Anda di halaman 1dari 48

MODUL BAHAN AJAR

SEBARAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

DHENOK PUSPITA SARI, S.Pd.


NIM : 20422299018

PENDIDIKAN GEOGRAFI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALJAB TAHAP 2
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2020
BAHAN AJAR
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

A. IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMAIT Al ITTIHAD
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia

B. KOMPETENSI INTI
KI3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Menganalisis sebaran dan 3.3.1 Menganalisis klasifikasi Sumber Daya


pengelolaan sumber daya kehutanan, Alam dan sebarannya di Indonesia

pertambangan, kelautan, dan


pariwisata sesuai prinsip- 4.3.1 Mempresentasikan analisis sebaran
jenis SDA secara individu
prinsip pembangunan
berkelanjutan.
4.3 Membuat peta persebaran
sumber daya kehutanan,
pertambangan, kelautan, dan
pariwisata di Indonesia.
1
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan pada gambar dan lingkungan sekitar, siswa dapat
mengemukakan 3 contoh sumber daya alam dan sebarannya dengan penuh rasa
syukur, dan percaya diri.
2. Melalui kegiatan literasi pada buku pegangan dan bahan ajar, siswa dapat
mengungkapkan makna sumber daya alam dengan kritis dan percaya diri
3. Melalui kegiatan mengumpulkan informasi dari buku pegangan, bahan ajar, dan
internet, siswa dapat membagankan klasifikasi jenis-jenis sumber daya alam di
Indonesia dengan benar
4. Melalui menganalisis, siswa dapat menghubungkan keterkaitan jenis-jenis sumber
daya alam dan daerah sebarannya di Indonesia dengan benar.
5. Setelah melakukan analisis, siswa dapat mempresentasikan hasil analisis sebaran
jenis-jenis sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan percaya diri,
bertanggung jawab dan santun

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

A. Pengertian Sumber Daya


Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur
tertentu dalam kehidupan. Sumber daya bisa berupa fisik, bisa berupa non-fisik. Dalam
Undang-Undang republik Indonesia No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, disebutkan bahwa sumber daya adalah unsur
lingkungan hidup, yang terdiri atas sumber daya alam hayati dan sumber daya alam
non-hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem. Sumber Geografi
SMA Kelas XI, Erlangga.
Sumber daya alam merupakan salah satu aspek lingkungan fisik. Setiap potensi
alam sesungguhnya memiliki kegunaan bagi manusia, namun hanya mungkin
dimanfaatkan apabila tersedia teknologi yang tepat. Potensi alam berubah menjadi
sumber daya alam hanya jika potensi alam tersebut dapat digunakan. Oleh karena itu,
kemampuan dan kebutuhan manusialah yang menciptakan nilai sumber daya alam.
Contohnya, Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan
sumber dayanya didominasi oleh sumber alam, terutama minyak bumi dan gas alam.
Namun, awalnya keberadaan minyak bumi di Sumatera Tengah sempat diragukan.
Pada era 1930-an, tidak ada satu pun perusahaan minyak yang tertarik dengan bagian
timur kawasan Sumatera Tengah. Endapan lapisan minyak di Sumatera Tengah dinilai
2
sangat tipis jika dibandingkan Sumatera Utara dan Selatan. Menurut peta yang dibuat
seorang ahli geologi Belanda terkemuka pada 1930, bagian tengah daerah Riau
mengandung lapisan endapan batuan granit yang amat besar. Hal ini merupakan
indikasi negatif, bahwa upaya pencarian hidrokarbon (atau migas) di daerah ini akan
sia-sia belaka.

Tahun 1939, California Texas Oil Corporation (Caltex) mengirim Hopper untuk
melakukan penelitian lanjutan. Caltex merupakan hasil merger Socal dan Texaco pada
30 Juni 1936. Hopper merupakan pria yang antusias dan penuh semangat. Bahkan, dia
mau mengebor menggunakan bor tangan (counterflush) untuk menembus kedalaman
460 meter. Hingga akhirnya, Hopper dan timnya berkesimpulan ada petunjuk kuat,
cembungan besar dan berlipat-lipat di bawah bumi Minas. Minas kemudian menjadi
lokasi pengeboran pertama sumur minyak di Riau.
Meletusnya Perang Dunia II, membuat menara bor yang telah berdiri di Minas
terpaksa ditinggalkan pada 1942. Para pekerja dipulangkan. Meski sudah 18 tahun
beraktivitas di Sumatera Tengah, secara komersial Caltex belum menghasilkan minyak
setetes pun. Selama itu, tim Caltex –yang sebelumnya Socal-- bertualang di tengah
hutan belantara yang ganas, penuh nyamuk, buaya, harimau dan gajah.
Saat Nusantara dikuasai Jepang, seorang geolog muda bernama Toru Oki
melanjutkan pengeboran Caltex yang ditinggalkan di Minas. Pada 1944, mereka
berhasil. Semburan minyak pertama itu menandakan bahwa mereka berhasil
menemukan lapisan minyak di kedalaman 800 meter. Namun, pada Agustus 1945
Perang Dunia II berakhir. Jepang yang kalah perang harus hengkang.
Usai perang, Caltex berupaya masuk lagi ke Indonesia untuk meneruskan pencarian
minyak. Akhirnya, Hopper meminta bantuan Brigadir Hutchinson (komandan brigade
Inggris yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah Sumatera Tengah) dan
Kolonel Tsushima (perwira penghubung Jepang untuk Inggris) agar mengusahakan
contoh batuan dan minyak mentah dari sumur minyak Minas, lengkap dengan laporan
harian dan hasil dari uji produksi sumur tersebut.
Sejarah akhirnya mencatat bahwa Sumatera Tengah, yang kini menjadi Provinsi
Riau, merupakan salah satu penghasil minyak bumi yang dikenal dunia. Sejak saat
itulah, Potensi alam yang berada di bawah lapisan tanah Sumatera Bagian Tengah
dapat dikategorikan menjadi Sumber daya alam. Sumber: sumatra.bisnis.com
3
Tonton video pada link berikut untuk menambah pengetahuan dan wawasanmu,
https://www.youtube.com/watch?v=mOouDi9_iro.

B. Klasifikasi Sumber Daya


1. Sumber Daya Alam (SDA)
Pengertian Sumber Daya Alam :
a. Sumber daya alam dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah potensi
alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.
b. Ireland (1974), sumber daya alam merupakan suatu keadaan lingkungan alam
yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
c. Suryanegara (1977), sumber daya alam merupakan unsur-unsur lingkungan alam,
baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup.
d. Katili (1983), sumber daya alam adalah semua unsur tata lingkungan biofisik
yang nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan manusia.
e. Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 Pasal (5) menyebutkan bahwa sumber daya
alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia,
sumber daya hayati, sumber daya non hayati dan sumber daya buatan.
Dari beberapa sumber diatas, kita dapat mengatahui secara garis besar bahwa sumber
daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia, tidak hanya komponen hayati, tetapi juga komponen
non hayati/fisik.
Pengklasifikasian sumber daya alam dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal,
yaitu berdasarkan bagian atau bentuk yang dimanfaatkan (potensi), berdasarkan
pembentukannya atau sifat kelestariannya, berdasarkan jenisnya, dan berdasarkan nilai
kegunaannya.
a) Sumber Daya Alam berdasarkan Potensi
Berdasarkan potensinya, sumber daya alam dapat dikasifikasikan sebagai berikut:
1) Sumber Daya Alam Materi
Sumber daya alam materi yaitu sumber daya alam yang berbentuk materi, yang
dimanfaatkan oleh manusia adalah materi sumber daya alam itu sendiri. Contoh:
mineral magnetit, hematit, limonit, siderit, dan pasir kuarsa yang dapat dilebur
menjadi besi/baja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, di antaranya
untuk kerangka beton, kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
2) Sumber Daya Energi
Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang berguna untuk menghasilkan
4
energi. Contoh: bahan bakar fosil, Bahan bakar minyak (bensin, solar, minyak tanah),
batu bara, gas alam, dan kayu bakar merupakan sumber daya alam energi, karena
manusia menggunakan energinya untuk memasak, menggerakkan kendaraan, dan
mesin industri.

Gambar 1. PGN Blok Rokan Riau


Sumber : CNN Indonesia.com
3) Sumber Daya Ruang
Sumber daya alam ruang, yaitu tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya.
Makin besar kenaikan jumlah penduduk, maka sumber daya alam ruang makin sempit
dan sulit diperoleh. Ruang dalam hal ini dapat berarti ruang untuk areal peternakan,
pertanian, perikanan, ruang tempat tinggal, ruang arena bermain anak-anak dan
sebagainya.

Gambar 2. Ruang Terbuka Hijau di tengah Kota Pekanbaru


Sumber Halloriau.com
b) Sumber Daya Alam Berdasarkan Pembentukannya atau Sifat Kelestariannya
Berdasarkan pembentukannya, sumber daya alam dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1) Sumber Daya Alam yang Dapat Dipebarui (Renewable Resources)
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak akan
habis, karena bagian-bagian yang telah terpakai dapat diganti dengan yang baru. Sumber
daya alam yang dapat diperbarui jika digunakan secara terus-menerus maka dalam jangka
5
waktu tertentu akan kembali seperti sediakala dan dapat digunakan lagi untuk diambil
manfaatnya. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah udara, angin, air,
tenaga air terjun, tanah, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Salah satunya
adalah sumber daya alam air yang terdapat di daerah Koto Panjang, yang dijadikan sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Gambar 3. Air, sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Sumber : Liputan6.com
2) Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui (Unrenewable Resources)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam jika
digunakan secara terus-menerus, maka lama kelamaan akan habis dan tidak dapat
dihasilkan sendiri oleh manusia. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
adalah berbagai barang tambang, mineral logam, mineral bukan logam dan mineral
penghasil energi, timah, besi, bauksit, batu bara, dan minyak bumi.

c) Sumber Daya Alam Berdasarkan Jenis


Sumber daya alam berdasarkan jenisnya dapat dikelompokkan atas sumber daya alam
nonhayati (abiotik) dan sumber daya alam hayati (biotik).
1) Sumber Daya Alam Nonhayati (Abiotik)
Sumber daya alam abiotik adalah sumber adya alam fisik berupa benda-benda mati di
lingkungan alam fisik. Contohnya tanah, air, udara, batuan, dan mineral. Sumber daya
alam nonhayati ada yang dapat diperbaharui dan ada juga yang dapat diperbaharui. Contoh
sumber daya alam abiotik yang dapat diperbaharui adalah air dan udara. Contoh sumber
daya alam nonhayati yang tidak dapat diperbaharui adalah mineral.
2) Sumber Daya Alam Hayati
Gambar 4. Sumber Daya Alam Hayati; Nabati dan Hewani

6
Perkebunan sawit dan perikanan air tawar di Kab. Kampar
Sumber : google.com/image

Sumber daya hayati adalah sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup, yaitu
hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya nabati,
sedangkan sumber daya hewan disebut sumber daya hewani.

d) Sumber Daya Alam berdasarkan nilai kegunaan


Sumber daya alam berdasarkan daya pakai dan nilai ekonomisnya dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
1) SDA Ekonomis
Sumber daya alam ekonomis adalah SDA yang memiliki nilai ekonomi atau nilau
jual, seperti logam mulia (emas, perak), minyak bumi, batu bara, dan sebagainya.

2) SDA Non Ekonomis


Sumber daya alam non ekonomis adalah SDA yang tidak memiliki nilai ekonomi
karena dapat diperoleh secara langung dari alam tanpa melalui proses apapun, contohnya
adalah udara dan sinar matahari.

e) Sumber Daya Alam Berdasarkan Lokasinya


Sumber daya alam berdasarkan lokasinya dibagi menjadi dua macam, antara lain:
1) Sumberdaya Alam Akuatik
SDA akuatik adalah sumber daya yang hanya ada di wilayah perairan, seperti ikan,
rumput laut, udang, terumbu karang, kepiting dan lainnya.
2) Sumberdaya Alam Terrestrial
SDA terrestrial adalah sumber daya yang hanya adal di wilayah daratan, seperti
kekayaan hutan, aneka tambang dan sebagainya.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)


7
Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian
praktis sehari-hari, SDM adalah bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi
yang megelola Sumber Daya Alam.

3. Sumber Daya Buatan (SDB)


Sumber daya buatan adalah sumber daya alam yang telah ditingkatkan dayagunanya
untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan pertahanan negara. Pemanfaatan
sumber daya buatan akan mengurangi eksploitasi sumber daya alam sehingga tetap dapat
menjaga keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Sumber daya buatan merupakan
pengembangan sumber daya alam untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan/atau
kemampuan daya dukungnya. Contohnya adalah hutan buatan, waduk, dan lain-lain.

Gambar 5. Danau Buatan di Pekanbaru


Sumber lintangarumb.wordpress.com

C. Sebaran Sumber Daya Alam

Penyebaran sumber daya alam di Indonesia dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu faktor
geologis, iklim dan geomorfologi sebagai berikut:

1) Faktor Geologis – Wilayah Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng aktif dunia,


yaitu Eurasia, Pasifik dan Indo Australia yang membentuk berbagai macam mineral
tambang di bawah bumi.

8
2) Faktor Iklim – Kepulauan Indonesia terletak di kawasan equator sehingga memiliki
iklim tropis dan kaya flora fauna.

3) Faktor Geomorfologi – Kawasan Indonesia mempunyai garis pantai atau pesisir,


dataran rendah, dataran tinggi dan gunung-gunung sehingga memiliki variasi SDA
melimpah.

D. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam Indonesia


1. Sumber Daya Alam Kehutanan
Sumber Daya Kehutanan dapat diartikan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa
hamparan lahan yang berisi SDA hayati yang didominasi pepohonan dalam dalam
persekutuan alam dan lingkungannya, yag satu dengan lalinnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu,
tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat
melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan.
Gambar 6. Mosaic Plantation pada HTI PT. RAPP di Riau

Sumber: pekanbaru.tribunnews.com
Berdasarkan fungsinya, hutan dapat dibedakan menjadi 5 kawasan, yaitu sebagai
berikut :
1) Hutan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan kayu ataupun hasil hutan bukan
kayu. Hutan kayu dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku kertas, bahan
baku industri meubel dan lain-lain. Diantara jenis kayu yang bernilai ekonomis tinggi
adalah a) kayu jati yang tersebar di Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali, b) kayu
meranti yang tersebar di hutan Kalimantandan Sumatera, c) kayu cendana, tersebar di
Nusa Tenggara dan hutan-hutan daerah Jawa, d) kayu akasia, tersebar di hutan-hutan

9
Jawa Barat. Hasil hutan non kayu berupa buah, madu, kareat, rempah- rempah, rotan,
dan sagu.
a. Hutan produksi tetap (HP). Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan tahun 2015, luas hutan produksi tetap sekitar 29.250.783,10 ha
b. Hutan produksi terbatas (HPT), merupakan hutan yang hanya dapat diekploitasi
dengan cara tebang pilih. Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan tahun 2015, luas hutan produksi tetap sekitar 26.798.382,01 ha.
c. Hutan produksi yang dikonversi (HPK). Hutan produksi yang dapat dikonversi
adalah kawasan hutan produksi yang dapat diubah untuk kepentingan usaha
pekebunan dan tidak dipertahankan sebagai hutan tetap. Hutan jenis ini juga
dicadangkan sebagai pengembangan transmigrasi, pemukiman, pertanian, dan
perkebunan. Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tahun 2015, luas hutan produksi tetap sekitar 12.942.295,24 ha.

Gambar 7. Hutan Produksi di Riau PT. RAPP


Sumber riau-hijau.com
2) Hutan lindung, dikelola untuk mengelola tanah dan air Hutan suaka alam, dikelola
untuk melindungi kekayaan keanekaragaman hayati atau keindahan alam.
Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015, luas
hutan produksi tetap sekitar 29.673.382,37 ha.

10
Gambar 8 Hutan Lindung “Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Pekanbaru”
Sumber Pemerintah Provinsi Riau http://dinaskehutanan.riau.go.id/
3) Hutan Penyangga, yaitu kawasan hutan yang menjadi wilayah peralihan antara hutan
lindung dengan hutan produksi
4) Hutan konservasi, yakni kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang memiliki
fungsi perlindungan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015, luas
hutan produksi tetap sekitar 22.108.630,99 ha. Hutan konservasi terdiri dari:
a. Kawasan suaka alam berupa cagar Alam (CA) dan suaka Margasatwa (SM),
adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang
mempunyai funsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah
sistem penyangga kehidupan.
b. Kawasan pelestarian alam,berupa Taman Nasional (TN), Taman Hutan raya
(THR), dan Taman Wisata Alam (TWA). Adalah kawasan dengan ciri khas
tertentu baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok
perlindungan sistem penyangga kehidupan pengaweetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya.
5) Hutan Wisata, merupakan hutan yang secara khusus difungsikan bagi sektor
pariwisata (wahana wisata).

11
Gambar 9 Kawasan DesaWisata Okura Pekanbaru

Ada berbagai jenis hutan di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:


a. Hutan hujan tropis, adalah hutan belantara dengan tumbuhan yang sangat bervariasi.
Tingkat kerapatan tumbuhannya cukup tinggi seingga sinar matahari tidak dapat
menembus permukaaan tanah. Hutan ini banyak terdapat di daerah dengan curah
hujan tahunan minimum antara 1.750 mm-2.000 mm, dan rata-rata temperatur
bulanan >18o C sepanjang tahun. Terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
b. Hutan musim, yaitu hutan campuran yng terdapat di daerah dengan cuah hujan
tahunan antara 1.500-4.000 mm, yang dikombinasikan degan bulan-bulan kering
selama 4-6 bulan. Pada saat musim kemarau, pohon-pohon menggugurkan daunna
agar dapat menyesuaikan diri dan berkembang. Pohon yang terdapat di hutan musim
adalah pohon jati, bungur, kesambi dan lain-lain. Hutan ini terdapat di Indonesia
bagian tengah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.
c. Hutan hujan pegunungan, terdapat pohon-pohon yang selalu menghijau. Kerapatan
tumbuhannya cukup tinggi. Pohon-pohonnya diantara lain jemuju, pinus, rasamala,
dan damar. Hutan ini tersebar di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
d. Hutan sabana, adalah hutan yang banyak ditumbuhi kelompok semak belukar yang
diselingi padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Tumbuhannya antara lain
kaktus, Saesalpinae, Leguminosae, dan Euphorbiaceae. Hutan sabana dapat ditemuii
di Flores, Sumba, dan Timor.
e. Hutan rawa, merupakan hutan yang tumbuh pada tanah aluvial yang selalu
tergenang air tawar. Tumbuhannya berupa pohon berakar lutut yang tunasnya
12
terendam air. Hutan ini banyak terdapat di sepanjang pantai timur Sumatera, dataran
rendah Kalimantan, dan Papua.
f. Hutan mangrove, disebut juga hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau
hutan bakau. Hutan mangrove terdapat di dataran rendah pantai Sumatera,
Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa, dan Papua.

Gambar 10 Hutan Mangrove Mekar Jaya Kab. Siak


Sumber : dok.Pribadi
g. Hutan gambut, terdapat di daerah beriklim tipe A atau B menurut klasifikasi
Koppen. Hutan ini tumbuh di atas tumpukan bahan organik yang tergantung pada
turunnya hujan. Hutan ini tersebar di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Papua, dan Riau.
h. Hutan lumut. Lumut di hutan ini tidak hanya menutupi permukaan tanah, tetapi juga
batang-batang pohon. Hutan lumut terdapat pada ketinggian >.1000 mdpl di Papua,
Sumatera, Kalimantan, sulawesi, dan Jawa.
Tontonlah video pada link berikut untuk menambah wawasan dan pengetahuanmu,
https://www.youtube.com/watch?v=NPvpCQ4i7ng dan
https://www.youtube.com/watch?v=JO61N0cjBeY
2. Sumber Daya Alam Pertambangan

13
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1967 bahan galian dibagi menjadi3 golongan ,
yaitu:
a) Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis, terdiri dari minyak bumi, gas
bumi, batu bara, nikel, dan timah.
Tontonlah video pada link berikut untuk menambah wawasan dan pengetahuanmu,
https://www.youtube.com/watch?v=_DfFh1YYw-U
b) Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, terdiri dari emas, perak, platina,
tembaga, intan, belerang, besi, dan bauksit
Tontonlah video pada link berikut untuk menambah wawasan dan pengetahuanmu,
https://www.youtube.com/watch?v=ejSMY-Hf6zI dan
https://www.youtube.com/watch?v=fwMQ3V1eeIw
c) Bahan galian golongan C atau bahan galian industri, terdiri dari pasir vulkanik, batu
andesit dan basalt, obsidian, batu granit, marmer, kaolin, fosfat, gypsum, mangan,
zeolite, dan pasir kuarsa.
Tontonlah video pada link berikut untuk menambah wawasan dan pengetahuanmu,
https://www.youtube.com/watch?v=GOovdo7MPbU

Gambar 11. Pertambangan Pasir dan Batu di Kab.Kampar


Sumber : Google.com

Persebaran barang tambang di Indonesia adalah sebagai berikut:


a) Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga.Saat ini telah
dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis
14
tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang.
Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
Gambar 12. Peta sebaran minyak bumi di Indonesia

Sumber : wordpress.com

Sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi


sumber daya tambang di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini.
1) Sumatra: Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan
Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)
2) Jawa: Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur),
Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).
3) Kalimantan: Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam
(Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan).
4) Maluku : Pulau Seram dan Tenggara
5) Papua : Klamono, Sorong, dan Babo

b) Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah
mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya
terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.Batu bara digunakan sebagai sumber
energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan
15
untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran
pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri
kimia, dan lain-lain. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan
dan Sumatra.

Gambar 13. Peta Sebaran cadangan potensi Batu bara di Indonesia

Sumber: blog.ub.ac.id

Potensi batu bara sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia di kedua
pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di
Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin
dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
c) Bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan
susunan terutama dari oksida aluminium. Bauksit merupakan kelompok mineral
aluminium hidroksida yang dalam keadaan murni berwarna putih atau kekuningan.
Aluminium ini tahan panas, kuat namun lentur dan mudah dibentuk. Untuk onderdil
otomotif, perkapalan dan industri pesawat terbang, menggunakan bauksit secara
massif. Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan
Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan.
d) Biji Besi
Biji besi merupakan salah satu unsur yang paling sering dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari – hari. Bijih besi dilebur dan dicampur dengan unsur lain lalu
kemudian menjadi banyak jenis – jenis besi. Biji besi dimanfaatkan untuk bahan baku
pemebuatan besi baja dan kawat baja, bahan dasar pembuatan tiang rambu lalu lintas
16
dan lampu penerangan jalan, bahan pembuatan besi tuang, besi tempa, pembuatan
baja lunak, dan baja sedang yang kemudian akan diolah menjadi produk yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
Aktivitas penambangan biji besi sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta,
Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau
Sebuku (Kalimantan Selatan).

e) Timah Putih
Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi, yaitu kurang dari 300.000
ton per tahun, apabila dibandingkan dengan produksi aluminium sebesar 20 juta ton
per tahun. Timah putih merupakan unsur langka, sebagian besar (80%) timah putih
dunia dihasilkan dari cebakan letakan (aluvial), sekitar setengah produksi dunia
berasal dari Asia Tenggara. Mineral ekonomis penghasil timah putih adalah kasiterit
(SnO2), meskipun sebagian kecil dihasilkan juga dari sulfida seperti stanit, silindrit,
frankeit, kanfieldit dan tealit. Timah di Indonesia adalah di daerah jalur timah yang
membentang dari Pulau Kundur sampai Pulau Belitung dan sekitarnya. Potensi timah
putih di Indonesia tersebar sepanjang kepulauan Riau sampai Bangka Belitung, serta
terdapat di daratan Riau yaitu di Kabupaten Kampar dan Rokan Ulu. Sumber daya
timah putih yang telah diusahakan merupakan cebakan sekunder, baik terdapat sebagai
tanah residu dari cebakan primer, maupun letakan sebagai aluvial darat dan lepas
pantai.
f) Nikel
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam
berwarna putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam
logam peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadapoksidasi dan
kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim (Cotton dan
Wilkinson, 1989). Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri,
seperti :pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai,
elektronik, aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik
bertenaga gas, pembuat magnet kuat,pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom),
kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian, dan berbagai fungsi lain
(Gerberding J.L., 2005).
Tambang Nikel di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Maluku, Papua,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

17
g) Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai
kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan
(Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
Selain barang tambang yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi sumber daya
mineral yang ditemukan di Indonesia. Sebaran mineral strategis di Indonesia dapat dilihat
pada peta berikut:
Gambar 14. Peta sebaran mineral strategis di Indonesia

Sumber: http://www.andyyahya.com/

Sumber daya alam tambang termasuk dalam kelompok sumber daya alam yang tidak
bisa diperbarui.Sehingga jika kelak sumber daya alam ini habis, maka kita tidak bisa
memanfaatkannya lagi.Oleh karena itu, tindakan yang tepat dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya alam tambang sangatlah penting.
Kegiatan pertambangan meliputi beberapa kegiatan yakni observasi, eksplorasi dan
eksploitasi di daerah litosfer maupun di permukaan bumi.
a) Observasi merupakan kegiatan pengamatan ke daerah yang diperkirakan secara
teoritis mempunyai sumber tambang.
b) Ekplorasi merupakan kegiatan penyelidikan tentang keadaan mineral tambang beserta
kemungkinannya untuk dimanfaatkan secara ekonomis. Kegiatan eksplorasi terdiri
dari 2 macam yakni: 1) penyelidikan tentang banyaknya mineral, persebarannya serta
keuntungan ekonomisnya bila dilakukan pengelolaan, 2) Menentukan syarat teknis

18
bilamana akan dilakukan ekploitasi.
c) Eksploitasi merupakan kegiatan pengambilan barang tambang. Eksploitasi bisa kita
sebut juga sebagai penambangan. Dalam melakukan eksploitasi harus memperhatikan
betul-betul tentang teknis dan ketentuan lain yang berlaku.
3. Sumber Daya Alam Kelautan
Indonesia memiliki laut dengan potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya.
Sumber daya laut adalah unsur hayati dan nonhayati yang terdapat di wilayah laut.
Potensi sumberdaya laut Indonesi atidak hanya berupa ikan, tetapi juag bahan tambag
seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, dan lain-lain yang berada di bawah
permukaan laut.
a) Perikanan
Indonesia memiliki potensi sumber daya perikana yang sangat baik dari segi
jumlah dan keanekaragamannya. Potensi lestari (penangkapan ikan tangkap yang
memungkinkan untuk regenerasi sehingga populasi ikan tidak berkurang) sumber
daya perikanan Indoenesia sekitar 6,4 juta ton per tahun. Menurut Departemen
Kelautan dan Perikanan, potesi perikanan laut Indonesia terdiri atas perikanan pelagis
yang tersebar hampir di semua bagian laut Indoensia. Di Indonesia bagian barat, jenis
ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Di Indonesia bagian timur,
bayak ditemukan ikan pelagis besar, cakalang, dan tuna. Selain ikan yang tersedia di
lautan, penduduk Indonesia juga banyak membudidayakan ikan, terutama di daerah
pesisir dengan jenis ikan bandeng dan udang.

Gambar 15.Potensi perikanan kelautan Provinsi Riau


Sumber http://daririau.com/

19
b) Hutan Mangrove
Adalah hutan khas yang hidup di sepanjang pantai di daerah tropis yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Banyak terdapat di pesisir timur Sumatera,
pesisir Kalimantan, dan pesisir selatan Papua.Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai
potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis.
Gambar 16. Hutan Mangrove Mekar Jaya Kab. Siak

Sumber: dok.Pribadi

Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang
laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang
lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi
ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk
hidup yang ada di dalamnya.Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan
kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan
pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna

20
yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak
dengan baik di wilayah ini.
c) Terumbu Karang
Adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang
sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk
kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan
membentuk karang.
Gambar 17. Terumbu karang di Batam, Kepri

Sumber: riau-hijau.com
Sebaran terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia
seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua.Konsentrasi terumbu karang juga
ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.
Manfaat terumbu karang tersebut adalah manfaat ekonomi, manfaat ekologis, dan
manfaat sosialekonomi. Manfaat ekonomi adalah sebagai sumber makanan, obat-
obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis diantaranya mengurangi hempasan
gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi
sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan.
Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan
pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata.

d) Lamun
Adalah tumbuhan tinggi yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup
terendam di dalam laut. Lamun tumbuh subur di daerah terbuka pasang surut dan

21
perairan pantai yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan patahan karang mati,
dengan kedalaman sampai empat meter. Lamun dapat membentuk suatu padang
lamun. Padang lamun tersebar di laut perairan Indonesia. Manfaat lamun di
lingkungan perairan dangkal adalah sebagi produsen primer, habitat biota, penangkap
sedimen, dan pendaur zat hara.
Gambar 18. Lamun

Sumber: pgsp.big.go.id

4. Sumber Daya Alam Pariwisata


Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam mempercepat pembangunan
di Indonesia. Terdapat banyak potensi yang dapat dikembangkan sebagai objek
wisata.
Potensi pariwisata Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
a. Wisata alam, adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan
potensi sumber daya alam, baik alami maupun setelah adanya usaha budidaya.
Daya tarik wisata ini berupa keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam,
baik di wilayah perairan laut (seperti bentang pesisir pantai, bentang laut, kolam
air, dan dasar laut), maupun di wilayah daratan (pegunungan, hutan alam/taman
nasional/taman wisata alam/taman hutan raya,perairan sungai dan danau,
perkebunan, pertanian, serta bentang alam kgusus seperti gua, karst, dan padang
pasir.

22
Gambar 19 Kawasan Wisata Sungai Hijau, Kampar
Sumber : dok.Pribadi

Gambar 20. Pantai Pulau Bengkalis


Sumber : dok.Pribadi

b. Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan untuk memperlus pandangan


hidup dengan cara mengunjungi tempat lain atau ke luar negri untuk mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, serta kebudayaan
dan seni. Contoh objek wisata budaya adala situs purbakala dan budaya(candi,
bangunan sejarah, keraton dan kota tua), museum, dan perkampungan tradisional
(dengan adat dan tradisi budaya masyarakat yang khas).

23
Gambar 21. Candi Muara Takus
Sumber wordpress.com
c. Wisata buatan, adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan objek
wisata yang sangat dipengaruhi oleh upaya dan aktivitas manusia. Wisata buatan
mencakup wisata MICE (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran), wisata
olahraga, dan wisata terintegrasi. Contoh objek wisata buatan antara lain fasilitas
rekreasi dan hiburan/taman bertema, fasilitas peristirahatan terpadu, serta fasilitas
rekreasi dan olahraga.

Gambar 22. Agrowisata Rumbai Bukit Pekanbaru


Sumber toRiau.co

24
Gambar 23. Peta sebaran 50 destinasi pariwisata nasional, 88 kawasan strategis
perkembangan pariwisata nasional, dan 222 kawasan pengembangan pariwisata
nasional

Sumber: wordpress.com

Persebaran beberapa objek wisata yang ada di Indonesia antara lain:


a) Pulau Sumatera
Taman Nasional Gunung Leuser, Danau Laut Tawar, Rantau Prapat, Danau
Toba, Brastagi, Danau Maninjau, Danau Singkarak, Benteng Fort de Kock,
Lembah Anai, Danau Ranau, Suaka Alam Way Kambas, dan Benteng
Marlborough.
b) Pulau jawa
Gunung Tangkuban Perahu, Maribaya, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Museum
Geologi, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Museum Satria Mandala, Museum
Gajah, Monumen Nasional, Kebun Binatang Ragunan, Planetarium, Dataran
Tinggi Dieng, Batu Raden, Gua Jatijajar, Candi Borobudur, Prambanan, Keraton
Jogja, Kota Gede, Pantai Parangtritis, Kaliurang, Makam Imogiri, Gunung
Bromo-Tengger, Taman Nasional Baluran, dan Pemandian Tretes.

25
c) Bali
Pantai Kuta, Legian, Tanah Lot, Danau Batur, Klungkung, Pura Besakih, Daerah
Trunyan, dan berbagai macam kesenian.
d) Kalimantan
Pantai Pasir Panjang, Danau Riam Kanan, Museum Lambung Mangkurat, Istana
Kesultanan Sambas, Taman Nasional Tanjung Puting, dan masyarakat Dayak.
e) Nusa Tenggara
Gunung Tambora, Taman laut Gili Air, Taman Nasional Komodo, dan Danau
Kelimutu.
f) Sulawesi
Taman Laut Bunaken, Danau Tondano, Tana Toraja, Suaka marga satwa Anoa
dan burung Maleo, Mesjid tua Palopo, Taman wisata Renboken, dan Pantai
Losari.
g) Papua
Danau Sentani, Gugusan pulau Raja Ampat, Pantai Koren, Hutan wisata Supiori
Tanjung Kasuari, Tugu Pepera, Tugu peninggalan gugurnya Yos Sudarso, dan
lokasi bekas markas Jendral Doglas Mc. Arthu
E. AMDAL dalam pembangunan
Kualitas lingkungan hidup yang menurun dapat mengancam kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidupnya, sehingga pengelolaannya perlu ditinjau kembali.
Peraturan paling awal tentang lingkungan hidup di Indonesia adalah Undang-undang No 4
tahun 1982. Saat ini undang-undang tersebut telah disempurnakan menjadi Undang-Undang
No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dibandingkan
UU sebelumnya, UU yang baru ini lebih mengedapankan aspekperlindungan terhadap
lingkungan. Dalam UU ini disebutkan bahwa Amdal adalah kajian mengenai dampak penting
suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan. Tujuan
AMDAL adalah menjamin tetap terpeliharanya kemampuan lingkungan hidup untuk
menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
Kegiatan yang harus menggunakan AMDAL:
1) Perubahan bentuk lahan dan bentuk alam
2) Eksploitasi SDA
3) Proses kegiatan yang menimbulkan pemborosan, perusakan, dan pemerosotan
pemanfaatan SDA dan energi
4) Proses dan hasil yang mengancam kesejahteraan penduduk, pelestarian kawasan
26
konservasi alam dan cagar budaya
5) Penerapan teknologi yang diperkirakan memiliki potensi besar berdampak pada
lingkungan .
Tonton video pada link berikut untuk menambah pengetahuan dan wawasanmu,
https://www.youtube.com/watch?v=kaCwBRinN0o
Manfaat Amdal adalah sebagai berikut:
a. Bagi Pemerintahan
1) Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air,
pencemaran udara, kebisingan, dan lain sebagainya. Sehingga tidak mengganggu
kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.
2) Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan masyarakat
dan proyek - proyek lain.
3) Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak.
4) Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi proyek,
baik yang diolah proyek lain, masyarakat, ataupun yang belum diolah.
b. Bagi pemilik modal
1) Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya.
2) Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.
3) Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.
4) Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali
oleh proyek sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang.
Dokumen amdal menjadi dasar penetapan keputusan kelayakan lingkungan hidup.
Dokumen amdal memuat hal-hal berikut:
a. Pengkajian mengenai dampak rencana usaha atau kegiatan
b. Evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan kegiatan
c. Saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan kegiatan
d. Prakiraan terhadap bersaran dampak serta sifat penting dampak yang tejadi jika
rencana usaha atau kegiatan tersebut dilaksanakan.
e. Evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan
atau ketidaklayakan lingkungan hidup
f. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
Semua jenis usaha dan/atau kegiatan ini wajib memiliki analisis mengenai dampak
lingkungan hidup. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan syarat yang

27
harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan yang
diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. Dokumen amdal disusun oleh pemrakarsa yang
memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal dengan melibatkan masyarakat tertentu
seperti pihak yang terkena dampak, pemerhati lingkungan hidup, dan pihak yang
berpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal. Dokumen ini dinilai oleh
Komisi Penilai amdal yag dibentuk oleh mentri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya.
Tonton video pada link berikut untuk menambah pengetahuan dan wawasanmu,
https://www.youtube.com/watch?v=5H6gUvxIu6s.

F. Pembangunan Berkelanjutan
1) Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis,
masyarakat, dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Pembangunan berkelanjutan artinya
memperhatikan dan mempertimbangkan dimensi lingkungan hidup untuk memperbaiki
kerusakan lingkungan hidup.
Pembangunan berkelanjutan memerlukan faktor lingkungan untuk
mendukungnya (Otto Soemarwoto, 1977), yaitu:
a. Faktor tersedianya sumber daya yang cukup
b. Faktor terpeliharanya proses ekologi yang baik
c. Faktor lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang sesuai.
Faktor- faktor tersebut mengalami dampak dari pembangunan dan mempunyai
dampak pula terhadap pembangunan. Untuk hal tersebut pengelolaan lingkungan untuk
pembangunan harus didasarkan pada konsep yang lebih luas, mencakup:
a. Dampak lingkungan terhadap proyek
b. Pengelolaan lingkungan proyek yang sudah operasional
c. Perencanaan dini pengelolaan lingkungan untuk daerah yang belum mempunyai
rencana pembangunan.
2) Pembangunan Berkelanjutan dan Pembangunan Nasional
Pembangunan dikatakan berhasil jikadapat mensejahterakan kehidupan
masyarakat, memiliki fungsi dan peruntukan yang tepat, serta memiliki dampak
terhadap dampak kerusakan lingkungan terendah. Setiap pembangunan menimbulkan
dampak terhadap keseimbangan lingkungan hidup, namun dampak tesebut harus

28
diminimalisasi. Pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan analisis mengenai
dampak lingkungan, agar generasi mendatang dapat menikmati kualotas dan kuantitas
sumber daya alam sebagaimana yang tengah dinikmati generasi sekarang. Atinya,
kerusakan dan pencemaran lingkungan tidak diwarsikan kepada generasi mendatang.
Menjaga kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan merupakan
usaha untuk mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup jangka waktu
antar generasi atau pembangunan yang terlanjutkan. Agar pembangunan dapat
terlanjutkan, pembangunan haruslah berwawasan lingkungan dengan menggunakan
sumber daya secara bijaksana. Hal ini perlu dilakukan agar pembangunan tersebut
sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.
3) Pembangunan Berkelanjutan dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Istilah pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan digunakan
dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah bentuk pembangunan yang tetap memperatikan daya
dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya alam. Pembangunan yang
berwawasan lingkungan akan menghasilkan suatu pembangunan yang berkelanjutan
dan seimbang.
Menurut Emil Salim, pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan atau
suistainable development adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan
manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia, degan menyerasikan
sumber alam dengan manusia dalam pembangunan.
Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan memiliki ciri-ciri berikut:
a. Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki serta yang akan
timbul dikemudian hari
b. Memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung
kesinambungan pembangunan
c. Meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan
d. Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di
sekitar lokasi pembangunan.
4) Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang diterapkan dalam implementasi
pembangunan berkelanjutan antara lain :
a) Equity (Pemerataan)
Pemerataan dalam pembangunan berkelanjutan menjadi tujuan utama.

29
Pemerataan dianggap mampu meminimalisasi disparitas baik ekonomi dan sosial
serta kesempatan yang seimbang bagi masyarakat.
b) Engagement (Peran Serta)
Bentuk pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan melalui peningkatan dan
optimalisasi peran serta masyarakat dalam proses pembangunan lingkungan.
Dalam hal ini, pemerintah berperan sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat
dan mampu menampung aspirasi atau masukan dari masyarakat.

G. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Prinsip-Prinsip Pembangunan


Berkelanjutan
Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidunya. Dengan demikian,
sumber daya alam memiliki peranganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi, dan
sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Pemanfaatan SDA berkelanjutan adalah
prinsip yang dilakukan untuk menjaga kelestarian SDA dalam jangka panjang.
Pemanfaatan SDA berkelanjutan dikembangkan dalam kegiatan pertanian, pertambangan,
industri, dan pariwisata. Keberhasilan pemanfaatan SDA tersebut juga dapat didudung
dengan prinsip ekoefisien.
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan diatur dalam Undang-Undang No. 5
tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria, Undang-Undang No. 5 tahun 1967 tentang
ketentuan pokok Kehutanan, kemudian dicabut dan digantikan dengan Undang-undang No.
41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Undang-Undang no. 11 Tahun 1967 tentangketentuan
pokok Pertambangan yang direncanakan akan diganti dalam waktu dekat, dan Undang-
Undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan.
1. Kehutanan Berkelanjutan
Kehutanan berkelanjutan bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan dan
kelestarian lingkungan untuk kepentingan hidup manusia saat sekarang dan generasi yang
akan datang. Sumber daya hutan merupakan sumber daya alam yang sangat erat
keterkaitannya dengan lingkungan hidup, baik secara fisik maupun sosial budaya.
Kerusakan sumber daya hutan dapat berdampak pada kerusakan iklim, kerusakan sungai
dan kerusakan lingkungan hidup manusia. Oleh karena itu dalam pengelolaan sumber daya
hutan tidak terlepas dari pengelolaan sumber daya alam secara komprehensif dan

30
Gambar 24. Pemanfaatan hutan berkelanjutan

Sumber: wordpress.com

Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan menganut prinsip memanfaatkan


sumber daya hutan secara rasional dan bijaksana;
a. Pertimbangan ekonomi dan ekologi harus selaras, karena prinsip pengelolaan harus
mengusahakan tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan mempertahankan
kelestarian sumber daya alam.
b. Pengelolaan sumber daya alam mencakup masalah ekploitasi dan pembinaan dengan
tujuan mengusahakan agar penurunan daya produksi sumber daya alam sebagai akibat
eksploitasi diimbangi dengan tindakan konservasi dan pembinaan, dengan demikian
manfaat maksimal sumber daya alam dapat diperoleh secara berkelanjutan.
c. Untuk mencegah benturan kepentingan antara sektor-sektor yang memanfaatkan
sumber daya alam perlu diupayakan pendekatan multidisiplin dalam bentuk integrasi
usaha pengelolaan, khususnya integrasi dalam masalah tataguna lahan dan
perencanaan wilayah.
d. Pengelolaan sumber daya alam yang diharapkan berkelanjutan tersebut mencakup
aktivitas inventarisasi, perencanaan, implementasi, dan pengawasan.
e. Mempertimbangkan sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan ekosistem
yang bersifat kompleks, maka diperlukan metode inventarisasi dan perencanaan yang
terpadu serta organisasi pelaksana (kelembagaan) dan pengawasan yang terkoordinasi
dengan baik.

2. Pertanian Berkelanjutan
Secara umum, pertanian barkelanjutan bertujuan untuk meningkatakan kualitas
kehidupan (equality of life). Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Manguiat, ada
beberapa kegiatan yang diperlukan. Beberapa kegiatan itu antara lain adalah meningkatkan
pembangunan ekonomi, memprioritaskan kecukupan pangan, meningkatkan
31
pengembangan sumber daya manusia, dan menjaga stabilitas lingkungan.
Gambar 25. Pertanian berkelanjutan DI Pekanbaru

Sumber: riausky.com

Indikator kegiatan pertanian berkelanjutan adalah budi daya berbagai jenis tanaman
secara alami, memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian, meningkatkan siklus
hidup biologis dalam ekonomi sistem pertanian, menghasilkan produksi pertanian yang
bermutu dalam jumlah memadai, memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam
jangka panjang, menghindarkan pencemaran yang disebabkan penerapan teknik pertanian.
Manfaat pertanian berkelanjutan :
a) Mampu meningkatkan produksi pertanian dam menjamin ketahanan pangan di dalam
negeri
b) Menghasilkan pangan dkualitas tinggi serta meminimalisasi kandungan bahan
pencemar kimia ataupun bakteri yang membahayakan.
c) Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah, tidak meningkatkan erosi.
d) Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan
kesempatan kerja serta menyediakan penghidupan layak bagi petani.
e) Tidak membahayakan kesehatan masyarakat yang bekerja atau hidup di
lingkunganpertaniandan bagi yang mengonsumsi hasil pertanian.
f) Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dilahan pertanian dan
perdesaanserta melestarikam SDA dan keragaman hayati.

32
3. Pertambangan Berkelanjutan
Kegiatan usaha tambang berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan fisik dan sosial. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, kegiatan berkelanjutan merupakan
kegiatan yang diawali dengan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan
pascatambang. Pengelolaan tambang yang berkelanjutan memerlukan adanya komitmen
perusahaan terhadap nilai-nilai keberlanjutan. Selain itu, struktur organisasi sistem
manajemen yang memadai juga diperlukan.

Gambar 14. Pertambangan berkelanjutan dan pertambangan tidak menjanjikan


kesejahteraan berkelanjutan

Sumber: www.suarakutim.com

International Council on Mining and Metals (2003) menyusun sepuluh prinsip


pengelolaan pertambangan berkelanjutan sebagai berikut :
a) Melaksanakan dan memelihara praktik etika bisnis dan taat kepada kekentuan hukum
yang diatur pemerintah
b) Mempertimbangkan pembangunan berkelanjutan yang terintegrasi dalam proses
pembuatan keputusan perusahaan
c) Menegakkan hak asasi dasar serta menghormati budaya, adat istiadat, dan nilai-nilai
yang dianut oleh pekerja yang terkait dengan kegiatan pertambangan
d) Melaksanakan strategi manajemen resiko berdasarkan data yang sah dan kaidah
keilmuan
e) Melaksanakan perbaikan berkelanjutan terhadap kesehatan dan kinerja keamanan
f) Melaksanakan perbaikan berkelanjutan terhadap kinerja lingkungan
g) Menyumbang perbaikan bio deversitas dan melakukan pendekatan terpadu terhadap
rencana tata guna lahan
h) Memfasilitasi dan mendorong desain produk, penggunaan, penggunaan kembali,

33
mengolah ulang, dan pembuangan produk yang dapat dipertanggung jawabkan
i) Menyumbang pembangunan di bidang social, ekonomi, dan kelembagaan kepada
masyarakat di sekitar kegiatan
j) Melaksanakan perjanjian secara efektif dan transparan, melakukan komunikasi secara
teratur, dan memeriksa pelaporan perusahaan.
Kegiatan penambangan berkelanjutan dapat dilakukan untuk memenuhi harapan sosial
terhadap lingkungan sekitar.Kegiatan pertambangan berkelanjutan dapat dilakukan melalui
penetapan ujian jangka pendek dan jangka panjang secara konsisten. Ada tiga prioritas
utama untuk memaksimalkan potensi pertambangan berkelanjutan.
a) Menganalisis dampak dan keuntungan sosial, ekonomi, kesehatan, serta lingkungan
selama siklus kegiatan pertambangan, keselamatan, dan kesehatan para pekerja.
b) Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan termasuk masyarakat adat dan
lokal serta kaum perempuan.
c) Mengembangkan prakitik pertambangan berkelanjutan melalui penyediaan dukungan
teknis serta pembangunan fasilitas dan keuangan kepada negara berkembang dan
miskin.
4. Industri Berkelanjutan
Kegiatan industri berperan terhadap tiga hal secara signifikan, yaitu kepada faktor
ekonomi, faktor sosial, dan faktor lingkungan. Pengaruh industri terhadap ekonomi dan
sosial adalah pengaruh positif, dimana kegiatan industri menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan pendapatan negara. Sementara itu, pengaruh industri terhadap lingkungan,
yaitu berupa pencemaran lingkungan adalah pengaruh yang merugikan. Kombinasi yang
seimbang dari ketiga faktor terpengaruh tersebut akan mewujudkan industri yang
berkelanjutan.
Oleh karena itu, pelaksanaan aktivitas di sektor industri perlu memperhatikan prinsip-
prinsip berikut:
a) Menggunakan SDA secara berkelanjutan.
b) Menjamin kualitas hidup masyarakat disekitar lokal penambangan.
c) Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system).
Akan tetapi, ada hambatan bagi negara berkembang dalam melaksanakan kegiatan
industri berkelanjutan. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan industri berkelanjutan
sebagai berikut:
a) Potensi sumber daya melimpah, tetapi pemanfaatannya belum optimal.
b) Dukungan pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan masih kurang.

34
Kawasan industri dinegara berkembang belum terpadu secara sistematis dan hanya
kumpulanindustri yang berdiri sendiri.
5. Kelautan Berkelanjutan
Hasil perikanan laut tahun 2003 cenderung menunjukkan adanya penurunan jumlah.
Untuk memperoleh hasil yang sama dengan waktu sebelumnya, diperlukan waktu yang
cukup lama. Hal ini terjadi karena makin menurunnya populasi ikan yang disebabkan
tertangkapnya ikan-ikan yang masih kecil. Di samping itu, tidak ada kesempatan bagi ikan
dewasa untuk berkembang biak. Oleh karena itu, perlu adanya usaha pengelolaan
perikanan di Indonesia.
Pengelolaan perikanan ini ditempuh dengan jalan sebagai berikut.
a. Perlindungan anak ikan, yaitu larangan penangkapan ikan yang belum dewasa dengan
menggunakan alat penangkapan yang ukuran jaringnya ditentukan.
b. Sistem kuota, yaitu menentukan bagian perairan yang boleh diambil ikannya pada
musim tertentu. Penggunaan sistem ini harus disertai kontrol yang baik.
c. Penutupan musim penangkapan dengan tujuan agar jumlah induk ikan tidak
berkurang, kemudian pada waktu pemijahan serta pembesaran anak ikan tidak
terganggu. Pada musim tersebut dilarang melakukan penangkapan ikan-ikan tertentu.
d. Penutupan daerah perikanan, yaitu larangan penangkapan ikan di daerah pemijahan
dan pembesaran ikan, terutama di daerah yang populasinya menurun.
6. Pariwisata Berkelanjutan
Pariwisata berkelanjutan berfokus pada keberlanjutan pariwisata sebagai aktifitas
ekonomi dan mempertimbangkan pariwisata sebagai elemen kebijakan pembangunan
berkelanjutan yang lebih luas. Pembangunan pariwisata harus dapat menggunakan sumber
daya dengan berkelanjutan yang artinya kegiatan-kegiatannya harus menghindari
penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (irreversible) secara berlebihan.
Hal ini juga didukung dengan keterkaitan lokal dalam tahap perencanaan, pembangunan,
dan pelaksanaan, sehingga pembagian keuntungan yang adil dapat diwujudkan. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan pariwisata harus menjamin bahwa sumber daya alam dan buatan
dapat dipelihara dan diperbaiki dengan menggunakan kriteria-kriteria dan standar- standar
internasional.
Pariwisata berkelanjutan mengacu pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial
budaya dari suatu objek wisata, baik saat ini maupun di masa mendatang, serta untuk
menjawab kebutuhan wisatawan, insdustri, lingkungan, dan populasi setempat. Manfaat
pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan adalah sebagai berikut:
a) Menjamin keseimbangan lingkungan pada objek wisata yang menjamin kelestaria

35
lingkungan alam dan budaya setempat.
b) Meningkatkan rasa cinta atau peduli masyarakat terhadap lingkungan.
c) Meningkatkan devisa negara dari jumlah kunjungan wisatawan asing
d) Memperluas lapangan kerja yang berorientasi pada faktor pendukung pariwisata
sehingga dapat menyerap angkatan kerja
e) Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerima pajak bagi pemerintah daerah
yangberpotensi meningkatan pendapatan asli daerah
f) Mendorong pembangunan daerah menunjang kegiatan wisata

36
DAFTAR RUJUKAN

Indrayati, Ariyani.2019. Geografi SMA/MA Kelas XI. Sidoarjo :CV.Media Prestasi


CNNIndonesia.com
Google.com
lintangarumb.wordpress.com
sumatra.bisnis.com
Sumber Halloriau.com
Youtube.com
Riausky.com
HalloRiau.com
https://rimbakita.com/sumber-daya-alam/
https://www.zonareferensi.com/pengertian-sumber-daya-alam/

37
UJI KOMPETENSI

1. Berikan beberapa contoh kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya alam bukan
benda, lampirkan buktinya dengan gambar, dilengkapi dengan sumber dan keterangan
gambarnya.
2. Cermati gambar.

Gambar di atas merupakan potret pertambangan emas milik rakyat di Kuantan Singingi.
a. Berdasarkan informasi yang terdapat pada gambar, apakah pengelolaan sumber daya
alam yang dilakukan sudah benar? Uraikanlah pendapatmu.
b. Bagaimana dampak terhadap lingkungan terkait cara pengelolaan sumber daya yang
terlihat pada gambar?
3. Menurut pendapatmu, bagaimana cara yang tepat untuk memaksimalkan potensi sumber
daya alam yang ada di daerahmu?

38
KEGIATAN KELOMPOK DARING

Lakukanlah kegiatan berikut ini.


1. Mencari informasi
a. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 anggota.
b. Carilah informasi sumber daya alam atau kegiatan-kegiatan pengelolaan
sumber daya alam di daerah tempat tinggalmu.
2. Mengasosiasikan
a. Diskusikan dalam kelompok untuk mengetahui seberapa banyak sumber daya
alam yang ada, pengelolaan dan pemanfaatannya, serta dampak dan manfaat dan
manfaat yang ditimbulkan.
b. Buatlah kesimpulan apakah pengelolaan sumber daya alam tersebut sesuai
dengan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
3. Mencoba
Buatlah peta penyebaran sumber daya alamdan pengolahan sumber daya alam
berdasarkan informasi yang kamu peroleh.
4. Mengkomunikasikan
a. Susunlah peta kelompokmu buat beserta hasil diskusi kelompokmu dalam bentuk
powerpoint
b. Presentasikan hasil diskusi kelompok secara virtual, dan unggahlah di
Classroom milik Kelas.
c. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi tiap video kelompok via
kolomchat pada classroom.
d. Berdiskusilah dengan santun

39
PILIHAN GANDA
1. Sesuatu zat yang ada di dalam maupun di luar bumi yang dapat dilibatkan dalam
proses produksi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup manusia, disebut
….
a. sumber daya alam
b. sumber daya air
c. sumber daya manusia
d. sumber daya energi
e. sumber daya mineral

2. Sumber daya alam di bawah ini yang termasuk sumber daya alam yang dapat
diperbarui (renewable) adalah ....
a. emas
b. hutan
c. batu bara
d. besi
e. bauksit

3. Ciri sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ....
a. proses pembentukannya lama
b. jumlah dan persebarannya terbatas
c. tidak menghasilkan limbah
d. merusak lingkungan
e. proses pembentukannya cepat

4. Sumber energi dapat diambil dari berbagai barang tambang. Barang tambang di bawah
ini yang termasuk sumber energi adalah ....
a. timah
b. belerang
c. batu kapur
d. batu granit
e. batu bara
5. Belerang merupakan sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh manusia

40
sebagai bahan baku ....
a. makanan
b. minuman
c. kimia
d. obat-obatan
e. Tekstil

6. Sumber daya alam mineral energi minyak bumi dihasilkan di wilayah ....
a. Lampung, Maluku, dan NTB
b. Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta
c. Papua, Jakarta, dan Banten
d. Cilacap, Cirebon, dan Aceh
e. Cepu, Kepulauan Natuna, dan Delta Sungai Brantas

7. Penambangan batu bara yang pertama kali dilakukan di Indonesia adalah di


wilayah ....
a. Arun
b. Ombilin
c. Pengaron
d. Tembagapura
e. Freeport

8. Berikut ini yang termasuk sumber daya perikanan berdasarkan jenis airnya adalah....
a. perikanan air darat atau laut
b. perikanan sungai arus deras
c. perikanan di bendungan
d. perikanan tambak
e. perikanan danau

9. Berikut adalah jenis ikan darat yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia
yaitu ....
a. mas, mujahir, lele
b. sepat, tongkol, belut
c. koki, nila, tawes
41
d. bawal, lele, gurame
e. tengiri, bawal, sepat

10. Sistem pertanian lahan kering dengan cara pembukaan hutan dan berpindah-pindah
disebut ....
a. tegalan
b. sawah
c. ladang
d. kebun
e. bencah

11. Berikut ini adalah jenis sumber daya alam berdasarkan jenis kebutuhan
manusia, kecuali ....
a. energi,
b. bahan baku
c. mineral
d. bahan makanan
e. air

12. Usaha untuk melestarikan sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu ....
a. intensif dan kuratif
b. preventif dan produktif
c. kuratif dan preventif
d. selektif dan inovatif
e. inpreventif

13. Pemanfaatan sumber daya alam seharusnya dilakukan secara ekonomis dan efsien,
contohnya ....
a. pemakaian sumber daya alam sebanyak-banyaknya
b. menanam berbagai jenis tanaman di satu lahan sampai penuh
c. bertani secara intensif dengan tanaman yang produktif
d. penggunaan sumber daya alam secukupnya saja
e. eksplorasi barang tambang yang berlebihan
42
14. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan sumber daya alam adalah ....
a. penggunakan insektisida
b. masalah kependudukan
c. penggalian bahan tambang
d. pengolahan tanah
e. pembuatan tanah terasering

15. Berikut ini adalah bukan merupakan usaha-usaha dalam menjaga kesuburan tanah,


yaitu ....
a. pemanfaatan tanah secara optimal
b. pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos, dan
pupuk buatan
c. sistem irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan
d. pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan
e. menyelenggarakan pertanian di daerah miring sacara benar

43
KUNCI JAWABAN
1. Pembahasan:
Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang
dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya.
Jawaban: a
2. Pembahasan:
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang apabila
digunakan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, akan kembali seperti semula
dan dapat digunakan lagi. Contohnya, tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan.
Jawaban: b
3. Pembahasan:
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui memiliki sifat bahwa volume fisik
yang tersedia tetap dan tidak dapat diperbarui atau diolah kembali. Terbentuknya
sumber daya alam yang tergolong dalam kelompok ini memerlukan waktu ribuan
tahun. Misalnya, batu bara, minyak bumi, mineral, batu-batuan, dan logam.
Jawaban: a
4. Pembahasan:
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui ada tiga, yaitu mineral logam, mineral
bukan logam, dan mineral energi. Minyak bumi, batu bara, dan gas alam adalah
bahan-bahan tambang yang menghasilkan sumber energi.
Jawaban: e
5.  Pembahasan:
Pemanfaatan penggunaan belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat,
plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula
pasir, accu, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, flm dan fotograf, industri
logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan, dan lain-lain.
Jawaban: d
6. Pembahasan:
Sumber daya alam mineral energi minyak bumi dihasilkan di Babo (Papua), Cepu
(Jawa Tengah), Delta Sungai Brantas (Jawa Timur), Dumai (Riau), Kembatin
(Kalimantan Tengah), Kepulauan Natuna (Riau), Klamano (Papua), Peureulak (Jawa
Barat), Plaju (Sumatra Selatan), Pulau Bunyu (Kalimantan Timur), Pulau Seram

44
(Maluku), Sungai Gerong (Sumatra Selatan), dan Surolangun (Jambi).
Jawaban: e
7. Pembahasan:
Penambangan batu bara di Indonesia pertama kali dilakukan sekitar tahun 1849 di
daerah Pengaron, Kalimantan Timur. Tahun 1892 ditemukan tambang batu bara
Ombilin di Sumatra Barat.
Jawaban: c
8. Pembahasan:
Jenis perikanan yang ada di Indonesia ada dua, yaitu perikanan laut dan perikanan
darat. Perikanan laut adalah usaha penangkapan ikan di laut yang dilakukan di
perairan pantai atau tengah laut. Sedangkan perikanan darat atau perikanan air tawar
adalah usaha pembudidayaan dan penangkapan ikan di sungai, danau, waduk, rawa,
sawah (yang digenangi air selama padi masih muda), dan tambak.
Jawaban: a
9. Pembahasan:
Perikanan air tawar atau darat adalah pembudidayaan jenis ikan air tawar yang banyak
dikomsumsi meliputi ikan mas, gurami, mujahir, tawes, lele, dan nila.
Jawaban: a
10. Pembahasan:
Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga
”huma”. Sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu melakukan pembukaan hutan
dengan cara pembakaran lahan yang telah terbuka kemudian ditanami padi dan jenis-
jenis palawija. Sistem ini berakibat pada kerusakan hutan, tanah longsor, dan banjir.
Jawaban: c
11. Pembahasan:
Berdasarkan jenis kebutuhan manusia, sumber daya alam dapat dibagi menjadi energi,
bahan baku, dan bahan makanan, serta air.
Jawaban: c
12. Pembahasan:
Pelestarian sumber daya alam di Indonesia dilakukan dengan dua macam usaha, yaitu
usaha preventif atau pencegahan dan usaha kuratif atau perbaikan.
Jawaban: c

45
13. Pembahasan:
Pemanfaatan sumber daya alam secara ekonomis dan efsien maksudnya adalah dalam
pengolahannya diusahakan sehemat mungkin sesuai kebutuhan dan memperhatikan
langkah pelestarian sumber daya alam yang ada.
Jawaban: d
14. Pembahasan:
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kerusakan sumber daya alam adalah masalah
kependudukan,kecenderungan gas rumah kaca, dan peningkatan suhu bumi.
Jawaban: b
15. Pembahasan:
Usaha-usaha dalam rangka menjaga kesuburan tanah yaitu sebagai berikut.
1) Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos, dan
pupuk buatan.
2) Sistem irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan.
3) Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan-hutan cadangan.
4) Reboisasi lereng-lereng dan lahan yang telah gundul.
5) Menyelenggarakan pertanian di daerah miring sacara benar
Jawaban: a

46

Anda mungkin juga menyukai