contoh PTK
TK AISYIYAH 06 CILOPADANG
KABUPATEN CILACAP
Disusun Oleh
UMI SAFIROH
NIM : 820890682
Disusun Oleh :
NIM : 820890682.
(PAUD 4501) pada program SI PAUD fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Disahkan Oleh
Pembimbing II Pembimbing I
Umi Safiroh
NIM : 820890682
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan kemampuan
berhitung permulaan melalui metode jarimatika. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah ingin mengetahui kemampuan berhitung anak dengan pendekatan metode jarimatika
mudah dan menyenangkan. Sumber data penelitian ini adalah anak TK Aisyiyah 06 Cilopadang
kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap sejumlah 15 anak. Waktu penelitian pada semester I.
Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes formatif pada setiap siklus.
Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi pada tiap siklus pembelajaran. Data yang
diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan kriteria keberhasilan untuk mengetahui paham dan
tidak paham hasil belajar anak. Hasil penelitian kemampuan berhitung anak melalui metode
jarimatika pada studi awal anak paham hanya 4 anak atau 27 % dari seluruh anak. Pada siklus 1
anak paham 7 anak atau 47%. Prestasi anak dari studi awal ke siklus I anak yang paham
bertambah 3 anak atau 20%. Pada siklus II anak yang paham mencapai 80% atau 12 anak dari 15
anak.
Kemampuan anak dalam pembelajaran berhitung permulaan melalui metode jarimatika pada
kelompok B TK Aisyiyah 06 Cilopadang mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil
pengamatan kemampuan berhitung anak pada studi awal hanya 4 anaka atau 27% dan meningkat
menjadi 47% atau 7 anak pada siklus I dan pada siklus II adalah 80% atau 12 anak yang paham
dari 15 anak. Simpulan penerapan metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung
permulaan anak dengan mudah dan menyenangkan.
Kata kunci : kemampuan, berhitung, jarimatika.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan perbaikan pembelajaran ini dengan
sebaik-baiknya. Penyusunan laporan ini didasarkan pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang
disusun dan diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah pemantapan kemampuan
profesional (PAUD 4501) harapan peneliti semoga penelitian ini dapat membantu mengatasi
penelitian ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga
tidak lepas dari bantuan, kerjasama dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu
Maka dari itu dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati, peneliti pada kesempatan
yang baik ini akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
10. Ayah, ibu dan suami tercinta yang dengan do`a dan fasilitasnya telah memberi kekuatan dan
11. Anak-anakku yang dengan keluguannya menentramkan hati dan menjadi semangat bagi peneliti
12. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini yang tidak dapat peneliti
Peneliti sangat menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu peneliti mohon maaf yang sebesar-besarnya dan peneliti mengharap kritik
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan akan mendapat ridho Alloh SWT, amin.
Akhir kata semoga penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
Hal
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 46
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.3 Rekapitulasi mampu dan tidak mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan melalui
4.4 Rekapitulasi mampu dan tidak mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan melalui
4.5 Rekapitulasi mampu dan tidak mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan melalui
Gambar Halaman
jarimatika ................................................................................................ 28
4.2 Gambar/foto Peneliti sedang membimbing anak dalam penerapan proses berhitung permulaan
Lampiran Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan Anak
Usia Dini yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai lembaga pendidikan Prasekolah,
sikap/prilaku, dan ketrampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya
di sekolah dasar. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh setiap anak, maka diperlukan
adanya usaha yang sesuai dengan kondisi anak masing-masing. Upaya ini bisa dilakukan dengan
Berhitung di TK tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga
kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara
menarik, bervariasi dan menyenangkan. Metode berhitung merupakan bagian dari matematika,
hal ini diperlukan untuk menumbuhkembangkan ketrampilan berhitung yang sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi
dini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor permasalahan baik dari guru, siswa maupun
sumber belajar sebagai pendukungnya. Oleh karena itu untuk memecahkan permasalahan
tersebut di perlukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran
berhitung permulaan untuk anak TK, hal ini ditandai dengan kondisi sebagai berikut :
1.1.1 Dari 15 anak baru 7 anak atau 47 % paham lambang bilangan sedangkan 8 anak atau 53 %
1.1.2 Untuk memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana hanya 5 anak atau 33 %
yang paham dan mampu sementara 10 anak atau 67 % belum mampu dan tidak paham untuk
1.1.3 Dari jumlah anak 15 yang mengikuti pembelajaran berhitung sekitar 5 anak atau 33 %
sedangkan yang lainnya masih pasif tidak mau mengikuti pembelajaran berhitung.
1.1.1 Metode yang digunakan dalam kegiatan, kurang menarik dan menyenangkan.
Oleh karena itu untuk memecahkan permasalahan diatas peneliti mencoba mencari jalan
keluar dengan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas agar tercipta
suasana pembelajaran yang menarik dan dapat memotivasi anak untuk mengikutinya.
1.2.1 Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik bagi anak.
1.2.2 Masih terbatasnya alat peraga untuk berhitung permulaan.
1.2.3 Sebagian besar anak belum memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana.
Dari masalah-masalah yang teridentifikasi, masalah yang dipilih oleh peneliti untuk
1.3.1 Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik bagi anak.
Dengan menggunakan metode jarimatika anak-anak akan merasa senang dan mudah
dalam mengikutinya, karena disampaikan dengan gembira dan hanya menggunakan jari-jari
tangannya yang tidak akan pernah ketinggalan ataupun terlupa dimana menyimpannya.
