Anda di halaman 1dari 16

A.

Artikel

1. Menjaga Konsistensi Ibadah

Sebagai seorang Muslim, kita patut sedih dan berat hati berpisah dengan bulan
Ramadhan. Kita berharap dan berdoa agar amal ibadah kita diterima, istiqamah
dalam ibadah dan amal saleh, dan dipertemukan kembali dengan Ramadhan
mendatang. Berbagai keutamaan bulan Ramadhan telah memotivasi kita untuk
meraihnya. Tidak mengherankan bila pada Ramadhan, masjid dan mushala penuh
dengan jamaah shalat lima waktu, Tarawih, dan witir serta tadarus Alquran.
Begitu pula, umat Islam berlomba-lomba berbuat kebaikan dengan berinfak,
bersedekah, dan lainnya.

Berakhirnya Ramadhan, menjadikan manusia terbagi dalam tiga kelompok.


Pertama, golongan yang tetap taat dalam kebenaran dan kebaikan. Mereka
menjadikan Ramadhan sebagai ghanimah rabbaniyah atau hadiah termahal dari
Allah SWT untuk meraih takwa.

Semoga nuansa Ramadhan senantiasa membekas dan memancar dalam


hidup dan kehidupan kita pada bulan-bulan di luar Ramadhan sehingga tujuan
ibadah Ramadhan menjadikan manusia sebagai insan takwa terus terpelihara
dengan baik. Amin.

2. Keanekaragaman Kebudayaan di Indonesia

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta adalah buddhi yg artinya
akal. Budaya merupakan aspek elemen yg berkenaan bersama budi and akal
manusia. Indonesia memiliki banyak keaneka ragaman kebudayaan yaitu
kebudayaan etnik dan juga kebudayaan asing yang telah ikut masuk keindonesia,
sedangkan kebudayaan nasional Indonesia itu sendiri sudah ada sejak Indonesia
Merdeka, sehingga kebudayaan yang ada sangatlah perlu untuk dilestarikan dan
dikembangkan oleh generasi muda saat ini, agar kekayaan kebudayaan yang
dimiliki Indonesia menjadi ciri khas tersendiri bagi Negara Indonesia, guna
menunjukan betapa banyaknya kesenian budaya yang ada diIndonesia telah
dilestarikan dan dibudayakan oleh bangsa kita.

Indonesia ialah suatu negeri di Asia Tenggara di mana membentang hamparan


alam hijau yang indah permai, birunya laut yang luas, dengan beraneka ragam tipe
hayati yang mampu menciptakan tiap-tiap orang terkesima.

Tanah yang subur bersama beraneka ragam sumber daya alam yang ada dan
nyaris seluruhnya bangsa di dunia membutuhkannya. Hal itu yang menjadikan
sekian banyak negeri mau menguasainya dengan kiat menjajah Indonesia.

Budaya sendiri adalah identitas bangsa yg mesti dihormati, dijaga, and butuh
dilestarikan biar kebudayaan ini terus ada play on words sanggup jadi warisan
anak cucu nanti. Budaya yg ada di Indonesia dinamakan bersama budaya nasional.

Sebagai Contoh adanya Kebudayaan di Indonesia diantaranya seperti kesenian


batik, kesenian reog, kesenian tari pendet, kesenian wayang dan banyak yang
lainnya lagi. Kebudayaan tersebut sangat khas dan terkenal diindonesia.

Bangsa yang maju adalah bangsa yang dapat menghargai dan bangga akan
kebudayaannya sendiri. Karena dari kebudayaan suatu bangsa dapat dilihat tingkat
kemajuan dan intelektualitas masyarakatnya.Indonesia sebagai bangsa yang plural
dengan ragam kebudayaannya mampu menarik perhatian dunia.

Berdasarkan kebenaran waktu ini tidak sedikit generasi bujang bangsa Indonesia
lebih pilih kebudayaan asing dikarenakan mereka anggap kebudayaan asing lebih
unik, menarik, dan lebih praktis.

3. Menegakkan Hukum dan Keadilan, Cegah Hancurnya Masyarakat

Para pendiri bangsa, merumuskan Indonesia sebagai negara berdasarkan atas


hukum, bukan berdasarkan kekuasaan belaka.

Mr Mohammad Yamin, pahlawan nasional dan juga pelopor Sumpah Pemuda


mengatakan, negara hukum adalah tempat keadilan yang tertulis berlaku, bukan
negara polisi atau negara militer, bukan tempat polisi dan prajurit memegang
pemerintah dan keadilan, bukan pula negara kekuasaan, tempat tenaga senjata dan
kekuatan badan melakukkan sewenang-wenang.

Bicara soal negara hukum, berarti kita juga bicara soal keadilan. Keduanya
mempunyai kaitan yang sangat erat. Karena, tidak mungkin dapat terwujud
sebuah negara hukum tanpa keadilan. Meskipun keadilan itu bersifat abstrak,
tidak berwujud, tapi ia harus bisa dirasakan di dalam penegakan hukum.

Siapapun yang melanggar hukum, entah dari kalangan bangsawan, rakyat biasa,
atau bahkan anak sendiri, apabila bersalah, maka ia harus dikenai hukuman sesuai
dengan ketentuan hukum.

Seharusnya aparat penegak hukum dapat menjalankan amanah masyarakat dalam


menegakkan hukum secara jujur, adil dan benar. Jangan sampai rakyat turun
tangan karena merasa tidak mendapat keadilan. Kita tidak ingin masyarakat dan
negeri ini hancur gara-gara aparat melindungi orang yang bersalah. Nauzubillah
min dzalik

4. Bakti Sosial

Bakti sosial atau lebih dikenal sebagai baksos merupakan salah satu kegiatan
wujud dari rasa kemanusiaan antara sesama manusia. Bakti Sosial merupakan
suatu kegiatan dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan
kekerabatan kita.Bakti sosial diadakan dengan tujuan – tujuan tertentu.Bakti sosial
antar warga yang dilakukan oleh mahasiswa adalah untuk mewujudkan rasa cinta
kasih , rasa saling menolong,rasa saling peduli mahasiswa kepada masyarakat luas
yang sedang membutuhkan uluran tangan mereka.

Tujuan Baksos

1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai sarana


aktualisasi diri mahasiswa untuk membantu sesama.
2. Memberi motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran
dalam meningkatkan wawasan.
3. Mempererat hubungan kekeluargaan antara mahasiswa dengan
masyarakat.

Manfaat Baksos

1. Untuk Masyarakat

a. Sebagai subyek, masyarakat diharapkan memiliki kemampuan


mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan di
desanya secara mandiri.

b. Sebagai obyek, masyarakat akan mendapatkan pelayanan melalui


berbagai rangkaian kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas
kesehatan,kebersihan dan pendidikan.

2. Untuk Mahasiswa

a. Sebagai subyek, mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu dan


pengetahuan yang didapat untuk kepentingan masyarakat secara
langsung.

b. Sebagai obyek, bakti sosial adalah sarana pendidikan dan pelatihan non
formal bagi mahasiswa dengan terjun langsung ke masyarakat.

5. Musyawarah untuk Indonesia Damai

Mungkin kita pernah melihat, anggota dewan yang merupakan wakil rakyat saling
adu argumen tentang suatu persoalan atau dalam perumusan undang-undang. Tak
jarang akibat adu argumen dan beda pendapat ini, berujung pada saling caci,
saling benci, bahkan saling adu jotos. Kejadian semacam ini tidak hanya sekali
terjadi dalan sejarah berdirinya lembaga dewan tersebut. Padahal mereka
seringkali mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi. Dan
dalam negara demokrasi berbeda pendapat merupakan hal yang lumrah, tapi
semuanya perlu di musyawarahkan untuk menghasilkan solusi yang
mengedepankan kepentingan yang lebih luas.
Disisi lain, seiring perkembangan teknologi, dunia maya telah dipenuhi berbagai
macam informasi. Mulai dari informasi yang mengandung konten positif, sampai
yang konten negative. Mulai dari informasi yang memberikan inspirasi, sampai
konten yang berisi provokasi. Semuanya berkumpul menjadi satu, dan membuat
masyarakat yang tidak membekali dirinya dengan literasi media, akan mudah
terprovokasi oleh informasi yang tidak benar. Dan akhir-akhir ini, media terus
memberitakan bagaimana masyarakat yang mudah marah dan mudah diprovokasi
oleh oknum masyarakat.

Di tahun politik seperti sekarang ini, provokasi untuk menjatuhkan elektabilitas


pasangan calon yang bertanding dalam pilkada, berpotensi akan terus terjadi.
Semua itu dilakukan demi duduk di kursi kekuasaan. Sementara masyarakat yang
tidak paham, tak jarang ikut larut dalam polemik pilkada yang bisa membuat
kerukunan di negeri ini terganggu.

Di era yang telah modern ini, semestinya tradisi musyawarah tidak dilupakan.
Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk mempermudah terjadinya
musyawarah. Broadcast message harus memunculkan poin-poin kesepakatan yang
menyejukkan, bukan yang menyudutkan. Jangan gunakan teknologi untuk
menghancurkan tradisi untuk saling bersilaturahmi dan diskusi. Karena tradisi
tersebut memang terlihat sederhana, namun sejatinya tradisi yang menjadi budaya
negeri ini, justru membuat negeri ini menjadi damai jika kita bisa
menjalankannya.

6. Menebar Manfaat ke Masyarakat dengan Gotong Royong 

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai gotong royong merupakan nilai yang telah
dikenal lama oleh bangsa Indonesia dan diwariskan secara turun-temurun oleh
pendahulu. Nilai gotong royong perlu dipelihara oleh bangsa Indonesia untuk
menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah bangsa ini.

Gotong royong melibatkan kesadaran setiap lapisan masyarakat, dimulai dari diri
sendiri hingga pada level pemerintahan. Gotong Royong dapat mendorong
masyarakat untuk bersatu dalam menghadapi tantangan bersama.
Selain itu, semangat solidaritas yang ada di dalam gotong royong, juga dapat
mendorong kerja sama antarindividu dan antarkelompok. Jika solidaritas telah
terbentuk maka kepentingan individu atau sekelompok masyarakat dapat
dikesampingkan terlebih dahulu untuk kepentingan bersama.

Gotong royong menjadi penting karena kekuatan-kekuatan dan sumber daya yang
dimiliki setiap orang melebur menjadi satu. Dibalut dengan semangat
kebersamaan, kesemuanya itu dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk
masyarakat luas.

7. Penyandang Disabilitas Juga Manusia

Tidak semua manusia diciptakan dengan kondisi fisik atau mental yang sempurna.
Ada sebagian orang yang memiliki kekurangan, seperti tidak dapat mendengar,
tidak dapat berbicara, keterbelakangan mental, dan lain sebagainya. Ada juga
yang dilahirkan sempurna, akan tetapi karena peristiwa tertentu seperti bencana
alam dan kecelakaan menyebabkan ia memiliki kekurangan fisik atau mental.

Manusia tidak hanya dibatasi menjadi manusia saja, tetapi juga harus ada
peningkatan diri menjadi human. Manusia memiliki prinsip, nilai, dan rasa
kemanusiaan yang melekat pada diri masing-masing. Manusia memiliki akal budi
yang bisa memunculkan rasa atau perikemanusiaan. Perikemanusiaan inilah yang
mendorong perilaku baik sebagai manusia. Memanusiakan manusia berarti
perilaku manusia untuk senantiasa menghargai dan menghormati harkat dan
derajat manusia lainnya. Memanusiakan manusia adalah tidak menindas sesama,
tidak menghardik, tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan perilaku-perilaku
lainnya. Oleh karena itu, di dalam konsep kewarganegaraan timbul yang
dinamakan hak asasi manusia. Hak asasi manusia di sini memang dinyatakan
kurang adil bila penyandang disabilitas disamakan haknya dengan manusia norma
lainya. Oleh karena itu, maka oleh negara dibuatkan sebuah hak tersendiri bagi
penyandang disabilitas, yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Di dalam Undang-Undang tersebut dijelaskan pengertian dari penyandang


disabilitas, yaitu setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual,
mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi
dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Penyandang Disabilitas

Pasal 3 pada Undang-Undang ini menyebutkan bahwa setiap penyandang


disabilitas mendapatkan pemenuhan hak yang bertujuan untuk:

1. mewujudkan penghormatan, pemajuan, perlindungan, dan pemenuhan hak


asasi manusia serta kebebasan dasar penyandang disabilitas secara penuh dan
setara;
2. menjamin upaya penghormatan, pemajuan, perlindungan, dan pemenuhan
hak sebagai martabat yang melekat pada diri penyandang disabilitas;
3. mewujudkan taraf kehidupan penyandang disabilitas yang lebih
berkualitas, adil, sejahtera lahir dan batin, mandiri, serta bermartabat;
4. melindungi penyandang disabilitas dari penelantaran dan eksploitasi,
pelecehan dan segala tindakan diskriminatif, serta pelanggaran hak asasi manusia;
dan
Dari beberapa poin tersebut dapat disimpulkan bahwa negera mengakui adanya
penyandang disabilitas yang berhak untuk mendapatkan hak-hak penyandang
disabilitas secara penuh dan dapat dilaksanakan secara saksama bersama dengan
masyarakat pada umumnya. Selain itu, masyarakat pada umumnya juga harus
memahami hak yang diberikan kepada penyandang disabilitas tersebut.

8. Prestasi Gemilang, Indonesia Peringkat 5 Lomba Debat Internasional

Kompas.com - 06/08/2019, 08:13 WIB BAGIKAN:

Komentar Siswa Indonesia lewat ajang World School Debating Championship


(WSDC) 2019 atau Kejuaraan Debat Antarsekolah Tingkat Dunia di Bangkok,
Thailand, 24 Juli - 1 Agustus 2019 tersebut meraih penghargaan Best English as
Foreign Language (EFL) Speaker dan dinobatkan sebagai The 5th Best EFL
Team.

Prestasi gemilang kembali diraih pelajar Indonesia lewat ajang World School
Debating Championship (WSDC) 2019 atau Kejuaraan Debat Antarsekolah
Tingkat Dunia. Dalam kejuaraan yang berlangsung di Bangkok, Thailand, 24 Juli
sampai dengan 1 Agustus 2019 tersebut, Indonesia meraih penghargaan Best
English as Foreign Language (EFL) Speaker dan dinobatkan sebagai The 5th Best
EFL Team. Penghargaan Best EFL Speaker atau Pembicara Terbaik diraih oleh
Joshua Karel Riantoputra, siswa SMA Negeri 2 Tangerang Selatan.

Prestasi serupa juga pernah diraih Indonesia dalam ajang WSDC empat tahun lalu.
Kategori EFL sendiri adalah kategori bagi negara-negara peserta yang tidak
menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa utama negaranya, atau dengan kata
lain, bahasa asing. Masuk peringkat 5 Dilansir dari laman resmi Kemendikbud,
prestasi ini membuat untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir
Indonesia berhasil menduduki ranking dua belas dari 63 negara peserta di seluruh
dunia.

Indonesia Raih Medali Olimpiade Matematika di Inggris Indonesia juga masuk ke


dalam posisi lima besar dari tiga puluh negara peserta kategori EFL. Setelah
melalui delapan babak penyisihan, tim Indonesia mampu mengumpulkan 5
kemenangan dengan 18 ballots (suara dari juri). Kemenangan Indonesia semuanya
bersifat kemenangan mutlak atas negara Chili, Turki, Slovakia, UEA, dan Jepang.
Tiga kekalahan split decision (tidak mutlak) dari negara Amerika Serikat, Irlandia,
dan Denmark. Dengan nilai tersebut, Indonesia melaju ke babak eliminasi Partial
Double Octofinals. Dalam babak ini Indonesia berhasil mengalahkan tim dari
Yunani.

5 siswa wakil Indonesia Kelima debaters atau siswa-siswi yang mewakili


Indonesia dalam ajang WSDC adalah: Cassia Tandiono (SMA Pelita Harapan
Kemang Village) Joshua Karel Riantoputra (SMAN 2 Tangerang Selatan)
Swanny Wijaya (SMA Sutomo Medan) Joshua Luke Tandiono (SMA British
Indonesia Jakarta) Maria Gracia Primaningtyas (SMAN 4 Denpasar) Tim debat
Indonesia didampingi oleh manajer tim, Rachmat Nurcahyo dari Universitas
Negeri Yogyakata dan Novelina Wirid, alumnus Universitas Gadjah Mada, pelatih
tim Muhammad Haikal Satria, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada, serta pendamping resmi tim, Dhany Hamiddan Khoir.

9. Kriteria Pemimpin Yang Baik Dan Benar

Pemimpin Merupakan sesorang yang akan memepengaruhi atau memberi sebuah


contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai sebuah tujuan dalam
organisasi ataupun kelompok. Untuk memepelajari agar menjadi seorang
pemimpin, anda harus mempelajarinya dengan melakukannya dalam kerja, dalam
artian anda harus menjadi pemimpin bukan hanya katanya saja, tapi ada kerja
keras dan kerja nyata.

Untuk itu, untuk menjadi seorang pemimpin dari yang besar ataupun yang kecil,
harus memenuhi beberapa kriteria kepemimpinan yang baik dan benar agar bisa
membimbing warganya kedalam kesejahteraan.

Kriteria Pemimpin Yang Baik Dan Benar :


1. Terjun Lapangan

Seorang pemimpin yang baik bukan hanya menyuruh anak buahnya saja untuk
melakukan suatu pekerjaan, tetapi pemimpin yang baik harus bisa terjun langsung
ke lapangan untuk menapatkan hasil yang lebih memuaskan. Selain itu, juga dapat
menjadi contoh yang baik bagi warganya agar jika sewaktu waktu warganya
menjadi seorang pemimpin bisa menjadi contoh juga bagi pengikutnya, begitupun
seterusnya. bersangkutan.

2. Hubungan Yang Baik

Seorang pemimpn harus memiliki kriteria tersebut untuk menghasilkan kerja yang
optimal. Pemimpin harus memiliki hubungan yang baik terhadap karyawannya
agar ia bisa membuat nyaman dan aman saat menjadi anak buahnya (Bawahan).
yang tepat.

3. Menumbuhkan Motivasi

Pemimpin yang baik harus bisa menjadi acuan bagi bawahannya. Di sisi lain,
seorang pemimpin juga harus menghargai kerja keras seorang karyawan dengan
memberikan penghargaan atapun dengan yang lainnya agar bisa menumbuhkan
motivasi dirinya untuk terus berkembang menjadi lebih baik.

4. Menjadi Inspirasi

Pemimpin yang baik harus menjadi seorang yang bisa ditiru oleh para
karyawannya. Berbagi penglaman kepada bawahan adalah cara terbaik bagi anda
untuk menjadi inspirasi bagi karyawan maupun semua orang.

5. Komunikasi Yang Baik

Pemimin yang baik dan benar merupakan seorang yang bisa berkomunikasi
dengan perorangan ataupun kelompok secar jelas, tegas, dan dimengerti. Setiap
perkataan seorang pemimpin akan sangat berpengaruh kedepannya karena setiap
ucapan yang dikeluarkan akan selalu dicermati oleh bawahannya.

6. Bersikap Positif

Menjadi seorang pemimpin harus sealu bersikap postif terutama kepada anak
buahnya. Setiap orang selalu tidak luput dari keslahan, jadi ika ada karyawan yang
melakukan kesalahan baik itu kecil maupun besar untuk tidak memarahinya
ataupun mengomelinya secara berlebihan.

7. Menyelesaikan Masalah

Seorang pemimpin diharuskan bisa menyelesaikan sebuah permasalahan yang


dilakukan oleh pihak pihak yang terkait maupun drinya sendiri terhadap orang
lain.

Menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah bahkan harus mempraktekan


kriteria kriteria yang saya sudah ulas di atas. Sekian artikel tentang kriteria
pemimpin yang baik dan benar dari saya. Share ke teman anda dan semoga
bermanfaat bagi kita semua terutama yang ingin menjadi seorang pemimpin.
Sekian dan terima kasih telah berkunjung.

10.Pentingnya Menghargai Perbedaan Dalam Beragama Dan Berbudaya

Indonesia adalah negeri yang kaya akan perbedaan dan keberagaman mulai dari
suku, agama, bahasa, ras, budaya dan adat istiadat. Keberagaman itulah yang
membuat Indonesia menjadi negri yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Tidak
ada satupun negara di dunia yang dapat mengungguli jumlah bahasa daerah di
Indonesia, dan tidak ada satupun negara di dunia yang dapat mengungguli jumlah
kesenian yang ada di Indonesia.  

Karena itulah kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga dengan
keberagaman yang kita miliki, bukan menjadikan keberagaman sebagai alasan
untuk membeda-bedakan apalagi alasan untuk melakukan peperangan. Dengan
adanya keberagaman itu kita harus bersatu agar hal-hal seperti perang suku,
tawuran, dan diskriminasi tidak terjadi lagi di Indonesia. Ada beberapa cara yang
dapat diterapkan oleh mahasiswa guna memupuk kebanggaan dan penghormatan
pada keberagaman yang dimiliki Indonesia yaitu :

1.      Menghargai teman yang berbeda agama


Menghargai teman yang berbeda agama dapat kita lakukan dengan tidak
mengejek teman yang berbeda agama, tidak makan di depan teman yang muslim
saat sedang berpuasa, tidak memfitnah teman yang berbeda agama, dan lain
sebagainya.
2.      Tidak membeda-bedakan teman
Tidak membeda-bedakan teman dapat kita lakukan dengan cara menolong siapa
saja tanpa melihat suku atau agama, tidak mengucilkan teman yang berbeda
agama saat memilih kelompok, tidak melihat suku atau agama saat memilih
teman, dan lain sebagainya.
3.      Dapat menerima perbedaan
Dapat menerima perbedaan contohnya kita tidak merasa risih saat berbicara
dengan orang yang berbeda agama, tidak menjelek-jelekan suku atau agama lain,
tidak mencemooh teman yang berbeda suku atau agama, dan lain sebagainya.
4.      Mampu bertoleransi dengan teman yang berbeda agama
Misalnya dengan mengadakan istirahat pada waktu sholat, menghentikan proses
diskusi saat terdengar suara adzan, tidak melakukan keributan saat teman yang
berbeda agama mengadakan acara keagamaan, dan lain sebagainya.
Perilaku-perilaku di atas hanya sebagian dari sekian banyak perilaku yang
bisa kita lakukan untuk menghargai dan menghormati kebergaman. Oleh karena
itu kita warga negara Indonesia diwajibkan untuk menghargai perbedaan sehingga
tidak terjadi perpecah belahan di antara masyarakat. Jika hal ini kita lakukan
dengan sungguh-sungguh maka Indonesia akan menjadi negara yang disegani dan
ditakuti oleh negara-negara di dunia karena penduduknya yang kompak.
B. Hasil Analisis Artikel
1. Menurut saya dalam menererapkan nilai-nilai pancasila yaitu sila pertama
dapat dilakukan dengan menjaga konsistensi ibadah, karena tak cukup
hanya memeluk agama saja, tetapi kita juga harus menjalankan kewajiban
yang ada pada agama yang kita peluk itu sendiri untuk menunjukkan
ketaatan kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Menurut saya kebudayaan merupakan wujud implementasi pancasila ke
tiga, karena kebudayaan meningkatkan rasa kebangsaan dan rasa
nasionalisme pada tiap-tiap penduduk negeri Indonesia. Dengan berbagai
macam budaya yang ada juga dapat menciptakan rasa cinta terhadap tanah
air. Untuk itu rakyat memiliki rasa untuk menjaga dan mempertahankan
budaya tersebut supaya tidak hilang maupun diakui dan diambil oleh
bangsa lain.
3. Menurut saya penegakan hukum memang harus di tegakkan dengan
seadil-adilnya, untuk melindungi dan mempertahankan hak hak
masyarakat. Karena sesuai dengan nilai pancasila sila kelima, maka setiap
masyarakat harus diperlakukan adil di depan hukum. Dalam kasus-kasus
sekarang ini kebanyakan orang-orang yang berstatus sosial tinggi,
menggunakan kekayaannya untuk menutupi kesalahan mereka sehingga
terhindar dari hukum. Sedangkan orang yang berstatus sosial rendah
mendapat hukuman lebih berat, walaupun kasusnya lebih ringan.
4. Menurut saya bakti sosial merupakan kegiatan yang dalam menjalin
hubungan masyarakat, bakti sosial juga merupakan kegiatan sosial yang
sesuai dengan penerapan nilai pancasila sila ke 5 dan ke 2. Dalam bakti
sosial terwujud rasa solidaritas antara satu dengan lainnya, dan terdapat
keadilan dalam pembagian tugas baktisosial.
5. Menurut saya musyawarah memang sangat diperlukan untuk memutuskan
suatu persoalan atau pertimbangan, karena dalam musyawarah
mementingkan keputusan bersama, tidak boleh egois, tidak boleh
memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan nilai
pancasila yaitu sila ke tiga.
6. Menurut saya gotong royong merupakan penerapan nilai pancasila yaitu
sila ke lima. Karena dalam kegiatan gotong royong masyarakat dapat
merasakan keadilan sosial yaitu melaksanakan tugas bersama tanpa
membedakan status sosial mereka. Selain itu juga terdapat implementasi
pada sila kedua karena masyarakat yang terlibat dalan kegiatan gotong
royong akan merasakan hal senasib dan seperjuangan, yang merupakan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
7. Menurut saya masyarakat disabilitas juga perlu mendapatkan perlakuan
yang sama oleh negara dan masyarakat lainnya, mereka juga harus
mendapatkan hak yang sama seperti pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
Kita sebagai manusia juga harus memperlakuan dengan perlakuan yang
sama, tidak boleh menyakiti hatinya dengan kata-kata yang tidak sesuai.
8. Menurut saya prestasi merupakan wujud kecintaan dan pengorbanan
terhadap indonesia yang dapat meningkatkan solidaritas sejumlah orang
dalam mencapai prestasi tersebut. Sehingga meningkatkan rasa bangga
terhadap rakyat indonesia terhadap bangsa dan negaranya yang
menjadikan rasa persatuan .
9. Menurut saya seorang pemimpin memang harus memenuhi kriteria seperti
dalam artikel di atas. Seorang pemimpin juga haruslah bijak dalam
mengambil sebuah keputusan,dan juga harus mementingkan kepentingan
rakyat yang disebutkan dalqm pancasila alenia ke empat.
10. Kita sebagai warga negara indonesia harus percaya dan mengimani bahwa
Tuhan itu ada, tetapi walaupun kepercayaan itu berbeda, kita harus saling
menghormati antara satu dengan yang lain. Hal ini sesuai dengan nilai
pancasila sila pertama yaitu ketuhanan Yang Maha esa.

Anda mungkin juga menyukai