serviks. Wajar, mengingat kanker serviks memiliki pertumbuhan yang jauh lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan kanker di bagian tubuh lainnya.
Selain itu, pada tahap awal, penderitanya acap kali tidak merasakan keluhan apapun.
Sekalipun timbul gejala, kerap menyerupai gejala dari penyakit lain sehingga banyak
penderitanya yang abai dan terlambat menyadari hingga sel-sel kanker menyebar ke
jaringan sekitarnya.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan agar dapat terhindar
dari penyakit mematikan ini. Pencegahan utamanya bertujuan untuk menghindari
infeksi dari human papillomavirus (HPV) sebagai penyebab utama dari kanker serviks.
Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain, mendapatkan vaksin HPV, melakukan
Pap smear, menjauhi perilaku seks berisiko, meninggalkan kebiasaan merokok serta
menjalani gaya hidup sehat.
Sementara itu, pada usia 14-45 tahun, pemberian vaksin dilakukan sebanyak 3 kali
dengan jarak 0, 2 bulan dan 6 bulan. Kisaran harga vaksin HPV sendiri antara 700 ribu
sampai 1 juta rupiah, tergantung dari tiap-tiap rumah sakit.
Untuk wanita yang berusia 21-29 tahun dapat melakukan Pap smear secara berkala
setiap 3 tahun. Sedangkan untuk wanita yang berusia 30-65 tahun yang menjalani Pap
smear sekaligus tes HPV dapat melakukannya setiap 5 tahun sekali.
Sebelum menikah, sangat disarankan bagi setiap pasangan untuk melakukan vaksinasi
pra-nikah, termasuk vaksin TT dan vaksin HPV. Untuk diketahui bahwasanya penularan
virus HPV juga dapat berasal dari pasangan – suami/pria yang suka ‘jajan’ di luar.
Kandungan berbagai zat kimia tersebut terbukti berperan sebagai ko-karsinogen infeksi
virus sekaligus dapat menurunkan daya tahan serviks dan merusak DNA sel leher rahim
sehingga mampu memicu timbulnya kanker serviks.
Untuk itu, segera hentikan kebiasaan merokok dan hindari pula paparan asap rokok. Bila
memiliki pasangan perokok, mintalah ia untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut
demi kesehatan diri sendiri termasuk seluruh anggota keluarga.
Selanjutnya, tingkatkan aktivitas fisik seperti olahraga secara teratur rata-rata sebanyak
150 menit/minggu, cukupi kebutuhan tidur 7-8 jam/hari, perbanyak minum air putih
sekitar 8 gelas/hari dan kelola stres sebaik mungkin.
Terakhir, segera periksakan diri ke dokter bila kerap mengalami sejumlah gejala yang
tak biasa dan tak juga sembuh meski telah mengonsumsi obat. Beberapa gejala yang
patut diperhatikan diantaranya:
Perdarahan vagina yang tidak biasa.
Keputihan abnormal.
Menstruasi yang lebih berat dan lebih panjang.
Sering nyeri dan perdarahan saat/setelah berhubungan intim.
Selengkapnya baca: Gejala Kanker Serviks Stadium Awal & Stadium Lanjut
Semakin cepat gejala kanker serviks dideteksi dan diobati, peluang kesembuhan akan
semakin besar pula.