Anda di halaman 1dari 13

FILSAFAT PANCASILA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Ganjil


Dosen Pengampu: Misbahun Nidhom, S.H., M.H.

Disusun oleh:

Dwi Saka Saputra 18111188

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Sekolah Tinggi Islam Kendal
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Filsafat Pancasila.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Filsafat Pancasila ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Kendal, 24 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ .

A. Pengertian Filsafat Pancasila .................................................................... 3

B. Manfaat Pancasila ..................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................... 8

B. Saran ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan masyarakat dunia yang semakin cepat secara langsung


ataupun tidak langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di
dunia. Gelombang besar kekuatan internasional dan transnasional melalui
globalisasi telah mengancam bahkan menguasai ekstensi negara-negara
kebangsaan, termasuk Indonesia. Akibat yang langsung terlihat adalah terjadinya
pergeseran nila-nilai dalam kehidupan kebangsaan karena adanya perbenturan
kepentingan antara nasionalisme dan internasionalisme.
Permasalahan kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia menjadi semakin
kompleks dan rumit manakala ancaman internasional yang terjadi di satu sisi,
pada sisi lain muncul masalah internal yaitu maraknya tuntutan rakyat, yang
secara obyektif mengalami suatu kehidupan yang jauh dari kesejahteraan dan
keadilan sosial.
Pancasila adalah dasar ideologi Indonesia dan pandangan hidup bangsa.
Pancasila terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang
dimaksutkan dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerja sama untuk satu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh. Kesetiaan, nasionalisme, dan
patriotisme warga negara kepada bangsa dan negaranya dapat diukur dalam
bentuk kesetiaan mereka terhadap filsafat negaranya secara formal diwujudkan
dalam bentuk peraturan perundang-undangan (Undang-Undang Dasar 1945,dan
peraturan perundang-undangan lainnya). Kesetiaan warga negara berikut tampak
dalam sikap dan tindakan, menghayati, mengamalkan dan mengamankan
peraturan perundang-undangan itu.
Jika pancasila dilihat dari aspek historis maka di sini bisa dilihat
bagaimana sejarah Pancasila yang menjiwai kehidupan dan perjuangan bangsa
Indonesia dan bagaimana Pancasila tersebut dirumuskan menjadi dasar negara.
Disinilah alasannya mengapa Filsafat Pancasila sangat penting untuk
dipelajari sehingga kita lebih bisa mengetahui secara mendalam dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian filsafat Pancasila?
2. Apa manfaat Pancasila untuk Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian filsafat Pancasila.
2. Menjelaskan manfaat Pancasila untuk Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Pancasila


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti filsafat adalah Teori yang
mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan. Falsafah memiliki arti anggapan,
gagasan dan sikap batin yang paling dasar yang dimilik oleh orang atau
masyarakat; pandangan hidup.
Secara sederhana, filsafat memiliki makna sebagai suatu pandangan hidup
atau cara berkehidupan, maka semasa hidupnya setiap manusia pasti berfilsafat.
Secara etimologi, filsafat mempunyai padanan dengan kata falsafah dalam
baha Arab. Kata falsafah diambil dari bahasa Yunani, “philein” yang berarti cinta
dan “shopos” yang berarti hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Dan arti kata
ini belum menampakkan arti filsafat sendiri karena “mencintai” masih dapat
dilakukan secara pasif. Pada hal dalam pengertian filosoftein terkandung sifat
yang aktif.1
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang berupa “Panca” artinya lima,
dan “Sila” yaitu yang berarti prisip atau asas. Dan pancasila merupakan pilar
ideologi bagi negara Indonesia.
Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa Filsafat pancasila
mempunyai beberapa pengertian, diantaranya adalah menurut Ruslan Abdul Gani
yang berpendapat bahwa Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai
collective ideologie (cita-cita bersama) diakrenakan nilai Pancasila lahir dan
tumbuh bersama di dalam seluruh bangsa Indonesia. Dan dikatakan sebagai
filsafat, karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, kemudian dituangkan dan
disusun menjadi sebuah sistem filsafat.
Menurut Notonagoro, filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan
pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat Pancasila. Secara ontologi kajian
Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetaui hakikat

1 The Liang Gee, Pengantar Filsafat Ilmu, (Jakarta: Liberti,1991), h.1


dasar sila-sila Pancasila. Menurutnya, hakikat dasar antologi Pancasila adalah
manusia, karena manusia ini merupakan subjek hukum pokok sila-sila Pancasila.

