Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS JURNAL

DIRUANG MELATI RUMAH SAKIT TIPE A

Pembimbing Akademik: Ns. Siti Mukaromah, M.Kep

Disusunoleh :
Kelompok 8

EkaFitri P1908139
HayatunissaNadiyaPutri P1908090
Herlina P1908092
NovindaArianti P1908113
RiaSasmita P1908120
Vera Melida P1908128
Wiby Muhamad Hafidz P1908130
WiwinApriliani P1908132

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2020

HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS KASUS & JURNAL DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT TIPE A

Oleh :
KELOMPOK 8

Laporan ini telah disetujui oleh dosen koordinator dan dosen pembimbing Keperawatan
Anak Institut Teknologi Kesehatan Wiyata Husada Samarinda
Pada tanggal Maret 2020

MENYETUJUI

Pembimbing Akademik Keperawatan Presptor Klinik Keperawatan Anak


Anak Institut Teknologi Kesehatan RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Wiyata Husada Samarinda Samarinda

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penyusun, sehingga dengan
limpahan rahmad dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini
dengan judul“ANALISIS KASUS & JURNAL DI RUANG MELATI RUMAH
SAKIT TIPE A”.Laporan ini dibuat berdasarkan bermacam sumber buku–buku
refrensi, media elektronik, dan dari hasil pemikiran penyusun sendiri.
Selama penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan masukan
dan bimbingan dari berbagai pihak.Untuk itu berbagai penyusunan
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ns Siti Mukaromah, S.Kep, M.Kep Selaku dosen koordinator dan
pembimbing keperawatan anak diITKES Wiyata Husada Samarinda
2. Kepala Ruangan beserta staf keperawatan Ruang Melati RSUDAbdul Wahab
Sjahranie Samarinda yang telah mengizinkan dan memberi bimbingan
selama pelaksanaan praktik stase Kritis diruangan tersebut.
3. Kedua orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada
penyusun baik bersifat moril maupun material.
4. Dan semua yang telahmembantu dalam kelancaran penyusunan laporan
ini.Semoga makalah ini dapta bermanfaat kepada pembacanya dan dapat
dijadikan acuan terhadap penyusunan laporanberikutnya

Samarinda,06 Maret 2020

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan.................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori Nyeri.........................................................................................
B. Konsep Pengkajian Nyeri................................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian........................................................................................................
B. Diagnosa ..........................................................................................................
C. Intervensi..........................................................................................................
D. Catatan Perkembangan.....................................................................................
BAB IV ANALISIS JURNAL
A. Jurnal Dalam Penerapan..................................................................................
B. Hasil.................................................................................................................
BAB V PEMBAHASAN
A. Hubungan terapi murottal terhadap nyeri........................................................
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL TERLAMPIR
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya anak dengan tumor abdomen hampir tidak memberikan keluhan
apabila masih dini, bahkan tidak jarang keluhan tidak atau belum timbul walaupun tumor
telah dapat diraba. Hal ini mungkin karena sifat rongga perut yang yang longgar, sehingga
bila ada massa di dalamnya, dapat tumbuh sampai cukup besar tanpa mengganggu organ di
sekitarnya.
Gejala-gejala umum yang disebabkan oleh adanya kanker seperti lesu, lemah, badan
makin kurus, keringat berlebih, demam, pucat dan rasa nyeri dalam perut, perlu
mendapatkan perhatian seksama meskipun gejala seperti tersebut di atas dapat dijumpai pula
pada berbagai penyakit infeksi kronis yang masih banyak terdapat di Indonesia. Biasanya
adanya tumor dalam abdomen dapat diketahui setelah perut tampak membuncit dan keras
ataupun pada saat anak dimandikan. Apabila telah diketahui ada tumor dalam abdomen,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dengan hati-hati dan lembut untuk menghindari
trauma berlebihan yang dapat mempermudah terjadinya tumor pecah ataupun metastasis.
Ditentukan apakah letak tumornya intraperitoneal atau retroperitoneal. Tetapi pada tumor
yang terlalu besar sulit menentukan letak tumor secara pasti.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian tumor abdomen?
2. Apakah etiologi terjadinya tumor abdomen?
3. Bagaimana tanda dan gejala tumor abdomen?
4. Bagaimana patofisiologi terjadinya tumor abdomen?
5. Bagaimana pemeriksaan diagnostik tumor abdomen?
6. Bagaimana penatalaksanaan medis tumor abdomen?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien tumor abdomen?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian tumor abdomen
2. Untuk mengetahui etiologi terjadinya tumor abdomen
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala tumor abdomen
4. Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya tumor abdomen
5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik tumor abdomen
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis tumor abdomen
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien tumor abdomen
D. MANFAAT
1. Dapat mengetahui pengertian tumor abdomen
2. Dapat mengetahui etiologi terjadinya tumor abdomen
3. Dapat mengetahui tanda dan gejala tumor abdomen
4. Dapat mengetahui patofisiologi terjadinya tumor abdomen
5. Dapat mengetahui pemeriksaan diagnostik tumor abdomen
6. Dapat mengetahui penatalaksanaan medis tumor abdomen
7. Dapat mengetahui asuhan keperawatan pada pasien tumor abdomen
BAB II
KONSEP DASAR TUMOR ABDOMEN
A. Pengertian
Tumor merupakan kumpulan sel abdormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus
menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan disekitarnya serta tidak berguna bagi
tubuh.(Alief, 2000).
Tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel dengan pertumbuhan yang
terbatas dan lonjong. (E. Oswari, 2011).
Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang
disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari
kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya. Secara patologi kelainan ini mudah terkelupas dan dapat meluas ke retroperitonium,
dapat terjadi obstruksi ureter atau vena kava inferior.Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan
menentukan struktur yang di bungkusnya tetapi tidak menginvasinya (E. Oswari, 2011).

