Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan banyak aktivitas, misalnya


berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya. Untuk melakukan aktivitas
tersebut, tentunya kita membutuhkan energi. Energi yang dibutuhkan ini diperoleh
dari bahan yang kita konsumsi sehari- hari. Pada umumnya, bahan makanan
tersebut mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat,
protein dan lemak. Salah satu penghasil energi terbesar yaitu karbohidrat,
khususnya glukosa. Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting yang
berperan penting dalam penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan
karena semua jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida maupun polisakarida
yang dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati.
Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi
pembentukan energi di dalam tubuh.
Glukosa merupakan kelompok senyawa karbohidrat sederhana atau
monosakarida. Di alam, glukosa terdapat dalam buah – buahan dan madu lebah.
Glukosa berfungsi sebagai sumber energi untuk sel–sel otak, sel–sel saraf, dan sel
darah merah. Darah manusia normal, mengandung glukosa dalam jumlah atau
konsentrasi yang tetap yaitu antara 70 – 100 mg tiap 100 ml darah.
Pemeriksaan Gula Darah Acak atau Gula Darah Sewaktu, merupakan salah
satu pemeriksaan kimia yang bertujuan untuk screening Diabetes Mellitus sebagai
upaya deteksi dini terhadap penyakit ini (Dewi, 2008). Tujuannya adalah untuk
mengukur kadar glukosa darah yang diambil kapan saja, tanpa memperhatikan
waktu makan dari pasien (Maulana, 2009).
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan strip dengan prinsip
enzim glukosa oksidase dan menggunakan teknologi biosensor yang spesifik untuk
pengukuran glukosa. Pada pemeriksaan ini perlu diperhatikan tahap pra analitik,
analitik, dan post analitiknya (Sugiyarti, 2010).
I.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana cara malakukan pemeriksaan Gula Darah Acak yang benar


agar dapat memenuhi dan sesuai dengan standart mutu (SOP) yang ada ?

I.3 TUJUAN

Agar dapat memenuhi standart mutu (SOP) yang ada, atau dengan kata
lain agar para tenaga medis dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien atau klien sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 TAHAP PRA-ANALITIK
II.1.1 Persiapan Pasien

a. Petugas medis melakukan identifikasi terhadap pasien, diantaranya adalah


identifikasi nama lengkap pasien, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir,
alamat, nomor registrasi dari pasien, serta diagnosis dari pasien.
b. Petugas medis menginformasikan kepada pasien tentang tindakan dan
pemeriksaan apa yang akan dilakukan.
c. Petugas medis menjelaskan manfaat dari pemeriksaan yang akan dilakukan
kepada pasien.
d. Petugas medis menginformasikan kepada pasien, bahwa pasien tidak perlu
melakukan persiapan yang khusus atau dengan kata lain pasien tidak perlu
melakukan persiapan apapun, karena yang akan diperiksa adalah kadar gula
sewaktu.

II.1.2 Persiapan Spesimen

a. Untuk pemeriksaan gula darah sewaktu dengan metode stik, spesimen yang
digunakan adalah darah kapiler tanpa antikoagulan, yang mana spesimen
darah tersebut setelah pengambilan harus langsung diperiksa.
II.1.3 Persiapan Alat

a. Pemeriksaan metode stik:


 Blood lancet
 Lancet stick
 Glukometer
 Kapas alcohol
 Kapas kering
 Bengkok / tempat sampah medis
 Handscone

II.1.4 Persiapan Petugas Medis


a. Sebelum mengambil spesimen, petugas medis harus mencuci tangan terlebih
dahulu.
b. Petugas medis harus menggunakan sarung tangan (handscone).

II.1.5 Persiapan Lingkungan

a. Petugas medis harus menjaga privacy dari pasien.

II.2 TAHAP ANALITIK


II.2.1 Metode Pemeriksaan

Metode direct dengan stik

II.2.2 Prosedur Pemeriksaan

a. Petugas medis menyarankan agar pasien mengatur posisi senyaman


mungkin.
b. Hidupkan alat dengan cara menekan tombol power, kemudian simbol strip
dan nomor kode akan berkedip – kedip (pastikan nomor kode sama dengan
nomor yang tertera pada tabung strip).
c. Masukkan strip pada lubang alat dengan posisi sesuai dengan gambar anak
panah yang tertera pada strip sampai keluar bunyi “bip” dan gambar tetes
darah yang berkedip – kedip.
d. Disinfeksi salah satu ujung jari yang akan ditusuk (jari telunjuk atau jari
tengah) dengan kapas alkohol 70%, tunggu kering kemudian tusuk.
e. Usap darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering, kemudian
letakkan tetesan darah selanjutnyan pada strip pastikan tempat sampel terisi
penuh, kemudian tutup bekas tusukan dengan kapas kering.
f. Dengan otomatis darah akan terhisap dan secara otomatis pula alat tersebut
akan membaca kadar glukosa darah dengan biosensornya.
g. Buang lancet ke dalam tempat sampah medis.
h. Ucapkan terima kasih kepada pasien.

II.3 TAHAP PASCA-ANALITIK


II.3.1 Pelaporan

a. Nilai rujukan dari pemeriksaan Gula Darah Acak atau Gula Darah Sewaktu
adalah < 140 mg/ dL.

II.3.2 Evaluasi

a. Petugas medis sebaiknya lebih sabar dalam menghadapi dan melayani


pasien.
b. Ketelitian dari petugas medis juga perlu diperhatikan dan lebih ditingkatkan
lagi agar dalam melakukan pemeriksaan bisa mendapatkan hasil yang
optimal.
c. Petugas medis harus lebih patuh terhadap SOP yang ada, hal ini
berhubungan dengan kualitas pelayanan dan hasil pemeriksaan yang
dilakukan.
d. Selain ketiga aspek tersebut, sopan santun dan keramahan juga wajib dan
harus diperhatikan oleh petugas medis.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
a. Pemeriksaan Gula Darah Acak adalah pemeriksaan terhadap kadar glukosa darah
dan merupakan test screening awal untuk mendeteksi adanya penyakit Diabetes
Mellitus.
b. Sikap dari petugas medis adalah salah satu poin utama dalam melayani pasien
atau klien.

Anda mungkin juga menyukai