Anda di halaman 1dari 13

Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

JURNAL KOMUNITAS
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas

INTERAKSI SOSIAL KOMUNITAS SAMIN DENGAN MASYARAKAT


SEKITAR

Indah Puji Lestari 

MA Al Kautsar, Bekutuk, Blora, Jawa Tengah, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Komunitas Samin merupakan bagian dari masyarakat desa Klopoduwur yang
Diterima Desember 2012 menganut dan mempertahankan ajaran Samin Surosentiko. Komunitas Samin
Disetujui Januari 2013 mempunyai tata cara, adat istiadat, bahasa serta norma-norma yang berbeda
Dipublikasikan Maret 2013
dengan masyarakat pada umumnya. Dalam kajian ini penulis menjelaskan tentang
Keywords: bentuk interaksi sosial antara komunitas Samin dengan masyarakat sekitar desa
social interaction; Klopoduwur, faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial antar komunitas
samin community; Samin dengan masyarakat desa Klopoduwur dan kendala yang dihadapi dalam
community. interaksi sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk interaksi sosial
antara komunitas Samin dengan masyarakat sekitar berupa kerja sama, akomodasi
dan asimilasi. Sedangkan konflik atau pertentangan dalam interaksi sosial antara
komunitas Samin dengan mayarakat sekitar desa Klopoduwur tidak tampak jelas.
Interaksi sosial antara komunitas Samin dengan masyarakat sekitar dipengaruhi
oleh berbagai faktor, yakni situasi sosial, kekuasaan norma kelompok, tujuan
pribadi, kedudukan dan kondisi individu serta penafsiran situasi. Kendala-kendala
yang dihadapi dalam interaksi sosial antara komunitas Samin dengan masyarakat
sekitar adalah perbedaan bahasa yang sulit dipahami oleh masyarakat sekitar,dan
adanya perbedaan nilai antara kedua kelompok sosial tersebut..

Abstract
Samin community is part of the village community Klopoduwur who embrace and defend
the teachings of Surosentiko Samin. Samin community has ordinances, customs, language
and norms that are different from society at large. In this study, the author describes forms of
social interaction between Samin and their surrounding community in Klopoduwur village,
factors that affect the social interaction and the obstacles they faced. The study results indicate
that these forms of social interaction between the community of Samin and local residents
take the form of cooperation, accommodation and assimilation. There are no conflicts or
contradictions in the social interaction between the Samin community and their neighbours.
Samin social interaction between communities and local residents affected by various factors,
namely the social situation, the power of group norms, personal goals, status and condition
of the individual as well as the interpretation of the situation. Constraints encountered in
the social interaction between communities and local residents Samin is the difference in
language, and the value difference between the two social groups.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2086-5465
MTs Al Kautsar, Bekutuk, Blora,
Jawa Tengah, Indonesia, 58382
E-mail: ip.lestari@gmail.com
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

PENDAHULUAN ngoko. Bagi komunitas Samin menghormati


orang lain tidak dari bahasa yang di gunakan
Interaksi sosial merupakan syarat uta- tetapi dari sikap dan perbuatan yang ditun-
ma terjadinya aktivitas dan integrasi sosial jukkan. Pakaian orang Samin biasanya terdi-
(Kymlicka, 2007; Modood, 2007; Parekh, ri dari baju hitam lengan panjang tidak me-
2002; Philips, 2006). Interaksi sosial adalah makai krah. Laki-laki memakai ikat kepala,
hubungan-hubungan sosial yang dinamis untuk wanita memakai kebaya lengan pan-
yang menyangkut hubungan orang perorang, jang, berkain sebatas di bawah tempurung
antara kelompok-kelompok manusia, mau- lutut di atas mata kaki. Hal ini terkait dengan
pun antara orang perorang dengan kelom- 5 tata cara yang tidak boleh dilanggar oleh
pok manusia Dalam berinteraksi seseorang orang Samin antara lain: memiliki istri lebih
individu atau kelompok sosial sedang beru- dari satu, mengenakan peci, mengenakan
saha atau belajar untuk memahami tindakan celana panjang, menyekolahkan anak pada
sosial seorang individu ataupun kelompok pendidikan formal dan berdagang.
sosial lain. Interaksi sosial akan berjalan Sebenarnya, ajaran Samin muncul se-
dengan tertib dan teratur bila individu dalam bagai reaksi dari pemerintahan kolonial Be-
masyarakat dapat bertindak sesuai dengan landa yang sewenang-wenang. Perlawanan
konteks sosialnya, yakni tindakan yang dise- yang dipelopori oleh Samin Surosentiko ti-
suaikan dengan situasi sosial saat itu, tidak dak dilaksanakan secara fisik, tetapi berupa
bertentangan dengan norma-norma yang sikap-sikap tidak suka yang diwujudkan den-
berlaku, serta individu bertindak sesuai den- gan perbuatan-perbuatan yang aneh, nyele-
gan kedudukannya dalam masyarakat. neh dan menurut kebanyakan orang bukan
Suatu interaksi sosial dapat berjalan Samin, menganggap sebagai tindakan yang
dengan lancar jika memenuhi dua syarat tidak sopan. Tindakan tersebut merupakan
yaitu adanya kontak sosial dan komunika- sikap membangkang dan berontak kepada
si. Pentingnya kontak dan komunikasi bagi pemerintah Belanda saat itu. Contoh sikap
terwujudnya interaksi sosial dapat diuji ter- yang nyata, komunitas Samin ini menolak
hadap suatu kehidupan yang terasing. Ke- untuk membayar pajak, menolak memper-
hidupan terasing yang sempurna ditandai baiki jalan, menolak jaga malam, menolak
dengan ketidakmampuan untuk mengada- kerja paksa. Tanggapan komunitas Samin
kan interaksi sosial dengan pihak lain, salah ketika dipaksa membayar pajak akan men-
satunya adalah komunitas Samin. gatakan bahwa ”tanah ini milik komunal
Komunitas Samin memiliki ciri-ciri dan sebagai perwujudan kekuasaan Tuhan
khusus yang menjadi identitas mereka dalam YME” dan ketika didatangi oleh pemerin-
penampilan sehari-hari yang berbeda dengan tah kolonial Belanda mereka berbaring di
masyarakat disekitarnya. Identitas tersebut pekarangan dan berteriak ” Kanggo” (artinya
menunjukkan karakter dan perlengkapan punya saya), ketika disuruh jaga malam
mereka sesuai dengan ajaran Saminisme yang mengatakan lebih baik menjaga rumah sen-
mereka pertahankan dari waktu ke waktu te- diri-sendiri. Jawaban-jawaban itu membuat
rutama generasi tua. Mereka merasakan ke- geram dan tidakan tersebut dianggap mem-
benaran dan keyakinan yang kuat terhadap bahayakan bagi pemerintah kolonial Belan-
ajaran-ajaran Samin Surosentiko sebagai da (Hutomo,1995:14)
pandangan hidup yang sangat berguna. Si- Kondisi demikian menimbulkan ste-
kap dan perbuatan orang-orang Samin selalu reotipe bahwa hingga sekarang komunitas
diikuti bukti-bukti nyata dan konsekuen se- Samin mempunyai watak suka membang-
suai dengan ajaran yang diterima. kang, aneh, tidak santun dan banyak hal
Ciri-ciri khusus yang menjadi identitas yang dahulu dipandang sebagai bentuk per-
masyarakat Samin antara lain terlihat dari lawanan terhadap Belanda, masih melekat
pakaian dan bahasa yang digunakan. Mere- di kalangan komunitas Samin. Berdasarkan
ka umumnya tidak mengenal tingkatan baha- latar belakang di atas, maka peneliti tertarik
sa Jawa, jadi bahasa yang digunakan adalah bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk

75
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

interaksi sosial yang berlangsung antara ko- minteri wong” (kalau sudah pintar nanti pasti
munitas Samin dengan masyarakat sekitar, digunakan untuk membodohi orang), demi-
faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi kian alasan yang digunakan mengapa me-
antara komunitas Samin dengan masyarakat reka tidak menyekolahkan anak-anaknya di
sekitar, dan kendala yang dihadapi komuni- sekolah formal.
tas Samin dalam berinteraksi dengan masya- Kehidupan komunitas Samin adalah
rakat sekitar. Komunitas yang memandang proses pembe-
Komunitas Samin dari aspek sosial lajaran sebagai proses belajar seumur hidup.
budaya menarik untuk dikaji dan beberapa Prinsip yang diterapkan adalah belajar ten-
hasil penelitian tentang Samin telah banyak tang segala hal yang penting bagi kehidupan
dipublikasikan, salah satunya oleh Arif Roh- mereka, kapan saja, bersama dengan siapa
man (2010) dengan judul “Romours and Reali- saja. Pola pembelajaran sebagai proses sosi-
ties of Marriage Practices in Contemorary Samin alisasi dan pewarisan budaya komunitas Sa-
Society” dalam Jurnal Humaniora. Rohman min terwujud dalam bentuk komunikasi dua
dalam tulisannya mengkaji praktik perkawi- arah yang informal dan alami. Berdasarkan
nan dan makna perkawinan dalam ajaran pola pembelajaran ini, maka peserta belajar
Samin di Klopoduwur, Blora. Hal ini bukan melakukan pembelajaran ini dengan sukare-
tanpa alasan, karena banyak rumor tentang la sehingga tingkat kecemasan rendah. Pe-
masyarakat Samin termasuk praktik perka- mahaman yang sama (mutual understanding)
winan. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa dalam pem- belajaran ini mudah tercapai.
mitos dan streotip yang melekat pada masya- Dalam hal ini peserta belajar dapat lebih
rakat Samin tidak sepenuhnya benar, hal ini mudah mengerti de- ngan terbukti mampu
terjadi karena mereka menutup diri untuk memberikan umpan balik dalam proses pem-
akses masyarakat diluar mereka. keberadaan belajaran. Komunikasi dua arahpun terban-
mereka sering didiskreditkan bahkan peme- gun dengan lebih mudah.
rintah daerah “malu” mengakui mereka se- Kedua artikel diatas melihat dari da-
bagai warganya. Dalam praktik perkawinan, lam komunitas bagaimana lembaga pendi-
Samin sangat menghormati perempuan se- dikan dan perkawinan yang dijalankan oleh
bagai perwujudan ajaran Adam yang mere- masyarakat Samin. Selama ini mereka tera-
ka yakini. Masyarakat Samin termarginalisa- sing dan diasingkan oleh stigma yang terben-
si dari hubungan sosial dengan masyarakat tuk sejak jaman kolonial Belanda. Interaksi
diluar mereka karena prasangka politik yang orang Samin dengan penduduk atau masya-
masih terbawa hingga saat ini. rakat sekitar tidak tampak baik, orang Samin
Artikel kedua ditulis oleh Rini Dar- cenderung menutup diri dan menjauh dari
mastuti dan Mustika Kuri Prasela (2010) kehidupan modern. Tulisan ini berusaha
dengan judul “Two Ways Communication: Se- menyajikan gambaran proses interaksi sosial
buah Model Pembelajaran dalam Komunitas komunitas Samin di Klopoduwur, Blora den-
Samin di Sukolilo Pati”. Penelitian mereka gan masyarakat sekitar saat ini.
berusaha untuk mengkaji pandangan komu-
nitas Samin tentang pendidikan formal dan METODE PENELITIAN
bagaimana pendidikan diajarkan dalam ke-
luarga Samin. Salah satu komunitas yang Penelitian ini menggunakan metode
tidak mengijinkan anggota komunitasnya penelitian kualitatif dengan beberapa per-
mengenyam bangku pendidikan secara for- timbangan, yaitu metode kualitatif lebih
mal adalah komunitas Samin yang ada di mudah apabila berhadapan dengan kenya-
Sukolilo, Pati. Ketakutan adanya pengaruh taan ganda, metode ini menyajikan secara
negatif dari masyarakat luar terhadap keper- langsung hakikat hubungan antara peneliti
cayaan komunitas Samin merupakan salah dan responden, dan metode ini lebih peka
satu alasan mengapa anggota komunitas ini dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak
tidak diijinkan mengikuti pendidikan secara penajaman pengaruh bersama dan terhadap
formal. “Yen wis pinter lak yo mengko kanggo pola-pola nilai yang dihadapi. Dalam meto-

