Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Masalah Utama
Resiko Bunuh Diri

II. Proses Terjadi Masalah


A. Definisi
Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri
kehidupan individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya untuk
mati. Perilaku bunuh diri meliputu isyarat-isyarat, percobaan atau ancaman verbal, yang
akan mengakibatkan kematian, luka atau mernyakiti diri sendiri.

B. Penyebab Bunuh Diri


1. Faktor genetik dan teori biologi
Faktor genetik mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada
keturunannya. Disamping itu adanya penurunan serotonin dapat menyebabkan
depresi yang berkontribusi terjadinya resiko buuh diri.
2. Teori sosiologi
Emile Durkheim membagi bunuh diri dalam 3 kategori yaitu : Egoistik
(orang yang tidak terintegrasi pada kelompok sosial) , atruistik (Melakukan bunuh
diri untuk kebaikan masyarakat) dan anomik ( Bunuh diri karena kesulitan dalam
berhubungan dengan orang lain dan beradaptasi dengan stressor).
3. Teori psikologi
Sigmund Freud dan Karl Menninger meyakini bahwa bunuh diri merupakan
hasil dari marah yang diarahkan pada diri sendiri.
4. Penyebab lain :
a. Adanya harapan yang tidak dapat di capai
b. Merupakan jalan untuk mengakhiri keputusasaan dan ketidakberdayaan
c. Cara untuk meminta bantuan
d. Sebuah tindakan untuk menyelesaikan masalah
C. Rentang Bunuh Diri
Pada umumnya tindakan bunuh diri merupakan cara ekspresi orang yang penuh
stress. Perilaku bunuh diri berkembang dalam rentang diantaranya :
 Suicidal ideation, Pada tahap ini merupakan proses kontemplasi dari bunuh
diri, atau sebuah metoda yang digunakan tanpa melakukan aksi/ tindakan,
bahkan klien pada tahap ini tidak akan mengungkapkan idenya apabila tidak
ditekan. Walaupun demikian, perawat perlu menyadari bahwa pasien pada
tahap ini memiliki pikiran tentang keinginan untuk mati
 Suicidal intent, Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah melakukan
perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh diri
 Suicidal threat, Pada tahap ini klien mengekspresikan adanya keinginan dan
hasrat yan dalam , bahkan ancaman untuk mengakhiri hidupnya
 Suicidal gesture, Pada tahap ini klien menunjukkan perilaku destruktif yang
diarahkan pada diri sendiri yang bertujuan tidak hanya mengancam
kehidupannya tetapi sudah pada percobaan untuk melakukan bunuh diri. Hal
ini terjadi karena individu mengalami ambivalen antara mati, hidup dan tidak
berencana untuk mati. Individu ini masih memiliki kemauan untuk hidup,
ingin di selamatkan, dan individu ini sedang mengalami konflik mental.
Tahap ini sering di namakan “Crying for help” sebab individu ini sedang
berjuang dengan stres yang tidak mampu di selesaikan
 Suicidal attempt, Pada tahap ini perilaku destruktif klien yang mempunyai
indikasi individu ingin mati dan tidak mau diselamatkan misalnya minum
obat yang mematikan, walaupun demikian banyak individu masih mengalami
ambivalen akan kehidupannya

III. Pohon Masalah


Akibat Kematian Isolasi sosial HDR

Masalah Utama Resiko Bunuh Diri

Penyebab Isolasi sosial, HDR, Halusinasi, Waham, dlsb


IV. Masalah dan Data yang Perlu dikaji
Data yang perlu dikumpulkan saat pengkajian :
1. Riwayat masa lalu :
a. Riwayat percobaan bunuh diri dan mutilasi diri
b. Riwayat keluarga terhadap bunuh diri
c. Riwayat gangguan mood, penyalahgunaan NAPZA dan skizofrenia
d. Riwayat penyakit fisik yang kronik, nyeri kronik.
e. Klien yang memiliki riwayat gangguan kepribadian boderline, paranoid,
antisosial, gangguan persepsi sensori, gangguan proses pikir, dlsb
f. Klien yang sedang mengalami kehilangan dan proses berduka
2. Symptom yang menyertainya
a. Apakah klien mengalami :
a) Ide bunuh diri
b) Ancaman bunuh diri
c) Percobaan bunuh diri
d) Sindrom mencederai diri sendiri yang disengaja
b. Derajat yang tinggi terhadap keputusasaan, ketidakberdayaan dan anhedonia
dimana hal ini merupakan faktor krusial terkait dengan resiko bunuh diri.
3. Bila individu menyatakan memiliki rencana bagaimana untuk membunuh diri
mereka sendiri. Perlu dilakukan penkajian lebih mendalam lagi diantaranya :
a. Cari tahu rencana apa yang sudah di rencanakan
b. Menentukan seberapa jauh klien sudah melakukan aksinya atau perencanaan
untuk melakukan aksinya yang sesuai dengan rencananya.
c. Menentukan seberapa banyak waktu yang di pakai pasien untuk
merencanakan dan mengagas akan bunuh diri
d. Menentukan bagaiamana metoda yang mematikan itu mampu diakses oleh
klien.
e. Hal – hal yang perlu diperhatikan didalam melakukan pengkajian tentang
riwayat kesehatan mental klien yang mengalami resiko bunuh diri :
f. Menciptakan hubungan saling percaya yang terapeutik
g. Memilih tempat yang tenang dan menjaga privasi klien
h. Mempertahankan ketenangan, suara yang tidak mengancam dan mendorong
komunikasi terbuka.
i. Menentukan keluhan utama klien dengan menggunakan kata – kata yang
dimengerti klien
j. Mendiskuiskan gangguan jiwa sebelumnya dan riwayat pengobatannya
k. Mendaptakan data tentang demografi dan social ekonomi
l. Mendiskusikan keyakinan budaya dan keagamaan
m. Peroleh riwayat penyakit fisik klien
Salah satu Instrumen yang dapat dipekai untuk mengukur bunuh diri : SAD PERSONS
NO SAD PERSONS Keterangan
1 Sex (jenis kelamin) Laki laki lebih komit melakukan suicide 3 kali lebih
tinggi dibanding wanita, meskipun wanita lebih
sering 3 kali dibanding laki laki melakukan
percobaan bunuh diri
2 Age ( umur) Kelompok resiko tinggi : umur 19 tahun atau lebih
muda, 45 tahun atau lebih tua dan khususnya umur 65
tahun lebih.
3 Depression 35 – 79% oran yang melakukan bunuh diri
mengalami sindrome depresi.
4 Previous attempts 65- 70% orang yang melakukan bunuh diri sudah
(Percobaan pernah melakukan percobaan sebelumnya
sebelumnya)
5 ETOH ( alkohol) 65 % orang yang suicide adalah orang
menyalahnugunakan alkohol
6 Rational thinking Loss Orang skizofrenia dan dementia lebih sering
( Kehilangan berpikir melakukan bunuh diri disbanding general populasi
rasional)
7 Sosial support lacking Orang yang melakukan bunuh diri biasanya kurannya
( Kurang dukungan dukungan dari teman dan saudara, pekerjaan yang
social) bermakna serta dukungan spiritual keagaamaan
8 Organized plan Adanya perencanaan yang spesifik terhadap bunuh
( perencanaan yang diri merupakan resiko tinggi
teroranisasi)
9 No spouse ( Tidak Orang duda, janda, single adalah lebih rentang
memiliki pasangan) disbanding menikah
10 Sickness Orang berpenyakit kronik dan terminal beresiko
tinggi melakukan bunuh diri.

DAFTAR PUSTAKA
CAPTAIN, C, ( 2008). Assessing suicide risk, Nursing made incredibly easy, Volume
6(3), May/June 2008, p 46–53. Philadelphia : Elsevier Mosby.
Stuart, GW and Laraia (2005). Principles and practice of psychiatric nursing, 8ed.
Philadelphia : Elsevier Mosby.
Kaplan and Saddock (2005). Comprehensive textbook of Psychiatry. St Louis: Mosby.
Balitbang. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien :……………. Ruangan :…………….
No. CM :……………. Dx Medis :……………

Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Risiko Bunuh TUM : Klien 1. Setelah…..× interaksi 1. Bina hubungan saling percaya dengan 1. Kepercayaan dari klien
Diri tidak melakukan klien menunjukan menggunakan prinsip komunikasi merupakan hal yang
percobaan tanda-tanda percaya terapeutik : mutlak serta akan
bunuh diri kepada perawat :  Sapa klien dengan ramah baik verbal memudahkan dalam
 Ekspresi wajah maupun nonverbal pendekatan dan
TUK 1 : Klien bersahabat  Perkenalkan nama, nama panggilan dan tindakan keperawatan
dapat membina  Menunjukan rasa tujuan perawat berkenalan yang akan dilakukan
hubungan saling senang  Tanyakan nama lengkap dan nama kepada klien
percaya  Ada kontak mata penggilan yang disukai klien
 Mau berjabat tangan  Buat kontrak yang jelas
 mau menyebutkan  Tunjukan sikap jujur dan menepati janji
nama setiap kali berinteraksi
 Mau menjawab salam  Tunjukan sikap empati dan menerima
 Mau duduk apa adanya
berdampingan dengan  Beri perhatian kepada klien dan
perawat masalah yang dihadapi klien
Bersedia  Dengarkan dengan penuh perhatian
mengungkapkan ekspresi perasaan klien
masalah yang
dihadapi
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
TUK 2 : Klien 2. Setelah…..× interaksi 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan 2. Menentukan
dapat mengenal klien menceritakan yang menyebabkan klien mempunyai mekanisme koping
penyebab resiko penyebab perilaku ide serta melakukan percobaan bunuh yang dimiliki klien
perilaku bunuh bunuh diri yang diri : dalam menghadapi
diri dilakukannya :  Motivasi klien untuk menceritakan masalah serta sebagi
 Menceritakan penyebab klien mempunyai ide langkah awal dalam
penyebab klien bunuh diri menyusun strategi
melakukan  Dengarkan tanpa menyela atau berikutnya
percobaan bunuh memberi penilaian setiap ungkapan
diri perasaan klien

TUK 3 : Klien 3. Setelah…..× interaksi 3. Bantu klien mengungkapkan tanda- 3. Deteksi dini sehingga
dapat klien menceritakan tanda perilaku bunuh diri yang dapat mencegah
mengidentifikasi tanda-tanda saat klien dialaminya : tindakan yang dapat
tanda-tanda berkeinginan untuk  Motivasi klien menceritakan kondisi membahayakan klien
perilaku bunuh bunuh diri : emosionalnya
diri  Tanda Sosial :  Motivasi klien menceritakan kondisi
klien mengancam sosialnya
akan melakukan
bunuh diri dan
klien melakukan
hal yang tidak
biasa dilakukan
klien
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
 Tanda Fisik : klien
mencederi diri
sendiri seperti
menyayat nadi,
minum obat
sampai over dosis,
dlsb, tatapan mata
klien tampak
menerawang eperti
memikirkan
sesuatu
 Tanda Emosional :
klien menjadi
penyendiri,
pemurung, dan
pemarah
TUK 4 : klien 4. Setelah…..× interaksi 4. Diskusikan dengan klien percobaan 4. Melihat mekanisme
dapat klien menjelaskan : bunuh diri yang dilakukannya selama koping klien selama
mengidentifikasi  Perasaan saat ini : ini dalam
perilaku melakukan bunuh  Motivasi klien menceritakan menyelesaikan
percobaan diri tindakan apa saja yang sudah masalah yang
bunuh diri yang  Efektivitas pernah dilakukan untuk mengakhiri dihadapi
pernah percobaan yang hidup
dilakukan dilakukan  Motivasi klien menceritakan
perasaan setelah tindakan tersebut
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
 Tindakan yang  Diskusikan apakah dengan
sudah pernah tindakan tersebut masalah yang
dilakkan untuk dialami klien teratasi
mengakhiri hidup
TUK 5 : Klien 5. Setelah…..× interaksi 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif 5. Membantu klien
dapat klien menjelaskan cara yang dilakukan pada : melihat dampak yang
mengidentifikasi akibat tindakannya :  Diri sendiri ditimbulkan akibat
akibat tindakan  Diri sendiri  Orang lain tindakan bunuh diri
yang sudah  Orang lain  Lingkungan yang dilakukan klien
dilakukan untuk  Lingkungan
bunuh diri
TUK 6 : Klien 6. Setelah…..× interaksi 6. Diskusikan dengan klien : 6. Menurunkan perilaku
dapat klien :  Apakah klien mau mempelajari destruktif yang akan
mengidentifikasi  Menjelaskan cara cara baru untuk menghilangkan mencederai klien
cara konstruktif yang sehat untuk keinginannya tanpa melakukan
untuk menghilangkan tindakan destruktif terhadap dirinya
menghilangkan keinginan bunuh  Jelaskan berbagai alternatif yang
keinginannya diri dapat dilakukan jika keinginan
untuk bunuh diri bunuh diri muncul
 Jelaskan cara-cara sehat untuk
menghilangkan keinginan untuk
bunuh diri : melakukan hobi klien,
berdoa, minta bantuan orang lain
jika muncul keinginan bunuh diri,
dan TAK
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
TUK 7 : Klien 7. Setelah…..× interaksi 7.1. Diskusikan cara yang akan dipilih dan 7.1
Keinginan untuk
dapat klien memperagakan anjurkan klien memilih cara yang bunuh diri sangat
mendemonstrsik cara mengontrol mungkin sesuai dengan kondisi klien rentan dan tidak
an cara perilaku destruktif
7.2 Bantu klien jika klien kesulitan untuk tahu kapan
mengontrol terhadap diri sendiri : melakukan apa yang sudah dipilihnya munculnya
keinginan untuk  Fisik : Melakukan 7.2 Meningkatkan
bunuh diri hobi klien, ikut kepercayaan diri
TAK klien serta
 Verbal : enghindari terjadi
Mengungkapkan hal yang tidak
perasaan yang diinginkan
membuatnya
ingin bunuh diri
pada orang lain
tanpa menyakiti
diri sendiri
 Spiritual : Berdoa
sesuai agama
TUK 8 : Klien 8. Setelah…..× interaksi 8.1 Diskusikan pentingnya peran serta 8. Keluarga adalah sistem
mendapat keluarga : keluarga sebagai pendukung klien pendukung utama
dukungan  Menjelaskan cara untuk mengatasi perilaku bunuh diri bagi klien
keluarga untuk merawat klien 8.2 Diskusikan potensi keluarga untuk
mengontrol dengan resiko membantu klien mengatasi perilaku
perilaku bunuh bunuh diri bunuh diri
diri
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
8. Setelah…..× interaksi 8.3 Jelaskan pengertian, penyebab, akibat,
keluarga : dan cara merawat klien resiko bunuh
 Mengungkapkan diri yang dapat dilakukan keluarga
rasa puas dalam 8.4 Peragakan cara merawat klien
merawat klien 8.5 Beri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulang
8.6 Beri pujian pada keluarga setelah
peragaan
8.7 Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatih
TUK 9 : KLien 9.1 Setelah…..× interaksi 9.1 Jelaskan pada klien : 9. Mensukseskan
menggunakan klien menjelaskan :  Manfaat minumobat program
obat sesuai  Manfaat  Kerugian tidak minum obat pengobatan klien
program yang minumobat  Nama obat
telah ditetapkan  Kerugian tidak  Bentuk dan warna obat
minum obat  Dosis yang diberikan
 Nama obat  Waktu pemakaian
 Bentuk dan warna  Cara pemakaian
obat  Efek yang dirasakan
 Dosis yang 9.2 Anjurkan klien :
diberikan  Minta dan menggunakan obat tepat
 Waktu pemakaian waktu
 Cara pemakaian  Lapor ke perawat/dokter jika
 Efek yang mengalami efek yang tidak biasa
dirasakan
Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
9.2 Setelah…..× interaksi  Beri pujian terhadap kedisiplinan
klienmenggunakan klien menggunakan obat
obat sesuai program

Anda mungkin juga menyukai