Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah


Alamat Website: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Efektivitas Terapi Komplementer Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Pada Pasien Ga-
gal Jantung: Systematic Review

Toar Calvin Christo Paat 1, Kadek Ayu Erika 2, Ariyanti Saleh 3


1
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
2
Departemen Keperawatan Anak, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
3
Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: The prevalence of heart failure patients is increasing along with the increase in the
toarpaat@gmail.com global population. Poor quality of life is one of the characteristics of heart failure pa-
tients. Complementary therapy might be an alternative to overcome them.

Methods: The design of this study is a systematic review using the Preferred reporting
items for systematic review and meta analysis (PRISMA) method to compile this pa-
per. The article were collected from online database included PubMed, Science Direct
and Google Scholar and publish in 2010 to 2020. Determined articles about inter-
vention articles that discuss the effectiveness of complementary therapies to improve
quality of life in heart failure patients.

Results: Six articles were identified and determined to conduct this systematic re-
view. All studies were conducted using intervention trials of complementary therapy
to increase quality of life. Those therapy included Music therapy, a walking exercise
program with regulates breathing patterns, benson relaxation, yoga practice, tai chi.
These therapy provided by trained nurse. The duration of administration is from 15
Keywords: minutes to 60 minutes for 3 days to 14 weeks. MLHFQ is the most widely used assess-
Complementary therapy, ment instrument, the rest are EuroQol, KCCQ and WHOQOL. All studies revealed
Heart failure, Quality of the significance improvement of quality of life.
Life.
Conclusion: It is conclude that complementary therapy showed strong evidence to
improve the quality of life in heart failure patients. in practice, official standard pro-
cedures are needed.

158
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

PENDAHULUAN dan bukan dari bagian dari pengobatan konvensional


Gagal jantung merupakan salah satu dari penyakit (Black & Hawks, 2014).
kardiovaskuler yang menjadi masalah kesehatan Sebagai salah satu penyakit kronis, penyakit gagal
masyarakat utama di dunia yang meningkat seiring jantung mengindikasikan bahwa penerapan terapi
dengan pertambahan populasi dan meningkatnya usia komplementer dapat diterapkan secara efektif dalam
harapan hidup (Pibernat et al., 2019). Secara global, meningkatkan kualitas hidup pasien gagal jantung.
ada sekitar 26 juta pasien gagal jantung dengan kejadian Oleh karena itu, tinjauan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi efektivitas terapi
yang diperkirakan akan meningkat 25% pada tahun
komplementer dalam meningkatkan kualitas hidup
2030 (Ambrosy et al., 2014). Gagal jantung adalah pada pasien gagal jantung, serta mengetahui manfaat
sindrom dengan prognosis yang umumnya buruk, lain yang bisa ditimbulkan setelah diberikan terapi
terlepas dari penggunaan terapi perangkat kesehatan komplementer.
dan intervensi farmakologis. Hal ini menjadi alasan
utama rawat inap pada orang dewasa di atas usia 65 METODE
tahun (Ambrosy et al., 2014; Rice, Say, & Betihavas, Desain yang dipakai untuk menyusun tulisan ini
2017). adalah sistematik review dan menggunakan Preferred
Tujuan penting dari pengobatan gagal jantung adalah reporting items for systematic review and meta-analysis
menghilangkan gejala dan meningkatkan kualitas (PRISMA) (Moher, Liberati, Tetzlaff, & Altman,
hidup yang berhubungan dengan kesehatan (Kraai, 2009) untuk menyusun tulisan ini literatur. penelitian
Vermeulen, Hillege, Jaarsma, & Hoekstra, 2017). ini menggunakan kata kunci yang dibuat dalam
Kualitas hidup yang buruk merupakan salah satu bentuk PICOT dengan mengkhususkan pada design
karakteristik dari pasien gagal jantung dan sangat penelitian prospektif berupa randomize conrolled
berkaitan erat dengan angka kejadian readmisi trial dari tahun 2010 sampai tahun 2020 dengan
(Norton, Georgiopoulou, Kalogeropoulos, & Butler, membatasi penggunaan bahasa yang digunakan dalam
2011). bahasa inggris saja.
Gejala yang parah dan sangat menyusahkan menyertai P : Heart Failure
gagal jantung terutama untuk pasien dengan penyakit I : Complementary therapy
lanjut. Gejala yang lazim termasuk nyeri, kelelahan, C: -
dan gangguan tidur. Gejala-gejala ini sering dirasakan O : Quality of life
mulai dari intensitas sedang atau berat, dan lebih
dari 75% pasien intensitas berat. Gejala yang Kriteria Artikel
tidak hilang berkontribusi pada penurunan status Dalam ulasan ini penulis menentukan ktiteria studi
fungsional, readmisi, dan kualitas hidup yang buruk yang akan diulas yaitu sampel dari penulisan ini
(Kwekkeboom & Bratzke, 2016). Saat ini, terutama yaitu individu ≥ 20 tahun, terdiagnosa heart failure
aspek psikologis dianggap sebagai faktor penting yang atau gagal jantung dengan klasifikasi New York
mempengaruhi kesehatan secara umum dan sebagai heart association (1) ; Studi yang dilakukan berupa
percobaan dengan teknik pengacakan yang terkontrol
faktor independen yang mempengaruhi kerja jantung
(2) ; Tahun publikasi artikel yang dipakai dalam range
(Alsubaie et al., 2017). 10 tahun terakhir (3). Penulis tidak mengambil design
Intervensi farmakologis sering dianggap sebagai penelitian yang berupa design retrospektif ataupun
metode paliatif yang paling nyaman, obat-obatan saja kualitatif (1) ; Bahasa yang digunakan tidak dalam
umumnya tidak cukup untuk mengurangi gejala yang bahasa inggris (2) ; dan publikasi yang sama pada
muncul, dan beberapa obat memiliki kontraindikasi database yang berbeda (3).
pada gagal jantung (Lennie et al., 2013). Terapi
komplementer termasuk dalam pengobatan non- Strategi Pencarian
farmakologi yang bisa dijadikan terapi alternatif bagi Database yang digunakan untuk membangun tulisan
pasien gagal jantung dan mudah dilakukan oleh petugas ini meliputi PubMed, Science Direct dan google scholar
kesehatan (Aggarwal, Aggarwal, & Rao, 2017). Terapi dengan menggunakan kata kunci Heart failure
komplementer didefinisikan oleh National Center for AND Complementary therapy AND Quality of life.
Complementary and Alternative Medicine (NCCAM) Proses pemilihan artikel menggunakan pendekatan
diagram PRISMA untuk tinjauan literatur (Diagram
sebagai kelompok sistem pelayanan kesehatan dan
1) (Moher et al., 2012). Para penulis menganalisis
medis. Praktik, serta produk yang sangat beragam literatur dalam ulasan ini yang berfokus pada

