Anda di halaman 1dari 24

TUGAS GIZI DAN DIET

‘PROTEIN’

Dosen Pembimbing

HJ.ERPITA YANTI.SKM.M.MKES

Disusun Oleh

Yolanda pathrecia (19334205)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadiran Allah SWT,Yang telah memberikan


rahmat dan hidayahnya, Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang diberikan dosen saya,Yaitu ibu hj.erpita
yanti.skm.m.mkes dengan judul’protein’’ ” dan makalah ini saya siapkan
pada tepat waktunya

Tujuan saya menulis makalah ‘’protein’ ini Untuk membagi


pengetahuan kepada pembaca tentang protein.
Dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen, ibuk yang
telah memberikan tugas ini saya

Dengan pembelajaran dibidang ini ,saya mohon maaf, jika makalah


saya’’ protein’’ jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik, saran dari
pembaca saya nantikan untuk melengkapi kesempurnaan makalah saya

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………...………………………………………….....3

BAB I PENDAHULUAN………….…………………………………………...4

1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3.Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..……5
1.  Apa pengertian protein?

     2. Apa Fungsi protein ? 

    3. Apa ciri molekul protein ?      

     4. Apa klasifikasi protein ?

     5. Bagaimana organisasi struktur protein ?                 

     6. Bagaimana sifat larutan protein ?

BAB III PENUTUP…………………………………….…………………..19


1.kesimpulan………………………………….…………………………….

2.Saran……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Lipid atau lemak tubuh adalah salah satu komponen yang


dibutuhkan untuk proses kimiawi dalam tubuh. Lipid bertindak sebagai
bahan dasar pembuatanhormon, sumber energi dan berperan sebagai
komponen struktural membran sel. Lipid berperan dalam membantu
proses pencernaan,dan bersumber dari makanan yang dikonsumsi serta
disintesis dalam hati. Adabeberapa kelompok lipid, yaitu triasilgliserol,
fosfolipid, kolesterol, dan asam lemak bebasdapat diangkut melalui aliran
darah, lipid harus berikatan dengan protein membentuk senyawa yang
larut dalam air yang disebut lipoprotein. Pemantauan profil lipid penting
dilakukan untuk memantau risiko terjadinya penyakit akibat gangguan
metabolisme lemak(Burtis, 2008).

B. Rumusan masalah           

    1.  Apa pengertian protein?

    2. Apa Fungsi protein ? 

    3. Apa ciri molekul protein ?      

     4. Apa klasifikasi protein ?

     5. Bagaimana organisasi struktur protein ?                 

     6. Bagaimana sifat larutan protein ?           

C. Tujuan Penulisan

     1. Untuk mengetahui pengertian protein  

     2. Untuk mengetahui Fungsi protein

     3. Untuk mengetahui ciri molekul protein      


     4. Untuk mengetahui klasifikasi protein    

     5. Untuk mengetahui organisasi struktur protein

    6. Untuk mengetahui sifat larutan protein

BAB II
PEMBAHASAN

Lipid diambil dari kata Yunani yang berarti lemak. Adapun definisi
lemak yaitu senyawa organik yang terdapat di alam dan sulit larut dalam
air, namun mudah larut dalam pelarut organik non polar seperti
hidrokarbon atau eter.

Menurut asalnya, lipid dapat dibagi menjadi dua yakni lipid nabati dan lipid
hewani. Lipid nabati yaitu lemak yang terkandung pada tumbuhan,
contohnya ada pada alpukat, delima, buah kiwi dan lain-lain. Lemak alam
ini terbentuk oleh gliserol dan asam asam lemak yang tidak jenuh. Adapun
lipid hewani yaitu lemak yang terkandung pada hewan, misalnya pada
telur, daging, ikan dan lain-lain.

Lipid minyak hewani dan lipid minyak nabati mempunyai perbedaan


misalnya; pada lipid hewani terdapat kandungan kolesterol sedangkan
pada lipid nabati mengandung fitosterol, kadar lemak tidak jenuh pada
lipid hewani cenderung lebih sedikit dibandingkan pada lipid nabati,
bentuk lipid hewani cenderung mempunyai bentuk padat pada suhu kamar
sedangkan pada lipid nabati mempunyai bentuk yang cenderung cair.

1.JENIS-JENIS LIPID

1.  Fatty acid (Asam Lemak)

Fatty acid, istilah umum untuk menggambarkan asam lemak, konjugasi dan

turunannya, adalah kelompok beragam molekul disintesis oleh rantai-

perpanjangan dari primer asetil-KoA dengan malonyl-KoA atau kelompok

methylmalonyl-KoA dalam proses yang disebut sintesis asam lemak. Asam


lemaknya sendiri adalah asam organik berantai panjang yang punya 4-24 atom

karbon, dan memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar

yang panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida tidak larut dalam air dan

tampak berminyak atau berlemak. Asam lemak yang umum dijumpai bersifat

tidak larut dalam air tetapi dapat terdispersi menjadi misel di dalam NaOH atau

KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi sabun. Lipid mempunyai kelas-

kelas, salah satunya adalah asam lemak, komponen unit pembangun pada

kebanyakan lipida.  Rantai karbon, biasanya antara empat sampai 24 karbon

panjang, mungkin jenuh atau tak jenuh, dan mungkin melekat pada kelompok-

kelompok fungsional yang mengandung oksigen, halogen, nitrogen dan belerang.

Apabila suatu ikatan ganda ada, ada kemungkinan baik cis''''atau''''isomer trans

geometris, yang secara signifikan mempengaruhi konfigurasi molekul molekul itu.

Obligasi''Cis''-ganda menyebabkan rantai asam lemak membungkuk, efek yang

lebih diucapkan obligasi lebih ganda terdapat dalam rantai. Hal ini pada gilirannya

berperan penting dalam struktur dan fungsi membran sel.

2.         Glycerolipids (trigliserida)

Glycerolipids terdiri terutama dari mono-, di-dan tri-glycerols diganti, yang paling

terkenal menjadi ester asam lemak gliserol (trigliserida), juga dikenal sebagai

trigliserida. Triasilgliserida adalah komponen utama dari lemak penyimpan pada

sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai dalam membran.

Triasilgliserida adalah molekul hidrofobik non polar bersifat tidak larut dalam air,

tetapi mudah larut dalam pelarut non polar seperti kloroform, benzena atau eter,

yang sering dipergunakan untuk ekstraksi lemak dari jaringan. Triasilgliserida


akan terhidrolisis jika dididihkan dengan asam atau basa. Triasilgliserida terutama

berfungsi sebagai lemak penyimpan.

Subclass tambahan glycerolipids yang diwakili oleh glycosylglycerols, yang

dicirikan oleh adanya satu atau lebih residu gula melekat pada gliserol melalui

linkage glikosidik. Contoh struktur dalam kategori ini adalah

digalactosyldiacylglycerols ditemukan di membran tanaman.

3. Glycerophospholipids (Fosfolipid)

Glycerophospholipids, juga disebut sebagai fosfolipid, yang mana-mana di alam

dan merupakan komponen kunci dari lapisan ganda lipid sel, serta terlibat dalam

metabolisme. Selain lipid yang berada dalam keadaan bebas, ada juga lipid

membran . Lipid membran yang paling banyak adalah fosfolipid. Fosfolipid

merupakan lipid yang berikatan dengan fosfat anorganik. Fosfolipid berfungsi

terutama sebagai unsur struktural membran. Beberapa lipida juga berikatan

dengan protein spesifik membentuk lipoprotein, sedangkan yang berikatan dengan

karbohidrat disebut glikolipid.

Contoh fosfolipid ditemukan di membran biologis adalah fosfatidilkolin (juga

dikenal sebagai PC, GPCho atau lesitin), phosphatidylethanolamine (PE atau

GPEtn) dan phosphatidylserine (PS atau GPSer).

4.         Sphingolipids

Sphingolipids adalah keluarga senyawa kompleks yang berbagi fitur struktural

umum, tulang punggung dasar sphingoid yang disintesis dari asam amino serin

dan lemak rantai panjang asil KoA, kemudian diubah menjadi ceramides,

phosphosphingolipids, glycosphingolipids dan senyawa lainnya. Asam lemak


jenuh biasanya dengan panjang rantai 16-26 karbon phosphosphingolipids utama

atom.

5. Sterol lipid

Lipid bersifat dapat disabunkan dan tidak tersabunkan. Salah satu kelas utama

lipid yang tidak tersabunkan adalah steroid. Steroid merupakan komponen penting

membran. Steroid adalah molekul kompleks yang larut didalam lemak dengan 4

cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol, yang

merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan.

Molekul kolesterol mempunyai gugus polar pada bagian kepalanya, yaitu gugus

hidroksil pada posisi 3. Bagian molekul yang lain merupakan struktur non polar

yang relatif kaku. Sterol lemak, seperti kolesterol dan turunannya, adalah

komponen penting dari membran lipid, bersama dengan glycerophospholipids dan

sphingomyelins. Contoh lain dari sterol adalah pitosterol, seperti β-sitosterol,

stigmasterol, dan brassicasterol, senyawa yang terakhir ini juga digunakan sebagai

biomarker untuk pertumbuhan alga. Sterol dominan dalam membran sel jamur

adalah ergosterol.

6.         Prenol lipid

lipid Prenol disintesis dari prekursor 5-karbon difosfat difosfat dan dimethylallyl

isopentenil yang dihasilkan terutama melalui asam mevalonic (MVA) jalur.

Isoprenoidnya sederhana (alkohol linier, diphosphates, dll) yang dibentuk oleh

penambahan unit C5 berturut-turut, dan diklasifikasikan menurut jumlah unit-unit

terpene. Struktur yang mengandung lebih dari 40 karbon dikenal sebagai

politerpena.
7.         Saccharolipids

Saccharolipids menggambarkan senyawa asam lemak yang dihubungkan langsung

ke tulang belakang gula, membentuk struktur yang kompatibel membran. Dalam

saccharolipids, pengganti monosakarida untuk hadir backbone gliserol di

trigliderida dan fosfolipid.

8.         Poliketida

Poliketida disintesis dengan polimerisasi subunit asetil dan propionil oleh enzim

klasik serta enzim interatif dan multimodular. Mereka terdiri dari sejumlah besar

metabolit sekunder dan produk-produk alami dari hewan, tumbuhan, sumber

bakteri, jamur dan kelautan, dan memiliki keragaman struktur yang besar. Banyak

poliketida molekul siklik yang sering lebih lanjut dimodifikasi oleh glikosilasi,

metilasi, hidroksilasi, oksidasi, dan / atau proses lainnya. Banyak umumnya agen

anti-mikroba, anti-parasit, dan anti-kanker yang digunakan adalah poliketida atau

turunan poliketida, seperti erythromycins, tetrasiklin, avermectins, dan

epothilones antitumor.

2.STRUKTUR LIPID

a. Berdasarkan Struktur Kimia

Menurut Struktur Kimianya, lipid yaitu ester gliserida yang mempunyai


jumlah atom lebih dari 10 yang terbentuk oleh reaksi esterifikasi antara
asam lemak dan gliserol. Selain itu ester gliserida membentuk lemak dan
minyak. Adapun struktur asam lemak dan gliserol pada senyawa lipid
dapat digambar kan seperti berikut ini;
sumber : www.
materi78.co.nr/kimia

b. Berdasarkan struktur Trigliserida

Menurut struktur trigliserida lipid dapat dibedakan menjadi dua, yakni


lemak dan minyak. Lemak dan minyak termasuk dalam golongan senyawa
trigliserida atau triasilgliserol yang artinya senyawa yang mempunyai 3
gliserol. Tiga OH pada gliserol ini bisa diubah menggunakan sisa asam
atau berbagai jenis sisa asam. Berikut ini merupakan rumus struktur dari
lemak atau minyak;

Pada gambar di atas R1 /R2 /R3 merupakan rantai hidrokarbon yang


mempunyai jumlah atom karbon sebanyak 3 sampai 23. Namun yang
sering dijumpai jumlahnya ialah 15 atau 17. Lemak yang terbentuk oleh
asam karboksilat sejenis (R1=R2=R3) dinamakan lemak sederhana.
Apabila terbentuk dari dua atau tiga jenis asam karboksilat dinamakan
dengan campuran. Penamaan lemak dimulai dengan menggunakan kata
gliseril yang kemudian diikuti oleh nama asam lemaknya.

Penamaan lemak dan minyak sering diberikan menurut asam


penyusunnya. contohnya; tristearin berasal dari gliserol dan tristearat, dan
tripalmitin berasal dari gliserol dan tripalmiat. Disamping itu minyak dan
lemak juga bisa diberikan nama dengan cara yang umumnya dipakai pada
penamaan suatu Ester contohnya; gliseril stristearat dan gliseril tripalmiat.

3.ASAM LEMAK JENUH DAN TAK JENUH

1 . Jenis-jenis Asam Lemak

Molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh
karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis
asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam
lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Asam lemak jenuh


Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang
mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya.
Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat
cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls
tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.

Contoh asam lemak jenuh


Rumus Nama Asam
Rumus Struktur Sumber
Molekul Lemak

Asam Butirat
CH3(CH2)2COOH C3H4COOH Lemak susu
(asam butanoat)

Asam Kaproat
CH3(CH2)4COOH C5H11COOH mentega
(asam
heksanoat)

Asam kaprilat
CH3(CH2)6COOH C7H15COOH mentega
(asam oktanoat)

Asam kaprat
CH3(CH2)8COOH C9H19COOH mentega
(asam dekanoat)

Minyak paus,
Asam laurat kayu manis,
biji kelapa
CH3(CH2)10COOH C11H23COOH
(asam sawit,
dodekanoat) minyak
kelapa

Asam miristat Pala, biji


kelapa sawit,
CH3(CH2)12COOH C13H25COOH
(asam minyak
tetradekanoat) kelapa

Asam palmitat
Lemak
CH3(CH2)14COOH C15H31COOH hewani dan
(asam
nabati
heksadekanoat)

Asam stearat
Lemak
CH3(CH2)16COOH C17H35COOH hewani dan
(asam
nabati
oktadekanoat)

Asam
arachidonat Minyak
CH3(CH2)18COOH C19H39COOH kacang
(asam tanah
eicosanoat)

Asam behenat
CH3(CH2)20COOH C21H43COOH Biji-bijian
(asam
dokosanoat)
b. Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang


mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Asam
lemak tak jenuh terdiri dari asam lemak tak jenuh tunggal
dan asam lemak tak jenuh ganda.

Asam lemak tak jenuh tunggal

Asam lemak ini mengandung satu ikatan rangkap pada


rantai karbonnya. Lemak ini sangat baik bagi tubuh karena
terbukti menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko
penyakit jantung. Sumber utama dari lemak tak jenuh
tunggal ialah minyak zaitun. Selain itu, sumber lain
termasuk minyak canola, biji-bijian, kacang-kacangan, dan
alpukat.

Asam lemak tak jenuh ganda

Lemak ini memiliki ikatan rangkap lebih dari satu pada


rantai karbonnya. Lazimnya ditemukan pada minyak sayur,
kacang-kacangan, ikan, dan beberapa sayuran hijau
berdaun. Ada dua jenis utama dari lemak tak jenuh ganda,
yaitu omega-6 (cenderung didapat melalui jagung dan
minyak nabati lainnya) dan omega-3 (berasal dari ikan dan
biji tertentu)

Contoh asam lemak tak jenuh


Nama Asam Lemak Rumus Molekul Sumber

Asam oleat C17H33COOH Lemak hewani dan naba

Asam linoleat C17H31COOH Minyak nabati

Asam linolenat C17H29COOH Minyak biji rami


Asam arachidonat C19H27COOH Minyak kacang tanah

Asam eicosa pentanoat


C19H29COOH Minyak ikan
(EPA)

Asam docoheksanoat (DHA) C21H31COOH Minyak ikan

4.ASAM LEMAK OMEGA 6 OMEGA -3

Asam Lemak Omega-3

Gambar 1 : Struktur kimia EPA dan DHA

Omega-3 dianggap sebagai salah satu asam lemak esensial, yang berarti bahwa
substansi tersebut dibutuhkan tubuh agar tetap sehat, tetapi tubuh tidak mampu
memproduksinya sendiri. Mendapatkan cukup omega-3 memiliki banyak manfaat
kesehatan karena memiliki efek anti peradangan dan anti penggumpalan darah dan
memiliki indikasi efektif mencegah penyakit jantung dan kanker. Asam-asam
lemak omega-3 juga baik bagi sistim saraf pusat dan otak. Penelitian di Inggris
telah membuktikan bahwa anak-anak yang diberi asam-asam lemak esensial
memperlihatkan nilai lebih tinggi pada ujian membaca. Tidak aneh jika asam
lemak ini banyak digunakan dalam terapi atau orang yang mengalami hiperaktif
dan gangguan mental seperi Obsesiv-Compulsive Disorder (OCD) dan depresi.
Induk dari asam lemak omega-3 adalah alpha linoleic acid (ALA) yang dapat
dikonversi tubuh menjadi eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid
(DHA). EPA, dan DHA memiliki efek anti peradangan yang sangat ampuh
sekaligus memainkan banyak peran penting dalam tubuh. Asam lemak Omega-3
disebut esensial karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga harus
diperoleh dari makanan.Asam lemak ini banyak terdapat pada salmon atau tuna.
omega-3 juga dapat diperoleh dari kacang walnut, dan sayuran berwarna hijau.
Gambar 2 : Omega-3 banyak terdapat pada Ikan Salmon

Asam Lemak Omega-6

Gambar 3 : Struktur kimia asam linoleat

Seperti omega-3, omega-6 juga merupakan salah satu asam lemak esensial.Asam
lemak jenis ini memiliki efek proinflamasi atau properadangan namun ternyata
juga menyimpan unsur anti peradangan. Dalam kondisi normal, reaksi inflamasi
perlu karena membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri seperti dalam kasus
otot keseleo. Asam lemak Omega-6 sama pentingnya dengan asam lemak omega-
3 meski jumlahnya tidak dianjurkan sebesar omega-3. Asam lemak omega-6
terdapat pada minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, biji-
bijian, kacang-kacangan, dan serealia.
Gambar 4 : Minyak jagung

5.LEMAK

Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak (asam


karboksilat pada suku tinggi) dan dapat larut dalam pelarut organik non-
polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan
hidrokarbon lainnya, lemak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di
atas karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut
tersebut. Beberapa lemak ada pula yang dapat larut oleh air.
Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam
pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut . Tetapi polaritas
bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi. Misalnya asam
lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi
lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi
dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan
kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga
kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan
pelarut non-polar.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau
triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak
juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak
adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut
asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak
bercabang.

b.   Struktur Umum dan Tatanama Lemak

HO-CH2 R-COO-CH2
3R-COOH + HO-CH R-COO-CH + 3H2O
HO-CH2 R-COO-CH2
Asam alkanoat (asam lemak) + gliserol (1,2,3-propanatriol) lemak
(gliserol trialkanoat)
Pada rumus struktur lemak di atas, R 1-COOH, R2-COOH,
dan R3-COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol.
Ketiga molekkul asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak
sederhana) dan boleh berbeda (disebut asam lemak campuran). Tetapi
pada umumnya molekul terbentuk dari dua atau lebih macam asam
lemak.
Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak
dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh:
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
CH -COO-C17H35 CH -COO-C17H33
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
Gliseril tristearat (tristearin) gliseril trioleat (triolein)
CH2-COO-C11H23
CH -COO-C15H31
CH2-COO-C17H35
Gliseril lauro palmitostearat
c.    Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan

1.    Jenis-Jenis Asam Lemak


Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi
dua, yaitu:
Ø Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon
pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam
laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
Ø Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang menngandung ikatan
rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan
asam linolenat.
2.  Hidrolisis Lemak
Hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
CH2-COO-R1 CH2-OH
CH -COO-R2 hidrolisis CH-OH + 3RCOOH
CH2-COO-R3 CH2-OH

d.   Sifat-Sifat Lemak


1. Sifat-sifat fisik Lemak
a.       Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil-amin
dari lecitin.
b.      Bobot jenis dari lemak biasanya ditentukan pada temperatur kamar.
c.       Indeks bias dari lemak dipakai pada pengenalan unsur kimia.
d.      Minyak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil0, sedikit
larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon disulfida
dan pelarut halogen).
e.       Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya
panjang rantai karbon.
f.       Rasa pada lemak selain terdapat secara alami, juga terjadi karena asam-
asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian pada
kerusakan lemak.
g.      Titik kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran lemak
dengan pelarut lemak.
h.      Titik lunak dari lemak ditetapkan untuk mengidentifikasikan minyak.
i.        Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama
dari lemak.
j.        Slipping point digunakan untuk pengenalan lemak alam serta pengaruh
kehadiran komponen-komponennya.

