Anda di halaman 1dari 3

No Tugas

1 Menanyakan PB/TB lahir


2 Mencari Data Riskesdas 2013 dan 2018
3 Membaca buku surveilance Gizi

4 Cari indikator status gizi dari 4 masalah gizi


5 Buatresume sejarah perkembangan surveilance
gizi
Hasil
Tidak tahu (orang tua lupa)
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
belum baca

Surveilans Gizi pada awalnya dikembangkan untuk mampu memprediksi situasi pangan
dan gizi secara teratur dan terus-menerus sehingga setiap perubahan situasi dapat dideteksi
lebih awal (dini) untuk segera dilakukan tindakan pencegahan. Sistem tersebut dikenal
dengan Sistem Isyarat Tepat Waktu untuk Intervensi atau dalam bahasa Inggris disebut
Timely Warning Information and Intervention System (TWIIS), yang kemudian lebih dikenal
dengan nama Sistem Isyarat Dini untuk Intervensi (SIDI).
Pada periode 1986-1990 SIDI dikembangkan di beberapa provinsi dan pada periode
1990-1997 berkembang mencakup aspek yang lebih luas, dengan pertimbangan bahwa
masalah gizi dapat terjadi setiap saat tidak hanya diakibatkan oleh kegagalan produksi
pertanian. Sistem yang dikembangkan ini disebut Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG) yang kegiatannya meliputi: SIDI, Pemantauan Status Gizi, dan Jejaring Informasi
Pangan dan Gizi.
Pada periode 1990-an kegiatan SKPG sudah ada di seluruh provinsi, tetapi pamornya
memudar. Akhirnya, pada saat Indonesia mengalami krisis multidimensi pada tahun 1998
dilakukan upaya revitalisasi sehingga SKPG meliputi: (1) pemetaan situasi pangan dan gizi
tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional, (2) memperkirakan situasi pangan dan gizi di
tingkat kecamatan, (3) pemantauan status gizi kelompok rentan serta kegiatan Pemantauan
Status Gizi (PSG) dan Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG), dan (4) Surveilans Gizi Buruk.
Pada awal millennium ketiga (tahun 2000-an) Kementerian Kesehatan melalui
Direktorat Bina Gizi, lebih memfokuskan pada Surveilans Gizi yang pada saat itu lebih
ditujukan untuk penanganan masalah balita gizi buruk.
Saat ini masalah gizi (“malnutrition”) bukan hanya masalah kekurangan gizi
(“undernutrition”) tetapi sudah terjadi juga masalah kelebihan gizi (“overnutrition”) atau
dikenal dengan istilah masalah gizi ganda (“double burden”).
Tanggal
2/8/2021
2/8/2021
2/8/2021

2/15/2021
2/15/2021

Anda mungkin juga menyukai