Anda di halaman 1dari 12

PERSAMAAN DIFERENSIAL

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Hamidah Nasution.,M.Si

MODUL MATEMATIKA

PERSAMAAN DIFERENSIAL
LINIER TAK HOMOGEN DENGAN
METODE KOEFISIEN TAK TENTU

KELOMPOK 2 :

1. AGNES LISKA ROSADANI SARAGIH


2. DAYANARA HAZRATI
3. SAMUEL TONDANG
4. SRI SWITA SARI LIU
5. SYAPUTRI AWALIA

PENDIDIKAN MATEMATIKA E 2018

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas berkat yang maha kuasa, karna berkat dan bimbingannya
kami dapat menyelesaikan salah satu tugas pada mata kuliah persamaan diferensial
yaitu membuat modul Persamaan Diferensial dengan Metode Koefisien Tak Tentu.
Tak hanya itu kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Buat kontribusi mereka
dari apapun bentuknya kami berterimakasih.
Kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun, agar
kedepannya kami dapat membuat modul lebih baik lagi dari sebelumnya.

Medan, Desember 2020

Kelompok 2
PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER TAK HOMOGEN ORDE n DENGAN
KOEFESIEN KONSTAN

A. METODE KOEFISIEN TAK TENTU

Relasi dasar di sini adalah

Yp = Ar1(x)+Br2(x)+Cr3(x)+...+Grt(x)

Keterangan:

Dimana fungsi-fungsi r1(x), r2(x), rt(x) adalah bagian dari Q.

A, B, C,..., G adalah konstanta.

Misalnya:

- Jika persamaan itu adalah F(D)y = x4 , maka


y = Ax4+Bx3+Cx2+Dx+E
- Jika persamaan itu adalah F(D)y = e2x+ e5x , maka
y = Ae2x+ Be5x
- Jika persamaan itu adalah F(D)y = cos ax , maka
y = A cos ax+B sin ax
- Jika persamaan itu adalah F(D)y = sec x , maka
Metode ini tidak dapat digunakan, karena diferensiasi sec x adalah tak terhingga.

Bentuk Q(x) Bentuk Yp


Konstan A
Polinom derajat-1 Ax + B
Polinom derajat-2 Ax2 + Bx + C
Polinom derajat-3 Ax3 + Bx2 + Cx + D
Sin (αx) atau cos (αx) A cos (αx) + B Sin (αx)

B. ATURAN UNTUK METODE KOEFISIEN TAK TENTU


1. Aturan Dasar
a) Jika r (x) pada kolom pertama bukan solusi homogen yh , maka pilih yp
yang sesuai pada kolom kedua.
b) Koefisien-koefisien tak tentunya diperoleh dengan mensubtitusi yp
beserta turunan-turunannya ke PD awal.
1. Aturan Kedua
b) Jika yp pada langkah 1 merupakan solusi yh , maka kalikanlah yp
tersebut dengan x atau x2 .
c) Koefisien-koefisien tak tentunya diperoleh dengan mensubtitusi yp
beserta turunan-turunannya ke PD awal.
2. Aturan Ketiga
a) Jika r (x) merupakan penjumlahan dari beberapa fungsi pada kolom
pertama, maka pilih yp yang merupakan penjumlahan fungsi-fungsi yang
sesuai pada kolom
b) Koefisien tak tentunya diperoleh sebagaimana langkah 1 dan 2

2. Aturan Modifikasi

Suatu bagian dari Q, juga suatu bagian dari fungsi komplementernya


(Yh(x)) yang bersesuaian dengan akar λ lipat s didalam bentuk umum Yp.
Kita menempatkan suatu bagian
Misal:
P.D : ( ) ( )
Fungsi Komplementernya :
Yc = (C1 + C2 x + C3 )
Terlihat bahwa akar λ =2 lipat tiga dan dari Q.
Yp = A +B +Cx +D

Suatu bagian dari Q adalah xru dan u adalah suatu bagian dari fungsi
komplementernya.Jika u bersesuaian dengan akar lipat s , maka dalam
r+s
relasi dasar harus memuat x u ditambah bagian-bagian yang timbul
darinya melalui diferensiasi.
Misalkan :
Bentuk P.D : (D-2)3 (D-4)y=x2 e2x + x3
Fungsi komplementernya adalah :
Yc=(c1+ c2x + c3x2 ) e2x + c4e-4x
Terlihat bahwa akar = 2 lipat tiga dan bagian x2e2x dari Q dan u = e2X
adalah suatu bagian dari fungsi komplementernya yang bersesuaian
dengan akar = 2 lipat tiga ( yang berarti s = 3)
Maka relasi dasarnya adalah :
Yp=Ax5e2x+Bx4e2x+Cx3e2x+Dx2e2x+Exe2x+Fe2x+Gx3+Hx2+Ix +J
Langkah langkah menentukan Yp(x) dengan metode ini adalah

• Tentukanlah fungsi komplementernya Yc (x)

• Gunakan aturan 5.3.3 A dan B untuk menentukan relasi dasar Yp(x)

• Diferensiasikan reiasi dasar Yp(x) ini sampai diferensi ke n apabila orde dari
P.D semula n.

• Hasil diferensiasi ini disubsitusikan ke P.D semula

• Dengan metode persamaan koefisien maka semua konstanta yang dimuat dalam
relasi dasar Yp(x) diperoleh harganya.

• Harga konstanta ini kemudian disubsitusikan ke relasi dasar dan solusi partikulir
Yp(x) telai ketemu.

Contoh soal 1:
1. (D2 – 1)y = ex sin 2x
Penyelesaian:
PD linier homogen dari PD ini adalah:
(D2 – 1)y = 0
Persaamaan karakteristik:
λ2 – 1 = 0
⇔ (λ + 1)( λ – 1) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik:
λ + 1 = 0 ⇔ λ1 = -1
λ – 1 = 0 ⇔ λ2 = 1
Fungsi komplementernya adalah:
Yc = c1 e-x + c2 ex
Dari table 5.3.3.1 sebagai solusi partikulinya berbentuk:
Yp = ex (A sin 2x + B cos 2x)
Diferensiasikan terhadap x.
DYp = ex (A sin 2x + B cos 2x) + ex (2A cos 2x – 2B sin 2x)
= (A -2B) ex sin 2x + (2A + B) ex cos 2x
Diferensiasikan terhadap x lagi (karena orde P.D = 2)
D2Yp = (A – 2B) ex sin 2x + 2(A + B)ex cos2x + (2A + B)ex cos2x – 2(2A +
B)ex sin2x
= (-5A – 4B) ex sin2x + (4A – 3B) ex cos2x
Hasil-hasil diferensiasi ini di substitusikan ke P.D semula
D2Yp – Yp = ex sin2x
⇔(-5A – 4B)e2 sin2x + (4A – 3B)ex cos2x – ex(A sin2x + B cos2x)
= ex sin2x
⇔(-6A – 4B)ex sin2x + (4A – 4B)ex cos2x = ex sin 2x
Persamaan koefisien:
-6A – 4B = 1
4A – 4B = 0
________________-
-10A =1⇔A=

⇔B=

∴ Solusi umum P.D ini adalah :

Y = c1e-x + c2ex ex (sin2x + cos2x)

Contoh Soal 2:

2. + y =-x –x2

Penyelesaian:

Atau (D2 +1)y = -x-x2

P.D linear homogen dari P.D ini adalah:

(D2 +1)y =0
Persamaan karakterstik:

2
+1 =0

Akar-akar persamaan karakteristik:

1= i dan 2= -i

∴ Fungsi komplementernya adalah :

Yc =c1 cos x + c2 sin x

Sebagai solusi perkulirnya berbentuk

Yp =Ax2 + Bx + C

Dalam menyusun bentuk Yp, Q jangan dipandang terdiri dari dua bagian tetapi
pandanglah Q sebagai polinominal X derajat 2

Diferensialkan Yp terhadap X

DYp = 2Ax + B

Diferensiasikan lagi terhadap x,

D²Yp =2A

Hasil-hasil diferensiasikan ini disubstitusi kan kedalam bentuk P.D semula,

D²Yp +Yp =-x-x²

⇔ 2A +Ax² +Bx +C =-x-x²

⇔ 2A+C +Ax² +Bx = -x-x²

Persamaan koefisien :

A=-1 B=-1

2A+C=0 ⇔ C=2

∴ Solusi umum P.D ini adalah :


Yp = -x²-x+2

∴ Solusi umum P.D ini adalah :

Y= cos x + sinx + -x²-x+2

Contoh soal 3 :

3. y”+2y’+5y
Penyelesaian.
Persamaan karakteristik :
λ2+2λ+5=0
mempunyai akar-akar :
–1+2i dan –1-2i
Jadi yh = (Acos2x+Bsin2x)
yp = c +Kcos2x+Msin2x
Dengan substitusi yp dan turunan-turunannya ke dalam (8) diperoleh kesamaan :
8C c +(-4K+4M+5K)cos2x+(-4K-4M+5M)sin2x = 16 c +sin2x
sehingga diperoleh

C = 2, K=-4/17, M= .

Dengan demikian selesaian umumnya adalah :

y= (Acos2x+Bcos2x) + 2 - (4cos2x-sin2x)

Soal Latihan:

1.
Penyelesaian :
PD linier homogen dari PD ini adalah:
( )
Persaamaan karakteristik:
( )
⇔( )( )
Akar-akar persamaan karakteristik:


Fungsi komplementernya adalah:

Dari table 5.3.3.1 sebagai solusi partikulinya berbentuk:

Diferensiasikan terhadap x.

Diferensiasikan terhadap x lagi (karena orde P.D = 2)

Hasil-hasil diferensiasi ini di substitusikan ke P.D semula

⇔( ) ( ) ( )


⇔( ) ( )
⇔( ) ( )
Persamaan koefisien:
……. (1)
…… (2)

Eliminasi persamaan 1 dan 2

𝐴 𝐵

8𝐴 𝐵

Substitusi nilai A ke salah satu persamaan :


( )
∴ Solusi Partikular P.D ini adalah :

∴ Solusi Umum P.D ini adalah :

2.
Penyelesaian :
PD linier homogen dari PD ini adalah:
( )
Persaamaan karakteristik:
( )
⇔( )( )
Akar-akar persamaan karakteristik:


Fungsi komplementernya adalah:

Dari table 5.3.3.1 sebagai solusi partikulinya berbentuk:

Diferensiasikan terhadap x.

Diferensiasikan terhadap x lagi (karena orde P.D = 2)

Hasil-hasil diferensiasi ini di substitusikan ke P.D semula

⇔ ( )


Persamaan koefisien:

∴ Solusi Partikular P.D ini adalah :

∴ Solusi Umum P.D ini adalah :

3. ( )
Penyelesaian:
PD linier homogen dari PD ini adalah:
( )
Persaamaan karakteristik:
( )

Akar-akar persamaan karakteristik:


Fungsi komplementernya adalah:
√ √
Dari table 5.3.3.1 sebagai solusi partikulinya berbentuk:

Diferensiasikan terhadap x.

Diferensiasikan terhadap x lagi (karena orde P.D = 2)

Hasil-hasil diferensiasi ini di substitusikan ke P.D semula


⇔ ( )


Persamaan koefisien:

∴ Solusi Partikular P.D ini adalah :

∴ Solusi Umum P.D ini adalah :

√ √

Anda mungkin juga menyukai