Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

DWI ANDRIANY ( NPM : 08160100106)

KLS II C Program S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA
2017

i
DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………………………………………...... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1
A Latar Belakang……………………………………………………………………………. 1
B Rumusan Masalah……………………………………………………………………….... 2
C Tujuan…………………………………………………………………………………….. 2
D Manfaat………………………………………………………………………………….... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………… 3
A Pengertian Etika dan Bioetika……………………………………………………………. 3
B Pendekatan Bioetika……………………………………………………………………… 4
C Isu Bioetik dalam Keperawatan………………………………………………………...... 5
D Nilai Pribadi dan Praktek Profesional……………………………………………………. 7
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 10
A Pengertian Bioetik Keperawatan…………………………………………………………. 10
B Pendekatan Teoritis terhadap Bioetik…………………………………………………….. 10
C Isu Bioetik dalam Keperawatan………………………………………………………....... 12
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………... 13
A Kesimpulan……………………………………………………………………………….. 13
B Saran…………………………………………………………………………………….... 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar
terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara
mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik secara
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memandang manusia secara
biopsikososial spiritual yang komperhensif. Sebagai tenaga yang profesional, dalam
melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas
tersebut dengan baik dan bertanggungjawab secara moral.
Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala segi kehidupan.
Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa masalah, namun ada
yang tersembunyi namun ada juga yang lebih dominan oleh masalahnya.
Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu yang bisa jadi merupakan
masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan perbuatan dari pihak yang
tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh pertimbangan
etis.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat
maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang
mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering
digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang
menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak
manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang
mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional.
(Doheny et all, 1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari
tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan
dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan
ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang
dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001)

1
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).
Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum
dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian etik dan Bioetik
2. Pendekatan Teologi
3. Pendekatan Deontologik
4.Pendekatan intituonism
5.Isu Bioetik dalam Keperawatan
6.Nilai-nilai pribadi dan praktik professional

C. TUJUAN
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Pengertian etik dan bioetik
2. Mengetahui pendekatan bioetik keperawatan
3. Isue bioetik dalam keperawatan

Tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah:


1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek – aspek etik dan bioetik dalam aplikasi
pelayanan keperawatan.
2. Memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata kuliah Etika Keperawatan

D. MANFAAT
Makalah etika ini diharapakan mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan
mengenai etik dan bioetik keperawatan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    PENGERTIAN ETIKA DAN BIO ETIK

Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David
(1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan
kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak
diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj.
Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7)
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang
benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan
kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau
tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena
etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak
memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan
keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang
atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi
digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang
memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode
etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Bioetik adalah studi tentang isu etik dalam pelayanan kesehatan (saddam-
damchin.blogspot.com). Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam
lingkungan tertentu atau etika yang sberkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan
kesehatan (Ismani Nila, 2001 hal;16 ). Bioetik merupakan evaluasi etik pada
moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada
manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan
moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan
organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang
berhubungan dengan tindakan pengobatan dan biologi.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut
perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-
masalah pelayanan kesehatan.
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan dalam kaitannya dengan pengobatan. Lebih lanjut
bioetik difokuskan kepada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara

3
ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan,politik, hukum dan theologi.Isu bioetik
yang muncul antara lain peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pmberian
pelayananan kesehatan.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas
treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral
yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme
terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan
dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu
genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan.
Bioetik adalah cabang etik yang mengkaji masalah etika dalam dunia
kesehatan/medis ( pelayanan kesehatan,penelitian kesehatan dll ) sering disebut
etika medis atau etikabiomedik.
Bioetik mulai berkembang pada awal tahun 1960-an, karena pada saat itu banyak
bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk memperpanjang/meningkatkan
kualitas hidup manusia.

B.    PENDEKATAN BIOETIK


Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti
masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan.Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap
keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan
setiap pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan
ilmiah semata, tetapi juga pada pertimbangan etik.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etik kesehatan yang sebagaian
besar belum teratasi ( Catalano,1991 )
Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek
asuhan profesional
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan berlanjut
pada diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di
lingkungan sekitar baik kampus ataupu lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini
keperawatan seringkali menggunakan 3 pendekatan yaitu : pendekatan teleologik,
deontologik dan intuitionism.

1. Pendekatan Teleologik
Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan
akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika
dihadapkan terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata

4
lain pendekatan ini mengemukakan tentang hal- hal yang berkaitan dengan the
endjustifies the means (pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan
atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis).
Contoh :
Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi,
sedangkan tidak ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut,
dokter ahli bedah yang belum bepenglaman sekalipun tetap dibenarkan untuk
melakukan tindakan pembedahan sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.Hal ini dilakukan demi keselamatan pasien tersebut.

2.     Pendekatan Deontologik


Pendekatan Deontologi merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban
moral.
Contoh :
Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran
merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa peduli
apakah hal tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau tidak.

3.     Pendekatan Intuitionism


Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusai dalam mengetahui
hal yang benar atau salah.Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau
irasional suatu keadaan.
Contoh :
Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan
tindakan yang tidak benar.Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada
perawat karena sudah mengacu pada etika dari seorang yang diyakini dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

C. ISU BIOETIK DALAM KEPERAWATAN


Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak &
Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik
sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik
profesi keperawatan.
Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu
atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan.  Dalam
pelaksanaanya, etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari tiga
pendekatan, yaitu: pendekatan teleologik, pendekatan deontologik, dan
pendekatan intuitionism.        
Kelalaian Perawat dalam menjalankan tugas. Dalam menjalankan tugas
keprofesiannya, perawat bisa saja melakukan kesalahan yang dapat merugikan
klien sebagai penerima asuhan keperawatan,bahkan bisa mengakibatkan
5
kecacatan dan lebih parah lagi mengakibatkan kematian, terutama bila pemberian
asuhan keperawatan tidak sesuai dengan standar praktek keperawatan. kejadian ini
di kenal dengan malpraktek dan hal ini merupakan kelalaian perawat dalam
menjalankan tugas.
Bioetika Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang
garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada
individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup
sehari-harinya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah
etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam
standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang
berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk
memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya
setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan
dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak
hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan
mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.
(Nila Ismani, 2001).
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak &
Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik
sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik
profesi keperawatan.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etika kesehatan yang sebagian
besar belum teratasi ( catalano, 1991).
Issue bioetik keperawatan mencakup banyak hal,sesuai dengan kewenangan
perawat, sesuai dengan bidang kerjanya. Diantaranya keperawatan anak,
gerontik, bedah, maternitas, komunitas, keluarga dll.
Masalah bioetik semakin berkembang dengan munculnya berbagai sistem
pelayanan kesehatan baru,seperti nursing care (perawat rumah),telenursing
(perawatan jarak jauh) dll.

          Contoh kasus Issue Bioetik keperawatan :


Keperawatan maternitas :
6
 Aborsi
 Kehamilan remaja
 Penanganan Bayi berisiko tinggi
Keperawatan gerontologi :
 Penganiayaan lanjut usia
 Euthanasia
 Penanganan pasien HIV/AIDS

D. NILAI PRIBADI DAN PRAKTEK PROFESIONAL

Definisi Nilai menurut Kamus besar bahasa indonesia,edisi 3 tahun 2003 yaitu :
Sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Atau sesuatu
yang menyempurnakan manusia sesuai hakekatnya.
 Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yg dipegang sedemikian oleh
seseorang sesuai dgn tuntutan hati nurani (Pengertian secara umum).
 Nilai adalah seperangkat keyakinan & sikap pribadi seseorang ttng kebenaran,
keindahan, dan penghargaan dr suatu pemikiran, objek atau perilaku yg
berorientasi pd tindakan dan pemberian arah serta makna pd kehidupan
seseorang (Simon, 1973)
 Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran,
keinginan mengenai ide-ide, objek atau prilaku khusus (Znowski, 1974).
Klasifikasi nilai adalah suatu proses orang atau seseorang dapat
menggunakannya untuk mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri.Perawat
dalam melaksanakan ASKEP selain menggunakan ilmu keperawatan yang
dimiliki juga diperkuat oleh nilai yang ada dalam diri mereka.

Klasifikasi Nilai-nilai ada 2 yaitu Nilai-nilai nurani dan nilai-nilai memberi.


 Nilai nurani yaitu nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang
menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain.Contoh :
keberanian,kejujuran,cinta damai,keandalan diri,potensi,disiplin,tahu
batas,kemurnian dan kesesuaian.
 Nilai-nilai memberi yaitu nilai yang perlu di praktekkan atau yang diberikan yang
kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan. Contoh : setia,dapat
dipercaya,hormat,cinta kasih sayang,tidak egois,baik hati,ramah adil dan murah
hati.

Definisi Nilai Etika yaitu nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh misalnya
kejujuran atau nilai-nilai yang berhubungan dengan akhlak,benar dan salah yang
dianut oelh golongan atau anggotanya.(kamus besar bahasa indonesia edisi 3 tahun

7
2003 ). Dalam diri manusia terdapat 2 nilai yaitu nilai personal ( nilai-nilai manusia
sebagai pribadi yang utuh ) dan nilai profesional yaitu nilai-nilai manusia
berdasarkan profesinya.

Nilai-nilai tersebut merupakan suatu ciri:

 Nilai-nilai yang membentuk dasar perilaku seseorang.


 Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang
konsisten.
 Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi perilaku seseorang
 Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang
secara intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang teguh dan
mempertahankannya.

Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek
keperawatan dan bidang tekhnologi medis akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan konflik antara nilai-nilai pribadi yang dimiliki perawat dengan
pelaksanaan praktek yang dilakukan sehari-hari. Selain itu pihak atasan
membutuhkan bantuan dari perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan
keperawatan tertentu, dinilai pihak perawat mempunyai hak untuk menerima atau
menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
Untuk praktik sebagai perawat profesional diperlukan nilai-nilai yg sesuai dengan
kode etik profesi, antara lain:

1.      Menghargai martabat individu tanpa prasangka


2.      Melindungi seseorang dalam hal privasi
3.      Bertanggung jawab untuk segala tindakannya

Berdasarkan teori klarifikasi nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu
nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sbb:

a. Menjunjung dan menghargai keyakinan & perilaku seseorang


b. Mengaskannya di depan umum, apabila cocok
c. Memilih dari berbagai alternative
d. Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
e. Memilih secara bebas
f. Bertindak
g. Bertindak dengan pola konsistensi

Perawat secara hukum dan etika berkewajiban untuk memenuhi tanggung jawab
dan

8
kewajibannya dalam peraturan yang membatasinya dan kode etik yg
membimbingnya
Perawat didalam menjalankan kewajibannya tidak terlepas dari nilai-nilai
personal dan professional.

BAB III
PEMBAHASAN
9
A. Pengertian Bioetika Keperawatan
Bioetika terbentuk dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu “bios”berati hidup dan
“ethos” berati adat istiadat atau moral, yang secara keseluruhan berarti etika hidup.
Bioetika dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan hidup dan
terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Dalam arti
yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat,
pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait.
Bioetika juga dapat dikatakan sebagai kombinasi antara pengetahuan hayati (biologi)
dengan pengetahuan sistem nilai manusia.Definisi ini sekaligus memberikan pula tujuan
bioetika, yaitu membangun jembatan antara ilmu pengetahuan dan humaniora
(kemanusiaan), membantu “kemanusiaan” untuk tetap selamat dan lestari, serta
menyempurnakan dunia beradab.
Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro,
masa kini dan masa mendatang.Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan
hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus,
euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik,
membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup
kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja,
demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap
penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.

B. Pendekatan Teoristis Terhadap Bioetik


Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti
masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan pelayanan
yang dibutuhkan.Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan
keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan setiap pengambilan keputusan
tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata, tetapi juga pada
pertimbangan etik.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etik kesehatan yang sebagaian besar
belum teratasi (Catalano,1991 )

10
Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek
asuhan profesional
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan berlanjut pada
diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di lingkungan sekitar
baik kampus ataupu lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini keperawatan seringkali
menggunakan tiga pendekatan yaitu : pendekatan teleologik, deontologik dan
intuitionism.

1. Pendekatan Teleologik
Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan
akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan
terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain pendekatan
ini mengemukakan tentang hal- hal yang berkaitan dengan the endjustifies the means
(pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil
untuk kepentingan medis).
Contoh :Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi,
sedangkan tidak ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut, dokter
ahli bedah yang belum bepenglaman sekalipun tetap dibenarkan untuk melakukan
tindakan pembedahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini
dilakukan demi keselamatan pasien tersebut.
2. Pendekatan Deontologik
Pendekatan dentologik merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral.
Simplikasi dari pendekatan dalah moralitas dari suatu keputusan etis yang
sepenuhnya terpisah dari konsekuensinya.
Contoh :Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran
merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah
hal tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau tidak.

3. Pendekatan Intiutionism
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal
yang benar dan salah.Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasionalnya
suatu keadaan.
Contoh :Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien
merupakan tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada
perawat karena sudah mengacu pada etika dari seorang yang diyakini dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

11
C. Isu Bioetik Dalam Keperawatan
Isu boietik melibatkan perawat dalam pelaksanaan praktik keperawatan dan
berhubungan dengan profesi lain, serta muncul dalam semua bidang praktik keperawatan.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang memberikan
kesejahteraan kepada manusia.Hal ini dilakukan salah satunya dengan memberikan
bantuan kepada individu baik sehat maupun sakit.
Contoh : Beberapa tahun lalu, salah satu Pahlawan Nasional Korea Selatan, Profesor
Woo Suk Hwang, seorang pioner dan pakar terkenal bidang kloning telah tersandung
kasus bioetika. Hasil kerja keras bersama timnya sejak tahun 2001 telah menghasilkan
karya yang bisa disebut monumental yaitu melakukan kloning sel somatis manusia untuk
mendapatkan sel stem, suatu proyek yang didanai Pemerintah Korea sebesar 4 milyar
won atau sekitar 40 milyar rupiah. Sebelumnya, tim riset yang dipimpinnya pertama kali
di dunia berhasil mengkloning anjing, dan salah satu staf pengajar Universitas Gadjah
Mada juga merupakan kandidat doktor ikut terlibat di dalamnya.
Kesuksesan luar biasa tersebut ternyata diikuti dengan tuduhan bernada miring yaitu
adanya kemungkinan bahwa Profesor Woo Suk Hwang telah melakukan kebohongan
publik dan melanggar rambu-rambu bioetika. Dia dianggap telah menggunakan telur
yang diperoleh dengan cara membeli dari donor di rumah sakit maupun mendapatkannya
dari beberapa anggota tim yang terlibat langsung dalam penelitian tentang kloning
tersebut.
Walaupun tuduhan ini lebih besar gaungnya di luar negeri ketimbang di dalam negeri,
namun Profesor Hwang merasa perlu untuk mundur dari segala jabatan strategis terutama
jabatan sebagai ketua lembaga pusat sel stem dunia.Keputusan berat yang berarti
kemungkinan besar harus meninggalkan segala kemewahan fasilitas penelitian yang telah
dikucurkan oleh pemerintah Korea.

12
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bioetik merupakan etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu atau
etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan.Etika keperawatan
dalam pelaksanaanya mengacu kepada bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan, yaitu
pendekatan teleologik, pendekatan deontologik dan pendekatan intuitionism.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup keperawatan
mengakibatkan terjadinya konflik antara nilai-nilai yang dimiliki perawat dengan
pelaksanaan praktik keperawatan yang dilakukan setiap hari.
Pihak atasan membutuhkan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tertentu,
tetapi seorang perawat mempunyai hak untuk menerima ataupun menolak tugas tersebut
sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.
Sebagai contoh kasus dalam kehidupan sehari – hari atau dalam lingkungan kerja kita
sering berkaitan dengan kasus etik dn bioetik. Diantarnya ketika kita bekerja sebagai
tenaga keperawatan, kemudian seorang pasien dianjurkan untuk di rujuk ke rumah sakit
lebih tinggi, dengan alasan tindakan tidak bisa dilakukan di rumah sakit setempat, padahal
perawat tahu alasan sebenarnya kenapa dokter tersebut merujuk, misal karena statusnya
orang miskin, cerewet dan sebagainya.

B. SARAN
Isu bioetik dalam  praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang bisa
didapatkan oleh calon perawat sekalipun.  Dengan mempelajarinya secara rinci, dan dengan
mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa dikatakan seorang
perawat yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar batas yang
diperbolehkan.Dengan adanya bahasan menganai isu bioetik seperti ini, kita akan
diingatkan batapa kejinya perbuatan yang melanggar aturan itu.  Dan kita juga diajarkan
tentang bagaimana menyikapi segala bentuk dilema dalam praktik keseharian kita. Semoga
makalah ini dapat menjadi acuan, atau referensi dalam pengajaran mata kuliah etika
keperawatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ismani Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta. Widya Medika


Amir amri.  1997. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Rampai.
Lubis Sofyan. 2009. Mengenal Hak Konsumen Dan Pasien.  Jakarta. Pustaka Yustisia.
Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, EGC
http//saddam-damchin.blogspot.com
Ismani Nila,SKM, Etika Keperawatan, Widya Medika

14

Anda mungkin juga menyukai