Aisha, 2016
Aisha, 2016
Abstrak
Kata kunci: BPJS, berorientasi pada pasien, keselamatan pasien, kepuasan pasien
Abstract
The purpose of this study was to determine differences in the quality of service based on
patient safety, effectiveness and efficiency, and patient centeredness, as well as patient
satisfaction between patients using BPJS and general. The study was conducted as many
as 60 respondents consisted of 30 patients BPJS and 30 general patients Rawat jalan
Hospital Surakarta. Analysis of the data used is the independent t-test and analyzed
the influence of the independent variable on the dependent using multiple regression
analysis. The study says there are significant differences of quality of service based
on patients safety, effective and efficiency, and patient centeredness, as well as patient
satisfaction between patients using BPJS and general, as well as the influence of variable
patient safety, effectiveness and efficiency, and patient centeredness to client satisfaction.
Forming that the three independent variables are patient safety, effectiveness and
efficiency, and patient centeredness have positive effect on customer satisfaction. This
means that if patient safety, effectiveness and efficiensi and patient centeredness, the
higher patient satisfaction.
113
Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan pada Pasien BPJS dan
Pasien Umum .. (113-121)
114
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 18, No. 2, Desember 2016
115
Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan pada Pasien BPJS dan
Pasien Umum .. (113-121)
116
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 18, No. 2, Desember 2016
Pasien sering dibingungkan dalam pasien dan keluarga semakin pandai dan
praktik keseharian di rumah sakit karena lebih mengerti haknya. Mereka ingin
terdapat berbagai variasi pelayanan. Di dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
rumah sakit yang sama dan kelas yang Pola hubungan ini dikenal dengan nama
sama, namun dengan dokter bedah yang partnership atau shared decision making.
berbeda, operasi apendiktomi misalnya
bisa berbeda baik dari sisi perawatan, obat Metode
yang digunakan, dan tarif jasa medis pun Penelitian ini memakai jenis rancangan
bisa berbeda. Hal ini terjadi karena tidak yang digunakan adalah survey yang bersifat
adanya standardisasi dalam pelayanan deskriptif. Jenis penelitian causal comparative
yang diberikan. research atau case control study. Sampel
responden mengambil seluruh sampel pasien
c. Patient centeredness atau umum sebanyak 30 orang yang ditemui di
Berorientasi pada Pasien (X3) rawat jalan RSUD Surakarta dan sebagian
Pelayanan yang berfokus pada pasien dari pasien BPJS di rawat jalan RSUD
bukan konsep yang baru, tetapi nilai- Surakarta sebanyak 30 orang setelah diseleksi
nilai ini telah diabaikan oleh para dokter. responden sesuai dengan tujuan dan masalah
Kecenderungan yang terjadi saat ini yang diteliti pada waktu yang telah ditentukan
berorientasi pada teknologi (technology yang diseleksi menggunakan kriteria inklusi
centered), berpusat pada dokter (doctor dan eksklusi.
centered), berpusat pada rumah sakit Variabel bebas (independen) dalam
(hospital centered), dan berpusat pada penelitian ini adalah keselamatan pasien (X1),
penyakit (disease centered). Nilai- effective and efficiency (X2), berorientasi
nilai pasien seperti harapan, perasaan, pada pasien (X3). Variabel terikat (dependen)
keinginan, dan kecemasan yang muncul dalam penelitian ini adalah kepuasan pasien
selama interaksi pasien dengan dokter (Y). Teknik analisis pada penelitian ini
sering diabaikan. Ketidakpuasan, tuntutan menggunakan uji t-test membandingkan
malpraktik, dan cedera medis terjadi perbedaan kualitas pelayanan dan kepuasan
sebagai akibat pelayanan yang tidak pasien antara pasien BPJS dan umum kemudian
berfokus pada pasien. Pelayanan yang menganalisis adanya pengaruh dimensi
berfokus pada pasien bertujuan untuk kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien
menciptakan hubungan dokter-pasien menggunakan analisis regresi linier berganda
lebih seimbang (Cahyono, 2008). dan koefisiensi regresi serta uji asumsi klasik
Perawatan yang berfokus pada Multikolinieritas, Heteroskedastisitas, dan
pasien merupakan harapan di lingkungan Normalitas dengan menggunakan SPSS versi
pelayanan pada saat ini. Pasien yang 23.
ditempatkan sebagai kelompok
pertama dalam sistem kesehatan untuk Hasil Dan Pembahasan
mengoptimalkan kualitas dan keamanan Penelitian menggunakan 60 responden
pelayanan. Prinsip-prinsip pelayanan yang terdiri atas 30 pasien BPJS dan pasien
yang berpusat pada pasien memberikan umum. Responden wanita sebanyak 34 pasien
rasa aman, efektif, efisien, tepat waktu, yang terdiri atas 16 (47,06%) pasien BPJS
dan perawatan yang adil (Ricards & dan 18 (52,94%) pasien umum. Responden
Adam, 2015). laki-laki sebanyak 26 pasien terdiri atas 14
Kesembuhan pasien tidak hanya (53,85%) pasien BPJS dan 12 (46,15%)
bergantung pada kebenaran diagnosis saja, pasien umum. Umur responden sebagian
melainkan juga tergantung pada hal lain besar antara 31-60 tahun sebanyak 28 orang
seperti kepercayaaan. Era sudah berubah, yang terdiri atas 14 (50%) pasien BPJS dan 14
117
Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan pada Pasien BPJS dan
Pasien Umum .. (113-121)
(50%) Umum. Distribusi pekerjaan responden antara efektivitas dan efisiensi pelayanan
yang menggunakan BPJS sebagian besar kelompok BPJS dengan kelopok umum
adalah PNS/TNI/POLRI dan swasta 61,5%. secara signifikan. Nilai mean pelayanan
Pasien umum sebagian besar adalah pelajar/ berorientasi pada pasien BPJS sebesar 16,13
mahasiswa sebanyak 10 orang (83,3%). lebih rendah dari nilai mean pasien umum
Berdasarkan uji beda, terlihat bahwa (17,87) dan mempunyai nilai (p=0.013<0.05),
variabel keselamatan pasien untuk kelompok ini menunjukkan terdapat perbedaan yang
BPJS mempunyai nilai mean sebesar 16,77 signifikan antara pasien BPJS dengan umum
lebih rendah dibanding keselamatan pasien pada pelayanan yang berorientasi pada pasien.
umum dengan nilai (p=0.045<0.05) yang Terdapat perbedaan yang signifikan antara
berarti ada perbedaan yang signifikan antara pasien BPJS dengan umum, hal ini terlihat
keselamatan pasien BPJS dengan keselamatan pada nilai mean kepuasan pasien umum lebih
pasien umum. Nilai mean efektivitas dan tinggi (20,50) dibanding pasien BPJS (17,19).
efisiensi pelayanan kelompok BPJS diperoleh Setelah diuji dengan independent t-test,
sebesar 15,90 lebih rendah dibanding umum data diolah kembali menggunakan analisis
yaitu 18,07 dengan (p=0.038<0.05) yang regresi linier berganda untuk mengetahui
berarti terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh variabel x terhadap y.
Berdasarkan hasil analisis seperti yang Dari hasil persamaan tersebut diketahui
terlihat pada tabel 1 tersebut dapat dibuat bahwa ketiga variabel independen yaitu
persamaan regresinya sebagai berikut: keselamatan pasien, efektivitas dan efisiensi,
Y = 4,887 + 0,202 X1 + 0,406 X2 + 0,237 X3 dan pelayanan berorientasi pada pasien
1. Nilai koefisien regresi untuk variabel berpengaruh positif terhadap kepuasan
keselamatan pasien (X1) sebesar positif konsumen. Artinya jika keselamatan pasien,
0,202 berarti bahwa setiap kenaikan efektivitas dan efficiensi, dan pelayanan
variabel keselamatan pasien (X1) akan berorientasi pada pasien, maka kepuasan
menaikan kepuasan pasien. pasien semakin tinggi.
2. Nilai koefisien regresi untuk variabel
efektivitas dan efisiensi (X2) sebesar a. Perbedaan pelayanan dimensi
positif 0,406 berarti bahwa setiap keselamatan pasien pada pasien yang
kenaikan variabel efektivitas dan efisiensi menggunakan BPJS dan umum.
(X2) akan menaikkan kepuasan pasien. Berdasarkan hasil uji independen t-tes
3. Nilai koefisien regresi untuk variabel yang telah dilakukan, ada perbedaan
pelayanan berorientasi pada pasien (X3) yang signifikan antara keselamatan
sebesar positif 0,237 berarti bahwa setiap pasien pasien BPJS dengan keselamatan
kenaikan variabel berorientasi pada pasien umum. Berarti pada pasien BPJS
pasien (X3) akan menaikkan kepuasan dan umum terdapat pelayanan yang
pasien. berbeda yang berakibat pada kepuasan
118
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 18, No. 2, Desember 2016
pasien yang berbeda pula. Menurut pasien umum (17,87) dan mempunyai
Zeithaml dan Bitner (2000), pelayanan nilai (p=0,013<0.05), ini menunjukkan
yang bermutu sudah pasti tidak akan terdapat perbedaan yang signifikan
mencederai pasien dan sudah pasti aman. antara pasien BPJS dengan umum pada
Sebaliknya layanan yang aman belum berorientasi pada pasien. Menurut
tentu bermutu, belum tentu bebas dari Satrinegara (2014), pasien jika memasuki
kesalahan. Menurut IOM, keselamatan rumah sakit dengan serangkaian harapan
pasien didefinisikan sebagai layanan dan keinginan dan pada kenyataannya
yang tidak menciderai atau merugikan pengalamannya selama mendapatkan
pasien (safety is defined as freedom pelayanan di rumah sakit lebih baik
from accidental injury). Pendekatan seperti apa yang diharapkannya maka dia
keselamatan pasien bertumpu pada tiga akan puas. Kondisi ini rumah sakit harus
hal, yaitu mengurangi dampak cidera mengutamakan pihak yang dilayani
(mitigasi), memunculkan kesalahan (client oriented), karena pasien adalah
atau KTD (agar ada pembelajaran), dan klien yang terbanyak, maka banyak
mencegah kesalahan, selain itu harus sekali manfaat yang dapat diperoleh
efektif dan harus efisien dalam member suatu rumah sakit bila mengutamakan
pelayanan pada pasien (Cahyono, 2008). kepuasan pasien. Hasil penelitian
b. Perbedaan pelayanan dimensi efektivitas didukung dengan hasil penelitian oleh
and efisiensi pelayanan pada pasien Yuniarti (2015), yang menunjukan hasil
yang menggunakan BPJS dan umum. dimensi responsiveness atau ketanggapan
Hasil penelitian diperoleh nilai rerata terhadap pasien mayoritas responden
pada variabel pelayanan untuk BPJS yang menggunakan BPJS mengatakan
mempunyai nilai yang lebih rendah bahwa pelayanan yang diberikan baik.
dibanding dengan umum. Nilai mean Hasil analisis dapat disimpulkan ada
efektivitas dan efisiensi kelompok BPJS hubungan antara kualitas pelayanan
diperoleh sebesar 15,90 lebih rendah rumah sakit pada dimensi responsiveness
dibanding umum yaitu 18,07 yang berarti dengan tingkat kepuasan pasien BPJS
terdapat perbedaan yang signifikan antara selama menjalani perawatan di Ruang
efektivitas dan efisiensi kelompok BPJS Perawatan RSUD Sultan Syarif Mohamad
dengan kelompok umum. Hal ini berarti Alkadrie Kota Pontianak.
pelayanan BPJS kurang efektif dan d. Perbedaan kepuasan pasien pada pasien
efisien. Selain itu, dikarenakan adanya yang menggunakan BPJS dan umum.
rujukan lembaga jasa kesehatan yang Pada variabel kepuasan pasien terdapat
ditunjuk BPJS Kesehatan juga terbatas perbedaan yang signifikan antara
dan tidak fleksibel. Peserta BPJS hanya pasien BPJS dengan umum. Pasien
boleh memilih satu fasilitas kesehatan BPJS mempunyai kepuasan yang lebih
untuk memperoleh rujukan dan tidak bisa rendah dibanding yang umum. Hal ini
ke fasilitas kesehatan lain meski sama- dikarenakan adanya pelayanan yang
sama bekerja sama dengan BPJS. tidak efektif dan efisien. Menurut
c. Perbedaan pelayanan yang berorientasi Yuniati (2015) kepuasan pasien
pada pasien pada pasien yang merupakan sesuatu yang sangat penting
menggunakan BPJS dan umum. bagi penyedia jasa layanan kesehatan
Berdasarkan hasil uji independen t-tes atau rumah sakit. Jika rumah sakit
yang telah dilakukan, diketahui bahwa ingin tetap bertahan dalam persaingan
variabel berorientasi pada pasien global, rumah sakit milik pemerintah
memiliki nilai mean pada pasien BPJS ataupun rumah sakit milik swasta harus
sebesar 16,13 lebih rendah dari nilai mean semakin bersaing secara kompetitif
119
Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan pada Pasien BPJS dan
Pasien Umum .. (113-121)
guna meningkatkan kepuasan pelanggan. al., 2016). Baik secara subjektif maupun
Hasil penelitian ini didukung dengan ojektif dimensi mutu diukur dengan enam
hasil penelitian Trisnawati (2015), dimensi yaitu safety, effective, effisiency,
menunjukkan hasil penelitian bahwa timeliness, patient centeredness, and
terdapat perbedaan bermakna antara equity (Cahyono, 2008).
kepuasan responden pada masa Askes
dan JKN dengan nilai signifikasi 0,004 Penutup
(CI 95%). Hasil penelitian lain yang Simpulan penelitian ini adalah (1)
mendukung yang dilakukan oleh Sari terdapat perbedaan kualitas pelayanan antara
(2015), Berdasarkan nilai rata-rata pada pasien BPJS dengan umum pada dimensi
tingkat kepuasan pasien umum diperoleh keselamatan pasien, (2) terdapat perbedaan
rerata sebesar 106,14 sedangkan pasien kualitas pelayanan antara pasien BPJS dengan
BPJS diperoleh rerata sebesar 66,62 umum pada dimensi efektivitas dan efisiensi
dengan selisih keduanya sebesar 39,51. pelayanan, (3) terdapat perbedaan kualitas
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelayanan antara pasien BPJS dengan umum
tingkat kepuasan pasien umum lebih baik pada dimensi pelayanan yang berorientasi
dibandingkan dengan tingkat kepuasan pada pasien, (4) terdapat perbedaan kepuasan
pasien BPJS. pasien antara pasien BPJS dengan umum,
e. Pengaruh keselamatan, efektivitas and (5) variabel keselamatan, efektivitas dan
efisiensi, pelayanan berorientasi pada efisiensi, dan pelayanan berorientasi pada
pasien terhadap kepuasan pasien BPJS pasien secara simultan berpengaruh positif
dan umum di rawat jalan RSUD Kota terhadap kepuasan konsumen, dan (6)
Surakarta. Pada hasil regresi berganda kepuasan pasien dipengaruhi oleh variabel
diperoleh hasil variable independen keselamatan pasien, efektivitas dan efficiensi,
mempengaruhi variabel dependen, dan dan pelayanan berorientasi pada pasien
yang paling signifikan adalah efektif sebesar 43,40% sedangkan sisanya sebesar
dan efisien, sehingga dapat disimpulkan 57,60% dipengaruhi oleh faktor lain.
bahwa pasien BPJS maupun pasien Saran yang disampaikan adalah rumah
umum beranggapan bahwa pelayanan sakit agar lebih meningkatkan pelayanan yang
yang terpenting menjadikan kepuasan diberikan baik dari segi pelayanan oleh tenaga
pasien adalah pada pelayanan kesehatan medis maupun kelengkapan sarana prasana
yaitu mengenai keefektivan dan efisiensi yang dimiliki terutama untuk meningkatkan
yang dilakukan oleh rumah sakit, karena keefektifan dan efisiensi waktu pelayanan,
kualitas rumah sakit dibangun sebagai dan bagi peneliti yang melakukan penelitian
jasa kesehatan pada kualitas pelayanan serupa diharapkan dapat melakukan penelitian
medis dan keperawatan yang diberikan yang lebih kompleks dan luas variabel maupun
kepada pasien dengan menggunakan jumlah sampelnya.
strategi kegiatan jaminan mutu (Kartini et
Daftar Pustaka
Anonim. (2015). Presentase Penduduk Miskin Maret 2016 Mencapai 10,86%. http://bps.go.id.
Diakses pada tanggal 15 April 2016.
Cahyono, J.B. Suharjo B. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktik
Kedokteran. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Joint Commision International. 2016. International Patient Safety Goals. USA: Foundation of
Accreditations.
120
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 18, No. 2, Desember 2016
Kottler & Keller, and Philip. 2009. Marketting Management Analysis, Planning,
Implementations, and Control. Prentice Hall.
Kurnia. 2008. Analisis Kepuasan. Fisip UI, Jakarta, Indonesia.
_____, Nasution. 2016. Chapter II-Analaisis Kepuasan Pasien. www. Repository.usu.ac.id.
Diakses pada tanggal 06 Oktober 2016.
Nooria, Widoningsih. 2008. Pengaruh Persepsi Kualitas Jasa Pelayanan Terhadap Kepuasan
dan Loyalitas Pelanggan di RSU Saras Husada Purworejo. Skripsi (Tidak Diterbitkan).
Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Notoatmodjo,S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Peraturan Presiden No. 12. Tahun 2013 pasal 42. Kendali Mutu dan Biaya penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan. Jakarta: Presiden Republik Indonesia. Hal: 35.
Pohan, Imbalo S. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit EGC.
Pratiwi, Kartika Gita. dkk. 2014. Analisis Mutu Pelayanan Rumah Sakit dan Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Andini di Pekan Baru,
Vol. 1 No. 2 hal. 2.
Putri, Asih Eka. 2014. Paham BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Jakarta: CV.
Komunitas Pejaten Mediatama.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhartanto, D. 2001. Kepuasan Pelanggan. Pengaruhnya terhadap Perilaku Konsumen di
Industri Perhotelan. Hal 42-47.
Susila & Suryanto. 2015. Metodologi Penelitian Retrospective/ Ex Post Facto Case Control
Causal Correlation. Klaten: BOSSSCRIPT.
Tjiptono, F. dan Chandra. 2011. Service, Quality, and Satisfaction, 3rd ed. Yogyakarta.
Trisnaeni, Febri. 2014. Hubungan Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Selama
Berkunjung di Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sugai Raya Kabupaten Kubu Raya.
Naskah Publikasi. Universitas Tanjungura, Pontianak, Indonesia.
Trisnawati, Komang. 2015. Analisis kepuasan pasien rawat jalan Pns Pada Masa Pelaksanaan
Askes Dan Jkn Di Rsup Dr.sardjito Yogyakarta. Tesis, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta, Indonesia.
Yuniarti, Siti. 2015. Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Rumah Sakit dan Tingkat Kepuasan
Pasien BPJS di Ruang Perawatan RSUD Sultan Syarif Alkadrie Kota Pontianak. Skripsi
tidak dipublikasikan. Universitas Tanjungura, Pontianak, Indonesia.
121