Anda di halaman 1dari 1

Nama : I Gueti Ngurah Agung E.

Malelak

Nim. : 1805521001

Kelas : A

Arsitektur cina

Sama seperti arsitektur Eropa dan Arab, arsitektur Cina kuno merupakan komponen
penting dari sistem arsitektur di dunia. Karakteristik paling terlihat dari arsitektur tradisional
Cina adalah penggunaan dari kerangka kayu. Tembok digunakan sebagai pemisah antar ruang,
bukan untuk menahan beban keseluruhan rumah. Lukisan dan ukiran juga ditambahkan ke
dalam arsitektur untuk membuatnya lebih cantik dan menarik. Atap berwarna, jendela dengan
desain yang indah dan pola-pola bunga pada tiang-tiang kayu mencerminkan tingginya tingkat
seni dari pembuatnya dan kayanya imajinasi mereka.

Ciri khas dalam arsitektur Cina adalah penekanan pada artikulasi dan simetri bilateral,
yang berarti keseimbangan. Hirarki pada bangunan arsitektur tradisional Cina didasarkan pada
penempatan yang cermat pada bangunan di sebuah kompleks. Bangunan dengan pintu
menghadap ke depan properti dianggap lebih penting daripada mereka yang menghadapi sisi.
Bangunan menghadap jauh dari depan properti adalah yang paling penting.

Arsitektur Cina dari zaman awal menggunakan konsep dari kosmologi Cina seperti feng
shui (geomansi), dan Taoisme untuk mengatur konstruksi dan tata letak dari tempat tinggal
umum untuk struktur kekaisaran dan agama. Penggunaan warna-warna tertentu, angka dan
arah mata angin dalam arsitektur tradisional Cina mencerminkan kepercayaan dalam ciri
khasnya, di mana sifat dari suatu hal dapat sepenuhnya terkandung dalam bentuk sendiri.

Cina juga kaya dengan arsitektur vernakular. Di wilayah bagian selatan, yang merupakan
induk rumpun Austronesia menjadi konsep awal dari aristektur Austronesia. Material untuk
bahan bangunan utama pada arsitektur tradional China berupa kayu, batu bata, batu.

Anda mungkin juga menyukai