Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Relief Daratan, Gambar, Bentuk Dan Contohnya

Pengertian Relief Daratan


Relief muka bumi daratan adalah relief permukaan bumi yang terjadi di daratan. Permukaan bumi di
daratan mengalami tonjolan maupun cekungan, yang membentuk daerah baru, dan melahirkan
ekosistem yang lain. Relief muka bumi di daratan adalah relief yang paling tampak dan dapat
langsung di lihat.

Bumi bentuknya berbentuk bulat, akan tetapi permukaannya tidak rata. Tidak ratanya bentuk – bentuk
dari permukaan muka bumi tidak terjadi begitu saja. Keragaman bentuk muka bumi ini dkarenakan
oleh adanya tenaga pembentuk muka bumi yaitu tenaga endogen dan eksogen. Perbedaan tinggi dan
rendahnya permukaan bumi disebut dengan relief permukaan bumi.

Relief daratan memiliki banyak ekosistem. Hal ini diakibatkan bentuk bumi daratan memiliki bentuk
dan daerah yang berbeda- beda. Ekosistem di darat seperti ekosistem sungai, ekosistem danau,
ekosistem gurun, atau ekosistem hutan seperti hutan hujan tropis maupun hutan musim.

Terdapat 7 penampakan relief muka bumi di darat akibat tenaga pembentuk muka bumi.Semua
bentuk penampakan ini dapat mengalami perubahan dengan seiring berjalannya waktu.Perubahan
tersebut juga akibat dari adanya tenaga eksogen maupun endogen.Relief penampakan tersebut adalah
gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, sungai, rawa atau danau, dan pantai.

Relief Muka Bumi Di Daratan


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa relief daratan memiliki berbagai macam bentuk.
Berikut ini bentuk- bentuk relief daratan beserta contohnya. Bentuk-Bentuk Muka Bumi di Daratan

Gunung

Sebagai relief daratan yang berbentuk tonjolan, Gunung adalah suatu permukaan bumi yang menonjol
dan menjulang ke atas sehingga posisinya lebih tinggi dari daerah di sekitarnya. Gunung
memiliki puncak dan kaki gunung yang dibatasi oleh lereng di sekelilingnya. Gunung bisa
dikelompokkan menjadi 2 jenis,yakni sebagai berikut :
 Gunung aktif,

disebut juga dengan gunung berapi. Ciri- ciri dari gunung berapi ialah memiliki magma yang masih
aktif dan bisa mengeluarkan magma tersebut ke permukaan bumi. Peristiwa yang dimana gunung
berapi mengeluarkan magma dan material lain di dalamnya disebut juga dengan peristiwa erupsi .
Contohnya pada gunung berapi di Indonesia yaitu Gunung Merapi, Gunung Sinabung, Gunung
Bromo, Gunung Salak, Gunung Slamet, Gunung Gede dan Gunung Kelud.

 Gunung tidak aktif,

merupakan jenis gunung yang tidak lagi mengalami suatu peristiwa erupsi sehingga tidak lagi
mengeluarkan material yang ada dalam perutnya. Ada gunung tidak aktif yang memang tidak pernah
mengalami suatu peristiwa erupsi, tetapi ada pula gunung yang semula gunung berapi kemudian
menjadi tidak aktif. Contohnya pada gunung tidak aktif yaitu Gunung Cikurai, Gunung Sumbing,
Gunung Aseupan, Gunung Ciremai, Gunung Arjuno, dan Gunung Muria.

Pegunungan

Relief daratan yang berbentuk tonjolan selanjutnya yaitu pegunungan. Pegunungan adalah
suatu kumpulan atau gugusan gunung- gunung, baik itu gunung berukuran besar ataupun yang
berukuran kecil. Terbentuknya suatu pegunungan karena akibat dari adanya gerak oroganetik yang
memberikan suatu penekanan secara horizontal dan vertikal. Penekanan tersebut
mengakibatkan terjadi distorsi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi sehingga terbentuklah
sebuah pegunungan. Seperti halnya gunung, pegunungan juga bisa dikelompokkan menjadi 2 yakni
sebagai berikut :

 Pegunungan tinggi,

yakni pegunungan yang tingginya lebih dari 500 meter di atas suatu permukaan laut.

 Pegunungan rendah,

ialah sebuah pegunungan yang tingginya berkisar antara 500  sampai dengan 1.500 meter di atas
suatu permukaan laut.

Contohnya : Dari pegunungan di Indonesia yakni pada  Pegunungan Jaya Wijaya di Papua,
Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra dan Pegunungan Meratus di Kalimantan. Selain itu ada juga
pegunungan terpanjang di dunia yakni Pegunungan Andes di Amerika Serikat.

Bukit atau perbukitan

Relief daratan berbentuk tonjolan,yang selanjutnya yaitu bukit. Bukit merupakan suatu daerah di
permukaan bumi yang ketinggiannya tidak lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Sedangkan
pada pengertian perbukitan yaitu suatu rangkaian dari beberapa bukit yang berjajar di daerah yang
luas. Contohnya pada beberapa bukit di Indonesia yaitu Bukit Kayangan di Jambi, Bukit Ifar Sentani
di Irian Jaya, Bukit Geger di Jawa Timur dan Perbukitan Krewed di Jawa Tengah.

Lereng
Lereng adalah suatu daerah yang posisi permukaan tanahnya miring. Berdasarkan dari derajat
kemiringannya, lereng diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yakni lereng landai (derajat kemiringan 0°-
5°) , lereng curam (derajat kemiringan 5°- 45°) , lereng terjal (derajat kemiringan 45°-70°) dan lereng
tegak (derajat kemiringan 70°-90°). Contohnya pada lereng gunung di Indonesia yaitu : Lereng
Gunung Sumbing dan Lereng Gunung sindoro dan Lereng Gunung Slamet.

Dataran

Dataran merupakan suatu daerah luas yang cukup landai, bahkan mendekati rata. Ada 3 jenis dataran
yakni sebagai berikut ini :

 Dataran tinggi, 

Dataran tinggi disebut juga dengan plateu. Relief daratan yang satu ini adalah tanah datar yang luas
yang berada di daerah yang tinggi. Ketinggiannya berkisar 200 sampai dengan 1.500 meter di atas
suatu permukaan laut. Ada beberapa penyebab terbentuknya suatu dataran tinggi, diantaranya
yaitu bekas dari suatu kaldera luas yang tertimbun material gunung, serta akibat dari suatu erosi dan
proses sedimentasi. Contohnya yaitu : Dataran Tinggi Gayo, Dataran Karo di Sumatera Utara,
Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah dan Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur.

 Dataran rendah, 

Dataran rendah yakni tanah datar yang luas dimana ketinggiannya hanya 0 sampai dengan 200 meter
di atas suatu permukaan laut. Dataran rendah disebut juga dengan dataran aluvial yang terjadi akibat
adanya suatu proses sedimentasi sungai. Contoh dataran rendah di Indonesia yaitu : Dataran Rendah
Cianjur di Jawa Barat dan daerah Pantai Utara Jawa.

 Dataran pantai, 

pantai adalah suatu dataran yang letaknya berada di tepi laut. Ketinggian dataran pantai pada
umumnya kurang dari 200 meter dari suatu permukaan air laut. Dataran pantai juga masih mengalami
pengaruh laut secara langsung. Relief ini memiliki berbagai bentuk bentang alam, diantaranya yaitu
teluk (laut yang menjorok ke daratan), tanjung, delta dan gosong.

Pematang

Pematang merupakan suatu perbukitan atau pun pegunungan yang mempunyai puncak berderet-
deret. Contohnya yaitu : pada Pegunungan Meratus di Kalimantan.

Lembah

Lembah lebih dikenal dengan istilah ngarai (canyon). Relief daratan ini adalah suatu bentuk muka
bumi yang berupa cekungan. Lembah memiliki ukuran yang panjang dan dikelilingi oleh suatu
perbukitan atau pun pegunungan. Terbentuknya ngarai ialah karena kerak bumi terkikis, atau terjadi
pengikisan oleh air maupun es. Lembah yang terbentuk oleh erosi es disebut dengan lembah gletser.

Lembah gletser biasanya sudah terbentuk ribuan tahun yang lalu. Beberapa contoh dari lembah yakni
Ngarai Sianok di Sumatra Barat, Lembah Baliem di Papua, Lembah Indus di Pakistan, serta Death
Valley dan Grand Canyon di Amerika Serikat.
Relief Muka Bumi Lautan
Relief muka bumi lautan adalah bentuk meninjol dan cekungan bumi yang terjadi di laut. Proses
terbentuknya relief di laut sama dengan yang terjadi di daratan. Akibat dari tenaga eksogen dan
endogen yang menyebabkan dasar laut memiliki berbagai macam bentuk.Berbeda dengan di darat,
permukaan di dasar laut dilihat memalalui tingkat kedalaman dasar laut terhadap permukaan laut.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah Awal Mula Terbentuknya Laut Di
Bumi Menurut Peneliti Kelautan

Relief permukaan laut juga memililki gunung dan pegunungan yang ada di dasar laut.Yang
membedakan adalah ekosistem yang ada di laut dan darat.Di laut ekosistemnya di bedakan
berdasarkan kedalaman dari permukaan laut. Laut yang dangkal akan mendapatkan banyak matahari,
sehingga jenis hewan di perairan ini cenderung variatif.

Sedangkan di laut dalam yang tidak mendapatkan cahaya matahari, jumlah mahkluk hidupnya lebih
sedikit.Relief permukaan bumi laut memiliki 5 bentuk.Kelima bentuk tersebut adalah landasan
kontinen, lereng benua, tanjakan kontenantal, dasar laut dan gunung laut.

1. Landasan kontinental adalah landasan yang berada pada ketinggian kurang dari 200 meter dari
permukaan laut. Landasan ini juga bisa disebut sebagai laut dangkal atau dangkalan.
2. Lereng benua adalah kelanjutan dari landasan kontinental. Lereng ini berada pada kedalaman
lebih dari 200 m dari atas permukaan laut. Lereng benua dapat memiliki kedalaman hingga 2
km. Di bumi sendiri, 13 persen dari total permukaan bumi adalah lereng benua.

3. Tanjakan kontinental adalah transisi dari benua ke samudra. Pada tanjakan ini, tempat akhir
berkumpulnya materi sedimen yang terbawa oleh arus air laut dari daratan. Akibabtnya,
tenjakan ini memiliki tanjakan yang cukup curam.

4. Dasar laut adalah dataran di dasar laut yang berada pada kedalaman lebih dari 1000 m dari
atas permukaan laut. Dataran ini juga bisa di sebut sebagai palung laut. Dataran ini terjadi
akibat tenaga bumi yang menarik kulit bumi ke bawah, sehingga menghasilkan cekungan di
dasar laut yang dalam. Bagian dari relief bumi ini tidak mendaptkan sinar matahari, akibat
dari lokasinya yang sangat dalam.

5. Gunung laut adalah gunung yang berada di dalam laut. Gunung laut biasanya berjenis gunung
api. Gunung laut berada di dasar laut dan puncaknya terkedang berada di atas permukaan laut.
Gunung laut yang meletus di dalam laut dengan kekuatan yang besar, dapat berpotensi
timbulnya tsunami. Selain itu terdapat pegunungan di dasar laut. Pegunungan ini adalah
jejeran dari gunung- gunung yang ada di dalam laut.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Akibat Revolusi Bumi : Pengertian, Gambar,
Gerakan Dan Pembahasan Lengkap

12 Bentuk Muka Bumi Lautan dan Penjelasannya


Laut mempunyai berbagai macam bentuk muka atau relief. Relief permukaan bumi di lautan ini
disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
(baca :  Akibat Tenaga Eksogen)

Berikut adalah penjelasan dan contoh dari keragaman bentuk muka bumi di lautan yang merupakan
bentuk muka bumi lautan :

1. Paparan / Landasan / Dangkalan

Paparan benua disebut juga continental shelf merupakan wilayah laut dangkal yang masih termasuk
bagian dari daratan pulau (kepanjangan dari benua) dengan kedalaman rata- rata 200 meter.
Continental shelf termasuk dalam relief datar atau landai dengan kemiringan 0 sampai 1 derajat, dan
mempunyai lebar antara 0 sampai 1.200 kilo meter dihitung dari garis pantai (baca : Pengertian
Landasan Kontinen).

Contoh dari paparan benua yakni Dangkalan Sahul di bagian timur Indonesia dan Dangkalan Sunda
di Indonesia bagian barat, Dangkalan Korea di Laut Kuning, Dangkalan Laut Barents di Pantai Arktik
Eropa, Paparan Siberia di Samudera Arktik dan Dangkalan Laut Utara yang terletak di antara Inggris
dengan Benua Eropa. (baca :Benua di Dunia)
2. Lereng benua

Lereng benua memiliki sebutan continental slope yaitu lereng yang berada di antara paparan benua
dan laut dalam.Lereng benua memiliki kedalaman lebih dari 200 meter dan kurang dari 1.500
meter.Contoh dari lereng benua ialah Laut Cina Selatan. (baca :Benua Terbesar di Dunia)

3. Palung laut

Disebut juga trog/trench merupakan dasar laut berbentuk seperti huruf ‘V’ yang sangat sempit, curam
dan memiliki kedalaman lebih dari 5.000 meter.Begitu dalamnya palung laut sehingga sangat sedikit
atau bahkan tidak ada sinar matahari yang dapat masuk kezona laut ini.Penyebab terbentuknya relief
ini adalah karena adanya patahan atau gerak lipatan kulit bumi. Contoh palung laut yakni Palung
Sunda (kedalaman 7.450 meter) di selatan Pulau Jawa, Palung Laut Puerto Rico (kedalaman 9.175
meter), Palung Mindanau (kedalaman 10.500 meter) di sebelah timur Philipina dan Palung Mariana
(kedalaman 10.911 meter) di Teritori Guam.

4. Lubuk laut

Lubuk laut (basin) atau ledok laut merupakan daerah berupa cekungan besar berbentuk huruf ‘U’
yang dalam dan luas. Contoh dari lubuk laut adalah Cekungan Sulawesi dengan kedalaman 6.220
meter, Lubuk Laut Aru dengan kedalaman 3.680 meter, Lubuk Laut Halmahera dengan kedalaman
2.030 meter, Lubuk Laut Sulu dengan kedalaman 5.000 meter dan Lubuk Laut Sangihe dengan
kedalaman 3.820 meter.

5. Ambang laut

Ambang laut atau drempel yaitu dasar laut yang mencuat sehingga memisahkan satu perairan dengan
perairan yang lain. Contohnya adalah Ambang Laut Sulu, Ambang Laut Halmahera, Ambang Laut
Aru, Ambang Laut Gibraltar dan Ambang Laut Sulawesi

6. Punggung laut

Punggung laut yaitu bagian dasar laut atau bukit di dasar laut yang menjulang ke atas tetapi
puncaknya belum menyembul ke atas permukaan laut.Punggung laut ini terletak di antara dua
lempeng litosfer yang bergerak saling menjauh.Punggung laut yang berlereng landai disebut
dengan rise, sedangkan punggung laut dengan lereng yang curam disebut ridge. Jika puncak dari
punggung laut menyembul ke permukaan laut maka akan membentuk menjadi pulau. Contoh
punggung laut di Indonesia yang membentuk pulau diantaranya adalah Kepulauan Selatan Daya
(punggung laut yang membentuk dari Kepulauan Leti sampai Pulau Seram).

7. Gunung laut

Gunung laut atau sea mount adalah gunung yang terbentuk di dasar laut akibat adanya aktivitas
vulkasnisme.Samudera Pasifik merupakan semudera dengan gunung laut terbanyak dari pada dengan
samudera lainnya. (baca : Perbedaan Laut dan Samudera)
Gunung laut mempunyai kaki gunung di dasar laut dan puncak gunugnya bisa muncul ke permukaan
laut. Contoh gunung laut yang puncaknya masih berada di bawah permukaan laut adalah gunung api
di Laut Banda, sedangkan gunung laut yang puncaknya sampai ke permukaan laut, contohnya
Gunung Krakatau di Selat Sunda dan Gunung Manua Loa di Hawai. (baca : Bahaya Gunung Api
Bawah Laut)

8. Laut dangkal

Laut dangkal dalah laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Conyohnya Laut Jawa,
Laut Arafuru Selat Karimata dan Laut Cina Selatan. (baca : Macam Macam Laut)

9. Laut dalam

Laut dalam merupakan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 200 meter. Contohnya Laut Banda
dengan kedalaman 7.440 meter, Laut Flores dengan kedalaman 5.140 meter dan Laut Sulawesi
dengan kedalaman 5.590 meter. (baca :Pembagian Laut)

10.Pulau karang

Pulau karang adalah pulau yang terdiri dari batuan karang baik sebagian atau pun
seluruhnya.Munculnya pulau karang ini adalah akibat dari terumbu karang yang telah mati dan
kemudian bertumpuk- tumpuk. Ada bermacam- macam jenis pulau karang, diantaranya adalah:

1. Pulau karang atol, yakni pulau karang yang berbentuk melingkar seperti gelang dengan bagian
tengah yang di sebut laguna.
2. Pulau karang pantai, adalah sebuah pulau yang dikelilingi oleh rumah karang, dimana antara
daratan dan karang terdapat laut sempit yang dangkal.
3. Pulau karang datar, yaitu pulau yang muncul akibat binatang karang yang membuat rumah
karang pada beting- beting di dalam laut.
4. Pulau karang barriere, merupakan batu karang panjang yang berjarak 100 sampai 2000 meter
dari pantai dan berfungsi sebagai penghalang laut. (baca : Manfaat Pantai)

Contoh dari pulau karang di Indonesia adalah Pulau Tukang Besi di Sulawesi Tenggara, Pulau
Karang Barriere di Selat Makasar dan pulau karang yang terletak di sebelah selatan Pulau Aru di
Kabupaten Maluku Tenggara.

11.Submarine Canyon

Submarine canyon atau ngarai bawah laut ialah bekas daratan yang berupa sungai dan lembah yang
kemudian tenggelam karena dampak dari kenaikan air laut. Pada umumnya ngarai ini berada pada
2000 meter di bawah permukaan laut.Alur ngarai yang terletak pada permukaan paparan benua ini
dapat ditemui di laut Jawa dan selat Karimata yang berada di paparan Sunda dan merupakan bekas
daratan dari benua Asia.

12.Pegunungan tengah samudera


Igir atau pegunungan di tengah samudera adalah jalur gunung api di tengah- tengah samudera dengan
arah memanjang. Jalur gunung api bawah laut ini lebih dikenal dengan  ring of fire atau cincin api.
Igir memiliki bentuk panjang atau memanjang di daerah pemisah dua lempeng samudera yang disebut
zona divergensi.

Bentuknya hampir sama dengan ambang laut, akan tetapi pegunungan tengah laut memiliki ciri
khusus yaitu dapat mengeluarkan magma sehingga membentuk deretan gunung api bawah laut. Hal
tersebut menyebabkan daerah cincin api sering mengalami gempa bumi. Pegunungan tengah
samudera yang terkenal adalah Cincin Api Pasifik yang mengelilingi cekungan Samudera Pasifik.
(baca : Samudera di Dunia).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Akibat Rotasi Bumi : Pengertian, Gambar,
Proses, Dan Gerakan

Keragaman Muka Bumi di Daratan dan Lautan


Adanya tenaga pembentuk muka bumi yaitu endogen dan eksogen membuat bentuk permukaan bumi
yang kita tinggali ini berbeda- beda. Perbedaan atau keragaman bentuk bumi ini disebut dengan
relief.Secara garis besar relief permukaan bumi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu relief daratan dan relief
lautan.Berikut adalah penjelasan dan contoh keragaman bentuk muka bumi di Indonesia.

Relief Daratan

Secara umum relief daratan adalah perbedaan tinggi dan rendahnya permukaan bumi di daratan. (baca
: Struktur Lapisan Bumi) Relief daratan di Indonesia terdiri dari :

1. Gunung

Adalah permukaan bumi yan menjulang ke atas sehingga lebih tinggi dari daerah di sekitarnya,
memiliki puncak, kaki gunung dan dibatasi oleh lereng di sekelilingnya.Indonesia termasuk negara
yang memiliki banyak gunung, diantaranya adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Rinjani
di Lombok, Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Kerinci di Sumatra. (baca : Daftar Gunung
di Jawa Barat)

2. Pegunungan

Merupakan gugusan atau kumpulan gunung- gunung besar ataupun kecil.Terjadinya pegunungan
disebabkan oleh gerak oroganetik yang memberikan tekanan secara horizontal maupun vertikal
sehingga terjadi perpindahan letak lapisan kulit bumi atau distorsi. Pegunungan dibagi menjadi 2
yaitu:

 Pegunungan tinggi – pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas
permukaan laut.
 Pegunungan rendah – pegunungan dengan ketinggian antara 500 – 1.500 meter di atas
permukaan laut.
Contoh dari pegunungan di Indonesia adalah Pegunungan Jaya Wijaya di Papua, Pegunungan
Meratus di Kalimantan dan Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra.Sedangkan pegunungan terpanjang
adalah Pegunungan Andes di Amerika Serikat. (baca : Gunung Tertinggi di Indonesia)

3. Lereng

Adalah suatu daerah yang letak permukaan tanahnya miring.Lereng dibagi menjadi 4 jenis
berdassarkan derajat kemiringannya.

 lereng landai – dengan derajat kemiringan 0°-5°


 lereng curam – dengan derajat kemiringan 5°- 45°
 lereng terjal – dengan derajat kemiringan 45°-70°
 lereng tegak – dengan derajat kemiringan 70°-90°

Beberapa contoh lereng gunung di Indonesia adalah Lereng Gunung Sindoro dan Lereng Gunung
Merbabu.

4. Bukit

Yaitu daerah di permukaan bumi atau gunung yang ketinggiannya tidak lebih dari 600 meter di atas
permukaan laut.Contohnya Bukit Tinggi di Sumatra dan Bukit Timah di Singapura.

5. Dataran

Adalah sebuah daerah luas yang relatif landai mendekati rata. Dataran terbagi menjadi 3 yakni :

 Dataran tinggi, disebut juga plato merupakan tanah datar yang luas di daerah yang tinggi.
Ketinggian relief ini sekitar 200 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut. Terbentuknya
dataran tinggi adalah akibat dari hasil erosi dan sedimentasi, ataupun bekas dari kaldera luas
yang tertimbun material gunung. Contoh dari relief ini adalah Dataran Tinggi Gayo, Dataran
Tinggi Dieng di Jawa Tengah dan Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur. (baca : Perbedaan
Dataran Tinggi dan Dataran Rendah)

 Dataran rendah, disebut juga dataran aluvial yakni tanah datar yang luas dengan ketinggian
antara 0 sampai 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah umumnya muncul akibat
sedimentasi sungai. Contohnya dataran rendah Cianjur di Jawa Barat dan wilayah Pantai Utara
Jawa.

 Dataran pantai, adalah dataran yang terletak di tepi laut. Dataran pantai memiliki ketinggian
kurang dari 200 meter dari permukaan air laut. Pada umumnya dataran pantai mengalami
abrasi dan erosi. Dataran pantai juga memiliki berbagai bentuk muka bumi, diantaranya :


o teluk – laut yang menjorok ke daratan
o tanjung atau ujung – daratan yang menjorok ke laut dengan ujung yang sangat panjang
yang disebut jazirah atau semenanjung
o delta – tanah endapan di muara sungai, baik sungai yang bermuara ke laut ataupun ke
danau. (baca : Proses Sedimentasi)
o gosong – pulau yang tergenang ketika laut pasang dan muncul ke permukaan ketika air
laut surut. (baca : Erosi Pantai)
6. Pematang

Yaitu bukit atau pegunungan yang puncaknya berderet- deret. Contohnya pegunungan di Pulau
Kalimantan.

7. Lembah

Lembah atau ngarai yakni bentuk muka bumi berupa cekungan yang ukurannya panjang dan
dikelilingi oleh gunung atau pegunungan.Relief ini terbentuk karena adanya pengikisan lapisan kerak
bumi oleh air atau es.Lembah yang terbentuk karena erosi oleh es disebut lembah gletser yang
umumnya terbentuk ribuan tahun yang lalu.Contoh dari lembah adalah Lembah Baliem di Papua,
Ngarai Sianok di Sumatra Barat, Grand Canyon dan Death Valley di Amerika Serikat, serta Lembah
Indus di Pakistan.

Relief Lautan

Relief lautan merupakan perbedaan tinggi rendahnya bentuk dasar laut. Relief lautan di Indonesia
meliputi :

1. Palung laut

Disebut juga trench merupakan dasar laut berbentuk seperti huruf ‘V’ yang sangat sempit, curam dan
memiliki kedalaman lebih dari 5.000 meter. Penyebab terbentuknya relief ini adalah karena adanya
patahan atau gerak lipatan kulit bumi.Contoh palung laut di Indonesia yakni Palung Jawa dengan
kedalaman 8.000 meter dan Palung Mindanau dengan kedalaman 10.500 meter.

2. Ambang laut

Ambang laut atau drempel yaitu dasar laut yang mencuat sehingga memisahkan satu perairan dengan
perairan yang lain. Contohnya adalah Ambang Laut Sulawesi. (baca : Danau yang terdapat di Pulau
Sulawesi)

3. Gunung laut

Adalah gunung yang terbentuk di dasar laut akibat adanya aktivitas vulkasnisme.Ada pula gunung
laut yang puncaknya sampai ke permukaan laut, contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.

4. Laut dangkal

Adalah laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Conyohnya Laut Jawa, Laut Arafuru
dan Selat Karimata.

5. Laut dalam

Merupakan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 200 meter. Contohnya Laut Banda dengan
kedalaman 7.440 meter, Laut Banda dengan kedalaman 5.140 meter dan Laut Sulawesi dengan
kedalaman 5.590 meter.

6. Paparan benua/ Landasan Benua


Paparan benua disebut juga continental shelf merupakan wilayah laut yang masih termasuk bagian
dari daratan atau benua dengan kedalaman rata- rata 200 meter.Contoh papara benua yakni
Dangkalan Sahul dan Dangkalan Sunda. (baca : Benua di dunia)

7. Lereng benua

Lereng benua memiliki sebutan continental slope yaitu lereng yang berada di antara paparan benua
dan laut dalam.Lereng benua memiliki kedalaman lebih dari 200 meter dan kurang dari 1.500
meter.Contoh dari lereng benua ialah Laut Cina Selatan. (baca : Zona Laut)

8. Lubuk laut

Lubuk laut sering disebut dengan bekken merupakan daerah berupa cekungan berbentuk huruf ‘U’
yang dalam dan luas.Contoh dari lubuk laut adalah Cekungan Sulawesi.

9. Punggung laut

Yaitu bagian dari dasar laut yang menjulang ke atas tetapi puncaknya belum menyembul ke atas
permukaan laut.Contoh punggung laut di Indonesia diantaranya adalah punggung laut yang terdapat
di selatan Pulau Jawa dan selatan Pulau Sumba.

Tenaga Endogen dan Eksogen Pembentuk


Bentang alam dan relief di muka bumi ini tidak muncul begitu saja.Adanya keragaman bentuk muka
bumi yang selalu berubah dari waktu ke waktu disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yang
disebut dengan tenaga geologi.Tenaga geologi tersebut terdiri dari dua jenis yakni tenaga endogen
dan tenaga eksogen.Berikut adalah pembahasan mengenai tenaga endogen dan eksogen yang
membentuk muka bumi.

Tenaga Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membangun(konstruktif).
Tenaga endogen ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Tektonisme

Tektonisme merupakan peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi.Tenaga tektonik
merupakan tenaga pembentuknya.Tenaga tektonik terbagi menjadi 2 jenis gerak yakni gerak
epirogenetik dan gerak orogenetik.

 Gerak epirogenetik

Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran kulit bumi yang yang berlangsung dalam jangka
waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas sehingga menyebabkan naik- turunnya
daratan.Epirogenetik terbagi menjadi 2 yaitu epirogenetik positif dan negatif.Epirogenetik positif
menyebabkan turunnya daratan sehingga permukaan laut naik.Sedangkan epirogenetik negatif adalah
gerak naiknya daratan sehingga permukaan laut terlihat turun.

 Gerak orogenetik
Gerak orogenetik merupakan gerak yang menyebabkan terjadinya relief muka bumi daratan seperti
gunung dan pegunungan.Gerak ini relatif lebih cepat dari pada gerak epirogenetik.Gerak orogenetik
juga menyebabkan tekanan pada kulit bumi secara vertikal maupun horizontal sehingga menyebabkan
dislokasi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi.

Dislokasi tersebut mengakibatkan lipatan pada kulit bumi yang membentuk relief muka bumi berupa
pegunungan. Selain menimbulkan macam- macam lipatan kulit bumi, dislokasi juga menyebabkan
retakan atau patahan pada kulit bumi.Diantara jenis jenis patahan yaitu tanah turun (graben), tanah
naik (horst), dan tanah bungkuk (fleksur).

2. Vulkasnisme,

Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunung berapi yakni berupa naiknya
magma dari dalam perut bumi. Magma sendiri  adalah campuran batu- batuan dalam keadaan cair dan
sangat panas. Penyebab adanya aktivitas magma dalam dapur magma adalah tingginya suhu dan
banyaknya jumlah gas yang terkandung  dalam magma.

Gunung berapi terdiri atas beberapa bagian yaitu diaterma (pipa kawah), kawah, sumber kawah dan
batholit. Ada beberapa jenis gunung berapi, yaitu gunung api perisai, gunung api kaldera, gunung api
maar dan gunung api strato. Contoh gunung api di Indonesia yakni Gunung Sinabung, Gunung
Merapi, Gunung Agung

3. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan- kekuatan dari dalam
bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi.Gempa bumi diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan
sebab terjadinya yakni gempa tektonik, gempa vulkanis dan gempa runtuhan.

 Gempa tektonikadalah gempa yang terjadi karena adanya gerak orogenetik. Gempa tektonik
biasa terjadi di daerah pegunungan lipatan muda yaitu daerah rangkaian Pegunungan
Mediterania dan Sirkum Pasifik. Indonesia adalah salah satu negara yang berada dalam
deretan pegunungan tersebut. Gempa jenis ini termasuk dalam kategori gempa dengan bahaya
yang sangat besar karena dapat menyebabkan retakan dan pergeseran tanah. Oleh karena itu,
masyarakat harus tahu cara melakukan mitigasi gempa bumi untuk mengurangi dampak akibat
gempa bumi.

 Gempa vulkanisadalah getaran yang terjadi ketika terjadi letusan gunung api maupun karena
aktivitas magma. (baca : Ciri Ciri Gunung Api Akan Meletus)

 Gempa runtuhanatau disebut dengan gempa guguran adalah jenis gempa yang terjadi karena
runtuhnya tanah. Gempa ini biasanya terjadi di daerah bertanah kapurdan daerah
pertambangan yang mempunyai terowongan.

Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar yakni berupa tenaga air,
angin, sinar matahari maupun tenaga dari makhluk hidup. Tenaga endogen dikelompokkan menjadi 4
yaitu :

1. Pelapukan

Pelapukan ialah proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi bagian yang lebih kecil
sehingga menjadi tanah. Pelapukan terjadi karena dipengaruhi oleh faktor cuaca, misalnya suhu. Jenis
jenis pelapukan diataranya yaitu pelapukan mekanik, pelapukan kimia dan pelapukan biologis.

 Pelapukan mekanik yaitu proses melapuknya batuan yang tidak disertai dengan perubahan
susunan kimia. Pelapukan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengaruh
suhu, sinar matahari, daya erosi dan gelombang laut yang memukul pantai.

 Pelapukan kimia adalah proses pelapukan batuanyang diikuti dengan perubahan susunan zat
dari batuan induk.
 Pelapukan biologis ialah proses pelapukan yang disebabkan oleh aktifitas makhluk hidup
seperti hewan, tumbuhan dan manusia.

2. Pengikisan(erosi)

Pengikisan adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan pengangkatan
partikel batuan. Berdasarkan penyebabnya, erosi dikelompokkan menjadi 4 yakni :

 Erosi air yakni proses pengikisan tanah oleh air yang mengangkut batu- batuan yang telah
hansur. Erosi air juga disebut dengan korasi. Korasi dipengaruhi oleh daya angkut air, keadaan
permukaan yang tererosi dan kecepatan gerak air.

 Erosi es, juga disebut dengan erosi glasial yakni erosi yang terjadi di daerah pegunungan
tinggi yang mempunyai salju abadi (es).

 Erosi angin merupakan peristiwa pengikisan yang terjadi karena pergerakan angin. Pengikisan
tanah oleh anginmempunyai dampak terbentuknya lubang- lubang kecil di batuan.

 Erosi gelombang laut sering disebut dengan abrasi pantaiatau erosi pantai. Besarnya


kecepatan angin lautatau gelombang dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pantai.
Bentangan alam yang muncul karena erosi gelombang laut meliputi cliff, relung, morena,
ngarai.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Proses Pembentukan Minyak Bumi Beserta
Pengertian Dan Komponennya

3. Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi merupakan proses pengendapan massa batuan atau material yang terbawa oleh angin, air
atau pun es. Ada beberapa jenis proses sedimentasi menurut tempat mengendapnya, diantaranya yaitu
sedimentasi fluvial dan marine.

 Sedimentasi fluvial adalah sedimentasi yang terjadi di sungai dan disebabkan oleh air sungai.
 Sedimentasi marine yakni sedimentasi yang terjadi karena abrasi oleh air laut dan
menghasilkan bentangan alam seperti :

o tombolo – jembatan pasir yang menghubungkan dua buah pulau, yakni pulau besar dan
pulau kecil
o gosong – suatu daratan sempit di tengah- tengah laut
o spit – daratan pasir yang memanjang dengan satu ujung di lautan dan ujung lainnya
menyambung daratan

4. Amblesan

Amblesan merupakan perpindahan material atau pergesaeran tanah secara vertikal dan perlahan ke
arah bawah tanpa adanya permukaan bebas. Penyebab tanah ambles ini diantaranya adalah hujan
deras yang menimpa tanah yang kurang padat. Tanah yang kuragn padat ini biasanya berupa tanah
lempung atau tanah liat yang mudah lembek ketika terkena air. Penyebab lain dari amblesnya tanah
adalah adanya timbunan lahan, penggunaan air tanah yang berlebihan, adanya beban berat di atas
tanah yang kurang tebal dan juga erosi.

Anda mungkin juga menyukai