L021181018
DEPARTEMEN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
DINAMIKA POPULASI IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) HASIL
TANGKAPAN NELAYAN DI PERAIRAN DESA LOWA KECAMATAN
BONTOSIKUYU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul penelitian diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana laju pertumbuhan Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) di perairan Desa
Lowa Kecamatan Bontosikuyu
B. HIPOTESIS
Pulau Selayar memiliki sumberdaya perairan yang melimpah salah satunya di Desa Lowa
Kecamatan Bontosikuyu. Sehingga sebagian besar masyarakat atau penduduknya
bermatapencaharian sebagai seorang nelayan. Salah satu hasil tangkapan atau komuditi
nelayan adalah ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) atau yang sering disebut oleh
masyarakat setempat sebagai ikan tinumbu. Ikan tenggiri (Scomberomorus commerson)
merupakan salah satu jenis ikan pelagis besar yang yang memiliki nilai potensi yang tinggi,
hasil tangkapan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi nelayan. Ikan tenggiri
(Scomberomorus commerson) ditangkap dengan menggunakan pancing khusus dengan
umpang ikan yang masih hidup. Pengoperasian alat tangkap biasanya menggunakan perahu
atau kapal. Kegiatan penangkapan ikan biasanya terlebih dahulu dilakukan penentuan lokasi
atau wilayah yang nantinya kan dijadikan sebagai lokasi penangkapan dimana lokasi atau
tempat penangkapan tersebut terdapat ikan tenggiri (Scomberomorus commerson).
Hal yang sering digunakan untuk mengetahui populasi ikan adalah faktor pertumbuhan
suatu ikan. Dalam populasi dikenal dengan istilah stok. Stok ikan menunjukkan atau
mengambarkan persediaan suatu kelompok ikan. Stok digunakan untuk mengetahui
kelestarian ikan dan jumlah ikan yang dapat ditangkap secara berkelanjutan. Pendugaan
populasi ikan sangat penting diketahui dalam manajemen perikanan hal ini untuk mengetahui
perubahan pada populasi, stok dan kondisi dari sumber daya perikanan.
Pertumbuhan disini dapat diartikan sebagai bertambahnya ukuran panjang dan berat suatu
organisme dalam kurung waktu tertentu, dimana faktor faktor yang dapat mempengaruhi
yaitu faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik yang mempengaruhi pertumbuhan ikan
antara lain seperti faktor umur, faktor ukuran, jens kelamin, dan makanannya. Sedangkan
faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan ikan antara lain seperti kondisi perairan
seperti suhu, cahaya,salinitas perairan.
Laju pertumbuhan ikan tenggiri di Desa Lowa Kecamatan Bontosikuyu terbilang sangat
cepat, populasi ikan yang terdapat di daerah ini sangat banyak hal ini dapat dilihat dari hasil
tangkapan yang didapat oleh para nelayan di desa setempat. Rata-rata nelayan dapat
mendapat ikan tenggiri 2-4 ekor setiap sekali pergi.
C. PEMBAHASAN
Indonesia merupakan Negara yang menempati urutan pertama di dunia dari lima negara
besar penghasil ikan Tenggiri (FAO, 1984). Keempat Negara yang lainnya adalah Filipina,
Sri Langka, Yaman, dan Pakistan.
Scomberomorus commerson termasuk dalam suku Scombridae dan termasuk dalam
kelompok mackerel bersama dengan ikan tuna (Collette dan Russo, 1984). Temasuk dalam
kelompok ikan pelagis, yang dapat hidup pada kedalaman 15-200 m, yang ditemukan dalam
kelompok berukuran kecil. Tersebar luas diperairan Indofasifik bagian barat seperti dari
Afrika Selatan dan Laut Merah sampai ketimur yang mencakup Kepulauan Indoaustralia
sampai ke Australia dan Fuji, dan ke utara sampai Hongkong, Taiwan, dan Jepang.
Ikan tenggiri sudah menjadi objek dari semua perikanan baik komersial, artisanal,
ataupun rekreasional. Ikan tenggiri ini selalu ada sepanjang tahun namun beberapa tempat di
daerah lain pennegkapan hanya dilakukan pada beberapa waktu saja tergantung dari musim
penangkapannya.
Lt = L (1-e-K (t-t0))
dimana,
COLLETTE, B.B., and L. RUSSO. 1984. Morphology, systematic, and biology of the Spanish
mackerels (Scomberomorus, Scombridae). Fish. Bull., U.S. 82 (4):545 – 692.
F.A.O. 1984. Year book of fishery statistics 1982. Catches and landings. FAO Fish. Ser. 21 and
FAO Stat. Ser. 52. Vol. 54. Rome, Italy: 395 pp.