Disamping itu belajar dengan metode jarimatika tidak akan memberatkan memori otak anak.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1.4.1 Apakah melalui metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak
1.4.2 Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui metode jarimatika ?.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan
1.5.1 Untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan tambah kurang secara sederhana.
Cilopadang Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam berhitung permulaan melalui metode yang lebih
Sesuai dengan tujuan, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi yang
baik bagi siswa, guru dan peneliti dalam memperbaiki proses pembelajaran berhitung permulaan
dikelompok B.
Dapat meningkatkan kemampuan berhitung dengan menggunakan jari-jari tangan yang mudah
dan menyenangkan.
pembelajaran berhitung permulaan yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga tercipta
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara optimal dan hasilnya bisa
BAB II
Didalam kamus bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata “mampu” yang
berarti (kuasa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan).
Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.
kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Sedangkan
menurut Robbins kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan
hasil latihan atau praktek. Adapula pendapat lain menurut Akhmat sudrajat menghubungkan
kemampuan dengan kata kecakapan. Setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda
dalam melakukan suatu tindakan. Kecapakan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri
Kemampuan adalah yang dapat dikuasai oleh anak setelah terjadinya proses
belajar. Kemampuan anak TK tentu tidak sama dengan kemampuan anak pada jenjang yang
lebih tinggi, mengingat usia, kematangan cara berfikir anak belum maksimal (PGTK 2402).
mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung, sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih
2.1.2.1 Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda
2.1.2.2 Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam
2.1.2.3 Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi.
2.1.2.4 Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan
2.1.2.5 Memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.
Dalam berhitung permulaan harus memperhatikan prinsip-prinsip permainan
2.1.2.1 Permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan menghitung benda-benda atau
pengalaman peristiwa konkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar.
2.1.2.2 Pengetahuan dan ketrampilan pada permainan berhitung diberikan secara bertahap menurut
kesukaannya, misal dari konkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang lebih
kompleks.
2.1.2.3 Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi dan
2.1.2.4 Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta
kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan benda
sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan.
2.1.2.5 Bahasa yang digunakan di dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang
sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak.
2.1.2.6 Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokan sesuai tahap penguasaannya yaitu tahap
2.1.2.7 Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir kegiatan.
(Depdiknas.2007, 2)
anak usia TK sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak didik.
Metode merupakan bagian dari setrategi pembelajaran untuk mencapai tujuan dan
Metode yang digunakan oleh guru adalah salah satu kunci pokok didalam
keberhasilan suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang akan
digunakan harus relevan dengan berbagai variasi materi, media dan bentuk kegiatan yang akan
menggunakan jari-jari tangan. Jarimatika lebih merupakan alat komunikasi orang tua kepada
2.1.4.1 Dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan, lambang
penguasaan konsep terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai ilmu
secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-anak akan merasa
2.1.4.1 Sederhana.
2.1.4.2 Jarimatika memberikan Visualisasi proses berhitung, hal ini akan membuat anak mudah
melakukannya.
2.1.4.3 Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak, mungkin mereka menganggapnya lucu.
2.1.4.5 Alatnya tidak perlu dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, ataupun terlupa dimana
menyimpannya.
Karena diberikan secara menyenangkan maka sistim limbik diotak anak akan
senantiasa terbuka sehingga memudahkan anak dalam menerima materi baru. Membiasakan
mengembangkan otak kanan dan kirinya, baik secara motorik maupun secara fungsional,
sehingga anak menganggap mudah, dan ini merupakan langkah awal membangun rasa percaya
dirinya untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika secara luas. (www.jarimatika.com).
Hasil penelitian yang relevan untuk melengkapi penelitian ini adalah penelitian tentang
2.2.1 Septi Peni Wulandani (2004). Melakukan penelitian berjudul “ Jarimatika Penambahan dan
karena :
2.2.2 Umi Kayvan (2009). Melakukan penelitian berjudul “ 57 Permainan Kreatif Untuk Mencerdaskan
Anak”. Hasil penelitiannya yaitu : pada tahap pertama pembelajaran matematika anak-anak
dan memahami konsep sederhana seperti : bahwa 1 mewakili satu orang unit dan 2 untuk dua
unit.
Faktor Penyebab:
-Terbatasnya alatperaga
-Metode kurangmenarik
2.1.
Bagan
Kerangka Berpikir
Dari bagan kerangka berpikir diatas dapat dijelaskan hal-hal berikut. Pada kondisi awal, anak
belum paham cara berhitung permulaan dan hasil belajar masih rendah. Setelah itu diberikan
tindakan pembelajaran menggunakan metode jarimatika dengan jari-jari tangan dan hasil belajar
belum maksimal karena belum mencapai 75%. Selanjutnya peneliti menerapkan tindakan
Berdasarkan kerangka diatas dapat diajukan hipotesis bahwa melalui metode jarimatika
BAB III
METODE PENELITIAN
Cilacap, alasan yang mendasari pemilihan tempat penelitian itu karena aktivitas peneliti sehari-
hari, sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut. Hal itu dilaksanakan dengan pertimbangan
sebagai berikut :
