Anda di halaman 1dari 36

Ground Characteristic Curve

Introduction to Ground Characteristic Curve

• Ground Characteristic Curve menggambarkan hubungan


antara tekanan awal yang bekerja pada massa batuan
(PI) dengan perpindahan (u) yang terjadi pada masa
batuan akibat adanya unloading/penggalian.
• Besar tekanan awal (initial stress) pada massa batuan
akan berkurang dengan terjadinya displacement massa
batuan ke arah radial (ke dalam tunnel)
• Penggambaran hubungan antara besar tekanan awal
dengan displacement disebut Ground Characteristic
Curve.
• Ground Characteristic curve ini diperoleh dari pengujian
di laboraturium dan in situ di lapangan
Introduction to Ground Characteristic Curve

• Pada ground characteristic curve terjadi 3 kondisi


batuan pada lobang bukaan (face) akibat adanya proses
unloading tersebut antara lain :
• Elastically, respon batuan/tanah pada kondisi ini masih
berada pada daerah elastis.
• Hubungan antara besar pengurangan beban (unloading)
– displacement masih pada kondisi linier
• Kondisi benar-benar elastik umumnya dibatasi hanya
untuk intack rock atau deposit yang homogen.
Sifat Elasticity pada batuan
Ground Structure Interaction
• Yielding, tidak liniernya grafik hubungan antara
pengurangan beban (unloading) dengan displacement
(u).
• Kondisi ini terjadi setelah kekuatan leleh batuan tercapai.
• Keadaan ini dapat terjadi pada massa tanah, block
batuan atau sepanjang bidang discontinuity seperti rock
joint,fault atau bidang perlemahan lainnya.
• Melelehnya (yield) bahan batuan pada lobang bukaan
umumnya akan dimulai dari dinding dan atap lobang
bukaan.
Sifat Plasticity pada batuan
Ground Structure Interaction
• Loosening, yielding pada batuan akan
mengurangi kekuatan batuan/tanah secara
drastis.
• Pada kondisi ini kekuatan batuan harus
dinaikkan dengan pemasangan penyokong
(support) untuk menjaga keseimbangan
kestabilan lobang bukaan/tunnel agar tidak
runtuh.
• Range loosening pada ground charactheristic
curve dikaitkan dengan prilaku strain softening
ground dan adanya aktivitas gaya grafitasi bumi.
Contoh Loosening yang terjadi pada batuan di tunnel
Time Dependent Ground Behaviour

• Ketiga respon di atas sangat dipengaruhi


oleh waktu.
• Saat ini pengetahuan tentang mekanisme
dan faktor-faktor yang mempengaruhi
prilaku batuan dengan waktu sangat
terbatas.
Time Dependent Ground Behaviour

• Tetapi terdapat 3 kondisi yang mengakibatkan


gerakan massa batuan/tanah tersebut.
• Kondisi tersebut antara lain peristiwa
konsolidasi, pengembangan (swelling) dan
rangkak (creep) yang terjadi pada massa
batuan.
• Ketiga mekanisme ini secara keseluruhan
mempengaruhi penambahan perpindahan pada
massa tanah di lobang bukaan (face).
Time Dependent Ground Behaviour

• Konsolidasi adalah peristiwa dissipasi tekanan


air pori dari pori-pori tanah.
• Peristiwa ini menjadi kejadian yang penting
untuk tunnel yang dibangun melalui lapisan
tanah yang relatif impermeable (koefisient
permebilitas tanah yang kecil) dan jenuh air.
• Tunnel dapat disumsikan berprilaku drain
selama proses konsolidasi
During consolidation…
 remains the same (=q) during consolidation.
u decreases (due to drainage) while ’ increases,

transferring the load from water to the soil.

q kPa 
u
GL
 ’
u
A
’
saturated q
clay

14
Time Dependent Ground Behaviour

Swelling
• Didefenisikan sebagai fungsi waktu.
• Volume tanah bertambah besar akibat
kombinasi perubahan tegangan dan
pertambahan kadar air tanah.
• Kondisi ini hanya terjadi pada jenis-jenis tanah
tertentu seperti swelling clays, shales, marls dan
anhydrites.
• Akibat proses penyerapan air oleh massa tanah
dapat mempengaruhi komposisi kimia
tanah/batuan.
Swelling of clay sulfate rock
Contoh swelling yang terjadi pada batuan di tunnel
Time Dependent Ground Behaviour

Rangkak (Creep)
• Rangkak (Creep) adalah pertambahan regangan
pada massa batuan tanah pada kondisi
tegangan yang konstan.
• Batasan antara konsolidasi, creep dan swelling
sampai saat ini masih belum jelas.
• Hal yang pasti Creep terjadi tanpa dipengaruhi
oleh perubahan kadar air pada tanah dan dapat
terjadi pada setiap jenis tanah (batuan).
Creep on rock
Contoh Rangkak (Creep) yang terjadi pada batuan di tunnel
Time Dependent Ground Behaviour

• Beberapa usaha telah dilakukan oleh para ahli untuk


mempelajari pengaruh prilaku ketergantungan terhadap
waktu antara lain dengan mengasumsikan massa tanah
(batuan) sebagai suatu material yang viscoelastic
ataupun viscoplastic
• Efek ketergantungan prilaku tanah dengan waktu dan
konsep stand-up time pada tunneling diilustrasikan
seperti pada gambar Prilaku batuan, Ketergantungan
dengan Waktu
Time Dependent Ground Behaviour

• Stand-up time atau bridging capacity adalah interval


lamanya waktu suatu massa tanah dekat dengan
permukaan tunnel dengan kondisi lobang bukaan tetap
stabil (tidak runtuh) setelah selesai penggalian
dilakukan.
• Stand-up time ini tergantung dari lebar bukaan, kekuatan
batuan dan pola diskotinuitas.
• Bila Stand-up time rendah berarti segera setelah
dilakukan pembukaan/penggalian harus segera
dilakukan proteksi atau supporting terhadap massa
batuan yang ada.
Stand up time on rock,mutu batuan,A=very good rock,G=Very Poor Rock
Time Dependent Ground Behaviour

• Lamanya waktu untuk Stand-up time


tergantung pada kondisi batuan di
lapangan.
• Untuk itu sebelum dibangun suatu tunnel
perlu diadakan survey kondisi batuan.
• Hal ini dipelajari pada pelajaran “Mekanika
Batuan”.
Prilaku batuan ketergantungan dengan Waktu
Time Dependent Ground Behaviour

• Pada Curva kondisi elastis terlihat bahwa


prilaku massa tanah sesaat setelah
penggalian dilakukan (Kondisi OA).
• Pada kondisi ini telah terjadi sedikit
kelelehan (yield) pada massa
batuan/tanah.
Time Dependent Ground Behaviour

• Massa batuan/tanah yang tidak didukung


(unsupported) kondisinya masih stabil
akibat perpindahan batuan ke arah
radial,uA.
• Dengan bertambahnya waktu, curva akan
bergeser ke atas,yang menggambarkan
kondisi penurunan kekuatan dan
kekakuan batuan.
Time Dependent Ground Behaviour

• Dengan penambahan waktu kondisi curva


charakteristic berpindah ke kurva OB.
• Kurva OB menyajikan hubungan rentang
waktu tertentu dan respon batuan yang
sudah non linier.
Time Dependent Ground Behaviour

• Kelelehan (yiled) yang terjadi pada massa tanah


menjadi bertambah besar.
• Lobang bukaan yang tidak disangga kondisinya
tetap stabil.
• Tetapi setelah mempertimbangkan besar
perpindahan tanah, Ub yang terjadi.
• Kurva ini juga menyajikan batasan praktis untuk
stabilitas tanah tanpa tambahan support
(dukungan) dan waktu t=tb yang disebut sebagai
stand-up time.
Time Dependent Ground Behaviour

• Kurva terakhir OC, menggambarkan


terjadinya proses perlemahan pada massa
batuan/tanah.
• Kehilangan kekuatan dan ketidakstabilan
tunneling akan terjadi jika massa tanah
tidak segera disokong (support).
Time Dependent Ground Behaviour

• Kondisi time-dependent behaviour ini juga akan sangat


berpengaruh pada perencanaan dukungan (support)
pada tunnel tersebut.
• Detail pembangunan tunnel dan prosedur pemasangan
pendukung juga akan dipengaruhi oleh ketergantungan
terhadap waktu
• Zona keruntuhan disekitar tunnel akan bertambah besar
dengan bertambahnya jarak di belakang face
Time Dependent Ground Behaviour

• Jika terlambat memasang dukungan pada


tunnel, maka akan berakibat beberapa lokasi di
belakang face akan terjadi zona keruntuhan
• Jika deformasi diijinkan pada massa
tanah/batuan, maka besar beban yang akan
dipikul oleh dukungan (support) akan berkurang
(semakin kecil).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai