OLEH :
VALENTINA WINARTI
NIM : 01.3.20.000462
LEMBAR PENGESAHAN
1.2.1 Pengkajian
a. Riwayat Penyakit
Jenis infeksi sering memberikan petunjuk pertama karena sifat kelainan imun.
Umur kronologis pasien juga mempengaruhi imunokompetens. Respon imun
sangat tertekan pada orang yang sangat muda karena belum berkembangnya
kelenjar timus. Pada lansia, atropi kelenjar timus dapat meningkatkan
kerentanan terhadap infeksi. Banyak penyakit kronik yang berhubungan
dengan melemahnya fungsi imun. Diabetes meilitus, anemia aplastik, kanker
adalah beberapa penyakit yang kronis, keberadaan penyakit seperti ini harus
dianggap sebagai faktor penunjang saat mengkaji status imunokompetens
pasien. Berikut bentuk kelainan hospes dan penyakit serta terapi yang
berhubungan dengan kelainan hospes :
1) Kerusakanresponimunseluler (LimfositT )
Terapiradiasi,defisiensinutrisi,penuaan,aplasiatimik,limpoma,kortikosteroi
d,globulin anti limfosit,disfungsitimikcongenital.
2) Kerusakanimunitas humoral (Antibodi)
Limfositikleukemiakronis,mieloma,hipogamaglobulemiacongenital,protei
n – liosingenteropati (peradangan usus).
b. Pemeriksaan Fisik (Objektif) dan Keluhan (Sujektif)
1) Aktifitas / Istirahat
Gejala : Mudah lelah,intoleransi aktivitas,progresi malaise,perubahan pola
tidur.
Tanda : Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologi aktifitas
( Perubahan TD, frekuensi Jantun dan pernafasan ).
2) Sirkulasi
Gejala : Penyembuhan yang lambat (anemia), perdarahan lama pada
cedera.
Tanda : Perubahan TD postural,menurunnya volume nadi perifer, pucat /
sianosis, perpanjangan pengisian kapiler.
3) Integritas dan Ego
Gejala : Stress berhubungan dengan kehilangan,mengkuatirkan
penampilan, mengingkari diagnosa, putus asa,dan sebagainya.
Tanda : Mengingkari,cemas,depresi,takut,menarik diri, marah.
4) Eliminasi
Gejala : Diare intermitten, terus – menerus, sering dengan atau tanpa kram
abdominal, nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi
Tanda : Feces encer dengan atau tanpa mucus atau darah, diare pekat dan
sering, nyeri tekan abdominal, lesi atau abses rectal,perianal,perubahan
jumlah,warna,dan karakteristik urine.
5) Makanan / Cairan
Gejala : Anoreksia, mual muntah, disfagia
Tanda : Turgor kulit buruk, lesi rongga mulut, kesehatan gigi dan gusi
yang buruk, edema
6) Hygiene
Gejala : Tidak dapat menyelesaikan AKS
Tanda : Penampilan tidak rapi, kurang perawatan diri.
7) Neurosensoro
Gejala : Pusing, sakit kepala, perubahan status mental,kerusakan status
indera,kelemahan otot,tremor,perubahan penglihatan.
Tanda : Perubahan status mental, ide paranoid, ansietas, refleks tidak
normal,tremor,kejang,hemiparesis,kejang.
8) Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri umum / lokal, rasa terbakar, sakit kepala,nyeri dada
pleuritis.
Tanda : Bengkak sendi, nyeri kelenjar,nyeri tekan,penurunan rentan
gerak,pincang.
9) Pernafasan
Gejala : ISK sering atau menetap, napas pendek progresif, batuk, sesak
pada dada.
Tanda : Takipnea, distress pernapasan, perubahan bunyi napas, adanya
sputum.
10) Keamanan
Gejala : Riwayat jatuh, terbakar,pingsan,luka,transfuse darah,penyakit
defisiensi imun, demam berulang,berkeringat malam.
Tanda : Perubahan integritas kulit,luka perianal / abses, timbulnya nodul,
pelebaran kelenjar limfe, menurunya kekuatan umum, tekanan umum.
11) Seksualitas
Gejala : Riwayat berprilaku seks beresiko tinggi,menurunnya
libido,penggunaan pil pencegah kehamilan.
Tanda : Kehamilan,herpes genetalia
12) Interaksi Sosial
Gejala : Masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis,isolasi,kesepian,adanya
trauma AIDS
Tanda : Perubahan interaksi
13) Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Kegagalan dalam perawatan,prilaku seks beresiko
tinggi,penyalahgunaan obat-obatan IV,merokok,alkoholik.
1.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
2. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencendera fisiologis
3. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
4. Diare Berhubungan dengan proses infeksi
1.2.3 Intervensi Keperawatan
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
SDKI
Defisit Nutrisi D.0085
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan cairan
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.
Penyebab :
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
4. Peningkatan kebutuhan metabolism
5. Faktor ekonomi ( mis. Finansial dan mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis. Stress, keengganan untuk makan)
SLKI
Status nutrisi................................................................................ L.03030
Definisi : keedukuatan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
Ekspetasi Membaik
Kriteria Hasil
SIKI
Manajemen nutrisi (I.03119)
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola asupan yang seimbang
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi makanan yang disukai
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
6. Monitor asupan makanan
7. Monitor berat badan
8. Manitor hasil pemeriksaan labolatorium
Terapiutik
1. Lakukan oral hygiene sebelum maka jika perlu
2. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
3. Sajikan makanan secara mekanik dan suhu yang sesuai
4. Berikanan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi proterin
6. Berikan suplemen makanan jika perlu
7. Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk jika perlu
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetik) jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan jika perlu
Promosi Berat Badan
(I.03136)
Definisi : memfasilitasi peningkatan berat badan
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
2. Monitor adanya mual muntah
3. Monitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari
4. Monitor berat badan
5. Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum
Terapiutik
1. Berikan perawatan mulut sebelum
pemberian makan jika perlu
2. Sediakan makanan yang tepat sesuai
kondisi pasien
3. Hidangkan makanan secara menarik
4. Berikan suplemen jika perlu
5. Berikan pujian pada pasien/keluarga
untuk peningkatan yang dicapai
Edukasi
1. Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
2. Jelaskan peningkatan asupan
kalori yang dibutuhkan
Gejala
Subjektif Objektif
1. Mengeluh nyeri 1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. Waspada,
posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
SLKI
Tingkat Nyeri (L.08066)
Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat dan konstran.
Ekspetasi Menurun
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningka
t
Kemampuan 1 2 3 4 5
menuntaska
n aktivitas
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningka
t
Keluhan 1 2 3 4 5
Nyeri
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap 1 2 3 4 5
protektif
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan 1 2 3 4 5
tidur
Menarik diri 1 2 3 4 5
Berfokus 1 2 3 4 5
pada diri
sendiri
Diaphoresis 1 2 3 4 5
Perasaan 1 2 3 4 5
depresi
(tertekan)
Perasaan 1 2 3 4 5
takut
mengalami
cedera
berulang
Anoreksia 1 2 3 4 5
Periuneum 1 2 3 4 5
terasa
tertekan
Uterus 1 2 3 4 5
teraba
membulat
Ketegangan 1 2 3 4 5
otot
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningka
t
Frekuensi 1 2 3 4 5
nadi
Pola napas 1 2 3 4 5
Proses 1 2 3 4 5
berpikir
Fokus 1 2 3 4 5
Perilaku 1 2 3 4 5
Nafsu 1 2 3 4 5
makan
Pola tidur 1 2 3 4 5
SIKI
Manajemen Nyeri (1.08238)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Tindakan
Observasi
- Indentifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengentahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Indentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgesik
Teraputik
- Berikan Teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TES,
hypnosis, akupuntur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
Pemberian Analgesik (1.08243)
Definisi
Menyiapkan dan memberikan agen fisiologis untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi karakteristik nyero (mis. Pencetus, Pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi, durasi)
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesic
- Monitor efektivitas analgesik
Terapeutik
- Diskusikan jenis analgesic yang disukai untuk mencapai analgesia optimal,
jika perlu
- Pertimbangan penggunaan infus kontinu, atau opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum
- Tetapkan target efektifitas anagesik untuk mengoptimalkan respon pasien
- Dokumentasi respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, jika perlu
Definisi
Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh
Penyebab
1. Dehidrasi
2. Terpapar lingkungan panas
3. Proses penyakit
4. Ketidaksesuain pakaian dengan suhu lingkungan
5. Peningkatan laju metabolisme
6. Respon trauma
7. Aktivitas berlebih
8. Penggunaan intubator
SLKI
Termoregulasi L.04034`
Definisi
Pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada rentang normal
Ekspetasi membaik
Kriteria hasil
Cukup Cukup
Meningkat sedang menurun
meningkat menurun
Menggigil 1 2 3 4 5
Kulit merah 1 2 3 4 5
Kejang 1 2 3 4 5
Akrosianosis 1 2 3 4 5
Komsumsi
1 2 3 4 5
oksigen
Piloereksi 1 2 3 4 5
Vasokintriksi
1 2 3 4 5
perifer
Pucat 1 2 3 4 5
Takikardia 1 2 3 4 5
Takipnea 1 2 3 4 5
Bradikardia 1 2 3 4 5
Dasar kuku
1 2 3 4 5
sianolik
Hipoksia 1 2 3 4 5
Cukup Cukup
Memburuk sedang membaik
memburuk membaik
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Kadar glukosa
1 2 3 4 5
darah
Pengisian
1 2 3 4 5
kapiler
Ventilasi 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
SIKI
Manajemen hipertermia
1.04152
Definisi
Mengidentifikasi dan megelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi
termoregulasi
Tindakan
Observasi
1. identifikasi penyebab hipertermia
2. monitor suhu tubuh
3. monitor kadar elektrolit
4. monitor haluaran urine
5. monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
6. sediakan lingkungan yang dingin
7. longgarkan pakaian
8. basahi dan kipasi permukaan tubuh
9. berikan cairan oral
10. ganti linen setiap hari
11. laukan pendinginan eksternal seperti kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila
12. hindari pemberian antipiretik atau aspirin
13. berikan oksigen jika perlu
Edukasi
14. anjurkan tirah baring
Kolaborasi
15. Kolaboasi pemberian cairan dan eletrolit intravena jika perlu
4. Diare Berhubungan dengan proses infeksi
Diare
D.0020
Definisi
Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk
Penyebab
Fisiologis:
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsopsi
Psikologis
1. Kecemasan
2. Tingkat stress tinggi
Situasional
1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar toksik
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (agen tiroid, analgesic, pelunak feses, ferosulfat,
antasida, cimetidine dan antibiotik)
6. Perubahan air dan makanan
7. Bakteri pada air
Eliminasi fekal
L.04033
Definisi
Proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran feses mudah dan
konsistensi, frekuensi serta bentuk feses normal
Ekspetasi membaik
Kriteria hasil
Cukup
Cukup
menurun sedang meningka meningkat
menurun
t
Kontrol
pengeluaran 1 2 3 4 5
feses
Keluhan
defekasi lama 1 2 3 4 5
dan sulit
Mengejan saat
1 2 3 4 5
defekasi
Distensi
1 2 3 4 5
abdomen
Terasa masa
1 2 3 4 5
pada rektal
Urgency 1 2 3 4 5
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Kram abdomen 1 2 3 4 5
Konsistensi feses 1 2 3 4 5
Frekuensi
1 2 3 4 5
defekasi
Peristaltik usus 1 2 3 4 5
SLKI
SIKI
Manajemen Diare
1.03101
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya
Tindakan
Observasi
1. identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi gastrointestinal, iritasi
gastrointestinal, proses infeksi, ansietas, stress, efek obat-obatan,
pemberian botol susu
2. identifikasi riwayat pemberian makan
3. monitor warna, volume frekuensi, dan konsistensi tinja
4. monitor tanda dan gejala hypovolemia
5. monitor iritasi dan ulserasi kulit di dareah perianal
6. monitor jumlah pengeluaran diare
7. monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
8. Berikan asupan cairan oral (mis. Larutan garam gula, oralit, pedialyte,
renalite)
9. Pasang jalur intravena
10. Berikan cairan intravena (mis. Ringer asetat, ringerlaktat) jika perlu
11. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
12. Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
13. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
14. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan mengandung
laktosa
15. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
16. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. Loperamide, difenoksilat)
17. Kolaborasi pemberian antiispasmo/spasmolitik (mis. Papaverin. Ekstrak
beliadonna, mebeverine
18. Kolaborasi pemberian obat-obatan pengeras feses (mis. Atapulgit,
smeklit, kaolin-peklin)
DAFTAR PUSTAKA
1. BIODATA :
Jurnal 1 Jurnal 2
Nama : Tn. R Nama : Ny. R
No.Reg : 499193 No.Reg : 491293
Umur : 20 Tahun Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : islam
Alamat : Malalak Alamat : Oesapa
Pendidikan : Tamat SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Tanggal MRS : 05-06-2018 Tanggal MRS : 11 Juni 2018
Tanggal Pengkajian : 6-06-2018 Tanggal Pengkajian : 25 Juni 2018
Golongan Darah :- Golongan Darah :-
Diagnosa Medis : HIV-AIDS Diagnosa Medis : susp. TB+ B20
2. KELUHAN UTAMA
Jurnal 1 Jurnal 2
Klien mengatakan badan terasa letih Pasien mengatakan badan terasa lemah,
dan lemas Klien mengatakan tidak ada demam dengan suhu 42ºC. sering haus,
nafsu makan sejak 2 bulan yang lalu pasien mengatakan diare, BAB cair
Klien mengatakan sakit tenggorokan dengan frekuensi tiga kali sehari
nyeri menelan. Pasien juga konsistensi cair, berwarna kuning sejak
mengatakan nyeri tekan pada perut satu minggu yang lalu
dan persendian, nyeri saat beraktivitas,
nyeri juga datang tiba-tiba dengan
skala nyeri 5-6, nyeri dirasakan hilang
timbul.
Jurnal 1 Jurnal 2
Keluarga klien mengatakan tidak Sebelumnya pasien belum pernah
pernah menderita penyakit seperti ini mengalami penyakit yang sama.
sebelumnya, keluarga mengatakan Riwayat penyakit yang pernah
pasien tidak pernah dirawat di rumah diderita Sebelumnya pasien hanya
sakit sebelumnya. menderita demam. Riwayat Alergi :
Tidak ada alergi terhadap obat dan
makanan. Riwayat Operasi : Pasien
belum pernah dioprasi
Jurnal 1 Jurnal 2
keluarga mengatakan keluarganya Pasien mengatakan tidak ada anggota
tidak ada mengalami riwayat penyakit keluarga yang memiliki penyakit yang
yang sama dengan yang diderita klien sama atau penyakit menular
dan tidak memiliki penyakit keturunan
seperti DM, Hipertensi, Jantung.
Penyakit menular seperti, TBC, HIV,
Hepatitis, dll
Genogram Pasien 1
Genogram pasien 2
Jurnal 1 Jurnal 2
Komunikasi klien dengan perawat Pasien mengatakan orang terdekat
baik. Dan kooperatif. Hubungan klien atau orang terpenting adalah saudara
dengan keluarga dan masyarakat baik. perempuan dan anaknya. Keluarga
Klien mengatakan sering tidak menyatakan pasien selalu melkukan
mengerjakan sholat 5 waktu saat sehat solat setiap hari jumat
dan Sakit Klien yakin bahwa
penyakitnya dapat disembuhkan dan
selalu berdoa kepada ALLAH untuk di
angkatkan penyakitnya.
BAB :- BAB : 3 x
Konsistensi :- Konsistensi : cair
Jurnal 1 Jurnal 2
Klien tampak lemah dan letih,Berat Keadaan umum pasien tampak lemah,
badan klien turun 8 kg, Saat sehat 51 letih, bibir kering, konjungtiva anemis,
kg, saat sakit 42 kg, Klien tampak kral teraba hangat, Turgor kulit
kurus, Klien tampak makan hanya 2 kembali dalam < 3 detik
sendok saja, Mulut klien tampak
sariawan, Klien tampak meringis
menahan sakit
9. TANDA-TANDA VITAL
10 PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Jurnal 1 Jurnal 2
Rambut: Wajah:
Inspeksi: Rambut klien tampak kotor, Inspeksi : tampak pucat
berminyak, tidak ada ketombe,
rambuttidak beruban, rambut tampak Kepala:
kering, mulai rontok, bau tidak sedap, dan Inspeksi: ambut tampak
rambut klien tampak tidak rapi berwarna hitam kusam distribusi
Palpasi: tekstur rambut kering merata dan berketombe.
Mata: Mata :
Inspeksi: Mata terlihat simetris kiri dan Inspeksi: konjungtiva anemis
kanan, penglihatan mulai
menurun,konjungtivaanemis,palpebra Mulut:
tidak oedema, skeleraikterik,mata tampak Inspeksi: Tampak ada sariawan
cekung, pupil isokor, reflek cahaya (+/+) di area mulut
Telinga:
Inspeksi: Telinga tampak simetris kiri
dan kanan.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan,
pendengaran mulaiterganggu pada telinga
kanan, tidak ada pembesaran disekitar
telinga, tidak ada oedema, tidak ada
perdarahan disekitar telinga.
Hidung:
Inspeksi: Lubang hidung simetris kiri dan
kanan, tidak ada lecetan di daerah hidung,
lubang hidung tampak bersih tidak ada
secret, penciuman masih bagus dan
normal.
Mulut dan Gigi:
Inspeksi: Rongga mulut tampak kotor,
mokusa bibir kering, gigi tidak
lengkap,gigi berkaries, lidah klien kotor,
tonsil tidak ada peradangan.
Leher:
Inspeksi: Simetris kiri dan kanan, warna
kulit sawo matang.
Palpasi: Tidak ada pembembesaran
kelenjer tiroid.KGB.
Jurnal 1 Jurnal 2
Inspeksi : Pemeriksaan yang Kulit:
dilakukan pada Tn. R Warna kulit Inspeksi : kulit : terlihat kering,
sao matang, , turgor kulit kering turgor kulit kembali > 2 detik,;
ekstremitas:tidak ada edema, akral
teraba hangat, tonus otot melemah.
Jurnal 1 Jurnal 2
Tidak terkaji Tidak terkaji
Jurnal 1 Jurnal 2
Paru-paru: Dada :
Inspeksi: Terlihat simetris kiri dan kanan Inspeksi: simetris, tidak ada
(ekspansi dinding dada), kelainan bentuk dada, tidak ada
frekuensipernafasan 22x/menit. retraksi dinding dada.
Palpasi:Traktil premitus melemah di Palpasi : saat bernapas teraba
bagian paru ka/ki. simetris, tidak ada massa,
Perkusi: bunyi sonor pernapasan cepat dan dalam.
Auskultasi: Bunyi nafas whezing
E. Pemeriksaan Jantung :
Jurnal 1 Jurnal 2
Inspeksi: Tidak terlihat pembengkakan, Inspeksi: bentuk dada normal
iktus kordis tidak terlihat dan tidak ada pembengkakan
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan,iktus Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
teraba, nadi 104x/menit Ictus cordis teraba
Perkusi: Terdengar bunyi redup Perkusi: Terdengar bunyi redup
Auskultasi: Iramanya teratur (BJ 1 Lup, BJ Auskultasi: Bunyi Jantung I dan
2 Dup ) heart Rate : 104x/menit. II normal
F. Pemeriksaan Abdomen :
Jurnal 1 Jurnal 2
Inspeksi: Tidak ada pembesaran Inspeksi: warna kulit putih.
Auskultasi: Bising usus 18x/menit Auskultasi: Suara bising usus
Palpasi: nyeri tekan pada epigastrium 30x/menit.
Perkusi: bunyi normal (tympani ) Perkusi: Suara timpani dan ada
acites.
Palpasi: tidak ada pembesaran hepar
dan tidak ada distensi abdomen.
Jurnal 1 Jurnal 2
Genetalia tampak kotor, ada herpes Tidak ada keluhan pada area
dibagian batang penis dan genetalia dan sekitarnya
scrotum,sudah bernanah, rumbut pubis
tidak ada, berbau.
H. Pemeriksaan Muskuloskeletal :
Jurnal 1 Jurnal 2
Pemeriksaan yang dilakukan pada Tn. Pemeriksaan yang dilakukan pada
R didapatkan Ny. R didapatkan
4 4
4 4 3 3
Keterangan: 3 3
0=paralisis total Palpasi : Kekuatan otot
1=tidak ada gerakan, terba / 0=paralisis total
terlihat kontraksi otot 1=tidak ada gerakan, terba / terlihat
2=gerakan otot penuh kontraksi otot
menentang gravitasi dengan 2=gerakan otot penuh menentang
bantuan/sokongan gravitasi dengan bantuan/sokongan
3=gerakan nornal untuk 3=gerakan nornal untuk melawan
melawan gravitasi
gravitasi
4=gerakan normal melawan
4=gerakan normal melawan
gravitasi dengan sedikit tahanan
5= gerakan normal penuh gravitasi dengan sedikit tahanan
melawan gravitasi dengan 5= gerakan normal penuh melawan
tahanan penuh gravitasi dengan tahanan penuh
I. Pemeriksaan Neurologi :
Jurnal 1 Jurnal 2
Nilai kesadaran pasien compsomentis yaitu Nilai kesadaran somnolen,
kesdaran normal sadar penuh dan dapat GCS: E:2 M:3 V:3, Pupil
menjawab semua pertanyaan tentang isokor..
sekelilingnya
dengan gcs 15
Eyes = 4 dapat membuka mata secara
spontan
Erbal 5= dapat berorientasi dengan baik
Motorik 6=dapat mengikuti perintah secara
baik
Pemeriksaan refkel patela baik, pupil isokor.
Tidak ada riwayat kejang dan kelumpuhan.
kordinasi gerak dapat dijangkau seluruhnya
Jurnal 1 Jurnal 2
Keadaan emosi klien terlihat tidak Keluarga menyatakan psien selalu
stabil, dan emosi pada saat berbicara melkukan solat setiap hari jumat.
dengan waktu yagn mulai lama. pasien merasa cemas dengan keadaan
Klien beranggapan penyakit ini adalah yang ia derita
datangnya dari ALLAH dan sebagai
cobaan untuk lebih dekat lagi dengan
Tn. R Konsep diri Klien sebagai laki
laki dan berperan sebagai kepala
keluarga.
No Pemeriksaan Hasil
1 Hemoglobin 8,4 g/dl
2 Eritrosit 3,10 10^6/μL,
3 Hematokri 25,4 %
4 MCV 81,9 fL
5 MCH 271,1 pg
6 MMCHC 4,5%
7 Leukosit 2,77 10^3/ul
8 Eosinofil 2,9%
9 Basofil 0,0%
10 Neutrofil 87,0 %
11 Limfosit 5,4 %
12 Monosit 4,7%
13 Eosinofil 0,08 10^3/ul,
14 Basofil 0,00 10^3/ul
15 Neutrofil 2,41 10^3/ul,
16 Limfosit 0,15 L10^3/ul,
17 Trombosit 91 10^3/ul,
18 PDW 12,1 fL,
19 MPV 11,5 fL,
20 P-LCR 32,4 %
21 PCT 0,10 %.
No Pemeriksaan Hasil
1 Natrium darah 1,33 mmol/L
2 Kalium darah 3,4 mmol/L
3 Klorida darah 102 mmol/L
4 Calcium darah 0,880 mmol/L
5
Jurnal 1 Jurnal 2
a) Paracetamol 500 mg 3x1 a) NaCl 0,9%/24 jam
b) Levofloaxin 500 mg 1x1 b) Paracetamol 3x 500 mg tablet
c) Ringer laktat 500 ml 20 c) OAT kat 1,
tetes/menit d) Rifampisin 1x450 mg tablet
d) Dexamethason 0.75-9 mg 3x1 e) Etambutol 1x 750mg
e) Cotrimoxazole forte 800 mg f) Sanfuliq TAB 30S
1x1 g) B6 2x10 cc.
f) Loperamid 4-8 mg 3x1
g) Curcuma 3 kali sehari 1
sendok teh
h) Kalnex 250 Mg 3x1
i) Vit K 15 mg 3x1
j) Prsogan 30 mg 1x1
Jurnal 1 Jurnal 2
Klien yakin bahwa penyakitnya dapat Tidak terkaji.
disembuhkan dan selalu berdoa kepada
ALLAH untuk di angkatkan
penyakitnya.
..............................................................................................................
Tangan Mahasiswa,
(VALENTINA WINARTI)
1. Analisis Data
Nama pasien : Tn. R Nama pasien : Ny. R
Umur : 20 Tahun Umur : 40 Tahun
No Register : 499193 No Register : 491293
Jurnal 1 Jurnal 2
DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR MASALAH DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR YANG MASALAH
DATA SUBYEKTIF (DS) YANG KEPERAWATAN DATA SUBYEKTIF (DS) BERHUBUNGAN KEPERAWATA
BERHUBUNGA (P) /RISIKO (E) N
N/RISIKO (E) (P)
DS: DS:
Gangguan Defisit nutrisi pasien mengatakan badan terasa lemah, Peningkatan Hipertermi
Klien mengatakan badan terasa demam sejak satu minggu yang lalu. metabolisme
menelan
letih dan lemas Klien mengatakan DO:
tidak ada nafsu makan sejak 2 keadaan umum pasien tampak
bulan yang lalu Klien lemah
mengatakan sakit tenggorokan
konjungtiva anemis
nyeri menelan.
