Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu kasus kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera

adalah syok. Syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai tidak

adekuatnya transpor oksigen ke jaringan yang disebabkan oleh gangguan

hemodinamik. Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan

tahanan vaskuler sistemik, berkurangnya darah balik, penurunan pengisian

ventrikel, dan sangat kecilnya curah jantung. Berdasarkan bermacam-macam

sebab dan kesamaan mekanisme terjadinya, syok dapat dikelompokkan

menjadi empat macam yaitu syok hipovolemik, syok distributif, syok

obstruktif, dan syok kardiogenik (Hardisman, 2013).

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Agar mahasiswa mampu memahami konsep syok

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengertian syok

b. Mengetahui jenis syok

c. Mengetahui etiologi syok

d. Mengetahui proses syok

e. Mengetahui gejala syok

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Syok adalah Sindrom gangguan pathofisiologi berat yang berhubungan

dengan metabolism selluler yang abnormal, kegagalan sirkulasi. Syok atau

renjatan dapat diartikan sebagai keadaan terdapatya pengurangan yang sangat

besar dan tersebar luas pada kemampuan pengangkutan oksigen serta unsur-

unsure gizi lainnya secara efektif ke berbagai jaringan sehingga timbul cidera

seluler yang mula mula reversible dan kemudian bila keadaan syok

berlangsung lama menjadi irreversible (Isselbacher, 2013).

B. Etiologi

Penyebab syok dapat berbeda-beda. Berikut adalah penyebab syok

berdasarkan tipenya:

1. Syok kardiogenik. Disebabkan oleh gangguan pada jantung, seperti

serangan jantung atau gagal jantung.

2. Syok neurogeni. Disebabkan oleh cedera saraf tulang belakang, akibat

kecelakan atau cedera saat beraktivitas.

3. Syok anafilaktik. Disebabkan oleh alergi akibat gigitan serangga,

penggunaan obat-obatan, atau makanan maupun minuman.

4. Syok sepsis. Disebabkan oleh infeksi yang masuk ke aliran darah,

sehingga tubuh mengalami peradangan atau inflamasi.

2
5. Syok hipovolemik. Disebabkan oleh hilangnya cairan atau darah dalam

jumlah banyak, misalnya akibat diare, perdarahan pada kecelakaan, atau

muntah darah.

C. Jenis-jenis syok

1. Syok Hipovolemik atau oligemik

Perdarahan dan kehilangan cairan yang banyak akibat sekunder dari

muntah, diare, luka bakar, atau dehidrasi menyebabkan pengisian

ventrikel tidak adekuat, seperti penurunan preload berat, direfleksikan

pada penurunan volume, dan tekanan end diastolic ventrikel kanan dan

kiri. Perubahan ini yang menyebabkan syok dengan menimbulkan isi

sekuncup (stroke volume) dan curah jantung yang tidak adekuat.

2. Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik ini akibat depresi berat kerja jantung sistolik. Tekanan

arteri sistolik < 80 mmHg, indeks jantung berkurang di bawah 1,8

L/menit/ m2, dan tekanan pengisian ventrikel kiri meningkat. Pasien

sering tampak tidak berdaya, pengeluaran urin kurang dari 20 ml/ jam,

ekstremitas dingin dan sianotik.

3. Syok Obstruktif Ekstra Kardiak

Syok ini merupakan ketidakmampuan ventrikel untuk mengisi selama

diastole, sehingga secara nyata menurunkan volume sekuncup (Stroke

Volume) dan berakhirnya curah jantung. Penyebab lain bisa karena

emboli paru masif.

3
4. Syok Distributif

Bentuk syok septic, syok neurogenik, syok anafilaktik yang menyebabkan

penurunan tajam pada resistensi vaskuler perifer. Patogenesis syok septic

merupakan gangguan kedua system vaskuler perifer dan jantung.

D. Tanda dan gejala syok

1. Syok Hipovolemik

Manifestasi klinik dari syok adalah hipotensi, pucat, berkeringat dingin,

sianosis, kencing berkurang, oligouria, ganggua kesadaran, sesak nafas.

2. Syok Septik/ Syok Bakteremik

Hiperventilasi, tekanan vena sentral meninggi, Indeks jantung naik,

alkalosis, oligouria, hipotensi, daerah akral hangat, tekanan perifer rendah

dan laktikasidosi

3. Syok Neurogenik

Tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bradikardi, sesudah

pasien menjadi tidak sadar, barulah nadi bertambah cepat. Pengumpulan

darah di dalam arteriol, kapiler, dan vena, maka kulit terasa agak hangat

dan cepat berwarna kemerahan.

4. Syok Kardiogenik

Pasien tidak sadar atau hilangnya kesadaran secara tiba- tiba, sianosis

akibat dari aliran perifer berhenti dan dingin.

4
E. Proses Syok

Berbagai mekanisme dapat menyebabkan terjadinya syok. Curah

jantung yang berkurang karena gagal jantung atau karena perdarahan,

vasodilatasi karena berbagai sebab seperti rangsangan simpatis parasimpatis,

reaksi antigen dan antibody dapat menyebabkan pengisian pembuluh darah

tidak maksimal, sehingga biasanya ditemukan manifestasi klinik berupa vena

perifer kolaps dan CVP yang rendah.. Hal ini menyebabkan pasokan darah

tidak mampu memenuhi kebutuhan darah.

Keadaan ini dikompensasi oleh tubuh dengan berbagai cara.

Diantaranya dengan vasokonstriksi pembuluh darah perifer sehingga

ekstremitas tampak pucat dan dingin, jantung berusaha berkontraksi lebih

cepat untuk menghasilkan curah jantung lebih banyak sehingga nadi menjadi

cepat walaupun halus. Kondisi ini juga menyebabkan kebutuhan akan oksigen

semakin meningkat, sehingga pasien bernafas denga cepat dan dangkal.

Selain itu, kompensasi tubuh juga dapat berupa retensi cairan di ginjal,

sehingga produksi urin pasien menjadi berkurang dari normal.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Syok adalah Sindrom gangguan pathofisiologi berat yang berhubungan

dengan metabolism selluler yang abnormal, kegagalan sirkulasi. Syok atau

renjatan dapat diartikan sebagai keadaan terdapatya pengurangan yang sangat

besar dan tersebar luas pada kemampuan pengangkutan oksigen serta unsur-

unsure gizi lainnya secara efektif ke berbagai jaringan sehingga timbul cidera

seluler yang mula mula reversible

B. Saran

Dengan adanya makalah ini mahasiswa mampu melakukan asuhan

keperawatan pada pasien syok dengan tepat dan cepat

Anda mungkin juga menyukai