Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat (UU nomor 18 tahun 2008, pengolahan sampah . Sampah saat ini
masih jadi masalah penting dalam tatanan kebijakan nasional dan daerah
indonesia. Sampah semakin tidak bersahabat dengan alam saat sampah menjadi
indra penciuman karna bau yang di hasilkan tidak sedap. Bahkan dari tahun ke
Pekon Sukananti ini terdiri dari 6 pemangku dan berjumlah 1047 KK. Sampah
1
2
organik dan anorganik. Sampah – sampah ini hasil dari kegiatan memasak, oleh
para ibu rumah tangga. Sampah – sampah tersebut disatukan dalam suatu wadah /
meletakkan sampah tersebut didepan rumah yang kemudian akan diangkut oleh
TPS. Bila ketika sampah – sampah tersebut tidak diangkut oleh petugas
kebersihan (Sokli) dan masih adanya sampah yang berserakan sehingga sampah
tersebut oleh warga setempat dikumpulkan, dibakar, atau dibuang bukan pada
gangguan kesehatan.
Pengelolaan sampah yang masih dibakar, dan masih terdapat sampah yang
berserakan dan pembuangan sampah yang dilakukan dengan cara terbuka dan di
pencemaran terhadap udara, tanah, air dan rendahnya estetika. Secara umum
sampah yang kurang diperhatikan dari segi pembuangan dapat mengakibatkan hal
–hal yang merugikan misalnya: tempat bersarang dan berkembang biaknya kuman
atau bibit penyakit, dapat menimbulkan banjir dan menimbulkan kecelakaan serta
pengelolaan sampah yang kurang baik akan sangat besar potensinya terjadi
penyakit – penyakit tersebut. Oleh karena itu ketersediaan sarana penanganan dan
dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari bahan baku suatu produk
Tahun 2020.
4
B. Rumusan Masalah
masih dibakar, dan masih terdapat sampah yang berserakan dapat menjadi tempat
lingkungan yang dapat menimbulkan bau tidak sedap, serta menjadi sumber
C. TUJUAN PENELITIAN
Tenong.
D. MANFAAT PENELITIAN
perkuliahan.
Barat
3. Bagi kelurahan sebagai informasi dan masukan dengan upaya bagaimana dan
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup ini meliputi pengelolaan sampah pada rumah tangga dari mulai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
yang sudah tidak di pakai lagi oleh manusia atau benda padat yang sudah di
gunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan
masyarakat amerika membuat batasan sampah (waste) adalah suatu yang tidak
dipakai tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah
adalah hasil kegiatan manusia yang sudah di buang karna sudah tidak berguna.
Sehingga bukan semua benda padat yang tidak di gunakan dan di buang disebut
sampah, misalnya : benda-benda alam benda-benda yang keluar dari bumi akibat
dari gunung meletus, banjir, pohon di hutan yang tumbang akibat angin rebut dan
6
7
Berdasarkan komposisi kimia sampah terdiri dari sampah organic misalnya sisa
sampah sayuran, dan sampah anorganik misalnya sampah sampah kaleng, pecahan
Sampah yang mudah terbakar misalnya kertas, kain, plastik dan kayu,
sedangkan sampah yang tidak mudah terbakar (non combustible) misalnya kaleng
Garbage, yaitu jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan, yang
umumnya mudah membusuk, dan berasal dari rumah tangga, restoran, hotel dan
sebagainya.Rubbish, yaitu
Sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik yang mudah terbakar,
seperti kertas, karton, plastic, dan sebagainya.Ashes (abu), yaitu sisa pembakaran
dari bahan-bahan
Sampah jalanan (street sweeping), yaitu sampah yang berasal dari pembersihan
Sampah industry, yaitu sampah yang berasal dari industri atau pabrik-pabrik.
Bangkai binatang (dead animal), yaitu bangkai binatang yang mati karna alam,
Bangkai kendaraan (abandonet vehicle) adalah bangkai mobil, sepeda, sepeda
a. Pemukiman
Biasanya berupa rumah atau apartemen, jenis sampah yang ditimbulkan antara
lain sisa makanan, kertas, plastic, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam,
hotel dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain kertas, kardus,
plastic, kayu, sisa makanan, kaca, logam, limbah berbahayadan beracun dan
sebagainya
c. Institusi
Yaitu sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan, dan lain-lain. Jenis
sampah yang ditimbulkan sama dengan jenis sampah pada daerah komersial
Meliputi pembuatan konstruksi baru, perbaikan jalan, dan lain-lain. Jenis sampah
yang ditimbulkan antara lain kayu, baja, beton, debu dan lain-lain.
9
Seperti penyapuan jalan , taman, pantai, tempat rekreasi, dan lain-lain. Jenis
sampah yang ditimbulkan adalah rubbish, sampah taman, ranting, daun dan
sebagainya.
Seperti instalasi pengolahan air minum, instalasi pengolahan air buangan dan
sebagainya.
Jenis sampah yang di timbulkan antara lain sisa proses produksi, buangan non
h. Pertanian
Jenis sampah yang dihasilkan adalah sisa makanan busuk dan sisa pertanian .
Bagi negara berkembang dan beriklim tropis seperti indonesia, faktor musim
sangat besar pengaruhnya terhadap berat sampah. Dalam hal ini, musim yang
dimaksud adalah musim hujan dan kemarau, tetapi dapat juga berarti musim buah-
buahan tertentu.Disamping itu berat sampah juga sangat dipengaruhi oleh faktor
beberapa kali dalam satu tahun. Timbulan sampah dapat diperoleh dengan
bisa dinyatakan dengan sistem volume atau satuan berat.Jika digunakan satuan
lebih baik digunakan satuan berat karna ketelitiannya lebih tinggi dan tidak perlu
sebagai satuan skala kuantitas per orang atau per unit bangunan dan
2004 : 2-2)
Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu
daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara lainnya.
Tingkat hidup : makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan
sampahnya
Musim : di negara Barat, timbulan sampah akan mencapai minimum pada
musim panas
Iklim : di negara Barat, debu hasil pembakaran alat pemanas akan bertambah
atau pembagian daerah untuk berbagai kegunaan. Pada dasarnya sumber sampah
a. Sampah yang berasal dari daerah pemukiman (domestic wastes). biasanya
berupa rumah atau apartemen, jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa
makanan, kertas, plastic, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam, limbah
b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum dan tempat perdagangan. yang
jalan , taman, pantai, tempat rekreasi, dan lain-lain. Jenis sampah yang
c. Sampah yang berasal dari industry jenis sampah yang di timbulkan antara lain
sisa proses produksi, buangan non industry dan sebagainya. Sampah yang berasal
d. dihasilkan adalah sisa makanan busuk dan sisa pertanian Factor–faktor yang
2012 sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari –
hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.Sampah
sejenis rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum atau
fasilitas lainnya.
12
A. Jenis Sampah
sebagainya.
a. Garbage, terdiri atas zat – zat yang mudah membusuk dan dapat terurai
d. Street sweeping, yaitu sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas
industri.
j. Santage solid, yaitu terdiri atas benda – benda solid atau kasar yang
limbah cair.
1. Satuan berat : Kilogram per orang perhari (Kg) atau kilogram per meter
(kg/bed/h) dsb.
per hari (L/m2h), liter per tempat tidur perhari (L/Bed/h) dsb.
berdasarkan sumbernya yakni pemukiman atau rumah tangga dan sejenis pasar,
sampah kegiatan perkantoran seperti kertas, hotel dan restoran, kegiatan dari
institusi seperti industri, rumah sakit, khusus untuk sampah yang sejenis dengan
pula dari sungai atau drainase air hujan, yang cukup banyak dijumpai. Sampah
yang khas sesuai dengan besaran dan variasi aktivitasnya juga timbulan sampah
masing – masing sumber bervariasi satu dengan yang lain. (E. Damanhuri, 2004)
Rata – rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari,
antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu Negara dengan yang
timbulannya.
15
e. Iklim.
1. Jumlah Penduduk.
4. Faktor Geografis
5. Faktor Waktu
sampah perhari bervariasi menurut waktu.Contoh, jumlah sampah pada siang hari
lebih banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah pedesaan
7. Kebiasaan Masyarakat
8. Kemajuan Teknologi
9. Jenis Sampah
D. Pengelolaan Sampah
komponen-komponen sub sistem yang saling mendukung satu sama lain untuk
mencapai tujuan yaitu kota yang bersih, sehat dan teratur. (E. Damanhuri, 2004)
a. Pemilahan Sampah
sesuai dengan jenis, jumlah, atau sifat sampah. Pemilahan sampah rumah tangga
sebaiknya dikelompokkan menjadi paling sedikit lima jenis sampah yang terdiri :
bahan berbahaya dan beracun antara lain kemasan obat serangga, kemasan oli,
kemasan obat – obatan, obat – obatan kadaluars, peralatan listrik, dan peralatan
Sampah yang mudah terurai antara lain sampah yang berasal dari
tumbuhan, hewan, dan bagian – bagian yang dapat terurai oleh makhluk hidup
dimanfaatkan kembali tanpa proses pengolahan antara lain sisa kain, plastic,
dimanfaatkan kembali setelah melalui proses pengolahan antara lain sisa kain,
5) Sampah Lainnya
b. Pengumpulan sampah
a. Kontruksi
b. Penempatan TPS
meter.
dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung ( door to door) atau
gerobak dan diangkut ke TPS. Dalam hal ini, TPS dapat pula
akhir.
20
c. Pengangkutan Sampah
1) Gerobak sampah harus dilengkapi dengan tutup atau jaring agar sampah
perjalanan.
garpu.
1) Karakteristik sampah.
3) Keselamatan kerja.
areal pengurugan sampah, dengan cara dipadatkan dan ditutup dengan tanah
yang bersifat antara, sebelum mampu menerapkan metode lahan urug saniter
(sanitary landfill).
22
Metode lahan urug saniter (sanitary landfill) yaitu sarana pengurugan sampah ke
dan pemadatan sampah pada area pengurugan, serta penutupan sampah setiap
hari.
a. geologi;
b. hidrogeologi;
c. kemiringan zona;
g. bukan merupakan daerah banjir periode ulang 25 (dua puluh lima) tahun.
masyarakat maupun lingkungan daerah itu sendiri. Pengaruhnya tentu saja ada
1. Pengaruh Positif
dengan sampah.
hidup masyarakat.
masyarakat.
keperluan lain.
2. Pengaruh Negatif
bagi kesehatan, lingkungan, maupun bagi kehidupan sosial ekonomi dan budaya
atau tikus.
dan sebagainya.
daerah tersebut.
setempat.
F. Kerangka Teori
2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Tahap Pengelolaan
Sampah:
1. Penampungan Sampah
Sementara (Pemilahan
Timbulan Sampah dan Pewadahan ) Pengelolaan Sampah
2. Pengumpulan ( TPS)
Rumah Tangga 1. Baik
3. Pengangkutan Sampah
(Sarana alat 2. Buruk
pengangkutan dan
Tenaga Petugas
Kebersihan)
4. Pembuangan Akhir
(Pengolahan dan
Pemrosesan Akhir
Sampah)
Gambar 1.1
27
Kerangka Teori
H.Kerangka Konsep
Pengelolaan sampah
pemilahan
Rumah Tangga Pekon Sukananti Identifikasi sampah : anorganik dan organik
Kec. Way Tenong Tahun 2020 Satuan berat : kg/o/hari, kg/m²/hari, dan sebagainya
Pengumpulan sampah
Pengangkutan Sampah
1. Perlengkapan gerobak
2. Truk sampah
1. Metodecontrolled landfill
2. Metodesanitary landfill
Gambar 1.2
Kerangka Konsep
29
I . DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1. Pemilahan Jumlah sampah setiap masing – Timbangan Pengukuran Satuan berat (kg) Nominal
sampah masing rumah tangga. identifikasi
sampah : anorganik dan organik
Satuan berat : kg/o/hari,
kg/m²/hari, dan sebagainya
2. Pengumpulan 1. Proses penanganan sampah Ceklist dan Observasi dan 1.Ya, bila ada pengumpulan Ordinal
Sampah dengan cara pengumpulan kuesioner wawancara.
sampah dari sumber ke TPS
dari masing-masing
(secara tidak langsung/communal)
sumber sampah untuk
diangkut ke tempat 2.Tidak, bila tidak ada
pengumpulan sementara pengumpulan sampah dari sumber
(TPS). Secara Langsung
ke TPS.(secara langsung/door to
( door to door) atauSecara
Tidak Langsung door )
(Communal)
3 Pengangkutan Alat pengangkutan sampah yang Ceklist dan Observasi dan 1.Ya, bila terdapat sarana alat Ordinal
kuesioner wawancara pengangkutan sampah dari TPS ke
Sampah biasa digunakan untuk
TPA.
mengangkut sampah dari TPS ke 2.Tidak, bila tidak terdapat sarana
30
Tabel 2
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Populasi
Populasi yang ada di Pekon Sukananti Kecamatan Way Tenong adalah sebanyak
1047 rumah tangga yang terdiri dari 6 pemangku yaitu pemangku 01 dengan
jumlah 172 KK, pemangku 02 terdiri dari 185 KK , pemangku 03 terdiri dari 179
KK, pemangku 04 terdiri dari 135 KK , pemangku 05 terdiri dari 156 KK dan
2. Sampel
Berdasarkan besar sample yang ada di Pekon Sukananti Kecamatan Way Tenong
menggunakan rumus :
N
n=
1+ N (d )2
N
n= 2
1+ N (d )
1047
n=
1+ 1047(0,1)2
30
31
1047
n=
11,47
n = 91,28 = 91 sampel KK
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Presisi (0,1)
(Notoadmodjo: 2010)
N
I=
n
1047
I=
91
= 11,50 = 12 (Interval)
Keterangan:
I = interval
S
s = nx
N
Keterangan :
N : Populasi Keseluruhan
32
n : Populasi pemangku
S : Sampel keseluruhan
172
Pemangku 01 = x 91 = 15 KK
1047
185
Pemangku 02 = x 91 = 16 KK
1047
179
Pemangku 03 = x 91 = 15 KK
1047
135
Pemangku 04 = x 91 = 12 KK
1047
156
Pemangku 05 = x 91 = 14 KK
1047
220
Pemangku 06 = x 91 = 19 KK
1047
sampel yang diambil dari 1047 populasi yaitu 91sampel rumah tangga yang
3. Teknik Sampling
b. Menetapkan interval
Cara menetapkan interval adalah membagi jumlah atau anggota populasi dengan
sebagai interval X, maka yang terkena sampel adalah setiap kelipatan dari X
tersebut.Pada teknik Random sistematik hanya individu pertama saja yang dipilih
ditetapkan. Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah tiap subyek (nama
D. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi menggunakan
ini terdiri dari dua subjek sasaran yaitu KK dan petugas kebersihan lingkungan
yang dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan data tentang pengelolaan sampah
Barat.
b. Data Sekunder
34
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kantor kelurahan sukananti yaitu
tahapan editing, coding, tabulating dan disajikan dalam bentuk tabel kemudian
dianalisa dengan cara membandingkan antara data yang ada dengan teori
1. Pengolahan data
apakah ada kesalahan atau tidak. Pada penelitian ini penulis melakukan
proses pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah sudah benar
proporsional.
2. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengolahan disajikan dalam bentuk table dan
Indonesia No. 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan
BAB IV
rumah tanggaa yang terdiri atas6 pemangku. Masing – masing pemangku terdiri
dari :
Pemangku 01 : 172 KK
Pemangku 02 : 185 KK
Pemangku 03 : 179 KK
Pemangku 04 : 135 KK
Pemangku 05: 156 KK
Pemangku 06 : 220 KK
Jumlah KK : 1047 KK
35
B. Hasil Penelitian
Tenong dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
1. Pemilahan Sampah
a. Timbulan Sampah
Tabel 2
atau 1.7 kg/kk/hr. Timbulan sampah di pekon Sukananti terbanyak yaitu pada
b. Jenis Sampah
Tabel 3
Presentase
No Jenis Sampah Jumlah sampah
Sampah (%)
1. Sampah organik 82.3 kg/hr 53.8%
2. Sampah anorganik 70.7 kg/hr 46.2%
Jumlah 153 kg/hr 100 %
(Sumber : hasil survei,2020)
kecamatan way tenong rata-rata sampah organik yaitu sebanyak 82.3 kg/hr
Tabel 4
1. Karung 56 61.5 %
4. Ember 14 15.4 %
Jumlah 91 100 %
(61.5%).
39
Way Tenong Kabupaten Lampung barat dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini:
Tabel 5
Tidak 89 KK 100%
Ya 0 KK 0%
Jumlah 91 KK 100%
sampah organik dan anorganik dari 91 sampel yang diteliti sebanyak 0 KK (0%)
sebanyak 91 KK (100%).
40
2. Pengumpulan Sampah
Tabel 6
3. Dibakar 14 15.4 %
Jumlah 91 100 %
petugas SOKLI dari setiap rumah dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini:
Tabel 7
Diangkut 67 KK 74 %
Tidak diangkut 24 KK 26 %
Jumlah 91 KK 100%
3. Pengangkutan Sampah
Tabel 8
orang oleh petugas kebersihan kecamatan way tenong terdiri dari 4 orang.
b. Alat Angkut
Tabel 9
3. Truk - -
dilakukan 3 hari sekali oleh Petugas Kebersihan Kecamatan Way Tenong dengan
Tabel 10
yang digunakan pengangkut sampah dari rumah warga ke TPA hanya terdiri 1
sapu ijuk, sekop sampah, dan 1 garpu sampah, dan 2 mobil pick up dalam
keadaan baik.
44
Tabel 11
C. Pembahasan
1. Pemilahan
a. Jumlah Timbulan
pemukiman atau rumah tangga dan sejenis pasar, kegiatan komersial seperti
pertokoan, kegiatan perkantoran, kegiatan dari industri, dan lain – lain. Timbulan
sampah biasa dinyatakan dalam satuan volume atau satuan berat. Jika digunakan
dalam satuan volume derajat pewadahan harus dicantumkan. Oleh karena itu,
lebih baik menggunakan satuan berat karena tingkat ketelitiannya lebih tinggi dan
b. Jenis sampah
Jenis sampah menurut sifatnya dibagi menjadi dua yakni sampah organik
kecamatan way tenong rata-rata sampah organik yaitu sebanyak 82.3 kg/hr
Hal ini dikarenakan oleh jenis sampah yang berasal dari rumah tangga
lebih dominan sampah organik sebab sampah yang dihasilkan berupa sisa
makanan, daun, sayur, dan buah. Semua sampah yang dihasilkan oleh masyarakat
sampah organik dan anorganik. Didapatkan hasil jenis sampah sebanyak (52.30%)
Karunia Indah.
Sebaiknya ditinjau dari segi ekonomi, maka sampah rumah tangga dapat
kerajinan.
sebanyak 56 KK (61.5%).
kantong plastic , keranjang bambu dan ember yang berada didepan rumah untuk
yang layak untuk digunakan seperti tidak mudah berkarat, terbuat dari bahan yang
cukup kuat, ringan, kedap air, mempunyai tutup agar tidak menggangu estetika
lingkungan sekitar.
d. Pemisahan Sampah
adalah proses pemisahan sampah berdasarkan jenis sampah yang dilakukan sejak
sampel yang diteliti tidak ada yang melakukan pemisahan sampah. Dikarenakan
yaitu tidak ada waktu, belum mengetahui apa perbedaan sampah organik dan
anorganik, hanya membuang – buang waktu saja dan ketidak tahuan masyarakat
2019) di Perumahan Karunia Indah Kelurahan Sukabumi Indah rata – rata jumlah
jumlah timbulan sampah di pekon sukananti lebih rendah hal ini disebabkan oleh
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi yaitu aktivitas yang dilakukan sehari –
lebih sedikit dan tidak banyak menggunakan kemasan. Reuse yaitu menggunakan
barang kembali yang telah dipakai, tidak menggunakan kantong plastik karena
kantong plastik sangat sulit diuraikan kembali . Recycle yaitu mendaur ulang
barang yang tidak dipakai melalui suatu proses seperti pembuatan kerajinan dan
2.Pengumpulan Sampah
dari rumah – rumah warga dengan menggunakan mobil pick up dengan frekuensi
pengangkutan 3 hari sekali mulai pukul 08.00 – 14.00.00 WIB. Sampah – sampah
yang diangkut oleh petugas SOKLI langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir
(TPA).
biaya retribusi sampah tiap bulannya yaitu sebesar Rp. 35.000. Untuk warga yang
tidak mengikuti dan tidak memiliki petugas SOKLI di tempat tinggalnya selama
ini mereka membuang sampah pada lahan kosong yang ada di sekitarnya ,
pengumpulan sampah.
50
3. Pengangkutan Sampah
Alat angkut yang digunakan yaitu mobil pick up untuk mengangkut sampah dari
3 hari sekali mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB sehingga masih ada sampah tersisa
yang tidak terangkut. Tetapi untuk kontruksi alat angkut belum memenuhi
Untuk sarana dan prasarana pengangkut sampah dari rumah warga ke TPA
hanya terdiri 2 mobil pick up,1 sapu ijuk, 1 sekop sampah, dan 1 garpu sampah
dalam keadaan baik. Kemudian untuk alat pelindung diri (APD) Petugas Dinas
lebih memperhatikan sarana dan prasarana alat angkut yang baik seperti diberi
penutup agar sampah tersebut tidak berserakan disaat dalam perjalanan menuju
agar tidak terjadi sisa penumpukan sampah . Alat kelengkapan petugas kebersihan
4. Pembuangan Akhir
sampah di TPA mutar alam, sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pembahasan maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
Kabupaten Lampung Barat masih belum baik dalam hal Pengumpulan Sampah, dan
Pengangkutan.
dengan baik dan rata-rata timbulan sampah yang dihasilkan di Pekon Sukananti
Kecamatan Way Tenong sebesar 1751.86kg/hr atau 1.7 kg/kk/hr. jenis sampah rata-rata
sampah organik yaitu sebanyak 82.3 kg/hr (53.8%), sedangkan sampah anorganik
yang paling banyak digunakan oleh masyarakat pekon Sukananti adalah karung.
3. Pengumpulan Sampah
Petugas SOKLI yang biasanya mengumpulkan sampah dari rumah – rumah warga
rumah – rumah yang membayar retribusi sampah. Masih kurangnya petugas SOKLI di
4. Pengangkutan Sampah
Dilakukan oleh Petugas Kebersihan Kabupaten Lampung Barat sebanyak 4 orang. Alat
angkut yang digunakan yaitu menggunakan truk sampah atau mobil pick up untuk
mengangkut sampah dari rumah warga ke TPA. Untuk alat pelindung diri (APD) Petugas
5. Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah yaitu di Mutar alam. Oleh Petugas
Kebersihan Kabupaten Lampung Barat dengan menggunakan truk sampah atau mobil
pick up.
B. Saran
1. Tempat sampah sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat, ringan, kedap air, mudah diisi
dan dikosongkan, mempunyai tutup yang mudah dibuka, dan mudah dibersihkan. Setiap
rumah sebaiknya menyedia dua tempat penampungan sampah untuk sampah organik dan
anorganik.
2. Perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat oleh pihak UPT Kebersihan dan pihak
puskesmas tentang dampak buruknya sampah yang tidak dikelola dengan baik.
memperhatikan sarana alat angkut yang baik seperti diberi penutup agar sampah tersebut
tidak berserakan disaat dalam perjalanan menuju TPA. Alat kelengkapan petugas
kebersihan harus selalu tersedia dan digunakan pada saat proses pengangkutan.
54
Frekuensi pengangkutan perlu dilakukan penambahan menjadi 2 hari sekali agar tidak