Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH PENEGAKAN HAM DI INDONESIA

Mata kuliah : Konstitusi dan HAM

Nama dosen : Dr. zulkarnain ridlwan , S.H ., M.H

Nama anggota :

- Hilmy Ahmad Fauzan ( 1812011294 )


- Zulfikar Mahmud ( 1812011295 )
- Rizkina Anggraeni ( 1812011296 )
- Syahrul Arfah ( 1812011297 )
- Galuh fitriana ( 1812011298 )
- Aldi setiawan ( 1812011299 )

Fakultas Hukum
Universitas Lampung
Bandar Lampung
2019/2020

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang SEJARAH
PENEGAKAN HAM DI INDONESIA ini dengan baik.

Makalah ini menjelaskan secara jelas tentang HAM yang ada di Indonesia ini ,
baik dari sejarah nya sebelum kemerdekaan hingga badan badan hukum tentang
penegakan HAM di Indonesia .

Dalam penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bimbingan dosen pengampu
bapak Zulkarnain Ridlwan dan orang tua yang telah membantu dalam hal
dukungan dan pembiayaan, dan dari teman-teman prodi S1 hukum . Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Maka dari itu, segala
kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan.

Bandar Lampung , september 2019

penulis

II
Daftar isi
Cover ...................................................................................................................I
Kata pengantar .....................................................................................................II
Daftar isi ..............................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN .....................................................................................3
2.1 Pengertian HAM........................................................................................3
2.2 Periodisasi penegakan HAM ....................................................................5
2.3 orgaisasi pembela HAM dan sepak terjannya ..........................................8
BAB 3 PENUTUP ...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................13
3.2 saran ..........................................................................................................14
Daftar pustaka.......................................................................................................15

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

HAM adalah hal yang dimiliki setiap manusia dan tidak bisa dilepas karena
itu adalah bagian dari dirinya . Banyak para pakar yang mengartikan HAM yang
lebih spesifik seperti pendapat dari Mahfud MD ang mengatakan ,” HAM sebagai
hak yang melekat pada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan dan hak
tersebut dibawa manusia sejak lahir kemuka bumi sehingga tersebut bersifat fitri
¹1.Adapun menurut pakar yang lain seperti C. De . Rover yang mengatakan “
HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak
tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-
laki ataupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak
pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-
hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan
hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak asasi manusia adalah hak dasar
atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan yang
maha esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat
universal dan abadi.

Ciri ciri dari HAM sendiri ada beberapa poin , seperti : (a) Tidak dapat
dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
(b)Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak,
apakah hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.(c)Hakiki,
artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada
sejak lahir.(d)Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang
tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan
adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang mendasar. HAM sendiri di
Indonesia melemah saat Indonesia pada masa penjajahan , karena Indonesia
dijajah dalam waktu yang panjang , HAM pun kurang ditegakan . namun
1
Ade arif firmansyah dkk . hukum tata negara . hlm 157

1
munculnya organisasi berbau HAM muncul dan sedikit demi sedikit berkembang
dan mulai bermunculan . dimulai dari organisasi boedi utomo pada tahun 1908
yang bergerak pada bidang pendidikan dan sosial budaya ini merupakan awal
tombak dari penegakan HAM di Indonesia . dan setelah budi utomo didirikan
muncul organisasi organisasi yang bertujuan untuk mensejahterakan hak hak asasi
manusia terutama di Indonesia .

1.2  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari HAM itu sendiri ?


2. Bagaimana periodisasi penegakan HAM di Indonesia ?
3. Apa saja organisasi pembela HAM dan bagaimana cara organisasi tersebut
membela HAM di Indonesia sebelum kemerdekaan ?

1.3  Tujuan

1. Agar mengetahui pengertian dari HAM .


2. Agar mengetahui periodisasi penegakan HAM di Indonesia .
3. Agar mengetahui organisasi pembela HAM dan cara dalam pembelaan
HAM di Indonesia sebelum kemerdekaan .

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian HAM

Menurut Jimly Asshiddiqie, “Indonesia diidealkan dan dicita-citakan oleh


the founding fathers sebagai suatu negara hukum (Rechtsstaat/The Rule of Law)”.
HAM atau Hak Asasi Manusia adalah hak yang akan melekat dalam tiap diri
manusia sejak manusia tersebut dilahirkan. Hak ini juga akan berlaku seumur
hidup dari manusia tersebut serta tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Adapun pengertian HAM lainnya menurut para ahli seperti :

Menurut John Locke

Hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai sesuatu yang
bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak
dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.

Menurut Austin-Ranney

HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam
konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.

Menurut muladi

HAM adalah hak yang melekat secara ilmiah pada diri manusia sejak manusia
lahir .dan tanpa hak tersebut manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagai
manusia utuh 2

2
Ibid , hlm 156

3
Di Indonesia sendiri HAM sudah dijaga dengan cara membuat undang-
undang tentang HAM agar HAM terjaga di Indonesia . misalnya pada UUD 1945
pasal 27 ayat 1 yang berbunyi “ segala warga negara bersamaan kedudukan di
dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya “ , pasal 27 ayat
2 “ tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusian “ , pasal 27 ayat 3 “ setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara “ . adapun undang undang lainnya yang
membahas tentang HAM seperti UUD 1945 pasal 28 A-J , UUD 1945 pasal 29 ,
UUD 1945 pasal 30 (1) , UUD 1945 pasal 31 , UUD 1945 pasal 32 (1) dan masih
banyak lagi . Sandaran moral berperan sebagai pedoman dan petunjuk bagi
Negara Hukum Indonesia dalam bertindak. Adagium “quid leges sine moribus
(apa artinya hukum kalau tidak disertai moralitas)” mewakili alasan mengapa
sandaran moral hendak dikedepankan bagi hukum, apalagi jika hukum itu ingin
senantiasa hidup dalam perubahan sosial. 3

Ini membuktikan bahwa Indonesia sudah membuktikan dalam penegakan HAM


di Indonesia . Salah satu contoh kasus pelanggaran HAM misalnya :

-Peristiwa Pembunuhan Munir

Delapan tahun silam, tepatnya pada 2004, Indonesia dikejutkan oleh


meninggalnya seorang aktivis HAM, Munir Saib Thalib. Munir adalah salah satu
seorang pembela hukum di Indonesia . beliau membantu kaum kaum tertindas ,
bergabung dengan organisasi organisasi seperti divisi legal komite solidaritas dll ,
membantu dalam penyusunan RUU. Kematianya menimbulkan kegaduhan
politik yang menyeret Badan Intelijen Negara (BIN) dan instituti militer negeri
ini. Munir meninggal ketika melakukan perjalanan menuju Belanda.

-Peristiwa Tanjung Priok

3
Zulkarnain Ridlwan,”SANDARAN MORAL NEGARA HUKUM INDONESIA DI
ERA DISRUPSI TEKNOLOGI”, Pidato Ilmiah,2019,Hlm 1.

4
Abdul Qadir Djaelani adalah salah seorang ulama yang dituduh oleh aparat
keamanan sebagai salah seorang dalang peristiwa Tanjung Priok. Karena
pengumuman undangan pengajian rebaja islam(muslim), ia ditangkap dan
dimasukkan ke dalam penjara. Sebagai seorang ulama dan tokoh masyarakat
Tanjung Priok, sedikit banyak ia mengetahui kronologi peristiwa Tanjung Priok.
(8 september 1984) 2 orang babinsa menyiram pengumuman tersebut dengan air
got, dan terjadilah adu bulut antara jamas mushala tersebut tengan kedua babinsa
tersebut arena merasa mushalanya di kotori (11 september 1984) Amir Biki sang
pimpinan posko 66 memimta pembebasan ke 4 orang jamaah yang ditangkap
karena menurut Amir 4 orang ini tidal bersalah (12 September 1984) kerusuhan di
koramil terjadi, kronologinya Amir Biki dan jamaah lain mendatangi koramil dan
koramil tersebut telah di jaga oleh pasukan ABRI yang berpakaian perang, oknum
oknum ABRI menembakkan peluru tajam kearah gerombolan jamaah tersebut.

2.2 Periodisasi Penegakan HAM di Indonesia

- 1908 – 1945

Periode sebelum kemerdekaan ditandai dengan kemunculan berbagai organisasi


pergerakan nasional seperti budi utomo (1908) , indische partij (1912), sarekat
islam (1911) dll . Lahirnya berbagai organisasi tersebut tidak lepas dari sejarah
pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penjajah. Bermulai dari Boedi Oetomo
mewakali organisasi pergerakan nasional mula-mula yang menyuarakan
kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui petis-petisi yang
ditujukan kepada pemerintah kolonial maupun lewat tulisan di surat kabar.Inti
dari perrjuangan Boedi Oetomo adalah perjuangan akan kebebasan berserikat dan
mengeluarkan pendapat melalui organisasi massa dan konsep perwakilan rakyat.
Lalu mulai bermunculan organisasi organsisasi lainnya yang tidak hanya dibidang
pendidikan saja namun seperti ekonomi , social budaya , politik dll yang
semuanya menjurus pada penegaka HAM .

5
- 1945 – 1950

Setelah pergulatan dengan penjajah yang mengambil hak-hak kita, akhirnya kita
dapat menikmati nama dan identitas satu bangsa dan dapat memperjuangkannya
bersama. Pada periode ini pemikiran HAM berkutat dengan masalah
kemerdekaan, dimana kemerdekaan berbicara dan mengemukakan pendapat dan
juga membentuk partai politik telah mendapatkan legitimasi yang sah dari UUD
1945. Kita menjadi penentu hak bangsa kita ini sendiri.

- 1950 – 1959

Periode yang membanggakan dan terjadi kebebasan terjadi pada masa antara
tahun 1950-1959 . Periode ini dianggap sebagai saat-saat pasang kemajuan atas
HAM kita ini, ditandai dengan :

- semakin banyaknya tumbuh partai politik dengan beragam ideologinya


masing-masing

- kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi betul-betul menikmati


kebebasannya

- Pemilihan Umum sebagai pilar lain dari demokrasi berlangsung dalam


suasana kebebasan, fair dan demokratis

- Parlemen atau Dewan perwakilan rakyat sebagai representasi dari


kedaulatan rakyat menunjukan kinerja dan kelasnya sebagai wakilwakil
rakyat dengan melakukan kontrol atau pengawasan

- Wacana dan pemikiran tentang HAM memperoleh iklim yang kondusif.

- 1959-1966

Setelah dekrit presiden yang dikeluarkan oleh soekarno pada 5 juli 1959,
gagasan atau konsepsi Presiden Soekarno mengenai demokrasi terpimpin dilihat

6
dari sistem politik yang berlaku yang berada di bawah kontrol/kendali Presiden .
dengan kata lain , tidak ada kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pikiran dengan tulisan . Dan pada masa inilah HAM dikekang .

-1966 – 1998

The second situation is the period after the outbreak of the G30S/PKI, the
communist party of Indonesia, when the Paruk people who do not know anything
about the outside world should be punished without trial by the State through the
butts and bayonets of the army. Srinthil and Paruk figures finally thrown in jail,
although they really do not understand what mistakes they have made. The
soldiers who arrested them were just executing orders, because in the instructions
they held, their names were clearly listed. Against this incident, they are behaving
equally that the courage of the times does lead them to the event, as the sign they
have caught before, the steepness of4

the steam.Karna kejadian G30S/PKI membuat indonesia berada pada masa


darurat , karena ini berdapak pada HAM di Indonesia .HAM pada saat itu seperti
tidak dilindungi karena pemikiran bahwa HAM berasal dari barat . sering kali
diadakan kajian-kajian dan seminar-seminar mengenai HAM. Tetapi setelah
selang beberapa waktu sikap pemerintah berubah dan menjadi defensive serta
represif. Dan saat-saat itulah terjadi kasus-kasus pelanggaran HAM, dan dosa-
dosa itu tidak lah dapat di adili sampai sekarang. Pada awal 1990-an kemudian
dibentuklah Komnas HAM, Selama 32 Tahun kekuasaan , telah disahkan 2
instrumen internasional HAM , yakni konvensi. penghapusan segala bentuk
diskriminasi terhadap perempuan ( UU NO. 7 TAHUN 1984) , dan konvensi hak
anak pada 1989 . 5

As Breuilly argues, nationalism in Indonesia was often used as a tool to conquer


political opponents (1993). In practice, nationalism is nothing but politics,
insofaras it has been applied since the Sukarno era under the so-called old
4
Khristianto and Widya Nirmawalati,” How Banyumas people ‘describe’ G30S/PKI in the novel
Ronggeng Dhukuh Paruk”,journal of Applied Studies in Language, Vol 2 Issue 1, 2018,Hlm 99
5
Retno kusniati , “ sejarah perlindungan hak hak asasi manusia dalam kaitannya dengan
konsepsi negara hukum “ , karya ilmiah , hlm 88

7
order,which practised a strain of nationalism more closely aligned with
socialismand communism. This political tool was then used by Soeharto to
suppressvarious social upheavals in the military, as it was considered the only
means of legitimizing the state’s monopoly of physical violence on behalf of the
integrity of the nation and the State. The intent was, in the name of nationalism,
force different groups and movements to obey the law or otherwise be banned.
Indonesia6

- 1998 – sekarang

Jatuhnya rezim pemerintahan Orba memberikan dampak luar biasa, dan


menjadikannya contoh agar tidak mengulangi hal itu lagi. Dan presiden BJ
Habibie dituntut untuk mengandemen UUD 1945 , penghapusan dwi fungsi ABRI
, penegakan hukum dan HAM , otonomi daerah , kebebasan pers , hidup
7
demokrasi.yang semestinya . politik hukum pada era BJ Habibie
memeperlihatkan perkembangan penting dalam rangka penghormatan ,
pemenuhan dan perlindungan HAM . dan pada era gus dur , megawati dan SBY
meneruskan politik hukum HAM yang telah diletaki oleh BJ Habibie .

2.3. Organisasi Pembela HAM sebelum kemerdekaan

- Budi utomo

Budi Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh


Dr.Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo
dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin
Sudirohusodo. The national movement in Indonesia was initiated in 1908.

“The national movement emerged at the start of the Boedi Oetomo


organization. This organization was founded by a group of STOVIA medical

6
David Efendi and merdian alam, “Indonesia in the post-Soeharto era: Identifying state
ideological typology”, Regional journal of Southeast Asian Studies, Vol 3,issue1,2018,Hlm 33.
7
Winarto , paradigm baru pendidikan pancasila , Cet. 4 , hlm 41

8
students. A group of students studying at an institution. They were a group of
people coming from different regions with different backgrounds. Differences in
social background apparently did not dampen the good faith as students kept the
ideals to gather and realize the national dreams. Different background of the
organizational members eventually became the prove to the colonial government
that verily the Indonesian nation could actually unite, gather and convey their
national aspirations through official forums. Through differences, it enables the
Indonesian in strengthening the national unity (Lay., 2006: 169). Although having
confronted with many arising problems, however, this organization could survive
and prove to all groups that Boedi Oetomo was one of the organizations which
provided aspiration and helped to establish the people’s spirit of nationalism. The
great nation is a nation that are capable of defending themselves and proving to
the whole world on the greatness of the struggle to unite”8

"Tujuan Boedi Oetomo adalah mengusahakan persatuan kaum bumiputra


yang sedapat mungkin bersifat umum, sehingga akhirnya akan tercapai
terbentuknya suatu persatuan orang Jawa pada umumnya, dengan Boedi Oetomo
sebagai pelopor yang tugas utamanya adalah merancang cara-cara yang tepat
untuk mencapai terwujudnya suatu pendidikan yang serasi bagi negara dan rakyat
Hindia Belanda," tulis Soewarno. Karena budi utomo berfokus pada bidang
pendidikan , dengan munculnya budi utomo diharapkan munculnya para para
cendikiawan , dan tak lama munculnya budi utomo muncul organisasi lainnya
yang membahas tentang HAM .

- Sarekat islam

Pada dasarnya sarekat islam (SI) didirikan atas empat pokok pikiran yang menjadi
tujuan gerakannya. Pertama, memperbaiki nasib rakyat dalam bidang sosial
ekonomi. Kedua, mempersatukan pedagang batik agar dapat bersaing. Ketiga,
hendak mempertinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia yang pada saat itu
sering disebut bumi putera. Keempat, memperkembangkan serta memajukan
Islam melalui Pendidikan . SI adalah lanjutan dari Sarekat dagang islam (SDI)

8
Winahyu Adha Yuniyati,Leo Agung S and Warto,” Boedi Oetomo: the Multi Ethnic
and Pioneering Organization to the Spirit of Nationalism”, International Journal of
Multicultural and Multireligious Understanding,Vol 5(3),2018, Hlm 49

9
yang kemudian berkembang menjadi SI dan mengfokuskan tidak hanya pada
sector ekonomi , namun dalam sector lainnya seperti politik dan pendidikan

- Indische partij

IP didirikan pada 25 desember 1912 oleh 3 tokoh yaitu E.F.E douwes dekker
9
awalnya organisasi Indische Partij ini didirikan karena terjadinya diskriminasi
dan rasisme antar keturunan Belanda asli dan orang Eropa campuran yang lahir
dari hasil perkawinan Belanda dengan orang Indonesia. Meskipun begitu,
sebenarnya 3 serangkai ingin Indische Partij dapat memfasilitasi para pribumi
juga. Sayangnya orang-orang pribumi saat itu masih sangat sensitif dengan
golongan Eropa karena menjadi bangsa penjajah yang menyebabkan penderitaan
keluarga mereka selama ratusan tahun.Sebagai sebuah organisasi yang tujuannya
bukan sekedar untuk merekatkan hubungan kekeluargaan, Indische Partij merasa
butuh pengakuan tertulis dari pemerintah Hindia Belanda. Jika organisasi telah
disetujui secara legal oleh pemerintah, maka organisasi tersebut dapat beroperasi
dengan aman dan lancar karena keberadaannya telah dijamin oleh pemerintah.
Dengan niat yang terang terangan para tokoh mengajukan ke pemerintah agar
disahkannya indische partij , berulang ulang kali mereka megajukan tanpa
menyerah namun tetap ditolak oleh pemerintah belanda. Mereka tetap mlakukan
aksinya secara terang terangan demi kesejahteraan rakyat. Raden Mas Suwardi
Suryaningrat menjadi tokoh pertama yang menyuarakan tindakan tidak
berperikemanusiaan tersebut. Ia menulis di kolom De Express dengan judul ‘Als
ik een Nederlander was’ yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti
‘Andaikan Aku Seorang Belanda.’ Tulisannya ini mengantarkan Ki Hajar
Dewantara ke dalam jeruji besi karena dianggap menghina pemerintah.

Parahnya lagi, sahabat Ki Hajar, dr. Cipto Mangunkusmo langsung meneruskan


pemikiran sahabatnya yang lebih dulu masuk sel tahanan. dr. Cipto menulis
‘Kracht of Vrees?’ dan dimuat di De Express tanggal 26 Juli 1913. Dia tidak lagi
membicarakan topik yang sama persis dengan Ki Hajar. Namun, dr. Cipto

9
M. habib mustopo . hermawan . agus suprijono , sejarah peminatan ilmu ilmu sosial 2 , Cet 1 ,
hlm 148

10
mengungkit tentang rasa ketakutan, kekhawatiran serta kekuatan yang terus
memojokkan pemerintah Belanda. Akibatnya, ia menyusul Ki Hajar menikmati
dinginnya dinding penjara.

Karena di antara 3 serangkai yang tidak dimasukkan penjara hanya Douwes


Dekker saja, ia mencoba meluapkan perasaan dan pemikirannya dengan cara
menulis. Lagi-lagi tulisan ini dimuat di De Express tanggal 5 Agustus 1913.
Tulisannya diberi judul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi
Soerjaningrat yang artinya Pahlawan Kita : Cipto Mangunkusumo dan Suwardi
Suryaningrat.

3 pahlawan tulisan tersebut mau tidak mau langsung dijebloskan ke dalam penjara
semua.  Tetapi pemerintah Belanda berpendapat, jika mereka dijadikan satu di
dalam tahanan, maka mereka akan tetap bersatu dan menyebarkan pengaruhnya
meskipun dari dalam jeruji besi. Akhirnya mereka menjalani pengasingan yang
masing-masing dibedakan tempatnya.

- Perhimpunan Indonesia

Bermulai dari dibentuknya indische vereniging yang bergerak di sektor


pendidikan kemudian berubah menjadi perhimpunan Indonesia ( PI ) Dan mulai
bergerak pada sektor politik yang terinspirasi dari banyaknya negara negara di
asia afrika yang berani merdeka . walaupun keberadaan PI tidak di Indonesia
namun mereka turut serta dala perjuangan kemerdekaan dengan cara menulis
artikel yang lalu menunjukan identitas mereka sebagai PI yang bertujuan :

- Indoensia menetukan nasib tanpa campur tangan pihak lain


- Indonesia akan bersatu untuk mecapai kemardekaan dari penjajah belanda
- Indonesia akan belajar mandiri untuk dapat mencapai persatuan yang
digunakan sebagai alat melawan kolonialisme belanda