B. Manfaat Pancasila

1. Manfaat Pancasila untuk Indonesia


Pancasila dijadikan ideology nasional karena mengandung nilai-nilai
kehidupan yang sangat menjiwai kepribadian bangsa ini. Ideologi adalah
keseluruhan sistem ide yang secara normatif memberikan presepsi, landasan,
pedoman tingkah laku bagi seseorang atau masyarakat dalam seluruh
kehidupannya dan dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Dengan
demikian ideology mengandung orientasi yang menempatkan seseorang dalam
lingkungan ilmiah dan sosial.2 Pancasila memiliki manfaat bagi masyarakatnya
dan bagi setiap individu rakyat Indonesia, ia adalah anugerah norma tertinggi
dari kehidupan bangsa Indonesia. Tidak ada norma yang lebih tinggi daripada
Pancasila, karena kelima silanya adalah intisari dari seluruh nilai-nilai budaya
masyarakat Indonesia yang telah dirumuskan oleh para bapak bangsa kita.
Kita harus mampu dan kuat untuk menjadikannya pedoman dasar bagi
kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Pancasila memberikan dampak yang
sangat luar biasa bagi bangsa Indonesia. Manfaat pancasila adalah sebagai
berikut:
a) Pancasila Menjadi Cara Pandang Bangsa
Pancasila sebagai cara pandang bangsa berfungsi agar bangsa Indonesia
harus berpedoman pada Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Segala
bentuk budaya dan cita-cita moral Indonesia harus bersumber dari Pancasila.
Hal ini dilakukan demi tercapainya kesejahteraan lahir dan batin.
b) Pancasila Menjadi Jiwa Bangsa
Pancasila sebagai jiwa bangsa berfungsi agar Indonesia tetap hidup dalam
jiwa Pancasila. Setiap bangsa dan negara tentu memiliki jiwa. Dalam hal ini,
Pancasila menjadi jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila sendiri telah ada sejak
Bangsa Indonesia lahir yaitu sejak proklamasi kemerdekaan.
c) Pancasila Menjadi Kepribadian Bangsa

2 Soerjanto Poespowardojo, Filsafat Pancasila Sebuah Pendekatan Sosio-Budaya, (Jakarta:


PT Gramedia Pustaka Utama, 1994), Hal. 8.
Pancasila sebagai pribadi Bangsa Indonesia memilili fungsi yaitu sebagai
hal yang memberikan corak khas Bangsa Indonesia dan menjadi pembeda
yang membedakan bangsa kita dengan bangsa lain.
d) Pancasila Menjadi Perjanjian Luhur
Pancasila sebagai perjanjian luhur telah berfungsi dan disepakati melalui
sidang Panitia Persiapan Kemeredakaan Indonesia (PPKI) tanggal 18
Agustus 1945, walaupun disahkannya Pancasila hanya oleh PPKI, PPKI
sebenarnya hanyalah suatu nada yang mewakili suara rakyat. Jadi Pancasila
merupakan hasil perjanjian Bersama rakyat.
e) Pancasila Menjadi Sumber Hukum
Pancasila menjadi sumber hukum berfungsi untuk mengatur segala hukum
yang berlaku di Indonesia. Dan Pancasila sebagai sumber segala hukum
memberi makna bahwa sistem hukum nasional wajib berlandaskan
Pancasila.3
f) Pancasila Menjadi Cita-Cita Bangsa
Pancasila sebagai cita-cita bangsa memiliki fungsi yaitu untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur. Kita harus selalu mengingat dasar
negara. Pancasila yang merupakan landasan cita-cita perjuangan Bangsa
Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan untuk mewujudkan
kesatuan dan persatuan bangsa.
g) Pancasila Menajdi Falsafah Hidup Bangsa
Pancasila sebagai filsafah hidup bangsa berfungsi untuk mempersatukan
Bangsa Indonesia. Pancasila dianggap memiliki nilai yang paling benar, adil,
dan bijaksana yang diharap dapat mempersatukan bangsa.
h) Pancasila Menjadi Dasar Negara
Pancasila menjadi dasar negara memiliki fungsi sebagai pengatur segala
sesuatu kehidupan Indonesia seperti rakyat, wilayah, dan pemerintah. Selain
itu Pancasila juga menjadi penyelenggara negara dan kehidupan negara.

3 Fais Yonas Bo’a, Pancasila sebagai Sumber Hukum dalam Sistem Hukum Nasional, (Jogjakarta:
Journal Konstitusi, Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2018).
i) Pancasila Menjadi Ideologi Bangsa
Pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki fungsi yaitu menjadi cara
berpikir Bangsa Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai ideologi negara
menyatakan suatu cita-cita yang diingin dicapai sebagai titik tekanannya dan
mencakup nilai-nilai yang menjadi dasar serta pedoman negara dan
kehidupannya.4