B. Etiologi
Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal.Pembedaan sel
tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsi aotonomnya dalam
pertumbuhan, kemampuanya mengadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
 Karsinogen
 Hormone
 Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan makanan yang
kurang berserat.
 Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler.
 Genetic
 Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-obatan.

C. Manifestasi Klinis
 Hiperplasia
 Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
 Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari
masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau lunak.
 Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.
 Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
 Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi kepembuluh limfe.
 Nyeri
 Anoreksia, mual, muntah.
 Penurunan berat badan.

D. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh mutasi ganetic
dari DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan berpopliferasi secar abnormal,
mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut.
Sel-sel neoplasma mandapat energi terutama dari anaerob karena kemampuan sel untuk
oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap untuk oksidasi.
Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang biak yang
membutuhkan energi unruk anabolisme daripada untuk berfungsi yang menghasilkan energi dengan
jalan katabolisme. Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protioplasma
dan energi, antara lain asam amino.Sel-sel neoplasma dapat mengalahkan sel-sel normal dalm
mendapatkan bahan-bahan tersebut.
Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi perubahan
pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke
limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area
lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah digunakan,
namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal : tetapi lebih kepada
suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa
yang berbeda.
PATHWAY

Karsinogen, hormone, gaya hidup, parasit, genetik, infeksi, trauma, hipersensitivitas tehadap
obat-obatan

Abnormal dari DNA seluler diubah oleh mutasi genetik

Oksidasi berkurang

Neoplasma mendapat energi dari metabolisme anaerob

Neoplasma menginvasi sel dan mengubah jaringan sekitar

Masuk ke limfa dan pembuluh darah

Metastase/ penyebaran tumor

ke organ abdomen : hati, limfa, ginjal, pankreas, dll.

Metastase dan pembesaran sel, jaringan organ (hepar)

Peregangan kapsula
hati Hipertermi Gangguan suplay darah
normal pada sel-sel hepar
Hepatomegali

Perubahan kenyamanan Kerusakan sel parenkim,


Perasaan ketidaknyaman di sel hati dan duktus
kuadran kanan atas intrahepatik

Glukoneogenesis Gangguan metabolisme


menurun karbohidrat, lemak dan
protein
Nyeri Anoreksia Glikogenolisis
Glikogenesis
menurun
menurun
Perubahan nutrisi kurang Glukosa dalam Glikogen dalam hepar berkurang
dari kebutuhan tubuh darah berkurang

Cepat lelah
Keletihan
E. Pemeriksaan Penunjang
Prosedur diagnostik yang biasa dilakukan dalam mengevaluasi malignansi meliputi :
 Marker tumor
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang tumor atau oleh tubuh
dalam berespon terhadap tumor.
 Pencitraan resonansi magnetic (MRI)
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkan gambaran
berbagai struktur tubuh.
 CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai susunan lapisan jaringan
untuk memberikan pandangan potongan melintang.
 Flouroskopi
Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan;
dap[at ,mencakup penggunaan bahan kontras.
 Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima, digunkan
untuk mengkaji jaringan yang dalam di dalam tubuh.
 Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukan suatu ke dalam
rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan dilakukannya biopsy jaringan, aspirasi
dan eksisi tumor yang kecil.
 Pencitraan kedokteran nuklir
Menggunakan suntikan intravena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti dengan
pencitraan yang menjadi tempat berkumpulnya radioisotope.

F. Penatalaksanaan
 Pembedahan
Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektoni subtotal atau
total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi. Pasien dengan tumor
lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus menjalani laparotomi
eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus menjalani prosedur
kuratif atau paliatif.Komplikasi yang berkaitan dengan tindakan adalah injeksi,
perdarahan, ileus, dan kebocoran anastomoisis.
 Radioterapi
Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam pengobatan
tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor.Bentuk energy yang
digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi dalam spektrum
elektromagnetik.
 Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi tumor,
untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi radiasi
dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi pembelahan yang
tinggi ditangani lebih efektif dengan kemoterapi.
 Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk kanker
dengan menstimulasi system imun(biologic response modifiers/BRM) berupa antibody
monoclonal, vaksin, factor stimulasi koloni, interferon, interleukin.

G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan merupak dasar proses keperawatan


