Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
Efektivitas Terapi Komplementer Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Pada Pasien Ga-
gal Jantung: Systematic Review
Methods: The design of this study is a systematic review using the Preferred reporting
items for systematic review and meta analysis (PRISMA) method to compile this pa-
per. The article were collected from online database included PubMed, Science Direct
and Google Scholar and publish in 2010 to 2020. Determined articles about inter-
vention articles that discuss the effectiveness of complementary therapies to improve
quality of life in heart failure patients.
Results: Six articles were identified and determined to conduct this systematic re-
view. All studies were conducted using intervention trials of complementary therapy
to increase quality of life. Those therapy included Music therapy, a walking exercise
program with regulates breathing patterns, benson relaxation, yoga practice, tai chi.
These therapy provided by trained nurse. The duration of administration is from 15
Keywords: minutes to 60 minutes for 3 days to 14 weeks. MLHFQ is the most widely used assess-
Complementary therapy, ment instrument, the rest are EuroQol, KCCQ and WHOQOL. All studies revealed
Heart failure, Quality of the significance improvement of quality of life.
Life.
Conclusion: It is conclude that complementary therapy showed strong evidence to
improve the quality of life in heart failure patients. in practice, official standard pro-
cedures are needed.
158
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020
159
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020
160
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020
161
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020
3 Leila Seifi, MSc, Tahereh Na- Pasien gagal jan- Terapi benson. Pada hari perta- Perawatan standar rumah Baik terapi relaksasi ben- Sequence generation (+)
jafi Ghezeljeh, PhD, Hamid tung yang semen- ma, Setiap pasien mendapatkan sakit. son dan natural sound Allocation concealment
Haghani, MSc; Comparison tara dirawat di 30-45 menit sesi terapi pada sama-sama memiliki (+)
of the Effects of Benson Muscle cardiac care unit hari pertama dengan menggu- dampak yang baik dalam Blinding of participants
Relaxation and Nature Sounds dengan EF <35% nakan media pemutar music mengurangi fatigue dan (+)
on the Fatigue in Patients With yang merasakan mp3. Dengan mata tertutup meningkatkan kualitas Incomplete outcome data
Heart Failure ; 2018; RCT; fatigue.sebanyak pasien diminta untuk duduk hidup pada pasien den- (+)
Level 1 B 105 pasien. atau tidur dengan posisi yang gan gagal jantung. Selective outcome report-
nyaman Pasien diminta untuk ing (+)
membayangkan sesuatu yang Other sources of bias (+)
indah (laut, pemadangan) atau
mengikuti kata yang diucap-
kan oleh terapis. Napas di Tarik
dari hidung dan dibuang perla-
han-lahan lewat mulut. Pasien
mendapatkan terapi dua kali
sehari selamat 3 hari. (pagi 8-10
& malam 6-8).
Pada hari kedua, pasien diminta
untuk melakukan terapi relak-
sasi secara mandiri dengan did-
ampingi oleh terapis.
Natural sound, Pasien
mendapatkan terapi selama 30-
45 menit dengan posisi yang
nyaman sesuai kebutuhan pa-
sien. Dengan mata tertutup pa-
sien mendengar suara alam be-
rupa, air, suara burung, sungai,
air terjun. Tarapi diberikan 2
kali sehari (pagi 8-10 & malam
6-8) selama 3 hari.
162
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020
4 Ewa Hägglund, Inger Hager- Pasien dengan Kelompok yoga, Sesi hidroterapi 45 menit Yoga dan hidroterapi Sequence generation (+)
man, Kerstin Dencker and gagal jantung Sesi yoga 60 menit dilakukan dilakukan dua kali seminggu memiliki dampak yang Allocation concealment
Anna Strömberg; diatas 18 tahun dua kali seminggu selama 12 selama 12 minggu di kol- sama dalam meningkat- (+)
Effects of yoga versus hydrotherapy sampai 80 tahun minggu di ruang sunyi di ru- am terapi panas di rumah kan kualitas hidup, kapa- Blinding of participants
training on health-related quality dengan klasifika- mah sakit. Pasien duduk di sakit. Suhu air adalah 31-32 sitas olahraga, hasil klinis, (+)
of life and exercise capacity in pa- si NYHA I-III se- kursi untuk melakukan yoga. ° C. Setiap sesi terdiri dari dan menurunkan gejala Incomplete outcome data
tients with heart failure: A ran- banyak 40 orang Dua CD Mediyogayang ber- pelatihan ketahanan dalam kecemasan dan depresi. (-)
domized controlled study; yang dibagi da- beda diberikan kepada pasien, posisi berdiri, duduk atau Selective outcome report-
2017; RCT; lam 2 kelompok. selain itu, liflet yang berisi ten- berbaring. latihan ini mel- ing (+)
Level 1 A tang cara melakukan postur ibatkan otot lengan, bahu, Other sources of bias (+)
yoga diberikan kepada pasien punggung, perut, dan kaki
pada pertemuan pertama per- dengan air sebagai peng-
tama. Selain sesi dua mingguan hambat. pasien didorong
di rumah sakit, peserta dalam untuk latihan sekeras yang
kelompok yoga diminta untuk mereka bisa dengan meng-
melakukan yoga setiap hari di gunakan kekuatan otot pada
rumah. Program yoga diulang suatu waktu dengan batasan
setiap dua minggu selama peri- tingkat latihan sentral 11-
ode 12 minggu. Pada setiap 13 pada skala Borg RPE-20.
sesi, para peserta menyelesaikan: Latihan terpisah dilakukan
fase pemanasan 10 menit terma- dengan 2 x 15 repetisi per
suk latihan pernapasan, periode kelompok otot, dengan seti-
40 menit postur yoga duduk, ap set lainnya dilakukan di
dan fase relaksasi / meditasi 10 sisi kanan dan kiri.
menit
5 Gloria Y. Yeh,,; Ellen P. McCa- Pasien gagal jan- Responden menerima latihan Kelompok control mendapa- Latihan tai chi dapat Sequence generation (+)
rthy, PhD; Peter M. Wayne, tung yang memi- tai chi selama 1 jam per hari dan tkan kelas edukasi oleh per- meningkatkan kualitas Allocation concealment
PhD; Lynne W. Stevenson; Ma- liki LVEF <40% dilakukan 2 kali per minggu awat mengenai penyakit hidup, mood dan ke- (+)
lissa J. Wood; Daniel Forman; pada 2 tahun ter- selama 12 minggu. Awalnya re- gagal jantung dengan durasi mauan untuk melakukan Blinding of participants
Roger B. Davis, ScD; Russell S. akhir dengan kla- ponden melakukan pemanasan sama seperti pada kelompok latihan pada pasien gagal (+)
Phillips ; sifikasi NYHA untuk merengangkan otot dan intervensi. jantung. Incomplete outcome data
Tai Chi Exercise in Patients With I-III. Responden tendon. (-)
Chronic Heart Failure berjumlah 100 Selective outcome report-
A Randomized Clinical Trial ; orang. ing (+)
2011; RCT; Level 1 A Other sources of bias (+)
6 Doris S. F. Yu, Diana T. F. Lee & Pasien gagal ja- Sebelum pulang kerumah, re- Responden mendapatkan Latihan relaksasi berman- Sequence generation (+)
Jean Woo; tung > 60 tahun sponden mendaptkan program pengontrolan kondisi lewat faat bagi kesehatan emo- Allocation concealment
Improving health-related quali- yang keluar dari latihan relaksasi oleh perawat telepon yang dilakukan oleh sional dan kualitas hidup (+)
ty of life of patients with chronic rumah sakit. Ber- yang tersertifikasi. Latihan ini perawat selama 1 kali per 2 pasien gagal jantung. Blinding of participants
heart failure: effects of relaxation jumlah 158 re- dilakukan selama kali seming- minggu selama 12 minggu (+)
therapy; sponden. gu. Setelah pulang kerumah dengan menanyakan kondisi Incomplete outcome data
2010; RCT; Level 1 A pasien diarahkan untuk melaku- saat ini. (-)
kan latihan relaksasi 2 kali sehari Selective outcome report-
selama 12 minggu. ing (+)
Other sources of bias (+)
163
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020
jumlah responden sebanyak 652 yang berkisar antara sesuai kebutuhan pasien. Dengan mata tertutup
40-159 pada setiap artikel yang dilaksanakan pada 6 pasien mendengar suara alam berupa, air, suara
negara berbeda ( Italia, Taiwan, Iran, Swedia, Amerika burung, sungai, air terjun. Tarapi diberikan 2 kali
serikat, dan Hongkong). sehari (pagi 8-10 & malam 6-8) selama 3 hari (Seifi
et al., 2018); diberikan sesi yoga 60 menit dilakukan
Penilaian kualitas artikel dua kali seminggu selama 12 minggu di ruang sunyi di
Penilaian ini awalnya di lakukan oleh TP yang rumah sakit. Pasien duduk di kursi untuk melakukan
selanjutnya diverifikasi lagi oleh KE dan AS. Setelah yoga. Dua CD Mediyoga yang berbeda diberikan
dilakukan penilain kualitas artikel menggunakan kepada pasien, selain itu, liflet yang berisi tentang
CASP tools, terdapat 2 artikel (Hägglund et al., 2017; cara melakukan postur yoga diberikan kepada pasien
Teng et al., 2018) yang tidak melakukan blinding dan pada pertemuan pertama pertama. Selain sesi dua
1 artikel (Yu et al., 2010) tidak jelas proses blinding, mingguan di rumah sakit, peserta dalam kelompok
serta 2 artikel (Hägglund et al., 2017; Seifi et al., yoga diminta untuk melakukan yoga setiap hari di
2018) belum jelas proses intervensinya diberikan rumah (Hägglund et al., 2017); menerima latihan tai
setara kepada semua kelompok responden. Penilaian chi selama 1 jam per hari dan dilakukan 2 kali per
bias dan level evidence menujukan, keenam studi yang minggu selama 12 minggu. Sebelum memulai latihan
dipakai menunjukan resiko bias masing-masing. Serta, responde melakukan pemanasan terlebih dahulu (Yeh
memiliki level evidence yang berbeda-beda (tabel 1). et al., 2011); mendaptkan program latihan relaksasi
oleh perawat yang tersertifikasi. Latihan ini dilakukan
Hasil penelitian studi selama kali seminggu. Setelah pulang kerumah pasien
Kelompok intervensi. diarahkan untuk melakukan latihan relaksasi 2 kali
Selain mendapatkan perawatan standar, responden sehari selama 12 minggu (Yu et al., 2010).
pada kelompok ini mendapatkan terapi musik
klasik 30 menit per hari selama minimum 3 bulan Kelompok kontrol.
menggunakan MP3 player dan headphone dengan Semua kelompok penelitian baik kontrol maupun
volume antara 50 -60dB (Burrai et al., 2020); intervensi mendapatkan perawatan standar yang
melaksanakan program latihan berjalan dengan sama dari instansi kesehatan dimana mereka dirawat
mengatur nafas selama 12 minggu yang diawali sehingga perlakukan yang diberikan setara. Dari semua
dengan melakukan pemanasan selama 5 menit berisi artikel yang direview, mayoritas perawatan standar
stretching kepala dan leher, mengerakan bahu, kedua berupa konseling kesehatan penyakit gagal jantung
tangan dan kaki. Selanjutnya melakukan menarik yang berisi pendidikan self care dan medikasi penyakit
nafas dengan rasio 1 : 2 untuk inhalasi dan ekshalasi. gagal jantung (Burrai et al., 2020; Seifi et al., 2018; Yeh
Berjalan selama 15 menit dengan mengatur napas. et al., 2011); medikasi selama perawatan, pedoman
Pada tahap akhir, pasien melakukan cool down selama tentang diet, aktivitas sehari-hari, mengontrol berat
5 menit dengan cara berjalan pelan atau berhenti dan badan dan pengaturan pemasukan cairan (Teng et al.,
mengatur napas kembali (Teng et al., 2018); diberikan 2018); Selain itu, ada dua artikel yang menggunakan
Terapi benson dan terapi natural sound. Untuk terapi kelompok pembanding dengan menggunakan
benson, setiap pasien mendapatkan 30-45 menit hidroterapi selama 45 menit pada suhu air 31-32
sesi terapi pada hari pertama dengan menggunakan ° C (Hägglund et al., 2017) dan terapi musik suara
media pemutar music mp3. Dengan mata tertutup alam (Seifi et al., 2018), serta follow-up via telepon
pasien diminta untuk duduk atau tidur dengan posisi mengenai kondisi pasien yang berada dirumah (Yu et
yang nyaman Pasien diminta untuk membayangkan al., 2010).
sesuatu yang indah (laut, pemadangan) atau mengikuti
kata yang diucapkan oleh terapis. Napas di Tarik dari Pemberi terapi.
hidung dan dibuang perlahan-lahan lewat mulut. Mayoritas pemberi terapi dalam artikel yang direview
Pasien mendapatkan terapi dua kali sehari selamat adalam perawat yang sudah tersertifikasi untuk
3 hari. (pagi 8-10 & malam 6-8). Pada hari kedua, terapi yang akan dilaksanakan. Ada satu artikel yang
pasien diminta untuk melakukan terapi relaksasi menggunakan terapis selain perawat (Hägglund et al.,
secara mandiri dengan didampingi oleh terapis. 2017).
Untuk terapi natural sound, pasien mendapatkan
terapi selama 30-45 menit dengan posisi yang nyaman
164
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020
yang didalamnya terdapat manajemen self-care gagal KCCQ, EuroQol dan WHOQOL tidak boleh
jantung. Dari keenam artikel yang diulas, semuanya diabaikan dan dapat berfungsi lebih baik daripada
memperhatikan hal itu. MLHFQ di beberapa area.
Durasi pemberian terapi bervariasi dari 15 menit Intervensi terapi komplementer yang digunakan pada
sampai 60 menit tergantung dari jenis terapi yang akan semua artikel yang diulas mengerucut pada domain
diberikan. Pertimbangan durasi waktu pemberian mind-body interventios. Hal tersebut didasari pada hasil
terapi sangat relatif dan fleksibel. Namun, hal ini akhir yang ingin dicapai yaitu kualitas hidup pasien
perlu untuk diperhatikan dengan seksama disebabkan karena domain ini bertujuan untuk memfasilitasi
karena tingkat kejenuhan seseorang bisa dipengaruhi kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan
oleh durasi pelaksanaan intervensi sehingga bisa fungsi tubuh. Pada dasarnya kategori lain dari terapi
mempengaruhi hasil akhir. Seseorang yang telalu lama komplementer bisa diaplikasikan pada pasien gagal
menutup mata dan diberikan sugesti seperti terapi jantung. Namun, perlu adanya konsultasi dengan
benson beresiko untuk mengalami halusinasi. Selain profesi kesehatan lain sebelum melakukannya.
durasi, kenyamanan pasien dalam pemberian terapi Keterbatasan tulisan ini yaitu : peneliti hanya berfokus
juga sangat penting. Perlu diperhatikan tempat dan pada artikel kuantitatif. Pendekatan kualitatif juga
lingkungan untuk pelaksanaan terapi agar pasien bisa menggali lebih dalam mengenai perasaan yang
merasa nyaman. Alat penunjang untuk pelaksanaan dirasakan oleh pasien yang diberikan terapi; artikel
terapi juga memiliki peran yang vital, seperti pada yang diambil hanya dalam Bahasa inggris saja; serta
terapi musik. evaluasi perubahan hemodinamika tubuh tidak
Pemberi intervensi pada semua studi adalah seorang ditampilkan dalam ulasan ini.
profesional dan kompeten pada bidangnya dan
mayoritas adalah perawat yang sudah mengikuti KESIMPULAN
pelatihan terlebih dahulu. Khusus untuk terapi yoga Kesimpulan dari tulisan ini yaitu : terapi komplementer
dan tai chi, sebaiknya dilibatkan juga seorang terapis dalam bentuk terapi musik, latihan nafas dalam,
relaksasi benson, yoga, tai chi dan relaksasi dapat
yang ahli pada bidangnya, walaupun pelaksanaan
digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup pada
terapi dikoordinir oleh seorang perawat. Intervensi pasien dengan gagal jantung. Disamping itu, terapi ini
non-invasif bisa dilakukan langsung oleh seorang selain mudah, murah serta aman untuk aplikasikan.
perawat. Namun, dalam pelaksanaannya koordinasi
dengan medis juga dibutuhkan sebelum terapi SARAN
dilakukan. Mencatat setiap perkembangan selama Dalam pelaksanaannya, terapi komplementer dapat
terapi adalah hal yang wajib dilakukan. menjadi terapi tambahan yang menjanjikan untuk
Batasan untuk pemilihan instrumen penilaian kualitas pasien dengan penyakit jantung gagal jantung serta
hidup menjadi hak prerogative dari peneliti sesuai perawat memiliki alernatif terapi untuk digunakan
dengan pertimbangan yang sudah dibuat sebelumnya. dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien,
Namun uji validitas dan reabilitas instrument menjadi walaupun dalam pelaksanaannya dibutuhkan standar
operasional prosedur yang baku.
tolak ukur untuk menggunakan instrument yang ada.
Penggunaan instrumen penilaian kualitas hidup pada UCAPAN TERIMA KASIH
pasien dengan gagal jantung pada keenam artikel Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin
yang diulas bervariasi. Namun tiga dari enam artikel Makassar sebagai tempat peneliti menimbah ilmu.
menggunakan instumen Minnesota living with heart
failure questionnaire (MLHFQ). Menurut Garis et al.,
(2009) MLHFQ memiliki sifat metrik yang lebih baik KONFLIK KEPENTINGAN
dan ditunjukkan secara konsisten dalam sejumlah Tidak ada konflik kepentingan dalam penyusunan
besar studi. Sejauh ini, MLHFQ adalah instrumen artikel ini.
yang paling banyak digunakan, hal ini disebabkan
karena strukturnya yang sederhana serta cepat untuk PEMBIAYAAN
administrasi. Berdasarkan kualitas dan kuantitas Tidak ada.
bukti mengenai sifat metrik, MLHFQ tampaknya
merupakan instrumen yang paling direkomendasikan. DAFTAR PUSTAKA
Aggarwal, M., Aggarwal, B., & Rao, J. (2017).
Meskipun MLHFQ merupakan pilihan yang aman,
Integrative Medicine for Cardiovascular Disease
166
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020
168