- Pendidikan nasional Indonesia

11
Soekarno menyebut PNI sebagai “partai” namun berdasarkan keterangan
Soenario, PNI pertama kali berdiri dengan nama “Perserikatan Nasional
Indonesia” dan baru diubah menjadi partai pada kongres pertamanya setahun
kemudian . Sukarno, salah satu pendiri PNI, melalui tulisannya “Nasionalisme,
Islamisme dan Marxisme”, menganjurkan persatuan di kalangan kelompok politik
di Hindia Belanda. Sejak berdiri, PNI menyelenggarakan kongres dua kali.
Kongres pertama diselenggarakan di Surabaya pada 28-30 Mei 1928 dan kongres
kedua di Jakarta, 18-20 Mei 1929. Dalam kongres pertama, Sukarno
mengemukakan asas nasionalisme PNI ke hadapan ribuan pengikutnya, sekaligus
pertemuan resmi pertama antara pemimpin partai dan konstituennya. Bahkan agen
Dinas Pengawasan Politik pemerintah pun turut menyusup ke dalamnya. Kongres
kedua di Jakarta sedikit berbeda dari kongres pertama karena pada saat itulah lagu
Indonesia Raya dinyanyikan sekaligus menjadi lagu wajib resmi partai. Peserta
sidang pun datang dari berbagai daerah di Indonesia, kecuali cabang Ulusiau,
“karena ketuanya G. Dauhan dilarang datang ke kongres PNI oleh Residen di
Manado,” kata Iskaq. Materi pembicaraan di dalam kongres tak banyak jauh
berbeda dari kongres pertama. Tetap kritis terhadap pemerintah kolonial.

As the nation leader, Bung Karno and Pak Harto possessed different
perspective, particularly on how to progress his nation. While Bung Karno was
more outwardlooking, improving social and political environment first in order to
improve the quality of life of every person; Pak Harto, on the other hand, was
more inward-looking, starting from improving the quality of individual in order to
achieve his life ends in order to realize people life in harmony10.

10
Dwi Tiyanto and Totok Sarsito,” Between Dr. Ir. H. Sukarno and the Great Army General H.
Muhammad Suharto”, Southeast Asian Journal of Social and Political Issues, Vol. 1, No. 2, 2012,
Hlm 209.

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Menurut John Locke hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia
menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.
Dengan kata lain HAM adalah sesuatu hal yang harus dilindungi demi
kesejahteraan bersama .

Namun banyak sekali rintangan dalam penegakan dan pembelaan HAM di


Indonesia , baik pada jaman sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan .
masing masing memiliki problematika nya sendiri . Dimulai dari dibentuknya
budi utomo yang bergerak dalam bidang pendidikan dengan tujuan menciptakan
golongan golongan muda yang berkualitas , kemudian mulai bermunculan

13
organisasi organisasi baik dari dalam mauapun luar yang sifatnya membela HAM
di Indonesia . HAM pun mulai terjaga semakin berkembangnya waktu , dan
setelah merdeka , HAM mulai terjaga dan mulai berkembang . undang undang
yang mengatur HAM pun bermunculan demi kesejahteraan rakyat misalya pada :

 UU Nomor 5 Tahun 1998 yang berisi tentang ratifikasi terhadap aturan


anti kekejaman, penyiksaan, perlakuan, atau penghukuman yang kejam,
tidak berperikemanusiaan, dan merendahkan martabat.
 UU Nomor 9 TAhun 1998 yang berisi tentang kebebasan menyatakan
pendapat
 UU Nomor 11 Tahun 1998 yang mengatur tentang hak dan kewajiban
buruh di Indonesia
 UU Nomor 8 Tahun 1999, berisikan tentang hak dan perlindungan
konsumen.
 UU Nomor 19, 20, dan 21 Tahun 1999, berisi tentang perburuhan. Dalam
hal ini UU mengatur tentang penghapusan ekrja paksa, upah minimum
pekerja, dan diskriminsai dalam pekerjaan.
 UU Nomor 26 Tahun 1999, berisikan tentang pencabutan hukum subsversi
yang dianggap membatasi hak berpendapat.
 UU Nomor 39 Tahun 1999 , berisikan tentang HAM.
 UU Nomor 40 Tahun 1999, berisikan tentang pers, hak dan kewajibannya.
 UU Nomor 26 TAhun 2006, berisikan tentang pengadilan terhadap
pelanggar HAM.