3.1.1 Penelitian dilakukan didalam kelas yang diajar oleh guru sebagai peneliti.
3.1.2 Peneliti Tindakan Kelas akan berjalan baik jika terkait dengan program peningkatan guru dan
3.1.3 Penelitian tindakan yang dilaksanakan berkaitan dengan proses, materi dan evaluasi
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2011/2012 selama
Bulan
No Jenis Kegiatan Sept 2011 Okt 2011 Nov 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi awal / Penyusunan
X X X X
Proposal
2 Siklus I X
3 Siklus II X
Subjek penelitian tindakan ini adalah anak TK kelompok B sejumlah 15 anak, terdiri dari 6
anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Objek penelitiannya adalah proses pembelajaran berhitung
Data penelitian yang dikumpulkan berupa iformasi tentang kemampuan anak kelompok B
3.3.2 Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktifitas pembelajaran di ruang kelas kelompok B TK
3.3.3 Lembar kerja dan buku penilaian tentang kemampuan anak dalam berhitung permulaan.
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu
penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk mendapatkan data
yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik dalam proses
pengumpulan data, yaitu Observasi, wawancara, kajian dokumen dan tes yang masing-masing
3.4.1 Observasi.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja terhadap anak ketika melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kemampuan siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
3.4.2 Wawancara.
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan jalan atau cara berdialog langsung
dengan para responden secara lisan berdasarkan hasil pengamatan dikelas selama proses belajar
mengajar berlangsung untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
jarimatika.
3.4.3 Dokumentasi.
Dokumentasi dilakukan terhadap kurikulum RKH, model pembelajaran dan hasil belajar
3.4.4 Tes.
Pemberian tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar anak dan untuk
mengetahui tingkat perkembangan kemampuan anak dalam berhitung permulaan melalui metode
Suatu informasi yang akan dijadikan data peneliti perlu diperiksa validitasnya sehingga data
tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam
menarik simpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data antara lain adalah
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330)
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115),
yaitu wawancara, observasi, dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek
misal, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam kegiatan
berikut :
3.5.1 Melakukan wawancara dengan observer untuk mengetahui pandangan guru tentang hambatan-
hambatan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran berhitung permulaan, alat peraga
yang digunakan, metode pembelajaran yang selama ini dilakukan, penilaian yang dilakukan guru
dan sebagainya.
3.5.2 Mendemonstrasikan proses kegiatan berhitung sederhana dengan menggunakan jarimatika dan
mengidentifikasikan masalah.
Review informan kunci adalah mengkomunikasikan unit-unit yang telah disusun dengan
informannya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut
merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang dapat mereka setujui sehingga peneliti dan
informan memiliki pemahaman yang sejalan terhadap data atau hasil yang telah diperoleh (Ririn
Anggia Lestari, FIB UI.2009). Hal ini dilakukan melalui kegiatan diskusi peneliti dengan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif komporatif
dan analisis kritis, teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan
membandingkan hasil antara siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan
Teknik komparatif dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian
siklus pertama dan kedua. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator
keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indokator yang berlum tercapai diperbaiki pada
Teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk
mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran
berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan
perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya. Setelah kondisi awal kemampuan berhitung
permulaan melalui metode jarimatika siswa diketahui, peneliti bersama kolaboran merencanakan
siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Setiap siklus berakhir, diketahui adanya
menyeluruh. Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pembelajaran
dapat dicermati melalui dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan
dalam bentuk nilai. Adapun indikator kerja untuk mengukur prestasi dan keberhasilan belajar
anak adalah sejauh mana anak paham dan bisa berhitung permulaan dengan mudah.
3.7.1 Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika total jumlah
3.7.2 Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah anak
yang paham berhitung permulaan dengan metode jarimatika sama dengan jumlah anak yang
paham berhitung permulaan dengan metode jarimatika ditambah dengan jumlah anak yang
Dengan simbol nilai yaitu : lingkatan (O) = anak belum paham ceklis (Ѵ) = anak yang
yang paham ditambah jumlah anak yang sangat paham berhitung permulaan dengan metode
jarimatika diatas 75 %.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
Research (CAR) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru , sehingga hasil
Setiap langkah PTK memiliki empat tahap, yaitu Perencanaan (Planing,) tindakan (acting),
MELAKUKAN
TINDAKAN
Gambar 3.1
diagram daur
Peneitian
Untuk memperjelas daur di atas berikut ini diuraikan setiap tahap dan uraian kegiatan seperti
berikut :
3.8.1 Merencanakan
Pada tahap perencanaan, guru bersama Observer membuat RKH pada kemampuan berhitung
Setelah membuat perencanaan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan TKH
Membangkitkan motivasi dan perhatian pada guru untuk aktif dalam mengikuti proses
3.8.2.3.3 Memperagakan cara berhitung permulaan dengan metode jarimatika secara demonstrasi dengan
anak.
3.8.2.3.4 Pemberian tugas dilembar kerja anak dan melaksanakan penilaian disela-sela penyampaian
materi.
3.8.2.5 Mengamati
Observer bersama peneliti mengamati siswa yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar.
Setelah mengamati, obeserver bersama peneliti mengadakan diskusi tentang proses pembelajaran
Secara visual tahapan-tahapan prosedur yang dilaksanakan dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 3.2. Diagram siklus PTK (Tim PKP PG PAUD, 2009)
BAB IV
4.1.1 Siklus I
4.1.1.1 Perencanaan.
kegiatan pembelajaran agar dalam pelaksanaannya dapat berhasil dengan baik dan sesuai
harapan.
Peneliti mempersiapkan RKH yang akan dijadikan pedoman dalam melaksanakan langkah-
lankgah pembelajaran, serta lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan atau
prestasi siswa, dan lembar analisis untuk mencatat nilai yang diperoleh siswa saat mengikuti
N Komponen Keterangan
o
1 RKH 1 (satu) set
2 Lembar pengamatan Dibuat untuk siswa dan guru
3 Lembar Evaluasi Dibuat sejumlah siswa
4 Lembar Analisis Dibuat untuk siswa
Tabel 4.1 komponen-komponen yang dipersiapkan dalam siklus.
4.1.1.2 Tindakan.
Setelah semua komponen diatas dipersiapkan, peneliti dibantu dengan teman sejawat
metode jarimatika.
dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan review kepada
siswa untuk mengetahui seberapa pemahaman dan kemampuan siswa dalam menggunakan jari-
jari tangannya sesuai dengan proses berhitung jarimatika yang telah diajarkan. Pelaksanaan
Tahap awal : salam, berdo`a, menyanyi lagu satu tambah satu dilanjutkan dengan bercakap-
Tahap inti : Guru memberi contoh membilang dari 1 – 9 dengan menggunakan yel-yel jarimatika
yaitu dengan jari-jari tangan, kemudian anak mengikutinya sampai paham dan mampu untuk
Tahap inti : Guru memberi contoh membilang cara atau proses berhitung penambahan dan
pengurangan dengan jarimatika dari 1 – 4 dan diikuti oleh anak-anak. Kemudian anak diberi soal
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dan postest tambah kurang 1 – 4 yang telah
Tahap awal : salam, berdo`a, yel-yel jarimatika dilanjutkan dengan review tambah kurang dari 1
– 4.
Tahap inti : Guru memberi contoh membilang dari 5 – 9 dengan jarimatika diikuti oleh anak dan
dilanjutkan dengan menyebutkan hasil tambah kurang dari 5 – 9 dengan jarimatika sampai
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari postest tambah kurang dari 5 - 9 kemudian
Tahap inti : reiew tambah kurang dari 1 – 9 dilanjutkan dengan mengerjakan soal dilembar kerja,
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan postest kemudian berdo`a,
salam, pulang.
4.1.1.2.5 Pertemuan kelima (RKH - 5)
Tahap inti : pemberian tugas menyebutkan hasil tambah kurang dari 1 – 9 dilembar kerja dengan
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan postest tambah kurang dari
4.1.1.3 Pengamatan/Observasi.
penelitian tindakan kelas merupakan aktvitas yang dirancang dengan sengaja untuk
menghasilkan adanya peningkatan dalam praktek pendidikan dan pengajaran dalam kondisi kelas
tertentu.
diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan. Observasi dilakukan peneliti pada
saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan mencatat apa saja yang diamati pada saat
proses pembelajaran berlangsung kedalam lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. Selain
itu perencanaan observasi bersifat fleksibel dan terbuka dengan mencatat hal-hal yang tidak
terduga ke dalam jurnal, yang berkaitan dengan apa yang terjadi pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Hasil yang
diperoleh siswa dalam siklus I yang memenuhi standar kepahaman ada 7 siswa atau 47 % dari
siswa yang berjumlah 15 siswa, sementara yang 8 siswa atau 53 % yang lainnya belum paham.
Gambar 4.1 anak sedang membilang dari 1 – 9 dengan menggunakan yel-yel jarimatika.
4.1.1.4 Refleksi.
Teman sejawat sebagai observer melakukan pengamatan selama prose kegiatan perbaikan
pembelajaran.
4.1.2 Siklus II
4.1.2.1 Perencanaan
memuaskan maka peneliti melanjutkan melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II.
pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi untuk mencatat kekurangan siswa dan guru selama
proses pembalajaran, lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dan
lembar analisis untuk mencatat nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan tes berhitung
Untuk memperjelas, peneliti sajikan perencanaan dalam bentuk tabel seperti berikut ini :
No Komponen Keterangan
1 RKH 1 (satu) Set
2 Lembar pengamatan Dibuat untuk siswa dan guru
3 Lembar evaluasi Dibuat sejumlah siswa
4 Lembar analisis Dibuat untuk siswa
Tabel 4.2 Komponen-komponen yang dipersiapkan dalam siklus II
4.1.2.2 Tindakan
Masih dibantu teman sejawat sebagai observer, peneliti melaksanakan tindakan perbaikan
siklus II. Selama peneliti melakukan tindakan perbaikan, peneliti berpedoman pada RKH dan
Tahap inti : review tambah kurang 1 – 9 dengan jarimatika bersama guru dan anak-anak
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan postest kemudian berdo`a,
salam, pulang.
Tahap inti : guru bersama-sama dengan anak membilang 1 – 9 dengan yel-yel tambah kurang
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dan postest teman kecil jarimatika kemudian
Tahap awal : salam, berdo`a, yel-yel jarimatika dilanjutkan dengan menyanyi lagu teman kecil
jarimatika.
Tahap inti : review penambahan teman kecil jarimatika dilanjutkan dengan menyebutkan hasil
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari postest penambahan teman kecil jarmatika
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari postest penambahan teman kecil jarmatika
Tahap awal : salam, berdo`a, review yel-yel tambah kurang, menyanyi lagu teman kecil
jarimatika.
Tahap inti : review tambah kurang 1 – 9 dengan jarimatika dilanjutkan menyebutkan hasil
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan postest tambah kurang dari
4.1.2.3 Pengamatan/Observasi
minta menjadi observer selama kegiatan tindakan perbaikan pembelajaran materi berhitung
4.1.2.4 Refleksi.
Setelah tindakan perbaikan pembelajaran selesai dilaksanakan peneliti dan teman sejawat
4.2.1 Siklus I
Pada studi awal, banyaknya siswa yang mampu berhitung hanya 4 siswa atau 27 % dari
15 siswa yang ada. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar dan metode
pembelajaran yang mudah bagi siswa. Melihat kemampuan berhitung siswa yang demikian
kiranya diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran yang lebih mudah dan menyenangkan bagi
siswa sehingga siswa termotivasi untuk mengikutinya dan dapat meningkatkan kemampuan
siklus I diadakan review dan tes untuk 15 siswa dan hasilnya ada 7 siswa (47%) mampu dan
dapat berhitung dengan mudah. Peningkatan ini karena dalam tindakan perbaikan pembelajaran
peneliti menggunkaan metode jarimatika penambahan dan pengurangan dengan jari-jari tangan
untuk alat bantunya dan akan menarik minat anak karena dilakukan dengan gembira, sehingga
Di bawah ini peneliti akan sajikan hasil observasi dalam tabel rekapitulasi siswa yang
paham dan siswa yang tidak paham pada prasiklus dan siklus I.
metode jarimatika.
Siklus I menemukan beberapa kekurangan baik yang dilakukan siswa maupun guru.
1) Dalam membuka dan menutup jari-jari tangannya siswa masih kaku.
4.2.2 Siklus II
Menurut observer pada siklus II terjadi peningkatan yang baik, siswa termotivasi
mengikuti pembelajaran berhitung dengan jarimatika karena dilakukan dengan nyanyian dan yel-
yel yang mudah dan menyenangkan, siswa yang masih ragu-ragu membuka dan menutup jarinya
terlihat lebih mudah dan termotivasi untuk terus berhitung. Peneliti lebih sering menggunakan
review dengan nyanyian untuk memotivasi dan memudahkan anak untuk menggunakan jar-jari
ternyata pada siklus II ini mengalami peningkatan yang baik. Dari 15 siswa yang ada pada
kelompok B TK Aisyiyah 06 Cilopadang yang paham dan mampu berhitung dengan metode
jarimatika bisa mencapai 12 anak atau 80 %, sedangkan yang belum mampu ada 3 siswa atau 20
%.
Jika data perstasi siswa dari studi awal sampai siklus II diatas dibuat diagram akan terlihat
seperti berikut :
dengan menggunakan metode jarimatika yang cukup baik dari siklus I ke siklus II yaitu siswa
yang mampu dan paham mencapai 80 % atau 12 siswa dari 15 siswa yang ada.
teman sejawat mendiskusikan hasil pengamatan dan temuan tentang keaktifan, dan kemampuan
siswa dalam berhitung dengan metode jarimatika masih banyak kekurangannya. Hal ini terbukti
baru 7 siswa atau 47 % yang paham berhitung dengan metode jarimatika dari 15 siswa yang ada.
dengan melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I, untuk mengurangi kesalahan-
Untuk memperjelas hasil penelitian, berikut ini data hasil kemampuan siswa dalam
berhitung permulaan dengan metode jarimatika dari stadi awal sampai siklus II.
Berdasarkan hasil kemampuan siswa yang telah mencapai 80 %, maka peneliti bersama
observer sepakat bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan untuk kelompok B TK
atau sebanyak 3 siswa dari hasil belajar siswa pada studi awal.
Namun demikian, hasil ini kurang memuaskan peneliti. Harapan peneliti lebih banyak lagi
siswa yang akan paham dan mampu menggunakan jari-jari tangannya untuk berhitung permulaan
tambah dan kurang sehingga siswa yang paham dan mampu dapat mencapai 75% sesuai dengan
harapan.
Gambar 4.2 Diagram Rekapitulasi hasil belajar siswa studi awal dan siklus I
Dilihat dari diagram gambar 4.1 tersebut, diperoleh hasil gambaran peningkatan yang
cukup baik. Pada pra siklus siswa yang paham hanya 4 siswa atau (27 %) dari seluruh siswa,
pada siklus I siswa yang paham menjadi 7 siswa atau 47 % dari jumlah keseluruhan siswa. Jadi
prestasi siswa dari prosiklus ke siklus I siswa yang paham bertambah 3 siswa atau 20 %.
kemampuan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran berhitung permulaan dengan
menggunakan metode jarimatika yang hanya menggunakan jari-jari tangan tanpa membebani
memori otaknya.
jarimatika untuk mengetahui secara langsung tindakan yang dilaksanakan dalam mengamati saat
proses tindakan. Monitoring dilakukan setiap pertemuan sesuai jadwal penelitian. Hasil
pengamatan dan catatan dimasukkan sebagai bahan refleksi antara observer dan peneliti untuk
Hasil observasi dan monitoring pada tindakan kelas siklus I dapat dilaporkan sebagai berikut :
4.3.1.1 Pada siklus I proses pembelajaran berhitung permulaan sudah sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun.
4.3.1.2 Sebelum pembelajaran, guru memperkenalkan yel-yel dan nyanyian TAKU (tambah kurang)
dengan jari tangan agar anak termotivasi dan tertarik untuk berperan secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan anak memahami posisi jari dalam berhitung dengan jarimatika.
