Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ika Fitriana Rahayu

NIM : 201907008
Prodi : S1 Keperawatan
Mata Ujian : Keperawatan Jiwa

Tugas

1. Analisis kasus diatas buat analisa datanya, dan temukan masalah keperawatannya !
2. Buat pohon masalah (problem tree) dan prioritaskan Diagnosa Keperawatan pada kasus
tersebut kasus diatas!
3. Bikin perencanaan keperawatan dan pengaturan SP Kasus diatas!
4. Terapi Modalitas apa saja yang cocok pada kasus diatas, dan jelaskan alasannya!
5. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) apa pada kasus diatas, dan sebutkan sesi TAKnya!

Soal

8. Ny. E 49 tahun seorang guru SMA masuk ke RS 2 minggu lalu setelah terjatuh dari kamar
mandi. Diagnose medis CVA. Riwayat keluhan sakit kepala sebelum MRS dan tangan serta
kaki kiri terasa berat untuk digerakkan. Selama dirawat di rumah sakit, Ny.E selalu murung.
Seringkali menangis sendiri dan tidak mau dijenguk teman – temannya. Sejak 2 hari yang
lalu Ny. E tidak mau makan dan minum obat serta tidak mau ikut dalam terapi rehabilitasi.
Setiap kali perawat mengajak berkomunikasi, Ny. E dengan nada kasar menyuruh perawat
pergi dan mudah tersinggung. Menurut suami Ny. E merasa tidak berguna lagi dan merasa
tidak mampu merawat anak-anaknya.
Jawaban

Analisa data

Data fokus Etiologi Masalah


DS : Koping individu inefektif Gangguan konsep diri : harga
Ny.E merasa tidak berguna diri rendah
lagi dan tidak mampu merawat
anak-anaknya

DO :
tangan dan kaki kiri Ny.E
terasa berat digerakkan, Ny.E
selalu murung, sering
menangis

DS : Gangguan konsep diri : harga Isolasi sosial : menarik diri


Ny.E tidak mau dijenguk diri rendah
teman-temannya, Ny.E
seringkali menangis sendiri
DO :
mudah tersinggung

Pohon Masalah (Problem Tree) :

Isolasi social : menarik diri

Gangguan konsep diri (HDR)

Koping individu inefektif, keputusasaan

Diagnosa Keperawatan :

1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan koping individu inefektif
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
SP1 P SP1 K
1. Bina hubungan saling percaya 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan
2. Mengidentifikasi kemampuan dan kelyarga dalam merawat pasien
aspek positif yang dimiliki klien 2. Menjelaskan pengertian harga diri
3. Membantu klien menilai kemampuan rendah, tanda dan gejala, serta proses
klien yang dapat digunakan terjadinya harga diri rendah
4. Membantu klien memilih kegiatan yang 3. Menjelaskan cara merawat klien
akan dilatih sesaui kemampuan klien dengan harga diri rendah
5. Memberikan pujian yang wajar
terhadap keberhasilan klien
6. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

SP2 P SP2 K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Melatih keluarga mempraktikkan cara
klien merawat klien dengan harga diri rendah
2. Melatih klien melakukan kegiatan yang 2. Membantu keluarga membuat jadwal
sesuai dengan kemampuan kita aktivitas dirumah termasuk minum obat
3. Menganjurkan klien memasukka dalam 3. Menjeaskan follow up klien setelah
jadwal kegiatan harian pulang

Intervensi

Harga diri rendah

Tujuan umum : pasien dapat melakukan hubungan social secara bertahap

Tujuan Khusus : pasien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria Evaluasi :

a. Pasien dapat mengungkapkan perasaannya


b. Ekspresi wajah bersahabat
c. Ada kontak mata
d. Menunjukkan rasa senang
e. Mau berjabat tangan
f. Mau menjawab salam
g. Pasien mau duduk berdampingan
h. Pasien mau mengutarakan masalah yang dihadapi dan mengungkapkan perasaannya

Intervensi :

1) Bina hubungan saling percaya


a. Sapa pasien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanya nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai pasien
d. Jelaskan tujuan pertemuan, jujur, dan menepati janji 31
e. Tunjukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
f. Beri perhatian pada pasien

2) Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan tentang penyakit yang dideritanya


3) Sediakan waktu untuk mendengarkan pasien
4) Katakan pada pasien bahwa ia adalah seorang yang berharga dan bertanggung jawab serta
mampu mendorong dirinya sendiri.

Tujuan Khusus 2 :
Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Kriteria Evaluasi :
Pasien mampu mempertahankan aspek yang positif

intervensi :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien dan diberi pujian atas
kemampuan mengungkapkan perasaannya
2) Saat bertemu pasien, hindarkan memberi penilaian negatif. Utamakan memberi pujian yang
realitis.

Tujuan Khusus 3 :

klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Kriteria Evaluasi :
a. Kebutuhan pasien terpenuhi
b. Pasien dapat melakukan aktivitas terarah

Intervensi :
1) Diskusikan kemampuan pasien yang masih dapat digunakan selama sakit.
2) Diskusikan juga kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan di rumah sakit dan di
rumah nanti.

Tujuan Khusus 4 :
Pasien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Kriteria Evaluasi :
a. Pasien mampu beraktivitas sesuai kemampuan.
b. Pasien mengikuti terapi aktivitas kelompok.

Intervensi :
1) Rencanakan bersama pasien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari setiap hari sesuai
kemampuan
2) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien.
3) Beri contoh pelaksanaan kegiatan yang boleh pasien lakukan (sering klien takut
melaksanakannya).

Tujuan Khusus 5 :
Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.

Kriteria Evaluasi : Pasien mampu beraktivitas sesuai kemampuan.

Intervensi :
1) Beri kesempatan pasien untuk mncoba kegiatan yang direncanakan
2) Beri pujian atas keberhasilan pasien
3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

Tujuan Khusus 6:
Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

Kriteria Evaluasi :
Pasien mampu melakukan apa yang diajarkan.

Intervensi :
1) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat pasien harga diri rendah.
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama pasien dirawat.
3) Bantu keluarga meniapkan lingkungan di rumah.

Terapi Kognitif Menurut jurnal (Mubin, 2007) penatalaksanaan terapi kognitif menggunakan
pendekatan interpersonal peplau yang terdiri dari orientasi, identifikasi, eksploitasi dan resolusi.
Pendekatan Peplau sangat tepat dalam proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian (orientasi
dan identifikasi), eksploitasi (perencanaan dan implementasi) dan resolusi/ evaluasi. Begitu juga
dengan tahapan komunikasi terapeutik yang digunakan dalam terapi kognitif yaitu : orientasi,
kerja dan terminasi. Atas dasar kesesuaian tersebut menggunakan interpersonal peplau sebagai
kerangka penyelesaian masalah pasien harga diri rendah dengan terapi kognitif.

Menurut Burn (1998) pelaksanaan terapi kognitif terdiri dari 9 sesi, yaitu :

a) Sesi 1 :ungkapan pikiran otomatis yang timbul danklasifikasi dalam distorsi kognitif.
b) Sesi 2 : ungkapan alasan atau penyebab timbulnya pikiran otomatis.
c) Sesi 3 : tanggapan atau anjuran pasien mengungkapkan keinginannya.
d) Sesi 4 : diskusikan perasaan pasien saat membuat catatan harian.
e) Sesi 5 : diskusikan kemampuan klien dalam menghadapi masalah teknik kolom 3 yang
dilakukan.
f) Sesi 6 : diskusikan manfaat memberi tanggapan, cara pasien menyelesaikan
masalah/hambatan yang ditemui.
g) Sesi 7 : diskusikan perasaan setelah terapi.
h) Sesi 8 : diskusikan cara dan kesulitan pasien dalam menggunakan catatan harian.
i) Sesi 9 : libatkan keluarga untuk menjadi suport system pasien dalam melakukan terapi
kognitif secara mandiri.

Strategi pelaksanaan Terapi Kognitif :

a. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
3) Menulis
b. Media
1) Kertas (menggunakan metode 3 kolom)
2) pensil
c. Strategi pelaksanaan Menulis dikertas dengan mengungkapkan stimulasi emosi yang ada
diotaknya. Yang mengubah pikiran negatifnya menjadi pikiran positif (rasional).
Tujuan : klien mampu mengubah pikirannya yang mal adaptif menjadi adaptif.
Setting :
Klien dan terapis duduk bersama.
Ruangan yang nyaman dan tenang.
Alat : kertas (metode 3 kolom) dan pensin atau bolpen.
Metode : diskusi dan tanya jawab.

d. Langkah kegiatan
1) Persiapan
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
Pada tahap ini terapi yang melakukan, memberi salam terapeutik : salam dalam
terapis.
b) Evaluasi / validasi
1. Menanyakan kabar hari ini.
2. Menanyakan apakah masih ada pikiran yang negatif.
c) Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan.
2. Menjelaskan aturan main : klien harus menuliskan pikiran negatifnya dibuku.
3) Tahap kerja
Klien menuliskan pikiran negatifnya atau situasi emosi dibuku atau dikertas 3 kolom
dan nanti di diskusikan dengan terapis masalah apa yang membuat dirinya menjadi
berfikir negatif terhadap dirinya dan mengubahnya menjadi positif dengan respon yang
lebih rasional.
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi kognitif.
2. Memberi pujian setelah kegiatan tersebut.
b) Rencana tindak lanjut
Menganjurkan pada klien jika ada masalah untuk mendiskusikan dengan perawat.
c) Kontrak yang akan datang
1. Menyampaikan kegiatan berikut, yaitu mampu bercakap-cakap dengan anggota
kelompok, menanyakan kehidupan pribadinya.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Anda mungkin juga menyukai