159
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

efektivitas terapi komplementer dalam meningkatkan Penilaian Kualitas studi


kualitas hidup pada pasien gagal jantung. Penjelasan Untuk menguji kelayakan dan kualitas dari artikel
metode penanganan data dan hasil studi termasuk yang akan dipakai, peneliti menempuh penilaian
pengukuran output dapat dilihat dalam karakteristik artikel dengan menggunakan Critical Appraisal Skills
studi (tabel 1). Programme (CASP) (CASP, 2018). Instrument CASP
Randomised Controlled Trial Checklist sebanyak 11
Pemilihan Studi pertanyaan meliputi Pertanyaan 1–6 berhubungan
Studi yang bisa diidentifikasi pada pencarian lewat dengan internal validitas studi, 7–8 berhubungan
database dari tahun 2010 sampai 2020 berjumlah dengan validitas hasil dan pertanyaan 9-11 berhubungan
27.991 artikel yang berpotensi untuk direview. dengan relevansi dengan praktek/ validitas eksternal.
Artikel yang teridentifikasi duplikat dikeluarkan Penilaian bias dalam penelitian ini menggunakan alat
sehingga menjadi 24.271 artikel. Setelah penghapusan yang dijelaskan dalam Cochrane Handbook (Higgins
lebih lanjut dari 24.132 judul duplikat / abstrak, & Green, 2011) dengan melaporkan domain berikut:
diperoleh 139 judul / abstrak. Selanjutnya, disaring pembuatan urutan; alokasi penyembunyian; blinding;
menggunakan Tahun publikasi > 10 tahun; bukan data tidak lengkap; pelaporan hasil selektif, dan bias
Penelitian intervensi; diluar bahasa inggris; bukan lainnya. Johns Hopkins Nursing Evidence-Based Practice
artikel penelitian; bukan Full Text; serta hasil yang (JHNEBP) dipakai untuk melihat Evidence Level and
tidak relevan teridentifikasi berjumlah 133. Hasil Quality artikel (Dearholt, Dang, & International,
akhir melahirkan 6 studi artikel masukkan dalam 2012).
penelitian ini. hal ini tergambar pada diagram 1.
Tahap searching dilakukan oleh TP. Selanjutnya artikel HASIL
teks lengkap diperiksa secara lebih mendalam oleh TP Karakteristik studi
dan diverifikasi lagi oleh KE, dan AS. Gambaran karakteristik dari studi penelitian yang
dipakai diulas dalam tabel 1. Tujuan dari artikel
Diagram 1. PRISMA diagram Pencarian dan yang di ambil yaitu : Untuk menginvestigasi efek
pemilihan literature dari mendengarkan musik klasik bagi pasien gagal
jantung terhadap kualitas hidup, kecemasan, respon
kognitif dan kualitas tidur (Burrai et al., 2020);
Untuk mencari tahu efek dari program latihan
berjalan dengan mengatur nafas selama 12 minggu
pada toleransi aktivitas fisik (Teng, Yeh, & Wang,
2018); Untuk membandingkan terapi relaksasi
benson dan terapi suara alam dalam menurunkan
fatique dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien
gagal jantung (Seifi, Najafi Ghezeljeh, & Haghani,
2018); untuk menentukan apakah pelatihan yoga
dan hidroterapi memiliki efek yang sama pada
kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien dengan
gagal jantung (Hägglund, Hagerman, Dencker, &
Strömberg, 2017)clinical outcomes, and symptoms
of anxiety and depression between and within the
two groups. Methods: The design was a randomized
controlled non-inferiority study. A total of 40 patients,
30% women (mean±SD age 64.9±8.9 years; Untuk
menginvestigasi efekrtifitas tai chi terhadap kapasitas
fungsional dan kualitas hidup pasien gagal jantung (Yeh
et al., 2011); Untuk mencari tahu tentang keuntungan
dari program latihan relaksasi terhadap kesehatan
yang berhubungan dengan kualitas hidup bagi pasien
gagal jantung (Yu, Lee, & Woo, 2010). Semua artikel
yang diulas dalam review ini menggunakan design
penelitian Randomised Controlled Trial (RCT). Total

160
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

Tabel 1. Karakteristik studi


Authors; Judul; Tahun; De-
No Sampel Intervensi Kontrol Hasil Risk of Bias
sign; Level of Evidence.
1 Francesco Burrai RN PhD , Pasien rawat Pasien mendengarkan music Mendapatkan perawatan Mendengarkan music Sequence generation (+)
Giuseppe D. Sanna MD PhD jalan gagal jan- klasik 30 menit per hari selama standart pasien gagal jantung klasik secara rutin dapat Allocation concealment
, Eleonora Moccia MD , Fran- tung yang pada minimum 3 bulan menggu- seperti, konseling medis, meningkatkan kualitas (+)
cesco Morlando RN , Eugenio 4 rumah sakit di nakan MP3 player dan head- pendidikan self care dan pen- hidup, menurunkan ke- Blinding of participants
R. Cosentino MD , Virna Bui italia dengan kla- phone dengan volume antara 50 gobatan. cemasan, meningkatkan (+)
RN , Valentina Micheluzzi RN sifikasi NYHA -60dB. Selain itu, kelompok ini respon koqnitif dan kual- Incomplete outcome data
, Claudio Borghi MD , Guido I-III. Berjumlah mendapatkan perawatan stan- itas tidur bagi pasien ga- (+)
Parodi MD PhD; 159 pasien. dar bagi pasien gagal jantung. gal jantung. Selective outcome report-
Beneficial effects of listening to ing (+)
classical music in patients with Other sources of bias (?)
heart failure: a randomized con-
trolled trial ;
2019; RCT; Level 1A
2 Hsiu-Chin Teng, Mei-Ling Yeh Pasien umur > 20 melakukan pemanasan selama Mendapatkan perawatan Latihan berjalan dengan Sequence generation (+)
and Mei-Hua Wang ; Walking tahun yang men- 5 menit berisi stretching kepa- standar rumah sakit yang mengatur napas dapat Allocation concealment
with controlled breathing im- derita penyakit la dan leher, mengerakan bahu, berisi medikasi selama per- meningkatkan toleransi (+)
proves exercise tolerance, anxiety, heart failure den- kedua tangan dan kaki. Selan- awatan, pedoman tentang aktifitas bagi pasien heart Blinding of participants
and quality of life in heart failure gan klasifikasi jutnya melakukan menarik diet, aktivitas sehari-hari, failure , menurunkan ke- (+)
patients: A randomized controlled NYHA I-III. nafas dengan rasio 1 : 2 untuk mengontrol berat badan cemasan dan meningkat- Incomplete outcome data
trial 90 pasien yang inhalasi dan ekshalasi. Berjalan dan pengaturan pemasukan kan kualitas hidup pasien (+)
; 2018; RCT; terbagi dalam selama 15 menit dengan men- cairan. heart failure. Selective outcome report-
Level 1 B dua kelompok. gatur napas. Pada tahap akhir, ing (?)
pasien melakukan cool down se- Other sources of bias (+)
lama 5 menit dengan cara ber-
jalan pelan atau berhenti dan
mengatur napas kembali.
Selain itu, kelompok intervensi
mendapatkan perawatan stan-
dar rumah sakit.

161
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

3 Leila Seifi, MSc, Tahereh Na- Pasien gagal jan- Terapi benson. Pada hari perta- Perawatan standar rumah Baik terapi relaksasi ben- Sequence generation (+)
jafi Ghezeljeh, PhD, Hamid tung yang semen- ma, Setiap pasien mendapatkan sakit. son dan natural sound Allocation concealment
Haghani, MSc; Comparison tara dirawat di 30-45 menit sesi terapi pada sama-sama memiliki (+)
of the Effects of Benson Muscle cardiac care unit hari pertama dengan menggu- dampak yang baik dalam Blinding of participants
Relaxation and Nature Sounds dengan EF <35% nakan media pemutar music mengurangi fatigue dan (+)
on the Fatigue in Patients With yang merasakan mp3. Dengan mata tertutup meningkatkan kualitas Incomplete outcome data
Heart Failure ; 2018; RCT; fatigue.sebanyak pasien diminta untuk duduk hidup pada pasien den- (+)
Level 1 B 105 pasien. atau tidur dengan posisi yang gan gagal jantung. Selective outcome report-
nyaman Pasien diminta untuk ing (+)
membayangkan sesuatu yang Other sources of bias (+)
indah (laut, pemadangan) atau
mengikuti kata yang diucap-
kan oleh terapis. Napas di Tarik
dari hidung dan dibuang perla-
han-lahan lewat mulut. Pasien
mendapatkan terapi dua kali
sehari selamat 3 hari. (pagi 8-10
& malam 6-8).
Pada hari kedua, pasien diminta
untuk melakukan terapi relak-
sasi secara mandiri dengan did-
ampingi oleh terapis.
Natural sound, Pasien
mendapatkan terapi selama 30-
45 menit dengan posisi yang
nyaman sesuai kebutuhan pa-
sien. Dengan mata tertutup pa-
sien mendengar suara alam be-
rupa, air, suara burung, sungai,
air terjun. Tarapi diberikan 2
kali sehari (pagi 8-10 & malam
6-8) selama 3 hari.

