PENDAHULUAN
sistematis ditujukan pada orang dewasa (masyarakat) agar mau, mampu dan
masyarakat luas. Dengan kata lain, penyuluhan merupakan usaha untuk mengubah
hakekatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka
Berbagai kemajuan yang dicapai diawali dengan riset dan temuan-temuan baru dalam
perkembangan bisnis dalam bidang teknologi diawali dari ide-ide kreatif di beberapa
pusat penelitian yang mampu dikembangkan, sehingga memiliki nilai jual di pasar.
Suatu inovasi tidak akan berguna tanpa adanya adopsi. Mardikanto (1993)
setelah menerima pesan yang disampaikan penyuluh pada sasaranya. Pada dasarnya,
memutuskan menerima atau menolak suatu inovasi. Tahapan dalam proses adopsi
menerima atau menolak inovasi. Akhirnya, berlanjut pada tahap konfirmasi, di mana
seseorang mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuat untuk terus
Ilmu dan teknologi adalah hasil olah pikir manusia yang dipergunakan untuk
dihadapi di bidang pertanian yaitu peningkatan produksi. Teknologi adalah ilmu tetapi
tidak semua ilmu adalah teknologi. Ilmu adalah pengetahuan tetapi tidak semua
pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang tersusun secara
(memprediksi) fenomena yang terjadi. Teknologi adalah rekayasa dan rancang bangun
tertentu (Suriasumantri, 1999). Sedangkan ilmu yang tidak merupakan teknologi ialah
prinsip-prinsip keilmuan.
Baik pengetahuan maupun ilmu dan teknologi adalah bentuk pemikiran (hasil berfikir)
asosiatif yang menjalin dan menghubungkan suatu pikiran dan kenyataan atau
dengan pengalaman kausalitas hakiki dan universal yang disebut pengetahuan. Jika
Dengan kemampuan memilih suatu teknologi yang bermanfaat bagi seorang petani
berpikir petani dalam memilih teknologi sebagai bentuk berperilakunya adalah syarat
Petani dalam memilih teknologi atau unsur-unsurnya tidak lepas dari interaksinya
karenanya petani dalam memilih teknologi yang bermanfaat untuk diterapkan adalah
melalui proses persepsi. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
Antara ilmu dan teknologi yang dihasilkan terjadi kesenjangan antara penggunanya
(petani). Akses petani terhadap informasi inovasi teknologi relatif terbatas sehingga
mengadopsi teknologi dimana melalui suatu proses mental maka dapat menggunakan
pendekatan teori kognitif. Psikologi kognitif adalah satu pendekatan kajian yang
menyelesaikan masalah demi menyesuaikan diri dengan tuntutan alam sekitar yang
Oleh karena itu penyuluh diharapkan dapat membantu petani dalam menerapkan
inovasi yang disampaikan. Inovasi – inovasi tersebut merupakan informasi yang perlu
Manfaat proses adopsi inovasi dalam bidang pertanian ini adalah mengetahui
pentingnya proses adopsi teknologi dan inovasi dalam bidang pertanian dan juga
pengaruh antara faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi dan inovasi dalam bidang-
LANDASAN TEORI
Inovasi adalah segala sesuatu ide, cara-cara ataupun obyek yang dipersepsikan oleh
seorang sebagai sesuatu yang baru. Havelock 1973 dalam Valera et al., (1987) menyatakan
bahwa inovasi merupakan segala perubahan yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh
Persepsi petani terhadap suatu inovasi teknologi baru (misalnya teknologi budidaya
stimulus yang diterima oleh individu petani, sehingga inovasi teknologi tersebut merupakan
yang berarti dan bermanfaat serta merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu
merupakan tindakan individu untuk menerpakna inovasi teknologi yang telah diyakini dan
dibuktikan.
Persepsi petani terhadap sesuatu inovasi teknologi baru dapat dipengaruhi oleh faktor
internal (dari dalam diri individu) dan faktor eksternal (atau dari stimulus itu sendiri dan
lingkungan). Suatu inovasi teknologi baru yang dipersepsi erat kaitannya terhadap kondisi
Penilaian terhadap tingkat kesulitan inovasi teknologi itu merupakan faktor-faktor internal
individu dalam mempersepsikan kemampuan diri sendiri untuk melakukan tindakan atau
Selain faktor psikologis yang menentukan sikap, juga komunikasi sosial merupakan
determinan paling dominan menentukan sikap seorang petani terhadap inovasi teknologi
diterima individu petani melalui proses persepsi. Terbentuknya sikap seseorang menurut
Mar’at (1984) yaitu dipengaruhi oleh faktor internal (fisiologis dan psikologis) dan faktor
Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau obyek yang di rasa baru oleh seseorang.
