Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia
Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemodelan matematika mengenai transmisi
virus dengue di dalam tubuh manusia dan mengetahui dinamika virus dengue di dalam
tubuh manusia yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Tulisan ini membahas
suatu model matematika transmisi virus dengue di dalam tubuh manusia yang
memberikan gambaran mengenai virus dengue yang menginfeksi sel rentan di peredaran
darah manusia. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa setelah beberapa hari masa
viremia, populasi virus akan menurun. Pertumbuhan virus dipengaruhi oleh kemampuan
virus menginfeksi dan kemampuan sistem kekebalan tubuh.
1. Pendahuluan
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue. Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang cenderung semakin meningkat jumlah penderita
dan semakin luas penyebarannya. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vector utama
penyebar virus dengue, spesies lain seperti Aedes albopipictus,Aedes
polynesiensis, berperan sebagai nyamuk sekunder. Nyamuk Aedes aegypti terinfeksi
melalui pengisapan darah dari orang yang sakit dan dapat menularkan virus
dengue kepada manusia, baik secara langsung (setelah menggigit orang yang sedang
dalam fase viremia) maupun secara tidak langsung, setelah melewati masa inkubasi
dalam tubuhnya (masa inkubasi ekstrinsik/extrinsic incubation period) (Soewondo,
2002).
Secara garis besar patogenesis DBD adalah setelah virus dengue masuk ke tubuh
manusia, virus ini selama 3-8 hari berada dalam masa inkubasi di lokasi gigitan
(sebagian turut peredaran darah). Setelah berkembang biak virus akan masuk ke
dalam peredaran darah dan menyebabkan terjadinya viremia. Masa viremia ini
dimulai 6-18 jam sebelum terjadi sakit dan berlangsung antara 1-7 hari (Vaughn dkk
2000). Setelah masa viremia virus tidak ditemukan di darah. Viremia adalah
masa dimana virus berada di dalam aliran darah sehingga dapat ditularkan
kepada orang lain melalui gigitan nyamuk.
Masa inkubasi dari infeksi virus dengue berkisar 7 sampai 10 hari. Fase viremia
terjadi ketika pasien mulai demam dan terinfeksi. Viremia dimulai pada hari
sebelum terserang penyakit dan berakhir pada hari terakhir dimana virus tersebut
Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia 115
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
terdeteksi. Adanya virus didalam tubuh menimbulkan reaksi hebat sel-sel tubuh.
Walaupun virus pada akhirnya lenyap, namun reaksi tubuh akan menimbulkan
tanda-tanda dan gejala penyakit DBD (Malavige dkk, 2004).
Aplikasi model matematika memiliki peran penting dalam berbagai bidang ilmu.
Permasalahan yang ada dalam lingkungan kehidupan dapat ditransformasikan
dalam model matematika dengan menggunakan beberapaasumsi. Dari model
matematika yang ada selanjutnya dapat dianalisis perilaku-perilaku di dalamnya.
Nuning Nuraini et al membangun sebuah model matematika mengenai
transmisi virus dengue di dalam tubuh manusia yang memberikan gambaran
mengenai virus dengue yang menginfeksi sel rentan di peredaran darah manusia. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji pemodelan tersebut dengan
menambahkan asumsi bahwa sel terinfeksi akan tereliminasi konstan setiap kali
mengadakan kontak dengan sel fagosit.
Model dan simulasi mengenai transmisi virus dengue di dalam tubuh manusia
pada tulisan ini terdapat tiga kompartemen yaitu sel rentan, sel terinfeksi dan virus
dengue. Virus ditransmisikan ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti. Sel darah yang menjadi target utama virus dengue adalah sel
monosit/makrofag kemudian menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik.
Virus yang masuk akan berkembangbiak. Virus tersebut bersikulasi di dalam
darah. Pada saat virus masuk , sel-sel sistem imun (monosit, makrofag, limfosit
B dan T) akan mengenali virus yang masuk dan berusaha mengeliminasinya.
Sistem imun dalam tubuh akan memberikan perlawanan dengan menghancurkan
antigen yang masuk atau menghambat pertumbuhan antigen agar tidak menyebar
dan menginfeksi sel sehat lainnya.
2. Perumusan Model
Pada penelitian ini, sel dibagi menjadi dua kelas, yaitu sel rentan yang
dinotasikan dengan 𝑆(𝑡)dan sel terinfeksi yang dinotasikan dengan 𝐼(𝑡). Serta
virus dengue yang dinotasikan dengan 𝑉(𝑡). .
116 Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia 117
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
118 Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
𝑑𝐼(𝑡)
2) 𝑑𝑡
= 𝛽𝑆(𝑡)𝑉(𝑡) − 𝜎𝐼(𝑡) − 𝜂𝐼(𝑡)
𝑑𝑉(𝑡)
3) = 𝜇𝑛𝐼(𝑡) − 𝛾1 𝑉(𝑡) − 𝛾1 𝑉(𝑡) − 𝛽𝑆(𝑡)𝑉(𝑡) …(1)
𝑑𝑡
Dengan
3. Analisa Model
Salah satu masalah yang penting dalam pemodelan ini adalah analisis
dinamika sistem persamaan diferensial nonlinier model yang telah disusun.
Pertaman akan ditentukan titik equilibrium model. Titik equilibrium memenuhi
persamaan-persamaan
Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia 119
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
0 = 𝛼 − 𝛽𝑆(𝑡)𝑉(𝑡) − 𝛿𝑆(𝑡)
0 = 𝛽𝑆(𝑡)𝑉(𝑡) − 𝜎𝐼(𝑡) − 𝜂𝐼(𝑡)
0 = 𝜇𝑛𝐼(𝑡) − 𝛾1 𝑉(𝑡) − 𝛾1 𝑉(𝑡) − 𝛽𝑆(𝑡)𝑉(𝑡)
Diperoleh dua titik equilibrium, yaitu keadaan yang bebas virus, 𝐸1 = (𝑆, 𝐼, 𝑉) =
𝛼
( , 0,0) dan keadaan dimana yang terdapat virus, 𝐸2 = (𝑆 ∗ , 𝐼 ∗ , 𝑉 ∗ ), dengan
𝛿
(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 )
𝑆∗ =
𝛽(𝜇𝑛 − (𝜎 + 𝜂))
𝛼𝛽(𝜇𝑛−(𝜎+𝜂))−𝛿(𝜎+𝜂)(𝛾1 +𝛾2 )
𝑉∗ = …(2)
𝛽(𝜎+𝜂)(𝛾1 +𝛾2 )
120 Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
𝜕𝐹𝑖 (𝑋0 )
𝐹=[ 𝜕𝑋𝑗
] …(i)
𝜕𝑊𝑖 (𝑋0 )
Dan 𝑊 = [ ] …(ii)
𝜕𝑋𝑗
𝛽𝑆𝑉
𝐹𝑖 = ( )
𝛽𝑆𝑉
𝛼𝛽
0 𝛽𝑆 0
𝐹=( )=( 𝛿)
0 𝛽𝑆 𝛼𝛽
0
𝛿
(𝜎 + 𝜂)𝐼
𝑊𝑖− = ( )
(𝛾1 + 𝛾2 )𝑉
0
𝑊𝑖+ = ( )
𝜇𝑛𝑙
(𝜎 + 𝜂)𝐼
𝑊𝑖 = ( )
(𝛾1 + 𝛾2 )𝑉 − 𝜇𝑛𝑙
𝜎+𝜂 0
𝑊=( )
−𝜇𝑛 𝛾1 + 𝛾2
1 𝛾 + 𝛾2 0
𝑊 −1 = ( 1 )
(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝜇𝑛 𝜎+𝜂
1
0
(𝜎 + 𝜂)
=
𝜇𝑛 1
(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) (𝛾1 + 𝛾2 )
( )
Maka
Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia 121
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
𝛼𝛽 1
0 0
𝛿) (𝜎 + 𝜂)
𝐹𝑊 −1 =(
𝛼𝛽 𝜇𝑛 1
0
𝛿 ((𝜎 + 𝜂)(𝛾 1 + 𝛾2 ) (𝛾1 + 𝛾2 )
)
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 )
=
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
(𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 ))
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
𝜆 0 𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 )
𝜆𝐼 − 𝐹𝑊 −1 =( )
0 𝜆 𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
(𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 ))
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
𝜆− −
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 )
=
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
− 𝜆−
( 𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 ))
det(𝜆𝐼 − 𝐹𝑊 −1 ) = 0
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
𝜆− −
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 ) |
det(𝜆𝐼 − 𝐹𝑊 −1 ) = || |=0
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
− 𝜆−
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 )
Didapat
𝛼𝛽 𝛼𝛽𝜇𝑛
(𝜆 − ) (𝜆 − )
𝛿(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 )
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
− (− ) (− )=0
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 )
𝜆𝛼𝛽𝜇𝑛 𝜆𝛼𝛽
𝜆2 − − =0
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 ) 𝛿(𝛾1 + 𝛾2 )
122 Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
𝜆𝛼𝛽𝜇𝑛 − 𝛼𝛽(𝜎 + 𝜂)
𝜆 [𝜆 − ( )] = 0
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 )
Maka 𝜆 = 0 atau
𝜆𝛼𝛽𝜇𝑛 − 𝛼𝛽(𝜎 + 𝜂)
𝜆=
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 )
𝛼𝛽𝜇𝑛 − 𝛼𝛽(𝜎 + 𝜂)
𝑅0 =
𝛿(𝜎 + 𝜂)(𝛾1 + 𝛾2 )
Titik equilibrium yang bebas dari virus (𝐸1 ) , akan stabil asimtotik lokal jika
dan𝑅0 < 1 tidak stabil untuk lainnya.