diperlukan pengkajian yang cermat untuk mengenal masalah klien agar dapat
memberikan rah kepada tindakan keperawatan.
Data dasar pengkajian klien :
a. Aktivitas istirahat
Gejala : kelemahan dan keletihan
b. Sirkulasi
Gejala : palpitasi, nyeri, dada pada pengarahan kerja.
Kebiasaan : perubahan pada TD
c. Integritas ego
Gejala : alopesia, lesi cacat pembedahan
Tanda : menyangkal, menarik diri dan marah
d. Eliminasi
Gejala : perubahan pada pola defekasi misalnya : darah pada feces, nyeri pada
defekasi. Perubahan eliminasi urunarius misalnya nyeri atau ras terbakar pada
saat berkemih, hematuria, sering berkemih.
Tanda : perubahan pada bising usus, distensi abdomen.
e. Makanan/cairan
Gejala : kebiasaan diet buruk ( rendah serat, tinggi lemak, aditif bahan
pengawet). Anoreksisa, mual/muntah.Intoleransi makanan. Perubahan pada
berat badan; penurunan berat badan hebat, berkuranganya massa otot.
Tanda : perubahan pada kelembapan/tugor kulit, edema.
f. Neurosensori
Gejala : pusing, sinkope.
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : tidak ada nyeri atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan
ringan sampai berat (dihubungkan dengan proses penyakit)
h. Pernafasan
Gejala : merokok(tembakau, mariyuana, hidup dengan sesoramh yang
merokok.)Pemajanan asbes.
i. Keamanan
Gejala : pemajanan bahan kimia toksik. KarsinogenPemajanan matahari
lama/berlebihan.
Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi.
j. Seksualitas
Gejala : masalah seksualitas misalnya dampak pada hubungan perubahan pada
tingkat kepuasan. Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun Multigravida,
pasangan seks miltifel, aktivitas seksual dini.
k. Interaksi sosial
Gejala : ketidakadekuatan/kelemahan sotem pendikung.Riwayat perkawinan
(berkenaan dengan kepuasan di rumah dukungan, atau bantuan).

2. Diagnosa Keperawatan
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan tumor
abdomen antara lain :
Pre operasi
a) Ansietas b/d perubahan status kesehatan.
b) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake inadekuat
c) Hambatan mobilitas fisik b/d adanya odema
Post operasi
a) Nyeri b/d terputusnya kontiniutas jaringan
b) Resti infeksi b/d adanya luka operasi
c) Gangguan pola tidur b/d nyeri operasi
3. Intervensi Keperawatan
Pre operasi :
a) Ansietas b/d perubahan status kesehatan
Tujuan : Cemas tidak terjadi dengan kriteria hasil :
 Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa
takut
 Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat
diatasi.
 Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping efektif dan
partisipasi aktif dalam pengaturan obat.
Intervensi :
1) Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
R/ Memberikan kesempatan untuk memeriksa takut realistis serta
kesalahan konsep tentang diagnosis.
2) Berikan lingkungan terbuka dimana klien merasa aman untuk
mendiskusikan perasaannya.
R/ Membantu klien untuk merasa diterima pada adanya kondisi tanpa
perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat.
3) Pertahankan kontak sesering mungkin dengan klien.
R/ Memberikan keyakinan bahwa klien tidak sendiri atau ditolak.
4) Bantu klien/keluarga dalam mengenali dan mengklasifikasikan rasa
takut untuk memulai mengembangkan strategi koping.
R/ Dukungan dan konseling sesering diperlukan untuk memungkinkan
individu mengenal dan menghadapi rasa takut.
5) Berikan informasi yang akurat
R/ Dapat menurunkan ansietas
b) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake inadekuat
Tujuan : Nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria hasil :
 Klien mengungkapkan nafsu makan baik, badan tidak lemah, dan HB
normal.
Intervensi :
1) Kaji intake dan out put klien.
R/ Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan merupakan asupan dalam
tindakan selanjutnya.
2) Timbang berat badan sesuai indikasi.
R/ Mengidentifikasi status cairan serta memastikan kebutuhan metabolic.
3) Identifikasi kesukaan/ketidak sukaan diet dari pasien. Anjurkan
pilihan makanan tinggi protein dan vitamin C
R/ Meningkatkan kerja sama pasien dengan aturan diet. Protein/
vitamin C adalah contributor utama unatuka pemeliharaan jaringan
dan perbaikan.
4) Kolaborasi pemberian therapy cairan dan obat-obatan
R/ Memperbaiki keseimbangan cairan elektrolit dan mencegah
muntah dan menetralkan atau menurunkan prmbentukan asam untuk
mencegah erosi mukosa
c) Hambatan mobilitas fisik b/d adanya odema
Tujuan : hambatan mobilitas fisik tidak terjadi dengan kriteria hasil :
 Mampu melakukan aktivitas secara mandiri / dengan bantuan
orang lain.
Intervensi :
1) Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas
R/ Membantu merencanakan pemenuhan kebutuhan klien
2) Bantu aktivitas klien
R/ Memenuhi kebutuhan klien yang tidak dapat ia penuhi secara
mandiri
3) Anjurkan keluarga membantu aktivitas klien dalam memenuhi
personal hyginenya
R/ Menjaga serta memenuhi kebutuhan personal hygine klien

Post operasi
a) Nyeri b/d terputusnya kontiniutas jaringan
Tujuan : Nyeri berkurang/hilang dengan kriteria hasil :
 Klien mengungkapkan nyeri berkurang dan ekspresi wajah
normal.
Intervensi :
1) Kaji karakteristik nyeri.
R/ Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien sebagai acuan
untuk intervensi selanjutnya.
2) Observasi tanda-tanda vital
R/ Mengetahui kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang
diharapkan
3) Ajarkan tehnik relaksasi
R/ Mengurangi nyeri yang dirasakan
4) Penatalaksanaan pemberian obat analgetik.
R/ Obat analgetik dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
b) Resti infeksi b/d adanya luka operasi
Tujuan : Resiko infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil :
 Luka sembuh dengan baik, verband tidak basah dan tidak ada
tanda-tanda infeksi (kalor, dolor, rubor, tumor).
Intervensi :
1) Observasi tanda-tanda infeksi
R/ Mengetahui tanda-tanda infeksi dan menentukan intervensi
selanjutnya.
2) Observasi suhu tubuh
R/ Peningkatan suhu tubuh menandakan adanya proses infeksi
3) Lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan antiseptic
R/ Dapat mencegah terjadinya kontaminasi dengan kuman penyebab
infeksi.
4) Kolaborasi pemberian antibiotic
R/ Obat antibiotik dapat membunuh kuman penyebab infeksi.
c) Gangguan pola tidur b/d nyeri operasi
Tujuan : Gangguan pola tidur tidak terjadi dengan kriteria hasil :
 Klien dapat tidur dengan nyenyak
 Klien merasa segar saat bangun tidur
Intervensi :
1) Kaji kebiasaan tidur dan perubahan yang terjadi
R/ Mengidentifikasi dan menentukan intervensi yang tepat
2) Atur posisi yang nyaman bagi klien menjelang tidur
R/ Istirahat tidur cukup dapat dapat mengurangi kelemahan
3) Ciptakan suasana tenang menjelang dan pada saat pasien tidur
R/ Mengubah area tekanan dan meningkatkan area istirahat.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR ABDOMEN

I. Pengkajian
A. Identitas Data
1. Nama : An. F
2. Tempat/Tgl lahir : Sangata, 17 Maret 2004
3. Usia : 15 tahun 11 bulan 15 hari
4. Nama Ayah/Ibu : Tn. S / Ny. Y
5. Pekerjaan Ayah : Swasta
6. Pekerjaan ibu : IRT
7. Pendidikan Ayah : SLTA
8. Pendidikan Ibu : SLTA
9. Agama : Islam
10. Suku/Bangsa : Bugis
11. Alamat : Jl. Poros Sangata-Bontang
B. Keluhan Utama
Ibu pasien Ny.Y mengatakan An.F Nyeri post op tggl 17/02/2020

C. Riwayat Keluhan Saat ini


Ibu pasien mengatakan sudah mengetahui ada tumor di perut sejak anaknya SD, tetapi
ibu pasien hanya membiarkannya saja karena An.F masih kecil. 2 tahun yang lalu
anaknya mengeluh nyeri di perut bagian kanan atas. Pasien dirujuk ke RS AWS dengan
keluhan nyeri pada perut. Saat dikaji tanggal 02 maret 2019 pasien mengeluh nyeri
pada perut dengan luka post oprasi laparotomy.

D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Prenatal :
Ny. Y mengatakan selama hamil tidak memiliki masalah atau keluhan, dan beberapa
kali pergi periksa ke bidan
2. Intranatal :
Ny. Y mengatakan waktu lahiran tidak memiliki masalah atau keluhan, anak lahir
normal (spontan) di bidan dengan berat badan lahir 3.000 gram dan panjang badan
50 cm.
3. Postnatal
Ny. Y mengatakan setelah melahirkan tidak memiliki masalah ataupun keluhan

E. Riwayat Masa Lalu


1. Penyakit waktu kecil
Ny.Y mengatakan anaknya hanya menderita penyakit demam dan batuk ringan saja
lalu di bawa berobat ke klinik langsung sembuh.

2. Pernah di rawat di RS
Ibu pasien mengatakan An.F sebelumnya tidak pernah dirawat di RS

3. Obat-obatan yang digunakan


Ny.Y mengatakan hanya membeli obat di apotik terdekat seperti paracetamol ketika
anak demam

4. Tindakan (operasi) : Tidak Pernah

5. Alergi : Tidak Ada

6. Kecelakaan : Tidak Pernah

7. Imunisasi
Ny.Y mengatakan imunisasi lengkap sesuai dengan buku tetapi Ny.Y lupa imunisasi
apa saja yang sudah diberikan.

F. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan


Ny.Y mengatakan anaknya :
- Tengkurap usia 7 bln
- Duduk usia 8 bln
- Berdiri usia 11 bln
- Berjalan 11 bln
- Bicara 1 tahun
- Tumbuh gigi usia 8 bln

G. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Orangtua (Ayah dan Ibu)

2. Hubungan dengan anggota keluarga : Keluarga kandung An.F

3. Hubungan dengan teman sebaya :


Ny.Y mengatakan anaknya kalau dirumah jarang keluar untuk pergi bermain, tapi
anaknya memiliki banyak teman yang sering datang kerumah.

H. Riwayat Keluarga
1. Sosial ekonomi
Ny.Y mengatakan alhamdulilah keluarga mereka selalu merasa kecukupan.

2. Lingkungan rumah
Ny.Y mengatakan dilingkungan rumahnya tetangga-tetangganya sangat ramah dan
anaknya terkadang bergaul dengan anak tetangganya setiap hari minggu dan hari
libur

3. Penyakit keluarga
Ny.Y mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga

4. Genogram
Keterangan :

Laki-laki : Menikah
Perempuan : Garis Keturunan
Klien
Tinggal serumah

I. Pengkajian Tingkat perkembangan saat ini


An.F saat ini berusia 15 tahun, dan tidak terdapat masalah dan keterlambatan dalam
perkembangan pertumbuhannya.

J. Pengkajian Pola Kesehatan Saat ini


1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Ny.Y mengatakan sebelum sudah mengetahui penyakit anaknya dan Ny.Y percaya
kepada semua tindakan yang diberikan oleh rumah sakit

2. Nutrisi
Ny.Y mengatakan sebelum MRS An.F makan 3 kali sehari dengan satu pori penuh.
Setelah MRS porsi makan An.F hanya ½ porsi kadang tidak habis

3. Cairan : Sebelum MRS An.F minum air putih kurang lebih 600ml dan ditambah
minuman kemasan. Setelah MRS anak minum 600 cc perhari.

