Anda di halaman 1dari 13

 

LAB. HIDROLIKA DAN Waktu 07.00 –  10.00


: 07.00 – 
 10.00 WIB

HIDROMRKANIKA Tanggal : 15 Oktober 2015

Hari : Kamis

FAKTOR GESEKAN PADA PIPA DIBANDINGKAN


SAMBUNGAN PADA PIPA 

 Nama : Elsy Gustika Buana

 NIM : F44140047

Kelompok (Hari) : 2 (Kamis)

 Nama Asisten :

1.  Firdausi Farhana F44130059


2.  Fitriana Khoirunnisa F44130089

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
 

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknik informatika


memberikan pengaruh yang sangat besar pada berbagai aspek kehidupan
manusia. Pengaruh yang paling nyata terlihat pada terjadinya perubahan
mendasar terhadap cara seseorang dalam melakukan komputasi (Mardianto et
al  2005).
 2005). Hal tersebut juga terlihat jelas
je las terutama dalam bidang teknik sipil dan
lingkungan. Salah satu bidang teknik sipil yang berkaitan dengan suatu aliran
fluida yang mengalir melalui suatu pipa sangat membutuhkan suatu program
khusus untuk mempercepat perhitungan head loss 
loss  atau rugi tekanan yang
terjadi dalam pipa tersebut.
Rugi tekanan aliran dapat diakibatkan oleh hilangnya energi karena
gesekan permukaan saluran, belokan, dan perubahan penampang aliran.
Gesekan permukaan dipengaruhi oleh faktor friksi. Korelasi Colebrook ,
 Blasius,, Chen
 Blasius Chen,,  Von-Karman-Nikuradse,
Von-Karman-Nikuradse, dan penentuan faktor friksi di
 beberapa paket program komputer telah dimanfaatkan untuk opsi penentuan
faktor friksi di beberapa paket program komputer. Sebab, penentuan faktor
friksi  Blacius Equation 
Equation  dan Universal Velocity 
Velocity  membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk menghitungnya apabila dilakukan secara manual (Dibyo
2002). Besarnya rugi tekanan yang disebabkan oleh beberapa faktor tesebut
 berbeda-beda dan bervariasi untuk setiap bilangan Reynold
Reynold nya.
Faktor friksi (Universal
(Universal velocity,
velocity,  Blacius Eqution)
Eqution) dan % Diff  
merupakan beberapa informasi perting yang harus diketahui dalam sistem
 perpipaan. Hal tersebut berpengaruh pada perencanaan dan pemasangan suatu
 pipa dalam konstruksi suatu bangunan ataupun berpengaruh
ber pengaruh pada hal lainnya
yang berkaitan dengan Teknik Sipil dan Lingkungan. Informasi-informasi
diatas dapat diperoleh dengan perhitungan langsung secara manual ataupun
melalui perhitungan langsung menggunakan suatu program komputer.
Berbagai kelebihan dan kekurangan dimiliki oleh dua cara perhitungan
tersebut. Namun, perhitungan menggunakan suatu program komputer dapat
 

mempercepat suatu pekerjaan sehingga dapat mengefisiensi waktu


 perhitungan. Oleh sebab itu, perhitungan menggunakan program komputer
 banyak dilakukan saat ini dan perlu dipelajari
dipelajari lebih dalam lagi.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk membandingkan faktor friksi
 Blacius Equation dan
Equation dan Universal Velocity.
Velocity.

II. METODOLOGI DAN ANALISIS


Praktikum faktor gesekan pada pipa dibandingkan sambungan pada
 pipa dilakukan pada Laboratorium Komputer Departemen Teknik Sipil Dan
Lingkungan. Peralatan yang digunakan adalah laptop atau komputer dengan
aplikasi Quick Basic dan
Basic dan Microsoft
 Microsoft Excel  atau
  atau Visual Basic.
Basic. Hasil perhitungan
yang ditunjukann dengan program Quick basic dan
basic dan Visual Basic mengenai
Basic mengenai nilai
Universal Velocity,
Velocity,  Blasius Equation,
Equation, dan % DIFF menunjukkan angka yang
hamper sama, hanya saja pembulatan angkanya yang berbeda. Langkah-langkah
atau prosedur yang dilakukan dalam praktikum ini adalah pada Quick Basic 
Basic 
langkah pertama yang dilakukan yaitu program dibuka, kodingan-kodingan
dimasukkan, dan menu  Run
 Run   diklik, kemudian akan muncul lembar baru dan
angka 40 diketik dan enter .
Pada Visual Basic,
Basic, langkah awal yang dilakukan adalah membuka
 program  Microsoft Excel , variable-variabel rancangan ditetapkan dalam
 Microsoft Excel   dalam bentuk tabel yang merupakan nilai dari bilangan
Reynold. Selanjurtnya, variabel rancangan dimasukan dan dilakukan
 pengolahan (coding ).
). Kodingan dimasukkan dalam program Visual Basic 
Basic 
dengan perantara tombol menu Comman Button pada
Button pada menu Developer
menu Developer Microsoft
 Excel   dan Visual Basic 
Basic  yang bertujuan untuk dilakukannya perhitungan dan
 penghapusan data. Setelah semua kodingan dimasukkan pada Visual Basic,
Basic,
menu Run
menu Run diklik
 diklik dan menu Design
menu Design Mode
Mode pada
 pada Microsoft
 Microsoft Excel  diklik
 diklik juga, maka
akan muncul nilai Universal Velocity,
Velocity,  Blasius Equation,
Equation, dan % DIFF   pada
 Microsoft Excel .
 

 
Langkah-langah dari masing-masing program tersebut disajikan pada
 bagan alir di bawah ini :

Program Quick Basic  Input Coding  Run

Ketik angka 40

Enter

Gambar 1. Bagan Alir Program Quick Basic

Microsoft Excel Input data bilangan Coding dalam


Reynold Visual Basic 

Command Botton 1

Command Button 2

Otput  dalam
 dalam
Microsoft Excel  

Gambar 2. Bagan Alir Program Microsoft Excel (Visual Basic)

Faktor Friksi Universal Velocity Distribution Law dalam


Law  dalam koding-koding
 pada masing-masing program tersebut dapat dihitung dengan persamaan :
 2.5 * (10-5)…… (1) 
F –  2.5
F = F –  (1) 
Keterangan :
F = Faktor friksi Universal Velocity Distribution Law 
Law 
Energi spesifk dalam koding dapat dihitung dengan persamaan :
 

E = F0.5……(2)
……(2)  
Keterangan :
E = Enerfi spesifik (m)
F = Faktor friksi Universal Velocity Distribution Law 
Law 
Luas penampang alirang dalam koding dapat dihitung dengan persamaan :
E) –  0.4……(3)
A = 4 x 0.4343 x Log (R x E) –  0.4……(3)  
Keterangan :
A = Luas penampang (m2)
R = Jari-jari hidrolik (m)
E = Energi spesifik (m)

Lebar saluran dalam koding dapat dihitung dengan persamaan :


B = 1 / E…..(4) 
E…..(4) 
Keterangan :
B = Lebar saluran (m)
E = Energi spesifik (m)
Faktor friksi Blasius
friksi Blasius Equation dalam
Equation dalam koding dapat dihitung dengan
 persamaan :
F1 = 0.0791 / (R 0.25)…….(5)
)…….(5)  
Keterangan :
F1 = Faktor friksi Blasius
friksi Blasius Equation 
Equation 
R = Bilangan Reynold
Besarnya % DIFF  dalam
 dalam koding dapat dihitung dengan persamaan :
(1 –  (F / F1)))…..(6) 
D = Abs (100 x (1 –  F1)))…..(6) 
Keterangan :

D = Selisih antara faktor friksi Universal Velocity Distribution Law dengan


Law dengan
Faktor friksi Blasius
friksi Blasius Equation 
Equation 

F = Faktor friksi Universal Velocity Distribution Law 


Law 
F1 = Faktor friksi Blasius
friksi Blasius Equation 
Equation 
 

 
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Quick Basic merupakan
Basic merupakan suatu program komputer atau salah satu bahasa
 pemrograman yang menggunakan
men ggunakan bahasa basic
basic.. Program Quick Basic banyak
Basic banyak
memberikan manfaat dalam berbagai bidang, baik dalam bidang teknik sipil,
industri, maupun bidang pertanian. Dalam bisang pertanian, Quick Basic 
Basic 
digunakan dalam rancang bangun dan sistem kesesuaian lahan tanaman pangan
yang dirancang melalui aplikasi Quick Basic (Santoso
Basic (Santoso 2000).
Visual Basic merupakan
Basic merupakan salah satu bahasa pemograman visual yang ada
dari sekian banyak bahasa pemograman yang telah beredar. Diantaranya adalah
: Visual C++, Visual Foxpro, dll. Struktur pemograman dari Visual Basic pada
Basic pada
dasarnya sama dengan struktur dari bahasa pemograman visual lainnya. Sebagai
contoh adanya struktur pemograman keputusan (if, then, else), struktur
 pengulangan (for..next, do..loop), dll. Selain itu, Visual Basic juga
Basic juga merupakan
 bahasa pemograman berorientasi objek, yang memberikan kebebasan bagi user
untuk memanipulasi setiap objek yang tampak/dibuat (Khalid 2010).
Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan
Basic menggunakan pendekatan
Visual untuk merancang user interface 
interface  dalam bentuk  form
 form,, sedangkan untuk
kodingnya menggunakan dialek bahasa Basic
bahasa Basic yang
 yang cenderung mudah dipelajari.
Visual Basic tidak
Basic tidak hanya terdapat dalam bahasa pemograman tersendiri, namun
sistem pemograman Visual Basic 
Basic  juga terintegrasi dalam  Microsoft Excel ,
 Microsoft Word ,  Microsoft Access,
Access, serta beberapa aplikasi  Microsoft   lainnya.
Dan Visual Basic Scripting Edition 
Edition   (VB Script ) juga telah banyak digunakan
seperti dalam perancangan ASP ( Active Server Page)
Page) dan merupakan subnet dari
 bahasa pemograman Visual Basic.
Basic. Dalam lingkungan Window's User-interface 
User-interface 
sangat memegang peranan penting, karena dalam pemakaian aplikasi, pemakai
senantiasa berinteraksi dengan User interface 
interface  tanpa menyadari bahwa
dibelakangnya berjalan instruksi-instruksi program yang mendukung tampilan
dan proses yang dilakukan (Priyanto 2010).
Program Quick basic 
basic  dijalankan dengan berbagai macam input
kodingan. Istilah-istilah kodingan yang digunakan dalam
dalam frifact 
 frifact  yaitu print 
 yaitu print , data,
input, dim, for 
dim,  for ..to
..to..,
.., read , if ..,then
..,then..,
.., goto
 goto,, next , dan end . Istilah print 
Istilah print  digunakan
 digunakan
 

untuk memberikan perintah kepada program tersebut untuk mencetak kalimat


yang dimasukkan, istilah data digunakan untuk memasukkan data yang
diinginkan, istilah input digunakan untuk memasukkan jumlah data, istilah dim
digunakan untuk menentukan dimensi batasnya sesuai dengan yang diinginkan,
istilah for 
istilah  for ..to
..to..
.. digunakan untuk memberikan perintah untuk memulai dari yang
dikendaki sampai jumlah data yang diinput, istilah read   digunakan untum
membaca data yang telah diinput, istilah if ..
.. then
then..
.. digunakan untuk memberika
 perintah bersyarat, istilah  goto
 goto   digunakan untuk memberi perintah tentang
kondisi tak bersyarat, istilah next   digunakan untuk melanjutkan ke baris
selanjutnya, dan istilah end  digunakan
 digunakan ntuk mengakhiri semua perintah.
Hasil kodingan yang didapatkan pada Quick Basic 
Basic  dan Visual Basic
menunjukkan nilai dari bilangan Reynold yang dimasukkan atau diinput yaitu
dari 1000 sampai dengan 650000 sebanyak 40 data, nilai Universal Velocity,
Velocity,
 Blasius Equation,
Equation, dan % DIFF  dari
 dari masing-masing nilai bilangan Reynold yang
dimasukkan. Besarnya nilai % DIFF  tidak
  tidak dipengaruhi oleh besarnya bilangan
Reynold. Masing-masing nilai Universal Velocity dan
Velocity dan Blasius
 Blasius Equation berbeda
Equation berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan besarnya bilangan Reynold
yang diinput. % DIFF   yang paling kecil menunjukkan nilai faktor friksi yaitu
ditunnjukkan oleh bilangan reynold dengan nilai 65000, Universal Velocity 
Velocity 
sebesar 0.00495,  Blasius Equation 
Equation  sebesar 0.00495391, dan %DIFF   sebesar
0.0821829 pada Quick Basic 
Basic  dan sebesar 0.0789 pada Visual Basic.
Basic. Nilai
Universal Velocity 
Velocity  dan  Blasius Equation 
Equation  yang ditunnjukkan oleh bilangan
Reynold dari 1000 sampai 4000 menunjukkan angka yang sangat sangat besar
dibandingkan dengan nilai pada bilangan Reynold lainnya. Sedangkan, pada
 bilangan Reynold dari 4500 sampai 650000 menunjukkan nilai Universal
Velocity   dan  Blasius Equation 
Velocity Equation  yang semakin menurun dari 0.009725 hingga
0.00315 (nilai Universal Velocity)
Velocity) dan 0.009657692 hingga 0.002785789
0.002785789 (nilai
 Blasius Equation).
Equation).
Faktor friksi atau friction
atau friction factor  merupakan
 merupakan hal yang umum terjadi pada
suatu ppenampang pipa saluran dan dapat menimbulkan suatu gesekan pada
 penampang pipa aliran. Faktor friksi, belokan, dan perbedaan diameter saluran
s aluran
dalam aliran pipa dapat menyebabkan kerugian tekanan (Chengel 2010).
 

Persamaan Blasius
Persamaan Blasius merupakan
 merupakan persamaan diferensial biasa non linear berderajat
3. Persamaan Blasius
Persamaan Blasius bisanya
 bisanya hanya berlaku untuk pipa licin dengan bilangan
Reynold 3000-100000 (Ram 2003). Universal Velocity 
Velocity  merupakan
kecepatan dari suatu aliran fluida yang bergantung pada bilangan Reynold dan
 bergantung pada jenis aliran fluida (Weigand 2004). Faktor friksi pada
sebesa r 3000 adalah 1.00 x 10 -2. Faktor friksi
 permukaan pipa halus dengan Re sebesar
 pada pipa dengan Re sebesar 10000, 15000, 20000, 25000, 30000, dan 40000
 berturut-turut adalah 7.76 x 10-3, 7.00 x 10-3, 6.48 x 10-3, 6.18 x 10-3, 5.82 x 10-
3
, 5,57 x 10-3, dan 5.51 x 10 -3 (Dibyo 2002). Hasil dari faktor friksi dari data
tersebut juga menunjukkan bahwa semakin besar nilai bilangan Reynold maka
nilai faktor friksi (Universal
(Universal Velocity dan
Velocity dan Blasius
 Blasius Equation)
Equation) nya semakin kecil.

Gambar 3. Hasil Kodingan pada Quick Basic 


Basic 

IV. SIMPULAN DAN SARAN


4.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah dilakukan
adalah besarnya faktor friksi dapat ditentukan dengan perbandingan antara
Universal Velocity 
Velocity  dan  Blasius Equation.
Equation. Penentuan faktor friksi dapat
ditentukan dengan menggunakan bantuan software
bantuan software Quick Basic,
Basic, Microsoft excel ,
 

dan Visual Basic.


Basic. Besarnya bilangan Reynold berbanding terbalik dengan faktor
friksi yang didapatkan. Artinya, semakin besar Reynold maka nilai Universal
Velocity   dan  Blasius Equation 
Velocity Equation  yang didapatkan semakin kecil. Begitu juga
sebaliknya, semakin kecil Bilangan Reynold nya, Universal Velocity dan
Velocity dan Blasius
 Blasius
 Eqation yang
 Eqation yang didapatkan semakin besar. Besarnya % DIFF  menunjukkan
 menunjukkan selisih
antara faktor friksi Unversal Velocity dan
Velocity dan faktor friksi Blasius
friksi  Blasius Equation yang
tidak dipengaruhi oleh besarnya bilangan Reynold. Penentuan faktor friksi
ditentukan oleh % DIFF  terkecil
  terkecil yang ditunjukan oleh Bilangan Reynol 65000
dengan faktor friksi sebesar 0.0789 pada Visual Basic dan
Basic dan 0.0821829 pada Quick
 Basic..
 Basic

4.2 Saran
Sebaiknya penentuan faktor friksi juga dilakukan dengan bantuan
 software   yang lain untuk meningkatkan
 software meningkatkan pemahaman tentang pengaruh faktor
friksi terhadap bilangan Reynold dan mampu mengaplikasikannya di berbagai
 software..
 software

DAFTAR PUSTAKA
Cengel YA, Cimbala, JM. 2010.  Fluid mechanics: fundamentals and application
2nd ed..
ed.. New York (US) : Mc Graw-Hill education.
Dibyo s. 2002. Kajian dalam penentuan faktor friksi aliran pendingin. Jurnal
pendingin. Jurnal Hasil
 Penelitian PTIRR : 203-209.
Khalid M. 2010. Object Oriented Programming Pada Pemograman Visual .
Surabaya (ID) : Penerbit ilmu komputer.
Mardianto DSU, Lumenta ASM, Rumagit AM, Wowor APR. 2005. Rancang
 bangun aplikasi toko menggunakan Visual Basic 
Basic  9.0.  Jurnal   Studi Kasus
 Roberta Superstore :
Superstore : 2-7.
Priyanto R. 2010. Langsung
2010.  Langsung Bisa Visual Basic Net
Basic  Net 2008. Yogyakarta (ID) : Andi
Offset.
Ram S. 2003. Hydrology
2003. Hydrology and Hydraulic
Hydraulic Systems
Systems.. London (EN) : Prentice Hall.
 

Santosa. 2000. Sistem kesesuaian lahan tanaman pangan menggunakan Quick


Basic. Jurnal
Basic.  Jurnal Keteknikan Pertanian 3(14)
Pertanian 3(14) : 175-189.
Weigand B. 2004. Analytical
2004. Analytical Methods for Heat Transfer and Fluid Flow Problem
Problem..
 New York (US) : Universitat Stuttgart.
 

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Coding-an Visual Basic dalam Microsoft Excel

Reynold Univ
 Number Velocity Blasius %Diff
1000 0.015825 0.01406619 12.5038113
1500 0.013725 0.012710238 7.98381938
2000 0.012475 0.011828209 5.46820865
2500 0.011625 0.011186429 3.92056045
3000 0.010975 0.010687993 2.68531959
3500 0.010475 0.010283939 1.85786274
4000 0.01005 0.009946298 1.04261472
4500 0.009725 0.009657692 0.69693574
5000 0.009425 0.009406628 0.19530612
5500 0.009175 0.009185141 0.11040281
6000 0.00895 0.008987495 0.41719287
6500 0.00875 0.008809437 0.67469469
7000 0.008575 0.008647727 0.84099615
7500 0.0084 0.008499848 1.17470523
8000 0.00825 0.008363807 1.3607045
8500 0.008125 0.008237999 1.37168408
9000 0.008 0.008121119 1.49140365
9500 0.007875 0.008012086 1.71098557
10000 0.007775 0.00791 1.70670038
15000 0.007 0.007147492 2.06354693
20000 0.0065 0.006651491 2.27754428
25000 0.006175 0.006290591 1.83752935
30000 0.0059 0.0060103 1.8351874
35000 0.0057 0.005783084 1.43666651
40000 0.005525 0.005593215 1.21959631
45000 0.005375 0.005430919 1.02964831
50000 0.00525 0.005289736 0.75118709
55000 0.005125 0.005165184 0.77798131
60000 0.00505 0.00505404 0.07993515
65000 0.00495 0.00495391 0.07893493
70000 0.004875 0.004862974 0.24729126
75000 0.0048 0.004779816 0.42227822
80000 0.004725 0.004703314 0.46107616
85000 0.004675 0.004632567 0.91596167
90000 0.004625 0.004566841 1.27351435
95000 0.004575 0.004505527 1.54195396
100000 0.004525 0.00444812 1.72837333
150000 0.00415 0.00401933 3.25103838
200000 0.003925 0.003740408 4.93507482
250000 0.00375 0.00353746 6.00827959
300000 0.003625 0.00337984 7.2535908
 

350000 0.003525 0.003252067 8.39260378


400000 0.003425 0.003145296 8.89278121
450000 0.00335 0.00305403 9.69111523
500000 0.0033 0.002974637 10.9379043
550000 0.00325 0.002904597 11.8916169
600000 0.0032 0.002842096 12.5929784
650000 0.00315 0.002785789 13.0739099

Lampiran 2. Coding-an Quick Basic


 

Lampiran 3. Kpdingan pada Visual Basic pada


Basic pada Microsoft
 Microsoft Excel  

Anda mungkin juga menyukai