Anda di halaman 1dari 5

1.

LATAR BELAKANG (PPT)

Disamping itu, perusahaan belum mempunyai rancangan teknis penambangan untuk

memenuhi target produksi perhari maupun perbulannya.

Oleh karena itu, pada penelitian ini perusahaan membutuhkan suatu rancangan teknis

penambangan untuk bukit Rubicon 4 yang sesuai dengan kondisi dilapangan sehingga

mampu untuk memenuhi target produksi yang telah ditetapkan di perusahan.

Untuk memaksimalkan kegiatan penambangan, diperlukan perancangan desain pit dan

sequence penambangan dalam memenuhi rencana target produksi bulanan sehingga dapat

memudahkan proses penambangan dan memaksimalkan perolehan bijih yang ditambang.

Perencanaan pembukaan lahan penambangan baru pada Blok D PT. Sinar Jaya Sultra Utama

akan dijadwalkan dalam upaya memenuhi target produksi ketika beberapa blok lainnya

telah/ akan mencapai kategori mineout.

2. SUATU PERANCANGAN TAMBANG MENGACU PADA BEBERAPA

PARAMETER DESAIN SEBAGAI BERIKUT: (PPT)

Perencanaan tambang merupakan suatu rancangan tambang untuk mencapai batas akhir

penambangan dalam jangka waktu tertentu sacara aman dan menguntungkan

1. Penentuan Pit Potensial.

Sangat diperlukan untuk dapat memperkirakan/memprediksi suatu areal sumberdya nikel

yang potensial untuk nantinya akan dikembangkan menjadi suatu lokasi pit penambangan

Merupakan langkah awal dalam melakukan evaluasi cadangan yang ada. Tujjuannya

adalah untuk menentukan batas penambangan (pit limit), jumlah produksi, umur ekonomis

suatu tambang
2. Konsep Nisbah Kupas (Stripping Ratio).

Perbandingan antara tonase waste ( material penutup) yang harus dipindahkan dengan ore

yang akan ditambang. Hasil suatu rancangan pit akan menentukan jumlah tonase waste

dan ore yang mengisi pit

3. Geometri Lereng Penambangan.

Dari Kemantapan suatu lereng ini dinyatakan dengan faktor keamanan, dapat dinyatakan

sebagai perbandingan antara besarnya gaya penahan dengan gaya penggerak longsoran

yang akan menetukan terhadap kemantapan lereng tersebut

4. Geometri Jalan Tambang (Ramp).

Jalan yang akan digunakan di dalam daerah pit penambangan (bench) sesuai dengan

kemajuan tambang

3. JENJANG (PPT)
Kenapa dibuat jenjang karena Posisi nikel berada dilapisan bawah dari permukaan dan
tertutup oleh lapisan tanah penutup, maka untuk mencapai lapisan nikel itu biasanya dibuat
jenjang/bench.
Suatu jenjang yang dibuat harus mampu menampung dan mempermudah pergerakan alat-
alat mekanis pada saat aktivitas pengupasan tanah penutup dan pengambilan endapan ,yaitu:
Tinggi Jenjang, Kemiringan Jenjang, Lebar berm, Tinggi Lereng Keseluruhan, Kemiringan
Lereng Keseluruhan, Ramp

Pengujian Direct shear dan berat isi tanah untuk mengetahui geometri jenjang yang aman

untuk digunakan pada daerah penelitian dengan menggunakan perhitungan FK (Faktor

Keamanan).

4. PENTAHAPAN PENAMBANGAN (MINE SEQUENCE) (PPT)


Tujuan umum dari mining sequence adalah untuk membagi seluruh volume yang ada dalam
pit ke dalam unit-unit perencanaan yang lebih kecil sehingga mudah ditangani. Penentuan
sequence atau urutan dalam penambangan ditentukan berdasarkan target produksi yang ingin
dicapai dalam waktu tertentu biasa tiap bulan. Hal yang menjadi penentuan dalam
menentukan sequence adalah kadar persen rata-rata Ni berdasarakan total dari tonnase yang
dinginkan untuk ditambang dengan menggunakan metode block model.

Sequential pushback membagi blok penambangan dengan ukuran yang relatif lebih kecil dan
operasi penambangan dilakukan secara bersamaan pada beberapa jenjang (level) yang
berbeda. Pada conventional pushback penambangan dilakukan pada sebuah jenjang secara
horizontal sebelum berpindah pada jenjang (level) selanjutnya.

5. METODE INTERPOLASI MENGGUNAKAN IDW

Interpolasi adalah metode untuk mendapatkan data berdasarkan beberapa data yang
diketahui, dalam pemetaan interpolasi adalah proses estimasi nilai pada wilayah yang tidak
disampel atau diukur sehingga terbuatlah peta atau sebaran nilai pada seluruh wilayah. Dalam
melakukan interpolasi sudah pasti dihasilkan, errror yang dihasilkan sebelum melakukan
interpolasi bisa dikarenakan kesalahan dalam mentukan metode sampling data, kesalahan
dalam pengukuran, dan kesalahan analisa laboratorium.