3.2 Saran

Saran penulis bagi pembaca adalah , pemerintah sudah membuat aturan demi
warganya , merekontruksi UU , membuat aturan baru sesuai perkembangan jaman
, menciptakan lembaga lembaga pelindungan HAM , pengadilan HAM , dll.
semua demi kesejahteraan rakyatnya . yang kita harus lakukan adalah meneruskan
dan mengembangkan pemikiran tersebut demi orang-orang banyak di masa

14
depannya namun dimulai dari diri sendiri yaitu dimulai dari menghargai hak-hak
setiap manusia tanpa memandang ras , suku , agama , menghormati pandangan
orang lain tidak mengikuti ego pribadi dan mulai melihat orang lain . atau dengan
kata lain melihat dari sudut terkecil baik pribadi maupun orang lain . karena jika
SDM di Indonsia berkualitas , maka Indonesia pun akan berkualitas .

DAFTAR PUSTAKA

- Efendi David dkk. 2018 ,Indonesia in the post-Soeharto era: Identifying


state ideological typology, Regional. journal of Southeast Asian Studies,
(3)1: 33.

- Gurupkn.com . 9 oktober 2017 . 13 undang undang yang mengatur tentan


HAM di Iindonesia , https://guruppkn.com/ undang-undang-yang-
mengatur-tentang-ham
- Ipospedia . 17 juli 2017 . https://ipospedia.com/ sejarah-ham-di-indonesia/
, sejarah HAM di Indonesia secara singkat dan jelas
- Ismail , Mansur . desember 2013 https://www.researchgate.net/
publication /309960068_KONTRIBUSI_SAREKAT ISLAM DALAM
MEMBENTUK_MASYARAKAT_MADANI MELALUI PENDIDIKAN.
- Khairazi , fauzan . 2015 . IMPLEMENTASI DEMOKRASI DAN HAK
ASASI MANUSIA DI INDONESIA . Jurnal inovatif . volume VIII no 1

15
- Khristianto dkk.2018,How Banyumas people ‘describe’ G30S/PKI in the
novel Ronggeng Dhukuh Paruk. journal of Applied Studies in Language,
2(1), 2018: 99
- Kusniati , retno . SEJARAH PERLINDUNGAN HAK HAK ASASI
MANUSIA DALAM KAITANNYA DENGAN KONSEPSI NEGARA
HUKUM .
- Minyukie . sejarah hak asasi manusia di Indonesia .
https://minyukie.wordpress.com/sejarah-hak-asasi-manusia-di-indonesia/
- Mustopo , m habib , hermawan , suptijono , agus . 2013 . Sejarah
Peminatan Ilmu Ilmu Sosial 2
- Neta , yulia . 2013 . Partisipasi Masyarakat Terhadap Penegakan Hak
Asasi Manusia Di Negara Demokrasi Indonesia . monograf volume 1 .
- Ria , evia . malang . dinamika pelaksaaan HAM pada jaman penjajahan
sampai sekarang. https://www.academia.edu/ 33005572/ Dinamika
Pelaksanaan HAM Pada Masa Penjajahan Sampai Sekarang.doc
- Ridlwan Zulkarnain.2019. SANDARAN MORAL NEGARA HUKUM
INDONESIA DI ERA DISRUPSI TEKNOLOGI. Pidato Ilmiah
- Rudi , firmansyah . ade arif dkk , 2019 , Huku Tata Negara , Bandar
Lampung.
- Tiyanto Dwi dkk. 2012, Between Dr. Ir. H. Sukarno and the Great Army
General H.Muhammad Suharto. Southeast Asian Journal of Social and
Political Issues, (1)2: 209.
- Winarno , 2018 , Paradigma Baru Pendidikan Pancasila , Solo
- Yuniyati Adha Winahyu dkk. 2018, Boedi Oetomo: the Multi Ethnic and
Pioneering Organization to the Spirit of Nationalism. International Journal
of Multicultural and Multireligious Understanding, 5(3):49.
- Zakky . 28 juli 2018 . https://www.zonareferensi. com/pengertian-hak-
asasi-manusia/ , pengertian HAM menurut para ahli & secara umum

16

Anda mungkin juga menyukai