Ketersediaan Gawai adalah Salah Satu Kendala Pada Proses Pemberlajaran Daring
Bandung, Jawa Barat-
Tidak terasa sejak ditemukannya kasus pertama COVID-19 di kota Wuhan, China. Dunia masih belum kembali seperti sediakala. COVID-19 atau dengan istilah lain Coronavirus Disease 2019 memberikan banyak dampak yang sangat terasa diseluruh penjuru dunia. Tak lain halnya di Indonesia, sudah hampir 10 bulan semenjak pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama, kondisi Indonesia masih belum juga membaik, segala upaya dan usaha dari pemerintah untuk memerangi pandemic ini masih belum mampu untuk meredam penyebaran virus COVID- 19. Seluruh aspek dan tatanan berubah dengan sekejap menyesuaikan dengan tuntutan kondisi dimana semua harus dilaksanakan dengan daring (dalam jaringan), dalam hal ini yang dimaksud yaitu pemanfaatan berbagai media sebagai jalan untuk tetap menjalani roda kehidupan. Salah satu aspek yang berdampak serius dimasa pandemic ini yaitu aspek Pendidikan, seperti yang kita ketahui seluruh kegiatan pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi dialihkan menjadi pembelajaran secara daring. Banyak lika-liku dalam keberlangsungan proses pembelajaran daring ini, seperti di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Indonesia Raya Kota Bandung. Berdasarkan hasil analisis selama penulis membantu proses pembelajaran di sekolah tersebut terdapat banyak kendala dan keluhan selama proses pembelajaran secara daring ini. Baik keluhan dari guru, siswa, dan orang tua siswa. Media pembelajaran yang diusahakan meliputi whatsapp group, google classroom, youtube, zoom dan lainnya, dan juga pembelajran melalui e-modul ataupun video pembelajaran yang diberikan guru kepada para muridnya. Salah satu kendala yaitu ketersediaan gawai atau komputer sebagai salah satu media yang vital dalam proses pembelajaran daring ini. Banyak dari siswa/i yang terhambat proses pembelajrannya dikarenakan gawai yang dipakai oleh orangtuanya ketika bekerja, oleh karena itu waktu dalam setiap guru mengajar pun menjadi tidak teratur dikarenakan kondisi siswa yang tidak bisa kumpul bersama di satu waktu. Salah solusi yang disiapkan para guru dengan memberikan tugas pengganti dan membuat video. Walau masih belum efektif akan tetapi cukup membantu dalam menjaga kualitas para siswa dalam mendapatkan pembelajaran yang layak. Banyak hal yang bisa kita kita evaluasi selama pandemi ini salah satunya yaitu bahwa masih banyak orang-orang disekitar kita masih belum mendapatkan fasilitas yang dapat menunjang proses pembelajaran, maka dari itu marilah kita bersyukur banhwa kita masih diberikan nikmat dan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberikan kemudahan dalam mengikuti proses pembelajaran. Semoga kita yang diberi kecukupan agar dapat memanfaatkan semaksimal mungkin semua yang telah diberikan olah Tuhan agar bisa kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak. Semoga hikmah yang kita dapat selama pandemic ini dapat menjadi pelajaran penting agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Tetap jaga jarak dan ingat 3M agar kita bisa terhindar dari virus corona. Sekian terima kasih.