2. Manfaat Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


Adapun diantara manfaat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut:

a) Bangsa Indonesia sejak dahulu sebagai bangsa yang religious, percaya dan
adanya zat yang Maha Kuasa dan mempunyai keyakinan yang penuh,
bahwa segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini akan ciptaan Allah.
b) Sejak dahulu, bangsa Indonesia berkeyakinan bahwa pada hakekatnya
semua manusia dilahirkan sama, dan karena itu yang hidup dan menikmati
kehidupan sepenuhnya. Watak bangsa Indonesia yang sebenarnya, tidak
menyukai perbedaan perihal martabat yang disebabkan karena perbedaan
warna kulit, daerah keturunan dan kasta seperti yang terjadi di masyarakat.
c) Karena pengaruh keadaan geografinya yang terpancar antara satu wilayah
dengan wilayah lainnya, antar satu pulau dengan pulau lainnya maka
Indonesia terkenal mempunyai banyak perbedaan Bahasa daerah, suku
bangsa, adat istiadat, kesenian dan kebudayaan (bhineka), tetapi karena
mempunyai kepentingan yang sama, maka setiap ada bagian yang
mengancam dari luar selalu menimbulkan kesadaran bahwa dalam
kebhinekaan itu terdapat ketunggalan yang harus diutamakan kesadaran
kebangsaan yang berbeda yaitu sebagai bangsa Indonesia.
d) Ciri khas yang merupakan kepribadian bangsa dari berbagai suku, bangsa
Indonesia adalah adanya prinsip musyawarah diantara warga masyarakat
sendiri dalam mengatur tata kehidupan mereka. Sedang kepala desa, kepala
suku, dan sebagainya hanya merupakan pamong (pembimbing mereka yang
dipilih dan dari antara mereka sendiri), prinsip musyawarah dan masyarakat

4 Noor MS Bakry, Pancasila Yuridis Kenegaraan (Yogyakarta: Liberty, 1978), Hal. 44.
yang merupakan ini dari kerakyatan telah di praktikkan dalam kehidupan
masyarakat adat seperti : desa marga, kurnia, nagori, banua, dan sebagainya.

Salah satu bentuk khusus dari kerakyatan ialah kerakyatan dibidang


ekonomi, yang dirumuskan sebagai keadilan atau kesejahteraan sosial bagi
rakyat Indonesia, asas ini sudah dikenal berabad-abad lainnya yang sisanya
masih dapat kita jumpai dalam masyarakat terutama didesa, yaitu kebiasaan
tolong menolong antar sesama masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti filsafat adalah Teori yang
mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan. Falsafah memiliki arti anggapan,
gagasan dan sikap batin yang paling dasar yang dimilik oleh orang atau
masyarakat; pandangan hidup. Secara sederhana, filsafat memiliki makna
sebagai suatu pandangan hidup atau cara berkehidupan, maka semasa hidupnya
setiap manusia pasti berfilsafat. Secara etimologi, filsafat mempunyai padanan
dengan kata falsafah dalam baha Arab. Kata falsafah diambil dari bahasa
Yunani, “philein” yang berarti cinta dan “shopos” yang berarti hikmah atau
kebijaksanaan atau wisdom. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang
berupa “Panca” artinya lima, dan “Sila” yaitu yang berarti prisip atau asas. Dan
pancasila merupakan pilar ideologi bagi negara Indonesia. Filsafat pancasila
mempunyai beberapa pengertian, diantaranya adalah menurut Ruslan Abdul
Gani yang berpendapat bahwa Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir
sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) diakrenakan nilai Pancasila
lahir dan tumbuh bersama di dalam seluruh bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan ideologi yang sesuai dengan Indonesia karena


mampu mewadahi keanekaragaman Indonesia yang tinggi dengan beragamnya
agama, adat, dan lain-lain.

Pancasila memiliki arti penting bagi Indonesia yang berbeda dari


bangsa yang lainnya namun bukan berarti menganggap rendah bangsa lain,
tetapi harus tetap menjunjung persaudaraan dunia. Dalam perkembangannya,
Pancasila juga mengalami perubahan dari masa ke masa. Bila benar Pancasila
itu masih ada pada setiap sanubari kita, Insyaa Allah persatuan dan kesatuan
negeri ini tetap ada. Apabila memang benar Pancasila itu masih melekat kuat
dijiwa raga kita ini, kita selalu mau untuk bertoleransi dalam kehidupan yang
damai dan indah. Apabila Pancasila tidak ada dalam diri Bangsa Indonesia
maka negara ini akan keluar dari jalur kebenaran.
B. Saran

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus selalu berbangga terhadap


Pancasila yang merupakan ideologi negara. Pehamaman kita terhadap nilai-
nilai pancasila bukan hanya sekedar paham di lisan saja, tetapi kita harus
mencerminkannya di dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
kehidupan sehari-hari, agar senantiasa kita kokoh dalam persatuan dan
kesatuan.
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor MS. 1978. Pancasila Yuridis Kenegaraaan. Yogyakarta: Liberty.

Bo’a, Fais Yonas. 2004. Pancasila sebagai Sumber Hukum dalam Sistem hukum
Nasional, Jogjakarta: Journal Konstitusi, Program Pascasarjana
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Gee, The Liang. 1991. Pengantar Filsafat Ilmu, Jakarta: Liberti.

Poespowardjo, Soerjanto. 1994. Filsafat Pancasila Sebuah Pendekatan Sosio-Budaya,


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai