Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga dan
Masyarakat
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya,
kami sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan
tepat pada waktunya. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pembimbing. Selain itu juga, makalah ini diharapkan mampu menjadi sumber
pembelajaran bagi kita semua. Makalah ini dibuat dengan meninjau beberapa sumber dan
menghimpunnya menjadi kesatuan yang sistematis. Terimakasih kami ucapkan kepada semua
pihak yang menjadi sumber referensi bagi kami. Terimakasih juga kepada dosen pembimbing
dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca sekalian. Kami dari tim penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana tertera dalam pendahuluan KepMenkes No.
128/Menkes/SKII/2004 bahwa pembangunan kesehatan merupakan bagian integra
dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemauan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk tingkat
pertama. Dalam menjalankan tugas pokoknya puskesmas harus bekerja secara
akuntabel, dimana seluruh kegiatan dibuat laporan hasil kerja. Seluruh perangkat
disiapkan untuk bisa mencatat, melaporkan, bahkan menganalisa semua data atau
informasi kesehatan yang sekarang lebih dikenal dengan system informasi kesehatan
(SIK), dimana hal tersebut dapat menjadi acuan dalam memanifestasikan akuntabilitas
kinerja instansi kesehatan pemerintah Oleh karena itu, derajat kesehatan harus dapat
terukur dalam bentuk data atau informasi, yang nantinya bisa dijadikan acuan dalam
bahan evaluasi, penilaian dan perencanaan pembangunan kesehatan tahap
berikutnya.Upaya promosi kesehatan adalah pemberdayaan masyarakat dengan
menggunakab straeg advokasi kesehatan, menggalang kemitraan dan membina
suasana yang kondusif bagi terwujudnya perilaku hidup sehat di masyarakat, serta
menggerakan masyarakat untuk sehat.
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya
paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan
kesehatan, faktor genetik dan faktor prilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan
yang diakibatkan oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia maupun biologi. Sejalan
dengan kebijaksanaan’Paradigma Sehat’ yang mengutamakan upaya-upaya yang
bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat
penting. Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf
Puskesmas akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam
pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan sampai
pemeliharaan.
Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular yaitu seperti :
1
1. Penyakit Menular
2. Kejadian Luar Biasa (KLB)
3. Wabah Penyakit Menular
4. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)
5. Program Pencegahan
6. Cara Peenularan Penyakit Menular
7. Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular
8. Kesehatan keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtera dari
suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya ( UU RI no 23 tahun 1992 ).
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya ( WHO ).Upaya
terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di
sekolah dan perguruan agama
Anak usia sekolah (7-21 tahun) sesuai proses tumbuh kembang di bagi 3
subkelompok yaitu:
1. Pra- remaja (7-9 tahun)
2. Remaja (10-19 tahun)
3. Dewasa Muda (20-21 tahun)
Perbaikan gizi masyarakat untuk mengupayaan peningkatan status gizi
masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan
serta dukungan peran serta aktif masyarakat
Pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan (dokter) baik
secara sendiri ataupun atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun
pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya,
untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang
ditemukan dari pengguna jasa pelayanan kesehatan, dengan tidak memandang
umur dan jenis kelamin, yang dapat diselenggarakan pada ruang praktek
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif, dan
promotive yang di lakukan secara terpadu, terarah dan berkesinambungan
2. Tujuan Khusus
2
1) Promosi Kesehatan
Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2) Kesehatan Lingkungan
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat
mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain
yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan
permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan,
kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan
dan tempat-tempat umum.
3) Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan
memecahkan masalah kesehatan keluarga dan masalah reproduksi
b. Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan
kesehatan reproduksi, manfaat dan resiko dari: obat, alat, perawatan,
tindakan serta kemampuan memilih kontrasepsi dengan tepat
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas
d. Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif
e. Kehamilan dap persalinan yang direncanakan dan aman
f. Pencegahan dan penanganan engguguran kandungan yang tidak
dikehendaki
g. Pelayanan infertilitas
h. Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon di usia
lanjut pada usia lanjut penapisan masalah malignasi
4) Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
3
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer
(RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan
usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas
dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindakan lanjutnya
5) Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benarsesuai denagn gizi seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan
tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
6) Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatannya sendiri,
trutama melalui peningkatan kesehatan dasar dan pencegahan penyakit
4
b. Meningkatkan kesehatan ‘pengguna jasa pelayanan, dan komunikasi yang
dilayani oleh Puskesmas
c. Terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas serta melibatkan
partisipasi keluarga terhadap perawatan untuk:
- Mengurangi penderitaan karena sakit
- Mencegah timbul dan berkembangnya penyakit ke arah kecacatan
- Memulihkan kesehatan fisik, psikis dan sosial
- Menurunnya angka morbidilitas penyakit di wilayah kerja Puskesmas
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Promosi Kesehatan
1. Pengertian
Menurut Green (Notoatmodjo, 2007), promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi,
politik, dan organisasi, yang direncanakan untuk memudahkan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Green juga mengemukakan bahwa
perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu :
1) Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi pengetahuan dan
sikap seseorang.
2) Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana, dan
fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan perilaku.
3) Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi seseorang
untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-undang,
peraturan-peraturan dan surat keputusan.
Menurut Lawrence Green (1984), promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi,
politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang baik bagi kesehatan. Pada dasarnya tujuan utama promosi
kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu:
1) Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
2) Peningkatan perilaku masyarakat
3) Peningkatan status kesehatan masyarakat
2. Tujuan Promosi Kesehatan
Menurut Lawrence Green (1990) dalam buku Promosi Kesehatan Notoatmodjo
(2007) tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :
1) Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
2) Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada 9.
6
3) Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai
(perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu tujuan perilaku berhubungan
dengan pengetahuan dan sikap.
3. Strategi Promosi Kesehatan
Berdasarkan rumusan WHO (1994), dalam Notoatmodjo (2007), strategi promosi
kesehatan secara global terdiri dari tiga hal, yaitu :
1) Advokasi (advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang
lain tersebut membantu atau mendukung terhadap tujuan yang akan dicapai.
Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para
pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai
tingkat, sehingga para pejabat tersebut dapat mendukung program kesehatan
yang kita inginkan.
2) Dukungan sosial (social supporrt)
Strategi dukungan sosial adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial
melalui tokoh-tokoh formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini
adalah agar tokoh masyarakat sebagai penghubung antara sektor kesehatan
sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat penerima program
kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan sosial antara lain pelatihan-pelatihan
para tokoh masyarakat, seminar, lokakarya, bimbingan kepada tokoh
masyarakat dan sebagainya.
3) Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
Pemberdayaan merupakan strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
untuk diri mereka sendiri. Bentuk kegiatan ini antara lain penyuluhan
kesehatan, keorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk
koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan
keluarga (Notoatmodjo, 2007).
4. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan
menurut Notoatmodjo (2007), meliputi :
1) Promosi kesehatan pada tingkat promotif.
7
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada
kelompok orang sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan
kesehatannya.
2) Promosi kesehatan pada tingkat preventif.
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini selain pada orang yang sehat juga
bagi kelompok yang beresiko. Misalnya, ibu hamil, para 11 perokok, para
pekerja seks, keturunan diabetes dan sebagainya. Tujuan utama dari promosi
kesehatan pada tingkat ini adalah untuk mencegah kelompok-kelompok
tersebut agar tidak jatuh sakit (primary prevention).
3) Promosi kesehatan pada tingkat kuratif.
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit,
terutama yang menderita penyakit kronis seperti asma, diabetes mellitus,
tuberculosis, hipertensi dan sebagainya. Tujuan dari promosi kesehatan pada
tingkat ini agar kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak
menjadi lebih parah (secondary prevention).
4) Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif.
Sasaran pokok pada promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok
penderita atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama
promosi kesehatan pada tingkat ini adalah mengurangi kecacatan seminimal
mungkin. Dengan kata lain, promosi kesehatan pada tahap ini adalah
pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu penyakit (tertiary
prevention) (Notoatmodjo, 2007).
5. Fungsi promosi kesehatan :
1) Menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan penyebarluasan informasi
kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan.
2) Melaksanakan penyebarluasan informasi kesehatan dan promosi kesehatan.
3) Melaksanakan pengembangan sumberdaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan
4) Mengumpulkan, mengolah, menganilisis, dan mengevaluasi data pendukung
sebagai bahan penunjang perencanaan dan pelaksaan program promosi
kesehatan
5) Melaksanakan bimbingan dan pengadilan teknis promosi kesehatan yang
dilaksanakan oleh lintas program, lintas sektoral, masyarakat dan swasta.
8
6) Melaksanakan kegiatan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam menjamin pemeliharaan kesehatan/JPKM
7) Menyelenggarakan pembinaan dalam promosi kesehatan, pengembang
sumberdaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ke puskesmas.
8) Menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan evaluasi upaya kesehatan
institusi dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
9) Melaksanakan program gerakan saying ibu (GSI) dan desa siaga.
10) Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis
11) Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya
12) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan petunjuk atasan,
B. Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian
Kesehatan Lingkungan atau kesling ialah suatu tekun ilmu dan seni untuk
mendapatkan keseimbangan antara lingkungan bersama dengan manusia,
kebugaran lingkungan juga merupakan ilmu dan seni mengelola lingkungan
sehingga sanggup menciptakan kondisi yang bersih, sehat, nyaman dan juga
terhindar berasal dari berbagai macam penyakit.
Sedangkan pengertian berasal dari ilmu kebugaran lingkungan adalah ilmu
yang mempelajari jalinan interaktif suatu grup masyarakat bersama dengan
berbagai macam pergantian yang terjadi di lingkungan area tinggal mereka yang
menyebabkan ancaman atau berpotensi mengganggu kebugaran masyarkat umum.
2. Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut Para Ahli
1) WHO (World Health Organization)
Menurut WHO, Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi
yang mesti tercipta diantara manusia bersama dengan lingkungannya sehingga
sanggup menjamin keasaaan sehat berasal dari manusia.
2) Slamet Riyadi
Menurut Slamet Riyadi, Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah anggota integral
berasal dari ilmu kebugaran masyarakat yang spesifik mempelajari dan
mengatasi perihal jalinan manusia bersama dengan lingkungannnya untuk
mencapai keseimbangan ekologi dan mempunyai tujuan untuk membina dan
menambah derajat maupun kehidupan sehat yang optimal.
3) HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
9
Menurut HAKLI, Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang
sanggup menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia
bersama dengan lingkungannya untuk menopang tercapainya mutu hidup
manusia yag sehat dan bahagia.
4) H.J. Mukono
Menurut H.J. Mukono, Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari jalinan timbal balik antara segi kebugaran dan segi lingkungan
3. Tujuan Kesehatan Lingkungan
Tujuan kebugaran lingkungan, diantaranya yaitu:
1) Untuk lakukan kolerasi, meminimalisir terjadinya bahaya berasal dari
lingkungan pada kebugaran dan juga kesejahteraan hidup manusia.
2) Untuk pencegahan bersama dengan cara mengefisienkan pengaturan berbagai
sumber lingkungan untuk menambah kebugaran dan kesejahteraan hidup
manusia serta untuk mencegah berasal dari bahaya penyakit.
4. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Menurut WHO (World Health Organization), area lingkup kebugaran lingkungan
diantaranya seperti:
1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan dan/atau pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, juga higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan area dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi lazim dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan bersama dengan kondisi
epidemi/wabah, bencana alam dan pemindahan penduduk.
10
17) Tindakan pencegahan yang dibutuhkan untuk menjamin lingkungan.
11
Contohnya : TBC, HIV/AIDS,
2) Kejadian Luar Biasa (KLB)
Adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan
mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat, atau
menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang
berarti (bermakna) dari kejadian kesakitan/kematian tersebut kepada
kelompok penduduk dalam kurun tertentu.
Contohnya : SARS-Cov2, Demam Berdarah (DBD), Malaria
3) Wabah Penyakit Menular
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat mennnimbulkan malapetaka (U.U.
No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang menular).
Contohnya : SARS-Cov2, ISPA, Flu Burung
4) Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya :
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun pos-
pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat
yang memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi
pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB
diare, dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
5) Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
6) Cara penularan penyakit menular
Dikenal beberapa cara penularan penyakit menular yaitu:
a. Penularan secara kontak
b. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman yang
tercemar.
c. Penularan melalui vector
12
d. Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik dan tato.
7) Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
2. Program Pemberantasan Penyakit Menular
1) Program Imunisasi
2) Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC.
3) Program malaria dengan angka insiden malara (AMI)
4) Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan pneumonia
5) Program diari meliputi frekuensi penanggulangan diare
6) Program rabies
7) Program Surveilans
8) Pemberantasan P2B2 demam berdarah.
D. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
Kesehatan keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtera
dari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya ( UU RI no 23 tahun 1992 ).
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya ( WHO )
Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dan keluarganya dalam mengatur
biologik keluarga termasuk fungsi reproduksi nya serta berperan aktif dalam
mencegah dan menyelesaikan masalah kesehatan keluarga serta meningkatkan
kualitas hidup keluarga.
Tujuan Khusus
1) Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan
memecahkan masalah kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.
13
2) Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan
kesehatan reproduksi, manfaat dan resiko dari : obat, alat, perawatan,
tindakan serta kemampuan memilih kontrasepsi dengan tepat.
3) Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas
4) Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif
5) Kehamilan dan persalianan yang direncanakan dan aman
6) Pencegahan dan penanganan pengguguran kandungan yang tidak
dikehendaki.
7) Pelayanan infertilitas
8) Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon di usia
lanjut
1. Kebijakan Penyelenggaraan Pembinaan kesehatan keluarga dan
reproduksi sesuai dengan intervensi nasional. Kegiatan Pelayanan
reproduksi adalah :
1) Kesehatan Ibu dan Anak
2) Kesehatan Anak Usia Sekolah
3) Kesehatan Remaja
4) Keluarga Berencana
5) Kesehatan Usia Lanjut
2. Indikator keberhasilan program diwilayah kerja dinilai dari :
1) Angka Kematian Bayi
2) Angka kematian Ibu
3) Presentase ibu hamil yang mempunyai berat badan dan tinggi yang normal
4) Presentase ibu hamil dengan anemia
5) Presentase balita dengan berat badan dan tinggi sesuai
1. Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan
ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya
kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima
tahun dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Prioritas
pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat anak dan ibu dalam
rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA puskesmas
terdiri dari :
1) Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah puskesmas
14
2) Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah
Tujuan Umumnya
Agar terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh
pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif dan sehat,
dengan asuhan antenatal yang ade kuat dengan gizi dan persiapan menyusui
yang baik.
Tujuan Khususnya:
1) Memberikan pelayanan kebidanan dasar kepada ibu hamil termasuk KB
berupa pelayanan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas
serta perawatan bayi baru lahir.
2) Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan
neonatal serta m,erujuk ke fasilitasa rujukan primer sesuai kebutuhan.
3) Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penanganan
kedaruratan kebidanan neonatal
4) Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
5) Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KIA
6) Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi baru lahir
yang meliputi usaha pernafasan spontan, menjaga bayi tetap hangat,
menyusui dini dan eksklusif, mencegah interaksi serta tata laksana
neonatal sakit.
7) Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra
sekolah yang meliputi perawatan bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan
rutin, pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi.
8) Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandiriran anak.
9) Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya.
2. Kesehatan Anak Usia Sekolah
15
Upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang
berada di sekolah dan perguruan agama. Anak usia sekolah ( 7-21 tahun ) sesuai
proses tumbuh kembang di bagi 3 kelompok yaitu :
1) Pra remaja ( 7-9 tahun )
2) Remaja ( 10-19 tahun )
3) Dewasa muda ( 20-21 tahun )
Tujuan Umumnya:
Meningkatkan derajat peserta didik, sehingga memungkinkan pertumbuhan
dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.
Tujuan Khususnya:
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsisp hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan sekolah, perguruan agama, rumah tangga maupun di lingkungan
masyarakat.
2) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalah
gunaan narkotika dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dan sebagainya.
3) Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi peserta didik
sekolah dan diluar sekolah.
4) Terciptanya lingkungan kehidupan sehat di sekolah.
Sasarannya adalah masyarakat sekolah di tingkat pendidik dasar sampai
dengan tingkat pendidikan menengah termasuk perguruan agama beserta
lingkunganya.
3. Kesehatan Remaja
Adalah pembinaan yang meliputi perencanaan, penilaian, bimbingan dan
pengendalian segala upaya untuk meningkatkan status kesehatan remaja dan
peningkatan peran serta aktif remaja dalam perawatan kesehatan diri dan
kesehatan keluarga dengan dukungan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Tujuan umum:
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat remaja sebagai unsur kesehatan
keluarga guna membina kesehatan diri dan lingkunganya dalam rangka
meningkatkan ketahanan diri, prestasi dan peran aktif nya dalam pembangunan
nasional.
16
Tujuan Khusus:
1) Meningkatkan pengetahuan remaja tentang perkembangan biologik yang
terjadi pada dirinya.
2) Menurunnya angka kehamilan dikalangan remaja
3) Menurunnya angka kematian bayi dan ibu akibat kehamilan remaja
4) Menurunnya angka kejadian penyakit akibat hubungan seksual di kalangan
remaja
5) Meningkatnya peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam upaya
pembinaan kesehatan remaja
Sasaran untuk wilayah puskesmas:
1) Sasarana Remaja
2) Sasaran Pembina Remaja
3) Sasaran Pengelola Kegiatan
4. Keluarga Berencana
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu
kehamilan serta jarak antara kehamilan guna menurunkan angka kelahiran
nasional.
Tujuan Umum:
Terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh bagi pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak
antara kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.
Tujuan Khusus:
1) Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya.
2) Memberikan pertolongan pertama penanganan efek samping dan kegagalan
metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan.
3) Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metode kontrasepsi.
17
4) Menigkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan.
5) Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KB.
6) Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia
subur serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas
kesehatan fungsi reproduksinya.
Sasaran Pelayanan KB:
1) Pasangan usia subur
2) Calon pasangan usia subur
3) Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menopause
4) Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
5) WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan puskesmas yang dalam fase
intervensi pelayanan KB
E. Perbaikan Gizi Masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kegiatan yang dilakukan sudah
berjalan dengan baik tapi ada satu kegiatan yang harus dilakukan pemantauan setiap
waktunya yaitu penangganan status gizi buruk balita dan KEK ibu hamil sehingga
belum mencapai target yang diharapkan pihak puskesmas.
Menurut peneliti, program gizi masyarakat merupakan program pelayanan
kesehatan di puskesmas yang berhubungan langsung dengan kesehatan gizi ibu dan
anak, yaitu pemberian vitamin A, monitoring ASI Eksklusif, pemberian Fe pada ibu
hamil, pemantauan status gizi buruk dan KEK pada ibu hamil baik dan lain
sebagainya. Hasil evaluasi yang didapatkan bahwa program ini sudah berjalan dengan
baik sesuai yang diharapkan puskesmas, walapun masih ada satu program yang perlu
dilakukan pemantauan setiap waktunya agar menurunkan angka kejadiannya yaitu
status gizi buruk pada balita.
Penelitian ini sesuai dengan pendapat (Efendi Rustam, 2013), yang
mengatakan bahwa kegiatan mengupayakan peningkatan statusgizi masyarakat
dengan pengelilaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan
peran serta aktif masyarakat. Program baik berupa Upaya dan Pencegahan dan
penangulangan Perbaikan Gizi di Puskesmas meliputi; upaya perbaikan gizi keluarga,
upaya perbaikan gizi Institusi, upaya penanggulangan kelainan gizi, pencegahan dan
penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium, pencegahan dan
penanggulangan anemia besi,pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi
18
protein dan kurang energi kronis, pencegahan dan penanggulangan kekurangan
vitamin A, pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikrolain, dan
pencegahan dan penenggulangan masalah gizi lebih antara lain dengan memberikan
kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
F. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
Sistem kesehatan mencakup keseluruhan organisasi, orang, dan berbagai
kegiatan yang memiliki tujuan utama mempromosikan dan merawat kesehatan.
Dengan pelayanan kesehatan yang baik dapat memberikan keselamatan serta kualitas
pelayanan yang dapat mengurangi pemborosan sumber daya. Keberadaan sistem
kesehatan sangat kompleks dan interaksi antar komponen sistem (sub sistem) dapat
bersifat predictable dan unpredictable.6 Interaksi antara sub sistem kesehatan sangat
kompleks yang dipengaruhi oleh latar belakangdan jaringan sosial. Oleh karena itu,
sangat diperlukan pendekatan yang komprehensif untuk mencermati interaksi dinamis
tersebut.7
Pemberian pelayanan merupakan karakteristik dari pelayanan yang diberikan
kepada konsumen atau pasien. Untuk memberikan pelayanan yang baik, maka
ekspektasi dan kebutuhan customer yang bersifat relatif merupakan komponen
penting yang harus diperhatikan. Dalam strategi pelayanan secara umum ada tiga
aspek yang diperhatikan yaitu meliputi konsep pelayanan (service concept); berkaitan
dengan paket pelayanan yang akan diberikan, desain sistem pemberian pelayanan;
berkaitan dengan bagaimana mendelivery konsep layanan yang ada; target pasar,
pasien, atau konsumen, siapa yang menjadi pelanggan. Dalam konteks desain sistem
pemberian layanan mencakup aspek struktur berkaitan dengan aspek fisik, peralatan
dan fasilitas, infrastruktur merupakan peran dari masing-masing provider yang
mencakup job design, kebijakan, serta skill yang dibutuhkan, dan integrasi dengan
bagaimana koordinasi antara struktur dan infrastruktur untuk menjembatani
rantai supply pelayanan dan mekanisme adaptasi.8
Sistem pemberian pelayanan meliputi empat hal penting yang harus
diperhatikan yaitu budaya layanan berkaitan dengan kebiasaan, visi misi, dan nilai
dalam suatu organisasi, keterlibatan karyawan berkaitan dengan sikap dan perilaku
karyawan, kualitas layanan mencakup strategi, proses, dan sistem manajemen kinerja,
dan pengalaman customer berkaitan dengan persepsi dan faktor konsumen
mempengaruhi terhadap pemilihan layanan.
Penyembuhan Penyakit
19
1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan diselenggarakan untuk
mengembalikan status kesehatan, mengembalikan fungsi tubuh akibat penyakit
dan/atau akibat cacat, atau menghilangkan cacat.
2) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan di fasilitas pelayanan kesehatan perorangan tingkat
pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga.
3) Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu.
20
BAB III
PEMBAHASAN
21
Elektronika : audio, video, CD, DVD, slide, dll.
c. Aspek sifat perangkat
Perangkat keras : projector , video player
Perangkat lunak : slide film, transparan, dll
d. Pembagian secara garis besar :
1. Media cetak : media statis dan mengutaman pesan-pesan visual. Fungsi
utamanya adalah unuk memberikan informasi dan menghibur.
Kelebihan : tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak tinggi, tidak
perlu listrik
Kelemahan : mudah terlipat, media ini tidak dapat mensstimulir efek suara
dan efek gerak.
2. Media elektronika : suatu media bergerak dan dinamis dapat dilihat dan
dapat didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu
elektronika
Kelebihan : sudah dikenal masyarakat, mengikut sertakan semua panca
indra, lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar
bergerak.
Kelemahan : biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik, perlu persiapan
matang, perlu terampil dalam pengoperasian.
3. Media luar ruang : media yang menyampaikan pesannya diluar ruang
secara umum melalui media cetak dan elektronika secara gratis.
Kelebihan : sebagai informasi umum dan hiburan, lebih mudah dipahami,
bertatap muka, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar
Kelemahan : biaya lebih tinggi, peralatan selalu berkembang dan berubah,
memerlukan alat canggih untuk produksinya.
22
Fungsi promosi kesehatan :
1. Menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan,
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
2. Melaksanakan penyebarluasan informasi kesehatan dan promosi kesehatan.
3. Melaksanakan pengembangan sumberdaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan
4. Mengumpulkan, mengolah, menganilisis, dan mengevaluasi data pendukung
sebagai bahan penunjang perencanaan dan pelaksaan program promosi kesehatan
5. Melaksanakan bimbingan dan pengadilan teknis promosi kesehatan yang
dilaksanakan oleh lintas program, lintas sektoral, masyarakat dan swasta.
6. Melaksanakan kegiatan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menjamin pemeliharaan kesehatan/JPKM
7. Menyelenggarakan pembinaan dalam promosi kesehatan, pengembang
sumberdaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ke puskesmas.
8. Menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan evaluasi upaya kesehatan institusi
dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
9. Melaksanakan program gerakan sayang ibu (GSI) dan desa siaga.
10. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis
11. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan petunjuk atasan,
Salah satu tugas promotor adalah untuk mengubah pola hidup masyarakat agar
lebih baik. Ketika ada salah satu pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan penyakit
yang dideritanya didasarkan oleh lingkungan, maka akan dikonsultasikan kepada
promotor. Setelah itu, promotor akan terjun langsung ke wilayah tersebut dan
memberikan edukasi-edukasi tentang PHBS.
23
Tanggapan dari masyarakat sendiri saat diadakan promosi kesehatan sangatlah
antusias. Banyak warga yang aktif bertanya setelah pemaparan materi.
Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menompang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusia yang sehat dan bahagia.
24
masyarakat, sebagai sarana layanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan
yang sehat sesuai standart dan persyarakat.
A. TUJUAN PROGRAM
B. SASARAN PROGRAM
Sasaran dari program ini adalah Petugas yang menangani kegiatan-kegiatan yang di
Program Kesehatan Lingkungan.
Pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain
25
Penyuluhan CLTS
Monitoring CLTS
D. BATASAN OPERASIONAL
26
Pada Puskesmas Ujung Berung Indah sudah ada tindakan bagi penyakit yang
disebutkan seperti contohnya pada DBD pihak dari puskemas sering
mengadakan penkes seperti Waspada Demam Berdarah Dangue (DBD) dan
cegah dengan Pemberantasn Sarang Nyamuk (PSN) 3M +, yaitu :
1. Menyikat tempat penampungan air ( mencegah menempel dan menetasnya
telur nyamuk di dinding penampungan).
2. Menutup penampungan air, agar nyamuk tidak dapat bertelur di permukaan.
3. Mendaur ulang barang bekas dan jangan biarkan ada air yang terggenang.
Nyamuk DBD menggigit/menghisap darah pada pagi dan malam hari. Jangan
lupa memakai lotion anti nyamuk serta gunakan pakaian yang menutupi
hampir seluruh tubuh. Di dalam rumah jangan gantung baju yang sudah
pernah dipakai, yang akan memancing nyamuk berlindung
http://www.findglocal.com/ID/Bandung/924103994291834/UPT-Puskesmas-
Ujungberung-Indah
Dan pada SARS-Cov2 adanya penkes perilaku PHBS, Memakai masker,
Sosial Distancing dan bisa dilihat pada akun sosial medianya https://id-
id.facebook.com/puskesmasubi/
Namun kekurangannya pada pasien SARS-Cov2 belum bisa melakukan
sebagaimana mestinya sesuai SOP perawatan SARS-Cov2 dikarenakan obat-
obatan ,tenaga medis yang kurang ditambah dengan fasilitas yang belum
memadai. Bisa dilihat di
http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/fasyankes?unit=1031225#
27
penkes perilaku PHBS, Memakai masker, Sosial Distancing dan bisa dilihat
pada akun sosial medianya https://id-id.facebook.com/puskesmasubi/
Namun kekurangannya pada pasien SARS-Cov2 belum bisa melakukan
sebagaimana mestinya sesuai SOP perawatan SARS-Cov2 dikarenakan obat-
obatan ,tenaga medis yang kurang ditambah dengan fasilitas yang belum
memadai. Bisa dilihat di
http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/fasyankes?unit=1031225#
28
5. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
Pada Puskesmas Ujung Berung Indah sudah ada tindakan penyuluhan ,serta
adanya imunisasi dari mulai balita, selain itu di tunjang dengan KMS.
29
e. Program diari meliputi frekuensi penanggulangan diare
f. Program rabies
g. Program Surveilans
h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah.
Pada Puskesmas Ujung Berung Indah sudah ada tindakan semua yang
disebutkan untuk menanggulangi atau pemutus rantai suatu penyakit yang
memang dikatakan banyak diderita oleh banyaknya orang.
Kesehatan Keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtra dari
suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya (UU RI no 23 th 1992).
Kesehatan Reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh. Bukan
hanya bebas dari penyakit dan kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.(WHO).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
1. Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan memecahkan masalah
kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.
2. Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan kesehatan
reproduksi, manfaat dan resiko dari: obat, alat, perawatan, tindakan serta kemampuan
memilih kontrasepsi dengan tepat.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas.
30
4. Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif.
5. Kehamilan dap persalinan yang direncanakan dan aman.
6. Pencegahan dan penanganan engguguran kandungan yang tidak dikehendaki.
7. Pelayanan infertilitas.
8. Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon di usia lanjut pada
usia lanjut penapisan masalah malignasi.
4. Keluarga Berencana
D. Indikator Keberhasilan
3) Prosentase Ibu Hamil Yang Mempunyai Berat Badan Dan Tinggi Yang Normal.
31
Adapun langkah-langkah analisis masalah kesehatan reproduksi adalah sebagai berikut :
Program KIE Kesehatan Reproduksi yang berhasil ialah yang memfokuskan pada
perilaku sasaran (target sasaran) yang terbatas jumlahnya.. Dalam berusaha merubah
perilaku, mahasiswa harus memperkecil jumlah perilaku ideal dan memilih target perilaku
yang merupakan inti program Kesehatan Reproduksi.
32
Agar lebih efektif, KIE Kesehatan Reproduksi haruslah ditujukan kepada sasaran yang
spesifik yaitu sasaran yang mempunyai ciri yang serupa dan berkaitan dengan masalah yang
akan dipecahkan melalui KIE. Sasaran yang spesifik disebut segmen sasaran dan tindakan
kita membagi-bagi sasaran menjadi segmen-segmen sasaran disebut segmentasi sasaran.
Segmentasi sasaran yang banyak dipakai dewasa ini adalah sebagai berikut :
1. Sasaran Primer
Yaitu individu atau kelompok yang : (a) Terkena masalah, (b) Diharapkan akan
berperilaku seperti yang diharapkan, (c) Akan memperoleh manfaat paling besar dari
hasil perubahan perilaku. Seringkali sasaran primer masih dibagi-bagi lagi dalam
beberapa segmen, sesuai keperluan. Segmentasi ini bisa berdasarkan :
Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok individu yang berpengaruh atau
disegani oleh sasaran primer. Sasaran sekunder diharapkan mampu mendukung pesan-
pesan yang disampaikan kepada sasaran primer.
3. Sasaran Tersier
Ini mencakup para pengambil keputusan, para penyandang dana, dan lain-lain pihak
yang berpengaruh. Sasaran tersier juga masih bisa dibagi lagi dalam segmen-segmen
yang lebih kecil, misalnya berdasarkan :
https://fk.uns.ac.id/static/filebagian/KESPRO.pdf
33
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DI PUSKESMAS UJUNG BERUNG
INDAH
Hasil analisis dari program six basic pada bagian Perbaikan Gizi Masyarakat yang ada di
Puskesmas Ujung Berung Indah berikut ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan :
34
1. Sedangkan Prosedur pendaftaran berobat, Pasien datang ke
UPT.PUSKESMAS lalu ke SUBBAG tata usaha pasien menunjukan kartu pasien
pada petugas SUBBAG tata usaha.
2. Petugas SUBBAG tata usaha mencatat data pendaftaran pasien berobat pada
buku register.
3. Kemudian SUBBAG tata usaha mencari dan mengambil kartu rekam medis
berdasarkan no Kartu pada kartu pasien di arsip.
4 Setelah itu SUBBAG tata usaha mengambalikan kartu pasien ke pasien dan
memberikan kartu rekam medis ke dokter.
5. Setelah dokter mengisi data rekam medis di kartu rekam medis, setelah itu
kartu rekam medis di berikan pada SUBBAG tata usaha.
6. Kemudian SUBBAG tata usaha mencatat data rekam medis pada buku register
dan menyimpan kembali kartu rekam medis ke arsip kartu rekam medis .
Promosi kesehatan
35
BAB IV
1. Promosi Kesehatan
Kesimpulan
Puskesmas Ujung Berung Indah terletak di wilayah kecematan Ujung berung Kota
Bandung. Buka setiap hari senin – sabtu pukul 08.00 – 14.00 dengan jumlah 2 dokter umum.
Kepala puskesmas bernama bapak H.Suroyo S.Ip M.kes dan promotornya bernama ibu iska
Natalia A.md.kep
Tupoksi dari promosi kesehatan adalah meningkatkan strata untuk hidup bersih dan sehat.
Sasaran dari promosi kesehatan ini adalah seluruh lapisan masyarakat. Target dari promosi
kesehatan ini rata – rata sudh tercapai, namun dalam PHBS peningkatan angkanya dari tahun
ke tahun sangatlah sedikit, salah satu faktornya adalah merokok. Yang terjun langsung dalam
program promosi kesehatan bukan hanya seorang promotor tetapi petugas – petugas
puskesmas yang lainnya berhubungan ikut turun langsung. Di adakannya promosi kesehatan
ini adalah continue dalam waktu yang tidak di tentukan. Biayanya sendiri sudah di anggarkan
dari BOP atau biaya oprasional puskesmas. Melihat antusiasnya warga ketika di adakannya
promosi kesehatan sangat menambah semangat para promotor untuk tetap semnagat untuk
meningkatkan PHBS.
Saran
2. kesehatan lingkungan
kesimpulan
kesehatan lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan
ekologis
36
saran
Kesimpulan
Saran
Sebagai penulis kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
sebagai penulis kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
sempurnanya makalah ini.
Kesimpulan
Saran
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari profil ini adalah bahwa program – program yang ada sudah
ada yang mencapai target meski sebagian belum mencapai target yang di harapkan. Program
yang sudah mencapai target seperti Fe1, vitamin untuk balita dan bufas dan lain lain.
Sedangkan program yang belum mencapai target seperti Fe3 dan lain – lain.
37
Saran
Saran
Sasaran pelayanan medik rawat jalan yang diselenggarakan Puskesmas adalah semua
anggota masyarakat dengan tidak memandang umur, dan tidak membedakan strata sosial.
38
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/kesehatan-dasar-basic-six-6-
program.html?m=1 Diakses pada 23 Februari 2021 jam 19.50 WIB
https://dinkes.agamkab.go.id/?agam=informasi&se=detil&id=513
https://www.google.co.id/url?q=https://persi.or.id/wp-
content/uploads/2020/11/kmk422007.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwivq83_gYDvAhXb8XMBH
QrFCfMQFjABegQICxAB&usg=AOvVaw0_48PTWlERBH6AGJATwvbx
https://fk.uns.ac.id/static/filebagian/KESPRO.pdf
http://www.findglocal.com/ID/Bandung/924103994291834/UPT-Puskesmas-Ujungberung-
Indah https://www.picuki.com/location/upt-puskesmas-ujungberung-indah/1028285309
https://www.academia.edu/36294726/KESEHATAN_LINGKUNGAN
https://rumahdaunmuda.blogspot.com/2017/10/pedoman-program-kesehatan.html?m=1
http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/fasyankes?unit=1031225#
http://www.findglocal.com/ID/Bandung/924103994291834/UPT-Puskesmas-Ujungberung-
Indah
https://id-id.facebook.com/puskesmasubi/
http://manajemen-pelayanankesehatan.net/naskah-akademis-sistem-kesehatan-provinsi-
riau/bab-ii-sistem-kesehatan-dan-pelayanan-kesehatan/
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=47567
39