akral teraba hangat
DO: HB 8,4
- Klien tampak lemah dan TD: 90/60 mmHg
letih Pernapasan: 28 x/mnit
- Berat badan klien turun 8 Nadi: 86x/mnit
kg suhu : 42°C
- Saat sehat 51 kg
- saat sakit 42 kg Ds:
- Klien tampak kurus Pasien mengatakan sering haus, pasien
Proses Infeksi Diare
- Klien tampak makan mengatakan diare, BAB cair dengan
hanya 2 sendok saja frekuensi tiga kali sehari konsistensi cair,
- Mulut klien tampak berwarna kuning sejak satu minggu yang
sariawan lalu
Agen injuri fisik Nyeri Akut DO:
DS: - Pasien tampak lemah, letih, bibir
Pasien mengatakan nyeri tekan kering
pada perut dan persendian, nyeri - Turgor kulit kembali dalam
saat beraktivitas, nyeri juga - < 3 detik
datang tiba-tiba dengan skala - BAB 3x encer, frekuensi,
nyeri 5-6, nyeri dirasakan hilang konsistensi cair, bising usus
timbul. 30x/menit
DO:
- Klien tampak meringis
menahan sakit
- Skala nyeri 5 -6
- Nyeri tekan pada perut
2. Diagnosis Keperawatan
Nama pasien : Tn. R Nama pasien : Ny. R
Umur : 20 Tahun Umur : 40 Tahun
No Register : 499193 No Register : 491293
Jurnal 1 Jurnal 2
NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL
MUNCUL TERATASI MUNCUL TERATASI
1. 6 Juni 2018 Defisit Nutrisi berhubungan gangguan 6 Juni 2018 1. 25 Juni Hipertermi berhubungan dengan 25 Juni 2018
menelan yang ditandai dengan Klien 2018 Peningkatan metabolisme yang
mengatakan badan terasa letih dan lemas ditandai dengan pasien mengatakan
Klien mengatakan tidak ada nafsu makan badan terasa lemah, demam sejak
sejak 2 bulan yang lalu Klien mengatakan satu minggu yang lalu. keadaan
sakit tenggorokan nyeri menelan. Klien umum pasien tampak lemah,
tampak lemah dan letih, Berat badan klien konjungtiva anemis, akral teraba
turun 8 kg, Saat sehat 51 kg, saat sakit 42 kg, hangat, HB 8,4, TD: 90/60 mmHg,
Klien tampak kurus, Klien tampak makan Pernapasan: 28 x/mnit, Nadi:
hanya 2 sendok saja, Mulut klien tampak 86x/mnit, uhu : 42°C
sariawan.
2. 6 Juni 2018 6 Juni 2018 2 25 Juni 25 Juni 2018
Nyeri akut berhubungan Agen injuri fisik 2018 Diare berhubungan dengan proses
yang ditandai dengan Pasien mengatakan infeksi yang ditandai dengan Pasien
nyeri tekan pada perut dan persendian, nyeri mengatakan sering haus, pasien
saat beraktivitas, nyeri juga datang tiba-tiba mengatakan diare, BAB cair dengan
dengan skala nyeri 5-6, nyeri dirasakan hilang frekuensi tiga kali sehari konsistensi
timbul. Klien tampak meringis menahan sakit, cair, berwarna kuning sejak satu
nyeri tekan pada perut. minggu yang lalu. Pasien tampak
lemah, letih, bibir kering, Turgor
kulit kembali dalam < 3 detik, BAB
3x encer, frekuensi, konsistensi cair,
bising usus 30x/menit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
2. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
2. SIKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
3. SIKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
2. SIKI :
l. Dipertahankan/ditingkatkan pada
m. Dipertahankan/ditingkatkan pada
n. Dipertahankan/ditingkatkan pada
o. Dipertahankan/ditingkatkan pada
p. Dipertahankan/ditingkatkan pada
q. Dipertahankan/ditingkatkan pada
r. Dipertahankan/ditingkatkan pada
s. Dipertahankan/ditingkatkan pada
t. Dipertahankan/ditingkatkan pada
u. Dipertahankan/ditingkatkan pada
v. Dipertahankan/ditingkatkan pada
3. SIKI :
l. Dipertahankan/ditingkatkan pada
m. Dipertahankan/ditingkatkan pada
n. Dipertahankan/ditingkatkan pada
o. Dipertahankan/ditingkatkan pada
p. Dipertahankan/ditingkatkan pada
q. Dipertahankan/ditingkatkan pada
r. Dipertahankan/ditingkatkan pada
s. Dipertahankan/ditingkatkan pada
t. Dipertahankan/ditingkatkan pada
u. Dipertahankan/ditingkatkan pada
v. Dipertahankan/ditingkatkan pada
Beerdasarkan SDKI
Manajemen Nyeri
Jurnal 1 Jurnal 2
N DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN (SIKI) KEPERAWATAN (SIKI)
Observasi
1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui
lokasi, lokasi,
karakteristik, karakteristik,
durasi, frekuensi, durasi, frekuensi,
kualitas dan kualitas dan
intensitas nyeri intensitas nyeri
2. Identifikasi skala 2. Untuk mengetahui
nyeri tingkat nyeri
3. Identifikasi 3. Untuk mengetahui
respon nyeri non respon nyeri non-
verbal verbal
Terapeutik 4. Untuk membantu
4. Berikan teknik meredakan nyeri
non-farmakologis pasien
untuk mengurangi
rasa nyeri 5. Untuk
5. Kontrol meringankan nyeri
lingkungan yang
memperberat rasa
2. nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan) 6. Agar pasien
Edukasi mengetahui
6. Jelaskan strategi strategi meredakan
meredakan nyeri nyeri
7. Ajarkan teknik 7. Untuk membantu
Jurnal 1 Jurnal 2
N DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN (SIKI) KEPERAWATAN (SIKI)
non-farmakologis meredakan nyeri
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi 8. Untuk meredakan
8. Kolabori nyeri
pemberian
analgetik, jika
perlu
1. Tindakan Keperawatan
Nama pasien : Tn. R
Umur : 20 Tahun
No. Register : 499193
TANGGAL/JA
NO NO. DX TINDAKAN KEPERAWATAN TTD
M
1. I Rabu 1. Mengukur tanda-tanda vital pasien VALEN
6 Juni 2018 2. Identifikasi kemungkinan penyebab VALEN
08.15 BB berkurang
08.20 3. Monitor berat badan VALEN
09.00 4. Berikan perawatan mulut sebelum VALEN
09.30 pemberian makan jika perlu
10.00 5. Sediakan makanan yang tepat VALEN
sesuai kondisi pasien
10.15 6. Jelaskan jenis makanan yang VALEN
bergizi tinggi, namun tetap
10.20 terjangkau VALEN
7. Berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
10.30 dan nutrisi yang dibutuhkan pasien VALEN
8. Memberikan makanan yang sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi.
2. II Rabu VALEN
6 Juni 2018 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
08.15 komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, VALEN
08.20 kualitas dan faktor presipitasi.
2. Medentifikasi respon nyeri non
09.00 verbal VALEN
09.30 3. Mengukur skala nyeri pasien VALEN
4. kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri, seperti suhu
10.00 ruangan, pencahayaan dan
10.15 kebisingan. VALEN
5. Ajarkan teknik relaksasi VALEN
6. Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
Tindakan Keperawatan
Nama pasien : Ny. R
Umur : 40 Tahun
No. Register : 491293
N TANGGAL/JA
NO. DX TINDAKAN KEPERAWATAN TTD
O M
1. I 25 Juni 2018
09.00 1. Mengukur tanda tanda vital pasien VALEN
09.15 2. Monitor suhu tubuh VALEN
09.20 3. Menyediakan lingkungan yang dingin VALEN
09.30 4. Melonggarkan pakaian pasien VALEN
09.45 5. Melakukan pendinginan eksternal VALEN
10.00 seperti kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila
10.15 6. Anjurkan tirah baring VALEN
10.20 7. Berkolaboasi pemberian cairan dan VALEN
eletrolit intravena pada pasien
8. Monitor tingkat kesadaran pasien VALEN
2. II 25 Juni 2018 .
09.00 1. Mengidentifikasi penyebab diare VALEN
09.15 2. memonitor warna, volume frekuensi, VALEN
09.20 dan konsistensi tinja
09.30 3. Memonitor jumlah pengeluaran diare VALEN
09.45 4. memberikan cairan intravena VALEN
10.00 5. Menganjurkan makanan porsi kecil VALEN
dan sering secara bertahap
10.15 6. Megevaluasi jenis intake makanan VALEN
10.20 7. Memonitor kulit sekitar perianal VALEN
terhadap adanya iritasi dan ulserasi
10.25 8. Instruksikan pada pasien dan keluarga VALEN
untuk mencatat warna,frekuensi,
volume dan konsistensi feses.
6. Catatan Perkembangan
Nama pasien: Tn. R Nama pasien : Ny. R
Umur : 20 Tahun Umur : 40 Tahun
No Register : 499193 No Register : 491293
Jurnal 1 Jurnal 2
NO NO
No JAM EVALUASI No JAM EVALUASI
DX DX
1. I 13.00 S: pasien mengatakan Klien mengatakan tidak nafsu 1. I 14.00 S: pasien mengatakan masih demam, haus
makan
O: Pasien nampak hanya melihat ke satu arah, pasien O: Akral teraba hangatA
terlihat bingung terhadap lingkungan sekitar. TTV ; TD : 90/60 mmHg, nadi: 90x/menit, suhu:
39ºC.
A : Masalah Defisit nutrisi belum teratasi
A: Masalah Hipotermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengukur tanda-tanda vital pasien P: Intervensi dilanjutkan
2. Identifikasi kemungkinan penyebab BB 1. Mengukur tanda tanda vital pasien
berkurang 2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor berat badan 3. Menyediakan lingkungan yang dingin
4. Berikan perawatan mulut sebelum pemberian 4. Melonggarkan pakaian pasien
makan jika perlu 5. Melakukan pendinginan eksternal seperti
5. Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi kompres dingin pada dahi, leher, dada,
pasien abdomen, aksila
6. Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, 6. Anjurkan tirah baring
namun tetap terjangkau 7. Berkolaboasi pemberian cairan dan eletrolit
intravena pada pasien
7. Catatan Perkembangan
Nama pasien: Tn. R Nama pasien : Ny. R
Umur : 20 Tahun Umur : 40 Tahun
No Register : 499193 No Register : 491293
Jurnal 1 Jurnal 2
NO NO
No JAM EVALUASI No JAM EVALUASI
DX DX
2 II 13.00 S: pasien mengatakan Klien mengatakan persendiannya 2 II 14.00 S: pasien mengatakan masih diare encer sebanyak 2
nyeri saat beraktivitas kali
O : Klien tampak meringis saat melakukan aktivitas
skala nyeri 5 O: Pasien tampak lemah
TTV; TD : 90/60 mmHg, nadi: 90x/menit, suhu:39ºC.
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
A: Masalah Diare belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif P: Intervensi dilanjutkan
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, 1. Mengidentifikasi penyebab diare
kualitas dan faktor presipitasi. 2. memonitor warna, volume frekuensi, dan
2. Medentifikasi respon nyeri non verbal konsistensi tinja
3. Mengukur skala nyeri pasien 3. Memonitor jumlah pengeluaran diare
4. kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi 4. memberikan cairan intravena
nyeri, seperti suhu ruangan, pencahayaan dan 5. Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering
kebisingan. secara bertahap
5. Ajarkan teknik relaksasi
PENGERTIAN digunakan untuk Membatasi peradangan.
menstabilkan suhu tubuh PERSIAPAN ALAT
1. Air Hangat
2. Wadah air/Waskom
3. Termometer air
TUJUAN KOMPRES
HANGAT
Membantu menurunkan
Kompres merupakan suhu tubuh.
salah satu cara yang Mengurangi rasa sakit
4. Waslap / Handuk
populer untuk atau nyeri.
mandi yang kering
menurunkan panas. Membantu mengurangi
Kompres hangat dapat perdarahan.
1. Cuci tangan dan 5. Masukan waslap /
siapkan alat secara handuk mandi ke
5. ALAT Kompres lengkap dalam baskom yang
berisi air hangat.
6. Lalu peras sampai
tidak basah sekali.
7. Letakkan waslap /
handuk mandi di
2. Atur posisi.
lipatan paha, axilla ,
3. Siapkan air Hangat
dan daerah tengkuk
dalam baskom
8. Kompres selama 10-20
4. Siapkan waslap /
menit dan kemudian
handuk mandi.
LANGKAH-LANGKAH berhenti (tidak harus
KOMPRES HANGAT
diterapkan dalam
waktu yang lama).
Oleh
Valentina winarti
Hangat 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Kompres hangat
Sasaran : Keluarga dan Pasien
Tempat : -
Hari / Tanggal : 25 juni 2018
Waktu : Pukul 08.00- selesai
A. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit,
diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang kompres hangat
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, pasien dan keluarga
diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian kompres
b. Menjelaskan tujuan kompres hangat
c. Menyebutkan alat kopres hangat
d. Menjelaskan langkah-langkah kopres hangat
B. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab
C. Media
Leaflet.
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian kompres
2. Tujuan Kompres hangat
3. Alat- alat kompres
4. Langkah-langkah kopres hangat
(Materi Terlampir)
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan :
1. Apa pengertian dari kompres?
2. Apa tujuan Kompres hangat?
3. Sebutkan alat-alat kompres hangat!
4. Bagaimana langkah-langkah kompres hangat
F. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien dan
Hari/Tgl/Jam Penyuluhan
Kesehatan keluarga
Kesehatan
Kamis, 7 1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam. 1. Pasien dan keluarga
November (5 menit) 2. Menyebutkan nama dan membalas salam.
2019Pukul asal. 2. Pasien dan keluarga
08.00-selesai 3. Menjelaskan tujuan. menerima kehadiran
4. Mengkaji tingkat mahasiswa dengan
pengetahuan Pasien dan baik.
keluarga tentang nafas 3. Pasien dan keluarga
dalam. memahami tujuan
dengan baik.
4. Pasien dan keluarga
berpartisipasi dalam
diskusi awal.
2. Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Pasien dan keluarga
(20 menit) pengertian, tujuan mendengarkan dan
kopres hangat, alat memperhatikan
kopres hangat, dan dengan baik.
langkah-langkah kopres 2. Pasien dan keluarga
hangat mengajukan
2. Memberi kesempatan pertanyaan.
pada pasien dan
keluarga untuk
menanyakan hal-hal
yang kurang jelas.
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Kompres
Kompres merupakan salah satu cara yang populer untuk menurunkan panas.
Kompres hangat dapat digunakan untuk menstabilkan suhu tubuh
B. Tujuan Kompres
1. Membantu menurunkan suhu tubuh.
2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri.
3. Membantu mengurangi perdarahan.
4. Membatasi peradangan.
C. Alat Kompres
1. Air Hangat
2. Wadah air/Waskom
3. Termometer air
4. Waslap/Handuk mandi yang kering
D. Langkah-langkah kopres hangat
1. Cuci tangan dan siapkan alat secara lengkap
2. Atur posisi.
3. Siapkan air Hangat dalam baskom
4. Siapkan waslap / handuk mandi.
5. Masukan waslap / handuk mandi ke dalam baskom yang berisi air hangat.
6. Lalu peras sampai tidak basah sekali.
7. Letakkan waslap / handuk mandi di lipatan paha, axilla , dan daerah
tengkuk
8. Kompres selama 10-20 menit dan kemudian berhenti (tidak harus
diterapkan dalam waktu yang lama)
Referensi :
Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba
Medika