Anda di halaman 1dari 27

Business Plan

PENGEMBANGAN KONVEKSI
BUSANA

KOPERASI "KAOS SUCI"

Jl. Suci No.138 Rt.07/14 Padasuka


KOTA BANDUNG - JAWA BARAT

Kerjasama
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dengan Surveyor Indonesia
NOVEMBER, 2013
KATA PENGANTAR

Pengembangan Konveksi Busana merupakan unit usaha yang dikembangkan


Koperasi "Kaos Suci" yang diperuntukkan bagi seluruh kalangan masyarakat, karena
semua masyarakat membutuhkan pakaian. Produk yang dihasilkan Koperasi "Kaos Suci"
sangat berkualitas karena dikerjakan oleh tenaga - tenaga yang terampil. Ini menjadikan
Koperasi "Kaos Suci" sebagai Market Leader di tingkat Kota. Produk ini terinspirasi dari
produk sejenis dan sudah tersedia di toko - toko pakaian di wilayah Kota Bandung dan
telah dipasarkan ke instansi-instansi pemerintah ataupun swasta. Dibanding dengan
produk sejenis, produk ini lebih memperhatikan kualitas dan keinginan konsumen,
sehingga dapat menjaga keunggulan bersaing. Produk ini layak dikembangkan karena
masih terbukanya peluang pasar di Kota Bandung yang diperkirakan akan tumbuh sekitar
35 %.

Business Plan ini merupakan pedoman bagi manajemen dalam menjalankan


aktivitas usaha yang akan dijalankan dalam kurun waktu 6 tahun. Hasil dari Business Plan
akan menunjukkan kemampuan Koperasi "Kaos Suci" dalam meningkatkan kesejahteraan
anggota. Peningkatan kesejahteraan ini dicapai melalui kemanfaatan jangka pendek
(pelayanan anggota) dan kemanfaatan jangka panjang (SHU) yang dihasilkan dari aktivitas
usaha yang dijalankan sesuai dengan perencanaan yang tertuang di dalam Business Plan.

Pelaksanaan Business Plan ini didukung oleh profesionalisme manajemen sesuai


dengan fungsi bidang tanggung jawab dan tugas masing-masing. Pengorganisasian,
arahan dan evaluasi akan menentukan keberhasilan pelaksanaan Business Plan. Dalam
Business Plan ini memuat profil singkat koperasi, aspek pemasaran, strategi pemasaran
(analisis SWOT), aspek kelembagaan (organisasi), aspek produksi, aspek keuangan,
analisis kelayakan usaha, analisis keuntungan, analisis dampak.

Demikian Business Plan ini disusun dengan harapan dapat memberikan gambaran
utuh tentang rencana usaha koperasi. Dukungan dari berbagai pihak terutama
pemerintah dan gerakan koperasi serta lembaga keuangan akan sangat strategis dalam
menentukan keberhasilan pencapaian Visi dan Misi koperasi.

Kota Bandung, November 2013

Tim Penyusun

KOPERASI "KAOS SUCI" - i


RINGKASAN EKSEKUTIF

Keterangan Penjelasan
1. Nama Koperasi Koperasi "Kaos Suci"
2. Alamat Jl. Suci No.138 Rt.07/14 Padasuka
3. Jumlah Anggota Terakhir 128 Anggota
4. Produk Utama Konveksi
5. Pengembangan Bisnis Plan Pengembangan Konveksi Busana
6. Legalitas - Nomor Badan Hukum : 43/BH/KDK.10.21/VIII/1998
- Akta Pendirian : 6093/BH/DK.10/22
- NPWP : 01.445.568.7-425.000
7. Kondisi Keuangan Terakhir - Laba Bersih : Rp 115,885,172
- Jumlah Asset : Rp 3,549,030,832
- Jumlah Kewajiban : Rp 3,462,116,953
- Jumlah Ekuitas : Rp 86,913,879
8. Kebutuhan Pembiayaan a. Kebutuhan Investasi
- Tanah : Rp 900,000,000
(kerjasama developer, bunga 12%)
- Bangunan : Rp 1,600,000,000
(kerjasama developer, bunga 12%)
- Mesin & peralatan : Rp 500,000,000
(sistem leasing, bunga 12%)
- Kendaraan : Rp 150,000,000
(sistem leasing, bunga 12%)
b. Kebutuhan Dana (melalui SMK)
- Biaya pra operasional : Rp 20,000,000
- Peralatan kantor : Rp 10,000,000
- Modal Kerja : Rp 390,250,010
9. Analisis Kelayakan Usaha - Pay Back Period : 3 TAHUN, 10 BULAN
- Accounting Rate of Return : 34.00 % ( > Bunga 10 %)
- Net Present Value : Rp 1,861,523,148 ( > 0 )
- Profitability Index : 1.52 ( > 1 )
- Internal Rate of Return : 21.84 % ( > Bunga 10 %)
- Analisa BEP : Penjualan Koperasi > BEP
10. Rekomendasi Keuangan - Menerbitkan SMK sebanyak 42,025 lembar dengan harga Rp. 10.000
per-lembar saham. Dana dari hasil SMK akan digunakan untuk memenuhi
Modal Kerja dan Operasional Kantor.
- Melakukan kerjasama dengan Developer dan Lembaga Leasing untuk
kebutuhan investasi.
11. Rekomendasi Kelembagaan - Melakukan perubahan Anggaran Dasar koperasi disesuaikan dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
- Penyesuaian Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib menjadi Setoran
Pokok (SP) dan Sertifikat Modal Koperasi (SMK).
- Melakukan penambahan anggota baru sebanyak : 2,101 Orang, dengan
memberi kewajiban memiliki SMK sebanyak 20 lembar
12. Strategi SDM - Meningkatkan kompetensi dengan inhouse trainning.
- Menjaga reward dan memberikan penghargaan lebih jika target
keuntungan terlampaui.

