Anda di halaman 1dari 10

194 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2016, Hal. 194 – 203 Vol. 23, No.

2
ISSN: 1412-3126

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI BERPRESTASI DAN GAYA


KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT WANGSA JATRA LESTARI

Restu Adi Nugroho


Sri Hartono
Sudarwati
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta
(restu.adi.n@gmail.com)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan PT Wangsa Jatra Lestari. 2) untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja karyawan PT
Wangsa Jatra Lestari. 3) untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT Wangsa Jatra
Lestari. 4) untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi, motivasi berprestsi dan gaya kepemimpinan secara
simultan terhadap kinerja karyawan PT Wangsa Jatra Lestari. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT
Wangsa Jatra Lestari yang berjumlah 200 orang. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sebanyak 30% dari
jumlah populasi, yaitu sebesar 60 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini regresi linear berganda, uji F, uji t dan R 2 dengan bantuan SPSS
versi 23.

Kata Kunci: komitmen organisasi, motivasi berprestasi, gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan

ABSTRACT

This study aimed to analyze 1) to determine the influence of organizational commitment on employee performance PT
Wangsa Jatra Lestari. 2) to determine the influence of achievement motivation on employee performance PT Wangsa
Jatra Lestari. 3) to determine the influence of leadership style on employee performance PT Wangsa Jatra Lestari. 4)
to determine the influence of organizational commitment, achievement motivation and leadership style simultaneously
to employee performance PT Wangsa Jatra Lestari.Population of this study are employees of PT Wangsa Jatra Lestari
which totaling 200 employees. In this study sample was taken 30% of the population that is 60 respondents. Data
collection techniques in this study using questionnaires. Techniques of data analysis in this study are multiple linear
regression analysis, t-test, F-test and the coefficient of determination with the help of SPSS version 23
.
Keywords: organizatioal commitment, achievement motivation, leadership style and employee performance

PENDAHULUAN maka keberhasilan mencapai tujuan perusahaan


semakin terbuka lebar, tetapi apabila kinerja
Sumber daya manusia (SDM) adalah menurun maka bisa mengakibatkan kemunduran
salah satu faktor yang sangat penting bahkan bagi perusahaan dan perusahaan tidak dapat
tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, mempertahankan usahanya. Kinerja karyawan
baik institusi maupun perusahaan.SDM juga ada kalanya mengalami peningkatan dan ada
merupakan kunci yang menentukan perkembang kalanya mengalami penurunan, bahkan penurun
an perusahaan.Pada hakikatnya, SDM berupa an tersebut bisa dapat mencapai titik yang dapat
manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi mengakibatkan institusi atau perusahaan akan
sebagai penggerak untuk mencapai tujuan kehilangan pamornya di mata masyarakat. Hal
organisasi itu. ini perlu diperhatikan dan dipelajari untuk
Kinerja karyawan merupakan salah satu mengatasi masalah tersebut.
faktor yang penting karena kemajuan organisasi Kinerja sumber daya manusia juga dapat
atau perusahaan tergantung pada sumber daya dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya
manusia yang dimiliki jika kinerja meningkat adalah organisasional, kepemimpinan, kompen
Vol. 23 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 195

sasi, lingkungan kerja, kepuasan kerja dan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
motivasi. Salah satu yang akan dikaji dalam dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pega
penelitian tentang faktor yang mempengaruhi wai dalam melaksanakan fungsinya sesuai
kinerja karyawan ini adalah komitmen organi dengan tanggung jawab yang diberikan kepada
sasi, motivasi berprestasi dan gaya kepemimpin nya. Performance atau kinerja merupakan hasil
an. Hal ini di dukung oleh penelitian sebelum atau keluaran dari suatu proses Nurlaila(2010:
nya yang dilakukan oleh Riyadi (2013), Kosasih 71). Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasil
dan Sutanto (2014), Zendri dan Masdupi (2013) an seseorang secara keseluruhan selama periode
dan Wiza dan Hlanganipal (2014) yang menyata tertentu dalam melaksanakan tugas dibanding
kan komitmen organisasi, motivasi berprestasi kan dengan berbagai kemungkinan, seperti
dan gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja standar hasil kerja, target atau sasaran atau
karyawan. kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
Sebagai perusahaan percetakan PT telah disepakati bersama Rivai dan Basri
Wangsa Jatra Lestari menyadari sepenuhnya (2005:50). Riyadi (2011) kinerja menurut Mang
bahwa komitmen organisasi, motivasi berpres kuprawira adalah hasil atau tingkat keber
tasi dan gaya kepemimpinan sangatlah diperlu hasilan seseorang secara keseluruhan selama
kan bagi karyawan. Hal ini dikarenakan, dengan periode tertentu didalam melakasanakan tugas
karyawan mengetahui bagaimana komitmen dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
organisasi, motivasi berprestasi dan gaya ke seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
pemimpinan akan mempengaruhi kinerja karya atau kriteria yang telah ditentukan terlebih
wan sehingga produksi perusahaan akan lebih dahulu dan telah disepakati bersama.
terstruktur dan lebih baik. Sedangkan Mathis dan Jackson (2006:
Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah 65) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya
diharapkan oleh perusahaan tersebut.Semakin adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
banyak karyawan yang mempunyai kinerja pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruh
tinggi, maka produktivitas perusahaan secara ke an kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
seluruhan akan meningkat sehingga perusahaan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk
akan dapat bertahan dalam persaingan global. kinerja masing-masing individu dan kelompok
Karyawan dituntut untuk mampu menye kerja di perusahaan tersebut.
lesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara Indikator untuk mengukur kinerja karya
efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan wan secara individu ada lima indikator, yaitu
dapat diukur melalui kepuasan konsumen, ber (Robbins, 2006 : 260):
kurangnya jumlah keluhan dan tercapainya
target yang optimal. Kinerja karyawan PT. a) Kualitas
Wangsa Jatra Lestari juga dapat diukur melalui Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan
penyelesaian tugasnya secara efektif dan efsien terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan
serta melakukan peran dan fungsinya dan itu serta kesempurnaan tugas terhadap keteram
semua berhubungan linear dan berhubungan pilan dan kemampuan karyawan.
positif bagi keberhasilan suatu perusahaan.
b) Kuantitas
LANDASAN TEORI DAN Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyata
PENGEMBANGAN HIPOTESIS kan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah
Kinerja Karyawan siklus aktivitas yang diselesaikan.

Kinerja berasal dari kata job perfor c) Ketepatan waktu


mance atau actual performance yang berarti Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat
dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia c. Keinginan yang kuat untuk mempertahan
untuk aktivitas lain. kan kedudukan sebagai anggota organisasi.
d) Efektivitas Menurut Luthans (2002: 236) bahwa se
Merupakan tingkat penggunaan sumber bagai suatu sikap, komitmen organisasi merupa
daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, kan suatu hasrat atau motif yang kuat untuk
bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud tetap menjadi anggota organisasi; suatu ke
menaikkan hasil dari setiap unit dalam peng inginan untuk menunjukkan usaha tingkat tinggi
gunaan sumber daya. atas nama organisasi; dan keyakinan yang kuat
dalam menerima nilai-nilai dan tujuan-tujuan
e) Kemandirian organisasi. Lebih lanjut Reichers menyatakan
Merupakan tingkat seorang karyawan yang bahwa ada dua motif yang men dasari seseorang
nantinya akan dapat menjalankan fungsi untuk berkomitmen pada organisasi atau unit
kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu kerjanya, antara lain:
tingkat dimana karyawan mempunyai komit
men kerja dengan instansi dan tanggung a. Side-Best Orientation
jawab karyawan terhadap kantor. Side-Best Orientation ini memfokuskan
pada akumulasi dari kerugian yang dialami
Komitmen Berprestasi atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh
individu pada organisasi apabila meningga
Mathis dan Jackson dalam Sopiah (2008: lkan organisasi tersebut.
155) memberikan definisi “Organizational Com
mitment is the degree to which employees b. Goal-Congruence Orientation
believe in accept organizational goals and Memfokuskan pada tingkat kesesuaian
desire to remain with the organization”. (Komit antara tujuan personal individu dan organi
men organisasi adalah derajat yang mana sasi sebagai hal yang menentukan komitmen
pegawai percaya dan menerima tujuan – tujuan pada organisasi.
organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan
meninggalkan organisasi). Motivasi Berprestasi
Mitchell dalam Rivai (2004: 27) me
nyatakan bahwa “Komitmen organisasi meru Teori yang mendasari kajian penelitian
pakan loyalitas dan identifikasi individu ter ini adalah teori Motivasi Kebutuhan untuk ber
hadap organisasi”. Mereka mempunyai komit prestasi. Riyadi (2011), McClelland meng ambil
men tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah teori asalnya dengan konsep motif prestasi yang
absensinya daripada yang komitmennya rendah. dikemukakan oleh Murray pada tahun 1938.
Jadi secara keseluruhan komitmen orga Teori ini penekanannya pada keperluan pering
nisasi merupakan suatu keadaan sejauh mana se kat tinggi, yang menyatakan bahwa individu
orang pegawai memihak pada suatu organisasi yang tinggi motivasi berprestasi akan menunjuk
tertentu dan tujuannya, dan berminat meme kan keutamaan yang tinggi kepada situasi yang
lihara ke anggotaan dalam organisasi tersebut sederhana, yaitu ke mungkinan derajat men
untuk menjaga kelangsungan organisasi ter capai keberhasilan dan kegagalan adalah sama.
sebut. Dari beberapa definisi diatas dapat di McClelland memberi ciri-ciri yang ada pada
simpulkan bahwa komitmen organisasi adalah individu yang mempunyai motivasi berprestasi/
suatu ikatan psiko logis karyawan pada organi pencapaian yang tinggi, yaitu: a) suka membuat
sasi yang ditandai dengan adanya: kerja yang berkaitan dengan prestasi,b) suka
a. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas mengambil risiko yang sederhana, c) lebih suka
tujuan dan nilai-nilai organisasi. membuat kerja yang mana individu itu ber
b. Kemauan untuk mengusahakan tercapainya tanggungjawab bagi keberhasilan kerja itu, d)
kepentingan organisasi. suka rnendapat ke mudahan tentang kerja itu, e)
lebih mementingkan masa depan dari pada masa
sekarang dan masa yang telah lalu, dan f) tabah bagi peningkatan kinerja pegawai dalam me
apabila menemui kegagalan. Sifat-sifat tersebut laksanakan pekerjaannya.
dikata kan sebagai puncak yang membedakan
sese orang. Seorang individu lebih berhasil Gaya Kepemipinan
daripada individu yang lain karena mereka
mempunyai keinginan pencapaian yang lebih Menurut Istiatin dan Bambang (2016: 2)
tinggi. Ke inginan ini memberi mereka motivasi mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah
untuk bekerja dengan lebih tekun. proses mengarahkan perilaku orang lain kearah
McClelland mengemukakan teorinya pencapaian tujuan tertentu. Pengarahan dalam
yaitu Mc.Clelland’s Achievement Motivation hal ini berarti menyebabkan orang lain ber
Theory atau Teori Motivasi Prestasi Mc tindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
Clelland.Teori ini berpendapat bahwa karyawan tertentu.
mempunyai cadangan energi potensial. Bagai Secara umum gaya kepemimpinan hanya
mana energi dilepaskan dan digunakan pada dikenal dala dua gaya yaitu gaya otoriter dan
kekuatan – dorongan – motivasi – seseorang dan gaya demokrasi Pasolong (2008: 36). Gaya ke
situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan pemimpinan otoriter biasanya dipandang se
dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong bagai gaya yang didasarkan atas kekuatan posisi
oleh : dan penggunaan otoritas dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sebagai pemimpin. Sedangkan
a. Kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang gaya kepemimpinan demokrasi dikaitkan
terlibat, dengan kekuatan personal dan keikutsertaan
para pengikut dalam proses pemecahan masalah
b. Harapan keberhasilannya, dan dan pengambilan keputusan.
c. Nilai intensif yang terdekat pada tujuan. Menurut Prasetyo (2006: 28), gaya ke
pemimpinan adalah cara yang digunakan dalam
Kebutuhan akan prestasi (need for achie proses kepimimpinan yang diimplementasikan
vement) merupakan daya penggerak yang memo dalam perilaku kepemimpinan seseorang me
tivasi semangat bekerja seseorang.Need for mengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai
achievement akan mendorong seseorang untuk dengan apa yang diinginkan. Menurut Flippo
mengembangkan kreativitas dan mengerahkan dalam Hamdan (2014:71), gaya kepemimpinan
semua kemampuan serta energi yang dimiliki juga dapat didefinisikan sebagai pola tingkah
nya demi mencapai prestasi kerja yang maksi laku yang dirancang untuk mengintregasikan
mal Hasibuan, (2009: 162). tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk
Hindria, Bagia dan Suwendra (2014), mencapai tujuan tertentu.
menyatakan bahwa motivasi berprestasi ber Menurut Robbins dan Coutler yang di
pengaruh terhadap kinerja pegawai. Temuan kutip Hamdan (2014: 71), ada empat gaya ke
hasil penelitian ini sejakan dengan teori dari pemimpinan , yaitu sebagai berikut :
Rivai (2005) yang menyatakan bahwa semakin a. Gaya Kepemimpinan Diktator / Otoriter
kuat motivasi berprestasi, kinerja pegawai akan
se makin tinggi. Hal ini didukung pula oleh pe Gaya kepemimpinan otoriter adalah
nelitian empirik yang dilakukan Suharto dan gaya pemimpin yang memusatkan segala
Cahyono (2005) dan Hakim (2006) menyebut keputusan dan kebijakan pada diri pemimpin
kan ada pengaruh positif dan signifikan dari secara penuh.
motivasi berprestasi terhadap kinerja. Hasil b. Gaya Kepemimpinan Autokratis
penelitian ini mengindikasikan bahwa setiap
peningkatan motivasi berprestasi pegawai akan Hamdan (2014: 73), menurut Rivai
memberikan peningkatan yang sangat berarti kepemimpinan autokratis adalah gaya ke
pemimpinan yang menggunakan metode pen
dekatan kekuasaan dalam mencapai ke d. Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali
putusan dan pengembangan strukturnya se Bebas).
hingga kekuasaanlah yang paling diuntung Gaya kepemimpinan kendali bebas
kan dalam organisasi. mendeskripsikan pemimpin yang secara
keseluruhan memberikan kebebasan pada
c. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Partisi karyawan atau kelompok dalam pembuatan
patif. keputusan dan menyelesaikan pekerjaan me
Menurut Robbins dan Coutler, gaya nurut cara yang menurut karyawannya
kepemimpinan demokratis mendeskripsikan paling sesuai Robbins dan Coutler (2002:
pemimpin yang cenderung mengikut serta 460).
kan karyawan dalam pengambilan keputu
san, mendelegasikan kekuasaan, mendorong Model Penelitian
partisipasi karyawan dalam menentukan
metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, Adanya komitmen organisasi, motivasi
dan memandang umpan balik sebagai ke berprestasi dan gaya kemimpinan akan me
sempatan untuk melatih karyawan Hamdan ningkatkan kinerja SDM di perusahaan tersebut.
(2014: 74). Gambaran tersebut dapat divisualisasikan me
lalui kerangka di bawah ini :

Komitmen Organisasi

( X1)

Motivasi Berprestasi Kinerja karyawan ( Y )

( X2)

Gaya Kepemimpinan

( X3)

Gambar kerangka Konseptual

Hipotesis
terhadap kinerja karyawan PT. Wangsa
Hipotesis diartikan sebagai dugaan se Jatra Lestari
mentara atau pendapat yang masih lemah se
hingga perlu dibuktikan kebenarannya (Sugi H2:Komitmen organisasi berpengaruh signifi
yono, 2009: 93). Adapun hipotesis yang diguna kan terhadap kinerja karyawan PT. Wangsa
kan adalah: Jatra Lestari

H1: Komitmen organisasi,motivasi berprestasi, H3:Motivasi berprestasi berpengaruh signifikan


gaya kepemimpinanberpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Wangsa
Jatra Lestari
H4: Gaya kepemimpinanberpengaruh signifikan pertanyaan, 2) Komitmen Organisasi dengan 5
terhadap kinerja karyawan PT. Wangsa pertanyaan, 3) Motivasi Berprestasi dengan 5
Jatra Lestari pertanyaan, 4) Gaya kepemimpinan dengan 5
pertanyaan. Masing- masing pertanyaan tersebut
METODE PENELITIAN menggunakan skala lickert dengan rentang
jawaban 1 sampai 5.
Populasi dalam penelitian ini adalah Dalam penelitian ini menggunakan me
karyawan PT Wangsa Jatra Lestari, Menurut tode regresi linear berganda yang berfungsi
Arikunto (2006: 134) dasar pengambilan sampel untuk menentukan apakah komitmen organisasi,
adalah apabila subjeknya kurang dari 100, lebih motivasi berprestasi dan gaya kepemimpinan
baik diambil semua sehingga penelitiannya me memiliki pengaruh positif dan signifikan ter
rupakan penelitian populasi. Tetapi apabila hadap kinerja karyawan dan didukung dengan
jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara uji t dan uji f yang berfungsi untuk mengetahui
10-15% atau 20-25% atau lebih. Sampel pada dampak dan pengaruh komitmen organisasi,
penelitian ini adalah seluruh manajer, kepala motivasi berprestasi dan gaya kepemimpinan
bagian/divisi, supervisor, dan staff yang terlibat terhadap kinerja karyawan.
dalam proses kinerja SDM. Dari 200 karyawan
PT Wangsa Jatra Lestari akan diambil 30% dari HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
populasi, sehingga sampel pada penelitian ini Analisis Regresi Linear Berganda
sebanyak 60 sampel.
Data dikumpulkan dengan kuisioner Berdasarkan estimasi regresi berganda
yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan dengan program SPSS 23 diperoleh hasil seperti
kepada responden. Kuisioner terdiri dari 4 varia tabel dibawah ini :
bel, yaitu : 1) Kinerja Karyawan dengan 8

Tabel.1. Hasil Estimasi Regresi


Coefficientsa
Unstandardized andardized Collinearity
efficients oefficients Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) 3.413 3.313 1.030 .307
Komitmen .138 .395 3.866 .000 .677 1.476
Organisasi .533
Motivasi .179 .266 2.732 .008 .747 1.338
Berprestasi .490
Gaya .157 .299 2.801 .007 .618 1.617
Kepemimpinan .441
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Output program diolah
Berdasarkan tabel IV.10 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah :

Y = 3,413 + 0,533X1 +0,490X2 + 0,441X3 + e

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan d. Koefisien gaya kepemipinan memberikan


bahwa: nilai yang berarti bahwa jika gaya ke
pemimpinan semakin kuat dengan asumsi
a. Variabel komitmen organisasi, motivasi ber variabel lain tetap maka kinerja karyawan
prestasi dan gaya kepemimpinan mempunyai akan mengalami peningkatan dengan
arah koefisien yang bertanda positif terhadap perbandingan 1: 0,441.
kinerja karyawan dengan nilai sebesar 3,413. Dari hasil perhitungan diatas dapat
diketahui bahwa variabel yang paling domi
b. Koefisien komitmen organisasi memberikan nan mempengaruhi kinerja karyawan PT
nilai positif yang berarti bahwa jika komit Wangsa Jatra Lestari adalah variabel komit
men organisasi semakin tinggi dengan men organisasi karena memiliki nilai sebesar
asumsi variabel lain tetap maka kinerja 0,533.
karyawan akan mengalami peningkatan
dengan perbandingan 1: 0,533.
Uji F
c. Koefisien motivasi berprestasi memberikan Untuk menguji pengaruh variabel bebas
nilai positif yang berarti bahwa jika motivasi secara bersama-sama dengan menggunakan uji
berprestasi semakin baik dengan asumsi F. Perhitungan regresi secara simultan diperoleh
variabel lain tetap maka kinerja karyawan hasil sebagai berikut :
akan mengalami peningkatan dengan
perbandingan 1: 0,490.

Tabel 2. HasilRegresiUji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 376.881 3 125.627 28.499 .000b
Residual 246.852 56 4.408
Total 623.733 59
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
b. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Motivasi Berprestasi, Komitmen
Organisasi

Sumber : Output program SPSS diolah, 2017

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

a) Menentukan H0 dan Ha
Ho : 1 = 2 = 3 =0; Berarti tidak ada
pengaruh antara Komitmen Organisasi (X1), berprestasi (X2), dan Gaya Kepemimpinan
Motivasi berprestasi (X2), dan Gaya Ke (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
pemimpinan (X3) terhadap Kinerja Karya
wan (Y). b) Taraf signifikan yang digunakan adalah
Ha: 1 2 30; .Berarti ada pengaruh ɑ=0,05
antara Komitmen Organisasi (X1), Motivasi
NilaiFtabel = ɑ(k-1; n-k) = 0,05(4-1; 60-4) = (X2), dan gaya kepemimpinan (X3) terhadap
0,05(3 ; 56) kinerja karyawan (Y).
Ftabel = 2,769 Uji t
Dari hasil analisis uji F dengan program SPSS, Ujit digunakan untuk menguji signifikan peng
28,499 sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,769. Jadi, aruh variabel independen yaitu menguji peng
Fhitung>Ftabel, sehingga Ho ditolak berarti ada aruh variabel komitmen organisasi (X1), moti
pengaruh secara simultan antara variabel vasi berprestai (X2), dan gaya kepemimpinan
komitmen organisasi (X1), motivasi berprestasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y).

Tabel 3. Hasil Uji t


VariabelBebas T hitung T tabel
KomitmenOrganisasi (X1) 3,866

MotivasiBerprestasi (X2) 2,732 2,003


Gaya Kepemimpinan (X3) 2,801
Sumber : Data primer diolah
1) Berdasarkan hasil perhitungan dengan 1. Komitmen Organisasi, Motivasi Berprestasi,
menggunakan program SPSS hasilthitung dan Gaya Kepemimpinan secara simultan
(3,866) >ttabel (2,003) dengan taraf signi berpengaruh terhadap variabel Kinerja
fikasi 0,05 maka Ho ditolak se hingga ada Karyawan PT Wangsa Jatra Lestari. Hal ini
pengaruh yang signifikan komitmen organi dibuktikan dengan hasil uji F yaitu Fhitung
sasi terhadap kinerja. 28,499 > Ftabel 2,769.
2) Berdasarkan hasil perhitungan dengan 2. Komitmen Organisasi (X1) secara parsial ber
menggunakan program SPSS hasilthitung pengaruh positif dan signifikan terhadap
(2,732) >ttabel (2,003) dengan taraf Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dibuktikan
signifikasi 0,05 maka Ho ditolak se hingga dengan hasil uji t yaitu thitung 3,866 > ttabel
ada pengaruh yang signifikan motivasi 2,003.
berprestasi terhadap kinerja.
3. Motivasi Berprestasi (X2) secara parsial
3) Berdasarkan hasil perhitungan dengan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menggunakan program SPSS hasilthitung Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dibuktikan
(2,801) >ttabel (2,003) dengan taraf signifi dengan hasil uji t yaitu thitung 2,732 > ttabel
kasi 0,05 maka Ho ditolak sehingga ada 2,003.
pengaruh yang signifikan gaya kepe
mimpin terhadap kinerja karyawan. 4. Gaya Kepemimpinan (X3) secara parsial ber
pengaruh positif dan signifikan terhadap
PENUTUP Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dibuktikan
Simpulan dengan hasil uji t yaitu thitung 2,801 > ttabel
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 2,003.
dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan
tentang beberapa hal antara lain sebagai berikut:
Saran Manajemen dan Akutansi Volume 11
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari Nomor 2 Oktober 2010.
hasil analisa data, maka dapat peneliti sarankan Hasibuan S.P., Malayu. (2000). Manajemen
sebagai berikut : Sumber Daya Manusia, edisi revisi.
Jakarta : PT.
1. Komitmen organisasi memiliki pengaruh
Bumi Aksara. (2003). Manajemen Sumber Daya
paling dominan dalam mempengaruhi
Manusia, edisi revisi. Jakarta : PT. Bumi
kinerja karyawan pada PT Wangsa Jatra
Aksara
Lestari. Oleh karena itu, penting bagi
pimpinan dan manajemen untuk mengajar Bumi Aksara.(.2006). Manajemen Sumber Daya
kan kepada setiap karyawan untuk lebih me Manusia, edisi revisi. Jakarta : PT. Bumi
ngenal perusahaan dan mengajarkan untuk Aksara
senantiasa berkomitmen kepada perusahaan. Bumi Aksara (2009).Manajemen Sumber Daya
Manusia, edisi revisi. Jakarta : PT.Bumi
2. PT Wangsa Jatra Lestari sebaiknya me Aksara
ningkatkan penghargaan-penghargaan atau
pun prestasi yang diberikan kepada karya Hestisani, Hindria. I Wayan Bagia & I Wayan
wan sehingga dapat meningkatkan motivasi Suwendra.(2014).Pengaruh disiplin Kerja
karyawan untuk berprestasi dalam melaku dan Komitmen Organisasi Terhadap
kan setiap pekerjaannya. Kinerja Pegawai pada Badan Kepe
gawaian Daerah Kabupaten Buleleng. E-
3. Agar kinerja karyawan tetap baik, setiap journal Bisma Universitas Pendidikan
pemimpin PT Wangsa Jatra Lestari harus Ganesha Jurusan Manajemen ( volume 2
mempertahankan gaya kepemimpinan pada tahun 2014). Tanggal Akses 10 November
setiap bagian, sehingga karyawan senantiasa 2016.
mengerti tanggungjawabnya dalam melaku http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJ
kan pekerjaannya. M/article/download/3385/2757
Kosasih, Yonathan Steve & Eddy Madiono
DAFTAR PUSTAKA Sutanto.(2014).Pengaruh Budaya dan
Arikunto,Suharsini. (2006). Prosedur Komitmen Organisasional Terhadap
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Kinerja Pegawai. AGORA Vol. 2.No. 1
Rineka Cipta. Jakarta. (2014).Tanggal Akses 9 Oktober 2016.
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/
Dharma, Surya. (2009). Manajemen Kinerja : manajemen-bisnis/article/download/
Falsafah Teori dan Penerapannya. 1546/1397
Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Mana
Dimyati,Hamdan. (2014). Model jemen Sumber Daya Manusia, Bandung :
Kepemimpinan & Sistem Pengambilan Remaja Rosdakarya.
Keputusan. CV Pustaka Setia. Bandung.
Maryam, Siti. (2012). Statistik Induktif .cetakan
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multi kedua. Uniba Press. Surakarta.
variate Dengan Program SPSS. Cetakan
Keempat. Semarang : Badan Penerbit Nitisemito,AlexS(2002)Manajemen Personalia.
Universitas Diponegoro. Edisi Revisi, Penerbit Ghalia Indonesia.
Harlie, M. (2010). Pengaruh Disiplin Kerja, Riyadi, Slamet. (2011). Pengaruh Kompensasi
Motivasi Dan Pengembangan Karier Finansial,Gaya Kepemimpinan, dan Moti
Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil vasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong Di pada Perusahaan Manufaktur di Jawa
Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal Timur. Jurnal Manajemen dan Kewira
usahaan Vol. 13 No 1 Maret 2011 : 40 -
45.Tanggal akses 28 Oktober 2016. Wiza, Munyeka. & Ngirande Hlanganipal.
http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/index.ph (2014). TheImact of Leadership Styles on
p/man/article/viewArticle/18243 Employee Organisational Commitment in
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. CV Higher Learning Institutions. Mediterra
ANDI OFFSET. Yogyakarta nean Journal of Social Sciences MCSER
( Vol 5 No. 4 March 2014). Rome.
Supawi, Eny. (2011). Pengantar Ekonometrika.
Tanggal
Idea Press.Yogyakarta.
Akses 10 November 2016. http://www.
mcser.org/journal/index.php/mjss/article/v
iewFile/2201/2187

Anda mungkin juga menyukai