Ini merupakan suatu cara yang baru dalam melakukan sesuatu tindakan (Rogers, 1983).
Aspek dari corak baru suatu inovasi dinyatakan dalam pengetahuan, sikap, atau suatu
Proses adopsi inovasi merupakan proses kejiwaan/mental yang terjadi pada diri
petani pada saat menghadapi suatu inovasi, dimana terjadi proses penerapan suatu ide baru
sejak diketahui atau didengar sampai diterapkannya ide baru tersebut. Pada proses adopsi
suatu jarak waktu tertentu. Cepat lambatnya proses adopsi akan tergantung dari sifat
dinamikasasaran.
PEMBAHASAN
A. Pengertian inovasi.
atau objek yang dapat dianggap sebagai sesuatu yang baru, tetapi tidak selalu
penelitian dan juga dari petani (Van den Ban dan H.S. Hawkins, 1999). Mosher
mengubah kebiasaan.
Segala sesuatu ide, cara-cara baru, ataupun obyek yang dioperasikan oleh
seseorang sebagai sesuatu yang baru adalah inovasi. Baru di sini tidaklah
persepsi, atau kebaruan subyektif hal yang dimaksud bagi seseorang, yang
menetukan reaksinya terhadap inovasi tersebut. Dengan kata lain, jika sesuatu
Pengertian dan Proses Adopsi Inovasi Penyuluhan Pertanian Page 7
dipandang baru bagi seseorang, maka hal itu merupakan inovasi (Nasution,
2004).
sebagai gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang.
Tidak menjadi soal, sejauh dihubungkan dengan tingkah laku manusia, apakah
ide itu betul-betul baru atau tidak jika diukur dengan selang waktu sejak
Dari berbagai defenisi diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam suatu innovasi,
terdapat 3 unsur yang terkandung didalamnya; yang pertama adalah idea tau
gagasan, kedua metode atau praktek, dan yang ketiga produk (barang atau jasa).
Untuk dapat dikatakan dengan sebuah innovasi, maka ketiga unsure tersebut
harus mengandung sifat “baru”. Sifat baru tersebut tidak mesti dari hasil
penelitian yang mutakhir. Namun baru disini dinilai dari sudut pandang
adopternya.
Salah satu factor yang memepengaruhi percepatan adopsi adalah sifat dari
budaya yang ada dalam masyarakat penerima (adopter) tersebut. Jadi inovasi
keputusan untuk menerima atau menolak ide baru dan menegaskan lebih lanjut
tentang penerimaan dan penolakan ide baru tersebut. Adopsi juga dapat
inovasi sampai akhirnya mengadopsi. Adopsi adalah suatu proses dimulai dan
keluarnya ide-ide dari satu pihak, disampaikan kepada pihak kedua, sampai ide
Adopsi adalah keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru sebagai cara
bertindak yang paling baik. Keputusan inovasi merupakan proses mental, sejak
merupakan suatu tipe pengambilan keputusan yang khas. Mardikanto dan Sri
Sutarni (1982) mengartikan adopsi sebagai penerapan atau penggunaan sesuatu ide,
alat-alat atau teknologi baru yang disampaikan berupa pesan komunikasi (lewat
penyuluhan). Manifestasi dari bentuk adopsi ini dapat dilihat atau diamati berupa
tingkah laku, metoda, maupun peralatan dan teknologi yang dipergunakan dalam
dilalui sebelum seseorang mengadopsi suatu inovasi yaitu sadar (awreness), minat
a. Tahap Sadar.
Pada tahap ini sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang ditawarkan oleh
penyuluh. Pada tahap ini sasaran sudah maklum atau menghayati sesuatu hal
yang baru yang aneh tidak biasa (kebiasaan atau cara yang mereka lakukan
kurang baik atau mengandung kekeliruan, cara baru dapat meningkatkan hasil
usaha dan pendapatannya, cara baru dapat mengatasi kesulitan yang sering
b. Tahap Minat Sasaran mencari informasi atau keterangan lebih lanjut mengenai
informasi tersebut. Pada tahap ini sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi
yang ditawarkan oleh penyuluh. Pada tahap ini sasaran mulai ingin mengetahui
c. Tahap Menilai.
dirinya pada saat itu dan dimasa yang akan datang serta menentukan apakah
petani sasaran mencoba inovasi atau tidak. Pada tahap ini sasaran mulai
d. Tahap Mencoba.
Sasaran sudah mencoba meskipun dalam skala kecil untuk menentukan angka
dan kesesuaian inovasi atau tidak. Pada tahap ini sasaran sudah mulai mencoba-
coba dalam luas dan jumlah yang sedikit saja. Sering juga terjadi bahwa usaha
mencoba ini tidak dilakukan sendiri, tetapi sasaran mengikuti (dalam pikiran dan
jumlah/skala yang lebih besar. Pada tahap ini sasaran sudah yakin akan
kebenaran atau keunggulan hal baru itu, maka ia mengetrapkan anjuran secara
sampai sakhir dan mendapat sukses. Selain proses adopsi inovasi diatas, menurut
b. Tahap Persuasi : petani sasaran sudah membentuk sikap terhadap inovasi yaitu
apakah inovasi tersebut dianggap sesuai ataukah tidak sesuai bagi dirinya.
telah dibuatnya. Mungkin pada tahap ini petani sasaran mengubah keputusan
Strategi untuk memeilih inovasi yang tepat guna adalah menggunakan kriteria-
Banyak innovasi yang ditawarkan kepada masyarakat, namun dapat kita lihat
tersebut, para warga masyarakat harus menyakini bahwa hal itu merupakan
kebutuhan yang benar-benar diingikan oleh mereka. Suatu inovasi akan menjadi
mereka hadapi. Sehingga identifikasi dari persoalan tersebut dapat kta lihat;
bahwa sesuatu yang kita anggap masalah, belum tentu menjadi masalah pula
bagi orang lain, kemudian jikapun permasalahan itu benar adanya yang
Soekartawi (1988) mengatakan bhwa jika benar teknologi baru yang ditawarkan
akan memberikan keuntungan yang relative lebih besar, dari nilai yang
dihasilkan oleh teknologi lama, maka kecepatan adopsi innovasi akan berjalan
lebih cepat. Untuk menemukn innovasi kriteri seperti ini dapat dilakukan
ada, kemudian identifikasi teknologi dengan biaya rendah atau teknologi yang
produksinya tinggi.
dimana:
cepat.
inovasi tersebut.
6. Inovasi harus mudah untuk diamati. Jika inovasi tersebut mudah diamati
e. Kualifikasi penyuluh.
Keputusan ini dibuat oleh atasan atau suatu lembaga, pemerintah, pabrik, sekolah
atau melalui consensus masyarakat dalam sistem social Kenyataan bahwa sikap
sasaran terhadap suatu inovasi teknologi dipengaruhi oleh faktor internal individu
individu). Akan tetapi yang lebih dominan mempengaruhi sikap dan keputusan
belajar sosial individu petani dalam sistem sosial. Hasil penelitian menunjukkan
faktor ekstemal (kebijakan pemerintah, sistem sosial dan norma-norma sosial), dan
Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat)
a. Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang.
Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan
suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran
komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi
secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran
interpersonal.
terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak
dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b)
d. Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat
bersama.
Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi dan
argumen yang cukup signifikan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Teori
tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses pengambilan keputusan
inovasi.
menerima inovasi). Salah satu pengelompokan yang bisa dijadikan rujuakan adalah
pengelompokan berdasarkan kurva adopsi, yang telah duji oleh Rogers (1961).
Innovators
Sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang,
berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi. Golongan ini
merupakan golongan yang paling cepat melewati proses adopsi. Orang yang
termasuk golongan ini jumlahnya tidak banyak dalam suatu daerah, satu atau dua
orang saja, mungkin juga tidak ada. Mereka merupakan orang yang maju sekali,
untuk mencoba hal-hal baru. Sifat istimewanya adalah selalu ingin tahu dan aktif
inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di
diatas masyarakat sekitar, dan mempunyai faktor produksi sehingga mudah untuk
praktikkan hal-hal baru, aktif dalam masyarakat dan supel dalam pergaulan, sumber
advis dan informasi bagi masyarakat lain, mau berbagi pengetahuan sehingga cocok
untuk dijadikan teladan yang selanjutnya menjadi kontak, bersifat “localite” dalam
Early Majority (Pengikut Dini) Sekitar 34% yang menjadi pera pengikut awal.
Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi. Pada golongan ini proses
adopsi lebih lambat dibandingkan golongan penerap dini, biasanya merupakan para
tokoh masyarakat setempat, dimana biasanya tidak mau usahanya gagal untuk
menjaga agar citranya tidak buruk, tingkat pendidikan, pengalaman, dan kondisi
Sekitar 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya:
skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-
hati. Pada golongan ini petani ikan yang kurang mampu, pendidikan rendah bahka
masih buta huruf, sifatnya kurang giat dalam mengetrapkan inovasi baru, harus
Berdasarkan jurnal yang dikupas Inovasi adalah sesuatu yang digunakan dalam
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, gagasan, praktik atau obyek/benda yang
disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok
untuk diadopsi. Dalam kadar tertentu, makna “inovasi” sering identic dengan
design for instrumental action that reduces the uncertainty in the cause effect
penting dalam proses difusi inovasi. Proses keputusan inovasi pada hahekatnya
adalah suatu proses yang dilalui individu atau kelompok, mulai dari pertama kali
Inovasi juga tidak muncul begitu saja perlu dilakukan tahapan tahapan proses
inovasi;
Dengan demikian, proses adopsi inovasi akan dipengaruhi oleh sistem internal
tatanan kemasyarakatan yang baik dan stabil akan mengadopsi suatu inovasi dengan
Tingkat percepatan adopsi suatu hasil inovasi akan sangat bergantung pada
beberapa faktor. Derajat adopsi tersebut sangat bergantung pada karakteristik atau
ciri dari inovasi itu sendiri. Karakteristik inovasi, yang sangat mempengaruhi
inovasi yang diperkenalkan memberi manfaat dan keuntungan bagi perorangan atau
masyarakat yang akan mengadopsinya. Keuntungan relatif ini bisa diamati tak
hanya dari kajian atau aspek ekonomi, sosial, tetapi juga dari aspek lainnya seperti
keuntungan relatif yang semakin tinggi, maka semakin tinggi pulalah kemungkinan
sekolah, yang pertama dipikirkan oleh komunitas sekolah adalah apakah pendekatan
ditawarkan akan dengan cepat direspon oleh para guru ataupun orangtua.
suatu inovasi bisa sejalan dan kompak dengan sistem nilai yang ada, ataupun sejalan
bagaimana hal tersebut sejalan dan dirasakan memiliki compability dengan suatu
agama yang dianut oleh masyarakat yang akan mengadopsinya. Atau dalam bidang
pendidikan, pada saat sekarang ini banyak bangunan sekolah dasar (SD) yang rusak,
derajat kerumitan atau semakin gampang dicerna dan difahami suatu hasil inovasi
mutu, apakah program tersebut memiliki tingkat kesulitan dan kompleksitas yang
artinya sampai sejauh mana suatu inovasi dapat diujicobakan keandalan dana
manfaatnya. Suatu hasil inovasi dapat dengan gampang diadopsi, manakala hal
Misalnya, ketika jagung hybrida sebagai produk inovasi pertaninan, maka jagung
jenis unggulan ini dapat dengan mudah diadopsi karena jagung varitas unggulan ini
dapat diuji langsung oleh para petani pada lahan pertanian mereka.Dapat diamati
gampang suatu hasil inovasi diamati, maka akan semakin tinggi peluang hasil
Selanjutnya, dalam adopsi inovasi, paling tidak ada lima kategori perbedaan
individu atau kelompok yang harus diperhatikan. Kelima kelompok tersebut adalah
sebagai berikut. :
dalam mencari ide-ide baru yang relevan, serta aktif untuk menerapkan metode
baru itu dalam lingkungan sosialnya. Kelompok ini prosentasenya sangat kecil,
melihat beberapa perubahan ke arah yang lebih baik. Kelompok ini kira-kira
kelompok kebanyakan yang mau meniri cara baru apabila hal tersebut telah
benar benar berhasil. Mereka tidak mau mengambil resiko, dan cenderung
walaupun akhirnya mereka mau menerima juga inovasi tersebut pada periode
e. Adopter akhir (late adopters). Yaitu kelompok yang sangat skeptis, dan
Pertama, mental block barriers Yaitu hambatan yang lebih disebabkan oleh sikap
oleh kecemasan dan kegagalan, tidak mau mengambil resiko terlalu dalam, malas.
saat ini berada pada daerah “nyaman dan aman, cenderung resisten/menolak
taat terhadap tradisi setempat ada perasaan berdosa bila merubah “tatali karuhun”
akibat dari faktor sosial dan pranata masyarakat sekitar. Hal ini antara lain :
terkontrol.
sistematika yang tidak mudah, perlu ada latar belakang yang memprakarsai
merupakan awal untuk terjadinya perubahan sosial, dan perubahan sosial pada
(1971) menjelaskan bahwa proses difusi merupakan bagian dari proses perubahan
sosial. Perubahan sosial adalah proses dimana perubahan terjadi dalam struktur dan
fungsi sistem sosial. Perubahan sosial terjadi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu: (1)
sistem sosial, sedangkan konsekuensi adalah suatu perubahan dalam sistem sosial
Sejak tahun 1960-an, teori difusi inovasi berkembang lebih jauh di mana fokus
kajian tidak hanya dikaitkan dengan proses perubahan sosial dalam pengertian
sempit. Topik studi atau penelitian difusi inovasi mulai dikaitkan dengan berbagai
perspektif ’market and infrastructure’ (Brown, 1981). Salah satu definisi difusi
inovasi dalam taraf perkembangan ini antara lain dikemukakan Parker (1974), yang
mendefinisikan difusi sebagai suatu proses yang berperan memberi nilai tambah
pada fungsi produksi atau proses ekonomi. Dia juga menyebutkan bahwa difusi
Menurutnya difusi merupakan suatu tahapan dimana keuntungan dari suatu inovasi
berlaku umum. Dari inovator, inovasi diteruskan melalui pengguna lain hingga
akhirnya menjadi hal yang biasa dan diterima sebagai bagian dari kegiatan
produktif.
Berkaitan dengan proses difusi inovasi tersebut National Center for the
produk baru.
produk baru dimaksud yang juga termasuk bahan dan informasi pendukung
lainnya.
dimaksud.
Penyuluh menurut Everett M. Rogers adalah seseorang yang atas nama pemerintah
yang mereka perlukan , dan Diagnosa dan penjelasan masalah yang dihadapi oleh
masyarakat
Sehingga masyarakat yang tidak tahu sebisa mungkin dibuat tahu terhadap
program. Menurut Bunch(2001), rancangan terbaik didunia pun tidak akan menjadi
program yang berhasil kalau petugasnya tidak berkemampuan dan kemauan untuk
memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat agar menggali potensi yang
Setelah motivasi tepat guna diperoleh, metode penyuluhan yang efektif di ketahui,
selanjutnya adalah memilih agen penyuluh yang baik pula. Dengan kata lain, produk
atau inovasi yang akan disampaikan bermutu, cara penyampaiannya bermutu dan
Agen penyuluh merupakan individu atau institusi yang mempunyai tugas pokok
berkaitan dengan inovasi terbaru, dengan maksud agar mereka mampu, sanggup dan
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapat dari analisa diatas adalah sebagai berikut:
Inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi dimana sebuah produk baru
lingkungan yang dinamis, oleh karena itu perusahaan, petani dan penyuluh dituntut
pelanggan / Petani.
Inovasi juga tidak muncul begitu saja perlu dilakukan tahapan tahapan proses
Ditengah era sekarang yang penduduknya terus bertambah dan lahan yang terus
produk yang berkualitas. Selain itu, pemerintah harus selalu meningkatkan daya
saing produk agar inovasi yg dibuat bisa memenuhi selera pasar. Mahasiswa harus
lebih memahami tentang inovasi karna inovasi merupakan ciri kehidupan yang
lebih baik dan berkembang. Mahasiswa juga harus mengerti pembahasan adaptasi
inovasi karna dalam perwujudan inovasi juga harus sejalan dengan inovasi yang
baik.