Anda di halaman 1dari 4

Analisis Gangguan Kesehatan Spiritual

DEPRESI

A. Penjelasan Depresi

Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lamban
dan diikuti oleh perubahan suasana hati. Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran
yang negatif terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi lemah,
serta kesulitan dalam mengambil keputusan.
Menurut Maramis, depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan
komponen psikologis seperti rasa sedih, rasa tidak berguna, gagal, kehilangan, putus asa, dan
penyesalan yang patologis. Depresi juga disertai dengan komponen somatic seperti anorexia,
konstipasi, tekanan darah nadi menurun. Dengan kondisi yang demikian, depresi dapat
menyebabkan individu tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalam kehidupannya
Beck (dalam Nanik Afida dkk, 2000 :181) menjelaskan depresi memiliki beberapa aspek
emosional, kognitif, motivasional, dan fisik.

a. Aspek yang dimanifestasikan secara emosional, yaitu :


1) Perasaan kesal atau patah hati (dejected mood) ; perasaan ini menggambarkan keadaan
sedih, bosan dan kesepian yang dialami individu. Keadaan ini bervariasi dari kesedihan
sesaat hingga kesedihan yang terus - menerus.
2) Perasaan negatif terhadap diri sendiri ; perasaan ini mungkin berhubungan dengan perasaan
sedih yang dijelaskan di atas, hanya bedanya perasaan ini khusus ditujukan kepada diri
sendiri.
3) Hilangnya rasa puas ; maksudnya ialah kehilangan kepuasan atas apa yang dilakukan.
Perasaan ini dapat terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukan termasuk hubungan
psikososial, seperti aktivitas yang menuntut adanya suatu tanggung jawab.
4) Hilangnya keterlibatan emosional dalam melakukan pekerjaan atau hubungan dengan orang
lain ; keadaan ini biasanya disertai dengan hilangnya kepuasan diatas. Hal ini
dimanifestasikan dalam aktivitas tertentu, kurangnya perhatian atau rasa keterlibatan emosi
terhadap orang lain.
5) Kecenderungan untuk menangis diluar kemauan ; gejala ini banyak dialami oleh penderita
depresi, khususnya wanita. Bahkan mereka yang tidak pernah menangis selama bertahun-
tahun dapat bercucuran air mata atau merasa ingin menangis tetapi tidak dapat menangis.
6) Hilangnya respon terhadap humor ; dalam hal ini penderita tidak kehilangan kemampuan
untuk mempersepsi lelucon, namun kesulitannya terletak pada kemampuan penderita untuk
merespon humor tersebut dengan cara yang wajar. Penderita tidak terhibur, tertawa atau
puas apabila mendengar lelucon.
b. Aspek depresi yang dimanifestasikan secara kognitif, yaitu :
1) Rendahnya evaluasi diri ; hal ini tampak dari bagaimana penderita memandang dirinya.
Biasanya mereka menganggap rendah ciri - ciri yang sebenarnya penting, seperti kemampuan
prestasi, intelegensi, kesehatan, kekuatan, daya tarik, popularitas, dan sumber keuangannya.
2) Citra tubuh yang terdistorsi ; hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Mereka merasa dirinya
jelek dan tidak menarik.
3) Harapan yang negatif ; penderita mengharapkan hal - hal yang terburuk dan menolak uasaha
terapi yang dilakukan.
4) Menyalahkan dan mengkritik diri sendiri ; hal ini muncul dalam bentuk anggapan penderita
bahwa dirinya sebagai penyebab segala kesalahan dan cenderung mengkritik dirinya untuk
segala kekurangannya
5) Keragu-raguan dalam mengambil keputusan ; ini merupakan karakteristik depresi yang
biasanya menjengkelkan orang lain ataupun diri penderita. Penderita sulit untuk mengambil
keputusan, memilih alternatif yang ada, dan mengubah keputusan.
c. Aspek yang dimanifestasikan secara motivasional ; meliputi pengalaman yang disadari
penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan. Ciri utamanya adalah sifat regresif
motivasi penderita, penderita tampaknya menarik diri dari aktifitas yang menuntut adanya
suatu tanggung jawab, inisiatif bertindak atau adanya energi yang kuat.
d. Aspek depresi yang muncul sebagai gangguan fisik meliputi kehilangan nafsu makan,
gangguan tidur, kehilangan libido, dan kelelahan yang sangat.
B. Analisi Pada Diri Sendiri

Berdasarkan pada penjelasan di atas, bahwa depresi sangat mempengaruhi suasana hati
dan proses hidup, berdasarkan pada diri saya sendiri, saya sering kali mengalami depresi yang
diakibatkan oleh banyak hal seperti perasaan atau emosi, rasa sedih, rasa tidak berguna, gagal,
kehilangan, putus asa, dan penyesalan terhadap segala sesuatu yang saya lakukan. Dengan
adanya perasaan yang saya alami tersebut saya merasa sangat tertekan, sehingga sering kali saya
menilai diri saya tidak akan pernah berhasil melakukan sesuatu, hal tersebut juga dipengaruhi
oleh lingkungan di sekitar saya. Misalnya, ketika saya mendapatkan suatu keberhasilan selalu
orang-orang disekitar saya mendekati saya dan berusaha untuk membuat saya jatuh atau pun
membuat citra saya buruk di mata orang lain, oleh karena itu saya merasakan kecewa dan
bertanya pada diri saya, apa yang salah dengan diri saya sehingga apa yang saya dapat hanya
bersifat sementara dikarenakan orang atau pun lingkungan saya tidak menerima saya dengan
baik. Sedangkan saya selalu memulai dengan niat dan hati yang tulus terhadap orang lain untuk
membantu atau lain sebagainya, namun feedback yang saya dapat tidak sesuai, yang
mengakibatkan saya menyerah dan pantang semangat untuk melakukan hal-hal yang seharusnya
saya lakukan, karena saya berpikir hal tersebut akan percuma, berdsarkan pengalaman nyata saya
dimulai sejak SMP,SMA, hingga saat ini. Saya selalu berusaha dan memotivasi diri saya sendiri
untuk bangkit dari keterpurukan ini, namun rasa kecewa yang sangat berat mengakibatkan saya
malas untuk melakukan sesuatu. Depresi ini dapat membuat saya menjadi sangat malas dari
sebelumnya, bahkan terkadang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa jarang
saya lakukan, saya selalu berusaha tidak tertanam dalam masa lalu yang pernah membuat saya
sangat kecewa, namun hal tersebut belum bisa saya lewati, dikarenakan hal yang seperti dahulu
masih saya temukan hingga saat ini, sehingga saya pernah sangat putus asa dan berkata dalam
hati untuk apa saya berusaha lagi namun ujung-ujungnya kegagalan dan tekanan dari lingkungan
sekitar saya yang tidak bisa menerima saya dengan baik dan menilai saya sangat negative.
Namun ada beberapa cara saya untuk mengatasi depresi yang saya alami tidak menjadi
sumber kegagalan pada diri saya seperti :
1. Melakukan olahraga ringan
2. Melakukan jalan-jalan ke tempat yang asri atau pun ke tempat yang membawa
suasana hati senang
3. Bercanda, tersenyum, tertawa bersama keluarga atau teman yang perduli dengan
saya
4. Mencoba berpikir positif
5. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa

Anda mungkin juga menyukai