76
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

de ini diharapkan pembaca dalam membaca maupun dengan masyarakat sekitar. Apabila
tulisan ini seolah-olah terlibat didalamnya ada kegiatan yang dilakukan di dalam ko-
dan dapat mengikuti alur cerita seperti bera- munitas Samin, mereka selalu meluangkan
da pada lokasi sesungguhnya. waktu tidak hanya terbatas dilingkungannya.
Lokasi penelitian adalah tempat di Jika ada kerabat Samin yang punya gawe,
mana peneliti melakukan kegiatan peneli- dimanapun mereka akan datang. Bahkan
tiannya. Mengingat banyak lokasi terdapat kerabat yang tinggal di luar wilayah Blora,
komunitas Samin di Jawa Tengah dan Jawa seperti Pati, Kudus, Bojonegoro, Madiun,
Timur, maka penelitian ini mengambil loka- Tulungagung mereka menyempatkan untuk
si di dukuh Klopoduwur, desa Klopoduwur, mengunjunginya.
Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Se- Dalam kehidupan bermasyarakat den-
lain itu di lokasi inilah ajaran Samin pertama gan masyarakat sekitar yang bukan golongan
dikembangkan, dan sampai sekarang masih Samin juga terjadi hubungan baik saling to-
banyak pengikutnya, dengan jumlah popula- long menolong dan saling membantu satu
si 127 orang. Untuk mendapatkan data pen- sama lain. kegiatan tolong menolong dan go-
elitian, maka sumber penelitian dibedakan tong royong ini dilakukan oleh masyarakat
atas sumber primer yang diperoleh melalui Samin apabila ada salah seorang warga yang
wawancara dan observasi dan sumber sekun- menyelenggarakan hajatan (gawe) seperti
der yang diperoleh melalui studi dokumenta- perkawinan, mendirikan dan memindahkan
si. Analisis data ditempuh dengan mengum- rumah, membersihkan lingkungan sekitar,
pulkan data, mereduksi data, menyajikan Komunitas Samin saling membantu
data, dan menarik keimpulan. tanpa pamrih dan berpedoman (wong nand-
hur suk bakal ngunduh). Setiap ada kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN sambatan anggota komunitas Samin men-
gikutinya dengan tulus. Bahkan saat orang
Komunitas Samin di desa Klopo- lain menginginkan barang/ benda-benda mi-
duwur mayoritas bermukim di daerah paling liknya, dengan ikhlas memberikannya jika
selatan dari dukuh Klopoduwur yang berba- jumlahnya lebih dari satu (yen akeh tungga-
tasan langsung dengan hutan negara. Jarak le). Komunitas Samin juga mengikuti setiap
tempuh sekitar 1 km dari kelurahan Klopo- kegiatan yang diselenggarakan kelurahan.
duwur, dan 200 meter dari jalan raya. Untuk Seperti acara Agustusan, apitan (sedekah
melewati pemukiman Samin harus melewati deso), Halal bi halal, bahkan hari jadi kota
jalan kecil yang berbatu yang dikelilingi sa- Blora mereka selalu hadir dengan pakaian
wah dan hutan negara. khas mereka.
Komunitas Samin ini hidup berke- Faktor-faktor yang berpengaruh pada
lompok dalam satu perdukuhan, sehingga interaksi sosial antara komunitas Samin den-
memudahkan mereka untuk berkomunikasi gan masyarakat sekitar dukuh Klopoduwur.
(Samin Sangkak). Sedangkan Samin Sikep Faktor tersebut menentukan apakah perilaku
sudah membaur dengan masyarakat sekitar yang dihasilkan merupakan interaksi atau
namun jumlahnya lebih sedikit dibanding- bukan. Ada beberapa faktor yang berpenga-
kan dengan jumlah Samin Sanggkak. Secara ruh pada interaksi sosial komunitas Samin
umum, komunitas Samin ini bisa dikatakan dengan masyarakat sekitar, yang pertama
berinteraksi dengan masyarakat sekitar. adalah aktivitas sehari-hari komunitas Sa-
Dalam kehidupan bermasyarakat se- min itu sendiri. Komunitas Samin memiliki
perti desa, para individu sebagai warganya aktivitas sendiri dalam pemukiman, sehingga
hidup bersama dengan rasa solidaritas yang mereka jarang keluar dari pemukiman. Jika
tinggi, wujud solidaritas diantara warga desa intensitas bertemu kurang maka secara oto-
ini adalah rasa saling bergotong royong, sa- matis interaksi diantara mereka juga jarang
ling membantu satu sama lain yang di landa- terjadi hanya pada batas-batas ruang lingkup
si oleh rasa kewajiban moral. Rasa solidaritas tertentu. Di tambah lagi dengan perbedaan
itu terjadi diantara warga keturunan Samin nilai, norma, serta budaya sehingga enggan

77
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

untuk mengadakan interaksi. pindah turu dan masih banyak lagi istilah-
Faktor yang kedua adalah situasi so- istilah yang sulit dipahami oleh masyarakat
sial yang terjadi pada saat terjadinya interak- pada umumnya. Sehingga mengecewakan
si tersebut, antara komunitas Samin sedang orang yang bertanya. Bahasa yang diguana-
mengadakan sesorah (ceramah) atau sedang kan komunitas Samin, merupakan bahasa
dalam suasana duka maka interaksi yang di- campuran antara bahasa Jawa ngoko, kromo
hasilkan akan berbeda dengan situasi santai. dan bahasa kawi
Faktor yang ketiga adalah adanya rasa saling Kesalahpahaman antara komunitas
menghormati dan menghargai sesama war- Samin dan masyarakat sekitar sudah lama
ga dukuh Klopoduwur. Ketika berinteraksi terjadi, lambat laun masyarakat sekitar men-
komunitas Samin dengan masyarakat sekitar gerti bagaimana cara memperlakukan komu-
sadar akan posisinya masing-masing. Komu- nitas yang mempunyai adat serta kebiasaan
nitas Samin lebih menghormati masyarakat sendiri, yang berbeda dengan masyarakat
sekitar, karena mereka berpegang pada prin- sekitar. Kadang- kadang mereka juga mem-
sip ” sapa nandur bakal ngunduh wohing pakar- benci aparat desa, misalnya jika dalam ko-
ti”. Jika ingin dihormati maka hormatilah munitas Samin terjadi pembagian warisan
orang lain. yang melibatkan perangkat desa sebagai
Faktor yang terakhir adalah adanya orang yang mencatat pembagian warisan.
norma yang mengikat warga terutama atu- Jika terjadi permasalahan, komunitas Samin
ran yang mengikat kuat komunitas Samin lebih suka menyelasaikannnya berdasarkan
sehingga membuat ruang gerak mereka lebih hukum adat yang mereka lestarikan sejak za-
terbatas jika dibandingkan dengan masya- man dahulu.
rakat pada umumnya. Dengan adanya nor- Komunitas Samin mempunyai ciri
ma/ aturan yang mengikat komunitas Samin yang berbeda dengan masyarakat dukuh
memberi pengaruh yang besar pada interaksi Klopoduwur pada umumnya. Meskipun me-
yang dihasilkannya. Misalnya dalam komu- reka tinggal dalam suatu wilayah yang sama.
nitas Samin dalam bertamu wajib mengucap Komunitas ini memiliki tata cara, adat isti-
”salam waras”, selain itu komunitas Samin adat dan kebiasaan tersendiri. Komunitas
membatasi diri dalam bergaul, mereka sela- Samin tinggal dalam suatu perdukuhan di
lu berprinsip hati-hati dalam tutur kata dan mana semua warganya memiliki profesi
berperilaku. yang sama yaitu sebagai petani. Dalam men-
Dalam kehidupan bertetangga dengan jalani hidup sangat bergantung dengan alam.
masyarakat sekitar, komunitas Samin juga Sesekali mereka keluar dari pemukiman un-
berinteraksi dengan saling menyapa, terse- tuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
nyum jika bertemu, namun tidak jarang di Setiap pagi mereka saling bertemu dan ber-
antara mereka terjadi salah paham. Dalam tatap muka, sebagai ciri dari interaksi sosial
berkomunikasi sering terjadi ”miscomunica- yaitu kontak sosial.
tion”. Karena perbedaan budaya diantara Komunitas Samin mempunyai sikap
komunitas Samin dengan masyarakat seki- arif terhadap siapa saja, mereka juga suka
tar. Apa yang dimaksudkan oleh masyarakat berderma atau suka memberi, jika orang lain
sekitar kadang berbeda pemaknaannya bagi menginginkan barang/benda yang dimili-
masyarakat keturunan Samin, sehingga me- kinya dengan senang hati akan segera mem-
nimbulkan percekcokan-percekcokan kecil. berikannya jika barang itu jumlahnya lebih
Misalnya untuk istilah meninggal masyara- dari satu ”ono tunggale”. Jika jumlahnya sedi-
kat Samin mengistilahkan Salin sandhang, kit ”wong sikep” enggan untuk memberikan-
jika ditanya umurnya berapa mereka akan nya karena takut tidak adil atau membuat iri
menjawab umurku yo mung siji, ning yen dii- sedulur yang lain.
tung yo jumlahe akeh, jika ditanya anaknya be- Komunitas Samin ada di suatu wila-
rapa mereka akan menjawab anakku loro la- yah di dukuh Klopoduwur sebelah selatan,
nang karo wadon ning nek diitung yo akaeh. Jika mendiami suatu RT tersendiri yang jauh dari
ada orang yang mau dipenjara diistilahkan kediaman pada umumnya. Di pemukiman
78
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

tersebut komunitas Samin menjalankan ak- mempunyai kekuatan yang mengikat bagi
tivitas sehari-hari pergi ke sawah setiap pagi wargnya. Konsekuensi dari semua aturan itu
dan sore. Setiap sebulan sekali mereka men- adalah dikucilkan oleh masyarakat Samin
gadakan kumpulan sesama warga keturunan yang lain, bahkan dikeluarkan dari komuni-
Samin. Kehidupan bertetangga sesama war- tas tersebut ” nek memang tata cara iki dilang-
ga keturunan Samin berjalan secara harmo- gar, berarti dheweke ora sedulur sikep meneh” .
nis. Dalam kehidupan bertetangga tidak ada Maksudnya jika tata cara ini ditinggalkan
istilah utang piutang yang ada hanya istilah berarti dia bukan lagi wong sikep. Komuni-
” sami-sami amin” yang berarti podho ngang- tas Samin telah merasakan kebenaran dan
gone. keyakinan yang kuat terhadap ajaran-ajaran
Komunitas Samin tergolong sebagai Samin Surosentiko sebagai suatu pandan-
komunitas yang termarginalisasikan namun gan hidup yang sangat berguna. Sikap dan
mau ”srawung” dengan masyarakat sekitar. perbuatan orang Samin selalu diikuti bukti-
Sekali-kali mereka keluar dari pemukiman bukti nyata dan konsekuen sesuai dengan
untuk mengambil air di sumur milik desa, ajaran yang diterimanya. Komunitas Samin
pergi ke sekolah bagi anak-anak mereka. mempunyai sifat yang polos tetapi kritis. Un-
Kadang-kadang mereka juga pergi ke tuk menghadapi mereka yang penting adalah
kelurahan untuk menghadiri undangan pada kejujuran dan tanpa basa-basi.
acara tertentu. Kadang-kadang mereka juga Desa Klopoduwur memiliki struktur
pergi ke sawah bersama masyarakat sekitar. sosial yang mengatur dan mengikat bagi se-
Jika musim tanam atau panen juga dengan luruh anggota masyarakat. Begitu juga seo-
suka rela saling membantu. rang dari golongan keturunan Samin, selain
Dalam kehidupan bermasyarakat, ko- terikat dengan struktur sosial serta norma-
munitas Samin memiliki sejumlah nilai dan norma dalam masyarakat Klopoduwur. Se-
norma sebagai pedoman bertingkah laku. bagai bagian dari masyarakat, mereka juga
Diantaranya setiap bertamu wajib mengu- memiliki bahasa, tata cara ajaran-ajaran ser-
capkan ”salam waras”, baik oleh sesama ta adat dan kebiasaan sendiri sehingga ruang
komunitas Samin maupun bagi masyarakat gerak dan interaksi sosialnya terbatas dari
sekitar/ masyarakat luar. Bagi siapa saja pada masyarakat pada umumnya.
yang berada dalam pemukiman masyarakat Dengan adanya unsur pengikat ter-
dilarang mengucap atau memanggil dengan sebut, diharapkan dapat mengatur tingkah
sebutan Wong Samin tetapi dengan sebutan laku setiap individu. Tentu saja tingkah laku
”wong sikep”. Kata Samin bagi masyarakat tersebut disesuaikan dengan situasi dan kon-
sekitar berkonotasi negatif sehingga me- disi masyarakat. Sehingga pola-pola interak-
nyinggung perasaan komunitas Samin. Ko- si yang teratur dapat terbentuk. Interaksi so-
munitas ini tidak suka dengan sistem hadiah sial komunitas Samin selalu didasarkan oleh
atau pemberian berupa uang, seperti halnya ajaran -ajaran Samin Surosentiko berserta
JPS (Jaring Pengaman Sosial) dari pemerin- murid-muridnya. Ajaran tersebut terdapat
tah, hal itu sangat menyinggung perasaan dalam kitab suci mereka yaitu dalam serat
orang Samin. Dalam hal pembagian warisan Uri-uri Pambudi (kitab yang berisi tentang
dan perkawinan mereka mempunyai tata pedoman berperilaku).
cara tersendiri yang berbeda dengan masya- Dalam kehidupan beragama, komu-
rakat umum. Adapun larangan-larang dalam nitas Samin juga mengajarkan sikap toleran-
masyarakat Samin; tidak boleh beristri dua, si yaitu sikap menghargai, menghormati aga-
tidak boleh memakai celana panjang, tidak ma dan kepercayaan orang lain. Komunitas
boleh menyekolahkan anak pada pendidikan Samin menganggap semua agama itu baik.
formal, tidak boleh memakai peci. Komunitas Samin juga tidak membenci atau
Norma-norma yang berlaku dalam mengingkari agama, meskipun ajaran aga-
komunitas Samin, juga berlaku bagi se- manya berbeda dengan ajaran agama masya-
mua orang yang berada dalam pemukiman rakat Klopoduwur pada umumnya.
masyarakat Samin. Semua norma tersebut Sikap rukun dan hormat juga tercer-

79
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

min dalam kehidupan masyarakat Samin. interaksi sosial antar komunitas Samin den-
Komunitas Samin menghormati agama, gan masyarakat dukuh Klopoduwur tidak
masyarakat sekitar, dan tata cara masyara- ada masalah yang berarti. Perbedaan buda-
kat selama tidak bertentangan dengan ajaran ya meliputi perbedaan sistem ide, bahasa,
Samin yang telah lama menjadi pegangan kepercayaan, adat istiadat serta kebiasaan
hidup. Sikap hormat tersebut diwujudkan dalam komunitas Samin, dapat diselesaikan
dalam sikap patuh terhadap pimpinan (ke- dengan menerapkan ajaran-ajaran Samin
pala desa). Menghormati seseorang sesuai Surosentiko, namun secara umum dapat di-
dengan struktur sosialnya dalam masyara- katakan interaksi sosial yang terjalin bersifat
kat. Bagi komunitas Samin menghormati se- harmonis. Perbedaan pendapat, percekco-
seorang bukan dari usia tetapi dari perilaku kan kecil dianggap sebagai suatu dinamika
yang ditimbulkannya. Bahkan untuk men- kehidupan yang selalu ada dalam kehidupan
ciptakan sikap rukun komunitas Samin sela- bersama.
lu memanggil orang yang sepaham dengan Untuk mengetahui bentuk-bentuk in-
sebutan ” sedhulur”. teraksi sosial antara komunitas Samin den-
Sudah menjadi hukum alam dalam ke- gan masyarakat sekitar dukuh Klopoduwur
hidupan individu bahwa keberadaan dirinya maka terlebih dahulu di bahas mengenai je-
sebagai makhluk individu dan makhluk so- nis serta ciri interaksi sosial antara komuni-
sial. Kebutuhan dasar individu untuk me- tas Samin dengan masyarakat sekitar dukuh
langsungkan kehidupannya memenuhi ke- Klopoduwur
butuhan biologis, kebutuhan kejiwaan, serta Terdapat tiga jenis interaksi sosial, yak-
kebutuhan untuk berhubungan dengan den- ni interaksi antara individu dengan individu,
gan individu lainnya, diperoleh dari lingkun- antara kelompok dengan kelompokdan anta-
gan sekitarnya. Begitu juga dengan komu- ra individu dangan kelompok (Sitorus, 1996:
nitas Samin di desa Klopoduwur. Melalui 15-16). Begitu juga dengan interaksi sosial
interaksi yang dilakukan, komunitas Samin antara komunitas Samin dengan masyarakat
dapat mempertahankan eksistensinya. sekitar dukuh Klopoduwur. Masing-masing
Interaksi yang terjalin antara komuni- dijelaskan sebagai berikut; Pertama, Inter-
tas Samin dengan masyarakat sekitar selain aksi antara individu dengan individu yang
bersifat personal juga komunal. Dalam hal- terjadi pada interaksi antara komunitas Sa-
hal tertentu mereka menjalin hubungan se- min dengan masyarakat sekitar adalah pada
cara komunal yaitu antara komunitas Samin waktu seorang dari komunitas Samin ber-
dengan pemerintah, hal ini terkait dengan jalan sendirian keluar dari pemukiman dan
program-program pemerintah. Kerja sama berpapasan dengan seorang warga di sekitar
mereka lakukan demi tercapainya tujuan pemukiman Samin. Hanya berpapasan dan
bersama. Misalnya; program pemberantasan menyapa namun itu sudah merupakan inte-
buta aksara, program KB, program penyedi- raksi. Meskipun hanya saling memendang
aan air minum dan sanitasi keluarga. ataupun menganggukkan kepala merupakan
Interaksi sosial merupakan kunci dari sebuah kontak sosial dan juga komunikasi
semua kehidupan sosial itu sendiri, tanpa in- yang menjadi syarat utama terjadinya inter-
teraksi sosial tidak mungkin ada kehidupan aksi sosial. Kedua, Interaksi sosial bisa juga
bersama. Interaksi sosial yang terjadi antara terjadi antar individu dengan kelompok.
komunitas Samin dengan masyarakat sekitar Bentuk interaksi di sini berbeda-beda sesuai
bersifat personal dan komunal. Maksudnya dengan keadaan. Selain interaksi yang ber-
adalah pertemuan antara warga sekitar den- jalan secara individu dengan individu, juga
gan komunitas Samin cenderung pertemuan terjadi hubungan antara individu dengan
antara orang per orang namun kadang-ka- kelompok. Interaksi yang tampak adalah di-
dang antar kelompok yaitu pada acara Halal bidang pendidikan. Baik secara formal mau-
bi halal dan penyuluhan program-program pun non formal. Dalam pendidikan formal
yang dilakukan oleh pemerintah. misalnya interaksi antara seorang guru den-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gan siswa di sekolah, atau interaksi antara

80
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

seorang pedagang yang setiap sore datang ti;


ke pemukiman komunitas Samin dengan Pertama, Jumlah pelaku lebih dari
kelompok masyarakat Samin yang sedang satu orang, ciri ini jelas adanya dan mutlak
membeli, Ketiga, Interaksi bisa terjadi an- harus ada, sebab jika hanya ada satu pihak
tara kelompok dengan kelompok. Interaksi maka tidak ada interaksi. Pada penelitian ini
jenis ini terjadi pada kelompok sebagai suatu pelaku yang utama adalah komunitas Samin
kesatuan bukan sebagai pribadi-pribadi ang- dengan anggota masyarakat sekitar.
gota kelompok yang bersangkutan. Interaksi Kedua, ada komunikasi antar pelaku,
jenis ini bisa dicontohkan adanya kerja sama komunikasi dalam interaksi sosial bukan be-
antara komunitas Samin dengan masyarakat rarti harus bicara secara langsung. Dalam
sekitar dukuh Klopoduwur. Misalnya dalam interaksi sosial komunitas Samin dengan
acara Halal bi halal, di antara kedua kelom- masyarakat sekitar dukuh Klopoduwur ko-
pok sosial tersebut saling memberi ucapan munikasi bisa dalam bentuk mengangguk-
selamat serta merayakan bersama di depan kan kepala atau tersenyum. Bagi masyarakat
kelurahan desa Klopoduwur. Selain halal bi yang mengetahui tata cara berbicara serta
halal di antara kedua komunitas tersebut, bahasa yang digunakan komunitas Samin,
juga tampak dalam kegiatan kerja bakti desa, ketika bertemu dengan komunitas Samin
apitan (sedekah deso), serta gotong royong mereka menganggukkan kepala kadang-
mengerjakan sawah. kadang disertai dengan jabat tangan seraya
Jenis interaksi sosial antara komuni- mengucap ”Salam Waras”.
tas Samin dengan masyarakat sekitar dukuh Ketiga, ada dimensi waktu, waktu
Klopoduwur terjadi dalam batas-batas ruang yang terjadi untuk interaksi antara komuni-
lingkup kegiatan tertentu. Hal ini disebabkan tas Samin dengan masyarakat sekitar dukuh
komunitas Samin tersebut jarang keluar dari Klopoduwur tidak dibatasi. Interaksi bisa
pemukiman.. Jika keluar dari pemukiman terjadi kapan saja dan dimana saja. Kebany-
biasanya tempat yang dituju jauh dari pemu- akan interaksi antara komunitas Samin den-
kiman bahkan sampai keluar kota. Misalnya gan masyarakat sekitar terjadi dengan tidak
berkunjung ke tempat saudara jika punya ha- disengaja.
jat atau sedang tertimpa musibah. Solidaritas Keempat, ada tujan tertentu, setiap
antara mereka sangat kuat tidak hanya terba- terjadi interaksi sosial antara komunitas Sa-
tas pada saudara/ sedulur yang satu wilayah, min dengan masyarakat sekitar dalam berin-
meskipun bukan satu golongan jika orang teraksi pasti terdapat tujuan-tujuan tertentu
tersebut baik mereka juga mau menolong. dari masing-masing pihak. Tujuan yang di-
Interaksi sosial komunitas Samin den- maksud tidak harus merupakan suatu tujuan
gan masyarakat sekitar dukuh Klopoduwur yang besar, misalnya tujuan untuk menyapa
adalah wujud dari komunikasi antara ko- adalah untuk memberikan pengertian bahwa
munitas Samin dengan masyarakat sekitar masing-masing pihak menghormati pihak
dukuh Klopoduwur. Wujud dari komunikasi yang lain, pihak tersebut tidak lain adalah
tersebut memiliki ciri-ciri. Ciri-ciri menurut komunitas Samin dengan masyarakat seki-
Sitorus (1996:16) yaitu, jumlah pelaku lebih tar.
dari satu orang, ada komunikasi antar pela- Pada interaksi sosial antara komuni-
ku dengan menggunakan simbol-simbol, ada tas Samin dengan masyarakat sekitar dukuh
dimensi waktu atau masa lampau, masa kini Klopoduwur dari hasil penelitian didapat
dan masa yang akan datang atau yang me- bahwa bentuk interaksinya sangat komp-
nentukan sifat aksi yang sedang berlangsung leks yaitu berupa kerjasama, akomodasi,
dan ada tujuan-tujuan tertentu terlepas dari asimilasi dan akulturasi, serta pertentangan.
sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan Namun dari hasil wawancara dan pengama-
yang diperkirakan oleh pengamat. Ciri-ciri tan selama penelitian hampir semua sumber
tersebut juga terdapat dalam interaksi sosial mengatakan hal-hal yang positif mengenai
komunitas Samin dengan masyarakat sekitar kedua belah pihak.
dukuh Klopoduwur, ciri-ciri tersebut melipu- Bentuk-bentuk interaksi sosial antara

81
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

komunitas Samin dengan masyarakat sekitar bahasa saja tetapi juga perbedaan budaya
dukuh Klopoduwur yang berupa kerjasama (ide, perilaku budaya, benda-benda hasil
atau cooperation diwujudkan dalam berbagai budaya). Meskipun demikian di antara ko-
kegiatan baik yang diadakan oleh kelurahan munitas Samin dan masyarakat sekitar tetap
ataupun aktifitas-aktifitas sehari-hari antara saling menghormati dan toleransi terhadap
komunitas Samin dengan masyarakat sekitar. budaya masing-masing. Sikap toleransi ini
Begitu juga dengan akomodasi dan asimila- sebagai perwujudan dari bentuk-bentuk inte-
si. Bentuk-bentuk interaksi sosial kerjasama raksi sosial yaitu akomodasi.
antara komunitas Samin tampak dalam hal Selain toleransi bentuk akomodasi
kerukunan. Meskipun memiliki bahasa, adat yang terdapat dalam interaksi sosial antara
istiadat serta tata cara yang berbeda dengan komunitas Samin dengan masyarakat seki-
masyarakat pada umumnya namun sebagai tar yaitu coercion. Coercion merupakan suatu
bagian dari warga desa Klopoduwur mereka bentuk akomodasi yang dilaksanakan kare-
tetap menjaga kerukunan. na adanya paksaan di mana salah satu pihak
Untuk menjaga sikap kerukunan, se- berada dalam keadaan yang lemah. Coercion
perti orang Jawa pada umumnya masyara- ini terjadi ketika komunitas Samin dipak-
kat desa Klopoduwur selalu berusaha untuk sa untuk menyelenggarakan perkawinan di
memperlakukan orang lain sebagai kelua- KUA ataupun di Masjid. Disisi lain komu-
raga. Seperti halnya komunitas keturuna nitas Samin mempunyai kepercayaan dan
Samin selau memanggil orang yang telah tata cara perkawinan sendiri yang berbeda
mereka kenal dengan sebutan ”sedulur”. dengan masyarakat pada umumnya. Menu-
Sedangkan masyarakat sekitar memanggil rut komunitas Samin di Klopoduwur, dalam
orang lain yang tidak mereka kenal dengan acara pernikahan yang berhak menikahkan
sebutan pak dhe, bu dhe, pak lek, bu lek, mbaak adalah orang tua mempelai, bukan penghu-
yu (yu), kang mas (mas), meskipun mereka lu (naib) yang dianggapnya sebagai orang
bukan keluarga. Kerukunan yang terjalin lain. Namun setelah diberi pengertian oleh
sebenarnya bukan perilaku rukun yang se- pemerintah sebagian dari mereka akhirnya
benarnya. Perilaku rukun ini selalu identik menikah dua kali yaitu menikah secara adat
dengan istilah inggih, mboten dan ethok-ethok. maupun menikah secara negara di KUA
Selain diwujudkan dalam siksp ke- Dalam kehidupan sosial interaksi
rukunan, kerjasama di antara komunitas Sa- tidak akan mungkin dapat berjalan secara
min juga tercermin dalam kegiatan gotong sempurna tanpa adanya suatu pertentangan,
royong di antara warga. Sebutan ”sedulur” meskipun kecil kendala itu akan selalu ada.
meskipun sebenarnya tidak ada ikatan sau- Interaksi sosial bersifat dinamis, konflik-kon-
dara namun mampu menggerakkan hati me- flik kecil akan mewarnai interaksi antara ko-
reka untuk saling tolong menolong. Misal- munitas Samin dengan masyarakat sekitar.
nya gotong royong mendirikan rumah yang Seperti halnya interaksi sosial di dukuh Klo-
sering diistilahkan dengan sambatan, mem- poduwur. Di antara komunitas Samin per-
bantu mengerjakan sawah (tandur, matun, nah terjadi percekcokan tentang pembagian
nyorot, panen) yang dilakukan secara ber- warisan. Masalah tersebut diselesaikan den-
gantian. Serta sikap saling membantu jika gan menunjuk Pak Lurah sebagai pihak ke-
sedang tertimpa musibah Kegiatan seperti tiga yang netral sebagai penengah. Perseng-
itu tidak hanya dilakukan sesama komunitas ketaan tentang warisan misalnya, komunitas
Samin, tetapi juga dengan Samin lebih suka menyelesaikannya secara
Masyarakat biasa (bukan Samin) adat daripada hukum negara atau agama.
mengungkapkan bahwa komunitas Samin Keadaan demikian dapat disebut mediation
juga mau membantu masyarakat sekitar. yaitu suatu penyelesaian masalah dengan
Meskipun perasaan takut itu muncul jika be- mediator dalam hal ini adalah Pak Lurah
rinteraksi dengan mereka, karena perbedaan sebagai pihak yaang netral. Kontravensi juga
penafsiran dari bahasa yang diucapkan keti- terdapat dalam interaksi sosial antara komu-
ka berkomunikasi. Tidak hanya perbedaan nitas Samin dengan masyarakat sekitar du-

82
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

kuh Klopoduwur. Kontravensi merupakan saling menghormati sehingga perkawinan


suatu keadaan yang ditandai dengan adanya dapat terwujud. Sudah menikah secara adat,
gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri keduanya tetap menikah lagi secara agama
seseorang atau suatu rencana dan perasaan atas kehendak orang tua. Hal tersebut dila-
tidak suka yang disembunyikan, kebencian kukan untuk mendapat legal publik (pen-
atau keragu-raguan terhadap pribadi seseo- gakuan sosial) baik bagi masyarakat Samin
rang tetapi tidak sampai berubah menjadi maupun masyarakat sekitar.
pertikaian atau konflik. Di antara kedua Dalam setiap interaksi sosial pasti
kelompok sosial tersebut saling curiga dan ada faktor-faktor yang mempengaruhinya
ada perasaan tidak senang di antara kedu- artinya faktor-faktor tersebut ikut berperan
anya. Perbedaan ajaran, nilai, norma serta didalamnya. Termasuk di dalam interaksi so-
budaya yang menjadi penyebab utamanya. sial antara komunitas Samin dengan masya-
Keadaan ini tampak jika komunitas Samin rakat sekitar. Faktor-faktor yang mempenga-
bertemu dengan orang yang belum dikenal ruhi interaksi sosial menurut Santoso adalah
sebelumnya. Komunitas Samin selalu curiga situasi sosial, kekuasaan norma kelompok,
dan tertutup terhadap orang yang bukan dari tujuan pribadi masing-masing individu, inte-
golongannya. Komunitas Samin suka mem- raksi sesuai dengan kedudukan dan kondisi
bantah dengan alasan yang kurang masuk setiap individu serta penafsiran situasi.
akal, tetapi mempunyai perasaan dan budi Tanpa faktor-faktor tersebut niscaya
yang halus. interaksi tidak dapat terjadi. Faktor-faktor
Interaksi sosial merupakan aspek yang berperan dalam interaksi sosial komu-
dinamis dari masyarakat. Dimana didalam- nitas Samin dengan masyarakat sekitar du-
nya terhadap suatu proses hubungan antara kuh Klopoduwur yang pertama adalah situ-
manusia satu dengan manusia lain. Hal itu asi sosial yang memberi bentuk tingkah laku
disebabkan manusia sebagai makhluk indi- terhadap individu yang berada dalam situasi
vidu dan makhluk sosial, yang selalu ingin tersebut. Situasi sosial memiliki peran yang
mengadakan hubungan dengan individu sangat penting bagi interaksi sosial. Dengan
lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. mengetahui secara jelas situasi sosial komu-
Dalam memenuhi kebutuhannya komuni- nitas Samin atau warga dapat melakukan
tas Samin komunitas Samin mengadakan interaksi sosial dengan baik dan benar. Ma-
hubungan dengan masyarakat sekitar mes- sing-masing pihak memiliki kesadaran untuk
kipun intensitasnya kecil. Dari hubungan melakukan interaksi sesuai dengan situa-
tersebut ternyata membuahkan suatu hu- si sosial pada saat itu. Misalnya, pada saat
bungan pernikahan antara komunitas Samin Halal bi halal. Pertemuan dan perbincangan
dengan masyarakat sekitar. Meskipun memi- antara dua kelompok sosial tersebut lebih di-
liki adat, tata cara serta budaya yang berbeda rasakan dalam situasi ketika halal bi halal.
pernikahan tetap berlangsung. Antara kedua Dalam pertemuan dan perbincangan mereka
kelompok sosial ini sama-sama mengem- tetap berpegang dengan ajaran serta norma
bangkan sikap toleransi, sikap menghargai yang berlaku.
orang lain dan kebudayaannya, serta persa- Faktor yang kedua adalah faktor keku-
maan unsur budaya yaitu sama-saama seba- asaan norma kelompok, maksudnya adalah
gai orang Jawa sehingga pernikahan itu bisa perilaku setiap warga termasuk komunitas
terjadi(Soekanto, 2002:83). Samin dalam setiap tindakannya ada norma-
Sebenarnya perkawinan dalam ko- norma yang mengatur, meskipun komunitas
munitas Samin merupakan adat perkawinan Samin dalam setiap tindakan dan perilaku
endogami yaitu calon suami atau istri be- telah memiliki aturannya sendiri yang berbe-
rasal dari lingkungannya sendiri. Di antara da dengan orang biasa namun mereka juga
komunitas Samin dan masyarakat sekitar se- memiliki norma-norma atau aturan yang
benarnya saling mempertahankan identitas mengikat mereka dalam hidup bermasya-
masing-masing, namun di antara komunitas rakat termasuk dalam berinteraksi norma-
Samin dan Yudi masyarakat sekitar tetap norma tersebut juga berlaku bagi masyara-

83
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

kat desa Klopoduwur. Di lingkungan sekitar pa musibah dalam situasi dan keadaan sedih
dukuh Klopoduwur, norma-norma kelom- maka seorang dari masyarakat sekitar dimin-
pok tersebut diterapkan dengan baik, hal ini ta untuk membantu menyelesaikan masalah.
ditandai dengan teraturnya hubungan antara Dengan melihat situasi tersebut dan beru-
komunitas Samin dengan masyarakat seki- saha mengarahkan situasi sehingga pada saat
tar. Kedua belah pihak memiliki rasa saling itu menjadi suatu situasi yang diharapkan.
menghormati dengan bertindak sesuai den- Faktor-faktor yang disebutkan di atas
gan norma-norma yang tidak tertulis dalam adalah faktor-faktor yang berperan serta ber-
bentuk peraturan melainkan lisan yang dihu- pengaruh terhadap interaksi sosial antara ko-
bungkan dengan perasaan. munitas Samin dengan masyarakat sekitar.
Faktor yang ketiga adalah adanya Kelima faktor tersebut harus ada dalam se-
faktor tujuan pribadi yang dimiliki masing- tiap interaksi sosial termasuk interaksi sosial
masing individu sehingga berpengaruh ter- antara komunitas Samin dengan masyarakat
hadap perilakunya. Setiap interaksi sosial sekitar.
pasti memiliki tujuan. Tujuan tersebut me- Interaksi antara individu-individu da-
rupakan tujuan besar ataupun hanya sekedar lam kelompok maupun antar kelompok den-
tujuan sederhana, misalnya adanya tujuan gan kelompok akan menyebabkan terjadinya
seseorang warga bertegur sapa dengan seseo- perubahan dalam masyarakat. Proses sosia-
rang dari pemukiman komunitas Samin ada- lisasi akan menyebabkan perubahan struk-
lah untuk menunjukkan rasa saling meng- tur, perilaku, sikap dan watak sebagai hasil
hormati. Interaksi yang terjadi pada waktu dari komunikasi dan saling mempengaruhi
pemberian penyuluhan tentang pentingnya di antara individu maupun kelompok yang
pendidikan bagi komunitas Samin pada za- mempunyai peran dan kedudukan yang me-
man seperti sekang ini, tujuannya agar anak- nentukan tercapainya keberhasilan. Proses
anak dari komunitas Samin mau menempuh sosialisasi mengarah pada proses belajar
pendidikan formal dalam rangka ikut men- dan penyesuaian diri mengenai cara hidup
cerdasksn kehidupan bangsa. dan berfikir agar dapat berfungsi dalam ke-
Faktor yang keempat adalah setiap in- lompoknya. Seperti halnya interaksi sosial
dividu berinteraksi sesuai dengan kedudukan antara komunitas Samin dengan masyara-
dan kondisinya. Maksudnya, komunitas Sa- kat sekitar. Meskipun mereka mempunyai
min dengan masyarakat sekitar berinteraksi perbedaan adat istiadat, tetapi mereka dapat
sesuai dengan kedudukan dan kondisinya. menerima suatu kebersamaan. Meskipun
Misalnya ketika komunitas Samin bertemu pada prosesnya banyak mengalami kendala.
dengan perangkat desa, di dalam interaksi Kendala yang ketiga adalah perbedaan-
tersebut terlihat adanya jarak antara seseo- perbedaan pola perilaku kultural. Perbedaan
rang biasa yang tidak memiliki kedudukan pola perilaku kultural ini lebih diakibatkan
untuk dihormati. Lurah memiliki kedudukan oleh ketidakmampuan masing-masing ke-
sebagai pemimpin masyarakat. Sebagai ma- lompok budaya untuk memberikan apersepsi
syarakat biasa komunitas Samin telah memi- terhadap kebiasaan-kebiasaan (custom) yang
liki kesadaran akan kedudukan dan kondi- dilakukan oleh setiap kelompok budaya. Da-
sinya. Tidak ada penilaian negatif terhadap lam interaksi sosial antara komunitas Samin
kedaan tersebut. Begitu juga dengan pihak dengan masyarakat sekitar meskipun secara
komunitas Samin sebagai pihak minoritas, umum dapat dikatakan harmonis. Namun
mereka sadar akan kedudukannya dengan pada prosesnya banyak mengalami kendala-
tetap menghormati masyarakat sekitar. kendala. Perbedaan bahasa, nilai dan pola-
Faktor terakhir adalah adanya penaf- pola kultural juga terjadi dalam proses inter-
siran situasi. Di mana setiap situasi men- aksi sehingga mengalai kesalah pahaman
gandung arti bagi setiap individu sehingga Perbedaan bahasa merupakan hal yang
mempengaruhi individu untuk melihat dan paling sulit untuk dipahami dalam interaksi
menafsikan situasi tersebut. Misalnya ada di sosial antara komunitas Samin dengan ma-
antara komunitas Samin yang sedang tertim- syarakat sekitar. Meskipun menurut Lewis &