4.3.1.4 Guru melakukan evaluasi secara individu yaitu dengan memberikan simulasi penerapan
4.3.1.5.1 Aktivitas siswa dalam pembelajaran berhitung permulaan pada siklus I, terlihat bahwa siswa
sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa senang dengan buka tutup jari tangannya
4.3.1.5.2 Motivasi siswa dalam belajar berhitung dengan metode jarimatika sudah cukup tinggi, hal ini
terlihat dari keaktifan siswa untuk mengikuti berhitung bersama dengan gembira dan selalu
menanyakan apakah betul hasilnya ini, kepada peneliti dan observer. Namun masih ada siswa
yang dengan perasaan ragu-ragu untuk membuka dan menutup jarinya, setelah didekati dan
Hasil kemampuan dan motivasi anak untuk mengikuti pembelajaran berhitung pada siklus I
belum sesuai dengan harapan peneliti karena belum mencapai target kemampuan yang
diharapkan, maka peneliti bersama teman sejawat melanjutkan tindakan perbaikan pembelajaran
4.3.2 Siklus II
kurang jarimatika dan nyanyian sangat memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran
berhitung permulaan, sehingga siswa dapat dengan mudah dan senang menggunakan jari-jari
Pada hasil review dan tes akhir siklus II, kemampuan dan pemahaman siswa dalam
belajar berhitung permulaan dengan metode jarimatika telah terpenuhi yaitu dari 15 siswa yang
mampu dan paham berhitung dengan metode jarimatika mencapai 12 siswa atau 80%, sehingga
pada anak kelompok B TK Aisyiyah 06 Cilopadang telah selesai sampai pada siklus II, dari hasil
pengamatan dan tes yang telah dilaksanakan, pembelajaran berhitung berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dari hasil penelitian, observer bersama
Hal ini terbukti dari studi awal sampai siklus II anak yang paham dan mampu belajar
BAB V
Berdasarkan temuan dan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Upaya meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung permulaan melalui metode jarimatika
pada kelompok B TK Aisyiyah 06 Cilopadang, telah memberikan hasil yang memuaskan. Hal
tersebut terbukti dari rekapitulasi penilaian kemampuan anak dalam berhitung menggunakan
metode jarimatika. Pada studi awal hanya 4 anak atau 27% dari 15 siswa, pada siklus I siswa
yang mampu dan paham mencapai 47% atau 7 anak, jadi prestasi siswa dari studi awal ke siklus
I bertambah 3 anak atau 20%. Peningkatan kemampuan siswa dalam berhitung menggunakan
metode jarimatika yang cukup baik terlihat pada siklus II yaitu mencapai 80% atau 12 anak dari
15 siswa.
5.1.2 Motivasi siswa dalam pembelajaran berhitung permulaan melalui metode jarimatika pada anak
berhitung dengan metode jarimatika dilakukan dengan menggunakan nyanyian dan yel-yel yang
tidak membebani memori otak anak, sehingga anak merasa senang dan tidak terbebani.
5.1.3 Belajar berhitung dengan menggunakan metode jarimatika relatif tidak memberatkan memori
otak, karena diberikan secara menyenangkan maka sistem linbik diotak anak akan senantiasa
terbuka sehingga memudahkan anak dalam menerima materi baru dan ini merupakan langkah
awal membangun rasa percaya diri anak untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika seperti
5.2 Implikasi
5.2.1 berdasarkan penelitian, pengamatan dan penerapan perbaikan pembelajaran berhitung permulaan
berhitung permulaan. Untuk itulah kami berharap agar penerapan pembelajaran berhitung
dengan metode jarimatika ini dapat diteruskan sebagai suatu metode pembelajaran yang
berkelanjutan.
5.2.2 Agar terlaksananya pembelajaran dengan metode jarimatika dapat terwujud sangatlah
diharapkan uluran tangan yang arif dan bijaksana dari ketua lembaga/yayasan untuk memberikan
rekomendasi kepada kepala sekolah agar metode pembelajaran jarimatika ini dimasukan dalam
5.3 Saran
5.3.1 Bagi siswa diharapkan agar metode jarimatika selalu dipakai dalam pembelajaran berhitung
permulaan
5.3.2 Diharapkan kepada kepala sekolah dapat menerapkan metode jarimatika menjadi salah satu
5.3.3 Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan 2 siklus, maka peneliti atau guru lain
diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapatkan temuan-temuan yang lebih kompleks dan
memuaskan.
5.3.4 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berhitung untuk meningkatkan kemampuan anak kelompok
B TK Aisyiyah 06 Cilopadang ini, dalam penelitiannya masih kurang optimal dan sempurna
berhasil jika dilakukan dengan senang, gembira dan mudah tanpa membebani anak serta
5.3.6 Kepada Depdiknas dimohon untuk merespon dan menindak lanjuti hasil observasi
Kecamatan Majenang dikaji lebih jauh kemungkinan untuk diterapkan pada pendidikan pra
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/54258199/21/Uji-validitas-data
Pengertian Uji Validitas Data UT UPBJJ Purwokerto, diakses (Minggu 23 Oktober 2011, 21.30) di
http://www.scribd.com/doc/54258199/21/Uji-validitas-data
Sujono Yuliani Nurani, dkk .2009. Metode Pengembangan Kognitif. (PGTK2101) Jakarta : Universitas
Terbuka.
Tim PKP PG PAUD. 2008. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Wardani IGAK, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wulandani Septi Peni. 2004. Jarimatika, Penambahan dan Pengurangan. Kawan Pustaka. (UT. UPBJJ
Purwokerto. Diakes (minggu/23 oktober 2011, 21.00) di http://www.jarimatika.com
Lampiran 1
NIM : 820890682
UPBJJ – UT : Purwokerto
Menyatakan bahwa :
Nama : Partini
mengajar : TK Aisyiyah 06 Cilopadang Jl. Masjid Al-Mustofa RT 03/06 Cilopdang – Majenang kabupaten
Cilacap.
Adalah teman sejawat yang bertugas sebagai observer dan membantu dalam pelaksanaan
Mengetahui
Kepala
TK Aisyiyah 06 Cilopadang Teman Sejawat Peneliti
Lampiran 4
RENCANA KEGIATAN SIKLUS I
Hari ke Pembukaan Inti Penutup
I Berbaris 1. Cerita bergambar 1. Bercerita tentang
1. Berdo`a, salam 2. Membilang urutan bilangan kegaitan sehari.
2. Menyanyi lagu satu dari 1 – 9 menggunakan yel-2. Berdo`a, salam.
tambah satu. yel jarimatika. Pulang.
3. Bercakap tentang 3. Mengelompokan balok ber-
kegiatan sehari dasarkan bentuknya.
II Berbaris 1. Menyebutkan hasil tambah1. Bercerita tentang
1. Berdo`a, salam kurang sederehan dari 1-4 dg kegaitan
2. DM.Tepuk ayam. jarimatika. sehari.postest
3. DM.yel-yel2. Menyusun kepingan puzzle2. Berdo`a, salam.
jarimatika. binatang. Pulang.
3. Pantomim menirukan gerakan
peternak memberi makan
ternaknya.
III Berbaris 1. Menyebutkan nama-nama1. Bercerita tentang
1. Berdo`a, salam binatang yang suku kata kegaitan sehari.
2. PL.menirukan awalnya sama misal : kucing,2. Postest 5-9.
jalannya buaya/ ular. kuda. Dll. 3. Berdo`a, salam.
3. Review tambah2. Menyebutkan hasil Pulang
kurang 1-4 dengan penambahan 1-9 dg jarimatika.
jarimatika. 3. PL. Memberi makan binatang
(ikan).
IV Berbaris 1. Menyebutkan hasil tambah1. Bercerita tentang
1. Berdo`a, salam kurang sederehan dari 1-9 dg kegaitan sehari.
2. Bercakap tentang jarimatika. 2. Postest.
kegiatan sehari. 2. PT.Membuat kandang ayam3. Berdo`a, salam.
3. Yel-yel dengan balok. Pulang
3. PL. Percobaan membuat telur
asin..
V Berbaris 1. PT. Menyebutkan hasil tambah1. TJ.tentang
1. Berdo`a, salam kurang dari 1-9 dg jarimatika. binatang
2. PT. Menyebutkan2. PT.Membuat bentuk binatang peliharaan.
Binatang ciptaan dengan plastisin. 2. Bercerita tentang
Tuhan Berkaki 4. 3. PL.Pesang berantai. kegaitan
3. Review tambah sehari.postest
kurang 1-9 dengan 3. Berdo`a, salam.
jarimatika Pulang
.
Lampiran 5
RENCANA KEGIATAN SIKLUS II
Hari ke Pembukaan Inti Penutup
I Berbaris 1. Review TA-KU 1-9 dg1. Menunjukan hasil
1. Berdo`a, salam jarimatika. karyanya
2. Yel-yel jarimatika2. PT. Menggambar bebas2. Ulasan kegiatan
Menyanyi lagu binatang peliharaan. sehari, postest.
jarimatika. 3. Menyebutkan hasil tambah3. Berdo`a, salam.
kurang dari 1-9 Pulang.
II Berbaris 1. Menyebutkan hasil tambah1. Menyebutkan
1.Berdo`a, salam kurang sederhan dari 1-4 dg ciptaan Tuhan.
2.Menyanyi lagu jarimatika. 2. Ulasan kegiatan
teman kecil2. Menyusun kepingan puzzle sehari, postest.
jarimatika. binatang. 3. Berdo`a, salam.
3. Membilang 1-9 dengan yel-yel Pulang.
TA-KU
III Berbaris 1. Review penambahan dengan1. Mengucap sajak
1. Berdo`a, salam teman kecil jarimatika. kelinciku.
2. Menyanyi lagu2. Menyebutkan hasil2. Ulasan kegaitan
teman kecil penambahan 5-9 dg jarimatika. sehari Postest
jarimatika. 3. PT. Melipat bentuk kelinci teman kecil.
3. Yel-yel jarimatika. 3. Berdo`a, salam.
Pulang
Data Hasil Penilaian Berhitung Permulaan dengan Metode Jarimatika pada Anak
2 Alfi Zakiyah
3 Aqil Riza Alaudin O Ѵ
4 Chelsea Destania Pramesti
5 Davina Asmaul Husna O O Ѵ
6 Dian Nur Hasanah O Ѵ
7 Iqbal Humami Ѵ Ѵ
8 Jessica Lestari O Ѵ
9 Mar`atul Hafidhoh Zahra
10 Nadhifa Amalia Ѵ
11 Nizar Akmal O
12 Qurrota `Ayun Ѵ Ѵ Ѵ
13 Rafid Farhan Khairi Ѵ
14 Syafikah Nurul Afriana O Ѵ
15 Zagar Abdul Malik O Ѵ Ѵ
Jumlah 7 4 4 1 7 7 0 3 12
Keterangan :
1. O = Anak Belum Bisa berhitung
2. = Anak Paham Tapi masih Ragu-ragu.
3. Ѵ = Anak Paham dan mampu berhitung dengan metode jarimatika dengan mudah.