2.  Sifat-sifat kimia Lemak


Ø Esterifikasi, Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas
dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan
melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran ester yang
didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
Ø Hidrolisa, Dalam reaksi hidrolisis, lemak akan diubah menjadi asam-asam
lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan
lemak. Ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak tersebut.
Ø Penyabunan, Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan
basa kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang
mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan
penyulingan.
Ø Hidrogenasi, Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari
rantai karbon asam lemak pada lemak. Setelah proses hidrogenasi
selesai, lemak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring.
Hasilnya adalah lemak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada
derajat kejenuhan.
Ø Pembentukan keton, Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara
hidrolisa ester.
Ø Oksidasi, Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah
oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan
mengakibatkan bau tengik pada lemak.
e.    Reaksi Pengenalan Lemak

Ada beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:


Ø  Uji akrolein, digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dan lemak.
Akrolein mudah dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika
lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau menusuk disebabkan
terbentuknya akrolein.
Ø  Uji Perioksida, bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan aksidatif
pada lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh.
Ø  Uji ketidakjenuhan, Uji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan
lemak tak jenuh.

f.     Kegunaan Lemak dalam Kehidupan Sehari-hari.


Lemak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai
berikut.

Ø Sumber energi bagi tubuh, Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai


cadangan makanan atau sumber energi. Lemak merupakan bahan
makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan
sekitar 9 kilokalori.
Ø Bahan pembuatan mentega atau margarine, Lemak dapat diubah
menjadi mentega atu margarin dengan cara hidrogenasi.
Ø Bahan pembuatan sabun, Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak
dengan KOH dan NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut
sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut
sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun
lunak dan di dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun
mandi.
g.    Proses Metabolisme Lemak dalam Tubuh
Proses metabolisme lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid
dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional dan struktural pada
jaringan individu.
1.  Biosintesis
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi
makhluk hidup, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh,
menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik
terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara
dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk
menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi
berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak. Metabolisme
yang terjadi dimulai dari:
2.  Degradasi
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam
lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di dalam peroksisoma untuk
menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh
suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan
proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan
berturut-turut dari ujung karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah
dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta,
yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah menjadi
Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan
rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi
sempurna asam lemak palmitat adalah 106 ATP. Asam lemak rantai-ganjil
dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk degradasi.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Lipid diambil dari kata Yunani yang berarti lemak. Adapun definisi
lemak yaitu senyawa organik yang terdapat di alam dan sulit larut dalam
air, namun mudah larut dalam pelarut organik non polar seperti
hidrokarbon atau eter.

Menurut asalnya, lipid dapat dibagi menjadi dua yakni lipid nabati dan lipid
hewani. Lipid nabati yaitu lemak yang terkandung pada tumbuhan,
contohnya ada pada alpukat, delima, buah kiwi dan lain-lain. Lemak alam
ini terbentuk oleh gliserol dan asam asam lemak yang tidak jenuh. Adapun
lipid hewani yaitu lemak yang terkandung pada hewan, misalnya pada
telur, daging, ikan dan lain-lain.

Lipid minyak hewani dan lipid minyak nabati mempunyai perbedaan


misalnya; pada lipid hewani terdapat kandungan kolesterol sedangkan
pada lipid nabati mengandung fitosterol, kadar lemak tidak jenuh pada
lipid hewani cenderung lebih sedikit dibandingkan pada lipid nabati,
bentuk lipid hewani cenderung mempunyai bentuk padat pada suhu kamar
sedangkan pada lipid nabati mempunyai bentuk yang cenderung cair.

DAFTAR PUSTAKA
http://hafikoandresni005.blogspot.com/2013/05/makalah-protein-dan-
lemak.html
http://repository.unimus.ac.id/1365/2/BAB%20I.pdf
http://indaharitonang-
fakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/05/definisi-jenis-struktur-
dan-fungsi_17.html
https://rumushitung.com/2020/03/17/kelas-12-lipid-pengertian-
struktur-dan-turunan-reaksinya/
https://id.scribd.com/doc/133829594/Asam-Lemak-Jenuh-Dan-Tak-
Jenuh
https://mariasupriyanto.wordpress.com/2015/11/21/asam-lemak-
omega-3-6dan-9-apa-bedanya-mana-yang-lebih-baik/

Anda mungkin juga menyukai