Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut Marzuki (2007) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah
tanaman polong-polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang
dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah
kedelai di Indonesia. Pertumbuhan tanaman sering didefinisikan sebagai
pertambahan ukuran, karena organisme multisel tumbuh dari zigot,
pertambahan itu bukan hanya volume, tetapi juga dalam bobot, jumlah
sel,banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan (Salisbury dan Roos,
1995). Pertumbuhan bersifat kuantitatif yaitu dapat diukur atau dihitung
menggunakan angka.
Perkembangan dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur
dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih
teratur, atau lebih kompleks, atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri
perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang
meliputi pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan tidak dapat diukur
(kualitatif). Perkembangan biasanya ditandai dengan terbentuknya bunga
sebagai alat reproduksi tumbuhan. Fase Pertumbuhan dan perkembangan
dimulai dari proses perkecambahan. Perkecambahan merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan dari embrio yang mengalami perubahan
dimana plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan radikula
tumbuh menjadi akar.
Pertumbuhan tanaman kacang tanah yang optimal memerlukan
kondisi lingkungan yang sesuai, karena kacang tanah sangat peka
terhadap perubahan kondisi lingkungan khususnya faktor iklim, tanah dan
biologi. Kondisi tanah yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan
kacangtanah adalah tanah yang gembur. Hal ini selaras dengan penelitian
Kanisius (1989) yang menyatakan bahwa kondisi tanah yang gembur akan
memberikan kemudahan bagi tanaman kacang terutama dalam hal
perkecambahan biji, kuncup buah (ginofora) menembus tanah, dan
pembentukan polong yang baik. Pada saat ini, perubahan kondisi lingkungan
seperti pencemaran lingkungan akan menurunkan produktivitas lahan dan
merusak kelestarian lingkungan (Hasan 2008). Terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang tanah, diantaranya adalah
derajat keasaman (pH). Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya
kacang tanah adalah pH antara 6,0-6,5 (Prihatman, 2000). Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pH (derajat
keasaman) terhadap pertumbuhan kacang tanah.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah
yang dapat dirumuskan adalah
Bagaimana pengaruh pH (Derajat Keasaman) terhadap pertumbuhan tanaman
kacang tanah?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka tujuan
penelitian yang dapat dirumuskan adalah
Untuk mengidentifikasi pengaruh pH (Derajat Keasaman) terhadap
pertumbuhan tanaman kacang tanah.

Anda mungkin juga menyukai