Cilacap, 28 Oktober 2011
Mengetahui
Kepala TK Aisyiyah 06 Cilopadang Peneliti
Lampiran 3
NIM : 820890682
UPBJJ – UT : Purwokerto
Menyatakan bahwa :
Nama : Partini
kabupaten Cilacap.
Jarimatika.
Lampiran 2
Yang bertanda tangan dibawah ini kepala TK Aisyiyah 06 Cilopadang Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olah raga Kecamatan Majenang kabupaten Cilacap menerangkan bahwa :
NIM : 820890682
UPBJJ – UT : Purwokerto
Cilopadang Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap
yang merupakan salah satu tugas akhir mata kuliah pemantapan kemampuan profesional.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Lampiran 16
Aspek yang
No Nama Anak diamati Jumlah Kriteria ket
1 2 3
1 Abu Dzakir Al-Hauzaan 1 1 2 Mampu
2 Alfi Zakiyah 1 1 2 Mampu
3 Aqil Riza Alaudin 1 1 Tidak mampu
4 Chelsea Destania Pramesti 1 1 2 Mampu
5 Davina Asmaul Husna 1 1 Tidak mampu
6 Dian Nur Hasanah 1 1 Tidak mampu
7 Iqbal Humami 1 1 2 Tidak mampu
8 Jessica Lestari 1 1 Tidak mampu
9 Mar`atul Hafidhoh Zahra 1 1 2 Mampu
10 Nadhifa Amalia 1 1 2 Tidak mampu
11 Nizar Akmal 1 1 Tidak mampu
12 Qurrota `Ayun 1 1 2 Tidak mampu
13 Rafid Farhan Khairi 1 1 2 Tidak mampu
14 Syafikah Nurul Afriana 1 1 Tidak mampu
15 Zagar Abdul Malik 1 1 Tidak mampu
Jumlah prosentase Mampu Tidak
4 (27%) mampu 11
(73%)
Partini
Lampiran 17
Aspek yang
No Nama Anak diamati Jumlah Kriteria ket
1 2 3
1 Abu Dzakir Al-Hauzaan 1 1 2 Mampu
2 Alfi Zakiyah 1 1 2 Mampu
3 Aqil Riza Alaudin 1 1 2 Tidak mampu
4 Chelsea Destania Pramesti 1 1 2 Mampu
5 Davina Asmaul Husna 1 1 Tidak mampu
6 Dian Nur Hasanah 1 1 1 Tidak mampu
7 Iqbal Humami 1 1 2 Tidak mampu
8 Jessica Lestari 1 1 2 Tidak mampu
9 Mar`atul Hafidhoh Zahra 1 1 2 Mampu
10 Nadhifa Amalia 1 1 2 Mampu
11 Nizar Akmal 1 1 2 Mampu
12 Qurrota `Ayun 1 1 2 Tidak mampu
13 Rafid Farhan Khairi 1 1 2 Mampu
14 Syafikah Nurul Afriana 1 1 2 Tidak mampu
15 Zagar Abdul Malik 1 1 2 Tidak mampu
Jumlah prosentase Mampu Tidak
7 (47 %) mampu 8
(53%)
Partini
Lampiran 18
Aspek yang
No Nama Anak diamati Jumlah Kriteria ket
1 2 3
1 Abu Dzakir Al-Hauzaan 1 1 2 Mampu
2 Alfi Zakiyah 1 1 2 Mampu
3 Aqil Riza Alaudin 1 1 2 Mampu
4 Chelsea Destania Pramesti 1 1 2 Mampu
5 Davina Asmaul Husna 1 1 1 Tidak mampu
6 Dian Nur Hasanah 1 1 2 Mampu
7 Iqbal Humami 1 1 2 Mampu
8 Jessica Lestari 1 1 2 Mampu
9 Mar`atul Hafidhoh Zahra 1 1 2 Mampu
10 Nadhifa Amalia 1 1 2 Mampu
11 Nizar Akmal 1 1 2 Mampu
12 Qurrota `Ayun 1 1 2 Tidak mampu
13 Rafid Farhan Khairi 1 1 2 Mampu
14 Syafikah Nurul Afriana 1 1 2 Mampu
15 Zagar Abdul Malik 1 1 2 Tidak mampu
Jumlah prosentase Mampu Tidak
12 mampu 3
(80%) (20%)
Aspek yang diamati :
1. Mengikuti.
2. Masih Ragu-ragu.
3. Mampu berhitung jarimatika.
Lampiran 20
HASIL PENGAMATAN AKTIFITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN
Hasil Pengamatan
No Kegiatan Aspek yang diamati Pra Siklus Siklus
Siklus I II
1 Pendahulua 1. Guru menerangkan tujuan C B B
n pembelajaran dan metode.
2. Guru memberikan yel-yel C B B
untuk memotivasi.
3. Guru menerangkan posisi jari B B B
2 Kegiatan 1. Guru mendemonstrasikan cara B B B
inti berhitung tambah kurang 1 – 9
dengan jarimatika.
2. Guru menggunakan bahasa
buka dan tutup untuk berhitung B B B
tambah dan kurang.
3. Sebelum proses berhitung guru
memberikan nyanyian buka
tutup untuk mengingatkan C B B
anak.
4. Guru menulis angka dipapan
tulis, anak menerapkan pada
posisi jari dengan bahasa buka C B B
tutup.
5. Guru membantu siswa yang
kesulitan untuk membuka dan
menutup jari. C B B