Oleh karena itu, pada penelitian ini perusahaan membutuhkan suatu rancangan teknis
penambangan untuk bukit Rubicon 4 yang sesuai dengan kondisi dilapangan sehingga
sequence penambangan dalam memenuhi rencana target produksi bulanan sehingga dapat
Perencanaan pembukaan lahan penambangan baru pada Blok D PT. Sinar Jaya Sultra Utama
akan dijadwalkan dalam upaya memenuhi target produksi ketika beberapa blok lainnya
Perencanaan tambang merupakan suatu rancangan tambang untuk mencapai batas akhir
yang potensial untuk nantinya akan dikembangkan menjadi suatu lokasi pit penambangan
Merupakan langkah awal dalam melakukan evaluasi cadangan yang ada. Tujjuannya
adalah untuk menentukan batas penambangan (pit limit), jumlah produksi, umur ekonomis
suatu tambang
2. Konsep Nisbah Kupas (Stripping Ratio).
Perbandingan antara tonase waste ( material penutup) yang harus dipindahkan dengan ore
yang akan ditambang. Hasil suatu rancangan pit akan menentukan jumlah tonase waste
Dari Kemantapan suatu lereng ini dinyatakan dengan faktor keamanan, dapat dinyatakan
sebagai perbandingan antara besarnya gaya penahan dengan gaya penggerak longsoran
Jalan yang akan digunakan di dalam daerah pit penambangan (bench) sesuai dengan
kemajuan tambang
3. JENJANG (PPT)
Kenapa dibuat jenjang karena Posisi nikel berada dilapisan bawah dari permukaan dan
tertutup oleh lapisan tanah penutup, maka untuk mencapai lapisan nikel itu biasanya dibuat
jenjang/bench.
Suatu jenjang yang dibuat harus mampu menampung dan mempermudah pergerakan alat-
alat mekanis pada saat aktivitas pengupasan tanah penutup dan pengambilan endapan ,yaitu:
Tinggi Jenjang, Kemiringan Jenjang, Lebar berm, Tinggi Lereng Keseluruhan, Kemiringan
Lereng Keseluruhan, Ramp
Pengujian Direct shear dan berat isi tanah untuk mengetahui geometri jenjang yang aman
Keamanan).
Sequential pushback membagi blok penambangan dengan ukuran yang relatif lebih kecil dan
operasi penambangan dilakukan secara bersamaan pada beberapa jenjang (level) yang
berbeda. Pada conventional pushback penambangan dilakukan pada sebuah jenjang secara
horizontal sebelum berpindah pada jenjang (level) selanjutnya.
Interpolasi adalah metode untuk mendapatkan data berdasarkan beberapa data yang
diketahui, dalam pemetaan interpolasi adalah proses estimasi nilai pada wilayah yang tidak
disampel atau diukur sehingga terbuatlah peta atau sebaran nilai pada seluruh wilayah. Dalam
melakukan interpolasi sudah pasti dihasilkan, errror yang dihasilkan sebelum melakukan
interpolasi bisa dikarenakan kesalahan dalam mentukan metode sampling data, kesalahan
dalam pengukuran, dan kesalahan analisa laboratorium.
Metode IDW ini biasanya digunakan dalam industri pertambangan karena mudah untuk
digunakan. Karena penaksiran dengan pendekatan blok model yang sederhana dengan
mempertimbangkan titik disekitarnya. Asumsi dari metode ini adalah nilai interpolasi akan
lebih mirip pada data sampel yang dekat daripada yang lebih jauh.
Pemilihan nilai pada power sangat mempengaruhi hasil interpolasi. Nilai power
yang tinggi akan memberikan hasil seperti menggunakan interpolasi nearest
neighbor dimana nilai yang didapatkan merupakan nilai dari data point terdekat.
Kerugian dari metode IDW karena metode ini menggunakan rata rata dari data sampel
sehingga nilainya tidak bisa lebih kecil dari minimum atau lebih besar dari data sampel. Jadi,
puncak bukit atau lembah terdalam tidak dapat ditampilkan dari hasil interpolasi model ini.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, sampel data yang digunakan harus rapat yang
berhubungan dengan variasi lokal. Jika sampelnya agak jarang dan tidak merata,
hasilnyakemungkinan besar tidak sesuai dengan yang diinginkan
6. KESTABILAN LERENG
terjadinya longsor disebabkan oleh peningkatan intensitas air hujan akibat perubahan iklim
dan mengakibatkan tanah menjadi jenuh sehingga kekuatan tanah berkurang.
Lereng adalah bidang miring yang menghubungkan bidang-bidang lain yang mempunyai
elevasi yang berbeda.
1. Bobot isi tanah
Adalah perbandingan antara berat suatu massa tanah dalam keadang kering tanah dalam
keadaan utuh. Nilai Bobot isi tanah Akan menentukan besarnya beban yang diterima pada
permukaan bidang longsor dinyatakan dalam satuan berat per volume, bobot isi juga
dpengaruhi juga oleh jumlah kandungan air. Semakin besar bobot isi pada suatu lereng
tambang maka gaya geser penyebab longsoran akan semakin besar
Bobo isis ditentukan oleh jumlah ruang pori, semakin besar jumlah ruang pori , semakin kecil
bobt isinya
2. Kohesi
Adalah gaya tarik-menarik antar partikel dalam tanah, dinyatakan dalam satuan berat per
satuan luas. Kohesi tanah akan semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar
3. Sudut geser dalam
Sudut yang dibentuk antara tegangan normal dan tegangan geser. Adalah sudut rekahan yang
dibentuk jika suatu material tanah dikenai tegangan atau gaya terhadapnya yang melebihi
tegangan gesernya. Semakin besar sudut geser dalam suatu material maka material tersebut
akan lebih tahan menerima tegangan luar yang dikenakan terhadapnya.
Lereng yang terlalu tinggi akan cenderung akan lebi mudah longsor dibanding dengan lereng
yang tidak terllu tinggi, semakin besar sudut kemiringan lreng maka lereng akan semakin
tidak stabil. Sedangkan semakin besar lebar berm maka lereng tersebut akan semakin stabil.
Suatu lereng disebut lereng tunggal (single slope) jika dibentuk oleh satu jengjang saja dan
disebut keseluruhan (overall slope) jika dibentuk oleh beberapa jenjang.
7. GEOMETRI JENJANG DAN JALAN.
geometri desain pit terkait komponen dasar jenjang yaitu tinggi jenjang, crest dan toe,
rujukan referensi. Bentuk geometri jenjang yang digunakan pada blok D1 dapat dilihat
Komponen geometri jenjang yang digunakan untuk rancangan pit penambangan pada
8. SUMBERDAYA TERUKUR
Sumberdaya terukur merupakan sumberdaya dengan tingkat keyakinan geologi yang tinggi
dengan maksud untuk lebih meningkatkan prospek terhadap bahan galian yang akan
diupayakan. Perhitungan sumber daya nikel pada daerah penelitian dilakukan berdasarkan
data hasil pengeboran eksplorasi rinci yang telah dilakukan oleh PT. Jagad Rayatama. dengan