Disusun oleh :
Ibnu Yasir 167002002
LEMBAR PENERIMAAN
Makalah ini telah diterima pada hari…….tanggal………
Oleh
Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan makalah
tentang Ideologi Pancasila terhadap Tragedi Bom Sarinah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Tak lupa ,salawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para
sahabatnya. Dan juga kami berterima kasih pada H. Dadan Ramdan, S.I.P, M.M
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................................2
B. Perumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan Makalah........................................................................................................................2
D. Kegunaan Makalah...................................................................................................................2
E. Metode Penulisan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Terorisme...................................................................................................................................2
A. Kesimpulan:...............................................................................................................................2
B. Saran...........................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di setiap Negara tidak dapat lepas dari tindakan-tindakan melanggar hukum
baik secara pidana maupun perdata. Namun yang menjadi keresahan masyarakat
adalah maraknya tindakan pidana. Tindakan yang dapat mengganggu kepentingan
orang lain ini dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Bahkan tindakan ini dapat menghilangkan nyawa orang lain dan
mengancamstabilitas Negara. Beberapa tahun terakhir, Indonesia dikejutkan
dengan maraknya kasus bom yang terjadi di restoran, hotel, bahkan kedutaan
besar pun tak luput dari serangan bom. Hal ini dikategorikan sebagai kasus pidana
terorisme dan mulai menjadi trademark bagi Indonesia dengan sebutan sebagai
Negara teroris.
Dengan berkedok untuk menegakan agama terror demi terror terjadi dan
menimbulkan keresahan, salah satunya Tragedi Bom di Sarinah dan penembakan
oleh teroris yang baru-baru saja terjadi pada 14 Januari 2016 di Jakarta. Peristiwa
tersebut terjadi di sekitaran tempat parkir Menara Cakrawala gedung sebelah utara
Sarinah dan sebuah pos polisi. Setidaknya terdapat 25 korban luka dan 8 orang
yang tewas,
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Tragedi Bom Sarinah terjadi?
2. Pancasila sebagai ideologi dan apa fungsinya?
3. Apa hubungan Tragedi Bom Sarinah dengan Pancasila?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah kelompok ini antara lain sebagai
berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang terorisme
1
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang kronologi terjadinya Bom Sarinah
3. Mahasiswa mampu mengambil nilai-nilai moral yang terkandung dalam
tragedi ini
D. Kegunaan Makalah
Mahasiswa dapat mengambil pedoman dari nilai-nilai moral yang terkandung
dalam tragedi ini, sehingga bisa mengamplikasikannya nilai-nilai moral da sosial
tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar tetap bisa menjaga kestabilan keamanan
negara.
E. Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
keperpustakaan dan browsing internet. Kami menggunakan kedua metode tersebut
agar isi makalah ini bisa lebih lengkap dan berbobot.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Terorisme
Istilah terorisme pada awalnya digunakan untuk menunjuk suatu musuh dari
sengketa teritorial atau kultural melawan ideologi atau agama yang melakukan
aksi kekerasan terhadap publik. Istilah terorisme dan teroris sekarang ini memiliki
arti politis dan sering digunakan untuk mempolarisasi efek yang mana terorisme
tadinya hanya untuk istilah kekerasan yang dilakukan oleh pihak musuh, dari
sudut pandang yang diserang. Polarisasi tersebut terbentuk dikarenakan ada
relativitas makna terorisme yang mana menurut Wiliam D Purdue ( 1989 ), “The
use word terorism is one method of delegitimation often use by side that has the
military advantage”.
Aksi terorisme dapat dilakukan oleh individu, sekelompok orang atau negara
sebagai alternatif dari pernyataan perang secara terbuka. Negara yang mendukung
kekerasan terhadap penduduk sipil menggunakn istilah positif untuk kombatan
mereka, misalnya antara lain paramiliter, pejuang kebebasan atau patriot.
Kekerasan yang dilakukan oleh kombatan negara, bagaimanapun lebih diterima
daripada yang dilakukan oleh ” teroris ” yang mana tidak mematuhi hukum
perang dan karenanya tidak dapat dibenarkan melakukan kekerasan. Negara yang
3
terlibat dalam peperangan juga sering melakukan kekerasan terhadap penduduk
sipil dan tidak diberi label sebagai teroris. Meski kemudian muncul istilah State
Terorism, namun mayoritas membedakan antara kekerasan yang dilakukan oleh
negara dengan terorisme, hanyalah sebatas bahwa aksi terorisme dilakukan secara
acak, tidak mengenal kompromi , korban bisa saja militer atau sipil , pria, wanita,
tua, muda bahkan anak-anak, kaya miskin, siapapun dapat diserang.
“Segala aksi yang dilakukan untuk menyebabkan kematian atau kerusakan tubuh
yag serius bagi para penduduk sipil, non kombatan dimana tujuan dari aksi
tersebut berdasarkan konteksnya adalah untuk mengintimidasi suatu populasi atau
memaksa pemerintah atau organisasi internasional untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.”
4
depan gedung tersebut. Sedikitnya delapan orang (empat pelaku penyerangan dan
empat warga sipil) dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat serangan
ini. Tujuh orang terlibat sebagai pelaku penyerangan, dan organisasi Negara Islam
Irak dan Syam mengklaim bertanggung jawab sebagai pelaku penyerangan.
Tak berselang lama, terlihat dua orang mendekati pos polisi yang terletak
di jalan itu. Ledakan lalu terdengar dari pos polisi. Asap mengepul. Satu polisi
terluka. Dua penyeberang, ikut terluka. "Saya coba menolong mereka. Saya bawa
mereka ke gedung Jaya," ujar Yunus. Sepengamatan Yunus, satu terduga pelaku
langsung lari ke arah Starbucks begitu ledakan kedua terjadi di pos polisi.
Pasukan polisi tiba mengepung lokasi dan membatasi dengan garis polisi.
Daerah yang dikepung di antaranya meliputi Gedung Jaya, Starbucks, Djakarta
Theater, Menara Cakrawala. Lalu, suara ledakan beberapa kali terdengar dari arah
5
Starbucks, Djakarta Theater dan Menara Cakrawala hingga enam kali.Polisi lalu
mengepung dan memburu pelaku.
Polisi menjauhkan massa penonton dari mobil warna perak itu. Tim
penjinak bom memeriksa mobil dan ternyata tak ada hal yang membahayakan.
Polisi segera membawa pergi mobil warna perak itu.
Daftar Tersangka :
Daftar Korban :
6
1. Sugito – Meninggal, Warga sipil, kelahiran 23 Februari 1973, alamat
di Purwasari, Karawang, Jawa Barat
2. Rico Hermawan – Meninggal, Warga sipil, kelahiran tahun 1995
3. Amir Quali Tamer – Meninggal, WNA Kanada, kelahiran 23 Juni
1990
4. Rais – Meninggal, Warga sipil sekuriti Bangkok Bank, luka tembak di
kepala dan dalam kondisi mati batang otak (MBO). Ia sebelumnya
menjalani perawatan di RS Abdi Waluyo sebelum meninggal pada
Sabtu malam, 16 Januari.
5. Aiptu Deni - Anggota Polri, luka di kaki, masih dirawat di ruang ICU
6. Indah Pustpita Sari - Warga sipil, luka di kening sebelah kiri dan perut
memar, sudah diijinkan pulang
7. Mira Puspita - Warga sipil, luka kaki kanan dan jilbab terbakar, sudah
diijinkan pulang
8. Venosia Dyah Mavianti - Warga sipil, luka robek di kepala belakang,
sudah diijinkan pulang
9. Aiptu Dodi Maryadi - Anggota Polri, luka tembak di perut
10. Aiptu Budiyono - Anggota Polri Jakarta Pusat, luka tembak di perut
dan dada, masih dirawat di ruang ICU
11. Budi Rachmat - Warga sipil, luka tembak di dada kiri, sudah membaik
dan diijinkan pulang
12. Anggun Antiasari - Warga sipil, luka kaki kanan
13. Chairul - Warga Sipil, luka punggung kanan dan tangan kanan
14. Yohanen Antonius Maria alias Johan Kieft - WNA Belanda, luka
tangan kiri patah dan tempurung kaki pecah, akan dirujuk keluarga ke
Singapura
15. Mr. Marek - WNA Aljazair, luka di dada kiri dan kaki kiri patah
16. Agus Kurnia - Warga sipil, luka di kepala
17. Permana - Warga sipil, luka punggung kiri.
18. Aiptu Suhadi - Anggota Polri, luka tembak di punggung dua kali
19. Aldi Tardiansyah - Warga sipil, luka serpihan di telinga
7
20. Afrizal - Warga sipil, luka serpihan di dahi dan siku kiri
21. Manfred Stoif - WNA Austria, luka robek pergelangan tangan kanan
dan kiri, akan dirujuk oleh keluarga ke Singapura
22. Frank Feunen - WNA Jerman, luka robek di dahi dan leher
23. Riter Willy Putra - Warga sipil, luka punggung kiri belakang, sudah
diijinkan pulang
24. Brigadir Suminto - Anggota Polri, luka tembak di tangan sebelah kiri
tembus ke ketiak
25. Dwi Siti Ramdani - Warga sipil, luka berat, patah tulang leher bagian
belakang
Istilah ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, ide-ide dasar, cita-cita. kata idea berasal dari bahasa Yunani,
eidos yang berarti bentuk atau idein yang berarti melihat. Idea dapat di artikan
sebagai cita-cita, yaitu cita-cita yang bersifat tetap dan akan dicapai dalam
kehidupan nyata. Cita-cita ini pada hakikatnya merupakan dasar, pandangan, atau
faham yang diyakini kebenarannya. Logos berarti ilmu. secara harfiah, ideologi
8
berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide ( the science of ideas), atau ajaran-ajaran
tentang pengertian dasar.
9
tetapi Pancasila juga membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat
tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan
untuk mewujudkannya.
Kalau setiap ideologi mendasarkan diri pada sistem filsafat tertentu yang
berisi pandangan mengenai apa dan siapa manusia, kebebasan pribadi serta
keselarasan hidup bermasyarakat; ideologi Pancasila mendasarkan diri pada
sistem pemikiran filsafat Pancasila, yang di dalamnya juga mengandung
pemikiran mendasar mengenai hal tersebut.
10
3) Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
4) Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami dan
menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi
dan norma yang terkandung di dalamnya.
D. Hubungan Pancasila dengan Tragedi Bom Sarinah
11
dalam permusyawaratan perwakilan, kini tercabik-cabik ditarik ke sana kemari
demi kepentingan politik praktis.
Sumber pokok kesalahan tidak terletak pada Pancasila. Tak ada yang salah
dengan Pancasila karena isi Pancasila tidak melenceng dari nilai-nilai yang ada.
Kesalahan yang sesungguhnya terletak pada penerapan Pancasila sebagai ideologi.
Hal itu terjadi karena banyaknya orang Indonesia tidak dapat menerapkan nilai-
nilai Pancasila dengan benar. Terlebih para teroris, mereka adalah orang-orang
yang tidak konsisten dalam melaksanakan isi Pancasila. Mereka mengerti dan
memahami Pancasila namun tidak menerapkannya dalam kehidupan mereka.
12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan:
13
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/terrorism
http://en.wikipedia.org/wiki/definitions_of_terorism
https://beritagar.id/artikel/berita/cerita-detil-ledakan-beruntun-di-kawasan-
sarinah
http://www.rappler.com/indonesia/119022-daftar-nama-korban-pelaku-
ledakan-bom-sarinah
http://bisnis.liputan6.com/read/2412088/dampak-ledakan-di-sarinah-
terhadap-ekonomi
https://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_Jakarta_2016
http://erizkykurniawan.blogspot.co.id/2015/11/makalah-
kewarganegaraan.html
14