Disusunoleh :
Kelompok 8
EkaFitri P1908139
HayatunissaNadiyaPutri P1908090
Herlina P1908092
NovindaArianti P1908113
RiaSasmita P1908120
Vera Melida P1908128
Wiby Muhamad Hafidz P1908130
WiwinApriliani P1908132
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS KASUS & JURNAL DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT TIPE A
Oleh :
KELOMPOK 8
Laporan ini telah disetujui oleh dosen koordinator dan dosen pembimbing Keperawatan
Anak Institut Teknologi Kesehatan Wiyata Husada Samarinda
Pada tanggal Maret 2020
MENYETUJUI
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penyusun, sehingga dengan
limpahan rahmad dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini
dengan judul“ANALISIS KASUS & JURNAL DI RUANG MELATI RUMAH
SAKIT TIPE A”.Laporan ini dibuat berdasarkan bermacam sumber buku–buku
refrensi, media elektronik, dan dari hasil pemikiran penyusun sendiri.
Selama penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan masukan
dan bimbingan dari berbagai pihak.Untuk itu berbagai penyusunan
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ns Siti Mukaromah, S.Kep, M.Kep Selaku dosen koordinator dan
pembimbing keperawatan anak diITKES Wiyata Husada Samarinda
2. Kepala Ruangan beserta staf keperawatan Ruang Melati RSUDAbdul Wahab
Sjahranie Samarinda yang telah mengizinkan dan memberi bimbingan
selama pelaksanaan praktik stase Kritis diruangan tersebut.
3. Kedua orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada
penyusun baik bersifat moril maupun material.
4. Dan semua yang telahmembantu dalam kelancaran penyusunan laporan
ini.Semoga makalah ini dapta bermanfaat kepada pembacanya dan dapat
dijadikan acuan terhadap penyusunan laporanberikutnya
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori Nyeri.........................................................................................
B. Konsep Pengkajian Nyeri................................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian........................................................................................................
B. Diagnosa ..........................................................................................................
C. Intervensi..........................................................................................................
D. Catatan Perkembangan.....................................................................................
BAB IV ANALISIS JURNAL
A. Jurnal Dalam Penerapan..................................................................................
B. Hasil.................................................................................................................
BAB V PEMBAHASAN
A. Hubungan terapi murottal terhadap nyeri........................................................
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL TERLAMPIR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya anak dengan tumor abdomen hampir tidak memberikan keluhan
apabila masih dini, bahkan tidak jarang keluhan tidak atau belum timbul walaupun tumor
telah dapat diraba. Hal ini mungkin karena sifat rongga perut yang yang longgar, sehingga
bila ada massa di dalamnya, dapat tumbuh sampai cukup besar tanpa mengganggu organ di
sekitarnya.
Gejala-gejala umum yang disebabkan oleh adanya kanker seperti lesu, lemah, badan
makin kurus, keringat berlebih, demam, pucat dan rasa nyeri dalam perut, perlu
mendapatkan perhatian seksama meskipun gejala seperti tersebut di atas dapat dijumpai pula
pada berbagai penyakit infeksi kronis yang masih banyak terdapat di Indonesia. Biasanya
adanya tumor dalam abdomen dapat diketahui setelah perut tampak membuncit dan keras
ataupun pada saat anak dimandikan. Apabila telah diketahui ada tumor dalam abdomen,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dengan hati-hati dan lembut untuk menghindari
trauma berlebihan yang dapat mempermudah terjadinya tumor pecah ataupun metastasis.
Ditentukan apakah letak tumornya intraperitoneal atau retroperitoneal. Tetapi pada tumor
yang terlalu besar sulit menentukan letak tumor secara pasti.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian tumor abdomen?
2. Apakah etiologi terjadinya tumor abdomen?
3. Bagaimana tanda dan gejala tumor abdomen?
4. Bagaimana patofisiologi terjadinya tumor abdomen?
5. Bagaimana pemeriksaan diagnostik tumor abdomen?
6. Bagaimana penatalaksanaan medis tumor abdomen?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien tumor abdomen?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian tumor abdomen
2. Untuk mengetahui etiologi terjadinya tumor abdomen
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala tumor abdomen
4. Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya tumor abdomen
5. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik tumor abdomen
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis tumor abdomen
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien tumor abdomen
D. MANFAAT
1. Dapat mengetahui pengertian tumor abdomen
2. Dapat mengetahui etiologi terjadinya tumor abdomen
3. Dapat mengetahui tanda dan gejala tumor abdomen
4. Dapat mengetahui patofisiologi terjadinya tumor abdomen
5. Dapat mengetahui pemeriksaan diagnostik tumor abdomen
6. Dapat mengetahui penatalaksanaan medis tumor abdomen
7. Dapat mengetahui asuhan keperawatan pada pasien tumor abdomen
BAB II
KONSEP DASAR TUMOR ABDOMEN
A. Pengertian
Tumor merupakan kumpulan sel abdormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus
menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan disekitarnya serta tidak berguna bagi
tubuh.(Alief, 2000).
Tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel dengan pertumbuhan yang
terbatas dan lonjong. (E. Oswari, 2011).
Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang
disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari
kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya. Secara patologi kelainan ini mudah terkelupas dan dapat meluas ke retroperitonium,
dapat terjadi obstruksi ureter atau vena kava inferior.Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan
menentukan struktur yang di bungkusnya tetapi tidak menginvasinya (E. Oswari, 2011).
B. Etiologi
Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal.Pembedaan sel
tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsi aotonomnya dalam
pertumbuhan, kemampuanya mengadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
Karsinogen
Hormone
Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan makanan yang
kurang berserat.
Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler.
Genetic
Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-obatan.
C. Manifestasi Klinis
Hiperplasia
Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari
masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau lunak.
Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.
Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi kepembuluh limfe.
Nyeri
Anoreksia, mual, muntah.
Penurunan berat badan.
D. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh mutasi ganetic
dari DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan berpopliferasi secar abnormal,
mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut.
Sel-sel neoplasma mandapat energi terutama dari anaerob karena kemampuan sel untuk
oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap untuk oksidasi.
Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang biak yang
membutuhkan energi unruk anabolisme daripada untuk berfungsi yang menghasilkan energi dengan
jalan katabolisme. Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protioplasma
dan energi, antara lain asam amino.Sel-sel neoplasma dapat mengalahkan sel-sel normal dalm
mendapatkan bahan-bahan tersebut.
Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi perubahan
pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke
limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area
lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah digunakan,
namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal : tetapi lebih kepada
suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa
yang berbeda.
PATHWAY
Karsinogen, hormone, gaya hidup, parasit, genetik, infeksi, trauma, hipersensitivitas tehadap
obat-obatan
Oksidasi berkurang
Peregangan kapsula
hati Hipertermi Gangguan suplay darah
normal pada sel-sel hepar
Hepatomegali
Cepat lelah
Keletihan
E. Pemeriksaan Penunjang
Prosedur diagnostik yang biasa dilakukan dalam mengevaluasi malignansi meliputi :
Marker tumor
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang tumor atau oleh tubuh
dalam berespon terhadap tumor.
Pencitraan resonansi magnetic (MRI)
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkan gambaran
berbagai struktur tubuh.
CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai susunan lapisan jaringan
untuk memberikan pandangan potongan melintang.
Flouroskopi
Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan;
dap[at ,mencakup penggunaan bahan kontras.
Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima, digunkan
untuk mengkaji jaringan yang dalam di dalam tubuh.
Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukan suatu ke dalam
rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan dilakukannya biopsy jaringan, aspirasi
dan eksisi tumor yang kecil.
Pencitraan kedokteran nuklir
Menggunakan suntikan intravena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti dengan
pencitraan yang menjadi tempat berkumpulnya radioisotope.
F. Penatalaksanaan
Pembedahan
Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektoni subtotal atau
total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi. Pasien dengan tumor
lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus menjalani laparotomi
eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus menjalani prosedur
kuratif atau paliatif.Komplikasi yang berkaitan dengan tindakan adalah injeksi,
perdarahan, ileus, dan kebocoran anastomoisis.
Radioterapi
Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam pengobatan
tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor.Bentuk energy yang
digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi dalam spektrum
elektromagnetik.
Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi tumor,
untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi radiasi
dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi pembelahan yang
tinggi ditangani lebih efektif dengan kemoterapi.
Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk kanker
dengan menstimulasi system imun(biologic response modifiers/BRM) berupa antibody
monoclonal, vaksin, factor stimulasi koloni, interferon, interleukin.
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan tumor
abdomen antara lain :
Pre operasi
a) Ansietas b/d perubahan status kesehatan.
b) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake inadekuat
c) Hambatan mobilitas fisik b/d adanya odema
Post operasi
a) Nyeri b/d terputusnya kontiniutas jaringan
b) Resti infeksi b/d adanya luka operasi
c) Gangguan pola tidur b/d nyeri operasi
3. Intervensi Keperawatan
Pre operasi :
a) Ansietas b/d perubahan status kesehatan
Tujuan : Cemas tidak terjadi dengan kriteria hasil :
Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa
takut
Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat
diatasi.
Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping efektif dan
partisipasi aktif dalam pengaturan obat.
Intervensi :
1) Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
R/ Memberikan kesempatan untuk memeriksa takut realistis serta
kesalahan konsep tentang diagnosis.
2) Berikan lingkungan terbuka dimana klien merasa aman untuk
mendiskusikan perasaannya.
R/ Membantu klien untuk merasa diterima pada adanya kondisi tanpa
perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat.
3) Pertahankan kontak sesering mungkin dengan klien.
R/ Memberikan keyakinan bahwa klien tidak sendiri atau ditolak.
4) Bantu klien/keluarga dalam mengenali dan mengklasifikasikan rasa
takut untuk memulai mengembangkan strategi koping.
R/ Dukungan dan konseling sesering diperlukan untuk memungkinkan
individu mengenal dan menghadapi rasa takut.
5) Berikan informasi yang akurat
R/ Dapat menurunkan ansietas
b) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake inadekuat
Tujuan : Nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria hasil :
Klien mengungkapkan nafsu makan baik, badan tidak lemah, dan HB
normal.
Intervensi :
1) Kaji intake dan out put klien.
R/ Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan merupakan asupan dalam
tindakan selanjutnya.
2) Timbang berat badan sesuai indikasi.
R/ Mengidentifikasi status cairan serta memastikan kebutuhan metabolic.
3) Identifikasi kesukaan/ketidak sukaan diet dari pasien. Anjurkan
pilihan makanan tinggi protein dan vitamin C
R/ Meningkatkan kerja sama pasien dengan aturan diet. Protein/
vitamin C adalah contributor utama unatuka pemeliharaan jaringan
dan perbaikan.
4) Kolaborasi pemberian therapy cairan dan obat-obatan
R/ Memperbaiki keseimbangan cairan elektrolit dan mencegah
muntah dan menetralkan atau menurunkan prmbentukan asam untuk
mencegah erosi mukosa
c) Hambatan mobilitas fisik b/d adanya odema
Tujuan : hambatan mobilitas fisik tidak terjadi dengan kriteria hasil :
Mampu melakukan aktivitas secara mandiri / dengan bantuan
orang lain.
Intervensi :
1) Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas
R/ Membantu merencanakan pemenuhan kebutuhan klien
2) Bantu aktivitas klien
R/ Memenuhi kebutuhan klien yang tidak dapat ia penuhi secara
mandiri
3) Anjurkan keluarga membantu aktivitas klien dalam memenuhi
personal hyginenya
R/ Menjaga serta memenuhi kebutuhan personal hygine klien
Post operasi
a) Nyeri b/d terputusnya kontiniutas jaringan
Tujuan : Nyeri berkurang/hilang dengan kriteria hasil :
Klien mengungkapkan nyeri berkurang dan ekspresi wajah
normal.
Intervensi :
1) Kaji karakteristik nyeri.
R/ Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien sebagai acuan
untuk intervensi selanjutnya.
2) Observasi tanda-tanda vital
R/ Mengetahui kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang
diharapkan
3) Ajarkan tehnik relaksasi
R/ Mengurangi nyeri yang dirasakan
4) Penatalaksanaan pemberian obat analgetik.
R/ Obat analgetik dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
b) Resti infeksi b/d adanya luka operasi
Tujuan : Resiko infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil :
Luka sembuh dengan baik, verband tidak basah dan tidak ada
tanda-tanda infeksi (kalor, dolor, rubor, tumor).
Intervensi :
1) Observasi tanda-tanda infeksi
R/ Mengetahui tanda-tanda infeksi dan menentukan intervensi
selanjutnya.
2) Observasi suhu tubuh
R/ Peningkatan suhu tubuh menandakan adanya proses infeksi
3) Lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan antiseptic
R/ Dapat mencegah terjadinya kontaminasi dengan kuman penyebab
infeksi.
4) Kolaborasi pemberian antibiotic
R/ Obat antibiotik dapat membunuh kuman penyebab infeksi.
c) Gangguan pola tidur b/d nyeri operasi
Tujuan : Gangguan pola tidur tidak terjadi dengan kriteria hasil :
Klien dapat tidur dengan nyenyak
Klien merasa segar saat bangun tidur
Intervensi :
1) Kaji kebiasaan tidur dan perubahan yang terjadi
R/ Mengidentifikasi dan menentukan intervensi yang tepat
2) Atur posisi yang nyaman bagi klien menjelang tidur
R/ Istirahat tidur cukup dapat dapat mengurangi kelemahan
3) Ciptakan suasana tenang menjelang dan pada saat pasien tidur
R/ Mengubah area tekanan dan meningkatkan area istirahat.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR ABDOMEN
I. Pengkajian
A. Identitas Data
1. Nama : An. F
2. Tempat/Tgl lahir : Sangata, 17 Maret 2004
3. Usia : 15 tahun 11 bulan 15 hari
4. Nama Ayah/Ibu : Tn. S / Ny. Y
5. Pekerjaan Ayah : Swasta
6. Pekerjaan ibu : IRT
7. Pendidikan Ayah : SLTA
8. Pendidikan Ibu : SLTA
9. Agama : Islam
10. Suku/Bangsa : Bugis
11. Alamat : Jl. Poros Sangata-Bontang
B. Keluhan Utama
Ibu pasien Ny.Y mengatakan An.F Nyeri post op tggl 17/02/2020
2. Pernah di rawat di RS
Ibu pasien mengatakan An.F sebelumnya tidak pernah dirawat di RS
7. Imunisasi
Ny.Y mengatakan imunisasi lengkap sesuai dengan buku tetapi Ny.Y lupa imunisasi
apa saja yang sudah diberikan.
G. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Orangtua (Ayah dan Ibu)
H. Riwayat Keluarga
1. Sosial ekonomi
Ny.Y mengatakan alhamdulilah keluarga mereka selalu merasa kecukupan.
2. Lingkungan rumah
Ny.Y mengatakan dilingkungan rumahnya tetangga-tetangganya sangat ramah dan
anaknya terkadang bergaul dengan anak tetangganya setiap hari minggu dan hari
libur
3. Penyakit keluarga
Ny.Y mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga
4. Genogram
Keterangan :
Laki-laki : Menikah
Perempuan : Garis Keturunan
Klien
Tinggal serumah
2. Nutrisi
Ny.Y mengatakan sebelum MRS An.F makan 3 kali sehari dengan satu pori penuh.
Setelah MRS porsi makan An.F hanya ½ porsi kadang tidak habis
3. Cairan : Sebelum MRS An.F minum air putih kurang lebih 600ml dan ditambah
minuman kemasan. Setelah MRS anak minum 600 cc perhari.
4. Aktivitas
Ny.Y mengatakan sebelum MRS An.F setiap hari pulang sekolah, biasanya
mengerjakan tugas kelom pok, bermain bersama teman-temannya. Setelah MRS
An.F jarang melakukan aktivitas karena nyeri saat bergerak.
6. Eliminasi
Ny. Y mengatakan sebelum MRS An.F BAK 6-7 kali sehari dan BAB 1-2 sekali.
Setelah MRS BAK 4-5 kali sehari warna urine kuning, bau amoniak (khas) dan BAB
pada saat masuk RS belum ada BAB
7. Pola hubungan
Ny.Y mengatakan sebelum MRS anaknya memiliki hubungan yang baik dengan
keluarga dan teman teman sebayanya.
K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 75x/menit
Suhu : 38,0◦C
BB/TB : 48 kg / 145 cm.
SkalaNyeri : 6
Resiko Jatuh :
Skala Humpty Dumpty
Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 tahun 4
Usia 3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
≥ 13 tahun 1 1
Jenis Kelamin Laki-Laki 2
Perempuan 1 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3 3
dehidrasi, anemia, sinkop, pusing)
Gangguan Perilaku/Psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3
Kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 1
Faktorlingkung Riwayat jatuh/bayi diletakkan ditempat tidur dewasa 4
an Menggunakan alat bantu/diletakkan dalam tempat 3
tidur bayi
Pasien diletakkan di tempat tidur 2 2
Area di luar rumah sakit 1
Pembedahan Dalam 24 jam 3
/sedasi/ Dalam 48 jam 2
anastesi >48 jam atau tidak menjalani pembedahan /sedasi/ 1 1
anastesi
Penggunaanme Penggunaan multiple : sedative, obat hypnosis, 3
dikamentosa barbiturate, fenotiazin, antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose
Penggunaan salah satu obat diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak ada medikasi 1 1
Jumlahskor humpty dumpty 10
Skor 7-11 : resiko rendah √
Skor ≥ 12 : resiko tinggi
2. Kulit
Inspeksi :bersih, tidak ada lesi,
Palpasi : lembab, turgor kulit < 3 detik
3. Kepala
Inspeksi :Simetris, sebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, tidak ada
lesi.
Palpasi : tidak ada benjolan atau massa
4. Mata
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis,seklera jernih, pupil isokor , tidak
pembengkakan pada kelopak mata
Palpasi : tidak ada benjolan pada kelopak mata
5. Telinga
Inspeksi : tidak ada lesi, telinga simetris, tidak ada serumen
6. Hidung
Inspeksi :Hidung tampak bersih, tidak ada lesi, tidak ada pilop
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Mulut
Inspeksi : Bibir tampak kering, mulut bersih, lidah bersih
8. Leher
Inspeksi :Bersih, tidak ada lesi, simetris
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
10. Jantung
Inspeksi : tidak ada pembesaran jantung, tidak ada sianosis dan clubbing pada
ujung jari
Palpasi : CRT < 2 detik
Auskultasi : Bunyi jantung regular , tidak ada bunyi jantung tambahan
11. Abdomen :
Inspeksi : Luka post laparotomy
Palpasi : tidak ada nyeri takan kecuali daerah luka
Auskultasi : Bising usus normal 6x/menit
Perkusi : timpani
14. Muskuloskeletal : tidak ada nyeri sendi, tidak ada fraktur, CRT <2 detik, akral
hangat
15. Neurologi : tidak terdapat masalah pada neurologi
2. Pemeriksaan Rontgen
Tanggal : 07/02/2020 CT Scan Abdomen (dengan kontras)
Kesan :
- massa mixed solid dan kristik extraluminal pada upper-quadrant kiri
- massa mesenterium
- stromal tumor
- massa caput pancreas
Pancreas : carcinoid menepel pada dinding colon
M. Program terapi dan Cairan
- IVFD (cvc) D5 ½ Ns 1500cc/24 jam
- Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam/ IV
- Injeksi metronidazol 500 mg/ 8 jam/ IV
- Injeksi antrain 500 mg/ 8 jam/ IV
- Paracetamol inf 1 gr / 8 jam/ IV
- Injeksi kalnex 500 mg/ 8 jam/ IV
- Injeksi meropenem 1gr/ 8 jam/ IV
II. Analisa Data
III. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan tindakan invasif
2. Resiko infeksi berhubungan dengan proses pembedahan
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN
/MASALAH
KOLABORASI
3. kemampuan
mengenali penyebab
nyeri (3)
4. kemampuan
menggunakan teknik
nonfarmakologi (3)
6. penggunaan
analgesic (3)
1.
............... ..........
6. penggunaan 3 3
............... .......... analgesic
............... ..........
............... ..........
P : Lanjutkan intervensi
..........
.......... 1. Mengidentifikasi skala nyeri
kamis, S : Klien mengatakan nyeri berkurang,
.......... Ep : pasien mengatakan nyeri
5-3-2020 skala nyeri 3 dan klien juga merasa lebih
...3..... berkurang tenang, rasa cemas berkurang
(14.00) ..
...... 2. Memberikan edukasi dan
............... O : Klien bisa duduk dan terlihat tenang
semangat kepada klien
............... Ep : pasien tampak mengerti A:
............... dengan apa yang dijelaskan
............... target pencapaian
3. Memberikan terapi murrotal
Ep : pasien merasa lebih tenang
............... 1. melaporkan nyeri
3 3
............... terkontrol
............... 3 3
2. kemampuan
............... mengenali konsep
nyer
...............
............... 3 3
3. kemampuan
mengenali penyebab
........
nyeri
3 3
4. kemampuan
menggunakan teknik
nonfarmakologi
3 2
5. keluhan nyeri
6. penggunaan 3 3
analgesic
P : Lanjutkan intervensi
Ep: pasien mengatakan yeri O : Klien terlihat lebih tenang dan bisa
berkurang dan pasien diajak bercanda.
tampak ceria A:
2. memberikan terapi
target pencapaian
murottal
3 3
Ep : pasien merasa tenang 1. melaporkan nyeri
terkontrol
3 3
2. kemampuan
mengenali konsep
nyer
3 3
3. kemampuan
mengenali penyebab
nyeri
3 3
4. kemampuan
menggunakan teknik
nonfarmakologi
3 3
5. keluhan nyeri
6. penggunaan 3 3
analgesic
P : Hentikan intervensi
BAB IV
ANALISIS JURNAL
B. ANALISIS JURNAL
No KOMPONEN ISI KRITIS SEBAIKNYA
1. Latar Murotal Pada latar belakang Dalampenulisansistem
Belakang merupakan penelitian ini telah di atikapembuatanlatarbe
serangkaian jelaskan mengenai
langharusmencantumk
frekuensi suara masalah dan dampak
yang sampai namun belum an 5 komponenyaitu
ketelinga dan dijelaskan secara 1. Introduction
akan dikirim spesifik mengenai
yaitupenjabaranmel
kesel-selotak. masalah diagnostic,
Sel-sel tersebut faktor resiko dan aluimasalah yang
akan prognosis dan angka diangkat.
mempengaruhi kejadian
2. Skala
sel melalui
medan listrik yaitubesaranmasala
yang halasanpenelitianba
melahirkan sel-
hwamasalah yang
sel. Suara
bacaan Al- ditelitimerupakanm
Qur’an asalah yang besar
mempunyai
dan
efek yang dapat
menyegarkan memberikandampa
sel-sel otak dan kbesar pada pasien.
jantung.
Selainituprevalensik
Murotal
memiliki ejadianmasalah
pengaruh yang
positif yang
seringterjadisehing
signifikan untuk
menurunkan gadapatmenjadikan
ketegangan dasarpengakatanka
atau stress. sus
Pengaruh ini
3. Dampak
tampak dalam
bentuk Yaitudampakataum
perubahan- asalah yang
perubahan yang
terjadidariakibatsua
terjadi yaitu
perubahan tupenyakit yang
sirkulasi darah menyertai
dan perubahan
4. Elaborasiyaitumenu
pada detak
jantung. liskanberbagaipene
Murotal dapat litian yang
menstabilkan
sudahdilakukantuju
dan menghapus
kekacauan dan anyaadalahmembe
ketegangan rigambaranyang
dalam denyut
sudahditeliti
jantung.
Dengan jantung danidentifikasitinda
yang menjadi kan yang
tenang dapat
belumditeliti.
berpengaruh
pada kinerja 5. Kesenjanganadalah
nilah yang
diangkatdalampen
elitian (Sugiyono
2010)
pada anak di
RSUD Dr.
Moewardi
Surakarta.
3. Manfaat Manfaatnya Dari Faktor lain yang
tampakdalambe penelitianinimemiliki dapatmemperberatdap
pada elitisaatintervensi.
detakjantung. Penelitian lain
Murotaldapatm menunjukkanbahwat
enstabilkan dan erapimurotalefektifm
menghapuskek eningkatkankonsentr
acauan dan asibelajaranakusiasek
ketegangandala olah.
mdenyutjantun Konsentrasimeningka
g. tkarenaanakmerasale
Denganjantung bihtenangsaatmende
yang ngarkanterapimurotal
menjaditenang dan
dapatberpengar lebihrilekssaatmemas
uh pada uki jam pelajaran
kinerjaseluruh
organ
tubuhmanusia(
Al Kaheel,
2011).
4. Metode Penelitianinimer Subjek yang Sebaiknyakriteriasubje
upakanjenispen dicaritelah kdijelaskansecaraspesis
elitiankuantitatif memenuhisyaratdala fikdalampenelitian
denganmenggu mkriteriainklusibaru
nakanmetodepr dilaksanakantindakan
aeksperimen mandirikeperawatan
dan berupaterapinonfarm
menggunakand akologisyaituMurottal
esainpenelitian Al-Quran
one group pre Bilapengumpulan
post test data
design. selesaidilanjutkananli
Penelitianinidila sa data
kukan di RSUD
Dr. Moewardi
Surakarta
dengansampels
ebanyak 30
anakusia 9-12
tahun yang
ditentukanmen
ggunakanteknik
purposive
sampling.
Dalampenelitian
ini,
pengumpulan
data
menggunakank
uesioner yang
selanjutnyaakan
dianalisismengg
unakananalisisp
aired sample t-
test.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor abdomen : merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi
dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya.Ada
beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain: karsinogen, hormone, gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan
makan makanan yang kurang berserat. , parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler, genetic trauma dan infeksi.
Pemeriksaan diagnostik dapat dilakukan marker tumor , CT Scan, MRI, , flouroskopi, ultrasound, pencitraan kedokteran nuklir dan endoskopi.
Pentalaksanaan medis dilakukan pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan bioterapi.
B. Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan tumor abdomen dibutuhkan ilmu pengetahuan yang tinggi tentang asuhan
keperawatan tumor abdomen dan keahlian atau dalam melaksanakan asuhan keperawatan tersebut sehingga seorang perawat harus belajar dan mengikuti
pelatihan ataupun seminar yang berkaitan dengan asuhan keperawatan khususnya tumor abdomen.
DAFTAR PUSTAKA