162
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

4 Ewa Hägglund, Inger Hager- Pasien dengan Kelompok yoga, Sesi hidroterapi 45 menit Yoga dan hidroterapi Sequence generation (+)
man, Kerstin Dencker and gagal jantung Sesi yoga 60 menit dilakukan dilakukan dua kali seminggu memiliki dampak yang Allocation concealment
Anna Strömberg; diatas 18 tahun dua kali seminggu selama 12 selama 12 minggu di kol- sama dalam meningkat- (+)
Effects of yoga versus hydrotherapy sampai 80 tahun minggu di ruang sunyi di ru- am terapi panas di rumah kan kualitas hidup, kapa- Blinding of participants
training on health-related quality dengan klasifika- mah sakit. Pasien duduk di sakit. Suhu air adalah 31-32 sitas olahraga, hasil klinis, (+)
of life and exercise capacity in pa- si NYHA I-III se- kursi untuk melakukan yoga. ° C. Setiap sesi terdiri dari dan menurunkan gejala Incomplete outcome data
tients with heart failure: A ran- banyak 40 orang Dua CD Mediyogayang ber- pelatihan ketahanan dalam kecemasan dan depresi. (-)
domized controlled study; yang dibagi da- beda diberikan kepada pasien, posisi berdiri, duduk atau Selective outcome report-
2017; RCT; lam 2 kelompok. selain itu, liflet yang berisi ten- berbaring. latihan ini mel- ing (+)
Level 1 A tang cara melakukan postur ibatkan otot lengan, bahu, Other sources of bias (+)
yoga diberikan kepada pasien punggung, perut, dan kaki
pada pertemuan pertama per- dengan air sebagai peng-
tama. Selain sesi dua mingguan hambat. pasien didorong
di rumah sakit, peserta dalam untuk latihan sekeras yang
kelompok yoga diminta untuk mereka bisa dengan meng-
melakukan yoga setiap hari di gunakan kekuatan otot pada
rumah. Program yoga diulang suatu waktu dengan batasan
setiap dua minggu selama peri- tingkat latihan sentral 11-
ode 12 minggu. Pada setiap 13 pada skala Borg RPE-20.
sesi, para peserta menyelesaikan: Latihan terpisah dilakukan
fase pemanasan 10 menit terma- dengan 2 x 15 repetisi per
suk latihan pernapasan, periode kelompok otot, dengan seti-
40 menit postur yoga duduk, ap set lainnya dilakukan di
dan fase relaksasi / meditasi 10 sisi kanan dan kiri.
menit
5 Gloria Y. Yeh,,; Ellen P. McCa- Pasien gagal jan- Responden menerima latihan Kelompok control mendapa- Latihan tai chi dapat Sequence generation (+)
rthy, PhD; Peter M. Wayne, tung yang memi- tai chi selama 1 jam per hari dan tkan kelas edukasi oleh per- meningkatkan kualitas Allocation concealment
PhD; Lynne W. Stevenson; Ma- liki LVEF <40% dilakukan 2 kali per minggu awat mengenai penyakit hidup, mood dan ke- (+)
lissa J. Wood; Daniel Forman; pada 2 tahun ter- selama 12 minggu. Awalnya re- gagal jantung dengan durasi mauan untuk melakukan Blinding of participants
Roger B. Davis, ScD; Russell S. akhir dengan kla- ponden melakukan pemanasan sama seperti pada kelompok latihan pada pasien gagal (+)
Phillips ; sifikasi NYHA untuk merengangkan otot dan intervensi. jantung. Incomplete outcome data
Tai Chi Exercise in Patients With I-III. Responden tendon. (-)
Chronic Heart Failure berjumlah 100 Selective outcome report-
A Randomized Clinical Trial ; orang. ing (+)
2011; RCT; Level 1 A Other sources of bias (+)
6 Doris S. F. Yu, Diana T. F. Lee & Pasien gagal ja- Sebelum pulang kerumah, re- Responden mendapatkan Latihan relaksasi berman- Sequence generation (+)
Jean Woo; tung > 60 tahun sponden mendaptkan program pengontrolan kondisi lewat faat bagi kesehatan emo- Allocation concealment
Improving health-related quali- yang keluar dari latihan relaksasi oleh perawat telepon yang dilakukan oleh sional dan kualitas hidup (+)
ty of life of patients with chronic rumah sakit. Ber- yang tersertifikasi. Latihan ini perawat selama 1 kali per 2 pasien gagal jantung. Blinding of participants
heart failure: effects of relaxation jumlah 158 re- dilakukan selama kali seming- minggu selama 12 minggu (+)
therapy; sponden. gu. Setelah pulang kerumah dengan menanyakan kondisi Incomplete outcome data
2010; RCT; Level 1 A pasien diarahkan untuk melaku- saat ini. (-)
kan latihan relaksasi 2 kali sehari Selective outcome report-
selama 12 minggu. ing (+)
Other sources of bias (+)
163
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

jumlah responden sebanyak 652 yang berkisar antara sesuai kebutuhan pasien. Dengan mata tertutup
40-159 pada setiap artikel yang dilaksanakan pada 6 pasien mendengar suara alam berupa, air, suara
negara berbeda ( Italia, Taiwan, Iran, Swedia, Amerika burung, sungai, air terjun. Tarapi diberikan 2 kali
serikat, dan Hongkong). sehari (pagi 8-10 & malam 6-8) selama 3 hari (Seifi
et al., 2018); diberikan sesi yoga 60 menit dilakukan
Penilaian kualitas artikel dua kali seminggu selama 12 minggu di ruang sunyi di
Penilaian ini awalnya di lakukan oleh TP yang rumah sakit. Pasien duduk di kursi untuk melakukan
selanjutnya diverifikasi lagi oleh KE dan AS. Setelah yoga. Dua CD Mediyoga yang berbeda diberikan
dilakukan penilain kualitas artikel menggunakan kepada pasien, selain itu, liflet yang berisi tentang
CASP tools, terdapat 2 artikel (Hägglund et al., 2017; cara melakukan postur yoga diberikan kepada pasien
Teng et al., 2018) yang tidak melakukan blinding dan pada pertemuan pertama pertama. Selain sesi dua
1 artikel (Yu et al., 2010) tidak jelas proses blinding, mingguan di rumah sakit, peserta dalam kelompok
serta 2 artikel (Hägglund et al., 2017; Seifi et al., yoga diminta untuk melakukan yoga setiap hari di
2018) belum jelas proses intervensinya diberikan rumah (Hägglund et al., 2017); menerima latihan tai
setara kepada semua kelompok responden. Penilaian chi selama 1 jam per hari dan dilakukan 2 kali per
bias dan level evidence menujukan, keenam studi yang minggu selama 12 minggu. Sebelum memulai latihan
dipakai menunjukan resiko bias masing-masing. Serta, responde melakukan pemanasan terlebih dahulu (Yeh
memiliki level evidence yang berbeda-beda (tabel 1). et al., 2011); mendaptkan program latihan relaksasi
oleh perawat yang tersertifikasi. Latihan ini dilakukan
Hasil penelitian studi selama kali seminggu. Setelah pulang kerumah pasien
Kelompok intervensi. diarahkan untuk melakukan latihan relaksasi 2 kali
Selain mendapatkan perawatan standar, responden sehari selama 12 minggu (Yu et al., 2010).
pada kelompok ini mendapatkan terapi musik
klasik 30 menit per hari selama minimum 3 bulan Kelompok kontrol.
menggunakan MP3 player dan headphone dengan Semua kelompok penelitian baik kontrol maupun
volume antara 50 -60dB (Burrai et al., 2020); intervensi mendapatkan perawatan standar yang
melaksanakan program latihan berjalan dengan sama dari instansi kesehatan dimana mereka dirawat
mengatur nafas selama 12 minggu yang diawali sehingga perlakukan yang diberikan setara. Dari semua
dengan melakukan pemanasan selama 5 menit berisi artikel yang direview, mayoritas perawatan standar
stretching kepala dan leher, mengerakan bahu, kedua berupa konseling kesehatan penyakit gagal jantung
tangan dan kaki. Selanjutnya melakukan menarik yang berisi pendidikan self care dan medikasi penyakit
nafas dengan rasio 1 : 2 untuk inhalasi dan ekshalasi. gagal jantung (Burrai et al., 2020; Seifi et al., 2018; Yeh
Berjalan selama 15 menit dengan mengatur napas. et al., 2011); medikasi selama perawatan, pedoman
Pada tahap akhir, pasien melakukan cool down selama tentang diet, aktivitas sehari-hari, mengontrol berat
5 menit dengan cara berjalan pelan atau berhenti dan badan dan pengaturan pemasukan cairan (Teng et al.,
mengatur napas kembali (Teng et al., 2018); diberikan 2018); Selain itu, ada dua artikel yang menggunakan
Terapi benson dan terapi natural sound. Untuk terapi kelompok pembanding dengan menggunakan
benson, setiap pasien mendapatkan 30-45 menit hidroterapi selama 45 menit pada suhu air 31-32
sesi terapi pada hari pertama dengan menggunakan ° C (Hägglund et al., 2017) dan terapi musik suara
media pemutar music mp3. Dengan mata tertutup alam (Seifi et al., 2018), serta follow-up via telepon
pasien diminta untuk duduk atau tidur dengan posisi mengenai kondisi pasien yang berada dirumah (Yu et
yang nyaman Pasien diminta untuk membayangkan al., 2010).
sesuatu yang indah (laut, pemadangan) atau mengikuti
kata yang diucapkan oleh terapis. Napas di Tarik dari Pemberi terapi.
hidung dan dibuang perlahan-lahan lewat mulut. Mayoritas pemberi terapi dalam artikel yang direview
Pasien mendapatkan terapi dua kali sehari selamat adalam perawat yang sudah tersertifikasi untuk
3 hari. (pagi 8-10 & malam 6-8). Pada hari kedua, terapi yang akan dilaksanakan. Ada satu artikel yang
pasien diminta untuk melakukan terapi relaksasi menggunakan terapis selain perawat (Hägglund et al.,
secara mandiri dengan didampingi oleh terapis. 2017).
Untuk terapi natural sound, pasien mendapatkan
terapi selama 30-45 menit dengan posisi yang nyaman
164
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

Primary outcome. 0.06) (Teng et al., 2018); responden yang diberikan


Keenam studi menunjukan terapi komplementer terapi relaksasi benson dan mendengarkan suara
(mind body and soul) secara signifikan dapat alam melaporkan penurunan angka fatigue dari
meningkatkan kualitas hidup bagi pasien dengan 4.79 menjadi 3.76 pada post intervensi dengan nilai
gagal jantung. Hasil untuk skor total menunjukkan signifikansi p < 0.001 (Seifi et al., 2018); responden
perubahan signifikan secara statistik pada kelompok yang mengikuti latihan tai chi mengalami perubahan
eksperimen dari baseline ke evaluasi 6 bulan mood kearah yang lebih baik jika (p < 0.05) dilihat
kemudian (p = 0.001) setelah diberikan terapi musik dari total mood subscale (mood disturbance, depression,
klasik. Namun, perlu dicatat fakta bahwa skor awal and vigor subscales). Namun tidak signifikan jika
(baseline) dan akhir (6 bulan) hampir sama pada dlihat pada masing-masing mood subscale. Selain itu,
kedua kelompok (Burrai et al., 2020); intervensi terjadi peningkatan skala exercise self-efficacy pada 12
selama 12 minggu juga menunjukan peningkatan minggu kemudian setelah mengikuti latihan tai chi (p
yang signifikan mengenai kualitas hidup pada pasien <0.001), namun tidak ada perubahan yang signifikan
gagal jantung setelah melaksanakan program berjalan (p>0.05) dalam biomarker pasien gagal jantung (Yeh
dengan mengatur nafas (p = 0.001) dan mengikuti et al., 2011). Satu artikel tidak melaporkan outcome
latihan tai chi (p = 0.02) dibandingkan pada baseline tambahan dalam ulasannya (Yu et al., 2010).
(Teng et al., 2018; Yeh et al., 2011); terapi relaksasi (Yu
et al., 2010) juga memiliki pengaruh yang signifikan Instrumen asesmen
dalam meningkatkan kualitas hidup pada pasien Untuk mengukur health related quality of life pada
gagal jantung khususnya dari segi psikologi (p = 0.01) pasien gagal jantung, mayortitas artikel dalam review
dan sosial (p = 0.02) setelah diberikan terapi selama ini menggunakan Minnesota living with heart failure
14 minggu; terapi relaksasi benson juga memiliki questionnaire (MLHFQ) (Burrai et al., 2020; Seifi et
pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan al., 2018; Yeh et al., 2011), sisanya menggunakan
kualitas hidup pasien gagal jantung dibandingkan EuroQol (Teng et al., 2018); Kansas City
dengan kelompok kontrol (p < 0.05). Namun, tidak Cardiomyopathy Questionnaire (KCCQ) (Hägglund et
signifikan jika dibandingkan dengan kelompok yang al., 2017); dan World Health Organization Quality of
mendapatkan terapi mendengarkan suara alam (Seifi Life Questionnaire (WHOQOL) (Yu et al., 2010)
et al., 2018); sejalan dengan itu, efek terapi yoga jika
dibandingkan dengan hydroterapi tidak memiliki PEMBAHASAN
perbedaan yang signifikan pada kualitas hidup (p Sistematik review ini menemukan bahwa keenam
>0.05). Namun, kedua terapi tersebut memiliki studi efektif dalam meningkatkan kualitas hidup
pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan pada pasien yang didiagnosa gagal jantung dengan
kualitas hidup pasien gagal jantung (Hägglund et al., menggunakan terapi komplementer khususnya mind-
2017). body interventios. Sehingga bisa direkomendasikan
untuk menjadi acuan intervensi non-farmakologi
Secondary Outcome. dalam pelayanan dirumah sakit ataupun dirumah
5 dari 6 artikel yang direview melaporkan outcome pasien. Peningkatan kulitas tidur, penurunan
lain berupa : responden yang diberikan terapi skala ansietas dan depresi, penuruan skala fatigue,
musik (Burrai et al., 2020) mengalami peningkatan perubahan mood pasien kearah yang lebih baik,
kualitas tidur (p = 0.007) dibandingkan dengan serta peningkatan exercise self-efficay merupakan hasil
kelompok kontrol, penurunan tingkat kecemasan dan lainnya yang didapatkan oleh pasien yang mengikuti
depresi (p < 0.001) pada kelompok intervensi, dan terapi ini.
perubahan kinerja kognitif menjadi lebih baik (p = Berbagai macam varian terapi komplementer
0.003); responden yang mengikuti program latihan intervensi mind-body menunjukan dampak yang
berjalan dengan mengatur pola nafas mengalami positif meningkatkan kualitas hidup pasien gagal
penurunan angka ansietas dari 8.22 pada baseline jantung. Namun tidak serta merta terapi paliatif
menjadi 5.37 setelah 12 minggu kemudian (p = 0.03) gagal jantung diabaikan. Selain itu, perawatan non-
sedangkan angka depresi menurun dari 7.34 menjadi farmakologi standar rumah sakit yang seharusnya
5.49 namun, tidak signifikan dibandingan dengan diberikan juga harus diperhatikan sebagai bagian dari
kelompok kontrol pada 12 minggu kemudian (p = pengobatan pasien dirumah sakit seperti pemberian
edukasi kesehatan mengenai penyakit gagal jantung
165
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

yang didalamnya terdapat manajemen self-care gagal KCCQ, EuroQol dan WHOQOL tidak boleh
jantung. Dari keenam artikel yang diulas, semuanya diabaikan dan dapat berfungsi lebih baik daripada
memperhatikan hal itu. MLHFQ di beberapa area.
Durasi pemberian terapi bervariasi dari 15 menit Intervensi terapi komplementer yang digunakan pada
sampai 60 menit tergantung dari jenis terapi yang akan semua artikel yang diulas mengerucut pada domain
diberikan. Pertimbangan durasi waktu pemberian mind-body interventios. Hal tersebut didasari pada hasil
terapi sangat relatif dan fleksibel. Namun, hal ini akhir yang ingin dicapai yaitu kualitas hidup pasien
perlu untuk diperhatikan dengan seksama disebabkan karena domain ini bertujuan untuk memfasilitasi
karena tingkat kejenuhan seseorang bisa dipengaruhi kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan
oleh durasi pelaksanaan intervensi sehingga bisa fungsi tubuh. Pada dasarnya kategori lain dari terapi
mempengaruhi hasil akhir. Seseorang yang telalu lama komplementer bisa diaplikasikan pada pasien gagal
menutup mata dan diberikan sugesti seperti terapi jantung. Namun, perlu adanya konsultasi dengan
benson beresiko untuk mengalami halusinasi. Selain profesi kesehatan lain sebelum melakukannya.
durasi, kenyamanan pasien dalam pemberian terapi Keterbatasan tulisan ini yaitu : peneliti hanya berfokus
juga sangat penting. Perlu diperhatikan tempat dan pada artikel kuantitatif. Pendekatan kualitatif juga
lingkungan untuk pelaksanaan terapi agar pasien bisa menggali lebih dalam mengenai perasaan yang
merasa nyaman. Alat penunjang untuk pelaksanaan dirasakan oleh pasien yang diberikan terapi; artikel
terapi juga memiliki peran yang vital, seperti pada yang diambil hanya dalam Bahasa inggris saja; serta
terapi musik. evaluasi perubahan hemodinamika tubuh tidak
Pemberi intervensi pada semua studi adalah seorang ditampilkan dalam ulasan ini.
profesional dan kompeten pada bidangnya dan
mayoritas adalah perawat yang sudah mengikuti KESIMPULAN
pelatihan terlebih dahulu. Khusus untuk terapi yoga Kesimpulan dari tulisan ini yaitu : terapi komplementer
dan tai chi, sebaiknya dilibatkan juga seorang terapis dalam bentuk terapi musik, latihan nafas dalam,
relaksasi benson, yoga, tai chi dan relaksasi dapat
yang ahli pada bidangnya, walaupun pelaksanaan
digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup pada
terapi dikoordinir oleh seorang perawat. Intervensi pasien dengan gagal jantung. Disamping itu, terapi ini
non-invasif bisa dilakukan langsung oleh seorang selain mudah, murah serta aman untuk aplikasikan.
perawat. Namun, dalam pelaksanaannya koordinasi
dengan medis juga dibutuhkan sebelum terapi SARAN
dilakukan. Mencatat setiap perkembangan selama Dalam pelaksanaannya, terapi komplementer dapat
terapi adalah hal yang wajib dilakukan. menjadi terapi tambahan yang menjanjikan untuk
Batasan untuk pemilihan instrumen penilaian kualitas pasien dengan penyakit jantung gagal jantung serta
hidup menjadi hak prerogative dari peneliti sesuai perawat memiliki alernatif terapi untuk digunakan
dengan pertimbangan yang sudah dibuat sebelumnya. dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien,
Namun uji validitas dan reabilitas instrument menjadi walaupun dalam pelaksanaannya dibutuhkan standar
operasional prosedur yang baku.
tolak ukur untuk menggunakan instrument yang ada.
Penggunaan instrumen penilaian kualitas hidup pada UCAPAN TERIMA KASIH
pasien dengan gagal jantung pada keenam artikel Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin
yang diulas bervariasi. Namun tiga dari enam artikel Makassar sebagai tempat peneliti menimbah ilmu.
menggunakan instumen Minnesota living with heart
failure questionnaire (MLHFQ). Menurut Garis et al.,
(2009) MLHFQ memiliki sifat metrik yang lebih baik KONFLIK KEPENTINGAN
dan ditunjukkan secara konsisten dalam sejumlah Tidak ada konflik kepentingan dalam penyusunan
besar studi. Sejauh ini, MLHFQ adalah instrumen artikel ini.
yang paling banyak digunakan, hal ini disebabkan
karena strukturnya yang sederhana serta cepat untuk PEMBIAYAAN
administrasi. Berdasarkan kualitas dan kuantitas Tidak ada.
bukti mengenai sifat metrik, MLHFQ tampaknya
merupakan instrumen yang paling direkomendasikan. DAFTAR PUSTAKA
Aggarwal, M., Aggarwal, B., & Rao, J. (2017).
Meskipun MLHFQ merupakan pilihan yang aman,
Integrative Medicine for Cardiovascular Disease
166
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

and Prevention. Medical Clinics of North America, ISIT.2017.8006970


101(5), 895–923. https://doi.org/10.1016/j. Kraai, I. H., Vermeulen, K. M., Hillege, H. L., Jaarsma,
mcna.2017.04.007 T., & Hoekstra, T. (2017). Optimism and quality
Alsubaie, M., Abbott, R., Dunn, B., Dickens, C., of life in patients with heart failure. Palliative
Keil, T., Henley, W., & Kuyken, W. (2017). and Supportive Care. https://doi.org/10.1017/
Mechanisms of action in mindfulness-based S1478951517001055
cognitive therapy (MBCT) and mindfulness- Kwekkeboom, K. L., & Bratzke, L. C. (2016). A
based stress reduction (MBSR) in people with Systematic Review of Relaxation, Meditation,
physical and/or psychological conditions: A and Guided Imagery Strategies for Symptom
systematic review. Clinical Psychology Review. Management in Heart Failure. Journal of
https://doi.org/10.1016/j.cpr.2017.04.008 Cardiovascular Nursing, 31(5), 457–468. https://
Ambrosy, P. A., Fonarow, C. G., Butler, J., Chioneal, doi.org/10.1097/JCN.0000000000000274
O., Greene, S., Vaduganathan, M., … Lennie, T. A., Moser, D. K., Biddle, M. J., Welsh,
Gheorghiade, M. (2014). The Global Health and D., Bruckner, G. G., Thomas, D. T., … Bailey,
Economic Burden of Hospitalizations for Heart A. L. (2013). Nutrition intervention to decrease
Failure Lessons Learned From Hospitalized Heart symptoms in patients with advanced heart failure.
Failure Registries. Journal of the American College Research in Nursing and Health, 36(2), 120–145.
of Cardiology, 63(12), 1123–1133. https://doi. https://doi.org/10.1002/nur.21524
org/10.1016/j.jacc.2013.11.053 Moher, D., Liberati, A., Tetzlaff, J., & Altman, D. G.
Burrai, F., Sanna, G. D., Moccia, E., Morlando, F., (2009). Checklist from: Preferred Reporting Items
Cosentino, E. R., Bui, V., … Parodi, G. (2020). for Systematic Reviews and Meta-Analyses: The
Beneficial Effects of Listening to Classical Music PRISMA Statement. Annals of Internal Medicine.
in Patients With Heart Failure: A Randomized https://doi.org/10.1371/journal.pmed1000097
Controlled Trial. Journal of Cardiac Failure. Moher, D., Shamseer, L., Clarke, M., Ghersi, D.,
https://doi.org/10.1016/j.cardfail.2019.12.005 Liberati, A., Petticrew, M., … Group, P.-P. (2012).
CASP. (2018). Critical Appraisal Skills Programme Preferred reporting items for systematic review
(Randomised Controlled Trial). Retrieved from and meta-analysis protocols (PRISMA-P) 2015
http://www.casp-uk.net statement. Systematic Reviews, 207(January), 1–9.
Dearholt, S., Dang, D., & International, S. T. T. https://doi.org/10.1186/2046-4053-4-1
(2012). Johns Hopkins Nursing Evidence-Based Norton, C., Georgiopoulou, V. V, Kalogeropoulos, A.
Practice Appendix C : Evidence Level and Quality P., & Butler, J. (2011). Epidemiology and Cost of
Guide Johns Hopkins Nursing Evidence-Based Advanced Heart Failure. Progress in Cardiovascular
Practice Appendix C : Evidence Level and Quality Diseases, 54(2), 78–85. https://doi.org/10.1016/j.
Guide Evidence Levels. Retrieved from https:// pcad.2011.04.002
www.hopkinsmedicine.org/evidence-based- Pibernat, A., Duran, X., Garin, O., Enjuanes, C., Dalf,
practice/_docs/appendix_c_evidence_level_ A., Capdevila, C., … Comin-colet, J. (2019).
quality_guide.pdf Nursing knowledge of the principles of self-care
Garis, O., Ferrer, M., Pont, A., Montserrant;, R., of heart failure in primary care : a multicentre
Kotzeva, A., Wiklund, I., … Alonso, J. (2009). study. Scanadian Journal of Caring Science, (4).
Disease-specific health-related quality of life https://doi.org/10.1111/scs.12775
questionnaires for heart failure : a systematic Rice, H., Say, R., & Betihavas, V. (2017). The
review with meta-analyses. Qual Life Res Jounal, effect of nurse-led education on hospitalisation
18, 71–85. https://doi.org/10.1007/s11136-008- , readmission , quality of life and cost in adults
9416-4 with heart failure . A systematic review. Patient
Hägglund, E., Hagerman, I., Dencker, K., & Education and Counseling, 12. https://doi.
Strömberg, A. (2017). Effects of yoga versus org/10.1016/j.pec.2017.10.002
hydrotherapy training on health-related quality Seifi, L., Najafi Ghezeljeh, T., & Haghani, H. (2018).
of life and exercise capacity in patients with heart Comparison of the Effects of Benson Muscle
failure: A randomized controlled study. European Relaxation and Nature Sounds on the Fatigue
Journal of Cardiovascular Nursing, 16(5), 381–389. in Patients with Heart Failure: A Randomized
https://doi.org/10.1177/1474515117690297 Controlled Clinical Trial. Holistic Nursing
Higgins, P. J., & Green, S. (2011). Cochrane handbook Practice, 32(1), 27–34. https://doi.org/10.1097/
for Systematic Reviews of Interventions. In HNP.0000000000000242
IEEE International Symposium on Information Teng, H. C., Yeh, M. L., & Wang, M. H. (2018).
Theory - Proceedings. https://doi.org/10.1109/ Walking with controlled breathing improves
167
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (2) 2020

exercise tolerance, anxiety, and quality of life in


heart failure patients: A randomized controlled
trial. European Journal of Cardiovascular
Nursing, 17(8), 717–727. https://doi.
org/10.1177/1474515118778453
Yeh, G. Y., McCarthy, E. P., Wayne, P. M., Stevenson,
L. W., Wood, M. J., Davis, R. B., & Phillip, R. S.
(2011). Tai chi exercise in patients with chronic
heart failure: A randomized clinical trial. Archives
of Internal Medicine, 171(8), 750–757. https://
doi.org/10.1001/archinternmed.2011.150
Yu, D. S. F., Lee, D. T. F., & Woo, J. (2010).
Improving health-related quality of life of
patients with chronic heart failure: Effects of
relaxation therapy. Journal of Advanced Nursing,
66(2), 392–403. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2648.2009.05198.x

168

Anda mungkin juga menyukai