Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KWN

Warganegara

NAMA KELOMPOK :

KADEK AYU ANGGI ARYA DWI PUTRI (1807521234)

ENUGYA DINNAR SAVIZQY (1807521247)

DESAK AGUNG SRI PRABAWATI GAYATRI (1807525250)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan pengertian warga negara dari beberapa sumber yang anda baca dan bedakan
warga negara dan penduduk!

2. Sebutkan dan jelaskan asas – asas kewarganegaraan yang berlaku di Indonesia!

3. Sebutkan dan jelaskan tentang tata cara/ syarat naturalisasi di Indonesia!

4. Sebutkan beberapa peraturan yang mengatur tentang warganegara dari Indonesia merdeka
hingga saat ini!

5. Sebutkan 2 contoh kasus tentang permasalahan kewarganegaraan yang pernah terjadi di


Indonesia dan bagaimana cara penyelesaianya menurut kelompok anda!
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian warga negara dari beberapa sumber yang anda baca dan bedakan warga
negara dan penduduk

Pengertian Warga negara adalah orang – orang sebagai bagian dari suatu penduduk
yang menjadi unsur negara, yang memiliki hubungan yang tidak terputus dengan tanah
airnya, dengan UUD negaranya, sekalipun yang bersangkutan berada di luar negeri, selama
yang bersangkutan tidak memutuskan hubungannya atau terikat oleh ketentuan hukum
internasional.

Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga dari negara itu.

Adapun pengertian warga negara menurut para ahli :

- Menurut AS Hikam warga negara sebagai terjemahan dari citizenship, yaitu anggota
dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
- Menurut Koerniatmanto S. warga negara dengan anggota negara. Sebagai anggota
negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap
negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik
terhadap negaranya.
- Menurut Purwadarminta Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan
anggota dari suatu negara.

Secara yuridis, berdasarkan pasal 26 ayat (1) UUD 1945 Dan Perubahannya, istilah
warga negara Indonesia dibedakan menjadi dua golongan yaitu :

 Warga negara asli (pribumi) yaitu penduduk asli negara tersebut. Misalnya, suku
Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, Bugis, Dayak dan Etnis keturunan yang sejak
kelahirannya menjadi WNI, merupakan warga negara asli Indonesia;
 Warga negara asing (vreemdeling) yaitu suku bangsa keturunan bukan asli Indonesia ,
misalnya, bangsa cina (Tionghoa), Timur Tengah, India, Belanda, Eropa yang telah
disahkan berdasarkan peraturan Perundang-Undangan menjadi warga negara
Indonesia.

Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara.
Istilah penduduk lebih luas cakupannya dari pada Warga Negara Indonesia. Pasal 26 ayat (2
n) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa penduduk ialah Warga
Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Dengan demikian di
Indonesia semua orang yang tinggal di Indonesia termasuk orang asing pun adalah penduduk
Indonesia.
Sebagai penduduk Indonesia yang sah, setiap orang harus memiliki surat keterangan
penduduk. Surat keterangan tersebut di negara kita dikenal dengan nama KTP (Kartu Tanda
Penduduk). Surat keterangan penduduk itu sangat penting, oleh karena itu apabila kalian
sudah dewasa kelak (sudah mencapai usia 17 tahun), kalian diwajibkan memiliki KTP.
Mengapa KTP itu sangat penting ? Sebagai contoh: bahwa hanya mereka yang memiliki KTP
yang dapat memilih dan dipilih dalam Pemilu (Pemilihan Umum). Demikian pula, hanya
mereka yang memiliki KTP-lah yang dapat memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM).

Dalam Pasal 1 UU RI Nomor 12 tahun 2006, disebutkan:

 Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
 Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
 Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia.
 Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk maupun warga negara, secara
konstitusional tercantum dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yaitu:
 Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
 Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.

Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.Undang-


Undang Kewarganegaraan yang pernah berlaku di Indonesia diantaranya:

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1946 tentang Kewarganegaraan


Indonesia.
 Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1958 tentang Penyelesaian Dwi
Kewarganegaraan Antara Indonesia dan RRC.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 62 tahun 1968 tentang Kewarganegaraan
Indonesia sebagai penyempurnaan UU Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1946.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia.

2. Asas – asas kewarganegaraan yang berlaku di Indonesia

Pengertian asas kewarganegaraan adalah dasar berfikir dalam menentukan masuk


tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari sebuah negara tertentu.

Adapun 2 asas kewarganegaraan yang berlaku di Indonesia, antara lainnya adalah :

1. Asas ius soli (asas kedaerahan)

Dalam Asas ius soli, kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan


tempat kelahirannya. Misalnya, seseorang dilahirkan di negara A, sedangkan orang
tuanya berkewarganegaraan negara B, maka ia adalah warganegara A. Jadi menurut
asas ius soli kewarganegaraan seseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan
orang tuanya, karena yang menjadi patokan adalah tempat kelahirannya.

Negara-negara yang menganut asas ius soli biasanya adalah bangsa yang
modern dan multikultural tanpa dibatasi oleh ras, agama, etnis, dll. Negara akan
mengakui seseorang sebagai warga negara apabila seseorang itu dilahirkan di negara
tersebut, tidak melihat siapa dan dari mana orang tua nya berasal.

Contoh negara yang menerapkan sistem asas kewarganegaraan Ius Soli:

 Amerika Serikat
 Argentina
 Brazil
 Jamaika
 Kanada
 Venezuela
 Meksiko

Contoh dari asas kewarganegaraan ius soli :

Misalkan Andi dan Ani berasal dari negara Amerika Serikat (penganut ius
soli) mempunyai anak bernama Antok, Antok dilahirkan di negara Kanada (penganut
ius soli) maka Antok akan dinyatakan sebagai warga negara Kanada karena ia
dilahirkan dinegara yang menganut asas ius soli.

2. Asas ius sanguinis (asas keturunan)

Dalam Asas Ius Sanguinis, kewarganegaraan seseorang ditentukan


berdasarkan pada keturunan orang yang bersangkutan. Contohnya, Seseorang
dilahirkan di negara A, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara B, maka
ia adalah warga negara B. Jadi menurut asas ini, kewarganegaraan anak selalu
mengikuti kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana anak itu
lahir.

Negara yang menganut asas ius sanguinis akan mengakui kewarganegaraan


seorang anak sebagai warga negara apabila orang tua dari anak tersebut berasal dari
negara tersebut (dilihat dari keturunannya). Contoh negara yang menerapkan sistem
asas kewarganegaraan Ius Sanguinis :

 Jepang
 Korea Selatan
 Lebanon
 Inggris
 Italia
 Rusia
 Spanyol
 Yunani

Contoh dari asas kewarganegaraan Ius Sanguinis :

Misalkan Budi dan Bela berasal dari Spanyol (penganut asas Ius Sanguinis )
memiliki anak yang bernama Berlianti, Berlianti dilahirkan di Lebanon (penganut
asas Ius Sanguinis) maka status kewarganegaraan Berlianti adalah Spanyol karena
dilihat dari garis keturunan orang tuanya yang berasal dari Spanyol meskipun ia
dilahirkan di Lebanon.

Akibat perbedaan menentukan kewarganegaran karena asas ius soli dan ius sanguinis
adalah adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaran di beberapa negara, baik yang
menerapkan asas ius sanguinis atau asas ius soli, dapat menimbulkan dua kemungkinan status
kewarganegaraan seorang penduduk yaitu :

1. Apatride

Apatride yaitu adanya seorang anak / penduduk yang sama sekali tidak
memiliki kewarganegaraan. Keadaan ini terjadi karena seorang Ibu yang berasal dari
negara yang menganut asas ius soli melahirkan seorang anak di negara yang
menganut asas ius sanguinis. Sehingga tidak ada negara baik itu negara asal Ibunya
ataupun negara kelahirannya yang mengakui kewarganegaraan anak tersebut.

Contohnya : Andi dan Anik adalah pasangan suami isteri yang


berkewarganegaraan Amerika Serikat atau berasas Ius Soli. Mereka berdomisili di
negara Jepang yang berasas Ius Sanguinis. Kemudian lahirlah anak mereka bernama
Alan. Menurut negara Amerika Serikat yang menganut asas Ius Soli, Alan tidak
diakui sebagai warganegaranya, sebab lahir di negara lain (negara Jepang). Begitu
pula menurut negara Jepang yang menganut asas Ius Sanguinis, Alan tidak diakui
sebagai warganegaranya, sebab orang tuanya bukan warganegara jepang. Dengan
demikian Alan tidak mempunyai kewarganegaraan atau Apatride.

2. Bipatride

Bipatride yaitu adanya seorang anak / penduduk yang memiliki dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Keadaan ini terjadi karena
seorang Ibu yang berasal dari negara yang menganut asas ius sanguinis melahirkan
seorang anak di negara yang menganut asas ius soli. Sehingga kedua negara (negara
asal dan negara tempat kelahiran) sama-sama memberikan status
kewarganegaraannya.

Contohnya : Budi dan Bela adalah pasangan suami isteri yang


berkewarganegaraan Rusia atau berasas Ius Sanguinis. Mereka berdomisili di negara
Argentina yang berasas Ius Soli. Kemudian lahirlah anak mereka, Berinda. Menurut
negara Rusia yang menganut asas Ius Sanguinis, Berinda adalah warga negaranya
sebab mengikuti kewarganegaraan orang tuanya. Begitu pula menurut negara
Argentina yang menganut asas Ius Soli, Berinda juga warga negaranya, sebab tempat
kelahirannya di negara Argentina yang menganut asas Ius Soli. Dengan demikian
Berinda memiliki status dua kewarganegaraan (bipatride).

Dalam menetukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara lazim


menggunakan dua stelsel, yaitu:

1. Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara
aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa)
2. Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga
negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu (naturalisasi Istimewa)

Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang


Kewarganegaraan. Ada 4 Asas Kewarganegaraan di Indonesia yang dimana Republik
Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan kewarganegaraan menganut asas-
asas sebagai berikut:

1. Asas ius sanguinis

Sama seperti penjelasan diatas, Asas ius sanguinis adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan bersasarkan
negara tempat dilahirkan. contoh nya serupa dengan contoh asas ius sanguinis diatas.

2. Asas ius soli

Serupa seperti penjelasan diatas, Asas ius soli adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, di indonesia asa ini
diberlakukan terbatas bagi anak-anak seseuai dengan ketentuan yang diatur undang-
undang. contoh nya serupa dengan contoh asas ius soli diatas.

3. Asas kewarganegaraan tunggal

Asas kewarganegraan tunggal adalah asas yang menentukan satu


kewarganegaraan bagi setiap orang. asas kewarganegaraan tunggal merupakan prinsip
tentang status kewarganegaraan yang dimana setiap warga negara tidak boleh
berkewarganegaraan ganda.

Contohnya : bila suatu anak lahir di kalangan warga negara (baik luar maupun
dalam), maka setelah dewasa si anak tersebut harus memilih apa status
kewarganegaraan yang ia kehendaki.

4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas

Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan


kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang.
Contohnya : bila suatu anak lahir dan mempunyai dua kewarganegaraan
(Bipatride), maka anak tersebut boleh memiliki dua kewarganegaraan sampai ia
berusia 18 tahun (atau sesuai ketentuan yang diatur dalam undang-undang), setelah
anak tersebut berusia 18 tahun ia harus melepas / memilih salah satu
kewarganegaraanya.

3. Tata cara / syarat naturalisasi di Indonesia

Naturalisasi adalah proses perubahan status dari penduduk asing menjadi suatu
negara. Proses ini harus terlebih dahulu memenuhi beberapa persyaratan yang
ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan negara yang bersangkutan.

Syarat-syarat memperoleh naturalisasi menurut UU No.12 Tahun 2006 adalah

 Sewaktu mengajukan permohonan, berada di wilayah Negara Republik Indonesia


paling singkat selama 5 (lima) tahun berturut-turut atau 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-
turut.
 Sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah menikah.
 Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta mengakui Dasar Negara
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
 Sehat jasmani dan rohani.
 Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih
 Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda
 Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
 Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara

4. Peraturan yang mengatur tentang warganegara dari Indonesia merdeka hingga


saat ini.

`
5. Kasus tentang permasalahan kewarganegaraan yang pernah terjadi di Indonesia
dan bagaimana cara penyelesaianya.
Kewarganegaraan adalah sebuah keunggulan seseorang dalam sebuah kesatuan politik atau
negara dimana hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik diberikan pada orang tersebut.

Berikut contoh kasus kewarganegaraan di Indonesia :

1. Van Sebastian Conquer adalah seorang warga negara belanda yang tinggal di Jakarta
yang berprofesi sebagai pemain sepak bola divisi Utama Indonesia. Van telah  5 tahun
bertempat tinggal di Indonesia. Van juga sudah mulai lancar berbahasa Indonesia. Oleh
karena kecintaannya kepada Indonesia yang merupakan negara yang membesarkan
namanya tersebut Van akhirnya memutuskan untuk bertempat tinggal dan menjadi
Warga negara Indonesia. Oleh karena keinginannya tersebut Van mengajukan
permohonan perpindahan warga negaranya tersebut kepada pihak yang bersangkutan.
Van membuat surat permohonannya ingin menjadi Warga Negara Indonesia dengan
tulisan, materai dan bahasa indonesia. Setelah selesai membuat surat tersebut Van
memberikan suratnya tersebut kepada pihak yang menangani kasus tersebut ( Menteri )
dan menteri memberikan kepada Presiden agar mendapat persetujuan yang sah. Karena
Presiden menyetujui bahwa Van Sebastian Conquer layak menjadi Warga Negara
Indonesia maka mulai saat itu Van Sebastian Conquer telah menjadi Warga Negara
Indonesia.

Disetujuinya Seseorang yang mengajukan permohonan untuk menjadi WNI secara tertulis
dalam bahasa Indonesia dan bermaterai cukup kepada Presiden melalui menteri. Sama Seperti
Van Sebastian Conquer yang di berikan kewarganegaraan Indonesia karena Van telah
mengajukan permohonan kepada Menteri dan Presiden bahwa Van ingin menjadi warga
negara Indonesia. Van membuat surat permohonan dengan bahasa indonesia dan bermaterai
yang cukup untuk dikirim kepada Menteri dan menteri memberi kepada presiden.
Permohonan Van pun disetujui dan Van menjadi warga negara Indonesia

2. Alberto Goncalves merupakan pemain Persipura Jayapura yang telah merumput di Papua
Selama 5 Tahun. Goncalves merupakan Warga Negara Brazil. Pada tahun 2007
Goncalves memutuskan untuk melepas masa lajang nya dengan seorang gadis asal Garut
yang bernama Asmirandah. Mereka akhirnya menikah di Bandung, Jawa Barat. Karena
Pernikahan tersebut Alberto Goncalves mendapat status Warga Negara Indonesia.
Akhirnya Alberto bisa menjadi pemain Timnas Indonesia.

Warga negara asing yang melakukan perkawinan secara sah dengan warga negara
Indonesia.Sama seperti Alberto Goncalves yang memeperoleh status kewarganegaraan
Indonesia karena melakukan pernikahan dengan perempuan Warga Negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.markijar.com/2017/06/4-asas-kewarganegaraan-di-indonesia.html
http://ugmyfirmansyah13.blogspot.com/2015/01/pengertian-dan-tata-cara-dari.html

Anda mungkin juga menyukai