.dr.Rajuddin,Sp.OG.,K.FER
2 dr. Mardiati, M. Ked(Ped), Sp.A
3 dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD
Jum‟at, 07.30- dr. Rizka
1 4 dr. Adi Rizka, SpB
17/3/17 09.20 Sofia, MKT
5 Dr. dr. Iskandar, Sp.R
6 dr. Yuziani, M. Si

1 dr. Suhaemi, SpPD


2 dr. Mardiati, M. Ked(Ped), Sp.A
3 dr. Nur Fardian, M. Gizi
Jum‟at, 07.30- dr. Rizka
2 4 dr. Yuziani, M. Si
24/3/17 09.20 Sofia, MKT
5 dr. Husna, SpPK
6 dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD

1 dr. Suhaemi, SpPD


2 dr. Maulina Debbyousha, SpPD
Jum‟at, 07.30- dr. Juwita
3 3 dr. Nur Fardian, M. Gizi
31/3/17 09.20 Sahputri
4 dr. Yuziani, M. Si

1 dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD


Jum‟at, 07.30- dr. Juwita
4 2 dr. Yuziani, M. Si
7/4/17 09.20 Sahputri

1 Dr. Siti Maryam,M.Si dr. Anna


Senin 13.30- Millizia,
5
17/4/17 15.10
2 dr. Nur Fardian, M. Gizi M.Ked (Ped),
3 dr. Yuziani, M. Si Sp.An
dr. Anna
Jum‟at 07.30- 1 dr. Nur Fardian, M. Gizi Millizia,
6
21/4/17 09.20 2 dr. Maulina Debbyousha, SpPD M.Ked (Ped),
Sp.An

23
Panduan Tutor 2016/2017

Lampiran 4

METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)

LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti)

• Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota
kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua
mahasiswa harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan
dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti.
• Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun
hanya sebagian bisa mengawali proses belajar.
• Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok
dijadikan tujuan pembelajaran (learning objectives)

LANGKAH 2. Menetapkan masalah

• Proses
Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk
berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong
semua mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang
luas.
• Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang
berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan
ini akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas
berikutnya.
• Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan

• Proses
Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa
mencobamemformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif
hipotesis merekasebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu
menjaga agar diskusiberada pada tingkat hipotetis dan mencegah masuk terlalu
cepat ke penjelasanyang sangat detail. Dalam konteks ini:
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman,
dengantujuan untuk saling pengertian
 Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge
dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau

24
Panduan Tutor 2016/2017

menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada
pengetahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh
tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat
pemahaman yang lebih dalam.
 Output tertulis
daftar hipotesis atau penjelasan

LANGKAH 4. Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara


 Proses
Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah
dijelaskan secara rinci dan dibandingkan hipotesis atau penjelasan yang
diajukan untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih
lanjut. Langkah ini memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning
objectives), namun tidak disarankan untuk menulisnya terlalu cepat.
 Alasan
Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada
secara aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan
tujuan pembelajarana terlalu cepat akan menghalangi proses berfikir dan proses
intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu lebar dan
dangkal.
 Output tertulis
Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan
ide-ide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks
yang berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antara potongan
informasi yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam
memori jangka panjang. (Perhatian : dalam memori unsur-unsur pengetahuan
disusun secara skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara
semantis seperti kamus)

LANGKAH 5. Menetapkan Tujuan Pembelajaran


 Proses
Anggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning
objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk
fokus, tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang
tersedia. Beberpa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan
merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan
pribadi.

 Alasan
Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggota kelompok (dan
tutor) untuk mensintesis diskusi sebelumnnya menjadi tujuan pembelajaran
yang tepat dan dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan
pembelajaran, akan tetapi juga mengajak semua anggota kelompok bersama-
sama menyimpulkan diskusi.
 Output tertulis

25
Panduan Tutor 2016/2017

Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan


pembelajaran seharusnaya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau
hipotesis spesifik. Misalnya “penggunaan grafik cantle untuk penilaian
pertumbuhan anak” lebih baik dan lebih tepat dari pada “topik global
pertumbuhan”.

LANGKAH 6. Mengumpulkan Informasi dan Belajar Mandiri


 Proses
Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di litertur yang
terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis,
konsultasi pakar,atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh
informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi
buku program atau buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau
mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau
diakses.
 Alasan
Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan
memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa.
 Output tertulis
Catatan individual mahasiswa

LANGKAH 7. Berbagi Hasil dan Mengumpulkan Informasi dan Belajar


Mandiri
 Proses
Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa
memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama
mereka mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan
informasi dari belajar mandiri serta saling membantu memahami dan
mengidentifikasi area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut ( atau bantuan
pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan
analisis lengkap dari masalah.
 Alasan
Langkah ini mensintesis kerja kelompok, menkonsolidasi pembelajaran dan
mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih
lanjut. Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-
ended), tapi ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika
„pemicu‟ yang tepat terjadi di masa datang.
 Output tertulis
Catatan individual mahasiswa

26
Panduan Tutor 2016/2017

Lampiran 5
TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR

Tugas dan Kewajiban Tutor.


1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL
2. Menerina dan menguasai konsep PBL
3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik
4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi
5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki
motivasi, dan diterima oleh mahasiswa
6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung
7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa
8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan
hal-hal yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu
mahasiswa agar kelak menjadi dokter yang baik
9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswa dan mampu menjaga rahasia
10. Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang
kepercayaan, sahabat dan penasehat
11. Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok
bahasan
12. Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan
13. Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana
diharapkan oleh mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,
14. Berfikir kostruktif, memilki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara
bijaksana

Tutor harus Memiliki :


1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok
2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas
3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa : konsep yang berkembang di
anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya
4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan
munculnya problem solving
5. Menyadari diri sendiri : apakah tutor menghambat atau mendorong proses
kognitif mahasiswa ?
6. Mengevaluasi secara teratur : apakah para mahasiswa puas dengan proses
yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan
7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam
hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok
8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif

27
Panduan Tutor 2016/2017

9. Membina kepemimpinan kelompok


10. Mengamati adanya masalah perilaku (Mahasiswa dominan, diam,dsb) dan
memecahkannya
11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama
yang sedang berjalan
12. Memperhatikan efisiensi waktu

Tutor Tidak Boleh :


1. Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutor’s Guide
kepada mahasiswa, karena perlakuan demikian akan membahayakan proses
belajar mengajar dalam metode PBL
2. Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci-kunci dalam tutorial
agar proses tutorial dapat selesai dengan cepat.

28

Anda mungkin juga menyukai