4. Aktivitas
Ny.Y mengatakan sebelum MRS An.F setiap hari pulang sekolah, biasanya
mengerjakan tugas kelom pok, bermain bersama teman-temannya. Setelah MRS
An.F jarang melakukan aktivitas karena nyeri saat bergerak.

5. Tidur dan istirahat


Ny.Y mengatakan sebelum MRS An.F tidur pada malam hari kisaran 7-8 jam dan
pada siang hari kurang lebih 1-2 jam. Setelah MRS anaknya sedikit terganggu
tidurnya dan sering tebangun pada malam hari ketika nyeri post operasi di bagian
abdomen

6. Eliminasi
Ny. Y mengatakan sebelum MRS An.F BAK 6-7 kali sehari dan BAB 1-2 sekali.
Setelah MRS BAK 4-5 kali sehari warna urine kuning, bau amoniak (khas) dan BAB
pada saat masuk RS belum ada BAB
7. Pola hubungan
Ny.Y mengatakan sebelum MRS anaknya memiliki hubungan yang baik dengan
keluarga dan teman teman sebayanya.

8. Koping atau temperamen dan disiplin yang di terapkan


Ny.Y mengatakan bahwa anaknya ada waktu tertentu untuk bermain ataupun
beraktivitas bersama teman-teman sebayanya

9. Kognitif dan persepsi


Ny.Y mengatakan penyakit yang diderita anaknya sudah takdir dari Allah, dan Ny.Y
mengatakan yakin dan percaya sama Allah terhadap kesembuhan anaknya.

10. Konsep diri


Ny.Y mengatakan anaknya pasti akan segera sembuh dari sakitnya percaya akan
kuasa Allah, dan bisa cepat pulang kerumah bermain dan beraktivitas seperti biasa.

11. Seksual dan menstruasi


Ny.Y mengatakan anaknya menstruasi sejak usia 12 tahun

K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
 Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 75x/menit
Suhu : 38,0◦C
BB/TB : 48 kg / 145 cm.
 SkalaNyeri : 6

 Resiko Jatuh :
Skala Humpty Dumpty
Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 tahun 4
Usia 3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
≥ 13 tahun 1 1
Jenis Kelamin Laki-Laki 2
Perempuan 1 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3 3
dehidrasi, anemia, sinkop, pusing)
Gangguan Perilaku/Psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3
Kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 1
Faktorlingkung Riwayat jatuh/bayi diletakkan ditempat tidur dewasa 4
an Menggunakan alat bantu/diletakkan dalam tempat 3
tidur bayi
Pasien diletakkan di tempat tidur 2 2
Area di luar rumah sakit 1
Pembedahan Dalam 24 jam 3
/sedasi/ Dalam 48 jam 2
anastesi >48 jam atau tidak menjalani pembedahan /sedasi/ 1 1
anastesi
Penggunaanme Penggunaan multiple : sedative, obat hypnosis, 3
dikamentosa barbiturate, fenotiazin, antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose
Penggunaan salah satu obat diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak ada medikasi 1 1
Jumlahskor humpty dumpty 10
 Skor 7-11 : resiko rendah √
 Skor ≥ 12 : resiko tinggi

2. Kulit
Inspeksi :bersih, tidak ada lesi,
Palpasi : lembab, turgor kulit < 3 detik

3. Kepala
Inspeksi :Simetris, sebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, tidak ada
lesi.
Palpasi : tidak ada benjolan atau massa

4. Mata
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis,seklera jernih, pupil isokor , tidak
pembengkakan pada kelopak mata
Palpasi : tidak ada benjolan pada kelopak mata

5. Telinga
Inspeksi : tidak ada lesi, telinga simetris, tidak ada serumen
6. Hidung
Inspeksi :Hidung tampak bersih, tidak ada lesi, tidak ada pilop
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

7. Mulut
Inspeksi : Bibir tampak kering, mulut bersih, lidah bersih

8. Leher
Inspeksi :Bersih, tidak ada lesi, simetris
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis

9. Dada dan paru-paru :


Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan pada payudara
Auskultasi : suara napas vesikuler
Perkusi : sonor

10. Jantung
Inspeksi : tidak ada pembesaran jantung, tidak ada sianosis dan clubbing pada
ujung jari
Palpasi : CRT < 2 detik
Auskultasi : Bunyi jantung regular , tidak ada bunyi jantung tambahan

11. Abdomen :
Inspeksi : Luka post laparotomy
Palpasi : tidak ada nyeri takan kecuali daerah luka
Auskultasi : Bising usus normal 6x/menit
Perkusi : timpani

12. Genetalia : tidak bersedia di kaji

13. Anus dan rectum : tidak bersedia di kaji

14. Muskuloskeletal : tidak ada nyeri sendi, tidak ada fraktur, CRT <2 detik, akral
hangat
15. Neurologi : tidak terdapat masalah pada neurologi

