Anda di halaman 1dari 6

NILAI BUDAYA NOKEN

A. Latar Belakang
Noken merupakan salah satu benda tradisional yang dimiliki Papua.
Noken ini mungkin tidak semua orang tahu. Dan mungkin banak orang
melihat noken hanya sebagai hiasan, di gantung di ruang tamu. Namun,
Noken dapat digunakan untuk menaruh segala bentuk barang bahkan menaruh
anak bayi bagi mama Papua karena teksturnya mengikuti barang yang ada
didalamnya.. Noken banyak macamnya seperti noken asli yang bahannya
terbuat dari kulit kayu dan juga ada noken yang dibuat dengan benang wol.
Noken yang terbuat dari kulit kayu disebut noken asli. Sedangkan yang
terbuat dari benang wol disebut noken anyam. Noken anyam lebih bervariasi
karena pilihan warna benang wol bevariasi pula. Untuk menambah minat
seseorang untuk memiliki noken maka saya tertarik untuk membuat proposal
mengenai Noken.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kegunaan dari noken ?
2. Bagaimana cara membuat noken ?
3. Apa saja yang istimewa dari noken ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kegunaan dari noken
2. Untuk mengetahui cara pembuatan noken
3. Untuk mengetahui hal yang istimewa dari noken
D. Teori Ringkas
Noken adalah tas asli dari apua. Dibuat dari akar-akaran yang dipilin dan
dijalin berbentuk jarring. Noken sangat elastis, noken bisa berfungsi sebagai
tas ketikamembawa sedikit barang,lain waktu bisa melar menjadi keranjang
untuk membawa banyak barang. Noken memang multifungsi untuk membawa
sayuran, serta menggendong bayi. Ada cara khusus menggunakan noken yaitu
menggantungkan talinya didahi atau dikepalanya sehingga barang bawaan
jatuh dipunggung pembawa. Cara membawa seperti ini berlaku ketika
membawa tas kuliah, tas kerja, dan tas-tas lain.

Noken memiliki makna dan kedudukan sangat penting di dalam struktur


kehidupan tradisional masyarakat Suku Papua. Tidak semua orang dapat
membuatnya, walau terlihat cukup sederhana, ternyata hanya Perempuan
Papua yang dapat menyulam serat-serat dari pelepah kulit kayu ini menjadi
sebuah tas, apabila Perempuan Papua belum dapat membuat noken maka dia
di anggap belum dewasa dan belum layak untuk menikah. Dan secara adat,
laki-laki papua tidak di perbolehkan membuat Noken, karena Noken adalah
simbol kesuburan kandungan seorang perempuan.

Dahulu noken mulai dibuat saat warga mengalami kendala ketika


memindahkan barang yang berupa hasil Bumi, dari satu tempat ke tempat
lainnya, dan pada saat itu Noken di buat dari daun kelapa, daun tikar, atau
pelepah kulit pohon sagu. Noken memiliki nama yang berbeda di setiap suku
yang ada dipapua, nama Noken dalam bahasa Biak adalah “Inokson”, Suku
Marind (Merauke) menyebut “Mahyan”, Suku Moor menyebutnya “Aramuto”
dan Suku Dani Menyebutnya “Su”, walau memiliki nama yang berbeda dari
setiap suku yang ada di papua,
Noken tetap memiliki makna yang sakral dan penting dalam struktur budaya
warga suku papua.

Saat ini bahan yang di gunakan untuk membuat noken antara lain, Kulit kayu,
pohon manduan, Pohon Nawa, sedangkan di Paniai menggunakan dari bahan
jenis Anggrek Hutan, ada enam jenis noken yang dikenal di Paniai-Nabire
yaitu Jenis Agiya, goyake agiya, hekpen agiya, toya agiya, kagamapa agiya,
pugi agiya, dan tikene agiya.

Saat ini Noken telah didaftarkan sebagai seni warisan kebudayaan daerah di


Unesco, selain Noken ada juga beberapa seni Tradisional Daerah yang ikut di
daftar sebagai seni Tradisional Daerah di Indonesia oleh Kementerian
Pariwasata dan Ekonomi Kreatif, dan hasilnya akan di umumkan pada tahun
2013.Mari kita tunggu hasil yang di umumkan Unesco dan apapun hasilnya,
kita tetap mempromosikan kerajinan atau produk asli Daerah Indonensia. 

Noken juga memiliki nilai artistik yang harus dilestarikan . Sangat bisa dapat
dijadikan cinderamata khas Papua tentunya dalam mengakses sektor
parawisata Papua. Noken juga memiliki nilai ekonomi kerakyatan yang
apabila dikembangkan menjadi sentra home industri yang maju, maka akan
meningkatkan pendapatan masyarakat Papua.

E. Metode Kerja
a. Alat
1. Jarum
2. Pisau
b. Bahan
1. Benang wol
2. Kulit kayu
c. Cara Kerja
Ambil kulit kayu yang sudah diambil dari hutan, ditumbuk, kemudian
dilakukan proses pengawetan yaitu dengan merendam ke dalam air agar
serat kayu bertambah kuat. Lalu kulit kayu dipilin menjadi benang seperti
tali kecil (string). Selanjutnya, tali kecil tersebut dianyam menjadi Noken.
Saat menganyam dibentuk suatu “cincin” lalu diikat menjadi simpul mati.
Di daerah Paniai, Noken diberi hiasan agar semakin menarik. Hiasan ini
terbuat dari kulit pohon anggrek baik yang berwarna kuning emas atau
pun yang berwarna hitam. Noken terbuat dari bahan alami yang ramah
lingkungan. Tak hanya terbuat dari kulit kayu, Noken juga dibuat dari
benang katun, bahkan dari benang wol.

F. Rincian Dana
a. Alat
1. Jarum Rp. 5.000
2. Pisau Rp. 15.000
Jumlah Rp. 20.000
b. Bahan
1. Benang wol Rp. 15.000
2. Kulit Kayu -
Jumlah Rp. 15.000
Total Modal Rp. 35.000

G. Rincian Penjualan dan Keuntungan


Noken anyam dapat dihasilkan dengan menggunakan benang 2 benang wol.
1 tas noken Rp. 50.000
Laba = Harga Jual - Modal
= 50.000 - 35.000
= 15.000
H. Pembahasan
Noken ini memang tak semahal tas-tas yang lain. Namun, noken mempunyai
nilai budaya yang tinggi. Karena tidak semua orang tahu cara membuatnya.
Bahkan orang Papua sekalipun. Noken biasa sebagai tanda agar seorang
remaja cewek Papua dapat menikah. Maksudnya, jika seorang perempuan
Papua sudah mahir membuat noken, maka perempuan Papua itu sudah layak
untuk menikah. Noken memang tidak mahal, bahan-bahannya pun tidak sulit
untuk didapatkan. Namun yang membuatnya lebih yaitu pada cara
pembuatannya yang tak semua orang mengetahuinya. Cara pembuatannya
memang lama karena harus dilakukan dengan ketelitian yang tinggi untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Saat sekarang Noken sudah bisa dibilang
Noken. Namun, kita sebagai penerus budaya harus melestarikannya kembali
dengan belajar untuk membuat noken. Selain kita mempunyai kemahiran kita
juga dapat menambah penghasilan.

I. Kesimpulan
Untuk mencintai hasil budaya sangatlah penting salah satunya dengan cara
mengembangkan noken. Dalam mengembangkannya persaingan semakin
ketat maka diperlukan ide-ide yang lebih modern. Kreativitas harus terus
dikembangkan salah satu cara dyaitu dengan Noken.
Daftar Pustaka

Han, Dzikry, El. 2014. Cinta Putih di Bumi Papua. PT. Mizan Publika,

Jakarta

Jurnalistik KOMPAS. 2008. Ekspresi Tanah Papua Jilid I. PT. Kompas


Media
Nusantara, Jakarta

Jurnalistik KOMPAS. 2009. Ekspresi Tanah Papua Jilid II. PT. Kompas
Media Nusantara, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai