Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi menular seksual
merupakan infeksi yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak
aman. Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya.
Selain itu, penyebarannya bisa melalui pemakaian jarum suntik secara berulang atau
bergantian di antara beberapa orang.
Terdapat beberapa penyakit menular seksual yang disebabkan oleh hubungan seks
tidak aman, berikut ini adalah penyakit yang sering terjadi:
a) Sifilis
b) Gonore
c) Klamidia
Klamidia adalah penyakit seksual menular yang paling umum terjadi. Gejalanya
memang tidak akan terasa dan biasanya disebabkan oleh clamidia
trachomatis. Namun, klamidia tetap harus diwaspadai karena penularannya bisa
terjadi tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi.
d) Kutil Kelamin
Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
virus human papilomavirus di sekitar alat kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan
rasa sakit tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.
e) HIV
Penyakit menular seksual disebabkan oleh beberapa virus dan bakteri yang menyebar
melalui cairan tubuh seperti treponema pallidum (sifilis), neisseria
gonorrhoeae (gonore), clamidia trachomatis (klamidia), human papilomavirus (kutil
kelamin), human immunodeficiency virus (HIV).
Bintil yang muncul seperti cacar air di salah satu sisi tubuh (kanan atau kiri).
Bintil tersebut hanya setempat.
Jaringan sekitar bintil menjadi bengkak.
Bintil akan berkembang menjadi luka lepuh.
Luka lepuh akan pecah dan menjadi luka berkerak, lalu menghilang secara perlahan.
Bintil yang timbul di area mata dapat mengganggu penglihatan.
Bintil tersebut terasa nyeri seperti terbakar, kaku, dan kesemutan, yang semakin parah
bila tersentuh. Rasa nyeri ini sebenarnya sudah timbul 2-3 hari sebelum bintil muncul,
dan masih akan terus terasa bahkan setelah bintil sudah hilang.
Selain bintil dan nyeri, gejala lain yang dirasakan oleh penderita herpes zoster adalah:
Demam
Sakit kepala
Lemas
Silau terhadap cahaya
Patofisiologi
Herpes dapat terjadi melalui kontak kulit dengan penderita. Jika seseorang
mempunyai herpes di mulutnya kemudian ia mencium orang lain, maka orang itu dapat
terkena herpes pula. Jika ia melakukan oral seks, maka herpes tersebut dapat menular ke
kelamin walaupun kemungkinan menularnya lebih kecil dibandingkan jika terjadi kontak
antar kelamin (hubungan seksual). Virus herpes mempunyai sifat yang berbeda-beda, ada
yang menyukai daerah mulut dan ada pula yang menyukai bagian kelamin. HSV-Tipe I
biasanya menginfeksi daerah mulut dan wajah (Oral Herpes), sedangkan HSV-Tipe II
biasanya menginfeksi daerah genital dan sekitar anus (Genital Herpes). HSV-1
menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut,
wajah, dan sekitar mata. HSV-2 atau herpes genital ditularkan melalui hubungan seksual
dan menyebakan gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada membran mukosa alat
kelamin. Infeksi pada vagina terlihat seperti bercak dengan luka.
Pada pasien mungkin muncul iritasi, penurunan kesadaran yang disertai pusing, dan
kekuningan pada kulit (jaundice) dan kesulitan bernapas atau kejang. Lesi biasanya hilang
dalam 2 minggu. infeksi . Episode pertama (infeksi pertama) dari infeksi HSV adalah yang
paling berat dan dimulai setelah masa inkubasi 4-6 hari. Gelala yang timbul, meliputh
nyeri, inflamasi dan kemerahan pada kulit (eritema) dan diikuti dengan pembentukan
gelembung-gelembung yang berisi cairan. Cairan bening tersebut selanjutnya dapat
berkembang menjadi nanah, diikuti dengan pembentukan keropeng atau kerak.
Cara-cara infeksi yang dilakukan HSV ada 2 yaitu infeksi primer dan infeksi rekuren.
a) Infeksi primer
HSV ditularkan melalui kontak dari orang yang peka lewat virus yang dikeluarkan oleh
seseorang. Untuk menimbulikan infeksi, virus harus menembus permukaan mukosa atau
kulit yang terluka (kulit yang tidak terluka bersifat resisten). Infeksi HSV-1 biasanya
terbatas pada orofaring, virus menyebar melalui saluran pernapasan atau melalui kontak
langsung dengan air liur yang terinfekisi. HSV-2 biasanya ditularkan secara seksual.
Perkembangbiakan virus terjadi pertama kali di tempat infeksi. Virus kemudian memasuki
ujung saraf setempat dan dibawa melalui aliran akson ke ganglion dorsalis, tempat
terjadinya perkembangbiakan selanjutnya, dan bersifat laten.
Infeksi HSV primer biasanya ringan, pada kenyataannya, sebagian besar bersifat
asimtomatik. Jarang terjadi penyakit sistemik. Penyebaran ke organ-organ lain dapat terjadi
jika system imun inang terganggu, dan hal ini tidak dapat menahan perkembangbiakan
inang.