L. Pemeriksaan Diagnostik lainnya


1. Pemeriksaan Laboratorium : Tanggal 17/02/2020

Hasil Pemeriksaan Nilai Grafik Nilai Rujukan Unit


HEMATOLOGI
Leukosit 14.28 ___(____)_ *_ 6.00-17.50 10⌃3/µL
Eritrosit 4.16 _ *_(____)___ 4.10-5.30 10⌃6/µL
Hemoglobin 9.5 _*_(_____)___ 12.0-16.0 g/dL
Hematokrit 30.7 _*_(_____)___ 33.0-41.0 %
MCV 73.8 _*_(_____)___ 81.0-99.0 fL
MCH 22.9 _*_(_____)___ 27.0-31.0 pg
MCHC 31.0 _ *__(____)___ 33.0-37.0 g/dL
PLT 340 ___(__*__)___ 150-450 10⌃3/µL
RDW-SD 60.5 ___(____)_ *__ 35.0-47.0 fL
RDW-CV 21.6 ___(____)_ *__ 11.5-14.5 %
PDW 15.2 ___(____)_*_ 9.0-13.0 fL
MPV 8.9 ___(__*__)___ 72-11.1 fL
P-LCR 20 ___(__*__)___ 15-25 %
PCT 0.30 ___(__*__)___ 0.15-0.40 %
Neutrofil# 11.4 ___(____)_ *__ 1.5-7.0 10⌃3/µL
Neutrofil% 80 ___(____)_ *__ 40-74 %
Limfosit# 0.99 __* _(____)___ 1.00-3.70 10⌃3/µL
Limfosit% 7 __* _(____)___ 19-48 %
Monodit# 1.85 ___(____)_ *__ 0.16-1.00 10⌃3/µL
Monosit% 13 ___(____)_*_ 3-9 %
Eosinofil# 0.05 ___(__*__)___ 0.00-0.80 10⌃3/µL
Eosinofil% 0 ___(__*__)___ 0-7 %
Basofil# 0.0 ___(__*__)___ 0.0-0.2 10⌃3/µL
Basofil% 0 ___(__*__)___ 0-1 %
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 184 ___(__*__)___ <200 mg/dL
ELECTROLYTE:
Natrium 137 ___(__*__)___ 135-155 mmol/L
Kalium 4.8 ___(__*__)___ 3.6-5.5 mmol/L
Chloride 108 ___(__*__)___ 98-108 mmol/L

2. Pemeriksaan Rontgen
Tanggal : 07/02/2020 CT Scan Abdomen (dengan kontras)
Kesan :
- massa mixed solid dan kristik extraluminal pada upper-quadrant kiri
- massa mesenterium
- stromal tumor
- massa caput pancreas
Pancreas : carcinoid menepel pada dinding colon
M. Program terapi dan Cairan
- IVFD (cvc) D5 ½ Ns 1500cc/24 jam
- Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam/ IV
- Injeksi metronidazol 500 mg/ 8 jam/ IV
- Injeksi antrain 500 mg/ 8 jam/ IV
- Paracetamol inf 1 gr / 8 jam/ IV
- Injeksi kalnex 500 mg/ 8 jam/ IV
- Injeksi meropenem 1gr/ 8 jam/ IV
II. Analisa Data
III. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan tindakan invasif
2. Resiko infeksi berhubungan dengan proses pembedahan
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN
/MASALAH
KOLABORASI

nyeri akut b.d tindakan Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri


invasif
setelah diberikan Tindakan:
asuhan keperawatan
selama 2x24 jam. 1.1 identifikasi lokasi, karakteristik,
Diharapkan nyeri durasi, frekuensi, kualitas,
dapat terkontrol. intensitas nyeri.
Dengan kriteria 1.2 Identifikasi skala nyeri
sebagai berikut: 1.3 Identifikasi respon nyeri non verbal
1.4 Identifikasi factor yang
1. melaporkan nyeri memperberat dan memperingan
terkontrol (3) nyeri
1.5 Monitor keberhasilan terapi
2. kemampuan komplementer yang sudah
mengenali konsep diberikan
nyer (3)

3. kemampuan
mengenali penyebab
nyeri (3)

4. kemampuan
menggunakan teknik
nonfarmakologi (3)

5. keluhan nyeri (3)

6. penggunaan
analgesic (3)

1.

Resiko Infeksi b.d proses Kontrol Resiko


2 Pencegahan Infeksi
pembedahan
setelah diberikan 1.1 monitor tanda dan gejala infeksi dan
asuhan keperawatan sistemik
selama 2x24 jam 1.2 jelaskan tanda dan gejala infeksi
Catatan Perkembangan
Nama Klien : An. F Umur : 16 Th
No RM : Ruang : Melati

Hari/Tgl No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf


1. Mengidentifikasi lokasi,
............... .......... S : Klien masih mengeluh nyeri pada
karakteristik, durasi,
Selasa, ....1.... bagian perut bekas luka operasi, tetapi
frekuensi, kualitas, intensitas
3-3-2020 .......... tidak terlalu nyeri, skala 4
nyeri
..........
(11.00) Ep : pasien mengeluh nyeri O : Klien terlihat tenang dan nyaman.
.......... hilang timbul pada perut
............... A:
.......... 2. Mengidentifikasi skala nyeri
...............
.......... Ep : pasien mengatakan skala target pencapaian
...............
.......... nyeri berkurang
............... 3 2
1. melaporkan nyeri
.......... 3. Mengidentifikasi faktor yang
terkontrol
............... memperberat dan
..........
............... memperingan nyeri 3 2
.......... 2. kemampuan
............... Ep : pasien mengatakan nyeri mengenali konsep
.......... nyer
............... bertambah saat bergerak dan
..........
............... batuk 3 3
3. kemampuan
.......... mengenali penyebab
Rabu, 4. Memberikan terapi murrotal
.......... nyeri
Ep : pasien mengatakan
4-3-2020
....2....
merasa lebih tenang
(14.00)... .......... 4. kemampuan
3 3

