Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Animasi adalah suatu teknik yang banyak sekali digunakan dalam
dunia film saat ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dalam
suatu film maupun bersatu dalam live film [1]. Selain dalam film, animasi
juga banyak dimanfaatkan dalam dunia game. Definisi animasi sendiri
berasal dari kata 'to animate' yang berarti menggerakkan, menghidupkan.
Misalkan sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui perubahan sedikit
demi sedikit dan teratur sehingga memberikan kesan hidup. Animasi adalah
proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama
beberapa waktu [2].
Terdapat banyak teknik dalam pembuatan animasi 2D, diantaranya
adalah Animasi Cell, rotoscoping, keyframe dan teknik animasi lainnya.
Sedangkan untuk animasi 3D dapat menggunakan teknik animasi motion
capture. Dalam bidang animasi, motion capture adalah salah satu cara yang
dipakai para kreator animasi untuk mengambil gerakan yang dapat diterapkan
dalam pembuatan animasi, sehingga gerakan yang didapatkan lebih alami [3].
Keuntungan lainnya menggunakan motion capture dapat menangkap gerakan
dengan jelas. Dapat memberikan motion data dengan tingkat derajat
kebebasan (degree of freedom) dengan tingkat detail yang sangat tinggi [4].
Ketika diperlukan data gerakan yang tidak biasa atau gerakan yang sulit
dilakukan motion capture untuk realisme gerakan, karena sulit bagi animator
tradisional untuk membuatnya secara akurat. Maka menggunakan motion
capture dianggap lebih mudah dibanding menggunakan teknik animasi
lainnya.
Penggunaan Motion capture sekarang sangat luas, misalnya untuk
menganimasikan karakter dalam film, industri game, analisa bio mekanik dan
lain–lain. Penggunaan teknologi ini membutuhkan biaya yang mahal,
sehingga tidak semua industri animasi dan industri game dapat
menggunakannya. Motion capture dengan menggunakan marker aktif yang

1
ada saat ini membutuhkan perangkat dan pakaian khusus yang dipakai oleh
aktor yang mengakibatkan aktor sulit untuk melakukan gerakan yang
kompleks, akibatnya ada bagian marker yang terlepas atau tidak tertangkap
oleh kamera sehingga mempengaruhi hasil capturenya [3]. Pada penelitian ini
menerapkan suatu metode yang dapat mempermudah dalam pembuatan
animasi dengan melakukan motion capture tanpa marker dengan
memanfaatkan deeply camera Microsoft Kinect.
Animasi tidak hanya dapat dimanfaatkan dalam dunia perfilman,
tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam dunia game, maka tidak bisa kita
pungkiri bahwa saat ini, industri game telah menjadi salah satu industri yang
banyak diminati oleh berbagai kalangan. Anak-anak, remaja, dewasa turut
memainkan game, dan apapun jenis game selalu ada penggemarnya. Karena
semakin maju dan berkembangnya industri ini maka banyak dari negara-
negara berkembang mulai untuk mencoba mengembangkan game buatannya
sendiri [5]. Oleh karena itu game dipilih sebagai media pembelajaran yang
menarik minat untuk lebih mengenal sejarah, khususnya sejarah tentang
Kerajaan Singosari.
Dari banyak kerajaan yang ada di Indonesia, sejarah Singosari
menarik untuk dipelajari. Karena sebelum Singosari menjadi kerajaan,
Singosari merupakan wilayah yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan
Kadiri. Setelah diutus seorang akuwu 1 di wilayah Singosari kesejahteraan
rakyat singosari mulai meningkat. Dari situlah banyak pihak yang ingin
menguasai Singosari dan menjadikannya sebuah kerajaan. Dan takdir
menunjuk seorang pria seorang yang berasal dari kalangan rakyat biasa
bernama Ken Arok menjadi raja pertama kerajaan Singosari.
Maka dari itu pada Tugas Akhir ini dibuatlah animasi untuk game
Story Of Singosari menggunakan teknik animasi 3D motion capture dengan
harapan animasi karakter yang dihasilkan mendapatkan gerakan yang alami
sesuai gerakan aslinya. Selain itu agar dapat mempermudah animator dalam
membuat gerakan sulit yang hampir menyerupai seperti gerakan aslinya.

1
Jabatan kepala daerah pada zaman kadiri [6].

2
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji
adalah Bagaimana membuat animasi untuk game Story Of Singosari
menggunakan teknik animasi motion capture.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah implementasi teknik animasi
motion capture menggunakan Microsoft Kinect pada game Story Of
Singosari.
1.4 Batasan Permasalahan
Batasan permasalahan dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah:
1. Animasi yang dibuat hanya untuk karakter Ken Arok dan Tunggul Ametung
pada game Story Of Singosari.
2. Animasi yang dibuat hanya gerakan berjalan, berlari, melompat dan
menyerang.
3. Implementasi hanya menggunakan 1 kamera Kinect.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Studi literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pengkajian literatur dari buku-
buku maupun referensi internet mengenai wujud fisik karakter Ken Arok dan
Tunggul Ametung serta teknologi motion capture untuk animasi dalam game.
2. Analisa kebutuhan dan Perancangan
1) Analisa kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan yang dibutuhkan dalam
pembuatan animasi untuk game Story Of Singosari.
2) Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan karakter yang akan dianimasikan
dalam game Story Of Singosari dan perancangan proses animasi motion
capture.
3. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan animasi untuk game Story Of Singosari
dengan teknik animasi motion capture menggunakan Microsoft Kinect.

3
1) Modelling 3D
Pada proses ini asset karakter Ken Arok dan Tunggul Ametung akan dibuat.
Pembuatan asset menggunakan Software pengolah gambar 3D Blender.
2) Animating
1. Motion Recording
Pada proses ini animasi untuk game Story Of Singosari akan dibuat. Beberapa
gerakan akan di capture dengan menggunakan Microsoft Kinect.
2. Motion Tracking
Pada proses ini hasil motion record akan dikonversi dari gerakan ke dalam
bentuk gerakan digital yang nantinya akan di terapkan pada karakter model
3D menggunakan Unity3D.
3. Motion Retargeting
Pada proses ini dilakukan penggabungan antara file animasi yang telah
diproses dalam motion tracking dengan karakter model 3D menggunakan
Unity3D.
4. Evaluasi dan Pengujian
Pada tahap ini akan diuji apakah dengan menggunakan teknik animasi motion
capture hasil dari animasi untuk game Story Of Singosari telah sesuai dengan
gerakan ketika proses motion recording.
5. Pembuatan laporan
Tahapan ini merupakan akhir dari seluruh metode di atas. Pada tahap ini akan
dibuat laporan mengenai semua yang dilakukan di dalam pengerjaan Tugas
Akhir ini mulai dari tahap studi literatur hingga evaluasi.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun menjadi beberapa bab
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan permasalahan, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.

4
BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori sebagai parameter rujukan untuk


dilaksanakannya penelitian ini. Adapun pengkajian materi tersebut adalah
kajian tentang karakter Ken Arok dan Tunggul Ametung, kajian tentang
animasi dalam game, kajian tentang teknik animasi, kajian tentang teknologi
motion capture, kajian tentang alat yang digunakan untuk motion capture
hingga kajian mengenai penerapan animasi pada karakter model 3D
menggunakan Unity3D.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini membahas proses analisa kebutuhan yang dibutuhkan dalam


pembuatan animasi 3D untuk game Story Of Singosari dan perancangan
seperti apa animasi 3D untuk game Story Of Singosari ini akan dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini memuat hasil implementasi dan pengujian hasil animasi 3D
untuk game Story Of Singosari dan pembahasan terhadap animasi yang telah
dibuat secara keseluruhan, serta pengujian yang dilakukan terhadap animasi
tersebut apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan harapan.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai