Laporan Kasus Keperawatan Stase KMB Paien Dengan Stroke
Laporan Kasus Keperawatan Stase KMB Paien Dengan Stroke
STASE KMB
PAIEN DENGAN STROKE
Seorang laki – laki berumur 50 tahun datang keluhan tangan dan tungkai kiri tidak dapat
digerakan di sertai penurunan kesadaran ± 2 jam SMRS pasien juga mengalami penurunan
kesadaran secara mendadak . Keluhan seperti ini baru pertama kalinya dialami setelah pasien
beraktifitas di kantor. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hemiparesisi kiri, GCS 8
( E2V2M4) , wajah simetris, vital sign di dapatkan tekanan darah 180/100 mmHg , Frekuensi
Nadi 80x/ menit, pernafasan 20x /mnt suhu tubuh 37 ℃ dan muntah. Dari pemerikasaan
neurologis dipatkan N 1 , N2, N5, N 8,N9, N10, N 11, dan N12 sulit dinilai, N 3, 4, 6 pupil
isokor 3 mm bulat posisi sentral Refleks cahaya +/+ , N 7 wajah simetris. Kaku kuduk (-),
kermig (-), Brudzinsky 1,2 (-), refleks fisiologis -/- pada skoring menggunakan algoritma gajah
mada pasien mengarah ke stroke haemoragik. Pada pemeriksaan CT-Scan didapatkan kesan
intraventrikuler hemoagikc. Pasien memiliki riwayat Hipertensi tak terkontrol selama 2 tahun .
pasien ini di diagnosis stroke Haemoragic. Pasien diberikan terapi medikamentosa berupa IFVD
TL gtt XX/mnt , manitol 500cc, 200-150-150 , inj ranitidine /12 jam, inj kalnex /8 jam , captopril
25 mg.tab 2x1 , parasetamol 200 mg 3x1. Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad malam. Pada
ad vitam, ad fungsionam, dan ad sanationam.
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S.
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Polimak
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Tanggal Masuk RS : Selasa 22 Februari 2021
Tanggal pengkajian : Rabu, 23 Februari 2021
Diagnosa medis pada saat MRS (Masuk Rumah Sakit) : Pemeriksaan penunjang dan
tindakan yang telah dilakukan, mulai dari pasien MRS (UGD / Poli), sampai diambil kasus
kelolaan
Masalah atau Diagnosa :
1. Ketidakefektikfan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan
intra kranial ( TIK) ditandai dengan tekanan darah meingkat.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak yang di tandai
dengan kelemahan
3. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan depresi pusat pernafasan
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindahan
Ambulasi / Rom
Ket : 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain dan
alat, 4 = tergantung total
e. Oksigenasi : Pasien tidak menggunakan alat bantu pernapasan (oksigen).
f. Pernafasan : 20x /mnt
2. Pemeriksaan Fisik
Keluhan pasien saat ini : keluhan tangan dan tungkai kiri tidak dapat
digerakan di sertai penurunana kesadaran ± 2 jam.
Tanda –tanda vital :
Nadi : 180/100 mmHg
Frekuensi : 80x .mnt
Pernafasan : 20x /mnt
Suhu : 37 ℃
- GCS 8 ( E2V2M4)
- Somnolen
- TD : 180/100 Haemoragic
serebral
mmHg
- Terapi obat yang
Penambahan
diberikan IFVD TL massa
gtt XX/mnt ,
- manitol 500cc, 200- Peningkatan
150-150 TIK
penurunan
fungsi motoric dan
musculoskeletal
kelemahan
pada satu / keempat
anggota gerak
gangguan
mobilitas fisik
3. DS : Peningkatan TIK Ketidakefektifan
DO : - Pasien tampak pola nafas
muntah Pada batang otak
GCS 8 ( E2V2M4)
- Somnolen Kesadaran menurun
- TD : 180/100
mmHg Refleks muntah
- Terapi obat yang
diberikan IFVD TL Ketidakefektifan
gtt XX/mnt , pola nafas
4. DS :- Gangguan Gannguan
DO : - Penurunan kesadaran integritas kulit
mobilitas
GCS 8 ( E2V2M4) fisik
TD : 180/100 mmHg
Decubitus
Gangguan
integritas kulit
PERENCANAAN KEPERAWATAN