SKRIPSI
Oleh:
Mokhammad Sofyan
0710910035-91
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN SUMBERGEDANG
KABUPATEN PASURUAN TENTANG MANFAAT RITUAL MANDI
KEMBANG
BAGI KEHAMILAN
SKRIPSI
Oleh:
Mokhammad Sofyan
0710910035-91
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Oleh:
Mokhammad Sofyan
0710910035-91
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Biologi
Fakultas MIPA Universitas Brawijaya
Widodo., SSi.PhD.Med.Sc
NIP. 19730811 200003 1002
LEMBAR PERNYATAAN
(Mokhammad Sofyan)
NIM. 0710910035
PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN SUMBERGEDANG
KABUPATEN PASURUAN TENTANG MANFAAT RITUAL MANDI
KEMBANG BAGI KEHAMILAN
ABSTRAK
Aromaterapi merupakan salah satu upaya nonfarmakologis yang banyak
digunakan untuk menghadapi persalinan maupun kehamilan. Masyarakat
tradisional banyak menggunakan beberapa macam bunga untuk aromaterapi.
Penggunaan bunga tersebut, di Indonesia dilakukan dalam rangkaian ritual adat
yaitu mandi kembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi
masyarakat terhadap mandi kembang dan mengetahui macam-macam bunga yang
digunakan untuk menjalani ritual mandi kembang. Pengambilan data dilakukan
secara wawancara tertutup melalui quesioner kepada key person dan masyarakat
pelaku mandi kembang serta masyarakat umum di Kelurahan Sumbergedang
Kabupaten Pasuruan. Pengolahan data dilakukan dengan analisis statistic skala
likert (lickert scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat
Kelurahan Sumbergedang Kabupaten Pasuruan berada pada kategori Baik.
Persentase pengetahuan sebesar 66,83%, Sikap sebesar 74,25%, keterampilan
sebesar 66,53% dan persepsi sendiri sebesar 68,67%. Bunga yang digunakan
untuk menjalani ritual mandi kembang adalah kembang tujuh rupa atau bunga
sebanyak tujuh jenis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bunga yang
digunakan adalah mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum sambac), sedap
malam (Polianthes tuberose), gading kuning (Michelia champaca), pacar air
(Impatiens balsamina), gading putih (Michelia alba), kenanga (Cananga
odorata). Penggunaan bunga tersebut diyakini memiliki efek aromaterapi,
sehingga bermanfaat bagi kesehatan kehamilan.
ABSTRACT
Malang,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN.................................................... iv
ABSTRAK / ABSTRACT.......................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................. vii
DAFTAR ISI................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR................................................................... x
DAFTAR TABEL....................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................. 2
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................... 38
5.2 Saran............................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 39
LAMPIRAN................................................................................. 41
DAFTAR GAMBAR
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan
untuk beberapa hal, sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat persepsi masyarakat Kelurahan Sumbergedang
terhadap ritual mandi kembang?
2. Mengetahui macam-macam bunga yang digunakan untuk menjalani ritual
mandi kembang
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang
pemanfaatan tumbuhan dalam ritual adat. Selain itu penelitian ini dapat
memberikan inspirasi dan rangsangan bagi para peneliti selanjutnya untuk
mengkaji efek dan pengaruh mandi kembang dalam kehamilan secara medis dan
fisiologis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Persepsi
Keterkaitan budaya suatu etnis dengan sumber daya tumbuhan
dilingkungannya memiki kaitan secara langsung ataupun secara tidak langsung.
Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya persepsi dan konsep budaya suatu
kelompok etnis dalam mengatur sistem pengetahuan anggota kelompok etnis
tersebut dalam menghadapi dan memperlakukan tumbuhan dalam lingkungan
hidup sehari-hari (Mardijono, 2008).
Persepsi adalah suatu proses mental yang rumit dan melibatkan berbagai
kegiatan untuk menggolongkan stimulus yang masuk sehingga menghasilkan
tanggapan untuk memahami stimulus tersebut. Persepsi dapat terbentuk setelah
melalui berbagai kegiatan, yakni proses fisik (penginderaan), fisiologis
(pengiriman hasil penginderaan ke otak melalui sarafsensoris) dan psikologis
(ingatan, perhatian, pemrosesan informasi di otak) (Mardijono, 2008).
Beberapa hal yang mempengaruhi persepsi adalah pelaku persepsi, apabila
seorang individu memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan suatu
yang dilihat, penafsiran tersebut dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik
pribadi dari pelaku persepsi, antara lain sikap, motif/kebutuhan individu, suasana
hati, pengalaman masa lalu, prestasi belajar sebelumnya dan pengharapan
(Mardijono, 2008).
Persepsi meliputi nilai kognisi (pengetahuan), yang merupakan penafsiran
objek, tanda dan orang dari sudut pengalaman yang bersangkutan. Persepsi
seseorang ditentukan oleh dua faktor utama, yakni pengalaman masa lalu dan
faktor pribadi. Persepsi merupakan hasil hubungan antar manusia dengan
lingkungan kemudian diproses dalam alam kesadaran (kognisi) yang dipengaruhi
memori tentang pengalaman tentang masa lampau, minat, sikap, dan intelegensi,
dimana hasil penelitian terhadap apa yang diinderakan akan mempengaruhi
tingkah laku (Setiabudi, 2011).
Persepsi dalam ilmu psikologi diartikan sebagai salah satu perangkat
psikologis seseorang yang menandai kemampuan dalam mengenal dan
memaknakan sesuatu objek pada lingkungan. Psikologi kontemporer
menyebutkan bahwa persepsi secara umum diperlukan sebagai satu variabel
antara (intervening variable) yang bergantung pada factor-faktor motivasional.
Artinya, suatu objek atau satu kejadian objektif ditentukan baik oleh kondisi
perangsang maupun oleh factor-faktor organisme (Sumarni, 2006).
Proses pemaknaan yang bersifat psikologis sangat dipengaruhi oleh
pengalaman, pendidikan dan lingkungan sosial secara umum. Oleh karena itu,
persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan cara berfikir, serta
keadaan perasaan atau minat tiap-tiap individu, sehingga persepsi sering
dipandang bersifat subjektif (Sumarni, 2006).
Persepsi merupakan dasar untuk memahami perilaku karena menjadi stimuli
yang mempengaruhi seseorang.Persepsi menjadi suatu proses dari seseorang
dalam memahami lingkungan yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran
sebagai rangsangan dalam pengalaman psikologis. Persepsi membantu seseorang
dalam memilih, mengatur, menyampaikan dan menginterpretasikan rangsangan
menjadi gambarn dunia nyata (Sumarni, 2006).
Menurut pandangan psikologi, tingkah laku dan partisipasi seseorang
merupakan fungsi dari cara pandang. Proses persepsi dimulai dari terjadinya
stimulasi alat indra, kemudian diatur, dievaluasi dan ditafsirkan sebagai
pengertian tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk mengubah tingkah laku
seseorang harus dimulai dari mengubah persepsinya (Sumarni, 2006).
Persepsi dipengaruhi oleh faktor internal individu yang mempengaruhi
individu dalam bertindak. Ilmu psikologi membagi aspek-aspek internal manusia
dalam tiga kategori, yaitu: (1) aspek kognitif yang mencakup pengetahuan dan
pemahaman, (2) aspek afektif yang mencakup perasaan, minat, motivasi, sikap
dan nilai-nilai, (3) aspek psikomotor yang mencakup pengamatan dan gerakan-
gerakan motorik (Sumarni, 2006).
Sumarni (2006) menggambarkan model tindakan yang masuk akal tentang
faktor-faktor yang menentukan perlaku seseorang sebagai berikut:
Pertimbangan
sikap dan Persepsi
pertimbangan
normatif
3.2.Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap untuk menghasilkan data
kualitatif. Tahap penelitian tersebut adalah meliputi penentuan responden hingga
penentuan variabel yang akan diukur.
3.2.1. Penentuan Responden
Responden merupakan seseorang yang berasal dari masyarakat asli
Kelurahan Sumbergedang Kabupaten Pasuruan dengan kategori sebagai
berikut:
Key Person, merupakan masyarakat yang menguasai dan
berpengalaman dalam bidang budaya dan banyak mengerti tentang beberapa
ritual dan tradisi masyarakat di daerah Pasuruan. Responden ini merupakan
tokoh spiritual atau panutan dari masyarakat yang banyak memberikan nasihat
kepada masyarakat.
Masyarakat pelaku, merupakan masyarakat yang pernah melakukan
mandi kembang dalam masa kehamilannya. Responden ini ditentukan secara
acak sebanyak 30 orang wanita yang sedang hamil atau pernah hamil.
Masyarakat umum, merupakan responden yang diambil secara acak dari
masyarakat yang tidak pernah melakukan ritual mandi kembang dalam
kehamilannya. Responden ini diambil sebanyak 30 orang yang sedang hamil
atau pernah hamil.
- Sikap (B)
1. Menerima adanya / dilakukannya ritual mandi kembang dalam
kehamilan.
2. Respon terhadap informasi yang diterima
3. Menilai keuntungan dan kerugian tentang ritual mandi kembang dalam
kehamilan.
4. Anggapan terhadap ritual mandi kembang sebagai bagian terpenting
dalam pola hidup.
- Keterampilan (C)
1. Upaya menginformasikan ritual mandi kembang kepada orang lain.
2. Kesiapan untuk menjalankan ritual mandi kembang selama kehamilan.
3. Kesanggupan menjalankan ritual mandi kembang apabila ada yang
membimbing.
4. Terbiasa dalam menjalankan ritual mandi kembang.
5. Setiap ritual mandi kembang yang dilakukan sangat sesuai dengan
informasi yang didapat.
- Persepsi (D)
1. Persepsi masyarakat tentang manfaat estetik ritual mandi kembang.
2. Persepsi masyarakat tentang manfaat secara sosial ritual mandi
kembang.
3. Persepsi masyarakat tentang manfaat ekologi ritual mandi kembang.
4. Persepsi masyarakat tentang manfaat kesehatan ritual mandi
kembang.
3.3.Pengukuran Variabel
Indikator-indikator variabel penelitian diukur berdasarkan penilaian
responden yang digali dengan menggunakan pertanyaan wawancara. Jawaban dari
responden yang bersifat kualitatif dikuantitatifkan dengan menggunakan skala
likert (lickert scale). Skala likert memiliki skor yang berkisar antara 1 sampai 5,
dimana bobot tertinggi diberi skor 5 dan terendah diberi skor 1. Skor memiliki
kriteri / kategori, yaitu sebagai berikut:
Cara menghitung skor dan presentase penggolongan skor penilaian adalah sebagai
berikut :
a. Cara Menghitung Skor
Skor = frekwensi x bobot nilai
Jumlah skor= jumlah skor skala penilaian 1 sampai dengan 5
b. Cara penghitungan presentase penggolongan skor penilaian
Penggolongan skor penilaian dilakukan berdasarkan skor ideal, dimana
nilainya tergantung pada jumlah responden yang ingin dilihat. Misalnya jika
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan responden yang berjumlah 60, maka:
3.4. Validitas
Item-item pertanyaan yang akan digunakan sebelumnya terlebih dahulu
harus dilakukan uji validitas. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah
data yang diambil benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Dalam metode
validitas dan reliabilitas, acuan untuk mengambil keputusan valid atau tidaknya
suatu item dapat dilakukan dengan melihat nilai seluruh item alpha. Bila nilai
alpha seluruh bertanda positif maka item tersebut dianggap valid.
Uji validitas dilakukan dengan metode Pearson atau Product Moment, yaitu
dengan mengkorelasikan skor butir pada questioner dengan skor totalnya. Apabila
nilai koefisien korelasi (r) hitung lebih tinggi dari pada nilai korelasi (r) tabel,
maka questioner tersebut dikatakan valid. Uji validitas ini menggunakan bantuan
program SPSS 16.0 for windows.
3.5. Analisis Deskriptif Kualitatif
Selain dilakukan analisis secara kuantitatif menggunakan skala likert, Data
hasil wawancara dengan responden maupun key person juga dilakukan analisis
secara kualitatif. Analisa deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan
suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode
kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada
berbagai masalah.
Menurut Munthe (2009), penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan realita sosial yang ada di masyarakat mengenai suatu gejala atau
fenomena. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan persepsi masyarakat khususnya masyarakat Kelurahan
Sumbergedang tentang ritual mandi kembang yang dilakukan selama kehamilan.
Hal itu seperti penelitian yang dilakukan Sumarni (2006) tentang persepsi
masyarakat.
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
100.00
80.00 78.33
64.00
50.00
persentase
45.00
0.00
pengetahuan pemahaman analisa evaluasi
variabel
100.00
80.00
persentase
40.00
20.00
0.00
penerimaan respon variabel penilaian pola hidup
100.00
83.33
77.00
persentase
70.00
50.00
51.67 50.67
0.00
variabel
100.00
80.00
persentase
70.00 75.67
60.00 63.67 65.33
40.00
20.00
0.00
manfaat manfaat sosial manfaat manfaat
estetis ekologi medik
variabel
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
persepsi masyarakat Kelurahan Sumbergedang Kabupaten Pasuruan berada pada
kategori Baik. Persentase pengetahuan sebesar 66,83%, Sikap sebesar 74,25%,
keterampilan sebesar 66,53% dan persepsi sendiri sebesar 68,67%. Masyarakat
banyak menganggap dengan melakukan mandi kembang dapat meningkatkan
kesehatan kehamilan.
Bunga yang digunakan untuk menjalani ritual mandi kembang adalah
kembang tujuh rupa atau bunga sebanyak tujuh jenis. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa bunga yang digunakan adalah mawar (Rosa hybrida), melati
(Jasminum sambac), sedap malam (Polianthes tuberose), gading kuning (Michelia
champaca), pacar air (Impatiens balsamina), gading putih (Michelia alba),
kenanga (Cananga odorata). Macam-macam bunga tersebut diyakini memiliki
efek sebagai aromaterapi sehingga bermanfaat bagi kesehatan kehamilan.
5.2 Saran
Adapun saran setelah dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut kepada masyarakat dengan
strata tertentu, sehingga data tentang persepsi yang dihasilkan cukup
homogen.
2. Sebaiknya dilakukan penelitian mengenai dampak fisiologis mandi
kembang, sehingga dapat meningkatkan keyakinan masyarakat akan
manfaat mandi kembang dalam kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA