Oleh :
HARMA YUDHANINGTYAS
201402020
Oleh :
HARMA YUDHANINGTYAS
201402020
i
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN
v
4. My Best
Teruntuk seseorang yang selalu disampingku Diaz Prasetya Tama, yang
selalu setia menemani setiap langkah dan perjuanganku dari awal
perjuangan sampai saat ini. Terimakasih untuk waktu, semangat, kesabaran
dan dukunganmu selama ini.
5. Terimakasih untuk moodboster terbaik (Bigbang, EXO, BTS, Seventeen,
dan NCT) yang setiap saat memberikan suntikan energi.
6. Dan terimakasih untuk semua pihak yang telah mambantu selama
pembuatan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Harma Yudhaningtyas
vi
MOTTO
“Kebahagiaan itu seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam
proses pembuatan sesuatu”
(Aldous Huxley)
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.5 Keaslian Penelitian ...................................................................... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Skabies ........................................................................... 9
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Skabies ............ 26
2.1.1 Faktor Pengetahuan ........................................................ 26
2.1.2 Faktor Sikap .................................................................... 32
2.1.3 Faktor Perilaku Personal Hygiene ................................... 36
2.1.4 Faktor Sanitasi Lingkungan ............................................ 47
2.3 Konsep Pondok Pesantren .......................................................... 51
2.4 Kerangka Teori ............................................................................ 54
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................. 55
3.2 Hipotesis ..................................................................................... 56
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ........................................................................ 58
4.2 Populasi Dan Sampel .................................................................. 58
4.3 Teknik Sampling ........................................................................ 60
4.4 Kerangka Kerja ........................................................................... 62
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .............. 63
4.6 Instrumen Penelitian ................................................................... 66
4.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ..................................................... 67
ix
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 67
4.9 Teknik Pengolahan Data ............................................................. 73
4.10 Etika Penelitian ........................................................................... 76
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum ........................................................................ 78
5.2 Hasil Penelitian ............................................................................ 79
5.3 Pembahasan ................................................................................. 88
5.4 Keterbatasan penelitian ..................................................................99
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .................................................................................. 100
6.2 Saran ............................................................................................ 100
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Pencarian Data Awal dari STIKES BHM Madiun ..... 105
Lampiran 2 Surat Ijin Pencarian Data Awal Bankesbangpol Kab.
Magetan ....................................................................................... 106
Lampiran 3 Surat Ijin Pencarian Data Awal Di Pondok Pesantren ................ 108
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian dari STIKES BHM Madiun ........................ 110
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari Pondok Pesantren ................................ 111
Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Responden .................................. 112
Lampiran 7 Lembar Informed Consent ........................................................... 113
Lampiran 8 Lembar Kisi-Kisi Kuesioner........................................................ 114
Lampiran 9 Lembar Kuesioner ....................................................................... 116
Lampiran 10 Lembar Observasi ........................................................................ 119
Lampiran 11 Tabulasi Data Umun dan Data Khusus ....................................... 120
Lampiran 12 Uji Validitas................................................................................. 122
Lampiran 13 Uji Reliabilitas ............................................................................. 126
Lampiran 14 Hasil Analisis Univariat .............................................................. 127
Lampiran 15 Hasil Analisis Bivariat ................................................................. 129
Lampiran 16 Hasil Analisis Multivariat............................................................ 133
Lampiran 17 Lembar Kegiatan Penelitian ........................................................ 134
Lampiran 18 Lembar Bimbingan Skripsi.......................................................... 135
Lampiran 19 Dokumentasi ................................................................................ 138
xiii
DAFTAR ISTILAH
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
KATA PENGANTAR
Puju syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga peneliti bisa menyelesaikan Skripsi dengan judul “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Skabies Pada Santriwati Di
Pondok Pesantren Salaffiyah Miftahul Nurul Huda Kecamatan Panekan
Kabupaten Magetan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
mencapai gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlaksana
sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang
telah memberikan banyak bimbingan, arahan, dan motivasi kepada peneliti. Untuk
itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada :
1. KH Abdul Wahid pimpinan Ponpes Salaffiyah Miftahul Nurul Huda
Desa Turi Kec. Panekan Kab. Magetan.
2. Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes selaku ketua STIKES BHM Madiun.
3. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi S-1
Keperawatan STIKES BHM Madiun.
4. Asrina Pitayanti, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing 1 dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Sagita Haryati, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku pembimbing 2 dalam
penyususnan SKRIPSI ini.
6. Riska Ratnawati, S.KM., M.Kes. selaku ketua dewan penguji ujian
proposal dan ujian skripsi.
7. Responden yang telah bersedia dan membantu proses pengambilan
data.
8. Ayah, Ibu, Adik, Kakek, Nenek, dan seluruh keluarga tercinta yang
selalu memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi
ini.
xvi
9. Diaz Prasetya tama, terimakasih untuk semua semangat dan
dukungannya selama ini.
10. Sahabat-sahabatku, Ella Thalia, Ulfa Nur Baiti, Yusi Vita, Indah Epti,
Candra Wahyu, dan Siti Nur Cholifah, selalu memberikan semangat
yang besar.
11. Teman-teman kelas 8a keperawatan
12. Dan semua pihak yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi
ini.
Peneliti menyadari dalam menyelesaikan skripsi skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga diharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan kita semua.
Harma Yudhaningtyas
NIM. 201402020
xvii
ABSTRAK
Harma Yudhaningtyas
xviii
ABSTRACT
Harma Yudhaningtyas
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
Ditandai gatal pada waktu malam hari dan mengenai sekelompok orang
dengan tempat predileksi di lipatan kulit yang tipis, hangat, dan lembab.
terjadi cukup penurunan dari tahun ke tahun terlihat dari data prevalensi
tahun 2008 sebesar 5,60% - 12,96%, prevalensi tahun 2009 sebesar 4,9-12,
95 %, tahun 2013 yakni 3,9 – 6 %, dan data terakhir yang didapat tercatat
belum terbebas dari penyakit skabies dan masih menjadi salah satu masalah
1
prevalensi skabies masih sangat tinggi di Indonesia terutama pada
imunitas selular dan humoral serta mampu meningkatkan IgE baik serum
dari kulit ke kulit, bahkan secara tidak langsung melalui benda-benda yang
timbul erosi, eksoriasi, kusta, dan infeksi sekunder.Bila skabies tidak diobati
furunkel.
tempat yang relatif sempit. Dan apabila tingkat kesadaran yang dimiliki oleh
2
banyak kalangan masyarakat masih cukup rendah, derajat keterlibatan
program kesehatan yang masih sering kita jumpai, akan menambah panjang
masih banyak ditemukan santriwati yang terkena penyakit kulit skabies. Ini
pemukiman dan tempat tinggal yang kumuh. Ditambah dengan santri wati
kulit ini, karena beranggapan penyakit kulit skabies ini bisa sembuh dengan
3
sendirinya seiring berjalannya waktu, jika bertambah parah mereka baru
sama di kolam besar yang airnya berwarna coklat susu dan mereka juga
mandi lain tetapi mereka hanya menggunakan untuk kegiatan MCK saja.
Mereka juga menyatakan bahwa saling meminjam baju dan handuk satu
Lingkungan asrama mereka juga terbilang tidak higienis, satu kamar dihuni
kasur di lantai dan setelah bangun mereka hanya menumpuk kasur tersebut
bersih dan sehat. Penelitian Anna & Kurnia (2016) mengatakan bahwa
penyakit skabies bisa dicegah dengan cara tidak bertukar pakaian dan alat
4
1.2 Rumusan Masalah
skabies.
penyakit skabies.
penyakit skabies.
5
1.4 Manfaat Penelitian
pondok pesantren.
6
1.5 Keaslian Penelitian
7
Peneliti Variabel dan
No. Judul Design Hasil
dan Tahun Instrumen
Nutrisi probability nutrisi), sanitasi = 0,339,
Dengan sampling Dependen dengan taraf
Kejadian dengan simple (kejadian signifikansi
Scabies Pada random skabies) 0,009, dan r status
Santriwati Di sampling, Instrumen : gizi = 0,286
Pondok dengan jumlah Kuesioner dengan taraf
Pesantren sampel 73 signifikansi
Nurul Ummah responden. 0,039.
Kotagede
Yogyakarta
2014
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
tempat presileksi di lipatan kulit yang tipis, hangat, dan lembab. Gejala
ataupun secara tidak langsung melalui sprei, baju, handuk, alat sholat,
bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan oleh penderita dan belum
kebersihan diri yang kurang terjaga dan faktor lingkungan yang buruk.
2. Etiologi
melalui kontak fisik yang erat dengan orang lain yang menderita
9
penyakit ini. Semua kelompok umur bisa terkena. Penyakit ini biasanya
dalam tugas pelayanan kesehatan tidak perlu takut tertular penyakit ini
3. Patofisiologi
scabiei var. Hominis. Selain itu, S. Scabieiada juga pada kambing dan
babi.
ini translusen berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Ukuran yang
sebagai alat untuk melekat, dan 2 pasang kaki kedua pada betina
perekat.
10
Siklus skabies adalah sebagai berikut, setelah kopulasi
(perkawinan) yang terjadi diatas kulit, tungau jantan akan mati, kadang-
digali oleh tungau betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali
Bentuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. Telur
akan menetas biasanya dalam waktu 3 sampai 10 hari dan menjadi larva
yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dapat tinggal
hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan
betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus hidup mulai dari telur
melalui konta langsung dari kulit ke kulit, dan tidak langung melalui
Tungau skabies dapat hidup diluar tubuh manusia selama 24-36 jam.
11
Lesi primer skabies berupa terowongan yang berisi tungau, telur
pustul dan kadang bula. Lesi tersier dapat juga terjadi berupa
4. Epidemiologi
3000 tahun yang lalu. Di zaman itu penyakit ini diketahui tersebar di
Asia sejak dari dataran Cina hingga India. Sebaran skabies pada hewan
17 familia dan 7 ordo mamalia. Diluar asia pada masa lamapu ada
Amerika.
12
di Jawa Barat. Amirudin, dalam penelitiannya di Rumah Sakit Dr.
buruk., dan malnutrisi serta menurunnya daya tahan tubuh seperti pada
aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan
panas.
13
berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Dikenal keadaan
(carrier).
siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mame (wanita),
kaki.
e. Gejala yang ditunjukkan adalah warna merah, iritasi dan rasa gatal
14
6. Penularan
kontak tak langsung. Yang paling sering adalah kontak langsung yang
saling bersentuhan atau dapat pula melalui alat-alat seperti tempat tidur,
handuk, dan pakaian. Bahkan penyakit ini dapat pula ditularkan melalui
15
langsung seperti tidur bersama. Faktor lainnya fasilitas umum yang
2016).
7. Klasifikasi Skabies
berikut :
ditemukan pada bayi dan anak kecil. Berbeda dengan skabies orang
ditemukan lesi kulit yang khas,tetapi rasa gatal tampak lebih berat
16
buruk, sehingga tungau berkembang biak dalam jumlah besar, dari
mengalami linchenifikasi.
difenhidramin.
17
Selain skabies yang klasik, terdapat pula bentuk-bentuk khusus
yaitu :
ditemukan.
Gejalanya rasa gatal ringan, tidak ada terowongan, lesi pada tempat
mandi bersih-bersih.
d. Skabies noduler
sering dikenai adalah genetalia pria, lipat paha, dan aksila. Lesi ini
skabies.
18
e. Skabies inkognito
terbatas.
tinggi dan gatal tidak menonjol. Bentuk ini sering salah diagnosis,
19
AIDS atau setelah pengobatan glukokortikoid atau sitotoksik
a. Diagnosis
pyogenes.
pustula.
20
3) Penyembuhan cepat setelah pemberian obat antiskabies topikal
Adanya gatal hebat pada malam hari. Bila lebih dari satu
2009).
b. Diagnosis Banding
21
paget, harus dicurigai pula adanya skabies. Skabies krutosa dapat
9. Komplikasi
pada terapi awal atau dari pemakaian yang terlalu sering. Salep sulfur
1. Pengetahuan
22
2. Sikap
4. Usia
umur, tetapi untuk usia anak sekolah dan remaja lebih rentan
terserang skabies.
5. Sanitasi lingkungan
sanitasi dan hygiene yang buruk, saat kekurangan air dan tidak
sangat jelek.
23
11. Pengobatan
secara teratur setiap hari. Semua pakaian, sprei, dan handuk yang
telah digunakan harus dicuci secara teratur dan bila perlu direndam
diperhatikan:
matahari.
b. Penatalaksanaan Khusus
antiskabies :
24
dilakukan maksimal 2 kali dalam 1 minggu. Penggunaan yang
2) Sulfur
selama 3 malam.
3) Benzilbenzoat (crotamiton)
4) Monosulfiran
takikardi.
25
5) Malathion
6) Permethrin
1. Definisi
(Notoatmodjo, 2014)
2. Tingkat Pengetahuan
antara lain :
26
a. Tahu (Know)
Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil. Aplikasi
d. Analisa (Analysis)
27
masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya. Kemampuan
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
ada.
a. Faktor Internal
1) Usia
28
2) Pengalaman
b. Faktor Eksternal
1) Pendidikan
2) Informasi
penalaran.
29
4) Ekonomi
5) Lingkungan
4. Pengukuran Pengetahuan
a. Penelitian Kuantitatif.
1) Wawancara
responden sendiri.
30
2) Angket atau Kuesioner
sendiri.
b. Penelitian Kualitatif.
1) Wawancara mendalam
jelasnya.
berjumlah 6 – 10 orang.
31
2.2.2 Faktor Sikap
1. Definisi
2. Tingkatan Sikap
berikut :
a. Menerima (receiving)
b. Merespons (responding)
c. Menghargai (valving)
d. Bertanggungjawab (responsible)
32
3. Faktor yang Mempengaruhi Sikap
a. Pengalaman Pribadi
c. Pengaruh Kebudayaan
d. Media Massa
f. Faktor Emosional
33
4. Pengukuran Sikap
a. Kuantitatif
1) Wawancara
b. Kualitatif
objek.
34
5. Kriteria Pengukuran Sikap
Konsep sikap yang dapat dijadikan acuan pengukuran sikap antara lain:
35
2.2.3 Faktor Perilaku Personal Hygiene
1. Perilaku
a. Definisi perilaku
kegiatan baik yang diamati langsung dan tidak diamati oleh pihak
36
c. Bentuk Perilaku
secara jelas.
d. Perilaku Kesehatan
37
1) Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu
(tindakan).
itu sendiri :
1) Faktor Intern
2) Faktor Ekstern
sebagainya.
38
Lawrence green (1980), menganalisis perilaku manusia
sarana kesehatan.
perilaku masyarakat.
39
Model ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Reinforcing Factor
Keterangan :
B = Behavior
PF = Predisposing Factors
RF = Reinforcing Factors
EF = Enambling Factors
F = Fungsi
f. Perubahan Perilaku
40
1) Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat
berikutnya.
diterimanya (bersikap).
perilaku).
41
1) Perubahan Alamiah (Natural Change)
mengalami perubahan.
h. Pengukuran Perilaku
jam, hari atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat
42
Pengukuran dibedakan menjadi terstruktur dan tidak terstruktur :
a. Terstruktur
b. Tidak Terstruktur
pengamatan.
2. Personal Hygiene
seperti perawatan kulit, kuku, gigi, mulut, hidung, mata, telinga dan
43
4) Mencegah penyakit
5) Menciptakan keindahan.
hygiene :
1) Budaya
yang lainnya.
2) Agama
3) Lingkungan
4) Tahap Perkembangan
44
5) Kesehatan dan Energi
hygiene sendiri.
(Desmawati, 2015).
1) Kebersihan kulit
45
lain. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk kebersihan
punggung tangan.
terlalu
3) Kebersihan Pakaian
46
yang bersih setiap hari. Pemakaian pakaian khusus saat tidur
berikut :
47
1. Ketersediaan Air Bersih
a. Syarat fisik : persyaratan fisik untuk air bersih yang sehat adalah
manusia.
tubuh tidak terjaga karena tidak tersedianya air bersih sehingga dapat
48
berkaitan erat dengan penggunaan air untuk kebersihan diri dan alat
kebutuhan sehari-hari.
tempat tinggal manusia secara intens, maka harus dijaga agar dalam
keadaan bersih. Jendela kamar tidur dibuka setiap pagi agar terjadi
sirkulasi udara dan menjaga kelembaban udara agar kuman tidak dapat
3. Kelembaban
tepat pada berbagai barang dan baju, handuk, sarung yang tidak tertata
seperti skabies.
49
4. Luas Ventilasi
tidur juga harus memiliki ventilasi yang cukup untuk memenuhi kondisi
5. Pencahayaan
50
banyak jumlah penghuni maka akan semakin cepat udara dalam kamar
yaitu luas ruangan tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan lebih dari
dua orang dalam satu ruang kamar tidur, kecuali anak dibawah usia 5
tahun.
1. Definisi
2009).
51
Beberapa perilaku yang dilakukan santriwati dalam tindakan
2007).
dalam satu asrama dan selalu berinteraksi satu sama lain (Hidayat,
52
dari dan oleh warga pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif
3. Tujuan Poskestren
tujuan:
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
kesehatan.
pesantren.
53
2.4 Kerangka Teori
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
kejadian skabies
Kejadian Skabies
54
BAB 3
1. Faktor Predisposisi
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Perilaku Personal
Hygiene
2. Faktor Pemungkin
a. Fasilitas kesehatan /
poekestren
Kejadian Skabies
b. Sanitasi Lingkungan
3. Faktor Penguat
a. Sikap dan perilaku
tokoh agama/ketua
dan pengurus ponpes
b. Sikap petugas
kesehatan
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Berpengaruh
55
Dari gambar diatas dapat diuraikan bahwa kejadian skabies di pondok
poskestren dan sanitasi lingkungan. Dan faktor penguat yang terdiri dari
sikap dan perilaku tokoh agama/ketua dan pengurus ponpes serta sikap
petugas kesehatan.
dari penelitian maka hipotesis dapat benar atau juga salah, dapat diterima
Kabupaten Magetan.
56
4. Adanya hubungan usia terhadap kejadian skabies pada santriwati di
Kabupaten Magetan.
57
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
(Notoatmodjo, 2012).
4.2.1 Populasi
58
4.2.2 Sampel
N
n=
1 + N (d )2
Keterangan :
n : Besar sample
N : Besar populasi
𝑁
n=
1+𝑁(𝑑)2
79
n=
1 + 79(0,1)2
79
n=
1 + 79(0,01)
79
n=
1 + 0,79
79
n=
1,79
n = 44,134 = 44
59
4.2.3 Kriteria Sample
1. Kriteria Inklusi
elemen diseleksi secara acak. Jika sampling frame kecil nama bisa ditulis
pada secarik kertas, diletakkan di kotak, diaduk, dan diambil secara acak
60
Pada data Pondok Pesantren Salaffiyah Miftahu Nurul Huda Panekan
1. Mendata populasi penelitian dan membuat kode atau nomor mulai dari
1 -79.
sampel penelitian.
yang sama.
lotre.
61
4.4 Kerangka Kerja
Populasi :
Semua santriwati penderita dan memiliki riwayat skabies di Pondok Pesantren
Salaffiyah Miftahu Nurul Huda Panekan, Magetan sebesar 79 orang
Sampel :
44 santriwati penderita dan memiliki riwayat skabies di Pondok Pesantren
Salaffiyah Miftahu Nurul Huda Panekan Magetan
Desain penelitian :
Analitik Observasional dengan pendekatan Cross-sectional
Pengumpulan data :
Kuesioner dan lembar observasi
Independent Variable :
Faktor-faktor penyebab skabies Dependent Variable :
(Pengetahuan, Sikap, Perilaku Kejadian Skabies
Personal Hygiene, Usia, Sanitasi
Lingkungan)
Pengolahan data :
Editing, Coding, Tabulating, Data Entry,
Cleaning
Analisis :
Chi-square dan logistic regresion
Hasil
Kesimpulan
Pelaporan
62
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Dependent Variable.
1. Independent Variable
2. Dependent Variable
63
Tabel 4.1 Tabel definisi operasional Penelitian Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Terjadinya Skabies pada Santriwati di Pondok
Pesantren Salaffiyah Miftahu Nurul HudaPanekan Magetan
Definisi Skala
Variabel Indikator Alat ukur Kategori
operasional data
Independent :
Faktor Faktor-faktor
predisposisi yang melatar-
skabies belakangi
skabies yang
terdiri dari :
Negatif
- Sangat
setuju (SS) :
1
- Setuju (S) :
2
- Kurang
setuju (KS) :
3
- Tidak setuju
(TS) : 4
64
Definisi Skala
Variabel Indikator Alat ukur Kategori
operasional data
Kriteria
- Positif :
skor ≥ T
mean
(kode1)
- Negatif ≤ T
mean
(kode2)
Kriteria
- Positif :
skor ≤ T
mean
(kode2)
- Negatif : < T
mean
Kriteria
- Positif :
skor ≤ T
mean
(kode2)
- Negatif : < T
mean
65
Definisi Skala
Variabel Indikator Alat ukur Kategori
operasional data
Dependent : Penyakit kulit 1. Ditemukan gejala - - -
Kejadian yang disebabkan klinis berupa bintik
skabies oleh infestasi kemerahan, gatal hebat
dan sensitisasi pada malam hari, pus,
terhadap menyerang area
Sarcoptes lipatan, infeksi
scabiel dan sekunder.
menimbulkan
rasa gatal yang
hebat pada
malam hari
Isi dalam kuesioner tersebut meliputi data umum dan data khusus. Data
umum meliputi nama, alamat, usia dan pendidikan, sedangkan data khusus
sikap.
66
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Jawa Timur.
sebagai berikut :
Mulia Madiun.
Magetan.
Magetan.
67
2. Peneliti melakukan pengamatan terhadap skabies yang terjadi pada
independen.
statistik.
Pengolahan data adalah langkah yang paling penting. Ini karena data
1. Editing
2. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Coding atau mengode data
a. Usia
68
≥20 tahun : kode 3
b. Pendidikan
SMP : kode 1
SMA : kode 2
d. Pengetahuan
pertanyaan/pernyataan :
Benar = 1
Salah =0
Keterangan :
Xi : Skor responden
69
Kategori penilaian :
e. Sikap
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
digunakan rumus :
Keterangan :
Xi : Skor responden
70
Kategori penilaian :
Pernyataan Positif
Melakukan : Skor 1
Pernyataan Negatif
Melakukan : Skor 0
digunakan rumus :
Keterangan :
Xi : Skor responden
Kategori penilaian :
71
g. Sanitasi Lingkungan
Pernyataan positif
Ya = 1
Tidak =0
Pernyataan negatif
Ya = 0
Tidak =1
3. Tabulating
Dalam penelitian ini tabulasi analisis predisposisi terdiri dari data usia,
sanitasi lingkungan.
4. Data entry
72
5. Cleaning
atau tidak.
1. Uji Validitas
totalnya.
Pearson Produk Moment dengan bantuan program SPSS versi 16. Butir
2. Uji Reliabilitas
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
tetap valid bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
(Notoatmodjo, 2010).
73
Pada penelitian ini menggunakan uji reliabilitas SPSS versi 16. Uji
alpha > r tabel pertanyaan tersebut reliabel, begitu juga suatu instrumen
(Surjaweni, 2014).
3. Analisa Univariat
sanitasi lingkungan.
74
Setelah data terkumpul kemudian data dihubungkan dan ditarik
∑𝐹
P= x 100%
𝑁
Keterangan :
P : Presentase
4. Analisa Bivariat
nilai α = 0,05
5. Analisa Multivariat
75
bivariat hanya menghasilkan hubungan antara dua variabel yang
nilai α = 0,05 dibantu dengan SPSS versi 16. Syarat uji logistic
Magetan”
76
benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia dengan cara memandang
yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
77
BAB 5
Pada bab ini penulis menyampaikan hasil dan pembahasan dari penelitian
Magetan. Penelitian ini diuraikan secara deskriptif sesuai tujuan umum dan tujuan
khusus. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2018 dengan responden
sebanyak 44 orang. Penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data umum dan data
khusus. Data umum berisi karakteristik responden meliputi usia dan pendidikan.
penderita skabies dan memiliki riwayat penyakit skabies. Data yang didapat dari
lembar kuesioner dan observasi akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi
dan presentase.
Huda, Pondok pesantren ini tepatnya berlokasi di Dusun Joso, Desa Turi,
ini didirikan pada tahun 1996, dengan pimpinan utamanya yaitu Romo Kyai
Haji Abdul Wahid dengan jumlah santri lebih dari 243 santri yang terdiri
78
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Salaffiyah
Miftahu Nurul Hudaini terdiri dari sebuah rumah sekaligus ruang bagi
putra, dan 1 bangunan asrama putri. Asrama putri terdiri 10 kamar tidur
kamar mandi untuk kegiatan MCK, dan 1 buah kolam besaryang digunakan
berikut :
Hasil penelitian ini terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum
sanitasi lingkungan.
79
5.2.1 Data Umum
tahun.
80
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal Dipondok
81
2. Sikap Santriwati Terhadap Kejadian Skabies
82
4. Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Skabies
83
Dengan menggunakan uji Chi-Square dengan nilai p-value< α = 0,05, yang
kejadian skabies.
84
2. Hubungan Sikap dengan Kejadian Skabies
85
Tabel 5.11 menunjukkan hasil penelitian bahwa proporsi responden
skabies.
86
(90,9%), dan yang memiliki riwayat skabies sejumlah 2 (9,1%)
responden.
Magetan.
1. Regresi Logistik
87
Pada tabel 5.13 diatas terlihat bahwa dari semua variabel diperoleh
nilai sig. > 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada faktor
5.3 Pembahasan
uji statistika didapatkan nilai signifikan p-value = 0,004 < α = 0,05. Maka
kejadian skabies.
tidak ada media elektronik seperti televisi. Jadi santriwati tidak bisa
Mereka hanya mengetahui bahwa yang dinamakan skabies itu jika mereka
mengalami bintik-bintik merah dan terasa sangat gatal dan bisa sembuh
88
dengan sendirinya seiring berjannya waktu. Petugas kesehatan setempat
penularan penyakit skabies menjadi lebih besar ditabah lagi mereka tinggal
salah dan penyakit skabies yang awalnya ringan serta bisa disembuhkan
Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Asoly
Pondok pesantren jabal An-nur Al-Islami Teluk balitung Barat Kota Bandar
89
pengetahuan maka semakin berkurang juga penularan penyakit skabies di
terlihat bahwa proporsi responden dengan sikap kategori positif lebih rendah
diatas menunjukkan nilai signifikan p-value = 0,005 < α = 0,05. Maka dapat
skabies.
seseorang dapat terbentuk tidak hanya dari luar saja tetapi lebih dari
penyakit kulit skabies maka persepsi orang tersebut akan seperti tidak peduli
akan penyebaran yang meluas dan bahaya yang diakibatkan penyakit kulit
skabies ini.
90
Menurut Notoatmodjo (2014), sikap merupakan konsep yang sangat
konkret. Puspita (2014), sikap perlu diperhatikan karena bisa menjadi dasar
seseorang bertindak atau bertingkah laku jika ada faktor pendukung atau
kondisi yang memungkinkan, hal ini dapat dikatakan bahwa sikap sebagai
sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang
Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Wilda
dengan nilai p-value = 0,04, yang artinya semakin baik sikap santriwati
pondok pesantren.
91
5.3.3 Hubungan perilaku personal hygiene dengan kejadian skabies pada
santriwati Pondok Pesantren Salaffiyah Miftahu Nurul Huda Panekan
Magetan
mencuci seprai tempat tidur. Santri juga mandi menggunakan air yang kotor
dan mandi kurang dari 2 kali sehari juga sudah menjadi kebiasaan
aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak
92
dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan personal hygiene adalah tindakan
dengan kebersihan diri yang buruk. Kebersihan diri yang buruk akan
dengan nilai p-value = 0,000, yang artinya adanya hubungan yang signifikan
pondok pesantren.
93
5.3.4 Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies pada
santriwati Pondok Pesantren Salaffiyah Miftahu Nurul Huda Panekan
Magetan
dan tempat yang berbeda ada yang di lantai 1 bagian depan, lantai 1 bagian
tidak bisa dibuka jadi sinar matahari tidak bisa langsung masuk kedalam
ruangan dan udara tidak bisa keluar masuk dengan bebas, hal tersebut
membuat kamar asrama menjadi lembab yang membuat tungau atau parasit
lebih mudah berkembang biak. Kemudian sumber air bersih yang belum
pakaian, dan mencuci piring di kolam besar dengan airnya yang kotor
94
berwarna kecoklatan. Lalu ditambah kebiasaan santriwati di pondok
santriwati lainnya serta kasur lipat yang hanya ditaruh dipojokan kamar
dan kepadatan hunian. Apabila kriteria tersebut diatas tidak terpenuhi maka
95
0,05, yang berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sanitasi
Dari hasil analisis multivariat tabel 5.14 didapatkan hasil bahwa tidak
magetan. Kemudian faktor sikap memiliki nilai keeratan tertinggi yaitu Odd
Ratio (OR) atau disebut juga (Exp)B yaitu 4,219, yang artinya variabel
sebanyak 4,219 kali, hal ini dipengaruhi karena sikap merupakan proses
masih buruk seperti mandi dengan sumber air yang tidak mengalir kotor,
96
sering bergantian baju, bergantian handuk dengan santriwati lain akan
sangat sulit untuk dirubah karena sudah menjadi pola hidup santriwati di
hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek
tertentu. Sikap yaitu sikap positif adalah perwijudan nyata dari suatu
usaha apabila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan fokus
obyek menjadi baik. Sikap yang didasari dengan pengetahuan akan bertahan
lebih lama daripada sikap yang tidak didasari oleh pengetahuan. Perilaku
97
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati
langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar yang prosesnya
untuk menentukan perilaku hygiene yang sehat atau tidak sehat. Kebersihan
skabies tersebut menunjukkan nilai sig. > 0,005. Jadi dapat disimpulkan
skabies. Dengan faktor sikap yang memiliki nilai keeratan tertinggi yaitu
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asoly
bahwa Faktor yang paling berhubungan dengan kejadian skabies adalah usia
98
diantara faktor penyebab skabies adalah faktor usia uyang memiliki nilai
keeratan 2,893 yang artinya faktor usia beresiko 2,893 kali lebih banyak
case control atau total sampling agar didapatkan hasil yang lebih
signifikan.
99
BAB 6
6.1 Kesimpulan
terjadinya skabies.
6.2 Saran
100
2. Bagi Profesi dan Institusi Kesehatan
101
DAFTAR PUSTAKA
Al-Audauh N, Rahmah SU, Sri AU. 2012. Faktor risiko skabies pada siswa
pondok pesantren Kelurahan Cindai Alus, Kabupaten Banjar, Provinsi
Kalimantan Selatan. Jurnal Buski.
102
Giovano Imartha Asoly. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Jabal An-Nur Al-Islami Kecamatan
Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
103
Mushalina Lathifa. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Suspect
Skabies pada santriwati Pondok Pesantren Modern Diniyyah pasia, Kec.
Ampek Angkek, Kab. Agamm, Sumatera Barat. FKIK Uin Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Wilda. K.S. 2014. Hubungan antara sikap dengan kejadian skabies di Pondok
Pesantren Nurul Quran Desa Jumoyono Kidul Kabupaten Magelang. FK.
UMS.
104
Lampiran 1 : Surat Ijin Pencarian Data Awal dari STIKES BHM Madiun
105
Lampiran 2 : Surat Ijin Pencarian Data Awal dari BANKESBANGPOL
Magetan
106
107
Lampiran 3 : Surat Ijin Pencarian Data Awal ke Pondok Pesantren
108
109
Lampiran 4 : Lembar Ijin Penelitian dari STIKES BHM Madiun
110
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian dari Pondok Pesantren
111
Lampiran 6 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Kepada Yth :
Di Tempat
Dengan Hormat
Yang bertanda tangan dibawah ini Mahasiswa Stikes Bhakti Husada Mulia
Madiun Program Studi S1 Keperawatan :
Nama : Harma Yudhaningtyas
NIM : 201402020
Alamat : Rt. 01, Rw. 10, Dusun Pule, Desa Nglaran, Kecamatan Tulakan,
Kabupaten Pacitan
Bersama dengan ini peneliti mengajukan permohonan untuk melakukan
penelitian tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya
Scabies Pada Santriwati Di Pondok Pesantren Miftahul Nurul Huda Kecamatan
Panekan Kabupaten Magetan”.
Saya memohon ketersediaan saudari untuk bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi akan sangat
saya jaga dan informasi yang saya dapatkan akan saya gunakan untuk kepentingan
penelitian, oleh karena itu penulis berharap responden memberikan jawaban
sesuai dengan yang dikehendaki.
Atas perhatian dan kerjasama untuk menjadi responden, penulis
mengucapkan terimakasih.
Harma Yudhaningtyas
NIM. 201402020
112
Lampiran 7 : Lembar Informed Consent
Harma Yudhaningtyas ( )
NIM. 201402020
113
Lampiran 8 : Lembar Kisi-kisi Kuesioner dan Lembar Observasi
A. KUESIONER
Jawaban
No Variabel No Soal
1. Pengetahuan
a. Pengertian skabies 1 Benar
b. Penyebab skabies 2 Benar
c. Tanda-tanda penyakit skabies 3 Salah
d. Bagian tubuh yang terkena skabies 4 Benar
e. Penularan skabies 5 Salah
f. Cara menghindari skabies 6 Salah
g. Pengobatan dan pemberantasan skabies 7 Benar
8 Benar
9 Salah
10 Salah
2. Sikap
a. Perlakuan pada penderita skabies 1 TS
2 SS
3 TS
4 TS
5 TS
6 TS
b. Meminimalisir penularan dengan 7 TS
penderita skabies 8 SS
9 SS
10 SS
3. Perilaku Personal Hygiene
a. Perilaku mandi 1 Melakukan
2 Tdk Melakukan
3 Tdk Melakukan
b. Kebersihan pakaian 4 Melakukan
5 Melakukan
6 Tdk Melakukan
c. Kebersihan kamar 7 Melakukan
8 Melakukan
d. Kebiasaan mencuci tangan 9 Tdk Melakukan
10 Melakukan
114
B. OBSERVASI
115
Lampiran 9 : Lembar Kuesioner
LEMBAR KUESIONER
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
SKABIES PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN
SALAFFIYAH MIFTAHU NURUL HUDA KECAMATAN PANEKAN
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018
A. DATA UMUM
1. No Responden : …………………………………………
2. Nama Responden : …………………………………………
3. Alamat : …………………………………………
4. Usia Responden : ………………………………….. tahun
5. Pendidikan/Kelas : …………………………………………
6. Lama di Pondok
a. >1 tahun
b. <1 tahun
B. KUESIONER PENGETAHUAN
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai
dengan kejujuan anda.
Jawaban
No Pertanyaan
Benar Salah
1 Penyakitskabies penyakit yang menyerang kulit
2 Penyebab skabies adalah tungau Sarcoptes scabiei
3 Tanda-tanda penyakit skabiesdiantaranya adalah bintik
merah dan akan sembuh 2 hari kemudian
4 Di sela jari, ketiak, pinggang, alat kelamun, siku, dan
bagian depan adalah bagian tubuh yang sering dimunculi
penyakit skabies
5 Kontak tidak langsung (melalui pakaian, handuk, sprei,
dan peralatan yang digunakan penderita) bukan
merupakan cara penularan penyakit skabies
6 Skabies hanya menyerang bayi dan balita
7 Cara menghindari penyakit skabiesdengan mandi
minimal 2 kali sehari, tidak tukar menukar peralatan
pribadi dan menjaga kontak langsung dengan penderita
scabies
116
Jawaban
No Pertanyaan
Benar Salah
8 Penyakit skabies akan bertambah parah dan terjadi
infeksi sekunder jika dibiarkan saja dan tidak segera
diobati.
9 Desinfeksi serentak tidak perlu dilakukan untuk
memutuskan mata rantai penyakit skabies.
10 Penderita skabies sebaiknya dikarantina / dikucilkan
untuk menghindari penularan.
C. KUESIONER SIKAP
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai
dengan kejujuan anda.
Keterangan : SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
Jawaban
No Pertanyaan
SS S KS TS
1 Penderita skabies perlu dilakukan karantina atau
pemisahan
2 Menjaga jarak dengan penderita skabies sangat
diperlukan
3 Penderita skabies perlu dijauhi dan dikucilkan
4 Dengan penderita skabies boleh bersentuhan kulit
5 Tidur bersama-sama dalam satu alas tidur dengan
penderita skabies
6 Tidur berhimpitan dengan teman tidak akan
menularkan penyakit skabies
7 Merendam dan mencuci pakaian menjadi satu
dengan milik teman yang menderita skabies
8 Saling meminjam handuk dengan penderita skabies
bisa menularkan penyakit skabies
9 Tidak memakai sabun bersama-sama dengan
teman penderita skabies
10 Membiasakan mencuci tangan dengan sabun
antiseptik dapat menyembuhkan penyakit skabies
117
D. KUESIONER PERILAKUPERSONAL HYGIENE
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai
dengan kejujuan anda.
Jawaban
No Pertanyaan Tidak
Melakukan
Melakukan
1 Apakah anda selalu mandi 2 kali sehati
tiap hari ?
2 Apakah anda saling menggunakan sabun
mandi bersama-sama dengan teman ?
3 Apakah anda mandi dengan
menggunakan handuk sendiri ?
4 Apakah anda selalu memakai pakaian
yang sama dengan sebelumnya setelah
setelah mandi ?
5 Memakai lotion utntuk menjaga
kebersihan dan kesehatan kulit ?
6 Apakah anda saling meminjam pakaian
satu sama lainnya ?
7 Apakah anda mengganti dan mencuci
sprei dan sarung bantal seminggu sekali ?
8 Apakah anda selalu membersihkan kamar
setiap hari ?
9 Apakah anda mencuci tangan hanya;
memakai air ketika setelah melakukan
suatu kegiatan ?
10 Apakah anda selalu mencuci tangan dan
kaki sebelum tidur ?
118
Lampiran 10 : Lembar Observasi
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai
dengan kejujuan anda.
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Menggunakan air yang bersih untuk aktivitas mandi
dan cuci-mencuci
2 Air yang digunakan adalah sumber air yang mengalir
3 Kamar tidur selalu bersih dan rapi
4 Mengganti sprei, sarung bantal, dan selimut maksimal
seminggu sekali
5 Dinding dan lantai ruangan terasa dingin dan lembab
6 Udara mudah keluar masuk kedalam kamar asrama
7 Terdapat ventilasi permanen untuk pertukaran udara
8 Sinar matahari langsung masuk kedalam kamar
asrama
9 Apakah luas kamar asrama sudah sesuai dengan
jumlah santriwati yang menempati kamar
10 Apakah anda selalu tidur berhimpitan dengan teman
sekamar
119
Lampiran 11 : Tabulasi Data Umum dan Data Khusus
Tabulasi Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Skabies pada Santriwati di Pondok Pesantren
Salaffiyah Miftahu Nurul Huda Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan
Skor Pengetahuan Ttl Kate Skor Sikap Ttl Kate Skor Perilaku Personal Hygiene Ttl Kate
No. Nama Usia Pend Kode Kode Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skr gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skr gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skr gori
120
21 Nn. D 14 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6 Krg 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 34 Neg 2 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 Neg 2
22 Nn. P 24 4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 1 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 33 Neg 2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 4 Pstf 1
23 Nn. S 20 3 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Ckp 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 35 Pstf 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Neg 2
24 nn. N 16 2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Baik 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 36 Pstf 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 Pstf 1
25 Nn. U 18 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Ckp 2 4 3 4 4 2 4 2 3 4 3 33 Neg 2 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 4 Neg 2
26 Nn. K 18 2 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6 Ckp 2 3 4 4 1 2 4 4 4 2 4 31 Neg 2 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 Neg 2
27 Nn. F 19 4 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 Ckp 2 3 4 2 3 4 1 4 4 3 4 32 Neg 2 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 Neg 2
28 Nn. R 17 2 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 Baik 1 4 3 4 4 2 4 2 3 4 3 33 Neg 2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 4 Pstf 1
29 nn. E 17 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Ckp 2 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 30 Neg 2 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 Neg 2
30 Nn. D 18 2 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 8 Baik 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38 Pstf 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 8 Pstf 1
31 Nn. Z 17 2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 Ckp 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35 Pstf 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Neg 2
32 Nn. p 14 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 Krg 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 34 Neg 2 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 Pstf 1
33 Nn. T 19 2 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 Ckp 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 37 Pstf 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 Neg 2
34 Nn. P 15 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Ckp 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 37 Pstf 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Neg 2
35 Nn. S 14 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 Krg 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 34 Neg 2 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 4 Pstf 1
36 Nn. Y 15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Ckp 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 35 Pstf 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 Neg 2
37 Nn.K 18 2 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Baik 1 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35 Pstf 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Pstf 1
38 Nn. S 23 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 1 4 1 4 4 1 1 4 1 4 4 30 Neg 2 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 Pstf 1
39 Nn. A 16 2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 Ckp 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 35 Pstf 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 Neg 2
40 Nn. D 16 2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 Ckp 2 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 34 Neg 2 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 Neg 2
41 Nn. F 15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7 Ckp 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 37 Pstf 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 Neg 2
42 Nn. N 16 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Baik 1 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35 Pstf 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Pstf 1
43 Nn. M 15 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Ckp 2 3 2 4 2 4 4 3 3 4 4 33 Neg 2 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 Neg 2
44 Nn. K 14 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 Krg 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 34 Neg 2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 4 Neg 2
121
Lampiran 12 : Uji Validitas
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 Total
S1 Pearson Correlation 1 .667* .583 .408 .408 .802** .802** .408 .250 .250 .673*
Sig. (2-tailed) .035 .077 .242 .242 .005 .005 .242 .486 .486 .033
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S2 Pearson Correlation .667* 1 .250 .816** .816** .535 .535 .816** .583 .583 .806**
Sig. (2-tailed) .035 .486 .004 .004 .111 .111 .004 .077 .077 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S3 Pearson Correlation .583 .250 1 .408 .408 .802** .802** .408 .250 .667* .673*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .242 .242 .005 .005 .242 .486 .035 .033
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S4 Pearson Correlation .408 .816** .408 1 1.000** .655* .655* 1.000** .816** .816** .925**
Sig. (2-tailed) .242 .004 .242 .000 .040 .040 .000 .004 .004 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S5 Pearson Correlation .408 .816** .408 1.000** 1 .655* .655* 1.000** .816** .816** .925**
Sig. (2-tailed) .242 .004 .242 .000 .040 .040 .000 .004 .004 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S6 Pearson Correlation .802** .535 .802** .655* .655* 1 1.000** .655* .535 .535 .867**
Sig. (2-tailed) .005 .111 .005 .040 .040 .000 .040 .111 .111 .001
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S7 Pearson Correlation .802** .535 .802** .655* .655* 1.000 **
1 .655* .535 .535 .867**
Sig. (2-tailed) .005 .111 .005 .040 .040 .000 .040 .111 .111 .001
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S8 Pearson Correlation .408 .816** .408 1.000** 1.000** .655* .655* 1 .816** .816** .925**
Sig. (2-tailed) .242 .004 .242 .000 .000 .040 .040 .004 .004 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S9 Pearson Correlation .250 .583 .250 .816** .816** .535 .535 .816** 1 .583 .755*
Sig. (2-tailed) .486 .077 .486 .004 .004 .111 .111 .004 .077 .012
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S10 Pearson Correlation .250 .583 .667* .816** .816** .535 .535 .816** .583 1 .806**
Sig. (2-tailed) .486 .077 .035 .004 .004 .111 .111 .004 .077 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Total_ Pearson Correlation .673* .806** .673* .925** .925** .867** .867** .925** .755* .806** 1
Score Sig. (2-tailed)
.033 .005 .033 .000 .000 .001 .001 .000 .012 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
122
UJI VALIDITAS KUESIONER SIKAP
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 Total
S1 Pearson Correlation 1 .277 .290 .927** .436 .829** .829** .835** .369 .230 .799**
Sig. (2-tailed) .439 .416 .000 .208 .003 .003 .003 .295 .522 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S2 Pearson Correlation .277 1 .885** .078 .590 -.026 -.026 .270 .953** .757* .693*
Sig. (2-tailed) .439 .001 .830 .073 .944 .944 .450 .000 .011 .026
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S3 Pearson Correlation .290 .885** 1 .108 .304 .090 .090 .130 .843** .736* .648*
Sig. (2-tailed) .416 .001 .767 .393 .804 .804 .719 .002 .015 .043
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S4 Pearson Correlation .927** .078 .108 1 .355 .928** .928** .879** .270 .251 .753*
Sig. (2-tailed) .000 .830 .767 .315 .000 .000 .001 .450 .483 .012
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S5 Pearson Correlation .436 .590 .304 .355 1 .211 .211 .594 .629 .578 .688*
Sig. (2-tailed) .208 .073 .393 .315 .559 .559 .070 .052 .080 .028
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S6 Pearson Correlation .829** -.026 .090 .928** .211 1 1.000** .692* .167 .191 .663*
Sig. (2-tailed) .003 .944 .804 .000 .559 .000 .027 .645 .597 .037
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S7 Pearson Correlation .829** -.026 .090 .928** .211 1.000** 1 .692* .167 .191 .663*
Sig. (2-tailed) .003 .944 .804 .000 .559 .000 .027 .645 .597 .037
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S8 Pearson Correlation .835** .270 .130 .879** .594 .692* .692* 1 .441 .342 .788**
Sig. (2-tailed) .003 .450 .719 .001 .070 .027 .027 .202 .334 .007
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S9 Pearson Correlation .369 .953** .843** .270 .629 .167 .167 .441 1 .873** .819**
Sig. (2-tailed) .295 .000 .002 .450 .052 .645 .645 .202 .001 .004
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S10 Pearson Correlation .230 .757* .736* .251 .578 .191 .191 .342 .873** 1 .741*
Sig. (2-tailed) .522 .011 .015 .483 .080 .597 .597 .334 .001 .014
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
** * * * * * * ** ** *
Total Pearson Correlation .799 .693 .648 .753 .688 .663 .663 .788 .819 .741 1
Sig. (2-tailed) .006 .026 .043 .012 .028 .037 .037 .007 .004 .014
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
123
UJI VALIDITAS KUESIONER PERILAKU PERSONAL HYGIENE
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 Total
S1 Pearson Correlation 1 .527 .527 .667* .377 .531 .527 .415 .557 .404 .668*
Sig. (2-tailed) .118 .118 .035 .283 .115 .118 .233 .094 .247 .035
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S2 Pearson Correlation .527 1 .524 .886** .545 .579 .762* .813** .582 .531 .855**
Sig. (2-tailed) .118 .120 .001 .103 .079 .010 .004 .078 .114 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S3 Pearson Correlation .527 .524 1 .716* .716* .356 .524 .488 .582 .810** .768**
Sig. (2-tailed) .118 .120 .020 .020 .312 .120 .153 .078 .004 .009
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S4 Pearson Correlation .667* .886** .716* 1 .756* .574 .716* .815** .677* .780** .953**
Sig. (2-tailed) .035 .001 .020 .011 .083 .020 .004 .032 .008 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S5 Pearson Correlation .377 .545 .716* .756* 1 .574 .716* .582 .416 .780** .798**
Sig. (2-tailed) .283 .103 .020 .011 .083 .020 .078 .231 .008 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S6 Pearson Correlation .531 .579 .356 .574 .574 1 .802** .609 .272 .314 .674*
Sig. (2-tailed) .115 .079 .312 .083 .083 .005 .062 .447 .378 .033
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S7 Pearson Correlation .527 .762* .524 .716* .716* .802** 1 .813** .582 .531 .855**
Sig. (2-tailed) .118 .010 .120 .020 .020 .005 .004 .078 .114 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S8 Pearson Correlation .415 .813** .488 .815** .582 .609 .813** 1 .745* .668* .874**
Sig. (2-tailed) .233 .004 .153 .004 .078 .062 .004 .013 .035 .001
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S9 Pearson Correlation .557 .582 .582 .677* .416 .272 .582 .745* 1 .726* .769**
Sig. (2-tailed) .094 .078 .078 .032 .231 .447 .078 .013 .018 .009
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
S10 Pearson Correlation .404 .531 .810** .780** .780** .314 .531 .668* .726* 1 .822**
Sig. (2-tailed) .247 .114 .004 .008 .008 .378 .114 .035 .018 .003
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Tota Pearson Correlation .668* .855** .768** .953** .798** .674* .855** .874** .769** .822** 1
l Sig. (2-tailed) .035 .002 .009 .000 .006 .033 .002 .001 .009 .003
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
124
HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER PENGETAHUAN
125
Lampiran 13 : Hasil Uji Reliabilitas
1. KUESIONER PENGETAHUAN
N %
Cases Valid 10 100.0
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
.947 10
2. KUESIONER SIKAP
N %
Cases Valid 10 100.0
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.897 10
N %
Cases Valid 10 100.0
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
.934 10
126
Lampiran 14 : Hasil Analisis Univariat
1. Usia
usia
N Valid 44
Missing 0
Mean 16.2045
Median 16.0000
Mode 15.00
Std. Deviation 1.66467
Minimum 13.00
Maximum 19.00
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 13 1 2.3 2.3 2.3
14 6 13.6 13.6 15.9
15 11 25.0 25.0 40.9
16 8 18.2 18.2 59.1
17 5 11.4 11.4 70.5
18 9 20.5 20.5 90.9
19 4 9.1 9.1 100.0
Total 44 100.0 100.0
2. Pendidikan
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 19 43.2 43.2 43.2
SMA 25 56.8 56.8 100.0
Total 44 100.0 100.0
127
4. Pengetahuan
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 21 47.7 47.7 47.7
Kurang 23 52.3 52.3 100.0
Total 44 100.0 100.0
5. Sikap
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Positif 18 40.9 40.9 40.9
Negatif 26 59.1 59.1 100.0
Total 44 100.0 100.0
7. Sanitasi lingkungan
sanitasi lingkungan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sehat 22 50.0 50.0 50.0
Tdk sehat 22 50.0 50.0 100.0
Total 44 100.0 100.0
8. Kejadian skabies
kejadian scabies
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Skabies 32 72.7 72.7 72.7
Riwayat skabies 12 27.3 27.3 100.0
Total 44 100.0 100.0
128
Lampiran 15 : Hasil Analisis Bivariat
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pengetahuan * kejadian
44 100.0% 0 .0% 44 100.0%
scabies
kejadian skabies
Riwayat
Skabies skabies Total
Pengetahuan Baik Count 11 10 21
% within pengetahuan 52.4% 47.6% 100.0%
Kurang Count 21 2 23
% within pengetahuan 91.3% 8.7% 100.0%
Total Count 32 12 44
% within pengetahuan 72.7% 27.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 8.385a 1 .004
Continuity Correctionb 6.537 1 .011
Likelihood Ratio 8.909 1 .003
Fisher's Exact Test .006 .005
Linear-by-Linear
8.194 1 .004
Association
N of Valid Casesb 44
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,73.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
129
2. Hubungan Sikap dengan Kejadian Skabies
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
sikap * kejadian skabies 44 100.0% 0 .0% 44 100.0%
kejadian skabies
Skabies Riwayat skabies Total
sikap Positif Count 9 9 18
% within sikap 50.0% 50.0% 100.0%
Negatif Count 23 3 26
% within sikap 88.5% 11.5% 100.0%
Total Count 32 12 44
% within sikap 72.7% 27.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 7.933a 1 .005
Continuity Correctionb 6.112 1 .013
Likelihood Ratio 8.014 1 .005
Fisher's Exact Test .007 .007
Linear-by-Linear Association 7.752 1 .005
N of Valid Casesb 44
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,91.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
130
3. Hubungan Perilaku Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
perilaku personal hygiene *
44 100.0% 0 .0% 44 100.0%
kejadian skabies
kejadian skabies
Skabies Riwayat skabies Total
perilaku personal hygiene Positif Count 17 2 19
% within perilaku personal
89.5% 10.5% 100.0%
hygiene
Negatif Count 15 10 25
% within perilaku personal
60.0% 40.0% 100.0%
hygiene
Total Count 32 12 44
% within perilaku personal
72.7% 27.3% 100.0%
hygiene
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 4.728a 1 .030
Continuity Correctionb 3.359 1 .067
Likelihood Ratio 5.126 1 .024
Fisher's Exact Test .042 .031
Linear-by-Linear Association 4.621 1 .032
N of Valid Casesb 44
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,18.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
131
4. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Skabies
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
sanitasi lingkungan *
44 100.0% 0 .0% 44 100.0%
kejadian skabies
kejadian skabies
Skabies Riwayat skabies Total
sanitasi lingkungan Sehat Count 12 10 22
% within sanitasi lingkungan 54.5% 45.5% 100.0%
Tdk sehat Count 20 2 22
% within sanitasi lingkungan 90.9% 9.1% 100.0%
Total Count 32 12 44
% within sanitasi lingkungan 72.7% 27.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 7.333a 1 .007
Continuity Correctionb 5.615 1 .018
Likelihood Ratio 7.843 1 .005
Fisher's Exact Test .016 .008
Linear-by-Linear Association 7.167 1 .007
N of Valid Casesb 44
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,00.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
132
Lampiran 16 : Hasil Analisis Multivariat
133
Lampiran 17 : Lembar Kegiatan Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1. Pengajuan dan
konsul judul
2. Penyusunan
proposal
3. Bimbingan
Proposal
4. Ujian proposal
5. Revisi proposal
6. Pengambilan
data (Penelitian)
7. Penyusunan dan
bimbingan skipsi
8. Ujian skripsi
134
Lampiran 18 : Lembar Bimbingan Skripsi
135
136
137
Lampiran 19 : Dokumentasi
Penyebaran kuesioner
138
Sanitasi Lingkungan
139
Kamar Asrama Santriwati
140