84
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

Slade merupakan suatu kendala yang paling min dianggap sebagai suatu komunitas yang
mudah untuk dihilangkan. Komunitas Sa- termarginalisasikan, masyarakat yang bo-
min dalam kesehariannya menggunakan ba- doh, suka membangkang dengan tindakan-
hasa Jawa dalam berkomunikasi, baik den- tindakan yang kadang tidak rasional.
gan sesama komunitasnya maupun dengan
masyarakat sekitar. Bahasa Jawa yang mere- SIMPULAN
ka gunakan tidak seperti bahasa Jawa yang
digunakan banyak kalangan. Komunitas Sa- Berdasarkan uraian di atas, maka da-
min menggunakan bahasa Jawa campuran pat disimpulkan sebagai berikut : Pertama,
antara bahasa Jawa ngoko, krama, dan ba- Bentuk-bentuk interaksi sosial antara ko-
hasa Jawa kawi (Jawa kuno). Struktur baha- munitas Samin dengan masyarakat sekitar
sa dan leksikon yang digunakan pun berbe- berupa kerjasama, akomodasi dan asimilasi.
da dengan masyarakat sekitar, serta adanya Kedua, interaksi sosial antara komunitas Sa-
perbedaan pemaknaan terhadap suatu kata min dengan masyarakat sekitar dipengaruhi
sehingga banyak menimbulkan kesalahpaha- oleh berbagai faktor yang meliputi situasi
man. Misalnya ditanya umurnya berapa me- sosial, kekuasaan norma kelompok, tujuan
reka akan menjawab” siji yen diitung yo akeh, pribadi, kedudukan dan kondisi individu
satus seket dino tahun”. Maksudnya umurnya serta penafsiran situasi. Ketiga, kendala-
ada satu, tapi jika hitung seratus lima puluh kendala yang dihadapi dalam interaksi sosial
lima hari tahun. antara komunitas Samin dengan masyarakat
Bahasa merupakan sebagai kendala sekitar adalah perbedaan bahasa yang sulit
dalam interaksi sosial antara komunitas Sa- dipahami oleh masyarakat sekitar,dan adan-
min dengan masyarakat sekitar. Hal ini di- ya perbedaan nilai antara kedua kelompok
sebabkan masyarakat sekitar belum bisa me- sosial tersebut.
mahami bahasa yang digunakan komunitas
Samin, serta adanya sikap skeptis dari komu- DAFTAR PUSTAKA
nitas Samin dalam menerima perubahan.
Selain bahasa yang menghambat inte- Darmastuti, R. & Mustika KP. 2010. Two Ways Com-
munications: Sebuah Model Pembelajaran
raksi antara komunitas Samin dengan ma-
dalam Komunitas Samin di Sukolilo Pati. Ju-
syarakat sekitar yaitu pola perilaku kultural. rnal Ilmu Komunikasi. 8(2): 204-216.
Perbedaan pola-pola kultural tersebut tidak Heny Prabaningrum, 1995. Saminisme (Studi Kasus di
lepas dari perbedaan nilai-nilai yang ada da- Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten
lam masyarakat. Perbedaan nilai tersebut ter- Pati, Jawa Tengah). Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
cermin dalam pola perilaku kultural dalam Kymlicka, W. 2007. Multiculturalism and the welfare
masyarakat. Dalam komunitas Samin perbe- state: recognition and redistribution in contemporary
daan pola-pola budaya yang sangat menon- democracies. Oxford: Oxford University Press.
jol yaitu pola perilaku dan adat perkawinan. Listiani, T. 2011. Partisipasi Masyarakat Sekitar dalam
Ritual Ban Eng Bio. Jurnal Komunitas. 3(2):1-8
Perbedaan adat perkawinan ini terjadi karena
Modood, T. 2007. Multiculturalism. London: Polity
adanya perbedaan nilai yang dijunjung tinggi Press.
di antara komunitas Samin dengan masyara- Mumfangati, T. 2004. Kearifan Lokal di Lingkungan Ma-
kat sekitar. Komunitas Samin menganggap syarakat Samin kabupaten Blora Jawa Tengah. Yo-
perkawinan merupakan masalah keluarga, gyakarta: Jarahnita.
Parekh, B. 2002. Rethinking Multiculturalism: Cultural
sehingga yang berhak mengawinkan adalah Diversity and Political Theory. Harvard: Harvard
orang tua kedua mempelai bukan orang lain University Press.
(naib). Perbedaan nilai yang lain yaitu per- Philips, A. 2009. Multiculturalism without culture. Princ-
bedaan konsep Tuhan. Orang Samin percaya eton: Princeton University Press.
Rinangxu. (2006). Masyarakat Samin dan Anarkisme.
pada konsep Manunggaling Kawulo Gusti.
Tersedia pada http://rinangxu.wordpress.
Sedangkan masyarakat sekitar tidak terbiasa com/2006/12/07/samin-anarchy-rebel-buda-
dengan konsep tersebut. Perbedaan tersebut ya/. Diakses pada tanggal 4 Maret 2008.
lebih diperparah dengan stereotipe yang ber- Rohman, A. 2010. Romours and Realities of Marriage
kembang dalam masyarakat. Komunitas Sa- Practices in Contemorary Samin Society. Jur-

85
Indah Puji Lestari / Komunitas 5 (1) (2013) : 74-86

nal Humaniora. 22(2): 113-124. Wahono, dkk. 2002. Mempertahankan Nilai dari Gesekan
Sitorus. 1996. Berkenalan dengan Sosiologi. Jakarta: Er- Zaman di Kabupaten Kudus dan Pati, Jawa Ten-
langga gah. Dalam Budi Baik Siregar dan Wahono (Ed).
Soekanto, S. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Kembali ke Akar : Kembali ke Konsep Otonomi Ma-
PT Raja Grafindo Persada syarakat Asli. Jakarta : FPPM.hlm 117.
Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Ce- Widodo, Slamet. 2008. Samin. Tersedia pada (http://
takan ke-38.Jakarta: PT RadjaGrafindo Persada. learning-of.slametwidodo.com/). Diakses
Turner, T. 2009. Anthropology and Multiculturalism: pada tanggal 4 Maret 2008.
What is Anthropology that Multiculturalists
should be Mindful of it?. Cultural Anthropology.
8 (4): 411-429.

86

Anda mungkin juga menyukai