............... .......... menggunakan teknik


nonfarmakologi
............... ..........
3 2
............... .......... 5. keluhan nyeri

............... ..........
6. penggunaan 3 3
............... .......... analgesic

............... ..........
............... ..........
P : Lanjutkan intervensi

1. Mengidentifikasi skala nyeri


2. Memberikan terapi murrotal

..........
.......... 1. Mengidentifikasi skala nyeri
kamis, S : Klien mengatakan nyeri berkurang,
.......... Ep : pasien mengatakan nyeri
5-3-2020 skala nyeri 3 dan klien juga merasa lebih
...3..... berkurang tenang, rasa cemas berkurang
(14.00) ..
...... 2. Memberikan edukasi dan
............... O : Klien bisa duduk dan terlihat tenang
semangat kepada klien
............... Ep : pasien tampak mengerti A:
............... dengan apa yang dijelaskan
............... target pencapaian
3. Memberikan terapi murrotal
Ep : pasien merasa lebih tenang
............... 1. melaporkan nyeri
3 3

............... terkontrol

............... 3 3
2. kemampuan
............... mengenali konsep
nyer
...............
............... 3 3
3. kemampuan
mengenali penyebab
........
nyeri

3 3
4. kemampuan
menggunakan teknik
nonfarmakologi

3 2
5. keluhan nyeri

6. penggunaan 3 3
analgesic

P : Lanjutkan intervensi

1. Mengidentifikasi skala nyeri

2. Memberikan terapi murrotal


1. Mengidentifikasi skala S : Klien mengatakan nyeri sudah
nyeri berkurang, skala nyeri 2

Ep: pasien mengatakan yeri O : Klien terlihat lebih tenang dan bisa
berkurang dan pasien diajak bercanda.
tampak ceria A:
2. memberikan terapi
target pencapaian
murottal
3 3
Ep : pasien merasa tenang 1. melaporkan nyeri
terkontrol

3 3
2. kemampuan
mengenali konsep
nyer

3 3
3. kemampuan
mengenali penyebab
nyeri

3 3
4. kemampuan
menggunakan teknik
nonfarmakologi

3 3
5. keluhan nyeri
6. penggunaan 3 3
analgesic

P : Hentikan intervensi
BAB IV
ANALISIS JURNAL

A. JURNAL DALAM PENERAPAN


Judul : PengaruhTerapiMurotalTerhadapKecemasanHospitalisasi Pada Anak Di RsudDr.Moewardi Surakarta
Nama Author : Santika Primaratri
Tempat : Di RsudDr.Moewardi Surakarta
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi murotal terhadap kecemasan hospitalisasi pada anak di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 responden yang tidak mengalami kecemasan setelah diberikan terapi murotal.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ahmad al Qadhi tentang pengaruh Al-Qur’an
pada manusia baik psikologis maupun fisiologis pada responden non muslim dan tidak bisa berbahasa arab. Penelitian
berhasil membuktikan bahwa dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dapat menimbulkan efek relaksasi
hingga 65%. Penurunan depresi, kecemasan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit
merupakan pengaruh umum yang dapat dirasakan setelah mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an (Al-Kaheel,
2011).
Penelitian ini menggunakan bacaan Al-Qur’an yang diperdengarkan sekitar 10-15 menit pada anak yang mengalami
kecemasan hospitalisasi. Terapi murotal merupakan terapi suara yang dapat menimbulkan efek relaksasi pada
individu, baik individu yang memahami bahasa Al-Qur’an maupun yang tidak. Al-Qur’an memiliki suara yang indah
apabila didengarkan dan pendengarnya akan merasakan efek yang baik dan dapat mengubah emosi (Nakhavali dkk,
2013). diberikan terapi murotal, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan
Karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar (36,7% responden) berusia 9 tahun. Tingkat kecemasan hospitalisasi pada anak di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebelum diberikan terapi murotal sebagian besar (50% responden) dalam kategori kecemasan sedang.
Tingkat kesemasan hospitalisasi pada anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta setelah mendapatkan terapi murotal sebagian besar (56,7%
responden) dalam kategori kecemasan ringan. Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian terapi murotal terhadap kecemasan
hospitalisasi pada anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

B. ANALISIS JURNAL
No KOMPONEN ISI KRITIS SEBAIKNYA
1. Latar Murotal Pada latar belakang Dalampenulisansistem
Belakang merupakan penelitian ini telah di atikapembuatanlatarbe
serangkaian jelaskan mengenai
langharusmencantumk
frekuensi suara masalah dan dampak
yang sampai namun belum an 5 komponenyaitu
ketelinga dan dijelaskan secara 1. Introduction
akan dikirim spesifik mengenai
yaitupenjabaranmel
kesel-selotak. masalah diagnostic,
Sel-sel tersebut faktor resiko dan aluimasalah yang
akan prognosis dan angka diangkat.
mempengaruhi kejadian
2. Skala
sel melalui
medan listrik yaitubesaranmasala
yang halasanpenelitianba
melahirkan sel-
hwamasalah yang
sel. Suara
bacaan Al- ditelitimerupakanm
Qur’an asalah yang besar
mempunyai
dan
efek yang dapat
menyegarkan memberikandampa
sel-sel otak dan kbesar pada pasien.
jantung.
Selainituprevalensik
Murotal
memiliki ejadianmasalah
pengaruh yang
positif yang
seringterjadisehing
signifikan untuk
menurunkan gadapatmenjadikan

ketegangan dasarpengakatanka
atau stress. sus
Pengaruh ini
3. Dampak
tampak dalam
bentuk Yaitudampakataum
perubahan- asalah yang
perubahan yang
terjadidariakibatsua
terjadi yaitu
perubahan tupenyakit yang
sirkulasi darah menyertai
dan perubahan
4. Elaborasiyaitumenu
pada detak
jantung. liskanberbagaipene
Murotal dapat litian yang
menstabilkan
sudahdilakukantuju
dan menghapus
kekacauan dan anyaadalahmembe
ketegangan rigambaranyang
dalam denyut
sudahditeliti
jantung.
Dengan jantung danidentifikasitinda
yang menjadi kan yang
tenang dapat
belumditeliti.
berpengaruh
pada kinerja 5. Kesenjanganadalah

seluruh organ konsekuensidariba


tubuh gianelaborasiatasd
manusia(Al
asardarikesenjanga
Kaheel, 2011).
nmakakonsekuensii

nilah yang
diangkatdalampen
elitian (Sugiyono

2010)

2. Tujuan Penelitianinibert Dalampenelitianinitid Tujuanumumnyamelip


ujuanuntukmen akdijelaskantujuanpe utijangkapendek dan

getahuipengaru nelitianjangkapendek jangkapanjang agar


hterapimurotalt maupunjangkapanjan penerepanyadapatdila

erhadapkecema g kukandengan optimal


sanhospitalisasi

pada anak di
RSUD Dr.

Moewardi
Surakarta.
3. Manfaat Manfaatnya Dari Faktor lain yang
tampakdalambe penelitianinimemiliki dapatmemperberatdap

ntukperubahan- manfaatsebagaiterapi atditambhkanuntukme


perubahan yang komplementer, ngurangi bias

terjadiyaituperu Perubahantingkatkec hasilpenelitian


bahansirkulasid emasandisebabkan

arah dan oleh anak yang


perubahan kooperatifdenganpen

pada elitisaatintervensi.
detakjantung. Penelitian lain

Murotaldapatm menunjukkanbahwat
enstabilkan dan erapimurotalefektifm

menghapuskek eningkatkankonsentr
acauan dan asibelajaranakusiasek

ketegangandala olah.
mdenyutjantun Konsentrasimeningka

g. tkarenaanakmerasale
Denganjantung bihtenangsaatmende

yang ngarkanterapimurotal
menjaditenang dan

dapatberpengar lebihrilekssaatmemas
uh pada uki jam pelajaran

kinerjaseluruh
organ

tubuhmanusia(
Al Kaheel,
2011).
4. Metode Penelitianinimer Subjek yang Sebaiknyakriteriasubje
upakanjenispen dicaritelah kdijelaskansecaraspesis
elitiankuantitatif memenuhisyaratdala fikdalampenelitian
denganmenggu mkriteriainklusibaru
nakanmetodepr dilaksanakantindakan
aeksperimen mandirikeperawatan
dan berupaterapinonfarm
menggunakand akologisyaituMurottal
esainpenelitian Al-Quran
one group pre Bilapengumpulan
post test data
design. selesaidilanjutkananli
Penelitianinidila sa data
kukan di RSUD
Dr. Moewardi
Surakarta
dengansampels
ebanyak 30
anakusia 9-12
tahun yang
ditentukanmen
ggunakanteknik
purposive
sampling.
Dalampenelitian
ini,
pengumpulan
data
menggunakank
uesioner yang
selanjutnyaakan
dianalisismengg
unakananalisisp
aired sample t-
test.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumor abdomen : merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi
dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya.Ada
beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain: karsinogen, hormone, gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan
makan makanan yang kurang berserat. , parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler, genetic trauma dan infeksi.

Pemeriksaan diagnostik dapat dilakukan marker tumor , CT Scan, MRI, , flouroskopi, ultrasound, pencitraan kedokteran nuklir dan endoskopi.
Pentalaksanaan medis dilakukan pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan bioterapi.

B. Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan tumor abdomen dibutuhkan ilmu pengetahuan yang tinggi tentang asuhan
keperawatan tumor abdomen dan keahlian atau dalam melaksanakan asuhan keperawatan tersebut sehingga seorang perawat harus belajar dan mengikuti
pelatihan ataupun seminar yang berkaitan dengan asuhan keperawatan khususnya tumor abdomen.
DAFTAR PUSTAKA

Alief.M, dkk, 2000.KapitaSelektaKedokteran. Jakarta:FKUI.


Brunner, Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.
Carpenito, Lynda Juall.2009. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi 9. Jakarta : EGC
Doenges, ME. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Oswari. 2011. Patofisiologi. Jakarta: Hipokrates
Aziz Halimul Hidayat, 2004, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salema Medika.
Budi Kusuma, 2001, Ilmu Patologi, Penerbit Buku Kedokteran.Jakarta: EGC
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik Edisi 6. Jakarta : EGC.
Ganong, F. William. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 17.Jakarta : EGC.
Nuraarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Jilid 2.
Yogyakarta: Med Action Pulishing.
Smelster, Suzanne C. 2005. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Vol. 2. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai