Imunohistokimia Pada Kondilomata Akuminata: Meidyta Sinantryana Widyaswari, Hans Lumintang, Troef Soemarno
Imunohistokimia Pada Kondilomata Akuminata: Meidyta Sinantryana Widyaswari, Hans Lumintang, Troef Soemarno
1, Februari 2019
ORIGINAL ARTICLE
genital yang disebabkan oleh infeksi HPV tipe daerah anogenital. KA disebut juga penyakit
tertentu.2,3 KA umumnya disebabkan oleh HPV tipe jengger ayam, kutil kelamin, genital warts.2,3,7KA
6 atau 11, tetapi dapat juga di sebabkan tipe HPV mengacu pada proliferasi epidermal jinak atau lesi
yang lain, antara lain tipe 16, 18, 31,33 yang mukosa yang disebabkan sebagian besar oleh HPV
biasanya terkait dengan keganasan.2,4 tipe 6 atau 11, tapi ko-infeksi dengan tipe HPV
Diagnosis KA ditegakkan berdasarkan risiko tinggi sering terjadi.7,8
gambaran klinis dan riwayat yang didapat.Namun, Prevalensi infeksi HPV terus meningkat,
gambaran klinis tidak dapat membedakan lesi jinak dikaitkan denganusiayang lebih dini melakukan
dari preneoplastik atau lesi displastik.Pemeriksaan hubungan awal seksual serta peningkatan ganti-
histopatologi dapat digunakan untuk menegakkan ganti jumlah pasangan seksual. Infeksi baru akan
diagnosis.Meskipun koilositosis dianggap menjadi terjadi pada orang dewasa muda usia 15-24 tahun.
gambaran patognomonik yang berhubungan lesi Perbandingan insiden laki-laki dan wanita
pada HPV, temuan ini terkadang tidak tampak pada didapatkan 1:1,4.2KA bersifat asimptomatis. HPV
kondiloma, dan diagnosis histopatologi dapat tidak tipe 6 dan 11 bertanggung jawablebih dari 90 %
tepat atau tidak akurat serta banyak pemeriksa dari KA.7,8Pada penelitian di RSUD Dr. Soetomo
patologi memilih untuk mendiagnosa histologis Surabaya pada bulan Nopember 2007–Pebruari
tersebut sebagai lesi samar-samar "konsisten 2008 didapatkan HPV-16(risiko tinggi)pada lesi
dengan kondiloma”.5 genital wanita penderita kondilomata akuminata
Oleh sebab itu saat ini banyak dikembangkan sebesar 42,9%.9Pada literatur menyebutkan bahwa
pemeriksaan,diharapkan mempunyai sensitifitas sekitar 30% wanita dengan kondilomata akuminata
dan spesifitas yang lebih tinggi yaitu pemeriksaan pada daerah vulva dan perianal menunjukkan
imunohistokimia yang menggunakan beberapa gambaran cervical intraepithelial neoplasia (CIN)
biomarker yang dapat membantu mendiagnosis pada hasil sitologinya.10
dini, menentukan terapi terbaik dan prognosis. Lesi Penyebab dari KA adalah infeksi HPVyang
pada HPV menunjukkan peningkatan aktivitas bermultiplikasi di nukleus dari sel epitel yang
proliferasi dari epitel sel skuamosa dan dapat terinfeksi.Virus ini termasuk dalam kelompok
menjadi keganasan, sehingga kegunaan Papoviridae, tidak mempunyai envelopes,
imunostaining MIB-1(Ki-67) dan p16 sebagai berbentuk kapsid icosahedral dengan ukuran
biomarker membantu dalam mendiagnosis banding diameter 50-55 nmdan tesusun dari double stranded
pada kasus samar-samar dan menguji distribusi yang panjangnnya 8-kbp molekul DNA. HPV
HPV yang berisiko rendah dan tinggi–onkogenik tersebar luas, dapat menginfeksi epitel skuamosa
pada lesi KA.5,6 dari kulit dan membran mukosa.2,11,12
Telah diketahui bahwa ada hubungan antara
infeksi HPV tipe tertentu pada genital dengan
TELAAH KEPUSTAKAAN
terjadinya karsinoma serviks. Berdasarkan
Kondiloma Akuminatum (KA) merupakan kemungkinan terjadinya dysplasia epitel dan
penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan keganasan, tipe-tipe yang menginfeksi mukosa
oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) jenis genital yaitu HPV tipe 6 dan 11 (low-risk) dan tipe
tertentu, yang ditandai dengan tumor tampak 16 dan 18 (high-risk). High-risk berhubungan
seperti kutil, berwarna seperti daging pada kulit, dengan kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan
dapat memberi gambaran cauliflower, anus sedangkan low-risk virus berhubungan dengan
fibroepitelioma pada kulit dan mukosa terutama
54
Medical and Health Science Journal, Vol.3., No.1, Februari 2019
kondiloma akuminata (genital warts) atau low- bentuk-bentuk peralihan, yaitu bentuk akuminata,
grade squamous intraepithelial neoplasia.6,11 bentuk papul halus (smooth popular form/sessile),
Penularannya melalui kontak seksual, baik bentuk keratotik yang mirip dengan common warts
genital, oral maupun anal. Permukaan mukosa yang atau keratosis seboroik, dan bentuk datar
lebih tipis lebih susceptible untuk inokulasi virus (flattopped warts).2,3,11
sehingga mikroabrasi pada permukaan epitel Infeksi dapat bertahan sehingga tidak
memungkinkan virion dari pasangan seksual yang terdeteksi untuk jangka waktu yang lama tanpa
terinfeksi masuk ke dalam lapisan sel basal manifestasi klinis kutil yang jelas.Setelah
pasangan yang tidak terinfeksi.2Sel basal manifestasi klinis awal, KA dapat
merupakan tempat pertama infeksi HPV sehingga meningkatkandalam jumlah dan ukuran atau
setelah inokulasi melalui trauma kecil, virion HPV sebaliknya, mengalami spontan regresi.Sebagian
akan masuk sampai lapisan sel basal epitel. Agar besar KA akan kambuh dalamtiga bulan, bahkan
dapat menimbulkan infeksi, HPV harus mencapai setelah menjalani terapi.2,3,7
epitel yang berdiferensiasi sedangkan sel basal Pemilihan pengobatan pada KA sebagian
relative undifferentiated, mereka hanya terstimulasi besar berpusat pada menghilangkanlesi yang
untuk membelah secara cepat sehingga disini hanya tampak, mengurangi keluhan dan gejala tetapi tidak
terjadi ekspresi gen HPV. Sesuai dengan dapat mengeradikasiinfeksi virus yang
pembelahan sel basal, virion HPV akan bergerak ke mendasarinya. Berbagai macam terapi yang
lapisan epidermis yang lebih atas. Dan hanya digunakan sangat bervariasi sehubungan dengan
lapisan epidermis di atas lapisan basal yang lokasi, ukuran, jumlah, tipe kutil, usia, kerjasama
berdiferensiasi pada tahap lanjut, yang dapat pasien, biaya, efek samping, dosis, durasi
mendukung replikasi virus.Ekspresi gen virus pada pengobatan, dan efektivitas keseluruhan. Meskipun
lapisan ini diperlukan untuk menghasilkan kapsid berbagai macam pengobatan mampu
protein dan kumpulan partikel virus.Setelah proses pemberantasan jangka pendek, bukti klinis
replikasi virus selesai, terjadilah pelepasan virus menunjukkan bahwa tetap sebagian besar tidak
bersama dengan sel epitel yang deskuamasi, efektif dalam mencapai pemberantasan kutil jangka
kemudian virus baru akan menginfeksi lapisan panjang, dengan tingkat kekambuhan rata-rata
basal yang lain. Waktu infeksi HPV sampai berkisar antara 30 sampai 70% dalam 3 sampai 6
pelepasan virus baru adalah 3 minggu (masa bulan pertama.2,3,4 Demikian pula, tidak mungkin
inkubasi 3 minggu sampai 8 bulan), rata-rata bahwa pengobatan pada KA yang tersedia
selama 2-3 bulan.2,3,11 memainkan peran penting dalam menghentikan
KA pada umumnya asimptomatis.Sering atau menunda perkembangan kutil kearah
timbul di daerah yang lembab dan juga pada daerah keganasan.Tidak ada terapi definitif yang
yang mudah mengalami trauma pada saat hubungan digunakan sebagai standar ideal pada pengobatan
seksual.KA lesi awalnya kecil, nondistinctive 1- kutil genital dan pemilihan terapi biasanya
2mm papula seperti daging berwarna kulit, multiple disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan masing-
atau bervariasi dalam ukuran dan dapat tumbuh masing pasien tertentu.Beberapa modalitas terapi
menjadi besar beberapa inci dalam diameter, pada KA termasuk topikal atau tindakan bedah.
eksofitik seperti kembang kol.7,8Morfologinya KA Terapi topikal meliputi podophyllotoxin, imiquimo
dapat berbagai bentuk, meskipun perlu diingat krim, trikloroacetic acid (TCA), 5-fluorourasil
bahwa tidak ada batasan yang jelas antara bentuk- (FU) dan injeksi interferon. Sedangkan terapi
bentuk KA tersebut dan sering pula dijumpai bedah meliputi bedah beku,kuretase, bedah listrik,
5
5
Medical and Health Science Journal, Vol.3., No.1, Februari 2019
eksisi dan laser. Terapi dengan pembedahan halo perinuklear. Pada umumnya, epidermis akan
umumnya dilakukan pada pasien dengan lesi besar menunjukkan akantosis ditandai dengan berbagai
dan luas.2,3,4,7,8 tingkat papillomatosis, hiperkeratosis, dan
Pencegahan infeksi HPV yaitu dengan parakeratosis serta penipisan atau hilangnya lapisan
menghindari kontak langsung dengan virus, dan granular. Rete ridgescenderung memanjang dan
mengubah perilaku seksual dengan melakukan menunjuk ke arah dalam dermis, dan pada dermis
hubungan seksual satu orang (monoghami) yang akan tampak vaskularisasi meningkat dengan
diketahui kesehatannya serta penggunaan kondom kapiler trombosis.7,10,12,14.
dapat melindungi dan menurunkan resiko infeksi
HPV, meskipun pada beberapa penelitian dikatakan
masih kontroversial.11,12,13 Pemberian vaksin dapat
juga mencegah infeksi pada HPV. Terdapat dua
vaksin, yaitu: Vaksin HPV bivalen (mencegah
infeksi HPV tipe 16 dan 18) dan vaksin HPV
kuadrivalen (mencegah infeksi HPV tipe 6, 11,16,
dan 18). Idealnya diberikan pada saat menjelang
memasuki usia seksual aktif.7,11,12 Gambar 1. Kondiloma Akuminatum. Akantosis
Diagnosis kondilomata akuminata dapat prominen, hyperkeratosis, dan pemanjangan rete
ditegakkan oleh pemeriksaan klinis dan riwayat ridgesdan gambaran koilositosis.10
yang didapat. Pemeriksaan histologist dapat Pemeriksaan imunohistokimia adalah suatu
digunakan untuk menegakkan diagnosis.Namun metode untuk mengidentifikasi komponen jaringan
terkadang, pemeriksaan histopatologi diperlukan tertentu dengan cara menginteraksikan antara
yaitu pada keadaan diagnosa yang tidak pasti, tidak antigen target dengan antibodi spesifik yang telah
membaik dengan terapi standar, penyakit diberi label, untuk mengetahui keberadaan suatu
memburuk selama terapi, dan lesi yang antigen serta lokasinya secara spesifik pada
atipik.Dalam kasus yang subklinis, penggunaan jaringan atau sel berdasarkan pada reaksi
larutan asam asetar 3-5 % (tes acetowhite) mungkin pengenalan antigen-antibodi. Interaksi antigen dan
membantu dalam memperkuat visualisasi lesi kutil antibodi ini akan memberikan warna yang berbeda
pada genital, menimbulkan perubahan warna dibanding jaringan sekitarnya, dapat melihat
menjadi putih hal ini dapat membantu deteksi distribusi dan lokalisasi dari komponen seluler
infeksi KA pada mukosa. Namun prosedur ini tidak spesifik diantara sel dan jaringan lain di
spesifik untuk infeksi HPV.Ada juga pemeriksaan sekitarnya.15Teknik imunohistokimia bermanfaat
Kolposkopi yang berguna untuk melihat lesi KA untuk identifikasi, lokalisasi, dan karakterisasi
subklinis, dan kadang-kadang dilakukan bersama suatu antigen tertentu, serta menentukan diagnosis,
dengan tes asam asetat. Namun pemeriksaan ini, terapi, dan prognosis kanker.16Terdapat beberapa
belum digunakan secara luas di bagian penyakit metode pengecatan pada imunohistokimia, yaitu
kulit.2,3,7,8,12 metode langsung (direct method), yang
Ciri khas gambaran histopatologi dari sel menggunakan antibodi primer yang sudah terlabel
yang terinfeksi HPV adalah pengembangan dari dan berikatan langsung dengan antigen target
morfologi keratinosit atipikal yang dikenal sebagai secara langsung, metode pengecatan satu langkah
koilocytes.Koilocytes adalah sel yang membesar karena hanya melibatkan satu jenis antibody yang
eksentrik, inti piknotic yang dikelilingi oleh suatu berlabel; metode tidak langsung (indirect method),
56
Medical and Health Science Journal, Vol.3., No.1, Februari 2019
58
Medical and Health Science Journal, Vol.3., No.1, Februari 2019
penggunaan teknik yang tepat sangat dibutuhkan. 3. Zubier F. Kondilomata akuminata. .Dalam:
Teknik imunohistokimia yang menggunakan Daili SF, Makes BIB, Zubier F. Editor: Infeksi
beberapa biomarker bermanfaat untuk identifikasi, Menular Seksual. Ed.4. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2011.
lokalisasi, dan karakterisasi suatu antigen tertentu,
Hal:140-145.
serta menentukan diagnosis, terapi, dan prognosis
4. Centers For Disease Control and Prevention.
kanker.Penggunaan MIB-1, sebuah penargetan
Sexually Transmitted Diseases Treatment
antibodi proliferasi sel protein Ki-67, Guidelines 2010. Morbidity and Mortality
dapatmembantu dalam melihat adanya infeksi Weekly Report 2010; 59: 69-78.
virus.Positif pada KA ditemukan secara eksklusif 5. Pirog EC, Chen YT, Isacson C. MIB-1
tampak prominen, ekspresi difus dalam inti Immunostaining is a Beneficial Adjunct tes for
parabasal dari epitel skuamosa, peningkatan Accurate Diagnosis of Vulvar Condyloma
proliferasi aktivitas sel-sel skuamosa dan perluasan Acuminatum. Am J Surg Pathol. 2000; 24(10):
sel sampai lapisan diatas dua pertiga dari ketebalan 1393-1399.
6. Moyer VA. Screening for Cervical Cancer:
epitel.Penggunaan p16 (tumour suppressor gene)
U.S. Preventive Services Task Force
pada HPV resiko tinggi akan memberikan
Recommendation Statement. Annals of Internal
gambaran overekspresi pada lesi pra kanker
Medicine 2012; 156 (12): 880-91.
ditandai dengan gambaran immunostaining yang 7. Patel RV, Yanofsky VR, Goldenberg G.
kuat dan difus. Sedangkan pada lesi beresiko Genital Warts: A Comprehensive Review. J
rendah, seperti infeksi HPV 6 dan 11 akan Clin Aesthet Dermatol. 2012; 5(6): 25-36.
memberikan gambaran immunostaining yang fokal 8. Yanofsky VR, Linkner RV, Pompei D,
dan lemah. Goldenberg G. Current Update on the
Dengan adanya pemeriksaan histopatologi Treatment of Genital Warts. Expert Rev
dan imunohistokimia MIB-1(Ki-67)dan p16 Dermatol. 2013; 8(3): 321-332.
9. Hidayati AN, Ervianti E, Lumintang H. Human
tersebut dapat membantu menegakkan diagnosis
Papillomavirus (HPV) tipe 16 Pada Lesi
pada kasus KA yang meragukan atau yang dapat
Genital dan Serviks Penderita Kondiloma
berkembang menjadi keganasan. Oleh karena itu,
Akuminata. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan
dengan ditegakkannya diagnosis secara dini dapat Kelamin 2009; 21 (1): 25-30.
memastikan pemberian pengobatan dan dapat 10. Cardoso JC, Calonje E. Cutaneous
mencegah serta menghindari penyebaran penyakit manifestations of Human Papillomaviruses: A
tersebut. review. Acta Dermatoven. 2011: 145-154.
11. Winer RL, Koutsky LA. Genital Human
DAFTAR PUSTAKA Papillomavirus Infection. In: Holmes KK,
Sparling PF, Lemon SM, Stamm WE, Piot P,
1. Hakim L. Epidemiologi Infeksi Menular Wasserheit JN, editors. Sexually Transmitted
Seksual. Dalam: Daili SF, Makes BIB, Zubier Disease 4th edition. New York: Mc Graw Hills;
F. Editor: Infeksi Menular Seksual. Ed.4. 2008. p. 489-501.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas 12. Androphy EJ, Kirnbauer R. Human Papiloma
Indonesia; 2011. Hal:11. Virus Infections. In : Wolf K, Goldsmith L,
2. Murtiastutik D. Kondiloma akuminata. Dalam: Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leffell O, editors.
Barakbah J, Lumintang H, Martodiharjo S. Fitzpatrick’s Deramtology in General
Editor: Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. th
Medicine.8 ed.New York: McGraw-
Surabaya: Airlangga University Press; 2008. Hill;2012.p.2421-33.
Hal:165-169. 13. Sadan O, Bilevsky E, Shejter E, Levy T, Bachar
R, Yarden H, et.al. Occurrence of cervical
5
9
Medical and Health Science Journal, Vol.3., No.1, Februari 2019
60