Anda di halaman 1dari 26

STATISTIKA EKONOMI (ESPA4123)

Modul 1: Konsep Dasar Statistika

Oleh : Ancilla K Kustedjo


Content

MODUL 1 KONSEP DASAR STATISTIKA

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data


Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Kegiatan Belajar 3: Distribusi Frekuensi Relatif dan Distribusi
Frekuensi Kumulatif
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data

Pengertian Statistik

Arti sempit
Kumpulan dari data yang berupa angka, seperti statistik penduduk
maupun statistik pertanian, data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data
tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk deretan angka, atau dibuat table,
dan dapat pula berupa grafik.
Arti luas (statistika)
Statistika adalah keseluruhan dari metode pengumpulan data,
pengolahan data, dan analisis terhadap data tersebut.
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data
Tahap-Tahap Kegiatan Statistik
Pengumpulan • Sensus (secara keseluruhan)
Data • Sample

• Editing (deteksi kesalahan)


Penyusunan
Data • Klasifikasi (pengelompokan berdasarkan sifat)
• Tabulasi (Pengelompokan dalam susunan)

Pengumuman Mudah dilihat secara visual


Data

Menggunakan metode statistik : rata-rata, penyimpangan,


Analisis Data regresi maupun korelasi

Interpretasi Pengambilan kesimpulan


Data
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data
Data Populasi dan Sampel

Populasi Vs Sample

Keseluruhan dari objek yang diselidiki Sebagian dari objek yang diselidiki

Sebagaian besar penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap


sampel, dengan alasan :
• Populasi jumlahnya tak terbatas/relatif banyak
• Penelitian bersifat merusak
• Populasinya homogen
• Hasil penelitian segera dibutuhkan
• Menghemat biaya
• Menghemat waktu
• Menghemat tenaga
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data
Cara Pengumpulan Data

Sensus
Sensus
Pengumpulan data yang dilakukan dengan meneliti semua anggota populasi.
Contoh : sensus penduduk
Sensus membutuhkan biaya, tenaga dan waktu yang besar shingga hanya
dilakukan beberapa tahun sekali.

Sample
Pengumpulan data yang dilakukan dengan meneliti sebagian dari anggota
populasi.

Dapat menghasilkan data yang bagus bila pengambilan sampelnya benar


(dapat mewakili dan mencerminkan populasi)
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data
Pengertian Statistika Deskriptif dan Statistika Induktif

StatistikaDeskriptif
Statistika Deskritif

Membahas tentang cara pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data,


penentuan nilai-nilai statistika, dan pembuatan gambar mengenai sesuatu.

Contoh : pendapatan rata-rata penduduk di suatu kabupaten : Rp. 1.000.000


perbulan dengan deviasi standar sebesar Rp. 200.000

Statistika Induktif
Berhubungan dengan kegiatan analisis untuk pengambilan kesimpulan
mengenai populasi yang sedang diselidiki dengan pendekatan sample.
Contoh : pendapatan rata-rata responden Rp.1.000.000 perbulan, maka
pendapatan rata-rata semua penduduk dapat dihitung dengan mengadakan
estimasi berdasarkan hasil pengamatan data sampel.
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data
Macam-macam Data

Intern Vs Ekstern Primer Vs Sekunder

Data dari suatu Data yang diperoleh Data ekstern Data yang diperoleh
badan yang dari luar badan yang yang diperoleh dari pihak lain atau
Dikumpulkan oleh dari hasil dari hasil penelitian
memerlukannya penelitian
badan itu untuk orang lain
kepentingan sendiri sendiri.

Kualitatif Vs Kuantitatif Diskrit Vs Kontinu

Data yang tidak Data yang Data yang Data yang


dinyatakan dalam satuannya selalu
satuan angka tetapi dinyatakan dengan satuannya dapat
dinyatakan dalam memnggunakan bulat dalam berupa bilangan
kategori, golongan bilangan asli, tidak
angka boleh berbentuk pecahan
atau sifat dari data
tersebut pecahan
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data
Skala Pengukuran Data
Data digabungkan pada kriteria yang jelas dan tegas serta bersifat diskrit.
Skala Nominal Antar kelompok tidak dapat dikatakan yang satu lebih tinggi dari yang lain.
Contoh : karyawan Jawa 30, Sunda 20, Bali 15,

Data dikumpulkan pada urutan. Tidak dapat membedakan nilai data antar
Skala Ordinal kelompok sehingga tidak dapat dipergunakan dalam perhitungan.
Contoh : pengelompokan penghasilan dari rendah, sedang dan tinggi

Dipergunakan untuk menunjukkan adanya pengelompokan yang yang


mempunyai besaran yang sama. Pada skala ini nilai 0 mempunyai arti yang
Skala Interval relatif bukan harga 0 secara mutlak
Contoh : suhu 0-50°C (titik awal pengukuran bukan berarti tidak
mempunyai nilai suhu

Hampir sama dengan skala interval namun pada skala rasio, nilai 0
merupakan nilai mutlak. Data pada skala rasio dapat dijumlahkan,
Skala Rasio dikurangkan, dikalikan dan dibagi.
Contoh : Berat 0-50Kg. Berat A = 8Kg, 2 kali lebih berat dari berat B.
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi

Tujuan utama mengklasifikasikan data :


 Menggolongkan sifat data yang sama ke dalam kelompok-kelompok
tertentu atau kelas-kelas tertentu
 Mempermudah untuk membandingkan
 Mengelompokan informasi yang menonjol dan menghllangkan hal-hal
yang tidak perlu
 Menunjukkan sifat yang menonjol sehinggga secata sekilas mudah terlihat
 Mempermudah untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah
dikumpulkan, menginterprestasikan data, dan penyusunan laporan.
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Dasar-Dasar Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan sifat-sifat (attribute) data


Biasanya diterapkan pada data kualitatif. Klasifikasi secara kualitatif sulit untuk
diukur secara kuantitatif.
Contoh : warna kulit, suku, agama

Klasifikasi berdasarkan bilangan (variables) data

Klasifikasi secara kuantitatif. Klasifikasi berdasarkan bilangan disebut klasifikasi


berdasarkan kelas interval (class interval)
Contoh : upah karyawan, jumlah barang yang diproduksi, dll
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi

Seriation

Penyusunan data dalam urutan yang sistematis

Cara penyusunan data secara sistematis :

1. Berdasarkan waktu ( time series, chronologi, historical ser ies)


2. Berdasarkan daerah/wilayah (geographical series, cluster)
3. Berdasarkan keadaan/frekuensi (frequency, conditional series)
a. Metode seriation secara individual
b. Metode seriation secara kelompok
1) Rangkaiaian yang diskrit
2) Rangkaian yang kontinu
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi

Cara penyusunan data secara sistematis :

1. Berdasark an waktu 2. Berdasarkan daerah/wilayah


Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi

Cara penyusunan data secara sistematis :

3. Berdasarkan keadaan/frekuensi (frekuency, conditional series)

a. Metode seriation secara invidual b. Metode seriation secara kelompok


da ta mentah : 1) diskrit

2) kontinu (p cahan)
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi

Suatu daftar yang membagi data yang ada ke dalam beberapa kelas untuk
memudahkan dan mempercepat dalam memahami data

Macam distribusi frekuensi :

1. Distribusi frekuensi menurut bilangan : pembagian kelas dinyatakan dalam


angka (kuantitatif)
a. Distribusi frekuensi menurut bilangan dan bersifat tunggal
b. Distribusi frekuensi menurut bilangan dan berisifat ganda
2. Distribusi frekuensi menurut kategori : pembagian kelas berdaaarkan atas
macam-macam data atau golongan data
a. Distribusi frekuensi menurut kategori dan bersifat tunggal
b. Distribusi frekuensi menurut kategori dan berisifat ganda
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Macam distribusi frekuensi :

1. Distribusi frekuanesi menurut bilangan 2. Dis tribusi frekuensi menurut kateg ori
a. Distribusi frekuensi menurut bilangan dan a. Distribusi frekuensi menurut kategori dan
bersifat tunggal bersifat tunggal

b. Distribus frekuensi menurut bilangan dan b. Distribusi frekuensi menurut kategori bersifat
bersifat ganda ganda
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Penyusunan distribusi frekuensi menurut bilangan
Menentukan jumlah kelas
Rumus Sturges : , dimana K = banyaknya kela, N= Jumlah data
Pembulatan : kurang dari 0.5  ke bawah, lebih dari 0.5  ke atas

Menghitung Range (Rentang Data)


Perbedaan antara data terkecil dengan data terbesar (selisih)

Menghitung Lebar Kelas


Lebar kelas : , di mana K = banyaknya kelas R = range
Pembulatan dianjurkan ke atas untuk menampung semua data yang ada

Menentukan kelas
Pada dasarnya kita bebas menentukan kelas asalkan semua data dapat masuk dan batas asa suatu
kelas dibuat sedikit lebih kecil dari batas kelas di atasnya

Menentukan Frekuensi
Mengadakan tabulasi yaitu memaskan data ke dalam tabel
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Contoh Penyusunan distribusi frekuensi menurut bilangan
Besarnya keuntungan bersih per tahun dari 50 perusahaan batik di Yogyakarta (Rp. Juta)

Menentukan jumlas kelas :


= 1+3,3*log 50 = 6,6 ≈ 7
2. Menentukan range :
– 33 = 65

3. Menentukan kelas interval lebar kelas :


Ci = R/K = 65/7 = 9,28 ≈ 10
4. Menentukan kelas :
banyak kelas = 7 dan kelas interval = 10 maka Kelas pertama memiliki batas bawah =30 dan batas atas =
39, Untuk kelas kedua, batas bawah = 40 dan batas atas = 49,9. seterusnya hingga terbentuk 7 kelas.
5. Menghitung frekuensi masing-masing kelas :
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Syarat Distribusi Frekuensi yang baik
1. Mempunyai nomor tabel sehingga dapat dibedakan dengan tabel lain
2. Mempunyai judul dan sub judul yang jelas dengan satuan tertentu
3. Mempunya kelas yang baik yang ditentukan sesuai dengan pedoman Struges
4. Menghindari overlappint class (kelas yang 6. Menghindari kelas terbuka
tumpang tindih)

7. Sumber data harus disebutkan


5. Menghindari kelas yang tidak sama
Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Cara menggambar Distribusi Frekuensi menurut bilangan
a. Histogram (diagram kolom)

b. Poligon (menghubungkan titik tengah)


Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Penyusunan Distribusi Frekuensi menurut kategori
1. Menentukan kelas seuai dengan kategori dari data tersebut
2. Tabulasi data
Kegiatan Belajar 3: Distribusi Frekuensi Relatif
dan Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distibusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi yang frekuensinya tidak dinyatakan dalam angka absolut,
tetapi dinyatakan dalam angka relatif atau dalam persentase dari jumlah
frekuensi semua kelas yang ada
Kegiatan Belajar 3: Distribusi Frekuensi Relatif
dan Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi yang secara berturut-turut dan bertahap memasukan
frekuensi pada kelas-kelas yang lain
1. Distribusi frekuensi kumulatif "kurang dari" 2. Distribusi frekuensi kumulatif "lebih dari"
Kegiatan Belajar 3: Distribusi Frekuensi Relatif
dan Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi Kumulatif Relatif
Distribusi frekuensi kumulatif yang frekuensinya dinyatakan secara relatif yaitu
dalam bentuk prenentase
1. Distribusi frekuensi kumulatif relatif kurang dari 2. Distribusi frekusi kumulatif relatif atau lebih
Literatur

 Christina Suparmi, 2012, Statistika Ekonomi, Universitas


Terbuka, Jakarta
Terima kasih
감사합니다

Anda mungkin juga menyukai