𝛼𝛽
−𝛿 0 −
𝛿𝑅0
𝛼𝛽
𝐽𝐸1 = 0 −𝜎 − 𝜂
𝛿𝑅0
𝛼𝛽
0 𝜇𝑛 −𝛾1 − 𝛾2 −
( 𝛿𝑅0 )
𝑞(𝑠) = 𝑠 3 + 𝑎𝑠 2 + 𝑏𝑠 + 𝑐
Dimana
𝛼𝛽
𝑎 =𝜆+ + 𝜎 + 𝜂 + 𝛿𝑅0
𝛿𝑅0
(𝜎 + 𝜂)𝛼𝛽 𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽
𝑏 = (𝜎 + 𝜂)𝜆 + − + 𝛿𝑅0 𝜆 + 𝛿𝑅0 𝜎 + 𝛿𝑅0 𝜂 +
𝛿𝑅0 𝛿𝑅0 𝑅0
𝛼𝛽𝜇𝑛 𝛼𝛽(𝜎 + 𝜂)
𝑐 = 𝛿𝑅0 (𝜎 + 𝜂)𝜆 − +
𝑅0 𝑅0
Dan 𝜆 = (𝛾1 + 𝛾2 ).
Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia 123
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
Dimana
𝑟1 = 𝛿 3 (𝜆 + 𝜎 + 𝜂)
𝑟2 = 𝛿 2 (𝜆2 + 𝜎 2 + 𝜂 2 + 𝜆𝜎 + 𝜆𝜂 + 2𝜎𝜂)
𝑟3 = 𝛼𝛽(𝜆𝛿 + 𝜎𝛿 + 𝜂𝛿 + 𝛿 2 ) + 𝜆𝛿 2 (𝜎 + 𝜂)
𝑟4 = 𝛼𝛽(𝛿(𝜆 + 𝜎 + 𝜂))
𝑟5 = 𝛼 2 𝛽2
Maka dari penjabaran diatas dapat disimpulkan: titik equilibrium 𝐸2 ada jika
𝑅0 > 1, dan dikatakan stabil asimtotik lokal jika dan hanya jika memenuhi
kondisi (4).
4. Simulasi Numerik
Simbol Definisi Satuan Nilai Sumber
Peluang perpindahan
𝛽 𝑗𝑎𝑚−1 0.001 − 0.01 Yudi Ari A
virus dengue
124 Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
yang menghasilkan
virus dengue
Banyaknya duplikasi
𝑛 𝑗𝑎𝑚−1 600 − 700 Ririn
virus dengue baru
Simulasi pada keadaan ini menggunakan syarat awal bahwa terdapat sejumlah sel
rentan, sel terinfeksi dan virus dengue. Nilai awal sel rentan 𝑆(0) = 60 , sel yang
terinfeksi 𝐼(0) = 10 , virus dengue 𝑉(0) = 100 .
Dari nilai parameter tersebut diperoleh titik equilibrium pada saat keadaan bebas
virus, populasi sel rentan, sel terinfeksi dan virus dengue berturut-turut adalah
(135.5122,0,0)pada saat 𝑡 → ∞ Asumsi mengenai simulasi pada keadaan ini,
yaitu jika 𝑉 < 1 maka dapat diartikan tidak terdapat virus dengue.
Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia 125
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa jika pada saat 𝑅0 < 1 maka tidak
akan terjadi endemik. Artinya, tidak akan terjadi penyebaran virus di dalam tubuh.
Meskipun 𝐼 dan 𝑉mengalami kenaikan tetapi kenaikan itu tidak signifikan,
kemudian 𝐼 dan 𝑉 tersebut lama-lama menuju angka dan konstan di angka
0tersebut sampai 𝑡 → ∞ , yang berarti populasi𝐼 dan 𝑉 akan habis. Setelah
menganalisis dan melihat hasil numerik ternyata hal tersebut sama denganbahasan
sebelumnya yaitu untuk titik equilibrium yang bebas dari virus, dalam hal ini 𝐸1 =
(135.5122,0,0) akan stabil asimtotik lokal jika 𝑅0 < 1 dan tidak stabil untuk lainnya.
Simulasi dalam Keadaan Terdapat Virus Bebas
Simulasi pada keadaan ini menggunakan syarat awal bahwa terdapat sejumlah sel
rentan dan virus dengue. Nilai awal sel rentan 𝑆(0) = 200 , sel yang terinfeksi
𝐼(0) = 0, virus dengue 𝑉(0) = 10 .
Dari nilai parameter tersebut diperoleh titik equilibrium pada saat keadaan
terdapat virus bebas,, populasi sel rentan, sel terinfeksi dan virus dengue berturut-turut
adalah (57.1995, 4.6252, 2.5102) pada saat 𝑡 → ∞.
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa jika pada saat 𝑅0 > 1 maka
akan terjadi endemik. Artinya, akan terjadi penyebaran virus dengue di dalam
tubuh. Karena nilai I dan V pada hasil simulasinya berturut-turut akan mendekati
angka4.6252 𝑑𝑎𝑛 2.5102, kemudian konstan di titik tersebut sampai 𝑡 → ∞. ,
yang berarti populasi I dan V masih tetap ada di dalam tubuh. Setelah menganalisis
dan melihat hasil numerik ternyata hal tersebut sama dengan bahasan sebelumnya
yaitu untuk titik equilibrium yang terdapat virus bebas, dalam hal ini𝐸2 =
(57.1195, 4.6252, 2.5102) akan stabil asimtotik lokal jika 𝑅0 > 1 dan tidak stabil
untuk lainnya.
126 Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia
Sri Fitria Metrikawati
Jurnal Konvergensi
Vol. 4, No. 2, Oktober, 2014
5. Kesimpulan
Dalam suatu model matematika, persamaan diferensial digunakan untuk
mempresentasikan fenomena-fenomena yang terjadi di kehidupan sehari hari
pada interval waktu kontinu. Model matematika mengenai transmisi virus
dengue di dalam tubuh manusia pada penulisan ini terdapat 3
kompartemen (sel rentan, sel terinfeksi dan virus dengue) yang memberikan
gambaran mengenai virus dengue yang menginfeksi sel rentan di peredaran
darah manusia. Pertumbuhan virus dipengaruhi oleh kemampuan virus
menginfeksi dan kemampuan sistem kekebalan tubuh.
6. Daftar Pustaka
[1] Adi, Y.A., 2007Model Interaksi Virus Dengeu dan Sel Darah Manusia.
Jurnal Penelitian dan kajian Ilmiah MIPA
[2] Anton, Howard.1995. Aljabar Linear Elementer (Edisi 5), Terj. Elemntary
Linear Algebra (5th ed). P.Silaban, I.N. Susila (Pen), R.Hutauruk (Ed)
P.Silalahi (Kor.) Jakarta:Erlangga
[3] Anderson,. May R.1991.Infection Desease of Human : Dinamic and
Control. New York : Oxford University Press,. Ditemukali 17 maret 2011,
dari http://www.princeton.edu/aglaser/lecture2007_desease.pdf
[4] Burden, Richard., Faires, Douglas. 2001. Numerical Analysis (7th ed).
United States of America : Thompson Learning
[5] Ma, Zhien., Li, Jia. Synamical Modeling and Analysis of Epidemic. World
Scientific Publising Co. Pte. Ltd Sitemukenali 17 Maret 2011, dari
http://worldscibooks.com/medsci/6799.html
[6] Misnadiarly,2009. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jakarta : PPO
(Yayasan Obor Indonesia).
Model Dan Simulasi Transmisi Virus Dengue Di Dalam Tubuh Manusia 127
Sri Fitria Metrikawati