Metode IDW ini biasanya digunakan dalam industri pertambangan karena mudah untuk
digunakan. Karena penaksiran dengan pendekatan blok model yang sederhana dengan
mempertimbangkan titik disekitarnya. Asumsi dari metode ini adalah nilai interpolasi akan
lebih mirip pada data sampel yang dekat daripada yang lebih jauh.

Pemilihan nilai pada power sangat mempengaruhi hasil interpolasi. Nilai power
yang tinggi akan memberikan hasil seperti menggunakan interpolasi nearest
neighbor dimana nilai yang didapatkan merupakan nilai dari data point terdekat.

Untuk mendapatkan efek penghalusan (pemerataan) data dilakukan faktor


pangkat. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, …) berpengaruh
terhadap hasil taksiran, semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya akan
mendekati metode polygon conto terdekat.

Kerugian dari metode IDW karena metode ini menggunakan rata rata dari data sampel
sehingga nilainya tidak bisa lebih kecil dari minimum atau lebih besar dari data sampel. Jadi,
puncak bukit atau lembah terdalam tidak dapat ditampilkan dari hasil interpolasi model ini.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, sampel data yang digunakan harus rapat yang
berhubungan dengan variasi lokal. Jika sampelnya agak jarang dan tidak merata,
hasilnyakemungkinan besar tidak sesuai dengan yang diinginkan

6. KESTABILAN LERENG
terjadinya longsor disebabkan oleh peningkatan intensitas air hujan akibat perubahan iklim
dan mengakibatkan tanah menjadi jenuh sehingga kekuatan tanah berkurang.
Lereng adalah bidang miring yang menghubungkan bidang-bidang lain yang mempunyai
elevasi yang berbeda.
1. Bobot isi tanah
Adalah perbandingan antara berat suatu massa tanah dalam keadang kering tanah dalam
keadaan utuh. Nilai Bobot isi tanah Akan menentukan besarnya beban yang diterima pada
permukaan bidang longsor dinyatakan dalam satuan berat per volume, bobot isi juga
dpengaruhi juga oleh jumlah kandungan air. Semakin besar bobot isi pada suatu lereng
tambang maka gaya geser penyebab longsoran akan semakin besar
Bobo isis ditentukan oleh jumlah ruang pori, semakin besar jumlah ruang pori , semakin kecil
bobt isinya
2. Kohesi
Adalah gaya tarik-menarik antar partikel dalam tanah, dinyatakan dalam satuan berat per
satuan luas. Kohesi tanah akan semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar
3. Sudut geser dalam
Sudut yang dibentuk antara tegangan normal dan tegangan geser. Adalah sudut rekahan yang
dibentuk jika suatu material tanah dikenai tegangan atau gaya terhadapnya yang melebihi
tegangan gesernya. Semakin besar sudut geser dalam suatu material maka material tersebut
akan lebih tahan menerima tegangan luar yang dikenakan terhadapnya.

Lereng yang terlalu tinggi akan cenderung akan lebi mudah longsor dibanding dengan lereng
yang tidak terllu tinggi, semakin besar sudut kemiringan lreng maka lereng akan semakin
tidak stabil. Sedangkan semakin besar lebar berm maka lereng tersebut akan semakin stabil.

Suatu lereng disebut lereng tunggal (single slope) jika dibentuk oleh satu jengjang saja dan
disebut keseluruhan (overall slope) jika dibentuk oleh beberapa jenjang.
7. GEOMETRI JENJANG DAN JALAN.

rancangan pit yang dimodelkan memiliki beberapa perhitungan geometri dengan

pertimbangan komponen dasar jenjang dan geometri kemiringan lereng. Perhitungan

geometri desain pit terkait komponen dasar jenjang yaitu tinggi jenjang, crest dan toe,

geometri kemiringan lereng, serta jalan(accesmining road) dihitung berdasarkan beberapa

rujukan referensi. Bentuk geometri jenjang yang digunakan pada blok D1 dapat dilihat

Komponen geometri jenjang yang digunakan untuk rancangan pit penambangan pada

pit dapat dilihat pada

No. Komponen Nilai


1 Tinggi jenjang 6 meter
2 Lebar jenjang 2 meter
3 Kemiringan jenjang 60o
4 Lebar jalan 8,6 meter

8. SUMBERDAYA TERUKUR

Sumberdaya terukur merupakan sumberdaya dengan tingkat keyakinan geologi yang tinggi

berdasarkan kajian eksplorasi yang dilakukan. Penentuan sumberdaya terukur dilakukan

dengan maksud untuk lebih meningkatkan prospek terhadap bahan galian yang akan

diupayakan. Perhitungan sumber daya nikel pada daerah penelitian dilakukan berdasarkan

data hasil pengeboran eksplorasi rinci yang telah dilakukan oleh PT. Jagad Rayatama. dengan

jarak spasi 25 (ekplorasi rinci)

Anda mungkin juga menyukai