‘PROTEIN’
Dosen Pembimbing
HJ.ERPITA YANTI.SKM.M.MKES
Disusun Oleh
2020
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………...………………………………………….....3
BAB I PENDAHULUAN………….…………………………………………...4
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3.Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..……5
1. Apa pengertian protein?
2.Saran……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Lipid diambil dari kata Yunani yang berarti lemak. Adapun definisi
lemak yaitu senyawa organik yang terdapat di alam dan sulit larut dalam
air, namun mudah larut dalam pelarut organik non polar seperti
hidrokarbon atau eter.
Menurut asalnya, lipid dapat dibagi menjadi dua yakni lipid nabati dan lipid
hewani. Lipid nabati yaitu lemak yang terkandung pada tumbuhan,
contohnya ada pada alpukat, delima, buah kiwi dan lain-lain. Lemak alam
ini terbentuk oleh gliserol dan asam asam lemak yang tidak jenuh. Adapun
lipid hewani yaitu lemak yang terkandung pada hewan, misalnya pada
telur, daging, ikan dan lain-lain.
1.JENIS-JENIS LIPID
Fatty acid, istilah umum untuk menggambarkan asam lemak, konjugasi dan
karbon, dan memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar
yang panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida tidak larut dalam air dan
tampak berminyak atau berlemak. Asam lemak yang umum dijumpai bersifat
tidak larut dalam air tetapi dapat terdispersi menjadi misel di dalam NaOH atau
KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi sabun. Lipid mempunyai kelas-
kelas, salah satunya adalah asam lemak, komponen unit pembangun pada
panjang, mungkin jenuh atau tak jenuh, dan mungkin melekat pada kelompok-
Apabila suatu ikatan ganda ada, ada kemungkinan baik cis''''atau''''isomer trans
lebih diucapkan obligasi lebih ganda terdapat dalam rantai. Hal ini pada gilirannya
Glycerolipids terdiri terutama dari mono-, di-dan tri-glycerols diganti, yang paling
terkenal menjadi ester asam lemak gliserol (trigliserida), juga dikenal sebagai
sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai dalam membran.
Triasilgliserida adalah molekul hidrofobik non polar bersifat tidak larut dalam air,
tetapi mudah larut dalam pelarut non polar seperti kloroform, benzena atau eter,
dicirikan oleh adanya satu atau lebih residu gula melekat pada gliserol melalui
3. Glycerophospholipids (Fosfolipid)
dan merupakan komponen kunci dari lapisan ganda lipid sel, serta terlibat dalam
metabolisme. Selain lipid yang berada dalam keadaan bebas, ada juga lipid
4. Sphingolipids
umum, tulang punggung dasar sphingoid yang disintesis dari asam amino serin
dan lemak rantai panjang asil KoA, kemudian diubah menjadi ceramides,
atom.
5. Sterol lipid
Lipid bersifat dapat disabunkan dan tidak tersabunkan. Salah satu kelas utama
lipid yang tidak tersabunkan adalah steroid. Steroid merupakan komponen penting
membran. Steroid adalah molekul kompleks yang larut didalam lemak dengan 4
cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol, yang
merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan.
Molekul kolesterol mempunyai gugus polar pada bagian kepalanya, yaitu gugus
hidroksil pada posisi 3. Bagian molekul yang lain merupakan struktur non polar
yang relatif kaku. Sterol lemak, seperti kolesterol dan turunannya, adalah
stigmasterol, dan brassicasterol, senyawa yang terakhir ini juga digunakan sebagai
biomarker untuk pertumbuhan alga. Sterol dominan dalam membran sel jamur
adalah ergosterol.
lipid Prenol disintesis dari prekursor 5-karbon difosfat difosfat dan dimethylallyl
politerpena.
7. Saccharolipids
8. Poliketida
Poliketida disintesis dengan polimerisasi subunit asetil dan propionil oleh enzim
klasik serta enzim interatif dan multimodular. Mereka terdiri dari sejumlah besar
bakteri, jamur dan kelautan, dan memiliki keragaman struktur yang besar. Banyak
poliketida molekul siklik yang sering lebih lanjut dimodifikasi oleh glikosilasi,
metilasi, hidroksilasi, oksidasi, dan / atau proses lainnya. Banyak umumnya agen
epothilones antitumor.
2.STRUKTUR LIPID
Molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh
karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis
asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam
lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Asam Butirat
CH3(CH2)2COOH C3H4COOH Lemak susu
(asam butanoat)
Asam Kaproat
CH3(CH2)4COOH C5H11COOH mentega
(asam
heksanoat)
Asam kaprilat
CH3(CH2)6COOH C7H15COOH mentega
(asam oktanoat)
Asam kaprat
CH3(CH2)8COOH C9H19COOH mentega
(asam dekanoat)
Minyak paus,
Asam laurat kayu manis,
biji kelapa
CH3(CH2)10COOH C11H23COOH
(asam sawit,
dodekanoat) minyak
kelapa
Asam palmitat
Lemak
CH3(CH2)14COOH C15H31COOH hewani dan
(asam
nabati
heksadekanoat)
Asam stearat
Lemak
CH3(CH2)16COOH C17H35COOH hewani dan
(asam
nabati
oktadekanoat)
Asam
arachidonat Minyak
CH3(CH2)18COOH C19H39COOH kacang
(asam tanah
eicosanoat)
Asam behenat
CH3(CH2)20COOH C21H43COOH Biji-bijian
(asam
dokosanoat)
b. Asam lemak tak jenuh
Omega-3 dianggap sebagai salah satu asam lemak esensial, yang berarti bahwa
substansi tersebut dibutuhkan tubuh agar tetap sehat, tetapi tubuh tidak mampu
memproduksinya sendiri. Mendapatkan cukup omega-3 memiliki banyak manfaat
kesehatan karena memiliki efek anti peradangan dan anti penggumpalan darah dan
memiliki indikasi efektif mencegah penyakit jantung dan kanker. Asam-asam
lemak omega-3 juga baik bagi sistim saraf pusat dan otak. Penelitian di Inggris
telah membuktikan bahwa anak-anak yang diberi asam-asam lemak esensial
memperlihatkan nilai lebih tinggi pada ujian membaca. Tidak aneh jika asam
lemak ini banyak digunakan dalam terapi atau orang yang mengalami hiperaktif
dan gangguan mental seperi Obsesiv-Compulsive Disorder (OCD) dan depresi.
Induk dari asam lemak omega-3 adalah alpha linoleic acid (ALA) yang dapat
dikonversi tubuh menjadi eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid
(DHA). EPA, dan DHA memiliki efek anti peradangan yang sangat ampuh
sekaligus memainkan banyak peran penting dalam tubuh. Asam lemak Omega-3
disebut esensial karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga harus
diperoleh dari makanan.Asam lemak ini banyak terdapat pada salmon atau tuna.
omega-3 juga dapat diperoleh dari kacang walnut, dan sayuran berwarna hijau.
Gambar 2 : Omega-3 banyak terdapat pada Ikan Salmon
Seperti omega-3, omega-6 juga merupakan salah satu asam lemak esensial.Asam
lemak jenis ini memiliki efek proinflamasi atau properadangan namun ternyata
juga menyimpan unsur anti peradangan. Dalam kondisi normal, reaksi inflamasi
perlu karena membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri seperti dalam kasus
otot keseleo. Asam lemak Omega-6 sama pentingnya dengan asam lemak omega-
3 meski jumlahnya tidak dianjurkan sebesar omega-3. Asam lemak omega-6
terdapat pada minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, biji-
bijian, kacang-kacangan, dan serealia.
Gambar 4 : Minyak jagung
5.LEMAK
HO-CH2 R-COO-CH2
3R-COOH + HO-CH R-COO-CH + 3H2O
HO-CH2 R-COO-CH2
Asam alkanoat (asam lemak) + gliserol (1,2,3-propanatriol) lemak
(gliserol trialkanoat)
Pada rumus struktur lemak di atas, R 1-COOH, R2-COOH,
dan R3-COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol.
Ketiga molekkul asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak
sederhana) dan boleh berbeda (disebut asam lemak campuran). Tetapi
pada umumnya molekul terbentuk dari dua atau lebih macam asam
lemak.
Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak
dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh:
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
CH -COO-C17H35 CH -COO-C17H33
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
Gliseril tristearat (tristearin) gliseril trioleat (triolein)
CH2-COO-C11H23
CH -COO-C15H31
CH2-COO-C17H35
Gliseril lauro palmitostearat
c. Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Lipid diambil dari kata Yunani yang berarti lemak. Adapun definisi
lemak yaitu senyawa organik yang terdapat di alam dan sulit larut dalam
air, namun mudah larut dalam pelarut organik non polar seperti
hidrokarbon atau eter.
Menurut asalnya, lipid dapat dibagi menjadi dua yakni lipid nabati dan lipid
hewani. Lipid nabati yaitu lemak yang terkandung pada tumbuhan,
contohnya ada pada alpukat, delima, buah kiwi dan lain-lain. Lemak alam
ini terbentuk oleh gliserol dan asam asam lemak yang tidak jenuh. Adapun
lipid hewani yaitu lemak yang terkandung pada hewan, misalnya pada
telur, daging, ikan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://hafikoandresni005.blogspot.com/2013/05/makalah-protein-dan-
lemak.html
http://repository.unimus.ac.id/1365/2/BAB%20I.pdf
http://indaharitonang-
fakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/05/definisi-jenis-struktur-
dan-fungsi_17.html
https://rumushitung.com/2020/03/17/kelas-12-lipid-pengertian-
struktur-dan-turunan-reaksinya/
https://id.scribd.com/doc/133829594/Asam-Lemak-Jenuh-Dan-Tak-
Jenuh
https://mariasupriyanto.wordpress.com/2015/11/21/asam-lemak-
omega-3-6dan-9-apa-bedanya-mana-yang-lebih-baik/