Anda di halaman 1dari 8

Nama : I Putu Andika Prawira Wikan

Nim : 1907521194
Absen : 25
TUGAS RMK ANALISIS OPTIMASI EKONOMI

Analisis optimasi dapat mudah dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan dalam
menentukan tingkat output yang memaksimumkan laba total. Ada 2 pendekatan optimasi
1. Maksimasi laba dengan pendekatan total Yaitu TR = TC

2. Optimasi dengan pendekatan analisis marjinal Yaitu MR = MC

Metode Optimasi ( Grafik, tabel, dan Kalkus Differensial )


Analisis optimasi dapat mudah dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan dalam
menentukan tingkat output yang memaksimumkan laba total. Ada 2 pendekatan optimasi :

A. Hubungan Nilai Total, Rata – rata dan Marginal

Hubungan antara nilai total, rata-rata dan marginal merupakan konsep serta ukuran yang sangat
penting dalam optimasi. Pada dasarnya hubungan antara nilai total, rata-rata dan marginal adalah
sama, baik untuk biaya, penerimaan, produksi maupun laba.

1. Hubungan antara nilai rata-rata dengan marginal


Hubungan antara nilai rata-rata dengan marginal juga penting dalam pembuatan
keputusan manajerial. Karena nilai marginal menunjukkan perubahan dari nilai total, maka jika
nilai marginal tersebut lebih besar dari nilai rata-rata, pasti nilai rata-rata tersebut sedang menaik.
Misalnya, jika 10 pekerja rata-rata menghasilkan 200 unit output perhari, dan pekerja ke 11
(tambahan) menghasilkan 250 unit, maka output rata-rata dari npekerja meningkat.
1. Penggambaran hubungan antara nilai total, marginal dan rata-rata
Slope adalah suatu ukuran kemiringan sebuah garis, dan didefinisikan sebagai tingginya
kenaikan (penurunan) per unit sepanjang sumbu horisontal. Slope dari sebuah garis lurus yang
melalui titik asal ditentukan dengan pembagian koordinat Y pada setiap titik pada garis tersebut
dengan koordinat X yang cocok.

Selain hubungan nilai total rata-rata dan total marginal, hubungan antara nilai marginal
dengan rata-rata juga ditunjukan pada gambar 2.2 b. Pada tingkat output yang rendah dimana
kurva laba marginal terletak di atas kurva laba rata- rata, maka kurva laba rata-rata sedang
menaik. Walaupun laba marginal mencapai titik maksimum pada output Q1 dan kemudian
menurun, tapi kurva laba rata-rata terus meningkat sepanjang kurva laba marginal masih di
atasnya.

2. Penurunan kurva total dari kurva marginal atau rata-rata


Penurunan laba total dari kurva laba rata-rata (b). Laba total adalah laba rata-rata
dikalikan jumlah output. Laba total yang sesuai dengan output Q1, misalnya adalah laba rata-rata
(A) dikalaikan output (Q1). Laba total tersebut sama dengan luas bidang segi empat OABQ1.
Hubungan yang sama terjadi antara laba marginal dengan laba total. Secara geometris,
laba total tersebut ditunjukan oleh daerah Y sampai kuantitas output yang ditentukan. Tingkat
output Q1 laba total sama dengan bidang bawah kurva laba marginal yaitu bidang OCQ1.

A. Kalkulus Differensial : Turnan dan Aturan Differensial

1. Konsep Turunan
Analisis optimisasi dapat dilakukan lebih efisien dan tepat, dengan kalkulus diferensiasi
yang didasarkan pada konsep turunan.
Sangat berhubungan erat dengan konsep marjinal. Rumus : MR = TR
Nilai ini merupakan kemiringan dari busur BC pada kurva penerimaan total.

2. Aturan aturan Diferensiasi


Diferensiasi adalah proses menentukan turunan suatu fungsi, yang menentukan
perubahan y untuk perubahan X, pada saat perubahan X mendekati nol.
Y = F(X) = a
= f (x) = a, adalah nol untuk semua nilai a konstan. Fungsinya adalah sebagai berikut:

Y = F(X) = a

• Aturan untuk fungsi pangkat: turunan dari fungsi pangkat :

dimana a dan b konstan, sama dengan eksponen b di kali dengan koefisien a di kali
variabel X pangkat b-1. Fungsinya adalah sebagai berikut:
• Aturan untuk penjumlahan dan pengurangan: turunan dari penjumlahan (pengurangan)
adalah sama dengan penjumlahan (pengurangan) dari setiap turunan individu. Fungsinya
adalah sebagai berikut:

• Aturan untuk perkalian: turunan dari perkalian dua fungsi adalah sama dengan fungsi
pertama dikalikan dengan turunan fungsi ke dua, di tambah fungsi kedua di kali dengan
turunan yang pertama. Jadi untuk fungsi Y=U.V, di mana U=g (x) dan V=h(x) adalah

• Aturan untuk pembagian: turunan dari pembagian dua fungsi adalah sama dengan
penyebut di kali dengan turunan dari pembilang, dikurangi pembilang di kali dengan turunan
penyebut, semua kemudian di bagi dengan penyebut kuadrat. Jadi untuk fungsi di mana di
mana U=g(x) dan V=h(x) adalah :

• Aturan untuk fungsi dari fungsi rantai: jika Y=f(u) dan U=g(x), maka turunan dari Y
terhadap X adalah sama dengan turunan dari Y terhadap U di kali dengan turunan U terhadap
X. Jadi bila:
OPTIMISASI DENGAN KALKULUS

Menentukan Maksimum atau Minimum dengan Kalkulus Optimisasi sering diperlukan


untuk menemukan nilai maksimal atau nilai minimal suatu fungsi. Sebagai contoh, suatu
perusahaan mungkin ingin memaksimumkan penerimaannya, meminimumkan biaya produksi
sejumlah output, atau lebih mungkin memaksimumkan laba.
Untuk suatu fungsi agar mencapai maksimum atau minimum, turunan dari fungsi tersebut
harus nol.Secara geometris, hal ini berhubungan dengan titik di mana kurvanya mempunyai
kemiringan nol.
Membedakan antara Maksimum dan Minimum: Turunan Kedua
Kita telah melihat pada subbab sebelumnya bahwa turunan (kemiringan) dari fungsi
(kurva) adalah nol baik pada titik minimum maupun maksimum. Untuk membedakan antara titik
maksimum dengan minimum, kita mempergunakan turunan kedua (second derivative). ntuk
fungsi umum Y = fX), turunan kedua ditulis sebagai 𝑑2Y/𝑑𝑋2. Turunan kedua adalah turunan
dari turunan dan diperoleh dengan menerapkan kembali aturan turunan (pertama) dari
diferensiasi yang sudah dijelaskan tadi.
2.2 Menghitung Laba dengan Pendekatan Total dan Pendeketan Marginal

A. Pendekatan Totalitas (Totality Approach)


Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC).
Pendapatan total adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan harga output
per unit. Jika harga jual per unit output (P) dan jumlah unit output yang terjual (Q), maka TR =
P.Q. Biaya total adalah jumlah biaya tetap (FC) ditambah biaya variable per unit(v) dikali jumlah
unit output, sehingga:
π = P.Q – (FC + v.Q)
Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum
(maximum selling). Sebab semakin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja
sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus
diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan
potensi permintaan efektif. Jika persentasenya 80%, maka untuk mencapai BEP perusahaan
harus menjangkau 80% potensi permintaan efektif. Makin kecil Q* dan atau makin kecil
persentase Q* terhadap potensi permintaan efektif dianggap makin baik, sebab resiko yang
ditanggung perusahaan makin kecil.
Cara menghitung Q* dapat diturunkan dari persamaan di atas:
Π = P. Q* – (FC + v. Q*)
0 = P. Q* – v. Q* – FC
= (P-v). Q* - FC Q*=FC / (P-V)

A. Pendekatan Marginal (Marginal Approach)

Dalam pendekatan marginal, perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan Biaya


Marginal (MC) dan Pendapatan Marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat
MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya
saat MR>MC. Sebaliknya, jika MR<MC mengurangi produksi dan penjualan akan menambah
keuntungan. Maka keuntungan maksimum akan diperoleh dengan keadaan dimana MR=MC,
sehingga:
Laba maksimum = TR-TC

2.3. Optimasi Multivariate dengan Kendala dan Tanpa Kendala


Optimisasi multivariat ialah proses menentukan titik maksimum atau minimum suatu
fungsi yang mempunyai lebih dari dua variable. Langkah yang perlu ditempuh adalah terlebih
dahulu melakukan derivasi secara partial dan kemudian mengujinya dengan melalui proses
maksimisasi fungsi multivariable yang sering disebut dengan partial derivative. Contoh, total
revenue mungkin saja dipengaruhi (atau fungsi dari) output dan advertising secara sekaligus.
Total cost dapat saja dipengaruhi oleh pengeluaran atas biaya tenaga kerja dan juga kapital. atau,
total profit mungkin dipengaruhi oleh penjualan barang X dan Y sekaligus.
• Optimisasi tanpa kendala

a) Turunan parsial
Sampai saat ini kita telah mempelajari hubungan antara dua variabel saja. Sebagai contoh
variabel Y (misalkan, penerimaan total, biaya total, atau laba total) yang diasumsikan merupakan
fungsi dari atau tergantung hanya pada nilai variabel X (output atau kuantitas total). Sebagian
besar hubungan ekonomi berkaitan dengan Sebagian besar hubungan ekonomi berkaitan dengan
lebih dari dua variabel. Penerimaan total dapat saja merupakan fungsi dari atau tergantung baik
pada output maupun iklan, biaya total boleh terjadi tergantung pada pengeluaran baik untuk
tenaga kerja maupun modal, dan laba total tergantung pada penjualan komoditas X dan Y. jadi
penting untuk menentukan dampak marginal pada variabel terikat, misalkan, laba total, yang
diakibatkan karena perubahan kuantitas setiap variabel secara individu, seperti jumlah komoditas
X dan Y yang dijual, yang dianalisis secara terpisah.

b) Memaksimumkan fungsi dengan banyak variable


Untuk memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan banyak variabel harus
membuat setiap turunan parsial sama dengan 0 dan memecahkan beberapa persamaan tersebut
secara bersama untuk memperoleh nilai optimum dari variabel bebas atau variabel di sisi sebelah
kanan.

 Optimaliasi terkendala
Dalam proses pengambilan keputusan yang dihadapi oleh para manager, ada berbagai
kendala yang membatasi pilihan - pilihan yang tersedia bagi para manager. Kendala-kendala
tersebut dapat berupa terbatasnya kapasitas produksi, tidak tersedianya tenaga terampil,
kelangkaan bahan baku, adanya masalah legal, konflik dengan lingkungan, dan sebagainya.
Pada kasus-kasus tersebut termasuk dalam optimisasi terkendala. Optimisasi terkendala
(constrained optimization) adalah maksimisasi atau minimisasi fungsi tujuan dengan
berbagai kendala. Masalah optimisasi terkendala dapat dipecahkan dengan substitusi atau
dengan metode Langrange.

a) Optimisasi Terkendala dengan Substitusi


Masalah optimisasi terkendala dapat dipecahkan mula-mula dengan memecahkan
persamaan kendala untuk satu dari variabel keputusan,dan kemudian mensubstitusikan nilai
variabel ini ke dalam fungsi tujuan yang dicari perusahaan untuk dimaksimumkan atau
diminimumkan.
b) Optimisasi Terkendala dengan Metode Pengali Langrange
Bila persamaan kendala sangat rumit atau tidak dapat dipecahkan dengan
mempergunakan variabel keputusan sebagai fungsi variabel lain,teknik substitusi untuk
memecahkan masalah optimisasi terkendala tidak mungkin dapat dilakukan. Dalam kasus
tersebut, dapat mempergunakan metode pengali Langrange (Langrangian Multiplier Method).
Metode ini mempunyai ciri khas yaitu: pengunaan simbol λ (lambda) yang digunakan sebagai
representasi kendala yang sekaligus digabungkan ke dalam persamaan fungsi langrange,
penggunaan persamaan fungsi langrange yang disimbolkan dengan 𝐿𝜋 mewakili variabel
dependen, serta fungsi kendalanya dipersamakan dengan nol terlebih dahulu

Anda mungkin juga menyukai