Full
Full
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Christian Gunawan
NIM : 108114078
FAKULTAS FARMASI
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Almamater
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii i
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA............................................................................................................ vi
ABSTRACT............................................................................................................ xvii
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Pemeriksaan Organoleptis........................................................... 14
1. Rekristalisasi ................................................................................ 16
H. Hipotesis ............................................................................................. 21
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4. Elusidasi Struktur......................................................................... 28
A. Kesimpulan......................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................... 49
LAMPIRAN ......................................................................................................... 54
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II. Data organoleptis senyawa hasil sintesis dan starting material .... 35
Tabel IV. Data uji gas dengan natrium bikarbonat (NaHCO3) ....................... 37
Tabel V. Data titik lebur senyawa hasil sintesis dan starting material......... 38
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 23. KLT senyawa hasil sintesis pada fase gerak etil asetat................ 39
Gambar 30. Muatan atom karbon alkena rantai samping derivat 2-(4-
isobutilfenil propanoat ................................................................... 45
Gambar 31. Muatan atom karbon alkena rantai samping senyawa target ....... 45
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
INTISARI
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidrogen dengan residu arginin pada posisi 120 baik pada COX-1 dan COX-2
secara irreversible, sehingga asam arakidonat tidak dapat menempati sisi aktif
mengurangi distribusi sel darah putih yang memicu terjadinya peradangan. Selain
itu, NSAIDs juga dapat berperan dalam menekan rasa sakit karena dapat
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
menimbulkan efek samping seperti tukak peptik. Tukak peptik (Peptic Ulcer
sampai ke mukosa otot yang terjadi di esofagus, lambung, atau duodenum. Tukak
peptik dapat diakibatkan karena dua hal yaitu infeksi bakteri Helicobacter pylori
(Brashers, 2003). Tukak peptik dapat digambarkan seperti erosi atau pengikisan
mukosa pada dinding lambung, pilorus, usus halus, dan esofagus. Pengikisan
karena aktivitas bakteri Helicobacter pylori atau karena konsumsi NSAIDs dalam
2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
asam lambung dan pepsin dengan mekanisme pertahanan dan perbaikan mukosa.
Di Amerika Serikat, prevalensi tukak peptik mencapai angka 350.000 per tahun.
Angka kematian disebabkan tukak peptik ialah 6000 penderita per tahun dengan
3000 penderita tukak duodeni dan 3000 lagi penderita tukak lambung. Prevalensi
terjadinya tukak peptik pada Indonesia akibat penggunaan NSAIDs pada beberapa
penelitian ditemukan berkisar antara 6-15% terutama pada usia 20-50 tahun
(Suyono, 2001).
sering digunakan sebagai analgesik terutama dalam pengobatan nyeri pada bagian
terapi karena kemungkinan terjadinya efek samping yang paling kecil (Neal,
2010). Walaupun begitu, seperti halnya NSAIDs yang lain, ibuprofen juga dapat
2,9% dalam 1 milyar peresepan (Vane, Botting, and Botting, 1996). Efek samping
ibuprofen yang dapat menyebabkan tukak peptik kronis menjadi perhatian utama
bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit pada saluran pencernaan. Selain itu,
alkohol dan merokok yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tukak peptik
melalui dua mekanisme: iritasi topikal dan inhibisi sistemik sintesis prostaglandin.
Dilaporkan lebih dari 80% pasien yang menderita tukak peptik akibat konsumsi
3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
topikal pada mukosa saluran gastrointestinal mengingat sifatnya yang asam. Salah
satu bentuk pengembangan untuk menekan efek samping yang ditimbulkan adalah
menekan keasaman. Bentuk ester dari ibuprofen tidak akan menghilangkan efek
(Kankanala, Billur, Reddy, Mukkanti, and Pal, 2013). Sintesis ester ibuprofen
sebagai prodrug melibatkan reaksi dengan suatu alkohol. Komponen alkohol yang
pereda rasa nyeri yang bekerja sinergis dengan ibuprofen dan tidak menimbulkan
yang memiliki tingkat toleransi tinggi pada pasien yang memiliki gangguan
percernaan seperti maag. Akan tetapi penggunaan dalam dosis besar akan
4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
hidrolisis secara in vivo oleh enzim esterase (Kwoon, 2001). Hidrolisis yang
keduanya akan memberikan efek yang sinergis (Torabinejad and Walton, 2009).
piridina. Anhidrida yang terbentuk memiliki reaktivitas yang lebih tinggi dan
1. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
2. Keaslian Penelitian
3. Manfaat Penelitian
asetamida.
B. Tujuan Penelitian
N-(4-hidroksifenil) asetamida.
6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. 2-(4-isobutilfenil) propanoat
dengan berbagai macam metode dari iso-butilbenzena dengan asetil klorida, lalu
tukak peptik dalam penggunaan NSAIDs turunan asam propionat tidak sebanyak
propionat secara oral sangat cepat mengalami absorbsi dalam tubuh. Setelah
mengalami absorbsi, 99% dari turunan asam propionat akan terikat lama oleh
dengan bobot molekul 206,3 g/mol. Ibuprofen memiliki titik lebur 77°C. Ibuprofen
sukar larut dalam air, mudah larut dalam pelarut organik seperti alkohol dan
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
karboksilat alifatik dalam bentuk tidak terionisasi memiliki panjang ikatan C-O
yang lebih panjang yaitu 0,123 Å dibandingkan C=O dengan panjang ikatan 0,133
Å. Berbeda dalam keadaan terionisasi, panjang ikatan C-O akan ekivalen dengan
C=O yaitu 0,128 Å, hal tersebut diakibatkan karena adanya delokalisasi elektron
B. N-(4-hidroksifenil) asetamida
antipiretik pada pasien yang memiliki gangguan pada lambung karena sifatnya
yang tidak iritatif pada mukosa dinding lambung. Parasetamol tidak memiliki
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
dengan beberapa NSAIDs untuk suatu tujuan terapi karena kombinasi keduanya
akan memiliki onset dan efektivitas yang lebih baik daripada penggunaan
Parasetamol murni berupa serbuk kristal berwarna putih, tidak berbau, berasa
pahit, memiliki titik lebur 170°C. 1 gram parasetamol larut dalam 70 mL air
ibuprofen akan berikatan dengan sisi aktif enzim siklooksigenase sehingga enzim
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
terdapat gugusan hidroksil (-OH) yang terikat langsung pada suatu cincin
benzena. Dalam reaksinya, fenol tidak dapat teresterifikasi dengan asam asetat.
Suasana basa akan membuat fenol terionisasi, dimana ion fenoksida yang
terbentuk lebih reaktif fan dapat menyerang komponen elektrofilik yang ada.
Berbeda dengan suatu ion alkoksida, ion fenoksida dapat menstabilkan diri
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
C. Esterifikasi Yamaguchi
asam karboksilat menjadi suatu anhidrida dengan suatu asil klorida. Seperti
acylating agent yang akan membentuk acyl pyridinium dengan melepaskan suatu
bereaksi dengan acyl pyridinium membentuk ester yang diinginkan (Li and Corey,
2007).
Lucia, 2005). Reagen Yamaguchi tersebut dapat diganti dengan suatu asil klorida
lain yang lebih mudah didapat seperti benzoyl chloride. Mekanisme dari
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
nukleofil dan dilanjutkan dengan eliminasi klorida pada asil klorida yang
besar frekuensi streching maka akan semakin lemah kekuatan ikatan heteroatom
12
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
dengan karbonil, sehingga merupakan leaving group yang baik (Clayden dkk,
heteroatom dengan karbonil maka atom C pada gugusan karbonil akan semakin
bahwa gugus pergi pada anhidrida lebih baik daripada suatu asam karboksilat.
disebut dengan benzoilasi. Reaksi benzoilasi dilakukan pada suasana basa dan
biasa disebut dengan reaksi Schotten Baumann (Sethi, 2006). Prosedur sintesis
yang diaduk pada suhu ruangan selama 20 menit. Penyaringan dan pengeringan
13
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
E. Analisis Pendahuluan
dari senyawa hasil reaksi. Analisis pendahuluan yang dilakukan antara lain:
1. Pemeriksaan Organoleptis
indra manusia, dimana karakter yang dievaluasi meliputi: warna, bau, rasa,
ukuran, bentuk, dan beberapa hal khusus seperti tekstur (Kokate, Purohit, and
Gokhale, 2009).
untuk pemeriksaan apakah molekul target sudah terbentuk dan telah bersih dari
merupakan senyawa fenolik dengan FeCl3 . Reaksi antara senyawa fenolik yang
akan bereaksi dengan FeCl3 akan membentuk kompleks berwarna ungu sampai
biru, hijau bahkan merah tergantung dari struktur senyawa fenolik yang
14
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
dari ion pusat akibat adanya ligan. Fe3+ merupakan ion logam transisi trivalen
apakah molekul target sudah terbentuk dan telah bersih dari 2-(4-isobutilfenil)
karboksilat seperti ditunjukkan pada gambar 13. Pengujian ini spesifik untuk 2-
asetamida karena tetapan disosiasi senyawa fenolik lebih rendah sekitar 10 -10
15
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
alkohol digunakan sebagai pelarut maka perlu dilakukan uji pelarut sebagai
sintesis.
1. Rekristalisasi
efektif. Metode ini digunakan untuk memisahkan suatu senyawa yang terlarut
dalam sistem yang tidak murni dengan cara didinginkan pada suhu ruangan.
menggunakan pelarut yang tepat karena proses ini didasarkan atas tingkat
dalam pemurnian. Padatan dilarutkan dengan pelarut yang sesuai pada suhu
dimana zat yang diinginkan terlarut didalam sistem, dan dengan adanya
16
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
pengotor berwarna (jika perlu) dan filtrasi untuk menghilangkan pengotor yang
identifikasi senyawa organik. Titik lebur suatu padatan ditentukan pada saat
kemurnian suatu senyawa. Titik lebur senyawa yang akurat dapat ditentukan
rentang titik lebur yang tidak melebihi 2°C (MacKenzie, 1967). Rentang titik
lebur dihitung dari temperatur awal ketika padatan mulai meleleh hingga
semua sampel padatan meleleh semua. Tingkat kemurnian senyawa dilihat dari
rentang titik leburnya, jika memiliki rentang titik lebur yang sangat tajam yaitu
tidak lebih dari 2°C maka senyawa tersebut murni (Ramanathan, 2006).
komponen fase gerak akan melewati fase diam sehingga campuran substansi
17
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
(KLT) mulai diperkenalkan pada tahun 1956 oleh E.Stahl, arti dari KLT itu
sendiri adalah pemisahan kromatografi yang terjadi pada suatu layer tipis yang
terdapat komponen padatan dan material pendukung yang disebut dengan fase
diam (Leach, 2007). Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan suatu teknik
Posisi atau bercak substrat (spot) pada lapisan Kromatografi Lapis Tipis
factor (Rf) dihitung dari jarak titik tengah bercak dari titik awal, dengan nilai
retardation factor (Rf) selalu < 1 (Leach, 2007). Komponen fase diam yang
digunakan dalam penelitian ini adalah silika gel. Silika gel disiapkan melalui
presipitasi larutan sodium silicate (Na2SiO3 ). Lempeng KLT dengan silika gel
sebagai fase diam memiliki rata-rata ukuran pori antara 4-12 nm, dengan
sama dengan 5 gugus hidroksi (-OH) setiap mm2. Gypsum, pati, dan bahan
Fase gerak yang digunakan dalam penelitian ini adalah etil asetat.
(4-hidroksifenil) asetamida. Rf teoritis dengan fase gerak etil asetat dan fase
18
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
diam silika gel GF 254 untuk 2-(4-isobutilfenil) propanoat yaitu 0,57 dan untuk
F. Elusidasi Struktur
Tahapan ini digunakan untuk identifikasi struktur senyawa hasil sintesis. Data
yang diperoleh dari elusidasi yang ditambah dengan berbagai macam uji kualitatif
tercepat dan termurah yang digunakan dalam kimia organik. Sampel dapat
berupa padatan, cairan, atau gas, dan dapat diukur dalam larutan dengan KBr
(KBr) dan barium fluorida (BaF2). Banyak material lain yang dapat digunakan
pendukung yang biasa digunakan karena harganya yang relatif murah dan
inframerah dari 40.000 - 400 cm-1 (Derrick, Stulik, and Landry, 1999).
19
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
spesifik untuk indetifikasi terletak pada ester benzoat dengan daerah absorbsi
1730 – 1715 cm-1, spesifikasi untuk anhidrida asiklik terkonjugasi terletak pada
daerah 1775 – 1720 cm-1 . Sementara untuk senyawa target, interpretasi pita
absorbsi untuk identifikasi terletak pada adanya gugusan amida pada N-(4-
gugusan karbonil yaitu pada daerah sekitar 1640 cm-1 (Silverstein, Francis,
20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
G. Landasan Teori
21
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
non analitik karena pada penelitian ini tidak diberikan perlakuan pada subjek uji
dan hanya dipaparkan peristiwa yang terjadi sehingga tidak terdapat hubungan
B. Definisi Operasional
1. Starting Material merupakan bahan awal yang digunakan dalam proses sintesis
hidroksifenil) asetamida.
2. Katalis adalah suatu senyawa yang digunakan dalam reaksi kimia yang
3. Molekul target adalah molekul yang menjadi target dan diharapkan terbentuk
dari suatu proses sintesis. Senyawa yang diharapkan terbentuk adalah senyawa
22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
4. Penimbangan hingga bobot tetap adalah berat pada penimbangan setelah zat
dikeringkan selama satu jam tidak berbeda lebih dari 0,5 mg/gram dari berat
C. Bahan Penelitian
grade, Bratachem), piridin (p.a., Merck), benzoil klorida (p.a., Merck), natrium
Universitas Sanata Dharma), etil asetat (p.a., Merck), aseton (p.a., Merck).
D. Alat Penelitian
oven (Memmert Oven Model 400), pendingin alihn, alat-alat gelas, alat pengukur
titik lebur/melting point tester (MP70, Mettler Tolledo), sendok, galssfirn, kertas
saring, mikropipet, chamber kaca, lampu UV254, oven, lempeng KLT, baskom,
23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
E. Prosedur Penelitian
menggunakan corong Buchner dan pompa vakum yang telah dihangatkan. Filtrat
vakum. Filtrat didinginkan dalam kulkas selama 24 jam. Kristal yang terbentuk
disaring kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu ± 40°C selama 24 jam.
ukur 200 mL, ditambahkan etanol absolut hingga tanda lalu dilakukan
24
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
kemudian dicuci dengan etanol dan dilakukan analisis KLT pada etanol
dengan etanol dilakukan kembali jika senyawa hasil sintesis belum murni
dalam oven pada suhu ± 40°C hingga bobot tetap dan dihitung
25
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
a. Uji organoleptis
arloji, lalu diteteskan FeCl3 dan diamati ada tidaknya perubahan warna
hidrosifenil) asetamida.
lebur, diamati peleburan kristalnya dan dicatat suhu waktu pertama kali
yang digunakan.
26
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
menit. Elusi dilakukan dengan fase gerak etil asetat (100%) dengan jarak
elusi 10 cm. Bercak diamati dibawah sinar UV 254 nm, lalu dihitung nilai
a. Spektrofotometri IR
F. Analisis Hasil
1. Perhitungan Rendemen
teoritis.
27
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
% rendemen = x 100%
2. Analisis Pendahuluan
organoleptis, uji warna dengan FeCl3, dan uji gas dengan natrium bikarbonat
(NaHCO3).
4. Elusidasi Struktur
spektra inframerah.
28
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
BAB IV
elektrofilisitas atom C pada C karbonil (C=O) yang lebih besar pada anhidrida
karbonil (C=O) anhidrida memiliki muatan sebesar 0,19 sedangkan pada asam
29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
sifatnya yang inert atau tidak menimbulkan reaksi samping dengan benzoil
kemudian dipisahkan dari sistem dengan cara dekantasi. Pemisahan endapan tidak
padatan kontak dengan udara lembab yang akan membuat endapan melebur dan
30
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
pelarut (THF). Penggunaan katalis basa (NaOH) dalam proses sintesis akan
bebas.
lebih singkat dan dapat berlangsung pada temperatur dan tekanan yang rendah.
Mengingat senyawa target berupa ester yang rentan mengalami hidrolisis karena
adanya air, pelarut yang digunakan untuk melarutkan NaOH adalah etanol. Etanol
penelitian yang dilakukan oleh Ryu, Lee, dan Oh tahun 2005 didapatkan bahwa
31
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
konstanta laju solvolisis dari air lebih besar dibandingkan etanol pada temperatur
yang sama.
Proses sintesis dilakukan selama 24 jam pada suhu ruangan dan disimpan
karena pada dasarnya kelarutan suatu senyawa akan berkurang pada suhu rendah.
Endapan yang terbentuk kemudian disaring dan dicuci menggunakan etanol untuk
rendemen hasil sintesis yang didapatkan sedikit, yaitu sekitar 15,8 %. Hal tersebut
menunjukkan 0,38 (gambar 17). Semakin besar perbedaan muatan maka senyawa
tersebut akan semakin tidak stabil karena kemampuan leaving group yang
menjadi sulit berlangsung karena perbedaan muatan yang lebih besar pada
senyawa target.
32
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
fenolik yang sangat lemah. Adanya stabilisasi resonansi elektron bebas pada atom
hidroksifenil) asetamida.
bereaksi dengan anhidrida membentuk ester yang lain. Berdasarkan gambar 20,
perbedaan muatan antara atom C karbonil (C=O) dengan substituen yang lebih
besar yaitu 0,58 dibandingkan senyawa target yaitu 0,43 sehingga etanol akan
target.
33
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
34
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
1. Uji organoleptis
Tabel II. Data organoleptis senyawa hasil sintesis dan starting material
Gambar
memiliki profil organoleptis yang sama dengan starting material dalam hal warna
disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis telah terbentuk karena memiliki profil
35
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
N-(4-hidroksifenil)
Keterangan Senyawa hasil sintesis
asetamida
Sebelum
penambahan FeCl3
Setelah
penambahan FeCl3
perubahan warna menjadi ungu kehitaman seperti yang terlihat pada N-(4-
36
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
propanoat yang merupakan suatu asam karboksilat melepaskan gas CO2. Hasil
2-(4-isobutilfenil)
Keterangan Senyawa hasil sintesis
propanoat
Gambar
sintesis telah murni dari 2-(4-isobutilfenil) propanoat karena tidak terjadi muncul
gelembung gas CO2 seperti yang terjadi pada 2-(4-isobutilfenil) propanoat. Selain
itu, tidak munculnya buih atau gas CO 2 menunjukkan bahwa senyawa hasil
karboksil.
Pengujian titik lebur dilakukan mulai dari suhu 40°C - 300°C untuk replikasi I, II,
dan III senyawa hasil sintesis. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh titik lebur
senyawa senyawa hasil sintesis dan starting material seperti pada tabel V berikut.
37
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Tabel V. Data titik lebur senyawa hasil sintesis dan starting material
kualitatif apakah senyawa hasil sintesis telah. Senyawa hasil sintesis ditotolkan
pada plat KLT silika gel GF254 bersama dengan starting material yaitu N-(4-
menggunakan fase gerak etil asetat. Pelarut yang digunakan adalah etanol baik
untuk starting material dan senyawa hasil sintesis. Parameter yang digunakan
perbandingan jarak bercak dengan jarak elusi dari titik awal penotolan. Jika hasil
senyawa hasil sintesis telah terbentuk. Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) juga
dapat digunakan untuk identifikasi kemurnian dari senyawa hasil sintesis dengan
meliihat ada tidaknya bercak dengan R f yang sama pada starting material. Berikut
hasil analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan data R f ditunjukkan dengan
38
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
Gambar 23. KLT senyawa hasil sintesis pada fase gerak etil asetat
Keterangan :
Fase diam : silika gel GF 254 Jarak elusi : 10 cm
Fase gerak : etil asetat Deteksi : UV 254 nm
Bercak Senyawa Rf
IBU 2-(4-isobutilfenil) propanoat 0,62
PCT N-(4-hidroksifenil) asetamida 0,40
R-I Pelarut replikasi I senyawa hasil sintesis -
R-II Pelarut replikasi II senyawa hasil sintesis -
R-III Pelarut replikasi III senyawa hasil sintesis -
material menghasilkan bercak tunggal dibawah sinar UV 254 nm. Sementara pada
bahwa senyawa hasil sintesis telah murni dari starting material dan bukan
merupakan starting material. Tidak adanya bercak pada senyawa hasil sintesis
39
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
disebabkan karena senyawa hasil sintesis tidak terlarut dalam etanol, sehingga
analisis KLT digunakan untuk mengetahui kemurnian dari senyawa hasil sintesis
fungsional yang terdapat dalam senyawa uji. Setiap senyawa memiliki spektra IR
yang berbeda karena transisi elektron yang terjadi akan terkait dengan perubahan
terhadap anhidrida yang terbentuk dan ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
40
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
3000 cm-1 yaitu pada 3055,24 cm-1. Gugus gem-dimetil ditunjukkan dengan
adanya serapan doublet dengan intensitas yang hampir sama pada daerah sekitar
1385-1380 cm-1 yaitu 1381,03 cm-1 dengan intensitas 30,74 dan 1319,31 cm-1
dengan intensitas 30,78. Gugus C-H alkana ditunjukkan dengan adanya serapan
pada daerah 3000-2840 cm-1 yaitu pada 2924,09 cm-1 . Gugus C-H alkena
ditunjukkan dengan adanya serapan pada daerah didekat 1416 cm-1 (scissoring in-
plane) yaitu 1458,18 cm-1 , serapan pada daerah 970 cm-1 dan 650 cm-1 (trans-
bending out of plane) yaitu 948,98 cm-1 dan 671,23 cm-1 serta serapan pada daerah
sekitar 700 cm-1 (cis-bending out of plane) yaitu 779,24 cm-1. Gugus ester
ditunjukkan dengan adanya serapan kuat pada daerah 1300 – 1000 cm-1 yaitu pada
1080,14 cm-1.
gugus ester benzoat yang tumpang tindih dengan anhidrida asiklik terkonjugasi
41
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
yaitu adanya serapan pada daerah 1775-1720 cm-1 yang ditunjukkan pada 1720,50
Bilangan
Gugus fungsional Intensitas
gelombang (cm-1)
Gugus aromatik 3055,24 Medium, melebar
Gugus C-H alkana 2924,09 Medium, tajam
Gugus anhidrida asiklik terkonjugasi 1720,50 Lemah, tajam
Gugus C-H alkena (scissoring in-plane) 1458,18 Lemah, tajam
1381,03 Lemah, tajam
Gugus gem-dimetil
1319,31 Lemah, tajam
Gugus ester (C-O) 1080,14 Medium, melebar
Gugus C-H alkena (trans – bending out 948,98 Lemah, tajam
of plane) 671,23 Lemah, tajam
Gugus C-H alkena (cis – bending out of
779,24 Lemah, tajam
plane)
(Silverstein dkk, 2005).
2. Spektrofotometri infra merah senyawa hasil sintesis
gugus-gugus fungsi yang terdapat pada struktur senyawa hasil sintesis. Gugus
terbentuk adalah adanya gugusan amida yang tidak terdapat pada derivat 2-(4-
isobutilfenil) propanoat.
42
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
Gugus karbonil terdapat pada daerah 1850 – 1650 cm-1 yang ditunjukkan
pada 1851,66 cm-1 . Intensitas gugus karbonil dari senyawa hasil sintesis tidak kuat
43
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
Berdasarkan gambar 29, dapat dilihat bahwa pada senyawa target terjadi
resonansi C karbonil (C=O) pada gugus ester dan amida yang menutup vibrasi
gugus karbonil sehingga memiliki intensitas yang rendah. Berbeda dengan derivat
hanya terjadi pada salah satu gugus karbonil (C=O) sehingga gugus karbonil yang
lain memberikan intensitas yang kuat. Gugus ester terdapat dengan serapan kuat
pada daerah 1300 – 1000 cm-1 yang ditunjukkan pada 1056,99 cm -1. Gugus gem-
dimetil ditunjukkan oleh serapan doublet dengan intensitas yang hampir sama
pada daerah sekitar 1385-1380 cm-1 yaitu 1381,03 cm-1 dengan intensitas 30,941
dan 1319,31 cm-1 dengan intensitas 32,222. Gugus C-H alkana ditunjukkan
dengan serapan pada daerah 3000-2840 cm-1 yaitu pada 2924,09 cm-1 . Gugus C-H
alkena ditunjukkan dengan serapan pada daerah didekat 970 cm-1 dan 650 cm-1
(trans-out of plane) yaitu 1018,41 cm-1 dan 671,23 cm-1. Interpretasi spesifik
untuk senyawa hasil sintesis adalah adanya pita absorbsi gugus amida sekunder
yang terletak pada daerah sekitar 1640 cm-1 dan ditunjukkan pada 1635,64 cm-1 .
Bilangan
Gugus fungsional Intensitas
gelombang (cm-1)
Gugus C-H alkana 2924,09 Medium, tajam
Gugus karbonil (C=O) 1851,66 Lemah, melebar
Gugus amida sekunder 1635,64 Lemah, melebar
1381,03 Lemah, tajam
Gugus gem-dimetil
1319,31 Lemah, tajam
Gugus ester (C-O) 1056,99 Medium, melebar
Gugus C-H alkena (trans – bending out 1018,41 Medium, melebar
of plane) 671,23 Lemah, melebar
(Silverstein dkk, 2005).
44
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
propanoat dengan senyawa hasil sintesis didapatkan adanya serapan gugus gem-
yang muncul dari spektra derivat 2-(4-isobutilfenil) propanoat dan senyawa hasil
sintesis ditunjukkan adanya serapan C-H alkena scissoring in-plane dan C-H
Gambar 31. Muatan atom karbon alkena rantai samping senyawa target
45
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
target seperti yang ditunjukkan pada gambar 30 dan gambar 31. Berdasarkan
gambar 30, ditunjukkan bahwa muatan atom C alkena pada derivat 2-(4-
cincin benzena terikat dengan gugus penarik elektron yang mengakibatkan atom C
pada posisi meta (m) bermuatan negatif sedangkan pada posisi orto (o) dan para
pada senyawa target bermuatan negatif karena kedua substituen pada cincin
benzena bersifat pendonor elektron sehingga posisi orto (o) dari masing-masing
46
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Muatan pada atom yang sama akan menunjukkan besarnya gaya dipol-
dipol yang muncul dimana kutub yang berbeda (positif dan negatif) akan
menunjukkan gaya tarik menarik sehingga energi ikatan antar atom besar (stabil).
Kutub muatan yang sama antar atom C alkena pada senyawa target membuat
energi ikatan antar atom C semakin kecil, sehingga untuk stabilisasi ikatan
molekul memposisikan atom H pada ikatan H-C=C-H pada posisi trans sehingga
vibrasi C-H bending out of plane yang terjadi pada gugus alkena senyawa target
hanya trans-bending out of plane dan tidak ditemukan pita vibrasi cis-bending out
senyawa target akan memperkecil jarak antar atom C alkena sehingga energi
tolak-menolak antar atom C akan semakin besar (molekul tidak stabil) mengingat
kutub muatan yang sama antar atom C alkena tersebut. Ilustrasi vibrasi scissoring
47
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
daerah serapan gugus hidroksi (–OH). Gugus hidroksi tersebut bukan berasal dari
struktur senyawa yang diidentifikasi melainkan dari uap air yang terjerap karena
tersebut maka disimpulkan bahwa sudah terjadi reaksi antara derivat 2-(4-
isobutilfenil) propanoat.
48
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
49
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
DAFTAR PUSTAKA
Bart, J.C.J., 2006, Polymer Additive Analytics : Industrial Practice and Case
Studies, Firenze University Press, Italy, p. 219.
Carpenito, L.J., 2009, Nursing Care Plans and Documentation, 5th Edition,
Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, p. 206.
Clark, M.A., Finkel, R. and Whalen, J.A.K., 2011, Pharmacology, 5th Edition,
Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 537-538.
Clayden, J., Greeves, N. and Warren, S., 2012, Organic Chemistry, 2nd Edition,
Oxford University Press, New York, pp. 206-207.
50
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
Kankanala, K., Billur, R., Reddy, V.R., Mukkanti, K. and Pal, S., 2013, TFAA-
H3 PO4 mediated rapid and single-step synthesis of mutual prodrugs of
paracetamol and NSAIDs, Green Chemistry Letters and Reviews, Taylor
& Francis, pp. 421-424.
Klein, D.R., 2011, Organic Chemistry As a Second Languange, John Wiley &
Sons, USA, p. 77.
Kokate, C.K., Purohit, A.P. and Gokhale, S.B., 2009, Pharmacognosy, Nirali
Prakashan, Mumbai, p. 6.3.
Kwoon, Y., 2001, Handbook of Essential Pharmacokinetics, Pharmacodynamics,
and Drug Metabolism for Industrial Scientists, Springer, Charlottesville, p.
122.
Larkin, P., 2011, Infrared and Raman Spectroscopy : Principles and Spectral
Interpretation, Elseiver, USA, pp. 213-214.
Myers, R.L., 2007, The 100 Most Important Chemical Compounds, Greenwood
Publishing Group, USA, p. 150.
51
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
Neal, M.J., 2010, Medical Pharmacology at a Glance, 6th Edition, John Wiley &
Sons, Hoboken, New Jersey, p. 70.
Orhan, M., Burcu, Asli, D., Nulifer, Yagmur, G. and Erden, 2010, Stable Ester
and Amide Conjugates of Some NSAIDs as Analgesic and
Antiinflammatory Compounds with Improved Biological Activity, Turk J
Chem, Tubitak, Turkey, pp. 427-439.
Pavia, D.L., Lampman, G.M., Kriz, G.S. and Engel, R.G., 2010, A Small Scale
Approach to Organic Laboratory Techniques, 3rd Edition, Brooks/Cole
Cengange Learning, USA, pp. 46, 69, 114.
Ramakrishnan, S., Prasannan, K.G. and Rajan, R., 2007, Textbook of Medical
Biochemistry, 3rd Edition, Orient Longman, New Delhi, p. 130.
Ramanathan, E., 2006, AIEE Chemistry, Sura College of Competition, Anna
Nagar, Chennai, p. 316.
Remington, J.P., 2006, Remington : The Science And Practice of Pharmacy, 21st
Edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, p. 1541.
Ryu, Z.H., Lee, Y.H. and Oh, Y., 2005, Stoichiometric Effects. Correlation of
Rates of Solvolysis of Isoprophenyl Chloroformate, Vol.26, No.11,
Department of Chemistry, Dong-Eui University, Korea, p. 1764.
Sheti, A., 2006, Systematic Lab Experiments in Organic Chemistry, New Age
International Publisher, New Dehli, pp. 189, 619.
Singh, O.V. and Haevey, S.P., 2009, Sustainable Biotechnology: Sources of
Renewable Energy, Springer, USA, p. 50.
52
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
Starkey, L.S., 2012, Introduction to Strategies for Organic Synthesis, John Wiley
and Sons, Philadelphia, pp. 122, 124.
Suyono, 2001, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi III, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, p. 92.
Tollison, C.D., Satterthwaite, J.R. and Tollison, J.W., 2002, Practical Pain
Management, 3rd Edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia,
USA, p. 245.
Yadav, L.D.S., 2005, Organic Spectroscopy, Springer, New Dehli, India, p. 94.
53
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
LAMPIRAN
4 mmol 4 mmol
4 mmol 4 mmol
54
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
55
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
Replikasi II
mol anhidrida = mol 2-(4-isobutilfenil) propanoat = =
Replikasi III
mol anhidrida = mol 2-(4-isobutilfenil) propanoat = =
56
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
57
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
Penimbangan NaHCO3
58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
59
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
61
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
62
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
BIOGRAFI PENULIS
63