DISUSUN OLEH :
A. C. PUTRA SABUBUN
NIM. 20160047
A. Biodata Pasien
Bayi Nama : An. C
Umur : 7 Tahun
Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 17 Juli 2016
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama Ibu : Ny. I
Umur : 31 tahun
Suku : Makasar
Agama : Katolik
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Jl. Dhuri
No. register : 121230
Tanggal Pengkajian : Kamis, 03 Desember 2020, Jam 18.30 WIB
C. Keluhan Utama
Ketika buang air kecil urinnya keluar dari bawah penis bukan dari ujung
penis.
Pasien mengatakan belum makan dan minum karena belum kentut
Pasien mengatakan nyeri pada penis
P : nyeri pada penis karena bekas operasi
Q : nyeri akan semakin bertambah parah jika digerakkan
R : Pada daerah penis
S : skala nyeri 5 dari 10
T : nyeri hilang timbul
G. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : composmentis
2. Tanda- tanda vital
Tekanan Darah :
Nadi : 110 x/menit,
Respirasi : 26 x/menit,
Suhu : 36,2oC.
3. Kepala
Bentuk kepala normal, nampak bersih dan tidak kotor.
4. Muka
Tidak terdapat kelanan pada daerah muka.
5. Mata
Inpeksi : mata tidak didapatkan adanya konjungtiva anemis maupun sklera
ikterik
6. Mulut
Pada daerah mulut tidak terdapat kelainan, tidak terdapat perdarah pada
daerah gusi.
7. Leher
Pada kelenjar getah bening klien tidak mengalami pembesaran
8. Thorax dan pernapasan
Bentuk dada simetris, tidak terdapat suara tambahan dan irama pernapasan
spontan, nafas vesikuler, serta pengembangan dadata simetris antara kiri
dan kanan. Tidak menggunakan alat bantu pernapasan.
9. Abdomen
Inspeksi : cembung
Palpasi : palpasi tidak terdapat nyeri tekan pada epigastrium, tidak teraba
pembesaran hepar.
Perkusi : timpani, auskultasi bising usus normal
10. Genetalia
Pasien mengatakan :
P : nyeri pada penis karena bekas operasi
Q : nyeri akan semakin bertambah parah jika digerakkan
R : Pada daerah penis
S : skala nyeri 5 dari 10
T : nyeri hilang timbul
11. Ekstremitas atas dan bawah
Ektremitas didapatkan pasien terpasang infus pada tangan sebelah kiri,
pada bagian genetalia didapatkan ada luka bedah pada penis dan terbalut
kasa steril, tampak tidak ada rembesan darah dan tidak ada tanda
inflamasi.
H. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium didapatkan :
1. leukosit 13170 ribu ( 4500 – 14500)
2. Netrofil 8360 (2200-4800)
3. Limfosit 3870 (1300 -2900
DO
-
DS : Luka Post Resiko infeksi
- Saat ini pasien sudah Pembedahan
menjalani Tindakan
uretrotomi Hari ke 0.
DO :
- Pada bagian genetalia
didapatkan ada luka bedah
pada penis dan terbalut kasa
steril, tampak tidak ada
rembesan darah dan tidak ada
tanda inflamasi
- Limfosit 3870
J. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (Tindakan pembedahan)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan luka post pembedahan
K. Rencana Keperawatan
No Dignosa Tujuan dan Kriteriam Intervensi
. Keperawatan Hasil NIC
NOC
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
berhubungan keparawatan diharapkan Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan agen cidera masalah nyeri dapat teratasi komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
fisik (Tindakan dengan kriteria hasil : durasi frekuensi, kualitas dan faktor
pembedahan) Mampu mengontrol presipitasi
nyeri (tahu penyebab Observasi reaksi nonverbal dan
nyeri, mampu ketidaknyamanan
menggunakan tehnik Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
nonfarmakologi untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
mengurangi nyeri, Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
mencari bantuan) Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Melaporkan bahwa Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan
nyeri berkurang dengan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri
menggunakan masa Iampau
manajemen nyeri Bantu pasierl dan keluarga untuk mencari dan
Mampu mengenali menemukan dukungan
nyeri (skala, intensitas, Kontrol lingkungan yang dapat
frekuensi dan tanda mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
nyeri) pencahayaan dan kebisingan
Menyatakan rasa Kurangi faktor presipitasi nyeri
nyaman setelah nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri
berkurang (farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Berikan anaIgetik untuk mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika pemberian
lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian,
dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu terutama saat
nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala
2. Resiko infeksi Setelah dilkakukan Kontrol infeksi)
berhubungan tindakan keparawatan Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
dengan luka post diharapakan resiko infeksi lain
pembedahan dapat teratasi dengan Pertahankan teknik isolasi
kriteria hasil Batasi pengunjung bila perlu
Klien bebas dari tanda Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
dan gejala infeksi tangan saat berkunjung dan setelah
Mendeskripsikan berkunjung meninggalkan pasien
proses penularan Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
penyakit, faktor yang tangan
mempengaruhi Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
penularan serta tindakan keperawatan
penatalaksanaannya Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
Menunjukkan pelindung
kemampuan untuk Pertahankan lingkungan aseptik selama
mencegah timbulnya pemasangan alat
infeksi Ganti letak IV perifer dan line central dan
Jumlah leukosit dalam dressing sesuai dengan petunjuk umum
batas normal Gunakan kateter intermiten untuk
Menunjukkan perilaku menurunkan infeksi kandung kencing
hidup sehat Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (proteksi terhadap
infeksi)
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentangan terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Sering pengunjung terhadap penyakit menular
Pertahankan teknik aspesis pada pasien yang
beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kulit pada area epidema
Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
Inspeksi kondisi luka / insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum antibiotik
sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif