Kikd Sma SMK 2017 PDF Fix
Kikd Sma SMK 2017 PDF Fix
MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERBASIS KURIKULUM 2013
REVISI 2017
JENJANG SMA/SMK/MA/MAK
SUSUNAN TIM PENGEMBANG
KURIKULUM TINGKAT DAERAH MUATAN LOKAL
MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA
BERDASARKAN KURIKULUM 2013 REVISI 2017
Penanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Ahmad Hadadi, M.Si.
Pengarah
Kepala Balai Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Drs. H. Husen R. Hasan, M.Pd.
Tenaga Ahli
Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum. (UPI)
Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd. (UPI)
Rina Heryani, S.Pd., M.Pd.
MATA PELAJARAN
vii
yang mengacu pada Kurikulum Nasional, KIKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda berbasis Kurikulum 2013 dilakukan revisi pada tahun 2017. Revisi tersebut
berkaitan dengan perumusan KD dan pemetaan materi ajar bahasa daerah
mempertimbangkan keragaman lokalitas dan mewadahi fenomena kebahasaan dan
pola komunikasi yang berkembang di lingkungan masyarakat.
Revisi Kurikulum ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
yang untuk kepentingan regional Jawa Barat disusun berdasarkan Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Jawa
Barat, dan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor
819/8653-Setdisdik tanggal 20 Pebruari 2017 tentang Tim Pengembang Kurikulum
Mulok Bahasa dan Sastra Sunda.
Terima kasih kepada Tim Ahli dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Jenjang
SD, SMP, dan SMA/SMK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, yang telah berkenan melakukan revisi Kurikulum Muatan Lokal
Mata Pelajaran Bahasa Sunda berbasis Kurikulum 2013. Semoga semua ini dapat
dirasakan manfaatnya oleh dunia pendidikan di Jawa Barat.
viii
K ATA PENGANTAR
KEPALA BALAI
PENGEMBANGAN BAHASA DAN KESENIAN DAERAH
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
ix
Kendala lain yang juga sering disuarakan oleh masyarakat dan para guru
adalah tidak meratanya kurikulum diberlakukan di setiap satuan pendidikan karena
berbagai hal, kendati Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah telah ditetapkan penggunaannya melalui Peraturan Gubernur. Kritik juga
muncul dari masyarakat berkaitan dengan kekeliruan bahan ajar dan karakter
Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung
terlalu meniru struktur kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut, perlu adanya upaya untuk
merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun
sebelum revisi dilakukan, diperlukan landasan konseptual yang jelas menyangkut
apa saja yang harus menjadi pertimbangan tim review. Diperlukan pokok-pokok
pikiran yang jelas untuk nanti digunakan oleh Tim Pengembang Kurikulum Muatan
Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai landasan bekerja.
Buku ini merupakan dokumen kurikulum tingkat daerah Provinsi Jawa Barat
yaitu Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda Berbasis
Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Dokumen kurikulum diharapkan dapat dijadikan
pedoman pembelajaran muatan lokal bahasa dan sastra Sunda pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat, terhitung mulai tahun pelajaran
2017/2018.
Semoga buku ini bermanfaat dan membawa perbaikan dalam pembinaan,
pengembangan dan pelestarian bahasa dan sastra daerah melalui jalur pendidikan
di Jawa Barat.
x
D AFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................... 29
Lampiran 1: SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
SUNDA SMA/SMK/MA/MAK .............................................. 30
A. Pengertian SIlabus........................................................................ 30
B. Komponen Silabus......................................................................... 30
C. Pengembangan Silabus................................................................. 31
xi
Lampiran 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/SMK/MA/MAK MATA PELAJARAN BAHASA
DAN SASTRA SUNDA ....................................................... 59
A. Batasan ........................................................................................ 59
B. Komponen RPP............................................................................. 59
C. Prinsip Penyusunan RPP............................................................... 60
D. Langkah Penyusunan RPP............................................................ 61
xii
BAB I
1. Penilaian Sikap
UTAMA
Dilaksanakan
Observasi di luar jam
oleh wali pembelajaran baik
SIKAP kelas dan guru secara langsung
PENILAIAN BK selama satu maupun berdasarkan
semester informasi yang valid.
PENUNJANG
Dilaksanakan
sekurang-
Penilaian kurangnya satu kali
antar dalam satu semester,
teman dan menjelang akhir
antar diri semester
Nama
Positif/
No Waktu Peserta Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Negatif
didik
Meninggalkan Diberi pembinaan
laboratorium tanpa dan dipanggil untuk
Tanggung
1 23/07/2016 Putri membersihkan meja, + membersihkan meja,
jawab
alat, dan bahan yang alat, dan bahan yang
sudah dipakai. sudah dipakai.
Mengambil cerita dari Diberi pembinaan
internet dan diakui agar tidak
2 27/07/2016 Herman Kejujuran -
seba-gai karyanya melakukan
sendiri (plagiasi). plagiariisme.
Diberi pembinaan
Menghalang-halangi
3 13/08/2016 Momod Toleransi - agar menjadi lebih
teman untuk beribadah.
toleran.
Menjadi tugas pengibar
Diberi apresiasi atas
bendera saat upacara
4 17/08/2016 Kardi Nasionalisme + kegiatannya dalam
HUT Kemerdekaan
kegiatan Paskibra.
Indonesia.
2. Penilaian Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian (PH), penilaian tengah
semester (PTS), dan penilaian akhir semester (PAS) dilakukan dengan beberapa
teknik penilaian sesuai tuntutan kompetensi dasar (KD).
3. Penilaian Keterampilan
3. Bacaan Wajib
Tahapan Kegiatan
C. FUNGSI
Kompetensi inti dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi
guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan,
serta sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram secara terpadu.
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar ini disusun dengan
mempertimbangkan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan
sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi
pada fungsi mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai (1) sarana pembinaan
sosial budaya regional Jawa Barat; (2) sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan
budaya; (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4)
sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk
berbagai keperluan; (5) sarana pengembangan penalaran; dan (6) sarana
pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
D. TUJUAN
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran
bahasa dan sastra Sunda yang secara umum agar Peserta didik mencapai
tujuan-tujuan berikut.
1) Peserta didik beroleh pengalaman berbahasa dan bersastra Sunda.
KELAS X
3.3. Menganalisis isi, struktur dan 4.3. Menulis laporan kegiatan dengan
aspek kebahasaan laporan memperhatikan struktur dan aspek
kegiatan. kebahasaan.
KELAS XI
KELAS XII
3. Memahami, menerapkan,
4. Menunjukkan keterampilan
menganalisis dan mengevaluasi
menalar, mengolah, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual,
secara (a) efektif, (b) kreatif, (c)
prosedural, dan metakognitif
produktif, (d) kritis, (e) mandiri,
pada tingkat teknis, spesifik,
(f) kolaboratif, (g) komunikatif,
detil, dan kompleks berdasarkan
dan (h) solutif, dalam ranah
rasa ingin tahunya tentang (a)
konkret dan abstrak terkait
ilmu pengetahuan, (b) teknologi,
dengan pengembangan dari yang
(c) seni, (d) budaya, dan (e)
dipelajarinya di sekolah, serta
humaniora dengan wawasan
mampu menggunakan metode
kemanusiaan, kebangsaan,
sesuai dengan kaidah keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
Keterangan:
Pada prinsipnya kompetensi bahasa dan sastra Sunda untuk peserta
didik SMA/SMK/MA/MAK relatif sama. Akan tetapi, pemilihan KD dan materi
pokok di SMK/MAK disesuaikan dengan vokasional, kondisi, dan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah masing-masing.
Bagi SMK/MAK yang melaksanakan empat tahun akademik, pendidik
dapat memilih enam KD dan materi yang berfokus pada praktek dan unjuk
kerja berbahasa Sunda yang berkaitan dengan kekhasan vokasional sekolah.
Misalnya: (a) menulis laporan, (b) menyusun berita, (c) mendemonstrasikan
panata acara, (d) menulis aksara Sunda, (e) mendemonstrasikan biantara, (f)
menulis artikel, dan (g) mengkreasikan kawih.
A. PENGERTIAN SILABUS
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk
ke dalam desain pembelajaran perencanaan pembelajaran yang mengacu
kepada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran.
B. KOMPONEN SILABUS
Di dalam lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa
komponen, yakni:
(1) Identitas mata pelajaran (misalnya: Bahasa dan Sastra Sunda);
(2) identitas sekolah, diisi dengan satuan pendidikan dan kelas (SD/Kelas
I);
C. PENGEMBANGAN SILABUS
Pengembangan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
43
Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat
Indonesia, misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik
pendidikan dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang,
seperti tampak pada gambar 1.
Dimensi
Pengetahuan
Dimensi Dimensi
Sikap Keterampilan
SDM yang
beradab,
berpengetahuan,
dan
berketerampilan
Gambar 1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
45
46
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan sebagai berikut.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47
48
- Membaca dan mengamati beberapa contoh laporan kegiatan.
3.3. Menganalisis isi,
• Struktur - Menentukan ciri-ciri laporan kegiatan
struktur dan aspek
kebahasaan laporan - Bubuka - Membedakan laporan kegiatan dengan bentuk karangan lain
kegiatan. - Eusi - Mengidentifikasi struktur laporan kegiatan.
- Panutup
- Memahami unsur-unsur kebahasaan laporan kegiatan.
• Aspek Kebahasaan - Menyimpulkan tentang aspek-aspek kebahasaan laporan kegiatan.
- Diksi - Menyajikan hasil analisis aspek kebahasaan laporan kegiatan.
- EYD Bahasa Secara lisan dan tertulis
3.4. Membandingkan • Struktur teks - Mendengarkan salah satu kawih Sunda klasik dan pop.
bentuk, struktur, - Pilihan kata (diksi) - Mencatat dan membahas kosa kata yang belum dipahami.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
berbagai tujuan
49
50
• Fungsi sosial - Memilih teks babad/sajarah Sunda.
3.6. Menganalisis isi,
- Memahami struktur kebahasaan teks babad/sejarah Sunda.
struktur, dan aspek Meneladani Nilai
- Memahami setiap kejadian sejarah dalam teks babad/ sajarah
kebahasaan teks moral dan pendidikan
Sunda.
babad/sejarah Sunda. dalam teks babad/
- Menemukan keterkaitan antara tokoh dan kejadian sejarah
sejarah Sunda yang
dengan kenyataan daerah setempat.
diimplementasikan
- Menentukan galur teks babad/ sajarah Sunda.
dalam kehidupan sehari-
hari
4.6. Menyajikan isi teks - Meringkas isi teks babad/sejarah Sunda, sesuai dengan struktur
babad/sejarah • Struktur kebahasaan dan aspek kebahasaan.
• Topik
LAMPIRAN-LAMPIRAN
51
52
3.8. Menganalisis isi, • Struktur Teks
- Membaca dan mengamati teks sajak yang mengandung berbagai
unsur, struktur dan - Teks sajak berisi
macam kosa kata, dan idiom yang merupakan kekayaan bahasa
aspek kebahasaan kosa kata, dan
Sunda.
sajak. idiom.
- Tema, nada, pilihan - Menyimak dan menampilkan salah satu sajak dengan
kata (diksi), rasa, menggunakan berbagai macam media.
amanat - Bertanya jawab tentang aspek kebahasaan yang terdapat dalam
• Unsur Kebahasaan sajak.
- Istilah khusus terkait
dengan idiom dan
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut ini.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
menumbuhkan perilaku
yang termuat dalam KI.
53
54
• Fungsi sosial - Mengamati contoh sisindiran untuk mengetahui fungsi
3.2. Menganalisis isi, Menemukan makna dan sosial.
struktur, dan aspek nilai-nilai kehidupan yang - Membaca contoh sisindiran.
kebahasaan sisindiran. terkandung dalam sisindiran - Secara berkelompok menganalisis unsur-unsur sisindiran
• Struktur Teks untuk mengetahui fungsi sosialnya.
- Aturan penulisan - Mendiskusikan isi sisindiran yang dibacanya untuk
- Guru lagu mengetahui fungsi sosial.
- Guru Wilangan - Menyusun dan menampilkan sisindiran, dengan ucapan
- Padalisan dan tekanan kata yang benar.
4.2. Menyusun dan - Pada - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajarnya
3.3. Menganalisis isi, • Fungsi Sosial: - Mambaca contoh teks Panumbu catur dan
struktur dan aspek Menumbuhkan sikap saling mencermati kaidah-
3.4. Menganalisis isi, struktur • Fungsi Sosial: - Membaca teks Carita pondok.
dan aspek kebahasaan Nilai moral dan pendidikan - Menanyakan dan mengumpulkan istilah-istilah khusus
carita pondok. yang terkandung dalam teks yang ditemukan di dalam teks Carita pondok.
carita pondok yang bisa - Mengidentifikasi ciri-ciri Carita pondok.
diimplementasikan dalam - Menganalisis unsur sastra yang terdapat di dalam Carita
kehidupan sehari-hari. pondok.
• Struktur Teks
4.4. Menulis carita pondok - Ciri-ciri carita pondok. - Menyusun kerangka Carita pondok .
sederhana dengan - Unsur Sastra (unsur- - Menulis karangan Carita pondok menjadi sebuah
memperhatikan struktur unsur intrinsik dan karangan yang utuh dengan memperhatikan struktur dan
dan kaidah kebahasaan. ektrinsik cerita). kaidah kebahasaan.
- Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
55
56
3.5. Menganalisis isi, pola • Aspek Kebahasaan: - Membandingkan teks warta dari media massa cetak dan
penyajian, dan unsur - Diksi elektronik.
kebahasaan teks warta - Pakeman basa - Menyebutkan bagian-bagian warta secara sistematis dan
(berita) dari media - Ejaan dan tanda baca. benar.
massa cetak atau - Paduan paragraf. - Mencari dari berbagai sumber informasi tentang prosedur
elektronik. - Kesesuaian antara tema menulis warta sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
dan isi. - Menjelaskan langkah-langkah menyusun warta dengan
- Kalimat langsung dan cermat dan benar.
tidak langsung.
4.5. Menyusun teks warta • Fungsi Sosial: - Merancang teks warta berdasarkan hasil pengamatan
(berita) berdasarkan Nilai moral dan pendidikan atau hasil wawancara.
pengamatan atau hasil yang terkandung dalam teks, - Menulis warta dengan memperhatikan struktur dan
wawancara sesuai yang bisa diimplementasikan kaidah kebahasaan.
dengan struktur dan dalam kehidupan sehari- - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
• Teks Warta
• Struktur teks
- Bubuka
- Eusi
- Penutup
3.6. Menganalisis isi, • Pola Penyajian
struktur, dan aspek - Prinsip
- Mengidentifikasi unsur-unsur novel dengan cermat.
kebahasaan novel. - Proses tahapan nulis
warta - Memahami isi novel dengan teliti.
- Prosedur - Menganalisis bahasa yang dipergunakan serta unsur
• Aspek Kabahasaan intrinsik dalam novel dengan teliti.
- Diksi
- Ejaan dan tanda baca - Menginterpretasikan isi novel sesuai dengan kaidah-
- Paduan paragraf kaidahnya.
- Kesesuaian antara topik
dengan isi
• Topik
Nulis Teks Berita (Warta)
yang dapat menumbuhkan
perilaku yang termuat dalam
KI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ekstrinsik)
57
58
• Aspek Kebahasaan
3.7. Menganalisis isi, struktur - Diksi - Membaca dan mengamati teks biografi.
dan aspek kebahasaan - Ucapan, tekanan kata, - Mendiskusikan unsur-unsur teks biografi.
teks biografi. intonasi, ejaan, dan tanda - Menggali informasi tentang biografi dari berbagai
baca. referensi.
- Kalimat langsung dan tidak
langsung.
• Topik
Petikan novel yang dapat
menumbuhkan perilaku yang
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59
60
KELAS XII
Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Ejaan dan tanda baca
- Paduan paragraf
- Kesesuaian isi resensi
61
62
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
• Topik
Drama yang dapat
menumbuhkan perilaku yang
termuat dalam KI.
• Fungsi Sosial
3.4. Menganalisis isi, struktur, Nilai moral dan pendidikan yang - Membaca dan mengamati teks/naskah drama.
dan aspek kebahasaan terkandung dalam teks drama - Mendikusikan tentang aspek kebahasaan (istilah-
• Topik
Drama yang dapat
menumbuhkan perilaku yang
termuat dalam KI.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.5. Menganalisis isi, struktur • Struktur Teks - Membaca teks artikel dengan memperhatikan ciri
dan aspek kebahasaan - Jenis artikel dan tema pada artikel.
teks artikel berbahasa - Ciri artikel - Bertanya-jawab tentang ciri-ciri artikel.
Sunda. - Struktur artikel - Menjelaskan ciri-ciri artikel dengan teliti dan
• Aspek Kebahasaan sistematis.
- Diksi - Menentukan tema teks artikel secara tepat dan
- Ejaan dan tanda baca. bertanggug jawab.
- Paduan paragraf
- Kesesuaian isi dengan tema.
4.5. Menulis artikel • Topik - Menyusun kerangka pembuatan artikel secara
sederhana berbahasa Artikel yang dapat menumbuhkan sistematis.
Sunda dengan perilaku yang termuat dalam KI. - Menulis artikel sederhana berbahasa Sunda sesuai
memperhatikan struktur dengan kerangka yang telah dibuat.
dan penggunaan kaidah - Melakukan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
kebahasaan.
• Fungsi sosial
3.6. Menganalisis isi, struktur, Nilai moral dan pendidikan yang - Menyimak dan atau membaca dengan seksama
dan aspek kebahasaan bisa diimplementasikan dalam contoh petikan carita pantun.
petikan carita pantun. kehidupan sehari-hari. - Mengidentifikasi bentuk carita pantun.
- Bertanya jawab isi yang terkandung pada carita
• Struktur Teks pantun.
- Jenis Rajah - Menganalisis unsur kebahasaan carita pantun.
- Monolog
- Dialog
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Galur carita pantun
63
64
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
A. BATASAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu
kali pertemuan atau lebih.
B. KOMPONEN RPP
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses,
komponen RPP terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
LAMPIRAN-LAMPIRAN
65
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi;
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan ranah kompetensi
pengetahuan (kognitif) dan ranah kompetensi keterampilan (psikomotor).
4. Penyusunan materi pembelajaran
Materi pembelajaran disusun dengan memuat fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
a. Materi fakta berupa segala hal yang bewujud kenyataan dan
kebenaran, meliputi nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang,
nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu
benda, contoh karya, dan sebagainya
b. Materi konsep berupa segala yang berwujud pengertian-pengertian
baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi,
pengertian, ciri khusus, hakekat, inti /isi dan sebagainya.
c. Materi prinsip berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi
terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma,
teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan
implikasi sebab akibat.
d. Materi Prosedur meliputi langkah-langkah secara sistematis atau
berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu
sistem.
5. Pemilihan dan penetapan metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai. Pendidik boléh memilih model, metode, dan teknik sendiri
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
6. Pemilihan dan penetapan media pembelajaran
Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran dipilih dan
ditetapkan sesuai dengan materi pembelajaran dan situasi pembelajaran.
7. Pemilihan dan penetapan sumber belajar
Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sumber belajar yang
digunakan dicantumkan dalam RPP.
8. Penyusunan langkah pembelajaran
Langkah pembelajaran disusun dalam tiga tahap kegiatan, yakni kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
69
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung; serta memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran;
2) Merumuskan rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
9. Penyusunan penilaian hasil pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan
belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring
(nurturant effect) pada aspek sikap.
a. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan.
b. Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat: (1) lembar pengamatan, (2) angket
sebaya, (3) rekaman, (4) catatan anekdot, dan (5) refleksi.
c. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat:
(1) tes lisan/perbuatan dan (2) tes tulis. Tes tulis berbentuk uraian
atau esai.
Sekolah : SMA/SMK/MA/MAK.....
Mata Pelajaran : Bahasa Sunda
Kelas/Semester : XII / I
Materi Pokok : Carita Wayang
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (3 x pertemuan)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
4.2 Mengkreasikan petikan
4.2.1 Menceritakan kembali isi carita Wayang.
carita wayang secara
4.2.2 Menanggapi isi carita wayang sesuai dengan
lisan/tulisan ke dalam
kaidah-kaidahnya.
bentuk lain (drama,
4.3.5 Mengubah cerita wayang ke dalam bentuk
carita pondok, puisi)
lain seperti naskah drama.
dengan memperhatikan
struktur dan kaidah
kebahasaan.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta:
• Berbagai contoh teks carita wayang dan dongeng dari berbagai
sumber.
Konsep:
• Ciri-ciri, pengertian, perbedaan jenis, tema, dan tujuan carita
wayang
• Struktur carita wayang
• Unsur-unsur carita wayang
Prinsip:
• Karakteristik carita wayang
• Ciri-ciri kebahasaan dalam carita wayang
• Istilah-istilah dalam pagelaran wayang
Prosedur:
• Langkah-langkah mengubah teks carita wayang ke dalam bentuk
karangan lain.
• Proses penyajian laporan hasil perubahan téks carita wayang
D. METODE PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Guru memberi salam, berdoa bersama, kemudian
bertegur sapa dengan peserta didik; Bagaimana kabar
kalian hari ini? sudah siapkah belajar? Siapa saja yang
tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
• Guru melakukan pengkondisian KBM; mengecek
kebersihan kelas minimal di sekitar meja dan kursi
tempat duduk peserta didik
• Apersepsi (membimbing peserta didik dalam kesatuan
persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-kaidah carita
15
Pendahuluan wayang). Guru memberikan informasi tentang materi
menit
pembelajaran yang akan dilaksanakan (carita wayang)
• Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan
• Motivasi (menumbuhkan kepercayaan diri peserta
didik agar mereka terampil menganalisis teks carita
wayang serta mengemukakan temuan, pandangan, dan
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
73
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok belajar
sesuai kebutuhan KBM.
• Guru memberikan contoh naskah teks carita wayang
kepada setiap peserta didik.
• Peserta didik membaca dan mengamati contoh teks
carita wayang.
• Peserta didik mengamati dan memahami ciri-ciri carita
wayang.
• Peserta didik menganalisis unsur-unsur carita wayang
sebagai prosa.
• Peserta didik menganalisis perkembangan pagelaran
wayang dalam sastra Sunda.
• Guru memonitor kegiatan kelompok peserta didik
selama multimedia berlangsung.
• Setiap peserta didik mencermati (mengamati dan
menganalisis naskah yang dibacanya) dan melakukan
catatan kecil hasil penemuan analisis teks yang akan
didiskusikan antar kelompok nanti.
• Secara individu, hasil temuan peserta didik berupa
identifikasi-identifikasi tentang analisis isi, kaidah-
Inti kaidah, struktur, jenis, tema dan sistematika carita
wayang berdasarkan naskah dan tayangan media yang
dicermatinya.
• Antarpeserta didik dalam kelompok saling
mengkonfirmasi dan bertanya tentang analisa isi, jenis
dan tema teks carita wayang masing-masing untuk
dibahas jika ada perbedaan temuan.
• Dari berbagai pertanyaan dan penyataan yang muncul,
kelompok melakukan klasifikasi kaidah-kaidah carpon
dan mendefinisikan dasar temuannya.
• Kelompok mengkonfirmasi hasil temuan sementara
dan menanyakan/berkonsultasi kepada guru tentang
sistematika dan kaidah-kaidah penulisan yang benar.
• Beberapa indikator pertanyaan peserta didik di antaranya
tentang ciri-ciri dan unsur-unsur carita wayang.
• Peserta didik mencoba merumuskan struktur teks
carita wayang yang dikajinya, dan membahasnya seraya
bertukar temuan bersama anggota kelompok.
• Menguraikan sistematika teks carita wayang dari
naskah yang dikajinya, dengan bertukar informasi atau
melakukan konfirmasi dengan kelompok lain.
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Peserta didik mengamati dan meninjau kembali rumusan
karakteristik carita wayang.
• Peserta didik mengamati langkah-langkah prosedural
penyusunan teks carita wayang dari guru.
• Guru memberikan batasan jenis teks carita wayang
yang akan disusun oleh peserta didik (bentuk ringkasan,
transliterasi, atau penggalan).
• Secara individu peserta didik mempersiapkan data atau
referensi acuan untuk penyusunan teks cerita wayang
• Masing-masing peserta didik dipersilakan mengemuka-
kan pendapat atau pandangannya mengenai pilihan
jenis dan cerita wayang yang diambilnya.
• Masing-masing peserta didik dipersilakan mengemuka-
kan kesulitan atau permasalahan yang mungkin
timbul atas pilihan jenis dan tema cerita wayang yang
diambilnya.
• Masing-masing peserta didik mulai menganalisis dan
menyusun teks cerita wayang dengan menggunakan
teks cerita wayang pada KBM sebelumnya sebagai
pembanding. 60
Inti
• Masing-masing peserta didik mencoba menyusun menit
teks cerita wayang sesuai dengan kaidah-kaidah atau
sistematika teorikal cerita wayang.
• Masing-masing peserta didik memilih dan memilah diksi
serta kalimat-kalimat dalam teks cerita wayang sesuai
dengan kaidah-kaidah kebahasaan yang benar.
• Peserta didik menganalisis hasil penyusunan teks baik
dari segi tata bahasa, sistematika, dan isi teks cerita
wayang.
• Peserta didik mengedit atau menyunting teks masing-
masing guna tahap penyelasaian akhir (finishing).
• Selama kegiatan berlangsung, guru berperan aktif
sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran peserta
didik.
• Peserta didik mengumpulkan hasil project teks carita
wayang kepada guru.
• Peserta didik mengkomunikasikan pengalaman penyu-
sunan teks carita wayang di antaranya berupa kesan-
kesan, komentar, permasalahan, ataupun hal-hal
lainnya.
Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan dengan
pengondisian kelas.
• Tanya jawab tentang kajian teori perkembangan
pagelaran wayang pada pertemuan sebelumnya.
• Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (penyusunan teks carita
wayang) dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan 20
Pendahuluan
(menceritakan kembali isi carita wayang pada sebuah menit
pagelaran wayang).
• Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
• Tanya jawab tentang evaluasi pembelajaran sebelumnya,
serta pemberian motivasi untuk KBM yang selanjutnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
77
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pertemuan 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
• Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan dengan
pengondisian kelas.
• Tanya jawab tentang kajian teorikal perkembangan
pagelaran wayang pada pertemuan sebelumnya.
20
Pendahuluan • Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
menit
pembelajaran sebelumnya (menceritakan kembali isi
carita wayang pada sebuah pagelaran wayang) dengan
penyusunan ubahan bentuk teks carita wayang dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
79
H. PENILAIAN
b. Penilaian Tugas
Aspek Penilaian Teks Carita Wayang
--------------------. ----------------
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
(.................................) (.......................................)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
81