KOPERASI "KAOS SUCI" - ii


RINGKASAN EKSEKUTIF

Keterangan Penjelasan
13. Strategi Kelembagaan - Melakukan sosialisasi merk dagang produknya dengan promosi di
media.
- Melakukan sosialisasi, produk yang dihasilkan merupakan produk
ramah lingkungan.
14. Strategi Keuangan - Mengalokasikan biaya promosi produk, agar promosi lebih efektif.
- Meningkatkan frekuensi promosi produk, agar lebih meningkatkan
segmen pasar.
15. Strategi Organisasi - Mempersiapkan diri dalam persaingan usaha dengan menjaga dan
meningkatkan kualitas produk.

KOPERASI "KAOS SUCI" - iii


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iv

BAB -1
PENDAHULUAN 1
1.1. Profil Singkat Koperasi 1
1.2. Unit Usaha 1
1.3. Visi Dan Misi Business Plan 1
BAB - 2
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN 2
2.1. Susunan Pengurus Koperasi 2
2.2. Badan hukum/Perijinan 2
2.3. Kondisi SDM 2
2.3.1. Eksisting Sumber Daya Manusia 2
2.3.2. Kebutuhan SDM Business Plan 2
2.4. Jadwal Kegiatan 3
BAB -3
ASPEK PEMASARAN 4
3.1. Segmen Pasar 4
3.2. Target Pasar 4
3.3. Positioning 4
3.4. Penawaran 4
3.4.1. Penawaran dari Produk Pesaing Sejenis Di Pasar 4
3.4.2. Proyeksi Penawaran 4
3.5. Permintaan 4
3.6. Penjualan dan Pangsa Pasar 5
3.7. Strategi SWOT 5
3.7.1. Analisis SWOT 5
3.7.2. Internal Analisis 6
3.7.3. Eksternal Analisis 6
3.7.4. Quadran 6
3.7.5. Saran untuk Strategi 7
BAB - 4
ASPEK PRODUKSI 8
4.1. Proses Produksi 8
4.2. Rencana Kapasitas Produksi 8
4.3. Bahan Baku dan Bahan Pembantu 8
4.4. Mesin dan Peralatan Produksi 9
BAB - 5
ASPEK KEUANGAN 10
5.1. Kebutuhan Investasi 10
5.2. Biaya Pra Operasional 10
5.3 Kebutuhan Modal Kerja 10
5.4. Biaya Produksi 10
5.5. Sumber Pembiayaan 11
5.6. Pendanaan Sertifikat Modal Koperasi (SMK) 11
5.7. Perkiraan Harga Jual Produk 11
5.8. Perkiraan Penjualan 11

KOPERASI "KAOS SUCI" - iv


Halaman
5.9. Perkiraan Harga Pokok Penjualan 11
5.10. Total Biaya 12
5.11. Biaya Tetap 12
5.12. Perkiraan Laba/Rugi 13
5.13. Perkiraan Aliran Kas Masuk (Cash in Flow) 13
5.14. Skema Arus Barang dan Arus Uang (Periode Awal) 13

BAB - 6
ANALISIS KELAYAKAN USAHA 14
6.1. Pendekatan Pay back Period 14
6.2. Pendekatan ARR 14
6.3. Pendekatan NPV 15
6.4. Pendekatan PI 16
6.5. Pendekatan Internal Rate Of Return (IRR) 16
BAB - 7
ANALISIS KEUNTUNGAN 17
7.1. Break Event Point 17
7.2. Kontribusi Margin 17
BAB - 8
ANALISIS DAMPAK 19
8.1. Dampak Pemasaran 19
8.2. Dampak Produksi dan Teknologi 19
8.3. Dampak Organisasi dan SDM 19
8.4. Dampak Lingkungan 19
BAB -9
PENUTUP 20

KOPERASI "KAOS SUCI" - v


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

PENDAHULUAN BAB - 1
1.1. Profil Singkat Koperasi
Profil singkat koperasi menggambarkan aspek legalitas dan aspek keuangan.
Keterangan Penjelasan
Nama Koperasi KOPERASI "KAOS SUCI"
Tanggal Berdiri Koperasi 03-AUG-1998
Badan Hukum 43/BH/KDK.10.21/VIII/1998
Produk Utama Konveksi
Alamat Jl. Suci No.138 Rt.07/14 Padasuka
Website

E-mail kopsenkaos@yahoo.com
No. Telepon 0227232442 No. Fax 022-7277921

Keterangan 2010 2011 2012


Perkembangan Jumlah Anggota 125 125 128
Laba Bersih Akhir Tahun 2012 Rp. 115,885,172
Jumlah Aset Akhir Tahun 2012 Rp. 3,549,030,832
Jumlah Kewajiban Akhir Tahun 2012 Rp. 3,462,116,953
Jumlah Ekuitas Akhir Tahun 2012 Rp. 86,913,879

1.2. Unit Usaha


1. Produksi susu
2. Unit simpan pinjam
3. Pakan ternak

1.3. Visi dan Misi Business Plan


Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai koperasi dalam jangka panjang (What to Be?)
Misi merupakan cara yang digunakan koperasi dalam mencapai visi usaha (How to Be ?).
Visi
Menjadi koperasi produsen dibidang Pengembangan Konveksi Busana yang terbaik di wilayah
Kota bandung untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada tahun 2020
Misi
1. Melakukan perubahan Anggaran Dasar koperasi yang disesuaikan dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun tentang Perkoperasian.
2. Menyesuaikan Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib menjadi Setoran Pokok dan Sertifikat
Modal Koperasi (SMK).
3. Mengurus kelengkapan administrasi dan perizinan
4. Meningkatkan asset koperasi hingga Rp 6,699,030,832 ditahun 2020
5. Meningkatkan jumlah anggota sebanyak 2,101 orang.
6. Meningkatkan equitas dengan menerbitkan Sertifikat Modal Koperasi :
sebesar Rp 420,250,000, @ Rp 10.000/Lembar, sebanyak 42,025 Lembar.
7. Meningkatkan laba hingga Rp 1,705,348,992 ditahun 2020

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 1 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN BAB - 2

2.1. Susunan Pengurus Koperasi

Jabatan Nama Umur Pendidikan


PENGURUS
Ketua Ir. H. Tendy Kusmayadi 60 S1
Sekretaris Tjutju Tjukanda 56 Diploma
Bendahara H. Enceng Supriatna 52 Diploma

2.2. Badan Hukum/Perijinan


Badan hukum dan perijinan yang saat ini dimiliki oleh koperasi.
Jenis Legalitas Nomor Tanggal Instansi Penerbit
Akta Pendirian Notaris 6093/BH/DK.10/22 21-12-2013 Dinas Koperasi
Akta Perubahan Terakhir 518/KEP.071/DISKOPPAS/IX/2005 15-09-2005 Dinas Koperasi
Ijin Gangguan (HO) 503/844-IG/PPTSP/2011 19-05-2011 Pemkot
SIUP 503/0110/PM/PPTSP/V/2011.P 19-05-2011 Disperindagkop
NPWP 01.445.568.7-425.000 04-05-2001 KPP Pratama Bandung Cibeunying
TDP 101326500047 06-08-2012 Disperindagkop

2.3. Kondisi SDM

2.3.1. Eksisting Kebutuhan Sumber Daya Manusia


Jabatan Pendidikan Jumlah Gaji / Bulan Total
Manager Diploma 1 3,000,000 3,000,000
Kabag Diploma/SMK 1 2,500,000 2,500,000
Kasubag SMK 1 2,500,000 2,500,000
Karyawan staf SMK 10 2,000,000 20,000,000
Pemasaran SMK 2 1,500,000 3,000,000

2.3.2. Kebutuhan SDM Business Plan


Jabatan Pendidikan Jumlah Gaji / Bulan Total
Manager Sarjana 1 3,000,000 3,000,000
Supervisor Operasional Diploma 2 2,500,000 5,000,000
Staff Operasional Diploma 10 2,000,000 20,000,000
Staff Pemasaran Diploma 2 1,500,000 3,000,000
Karyawan Produksi SMA 20 1,000,000 20,000,000

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 2 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

2.4. Jadwal Kegiatan


Jadwal Kegiatan Tahun 2014 (Bulan) Jadwal Kegiatan Tahun 2015 (Bulan)
Uraian
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12

I. Pra-Operasional
1. Konsolidasi Koperasi
- Sosialisasi Business Plan
- Penyusunan Rencana Usaha
- Perubahan AD/ART
2. Survey Pasar
3. Survey Tempat Usaha
4. Survey Peralatan
5. Rapat Anggota Tahunan
- Distribusi Pekerjaan
6. Penerbitan Sertifikat Modal Koperasi
7. Penggalangan Dana
8. Pengurusan Perijinan
9. Pembangunan/Persiapan Tempat Usaha
10. Pembelian dan Instalasi Peralatan
11. Mencari Tenaga Kerja
12. Uji Coba
II. Operasional

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 3 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

ASPEK PEMASARAN BAB - 3

3.1. Segmen Pasar


Segmen pasar yang akan dituju koperasi.
toko - toko pakaian di wilayah Kota Bandung dan telah dipasarkan ke instansi-instansi pemerintah ataupun
swasta

3.2. Target Pasar


seluruh kalangan masyarakat, karena semua masyarakat membutuhkan pakaian

3.3. Positioning

Produk yang dihasilkan Koperasi "Kaos Suci" sangat berkualitas karena dikerjakan oleh tenaga - tenaga yang
terampil. Ini menjadikan Koperasi "Kaos Suci" sebagai Market Leader di tingkat Kota

3.4. Penawaran
3.4.1. Penawaran dari Produk Pesaing Sejenis di Pasar
Perkiraan penawaran bersumber pada pesaing sejenis di lokal kabupaten/kota.
Pangsa Pasar
Nama Perusahaan
(Kodi)
KUD Bayongbong 11,000
KUD Cilawu 11,666
KUD Cisurupan 11,334

3.4.2. Proyeksi Penawaran


Proyeksi pertumbuhan penawaran mengikuti proyeksi pertumbuhan permintaan.
Perkiraan Penawaran Perkiraan
Tahun
(Kodi) Pertumbuhan( %
2015 34,000 10.00 %
2016 37,400 10.00 %
2017 41,140 10.00 %
2018 45,254 10.00 %
2019 49,779 10.00 %
2020 54,757 10.00 %

3.5. Permintaan
Perkiraan permintaan bersumber pada data lokal kabupaten/kota.
Perkiraan Permintaan Perkiraan
Tahun
(Kodi) Pertumbuhan( %
2015 85,000 10.00 %
2016 93,500 10.00 %
2017 102,850 10.00 %
2018 113,135 10.00 %
2019 124,449 10.00 %
2020 136,893 10.00 %

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 4 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

3.6. Penjualan dan Pangsa Pasar


Data permintaan dan penawaran menunjukkan pertumbuhan permintaan pasar kurang diimbangi pertumbuhan penawaran,
sehingga bisa menjadi peluang koperasi untuk memenuhi permintaan pasar. Perkiraan Penjualan dan Pangsa Pasar mengacu
kepada data lokal.
Permintaan Penawaran Peluang Penjualan Pertumbuhan Pangsa
Tahun (A) (B) (C=A-B) (D) Penjualan (%) Pasar (%)
2015 85,000 34,000 51,000 17,850 10 35
2016 93,500 37,400 56,100 19,635 10 35
2017 102,850 41,140 61,710 21,599 10 35
2018 113,135 45,254 67,881 23,758 10 35
2019 124,449 49,779 74,669 26,134 10 35
2020 136,893 54,757 82,136 28,748 10 35

3.7. Strategi SWOT


3.7.1. Analisis SWOT

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


Keterangan
(Strengths) (Weakness) (Opportunities) (Threats)
Product 1. Terdaftar HKI 1. Ada Kebijakan Pemerintah 1. Tingkat Persaingan
2. Dikemas Secara Modern Terkait Produk Usaha Tinggi
2. Tidak Ada Isu Pencemaran
Terkait Produk
3. Bahan Baku Jangka Panjang
Tersedia
Price 1. Harga Lebih Murah dari Pesaing 1. Tidak Ada Ketentuan HET
2. Ada Potongan Harga oleh Pemerintah
3. Sistem Pembayaran Cash 2. Tidak Over Supply di
Pasaran
3. Jumlah Pesaing Tidak
Meningkat
Placement 1. Memiliki Jaringan Distribusi 1. Infrastruktur Distribusi
2. Fasilitas Transportasi Memadai Memadai
2. Tidak Ada Pembatasan
Kebijakan Jalur Distribusi
Promotion 1. Memiliki Strategi Promosi 1. Tidak Memiliki 1. Tidak Ada Pembatasan
2. Memiliki Alat Promosi Alokasi Biaya Promosi Kebijakan Atas Aturan
2. Tidak Sering Promosi
Menggunakan Media 2. Akses Promosi Mudah
Promosi 3. Tingkat Harga Penggunaan
Promosi Rendah
People 1. SDM Sesuai Dengan Kompetensi 1. Kebijakan UMP Tidak
2. Reward Sesuai Dengan Tingkat Memberatkan
Kompetensi 2. Mudah Mendapatkan SDM
3. Reward Sesuai UMP Sesuai Kompetensi
3. Tidak Ada Pengaruh
Kelompok Buruh
Process 1. Proses Produksi Menggunakan 1. Mengikuti Perkembangan
Teknologi Yang Memadai Teknologi
2. Memiliki SOP Proses Produksi 2. Tidak Ada Kebijakan
Pemerintah Yang Mengancam
Proses Produksi
Physical 1. Ada Lay Out 1. Kondisi Lingkungan
Evidence 2. Fasilitas K3 Memadai Mendukung
3. Fasilitas Penunjang Mudah

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 5 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

3.7.2. Internal Analisis


Jumlah Jumlah Skor
Keterangan Kekuatan Kelemahan
Product 2 2
Price 3 3
Placement 2 2
Promotion 2 2
People 3 3
Process 2 2
Physical Evidence 3 3
TOTAL 17 2 15

3.7.3. Eksternal Analisis


Jumlah Jumlah Skor
Keterangan Peluang Ancaman
Product 3 1 2
Price 3 3
Placement 2 2
Promotion 3 3
People 3 3
Process 2 2
Physical Evidence 1 1
TOTAL 17 1 16

3.7.4. Quadran

Hasil analisis SWOT menentukan strategi yang akan dilakukan.

(+) O
Conservative II Agressive I
Strategi : Strategi :
- Pengembangan pasar yang ada - Pengembangan pasar yang ada
- Produk dipertahankan - Pengembangan pasar Baru
- Kualitas produk dipertahankan - Pengembangan produk
W (-) (+) S
Defensive III Competitive IV
Strategi : Strategi :
- Penghematan biaya - Cost Leadership
- Pasar yang ada dipertahankan - Kecepatan pelayanan
- Produk dipertahankan - Kualitas produk ditingkatkan
T (-)

Hasil analisis SWOT berada di kuadran I, maka strategi yang digunakan adalah
strategi Aggressive, focus strateginya adalah :
1. Pengembangan Pasar Yang Ada
2. Pengembangan Pasar Baru
3. Pengembangan Produk

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 6 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

3.7.5. Saran untuk Strategi

Keterangan Penjelasan

Strategi SDM - Meningkatkan kompetensi dengan inhouse trainning.


- Menjaga reward dan memberikan penghargaan lebih jika target
keuntungan terlampaui.
Strategi Kelembagaan - Melakukan sosialisasi merk dagang produknya dengan promosi di
media.
- Melakukan sosialisasi, produk yang dihasilkan merupakan produk
ramah lingkungan.
Strategi Keuangan - Mengalokasikan biaya promosi produk, agar promosi lebih efektif.
- Meningkatkan frekuensi promosi produk, agar lebih meningkatkan
segmen pasar.
Strategi Organisasi - Mempersiapkan diri dalam persaingan usaha dengan menjaga dan
meningkatkan kualitas produk.

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 7 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

ASPEK PRODUKSI BAB - 4


4.1. Proses Produksi
Proses produksi merupakan kegiatan
assembling, manufacturing, atau hanya
finishing (packaging dan branding).
Perencanaan proses produksi pada
dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan
proses yang diperlukan untuk menghasil-
kan produk atau output yang dimaksud.
Bentuk proses biasa digambarkan dalam
lembaran skema atau diagram alur yang dis

Kegiatan Durasi Keterangan

1. Bahan baku 4 Jam Pembelian bahan baku seperti kain, kancing, benang dan bahan
lainnya
2. Desain rancangan 1 Hari Membuat desain rancangan dengan menggunakan sketsa ataupun
komputer
3. Buat pola 3 Jam Membuat pola dari hasil desain

4. Pemotongan 2 Jam Potong bahan kain sesuai dengan pola yang sudah ada

5. Penjahitan 1 Hari Lakukan penjahitan antara kain dan benang dengan mesin jahit,
serta ditambahkan asesoris
6. Finishing 2 Jam Periksa baju yang sudah jadi bersihkan dari sisa benang, lalu dicuci

7. Penyimpanan 5 Jam Baju dikemas dan disimpan ditempat penyimpanan untuk siap dijual

4.2. Rencana Produksi


Rencana produksi diasumsikan setiap tahunnya mengalami pertumbuhan sebesar 10 %.

Tahun Rencana Produksi Rencana Produksi Kapasitas Kapasitas Mesin


(Kodi) Per-Bulan Terpasang(%) 35,137
2015 19,635 1,636 56
2016 21,599 1,800 61
2017 23,759 1,980 68
2018 26,134 2,178 74
2019 28,747 2,396 82
2020 31,623 2,635 90
4.3. Bahan Baku
Komposisi kebutuhan bahan baku untuk menghasilkan 1 unit produk.
Bahan Produksi Sumber Satuan Harga/Satuan Quantity Jumlah Harga
Bahan/kain Pasar Meter 12,000 7 84,000
Benang Pasar Bal 35,000 1 35,000
Lain-lain 81,000 1 81,000
Total 200,000

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 8 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

4.4. Mesin dan Peralatan Produksi


Fasilitas dan Mesin Produksi Jumlah Total Nilai (Rp)
Tanah (m2) 1,000 900,000,000
Bangunan (m2) 800 1,600,000,000
Mesin & peralatan (unit) 10 500,000,000
Kendaraan operasional (unit) 1 150,000,000

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 9 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

ASPEK KEUANGAN BAB - 5


5.1. Kebutuhan Investasi
Usia Penyusutan/
Uraian Jumlah (Rp) Keterangan
Ekonomis Tahun

Tanah Melalui pembiayaan Developer


900,000,000
dengan bunga 12% per-tahun

Bangunan Melalui pembiayaan Developer


20 Tahun 1,600,000,000 80,000,000
dengan bunga 12% per-tahun

Mesin & peralatan Melalui pembiayaan Leasing


10 Tahun 500,000,000 50,000,000
dengan bunga 12% per-tahun

Peralatan kantor Dipenuhi melalui penerbitan SMK


5 Tahun 10,000,000 2,000,000

Biaya pra operasional Dipenuhi melalui penerbitan SMK


12,000,000

TOTAL 3,022,000,000 132,000,000


5.2. Kebutuhan Pra Operasional
Uraian Jumlah

Survey Pasar & Alat 2,000,000


Perizinan 7,000,000
Uji Coba Produksi & Operasional 2,000,000
Menyusun Usaha & Layout Alat 1,000,000
TOTAL 12,000,000
5.3. Kebutuhan Modal Kerja
Kebutuhan Modal Kerja dipenuhi melalui penerbitan SMK, dimana untuk kegiatan 1 proses produksi mulai dari persiapan
sampai dengan pemasaran memerlukan waktu 2 hari, 16 jam (lihat 4.1).
Kebutuhan Modal Kerja diperlukan untuk kurun waktu 1 bulan, dimana Modal Kerja tersebut dapat dipergunakan untuk 6
kegiatan proses produksi, dengan rincian sebagai berikut :
Biaya Jumlah Produksi
Komponen Modal Kerja
per-Unit (1 bulan)
- Bahan Baku 200,000 1,636 327,250,000
- Tenaga Kerja Langsung 12,223 1,636 19,999,998
- Overhead Pabrik 6,112 1,636 10,000,007
- Jumlah Biaya Gaji Kantor 17,112 1,636 28,000,001
- Jumlah Biaya Penjualan 3,056 1,636 5,000,004
TOTAL 238,503 390,250,010
5.4. Biaya Produksi
Tahun Biaya Produksi
Jumlah Produksi Biaya per Satuan

2015 4,683,000,000 19,635 Kodi 238,503


2016 5,583,270,000 21,599 Kodi 258,503
2017 6,664,413,800 23,759 Kodi 280,502
2018 7,963,053,560 26,134 Kodi 304,703
2019 9,524,673,268 28,747 Kodi 331,323
2020 11,403,312,686 31,623 Kodi 360,604

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 10 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

5.5. Sumber Pembiayaan


Komponen Jumlah (Rp)

Kebutuhan Investasi 3,022,000,000


- Pendanaan melalui kerjasama Developer dengan bunga 12% 2,500,000,000
- Pendanaan melalui kerjasama Leasing dengan bunga 12% 500,000,000
- Pendanaan melalui penerbitan SMK 22,000,000
Kebutuhan Modal Kerja (melalui penerbitan SMK) 390,250,010
Total Pembiayaan 3,412,250,010

5.6. Pendanaan Sertifikat Modal Koperasi (SMK)

Uraian Jumlah

Total pendanaan mengunakan SMK 412,250,010


Jumlah Lembar SMK (Asumsi 1 Lembar Rp. 10.000) 41,225
Jumlah Penambahan Anggota (1 Anggota Minimum 20 Lembar) 2,061

5.7. Perkiraan Harga Jual Produk


Harga Harga Jual Produk berdasarkan estimasi dari perhitungan Harga Pokok
Tahun
(Kodi) Produksi (HPP) dan biaya lainnya
2015 315,000
2016 346,500
2017 381,150
2018 419,265
2019 461,192
2020 507,311

5.8. Perkiraan Penjualan

Rencana Penjualan Perkiraan Harga Jual /


Tahun Nilai Penjualan (Rp)
(Kodi) (Kodi)
2015 17,850 315,000 5,622,750,000
2016 19,635 346,500 6,803,527,500
2017 21,599 381,150 8,232,458,850
2018 23,758 419,265 9,960,897,870
2019 26,134 461,192 12,052,791,728
2020 28,748 507,311 14,584,176,628

5.9. Perkiraan Harga Pokok Penjualan


Penjualan (Kodi) Biaya Produksi / Kodi Harga Pokok Penjualan
Tahun
(A) (B) (C = A x B)
2015 17,850 238,503 4,257,278,550
2016 19,635 258,503 5,075,706,405
2017 21,599 280,502 6,058,562,698
2018 23,758 304,703 7,239,133,874
2019 26,134 331,323 8,658,795,282
2020 28,748 360,604 10,366,643,792

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 11 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

5.10. Total Biaya


Komponen 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Biaya Admin & Umum
Biaya Gaji (Kantor) :
- Manager 36,000,000 39,600,000 43,560,000 47,916,000 52,707,600 57,978,360
- Supervisor Operasional 60,000,000 66,000,000 72,600,000 79,860,000 87,846,000 96,630,600
- Staff Operasional 240,000,000 264,000,000 290,400,000 319,440,000 351,384,000 386,522,400
Jumlah Biaya Gaji Kantor 336,000,000 369,600,000 406,560,000 447,216,000 491,937,600 541,131,360
Biaya Penjualan :
- Promosi 24,000,000 26,400,000 29,040,000 31,944,000 35,138,400 38,652,240
- Staff Pemasaran 36,000,000 39,600,000 43,560,000 47,916,000 52,707,600 57,978,360
Jumlah Biaya Penjualan 60,000,000 66,000,000 72,600,000 79,860,000 87,846,000 96,630,600
Biaya Produksi :
- Bahan Baku 3,927,000,000 4,751,670,000 5,749,653,800 6,956,817,560 8,417,813,668 10,185,767,126
- Tenaga Kerja Langsung 240,000,000 264,000,000 290,400,000 319,440,000 351,384,000 386,522,400
- Overhead Pabrik 120,000,000 132,000,000 145,200,000 159,720,000 175,692,000 193,261,200
Jumlah Biaya Produk Tunai 4,287,000,000 5,147,670,000 6,185,253,800 7,435,977,560 8,944,889,668 10,765,550,726
Biaya Penyusutan 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000
Jumlah Biaya Produksi 4,683,000,000 5,583,270,000 6,664,413,800 7,963,053,560 9,524,673,268 11,403,312,686
Harga Pokok Penjualan 4,257,278,550 5,075,706,405 6,058,562,698 7,239,133,874 8,658,795,282 10,366,643,792
Total Biaya Sesuai Penjualan 4,653,278,550 5,511,306,405 6,537,722,698 7,766,209,874 9,238,578,882 11,004,405,752
5.11. Biaya Tetap
Komponen 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Biaya Penyusutan 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000
Gaji Kantor 336,000,000 369,600,000 406,560,000 447,216,000 491,937,600 541,131,360
Biaya Penyusutan 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000 132,000,000
Gaji Kantor 336,000,000 369,600,000 406,560,000 447,216,000 491,937,600 541,131,360
Jumlah 936,000,000 1,003,200,000 1,077,120,000 1,158,432,000 1,247,875,200 1,346,262,720

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 12 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

5.12. Perkiraan Laba/Rugi


Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Penjualan 5,622,750,000 6,803,527,500 8,232,458,850 9,960,897,870 12,052,791,728 14,584,176,628
Harga Pokok Penjualan -4,257,278,550 -5,075,706,405 -6,058,562,698 -7,239,133,874 -8,658,795,282 -10,366,643,792
Laba Kotor (A) 1,365,471,450 1,727,821,095 2,173,896,152 2,721,763,996 3,393,996,446 4,217,532,836
Biaya Administrasi & Umum 336,000,000 369,600,000 406,560,000 447,216,000 491,937,600 541,131,360
Biaya Penjualan 60,000,000 66,000,000 72,600,000 79,860,000 87,846,000 96,630,600
Biaya Lain-Lain
Jumlah Biaya (B) 396,000,000 435,600,000 479,160,000 527,076,000 579,783,600 637,761,960
Bunga Developer 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000
Bunga Leasing 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000
Jumlah Bunga (C) 360,000,000 360,000,000 360,000,000 360,000,000 360,000,000 360,000,000
Laba/Rugi Bersih (A-B-C) 609,471,450 932,221,095 1,334,736,152 1,834,687,996 2,454,212,846 3,219,770,876
Pajak 30 % 182,841,435 279,666,329 400,420,846 550,406,399 736,263,854 965,931,263
Laba Setelah Pajak 426,630,015 652,554,767 934,315,306 1,284,281,597 1,717,948,992 2,253,839,613
5.13. Perkiraan Aliran Kas Masuk (Cash in Flow)
Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Cash In Flow
Laba Setelah Pajak 426,630,015 652,554,767 934,315,306 1,284,281,597 1,717,948,992 2,253,839,613
Penyusutan -120,000,000 -120,000,000 -120,000,000 -120,000,000 -120,000,000 -120,000,000
Total Cash In Flow 546,630,015 772,554,767 1,054,315,306 1,404,281,597 1,837,948,992 2,373,839,613
5.14. Skema Arus Barang dan Arus Uang (Periode Awal)

Bahan Baku
3,570,000,000
HPP Biaya Operasional Total Biaya Penjualan Laba Sebelum Pajak

Tenaga Kerja 4,257,278,550 756,000,000 5,013,278,550 5,622,750,000 609,471,450


218,181,818

Overhead Cash in Flow Penyusutan Laba Setelah Paja Pajak


469,096,732 546,630,015 120,000,000 426,630,015 182,841,435

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 13 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BAB - 6

Analisis kelayakan usaha menggunakan parameter nilai waktu uang, jangka waktu pengembalian investasi
dan pendekatan analisis laba, volume dan biaya.

6.1. Pendekatan Pay Back Period


Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat kecepatan pengembalian investasi yang ditanamkan
tanpa memperhatikan nilai waktu uang.

Total Investasi
Pay Back Period = X 1 tahun
Net Income + Depreciation

Tahun Cash Flow

2015 546,630,015
2016 772,554,767
2017 1,054,315,306
2018 1,404,281,597
2019 1,837,948,992
2020 2,373,839,613

Jumlah Investasi Cash Flow Tahun

546,630,015 1
772,554,767 2
3,412,250,010 1,054,315,306 3
1,038,749,922 4

Pay Back Period : 3 TAHUN, 9 BULAN

Rencana Bisnis Plan di Terima


karena dana akan kembali di bawah 6 tahun (masa proyeks

6.2. Pendekatan Accounting Rate of Return (ARR)


Pendekatan ARR merupakan pendekatan perhitungan secara akuntansi.

Laba Rata-Rata
ARR = X 100 %
Modal Usaha

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 14 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

Perhitungan ARR
Tahun Laba
(Laba Rata - Rata : Jml Kebutuhan Dana) X 100 %
2015 426,630,015
2016 652,554,767 1,211,595,048
ARR = X 100 %
2017 934,315,306 3,412,250,010
2018 1,284,281,597 = 35.51 %
2019 1,717,948,992 (Lebih besar dari suku bunga deposito, asumsi 10%)
2020 2,253,839,613
Rata-Rata 1,211,595,048 Kesimpulan : Rencana Bisnis Plan di Terima

6.3. Pendekatan Net Present Value (NPV)

Pendekatan NPV memperhitungkan nilai waktu uang dan tingkat suku bunga bebas resiko.

dimana :
C -C i = Bunga tiap periode
NPV = + N = Periode (tahun, bulan)
( 1 + i )n ( 1 + i )n -C = Modal (capital)
C = Hasil bersih (proceed)

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sebagai berikut :

1. Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai
dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).
2. Jika NPV = - (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga
yang dipakai.
3. Jika NPV = + (positif), maka i nvestasi tersebut menguntungkan atau hasilnya (return) melebihi
tingkat bunga yang dipakai.

Perhitungan NPV
Tahun Cash Flow Discount Factor 10% Present Value of Cash Flow

2015 546,630,015 1/(1 + 10%) = 0.9090 496,936,377


2016 772,554,767 1/(1 + 10%) 2 = 0.8264 638,475,014
2017 1,054,315,306 3 792,122,694
1/(1 + 10%) = 0.7513
2018 1,404,281,597 1/(1 + 10%) 4 = 0.6830 959,143,226
2019 1,837,948,992 1/(1 + 10%) 5 = 0.6209 1,141,221,720
2020 2,373,839,613 1/(1 + 10%) 6 = 0.5645 1,339,970,576
Total PV of Cash Flow 5,367,869,607
Jumlah Kebutuhan Dana 3,412,250,010
NPV 1,955,619,597
Kesimpulan : karena NPV > 1, maka Bisnis Plan di Terima

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 15 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

6.4. Pendekatan Profitability Index (PI)

PV of Benefit
Provitability Index =
PV of Capital Cost

Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut :
- Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
- Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
- Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

Keterangan Jumlah Perhitungan PI Kesimpulan


PV of Cash Flow 5,367,869,607 5,367,869,607 Karena PI > 1, maka Bi
PI = = 1.57
Jumlah Kebutuhan Dana 3,412,250,010 3,412,250,010

6.5. Pendekatan Internal Rate Of Return (IRR)

NPV 1
IRR = i 1 + ( i2 - 1i ) x x 100 %
( NPV 1 - NPV 2 )

Tahun Cash Flow Discount Factor 10% PV of Cash Flow Discount Factor 30% PV of Cash Flow

2015 546,630,015 1/(1 + 10%) = 0.9090 496,936,377 1/(1 + 30%) = 0.7692 420,484,627
2
2016 772,554,767 1/(1 + 10%) = 0.8264 638,475,014 1/(1 + 30%) 2 = 0.5917 457,132,998
2017 1,054,315,306 1/(1 + 10%) 3
= 0.7513 792,122,694 3
1/(1 + 30%) = 0.4551 479,888,624
4 1/(1 + 30%) 4 = 0.3501
2018 1,404,281,597 1/(1 + 10%) = 0.6830 959,143,226 491,678,021
2019 1,837,948,992 1/(1 + 10%) 5 = 0.6209 1,141,221,720 1/(1 + 30%) 5 = 0.2693 495,013,101
2020 2,373,839,613 1/(1 + 10%) 6 = 0.5645 1,339,970,576 1/(1 + 30%) 6 = 0.2072 491,803,097
Total PV of Cash Flow 5,367,869,607 Total PV of Cash Flow 2,836,000,468
Jumlah Investasi 3,412,250,010 Jumlah Investasi 3,412,250,010
NPV 1 1,955,619,597 NPV 2 -576,249,542

Perhitungan IRR Kesimpulan

1,955,619,597 Hasil IRR 23.17 %


IRR = 10 % + ( 30% - 20% ) x 100 %
1,955,619,597 - -576,249,542 > Suku Bunga Deposito
= 23.17 %

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 16 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

ANALISIS KEUNTUNGAN BAB - 7

7.1. Break Event Point

Analisa Break Event Point atau titik impas atau titik pulang pokok adalah analisis hubungan antara biaya,
keuntungan dan volume penjualan/produksi.

Biaya Tetap
BEP = X 100 %
Hasil Penjualan - Biaya Variabe

atau dapat juga dituliskan sebagai :

Biaya Tetap
BEP =
Biaya Variabel
1 -
Hasil Penjualan

Tahun Biaya Tetap Biaya Variabel Penjualan BEP

2015 936,000,000 4,683,000,000 5,622,750,000 5,600,312,849


2016 1,003,200,000 5,583,270,000 6,803,527,500 5,593,326,645
2017 1,077,120,000 6,664,413,800 8,232,458,850 5,655,032,728
2018 1,158,432,000 7,963,053,560 9,960,897,870 5,775,736,770
2019 1,247,875,200 9,524,673,268 12,052,791,728 5,949,238,584
2020 1,346,262,720 11,403,312,686 14,584,176,628 6,172,578,788

7.2. Kontribusi Margin

Biaya Variabel
Ratio Kontribusi Margin = 1 -
Hasil Penjualan

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut :

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 17 dari 20


KOPERASI "KAOS SUCI"

REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

Biaya Tetap + Laba


Minimal Penjualan =
Biaya Variabel
1 -
Hasil Penjualan

Tahun Penjualan Koperasi Penjualan BEP Kesimpulan


(Rp)
2015 5,622,750,000 5,600,312,849 Koperasi harus melakukan pen-
jualan diatas BEP atau sesuai de-
2016 6,803,527,500 5,593,326,645
ngan tingkat / target keuntungan
2017 8,232,458,850 5,655,032,728
yang diharapkan atau keuntungan
2018 9,960,897,870 5,775,736,770 di atas suku bunga deposito bank.
2019 12,052,791,728 5,949,238,584
2020 14,584,176,628 6,172,578,788

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 18 dari 20


KOPERASI "KAOS SUCI"

REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

ANALISIS DAMPAK BAB - 8

Dampak terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan

8.1. Dampak Pemasaran


Masyarakat memiliki pilihan dan alternatif dari produk Pengembangan Konveksi Busana dengan kualitas
yang baik serta harga yang lebih murah, sehingga masyarakat akan memilih produk yang dihasilkan oleh
Koperasi "Kaos Suci".

8.2. Dampak Produksi dan Teknologi


Produk yang dihasilkan oleh Koperasi "Kaos Suci" telah mengikuti perkembangan teknologi. Masyarakat
mendapat pengetahuan baru terkait keberadaan usaha koperasi dan juga masyarakat yang telah menjadi
anggota juga dapat berperan aktif terhadap kelangsungan usaha koperasi.

8.3. Dampak Organisasi dan SDM


Pengelolaan organisasi Koperasi "Kaos Suci" didukung oleh tenaga kerja yang profesional sesuai dengan
fungsi tanggung jawab dan tugas masing-masing. Keberadaan usaha ini juga membuka lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar. Sehingga nilai-nilai kekeluargaan antara koperasi dan masyarakat sekitar dapat terjalin
dengan baik.

8.4. Dampak Lingkungan


Limbah akibat proses produksi tidak menimbulkan dampak lingkungan yang dapat meresahkan masyarakat.
Limbah ditangani secara baik sehingga ramah lingkungan.

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 19 dari 20


REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah

PENUTUP BAB - 9

Berdasarkan parameter kelayakan usaha dengan syarat semua asumsi dapat terpenuhi, maka
rencana usaha Pengembangan Konveksi Busana oleh Koperasi "Kaos Suci" memberikan kontribusi
positif dan layak dilaksanakan dengan bantuan pembiayaan melalui penerbitan SMK dan
kerjasama baik melalui Developer maupun Leasing.

Koperasi "Kaos Suci" akan berusaha merealisasikan Business Plan Pengembangan Konveksi
Busana ini. Keberhasilan dalam merealisasikan Business Plan ini akan menjadikan contoh/model
pengembangan koperasi produsen di wilayah Kota Bandung.

Pengembangan koperasi produsen ini sangat penting mengingat selama ini prestasi koperasi
produsen di wilayah Kota Bandung belum dapat dibanggakan.

Demikian Business Plan ini dibuat dengan harapan dapat berguna dan bermanfaat bagi
Koperasi "Kaos Suci". Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga Business Plan ini dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari didalam penyusunan Business Plan tidak luput dari kesalahan, untuk itu
penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Sukses.

KOPERASI "KAOS SUCI" Hal. 20 dari 20

Anda mungkin juga menyukai