Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN bersifat basa lemah dapat membentuk larutan

buffer dengan asam kuat HCl, apalagi jumlah


1. Dalam cairan intrasel tubuh selalu dihasilkan
mol NH4OH lebih besar. Kelebihan mol
zat-zat yang bersifat asam maupun basa.
tersebut akan membentuk larutan penyangga
Kestabilan pH dalam larutan ini harus tetap
dengan garam yang terbentuk dari reaksi
dijaga agar metabolisme tubuh tetap
tersebut.
berlangsung dengan lancar. Sistem penyangga
yang terdapat pada cairan intrasel tersebut Jadi, pasangan yang dapat membentuk
adalah buffer fosfat, yaitu H2PO4− dan larutan dapar adalah larutan nomor 4 dan 5
HPO42−. (E).

Jadi, larutan penyangga yang terdapat dalam 4. Larutan tersebut adalah larutan penyangga
cairan intrasel adalah penyangga fosfat (E). yang terbentuk dari asam lemah CH 3COOH
dan garamnya CH3COONa. Perumusan untuk
2. Cairan luar sel atau ekstrasel adalah cairan
larutan penyangga tersebut adalah :
dalam darah. pH dalam darah berkisar 7,4. pH
sebesar ini akan tetap stabil karena adanya
na
sistem buffer karbonat dalam darah. [H+] =Ka
ng
Penyangga karbonat tersebut adalah HCO3−
dan H2CO3.
Dengan :
Jadi, senyawa atau ion yang berfungsi sebagai
na = mol asam lemah CH3COOH
larutan dapar pada cairan ekstrasel adalah
gr
buffer karbonat, yaitu larutan nomor 4 dan 5 =
mr
(E). 6
=
60
3. Larutan penyangga terbentuk dari reaksi = 0,1 mol
antara asam lemah dengan basa kuat atau
basa lemah dengan asam kuat di mana jumlah na = mol asam lemah CH3COONa
mol dari asam lemah atau basa lemah lebih = 0,1 mol
besar. Mari kita periksa satu-satu.
1) CH3COOH : asam lemah, n = 25 × 0,1 = Dengan demikan, diperoleh :
2,5 0,1
2) NaOH : basa kuat, n = 25 × 0,1 = [H+] =10−5
0,1
2,5 = 10-5 M
3) KOH : basa kuat, n = 25 × 0,1 = pH = -log [H+]
2,5 = -log 10-5
4) NH4OH : basa lemah, n = 25 × 0,3 = =5
7,5 Jadi, pH larutan penyangga tersebut adalah 5
5) HCl : asam kuat, n = 25 × 0,2 = (B).
0,5
5. Menambah amoniak (NH3) berarti menambah
CH3COOH yang bersifat asam lemah dapat
konsentrasi ruas kiri. Jika konsentrasi ruas kiri
membentuk larutan penyangga dengan NaOH
diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas
maupun KOH yang bersifat basa kuat, tetapi
kanan.Ketika reaksi bergeser ke kanan,
karena jumlah mol-nya sama, reaksi tersebut
konsentrasi ruas kanan akan bertambah
akan mengalami hidrolisis.NH4OH yang
sedangkan konsentrasi ruas kiri akan
berkurang. Hal ini akan berpengaruh pada 8. Untuk senyawa LMXN , hubungan antara
nilai konstanta kesetimbangan konsentrasi K. kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan (Ksp)
dirumuskan:
Karena nilai K sebanding dengan konsentrasi
hasil reaksi (ruas kanan) maka ketika reaksi ksp
bergeser ke kanan, nilai K akan semakin besar.
S= m+n
√ mm nn
Jadi, jika konsentrasi amoniak ditambah maka Semua senyawa garam pada soal di atas
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kanan mempunyai nilai m = 1 dan n = 1. Sehingga
karena nilai K semakin besar (A). dapat disimpulkan bahwa s berbanding lurus
dengan akar Ksp atau s2 berbanding lurus
6. Jika tekanan sistem diperbesar maka reaksi
dengan Ksp.
akan bergeser ke ruas yang mempunyai
jumlah koefisien kecil. Sementara itu, jumlah s = √Ksp atau
koefisien setara dengan jumlah mol. Dengan
demikian, jumlah koefisien kecil berarti s2 = Ksp
jumlah mol kecil.
Artinya, semakin besar nilai hasil kali
Pada reaksi di atas, jumlah koefisien ruas kiri = kelarutan (Ksp) semakin besar pula nilai
2 dan jumlah koefisien ruas kanan = 1 kelarutannya (s).
sehingga jika tekanan diperbesar maka reaksi
Jadi, urutan kelarutan senyawa dari yang
akan bergeser ke kanan karena jumlah
besar ke yang kecil adalah 2, 3, 4, dan 1 (B).
koefisiennya kecil atau jumlah molnya kecil.

Jadi, jika tekanan sistem diperbesar maka


reaksi akan bergeser ke kanan karena jumlah 9. Persamaan reaksinya adalah
molnya lebih kecil (A).
MgCl2 + Na2CO3 → MgCO3 + 2NaCl
7. Agar kesetimbangan bergeser ke arah
pembentukan SO3 (ke arah kanan): Untuk mengetahui zat yang mengendap kita
bandingkan perkalian konsentrasi ion dengan
Jumlah koefisien ruas kiri = 3 dan jumlah nilai Ksp. (Sebenarnya dengan
koefisien ruas kanan = 2 dicantumkannya nilai Ksp dari MgCO3 kita
sudah tahu bahwa yang mengendap adalah
Agar reaksi bergeser ke kanan (koefisien kecil)
MgCO3, namun agar pembahasannya lebih
maka volume sistem harus diperkecil atau
panjang, tidak ada salahnya, sekedar
tekanan diperbesar.
memastikan).
Reaksi di atas adalah reaksi eksoterm (ΔH =
MgCl2 0,4 M berarti [Mg2+] = 0,4 M
negatif)
Na2CO3 0,4 M berarti [CO32−] = 0,4 M
Agar reaksi bergeser ke kanan (eksoterm)
maka suhu sistem harus diturunkan. Ksp MgCO3 → [Mg2+][CO32−]

Jadi, agar kesetimbangan bergeser ke arah 3 × 10−8 < 0,4 . 0,4 (mengendap)
pembentukan SO3 maka tindakan yang
dilakukan adalah menaikkan tekanan dan Selanjutnya kita cari massa MgCO3 yang
menurunkan suhu (B). mengendap berdasarkan reaksi di atas.
10−14 x 9.10−1
=
√ 10−5

mol MgCO3 = mol MgCl2 = 3 x 10-5

= 100 mL × 0,4 M Garam terhidrolisis yang terbentuk kemudian


ditetesi larutan Ni(NO3)2 sampai terbentuk
= 40 mmol Ni(OH)2 tepat jenuh.

massa MgCO3 = mol MgCO3 × Mr MgCO3 Ksp Ni(OH)2 = [Ni2+] [OH−]2

= 40 × 84 mg 1,8 × 10-14 = [Ni2+] (3 × 10-5)2

= 3360 mg 18 × 10-15 = 9 × 10-10 [Ni+2]

= 3,36 gram [Ni+2] = 2 × 10-5 M

Jadi, massa magnesium karbonat yang Jadi, konsentrasi [Ni+2] pada saat tepat jenuh
mengendap pada reaksi di atas adalah 3,36 adalah 2 × 10-5 M (D).
gram (B).

11. Kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH merupakan


10. Mula-mula terjadi reaksi hidrolisis yang kelarutan dalam ion sejenis. Ion sejenisnya
membentuk garam. adalah OH-. Kita cari molaritas ion OH- melalui
NaOH.
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
NaOH 0,1 M berarti [OH-] = 0,1 M
Konsentrasi garam yang terbentuk
(CH3COONa) adalah: Selanjutnya kita uraikan senyawa Mg(OH)2.

mol garam = mol NaOH Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH−

= 100 mL × 1,8 M Ksp Mg(OH)2 = s . [OH−]2

= 180 mmol 1,8 × 10−11 = s . 10-2

volume garam = vol NaOH + vol CH3COOH s = 1,8 × 10 -9

= 200 mL Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH adalah


1,8 × 10-9 mol/L (D).
molaritas garam: [g] = 180/200 M
12. Molaritas [Ag+] dicari melalui AgNO3
= 9 × 10−1 M
AgNO3 0,02 M berarti [Ag+] = 2 x 10-2 M
Garam CH3COONa bersifat basa, sehingga Selanjutnya kita cari perkalian konsentrasi ion
masing-masing garam.
Kw Ag2S→ 2 Ag+ + S-2
[OH-] =
√ Ka
[g ]
Ksp = [Ag+]2 [S-2]
2 x 10-49 ¿ (2 x 10-2)2 x 10-3 (mengendap)
Ag3PO4 →3Ag+ + PO4-3 4) CH3COONa berasal dari CH3COOH dan
Ksp = [Ag+]3[PO4-3] NaOH (asam lemah + basa kuat → basa)
2 x 10-49 ¿ (2 x 10-2)2 x 10-3 (mengendap) 5) KCl berasal dari KOH dan HCl (basa kuat +
asam kuat → netral)

Jadi, pasangan garam yang bersifat basa


Ag2CrO4→ 2Ag+ + CrO4-2
Ksp = [Ag+]2[CrO4-2] sesuai dengan opsi yang ada adalah pasangan
nomor 1 dan 2 (A).
6 x 10-5 ¿(2 x 10-2)2 x 10-3 (larut)
14. Reaksi hidrolisis yang bersifat asam pada
AgBr → Ag+ + Br- reaksi di atas ditandai dengan dihasilkannya
Ksp = [Ag+][ Br-] ion H+. Sedangkan reaksi hidrolisis yang
5 x 10-13 ¿ 2 x 10-2 x 10-3 (mengendap) bersifat basa ditandai dengan dihasilkannya
ion OH−.
Ag2SO4 → 2Ag+ + SO4-2
Ksp = [Ag+]2[ SO4-2] Dengan demikian, reaksi nomor 1, 2, dan 4
3 x 10-5 = (2 x 10-2)2 x 10-3 (larut) adalah reaksi hidrolisis untuk garam yang
bersifat basa. Sedangkan reaksi nomor 3 dan
Jadi, garam yang akan larut adalah Ag2CrO4 4 merupakan reaksi hidrolisis yang garamnya
dan Ag2SO4 (C). bersifat asam.

Jadi, reaksi hidrolisis untuk garam yang


13. Garam yang bersifat basa adalah garam yang
bersifat asam adalah reaksi nomor 3 dan 4
terbentuk dari asam lemah dan basa kuat.
(D).
Untuk mengetahui senyawa termasuk asam
kuat atau lemah, basa kuat atau lemah, 15. Ciri utama bahwa soal ini harus dikerjakan
sebaiknya dihafal tabel berikut ini: dengan rumus hidrolisis adalah karena jumlah
mol pereaksinya (asam dan basa) adalah
sama.
Asam Asam Basa kuat Basa
kuat lemah lemah Pada reaksi tersebut, koefisien asam, basa,
HCL HF LiOH Mg(OH)2
dan garam adalah sama sehingga jumlah mol
HBr CH3COOH NaOH NH4OH
garam sama dengan jumlah asam atau basa.
HI HCOOH KOH Cu(OH)2
HNO3 HNO2 Ca(OH)2 Fe(OH)2
mol NH4Cl = mol HCl
H2SO4 H3PO4 Sr(OH)2 Fe(OH)3
HClO3 H2S Ba(OH)2 ZN(OH)2 = 25 mL × 0,2 M
HClO4 H2CO3
HCN = 5 mmol
Sekarang kita periksa satu per satu dengan
berpedoman pada tabel di atas. Sedangkan volume garam merupakan
campuran volume asam dan basa sehingga
1) Na2CO3 berasal dari NaOH dan H2CO3
(basa kuat + asam lemah → basa). molaritas NH4Cl : [g] = 5 mmol / (25 mL + 25
2) NaCN berasal dari NaOH dan HCN (basa mL)
kuat + asam lemah → basa).
= 0,1 M
3) NH4Cl berasal dari NH4OH dan HCl (basa
lemah + asam kuat → asam)
Karena garam yang terbentuk berasal dari Jadi, besar pH pada campuran tersebut adalah
basa lemah dan asam kuat maka garam 8 (E).
tersebut bersifat asam yang nilai pH-nya
dapat dicari melalui rumus berikut ini.
17. Persamaan reaksinya adalah :

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O


Kw
+
[H ] =
√Kb
[g ]
Semua koefisien pada reaksi adalah sama
sehingga :
10−14 −1
=
√ 10−5
10
Mol garam = 100 ml x 0,2 M

= 1 × 10−5 = 20 mmol

pH = 5 − log 1 20 mmol
[g] =
100 ml+100 ml
Jadi, pH larutan yang terjadi pada reaksi
hidrolisis garam tersebut adalah 5 - log 1 (A). = 10-1 M

Garam yang terbentuk bersifat basa sehingga


menggunakan rumus :
16. Karena semua koefisien sama, maka
Kw
mol KNO2 = 50 mL × 0,1 M [H+] =
√ Kb
[g ]

= 5 mmol
10−14
molaritas KNO2 : [g] = 5 mmol / (50 mL + 50
mL)
=
√ 5 x 10 −4
10−1

= 10-5
= 5 × 10−2 M
pOH = 5
Garam yang terbentuk bersifat basa sehingga
pH = 14 − 5
menggunakan rumus
=9
Kw
[H+] =
√ Kb
[g ]
Jadi, besar pH pada campuran tersebut adalah
9 (E).
10−14
=
√ 5 x 10 −4
10−2

= 10-6 18. V = 100 ml


Massa Mg(OH)2 = 1,16 mg
pOH = 6 Mr Mg(OH)2 = 58
1,16
pH = 14 − 6 Mmol Mg(OH)2 =
58
=8 = 0,02 mmol
0.02
S=
100
= 2 x 10-4 mol / liter mol
Molaritas =
volume
Mg(OH)2 →Mg+2 + 2 OH-
10
s s 2s =
200

= 5 x 10-2 M
Ksp = [Mg+2] [OH-]2

= 2 x 10-4 (4 x 10-4)2
= 3,2 x 10-11 Mg(OH)2 → Mg+2 + 2OH-

Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam kelarutan H2O 5x10-2 5x10-2 10-1


adalah 3,2 x 10-11 mol/ L (B)
Ksp = [Mg+2] [OH-]2

19. Kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH merupakan = 5 x 10-2 x (10-1)2


kelarutan dalam ion sejenis. Ion sejenisnya
= 5 x 10-2 x 10-2
adalah OH-. Kita cari molaritas ion OH - melalui
NaOH. = 5 x 10-4

NaOH 0,1 M berarti [OH-] = 0,1 M. Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam kelarutan H2O
adalah 5 x 10-4 (C).
Selanjutnya kita uraikan senyawa Mg(OH)2.

Mg(OH)2 → Mg+2 + 2 OH-

KSP Mg(OH)2 = s . [OH-]2

1,8 x 10-11 = s x 10-2

S = 1,8 x 10-9

Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam kelarutan


NaOH adalah 1,8 x 10-9 mol/ L (D)

20. Massa Mg(OH)2 = 0,58 g


Mr Mg(OH)2 = 58
0,58
Mol Mg(OH)2 =
58

= 10 mmol

Volume air = 200 ml

Anda mungkin juga menyukai